• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeriksaan Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Usia Toodler Dengan Pendekatan Keluarga Binaan Di Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemeriksaan Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak Usia Toodler Dengan Pendekatan Keluarga Binaan Di Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 31

PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA TOODLER DENGAN PENDEKATAN KELUARGA BINAAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

Ns. Ikha Ardianti, S.Kep.,M.Kep

Dosen Program Studi Prodi S-1 Keperawatan/Ners STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Dalam implementasinya, anak merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan suatu bangsa, penentu masa depan dan penerus generasi. Namun demikian kita sadari bahwa kondisi anak masih banyak yang memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat bahwa belum semua anak mempunyai akta kelahiran; belum semua anak diasuh oleh orang tua, keluarga maupun orang tua asuh atau wali dengan baik, mendapatkan pendidikan yang memadai; masih belum semua anak mempunyai kesehatan optimal; masih belum semua anak-anak dalam pengungsian, daerah konflik, korban bencana alam, anak-anak korban eksploitasi, kelompok minoritas dan anak-anak yang berhadapan dengan hukum mendapatkan perlindungan khusus

Tujuan umum program pengabdian pada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan di keluarga khususnya anak balita dengan melakukan pendampingan pada keluarga yang memenuhi kriteri keluarga binaan.

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode penerapan iptek yang digunakan adalah dengan melakukan pengkajian pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia toodler. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakuakn, dapat disimpulkan bahwa 75% anak yang dilakukan pemeriksaan perkembangan hasilnya normal, 25% anak suspect mengalami masalah perkembangan. Hal ini mungkin dikarenakan tidak adanya pemantauan perkembangan oleh orangtua dan kurangnya stimulasi perkembangan yang dilakukan kepada sang anak. Masalah ini menurut penulis bekaitan dengan masalah keperawatan yang ditemukan sebelumnya yaitu deficit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang cara memantau perkembangan anak Kata Kunci : Tumbuh dan Kembang. Keluarga Binaan, anak usia toodler

ABSTRACT

Children are a very important part of the nation's economic development. In its implementation, children are important, the future and successor of the generation. However, we realize that the condition of children is still a lot of concern. It can be seen that not all children have birth certificates; not all children are cared for by parents, family and foster parents or guardians properly, adequate education; still not all children have optimal health; there are still no children in refugee camps, conflict areas, victims of natural disasters, children of victims of exploitation, minority groups and children who are dealing with the law

The general purpose of this community service program is to improve the health status of families by using assistance to families that meet the criteria of a fostered family. In this community service activity, the method of applying science and technology is to study the growth and development of the toodler's work period. Based on the activities that have been done, it can be concluded that 75% of children underwent normal development tests, 25% of children suspected of development. This is possible

(2)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 32

because there is no stimulation done to the child. This is what was previously mentioned with the knowledge of deficit information about how to learn child development

Key words : Grow and Flower. Foster family, toddler age PENDAHULUAN

Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam kelangsungan kehidupan suatu bangsa. Dalam implementasinya, anak merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan suatu bangsa, penentu masa depan dan penerus generasi. Namun demikian kita sadari bahwa kondisi anak masih banyak yang memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat bahwa belum semua anak mempunyai akta kelahiran; belum semua anak diasuh oleh orang tua, keluarga maupun orang tua asuh atau wali dengan baik, mendapatkan pendidikan yang memadai; masih belum semua anak mempunyai kesehatan optimal; masih belum semua anak-anak dalam pengungsian, daerah konflik, korban bencana alam, anak-anak korban eksploitasi, kelompok minoritas dan anak-anak yang berhadapan dengan hukum mendapatkan perlindungan khusus (Kusdarini,2005).

Menurut UU No 10 Th 1992 dan GBHN 1993, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (Haryanto, 2016). Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan dan penyembuhan terhadap anggota keluarga yang sakit, sehingga setiap anggota keluarga perlu mampu mengenal masalah kesehatan yang ada di keluarganya, keluarga harus mampu memutuskan tindakan yang tepat saat anggota keluarga sakit.

Anak merupakan individu yang unik dan bukan merupakan miniatur orang dewasa, yang dalam proses tumbuh kembangnya sangat dipengaruhi oleh aspek fisik, psikologis, lingkungan sosial dan spiritual. Keberhasilan proses pertumbuhan dan perkembangan banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing, seperti ibu yang memiliki peran merawat anak-anaknya, memberikan kebutuhan asah, asih dan asuh agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, meskipun peran ini tidak mutlak hanya pada ibu tapi juga bagi ayah. Namun di Indonesia yang memiliki adat dan budaya ketimuran, masyarakatnya sebagian besar memiliki pembagian tugas dalam keluarga bahwa mengasuh anak adalah tugas seorang ibu (Harmoko, 2012).

Keluarga mempunyai peranan penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan keluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik, perawat kesehatan harus tetap memberikan dukungan positif dan berupaya menjadi narasumber dan fasilitator sebaik mumgkin bagi keluarga. Survey Gallop dan Gallop pada tahun 1985 memastikan bahwa saat berhubungan denga masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan bantuan lebih banyak dari keluarga mereka daripada sumber lainnya, bahkan dokter yang menangani mereka sekalipun ( Setyowati & Murwani, 2018).

(3)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 33

Keluarga binaan adalah program pengabdian masyarakat sekaligus menjadi metode pembelajaran yang menjadikan keluarga sebagai mitra pelaksana kegiatan. Dalam program ini mahasiswa bersama dosen melakukan pemdampingan pada keluarga yang telah bersedia menjad mitra dan menjadi keluarga binaan. Keluarga akan di berikan edukasi hingga pelayanan kuratif, termasuk pengoptimalan perkembangan anak sesuai batas-batas kewenangan pemberian pelayanan. Pada program ini keluarga binaan akan dibantu dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya. Tidak hanya itu, keluarga khususnya ibu diberikan waktu untuk konsultasi terkait masalah-masalah yang dialami oleh balitanya, sehingga mampu memiliki kesadaran dan kemampuan sesuai fungsi keluarga dalam pemeliharaan dan manajemen kesehatan keluarga.

Masyarakat sehat dan cerdas adalah dampak yang diharapkan terwujud dengan di lakukannya program Keluarga Binaan secara terus menerus (Nurul, 2008). Pendekatan keluarga binaan di harapkan mampu menjadi garda depan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini senada dengan program kementrian kesehan RI yang menggunakan pendekatan keluarga. Pada pelaksanaan persaga di tahun ini masih belum membawa status keluarga binaan dalam status keluarga yang menjadi family–centered Nursing (FCN).

Tujuan umum program pengabdian pada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan di keluarga khususnya anak balita dengan melakukan pendampingan pada keluarga yang memenuhi kriteri keluarga binaan.

METODE PELAKSANAAN

Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode penerapan iptek

yang digunakan adalah dengan melakukan pengkajian pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia toodler menggunakan :Alat dan Bahan, Formulir DDST, Denver kit, Set alat ukur pertumbuhan (timbangan BB, pengukur tinggi badan), Alat dokumentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2018. Sebanyak 12 keluarga binaan yang memiliki anak usia toodler dilakukan pengkajian, dan didapatkan masalah keperawatan defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang pentingnya memantau perkembangan anak. Sehingga selain melakukan pemeriksaan perkembangan, juga dilakukan konseling dengan ibu tentang perkembangan anak, sebagai intervensi keperawatan terhadap masalah tersebut. Konseling dilakukan dengan tujuan agar ibu dapat menggali potensi yang dimilikinya untuk aktif mencari informasi dari sumber yang tepat sehingga mampu memahami hakekat perkembangan anak, dan berupaya memantau perklembangan anaknya.

Berikut ini adalah hasil pemeriksaan perkembangan yang dilakukan kepada 12 anak usia toodler dari keluarga binaan yang didampingi:

(4)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 34 No Nama Anak (inisial) Hasil pemeriksaan 1 Anak T, usia 3 tahun Dari keluarga Tn.M 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa advance 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 2 Anak A, usia 1 tahun 3 bulan Dari keluarga Tn.A 1. Aspek personal sosial caution 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa caution 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan suspect 3 Anak A, usia 2 tahun 9 bulan Dari keluarga Tn.S 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa caution 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 4 Anak A, usia 2 tahun 4 bulan Dari keluarga Tn.S 1. Aspek personal sosial delayed 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa caution 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan unstable 5 Anak D, usia 3 tahun Dari keluarga Tn.P 1. Aspek personal sosial advance 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa advance 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 6 Anak S, usia 3 tahun Dari keluarga Tn. S 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa advance 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 7 Anak S, usia 3 tahun 9 bulan Dari keluarga Tn. K 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 8 Anak H, usia 2 tahun 5 bulan Dari keluarga Tn. M 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus caution 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 9 Anak M, usia 2 tahun 10 bulan Dari keluarga Tn. A 1. Aspek personal sosial caution 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 10 Anak D, usia 2 tahun 11 bulan Dari keluarga Tn. A 1. Aspek personal sosial caution 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal 11 Anak D, 1. Aspek personal

(5)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 35 usia 3 tahun Dari keluarga Tn.S sosial caution 2. Aspek motorik halus caution 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan suspect 12 Anak K, usia 3 tahun Dari keluarga Tn.S 1. Aspek personal sosial normal 2. Aspek motorik halus normal 3. Aspek bahasa normal 4. Aspek motoric kasar normal Kesimpulan normal Berdasarkan kegiatan yang telah dilakuakn, dapat disimpulkan bahwa 75% anak yang dilakukan pemeriksaan perkembangan hasilnya normal, 25% anak suspect mengalami masalah perkembangan. Hal ini mungkin dikarenakan tidak adanya pemantauan perkembangan oleh orangtua dan kurangnya stimulasi perkembangan yang dilakukan kepada sang anak. Masalah ini menurut penulis bekaitan dengan masalah keperawatan yang ditemukan sebelumnya yaitu deficit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang cara memantau perkembangan anak. SIMPULAN

Setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing, seperti ibu yang memiliki peran merawat anak-anaknya, memberikan kebutuhan asah, asih dan asuh agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, meskipun peran ini tidak mutlak hanya pada ibu tapi juga bagi ayah. Namun di Indonesia yang memiliki adat dan budaya ketimuran, masyarakatnya sebagian besar memiliki pembagian tugas dalam keluarga bahwa mengasuh anak adalah tugas seorang ibu.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, Depkes RI, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2010. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Kemenkes, Jakarta.

Maddeppungeng, M. 2018. Buku Panduan Pra Skrining Perkembangan.FK Universitas Hasanuddin.

Rudolph. (2006). Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 20.Vol.1. Alih Bahasa Wahab,S. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. (2010). Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Wiliams, P.D. 2004. Penuntun Uji Skrening Perkembangan Anak. Mario Carlo Publishing, Tanggerang.

Wong, et al (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol.1 Edisi 6. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dini dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar, Depkes RI, Jakarta.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2010. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang. Kemenkes, Jakarta.

Maddeppungeng, M. 2018. Buku Panduan Pra Skrining Perkembangan.FK Universitas Hasanuddin.

Rudolph. (2006). Buku Ajar Keperawatan Pediatri. Edisi 20.Vol.1. Alih Bahasa Wahab,S. Jakarta: EGC.

Soetjiningsih. (2010). Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika

(6)

Jurnal Humanis : Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro Vol 2, No 2. Agustus2018 36

Wiliams, P.D. 2004. Penuntun Uji Skrening Perkembangan Anak. Mario Carlo Publishing, Tanggerang.

Wong, et al (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol.1 Edisi 6. Jakarta: EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji hipotesis serta hasil analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini, menunjukan bahwa variabel keterampilan kerja, disiplin kerja, dan lingkungan

peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsari Tahun Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa (1) Langkah-langkah penggunaan Model

Pada aplikasi control alat elektronik menggunakan virtual keypad ini memiliki kelebihan dalam hal keakuratan pendeteksian obyek sesuai dengan range warna yang

Dari pembahasan mengenai proses penentuan alamat menggunakan bilangan cacah, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada empat tahapan, yakni penggambaran denah

The writer uses the Multiple-Choice because it recovers the micro skills: understanding given information stated in the passage, to recognize the communicative

selama 5 tahun pertama kehidupan, maka menyebabkan anak menjadi individu yang dingin, kurang menyayangi, tidak berperasaan dan cenderung menjadi remaja delinkuen

Penelitian ini mempunyai manfaat utama yaitu memberikan pengetahuan bagi para pengguna sepeda motor honda revo absolute mengenai cara menganalisa, menemukan

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008