• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2013 2014 | Noviana | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 3438 7622 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2013 2014 | Noviana | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 3438 7622 1 PB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING (RBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV

SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 Lutfi Tri Noviana1, Tri Saptuti Susiani2, Ngatman3

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: Ltrinoviana@gmail.com

1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret

Abstract: . The Use Of Resource Based Learning (RBL) Model In Improving Natural Science Learning At 4th Grade Student Of SD Negeri 2 Karangsari Academic Year 2013/2014. The purpose of this research to improve the natural science learning of elementary school 4th grade student with the use of resource based learning model. The research was conducted in three cycles. Every cycles is consist of planning, action, observation, and reflection. The results of this study can improve the process and learning outcome. The subject of this research were 4th grade elementary school students. Data was collected with tests and non-test techniques.. Conclusion of research is the use of resource based learning model can improving natural science learning in 4th grade elementary school students Of SD Negeri 2 Karangsari academic year 2013/2014.

Keywords: resource based learning, learning, natural science

Abstrak: Penggunaan Model Resource Based Learning (RBL) Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Karangasari Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD dengan penggunaan model resource based learning. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini yaitu dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD. Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru, observer dan dokumen. Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran

resource based learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsari tahun ajaran 2013/2014

Kata kunci:Resource Based Learning, pembelajaran, IPA PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilaksanakan karena menentukan kemajuan sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Meningkatnya mutu pendidikan ditentukan oleh hasil belajar sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Sebagai seorang pendidik profesional, guru dituntut untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran untuk menentukan hasil

pembelajaran secara kualitas dan kuantitas melalui kegiatan pembelajaran yang dikelola oleh guru. Guru sebagai tenaga pendidik profesional harus mampu mengelola dan mengorganisasikan kelasnya melalui strategi, model, dan metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan karakter peserta didik.

(2)

anak masuk pada masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar, masa pemusatan dan penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Pada akhir fase ini, anak

mulai “menemukan diri sendiri”, yaitu

secara tidak sadar mulai berpikir tentang diri pribadi. (Sobur, 2009: 132).

Proses pembelajaran akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa jika dalam pembelajaran siswa ikut terlibat langsung. Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang menekankan pada eksperimen, observasi, serta penyimpulan materi. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013 :167).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 2 Karangsari. Dari kegiatan wawancara kepada guru kelas IV diperoleh bahwa metode yang sering digunakan guru hanya ceramah, tanya jawab, penugasan, dan sumber belajar yang digunakan hanya satu sumber. Guru kurang bervariasi dalam menggunakan model, metode, dan teknik pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa tergolong rendah dan masih ada siswa yang belum tuntas dari KKM. Data yang diperoleh dari Ulangan Tengah Semester (UTS) pada kelas IV menunjukkan bahwa dari 24 siswa yang nilainya lebih dari atau sama dengan batas ketuntasan (KKM:63) yaitu 10 siswa atau 41,67 % dari 24 siswa dan yang masih di bawah batas ketuntasan mencapai 14 siswa atau 58,3 % dari 24 siswa.

Timbulnya permasalahan pada siswa dalam pembelajaran IPA terjadi karena adanya beberapa faktor. Guru masih kurang bervariasi menggunakan sumber belajar, karena guru hanya berpedoman pada satu sumber belajar yaitu buku paket IPA saja. Peran guru dalam pembelajaran adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi siswa agar

dapat berinteraksi dengan berbagi sumber belajar yang ada. Bukan hanya sumber belajar yang berupa buku paket maupun orang (guru) itu sendiri, melainkan juga sumber-sumber lain (Komalasari, 2013:111).

Model pembelajaran Resource Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan berbagai sumber belajar. Resource based learning adalah segala bentuk belajar yang menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu, jadi bukan dengan cara konvensional dimana guru menyampaikan bahan pelajaran kepada murid. Model ini mengedepankan interaksi antara siswa atau peserta didik dengan sumber belajar artinya siswa terlibat secara aktif dengan berbagai sumber daya belajar baik yang berupa non cetak maupun cetak. Sehingga guru bukanlah sumber belajar satu-satunya di kelas saat pembelajaran berlangsung (Nasution, 2011:18). Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis aneka sumber adalah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi pertanyaan atau permasalahan; (b) Merencanakan cara mencari informasi; (c) engumpulkan informasi; (c) menggunakan informasi; (d) mensintesa informasi; (f) evaluasi.

Menggunakan model pembelajaran

resource based learning pada pembelajaran IPA materi gaya ini, siswa akan dihadapkan dengan beraneka ragam sumber belajar, seperti video, perpustakaan, gambar, kliping, lingkungan alam, internet, dan lain sebagainya. Dengan penggunaan model tersebut diharapkan dapat menjadikan pembelajaran menyenangkan dan dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga proses belajar dan hasil belajar IPA menjadi baik.

Rumusan masalah pada penelitian yaitu bagaimana langkah-langkah penggunaan model resource based learning

(3)

pembelajaran IPA, dan apakah kendala dan solusi penggunaan model resource based learning (RBL) dalam peningkatan pembelajaran IPA kelas IV Negeri 2 Karangasari tahun ajaran 2013/2014.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model resource based learning

(RBL) dalam peningkatkan pembelajaran IPA, untuk mendeskripsikan penggunaan model resource based learning (RBL) dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa, untuk mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan model resource based learning

(RBL) dalam peningkatkan pembelajaran IPA kelas IV Negeri 2 Karangasari tahun ajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Karangasari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Oktober tahun 2013 sampai bulan Mareti tahun 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, observer, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini berupa dokumentasi, observasi, wawancara, dan tes. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu analisis deskriptif atau kuantitatif dan analis kualitatif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010: 208).

Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis data berupa angka-angka yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Pada analisis data secara kualitatif, peneliti melakukan

analisis dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Analisis data model Miles dan Huberman dapat dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan penyimpulan (Iskandar, 2011: 75-77).

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah penggunaan model resource based learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA ditandai dengan pencapaian 85% dari jumlah siswa yang hadir melaksanakan model resource based learning yang diukur dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokmentasi. Peningkatan pembelajaran IPA diikuti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran yang dinilai dengan pencapain target 85% dari

jumlah siswa memperoleh nilai ≥ KKM

mata pelajaran IPA yaitu 70 yang diukur melalui aspek komunikasi, observasi, klasifikasi, keaktifan, dan kerjasama saat pembelajaran berlangsung maupun saat kegiatan diskusi dan hasil belajar dengan pencapain target 85% dari jumlah siswa memperoleh nilai ≥ KKM mata pelajaran IPA yaitu 70 yang diukur dengan teknik tes.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaborasi menggunakan rancangan penelitian siklus. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus dengan tiap siklusnya 2 kali pertemuan terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan tiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan. Peneliti melakukan tes awal pada hari Senin, tanggal 6 Februari 2014. Hasilnya secara umum siswa kelas IV kurang menguasai pembelajaran IPA. Hal ini terbukti jumlah 24 siswa tidak ada yang mencapai nilai diatas atau sama dengan KKM yaitu 70 dengan nilai rata-rata kelas hanya 41,45.

(4)

Tabel 1. Hasil Observasi pada Guru

Berdasarkan tabel 1 Hasil observasi pada guru penggunaan model resource based learning dapat dilihat bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Langkah ke-1 rata-ratanya sebesar 85,3%. Rata-rata langkah ke-2 sebesar 86,5%. Langkah ke-3 pada siklus I, II, dan III selalu meningkat, sehingga rata-rata langkah ke-3 sebesar 87,9%. Langkah ke-4 memperoleh rata-rata sebesar 86,4%. Pada langkah ke-5 rata-ratanya sebesar 85,4%. Rata-rata langkah ke-6 sebesar 89,6%.

Tabel 2. Hasil Oservasi pada Siswa Langkah

Berdasarkan tabel 2 hasil observasi pada siswa penggunaan model resource based learning dapat dilihat bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Rata-rata langkah ke-1 sebesar 84,9%. Langkah ke-2 pada tiap siklusnya rata-rata meningkat menjadi 86,8%. Langkah ke-3 rata-ratanya sebesar 88,4%. Pada langkah ke-4 rata-ratanya sebesar 84%. Langkah ke-5 pada tiap siklusnya mengalami peningkatan sehingga rata-rata langkah ke-5 sebesar 82,9%. Rata-rata langkah ke-6 sebesar 89,8%. Dengan demikian menandakan perbaikan-perbaikan yag dilakukan pada

setiap siklusnya dapat dilaksanakan dengan baik.

Peningkatan pembelajaran IPA diukur melalu pengamatan proses dan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran.

Tabel 3. Penilaian Proses Belajar

S-I S-II S-III

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa mulai dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan, begitupun pada rata-rata nilai tes. Nilai rata-rata siklus I memperoleh 73,33 naik menjadi 77,82 pada siklus II, dan naik lagi menjadi 87,79 pada siklus III. Sedangkan persentase ketuntasan mencapai 75% pada siklus I, siklus II tetap 91,30%, dan naik pada siklus III menjadi 100%.

Tabel 4. Penilaian Hasil Belajar

S-I S-II S-III

Berdasarkan tabel 4 dapat dijelaskan bahwa mulai dari siklus I hingga siklus III mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan, begitupun pada rata-rata nilai tes. Nilai rata-rata siklus I memperoleh 76,04 naik menjadi 81,52 pada siklus II, dan naik lagi menjadi 89,16 pada siklus III. Sedangkan persentase ketuntasan mencapai 79,16% pada siklus I, siklus II menjadi 86,95%, dan pada siklus III menjadi 91,66%.

(5)

kinerja yang ditentukan yaitu 85% dari penggunaan model resource based learning, proses dan hasil belajar. Dengan demikian menunjukan bahwa penggunaan model resource based learning dapat memaksimalkan proses belajar dan hasil belajar.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tentang penggunaan model

rresource based learning dalam

peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsari Tahun Ajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa (1) Langkah-langkah penggunaan Model resource based learning dalam peningkatan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV yaitu: (a) mengidentifikasi topik pembelajaran, pertanyaan atau permasalahan) guru membimbing siswa dalam menentukan sumber belajar yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan, (b) merencanakan cara mencari informasi, (c) mengumpulkan informasi, (d) menggunakan informasi, (e) mensintesa informasi, (f) evaluasi; (2) penggunaan model resource based learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV; (3) Kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu: a) kurangnya penguasaan guru pada skenario pembelajaran; (b) siswa masih merasa kesulitan mengolah informasi dari beberapa sumber belajar, c) siswa kurang optimal dalam menggunakan sumber belajar yang disediakan dalam mengerjakan tugas. Adapun solusi dari kendala tersebut, yaitu: a) peneliti memberikan penjelasan yang lebih rinci kepada guru tentang langkah-langkah pembelajaran Model Resource Based Learning, b) guru memberikan bimbingan lebih mengenai cara mengolah informasi dari beberapa sumber belajar, c)

guru lebih mengarahkan dan membimbing siswa dalam menggunakan sumber belajar yang ada.

Simpulan penelitian ini adalah penggunaan model resource based learning

dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Karangsari tahun ajaran 2013/2014. Namun ada beberapa saran dari peneliti yaitu : (1) guru harus lebih bervariatif dalam menggunakan sumber belajar sehingga dapat menarik perhatian siswa pada saat pembelajaran. guru disarankan untuk memperhatikan penguatan yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran; (2) siswa disarankan untuk lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa hendaknya mempergunakan secara optimal sumber belajar baik yang disediakan guru maupun yang ada di lingkungan sekitar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Komalasari, K. (2013). Pembelajaran

Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Aditama.

Nasution. (2011). Berbagai Pendekatan

dalam Proses Belajar &

Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sobur, A. (2009). Psikologi Umum.

Bandung: Pusaka Setia.

Susanto A, (2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta:Kencana Prenada Group Sugiyono. (2010). Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Referensi

Dokumen terkait

Membahas mengenai dunia otomotif khususnya motor dengan beberapa spesifikasi yang berbeda dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan diharapkan dapat mempermudah dalam

ng Kelompok I yang gadaan Barang/Jasa LP/2014 tanggal 05 g Pelelangan Nomor : ngan ini diumumkan. I. antor

Yang dimaksud dengan "telah pensiun bagi pekerja,, adalah usia pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil, prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan anggota Kepolisian

13 Copy Surat Izin sebagai badan penyedia pengamanan dari kepolisian ( untuk usaha jasa tenaga pengamanan ). 14 Copy Surat Keterangan Terdaftar ( untuk perusahaan jasa

Wireless Energy Transfer adalah perpindahan tenaga listrik tanpa kawat logam atau kabel, suatu proses di mana tenaga listrik dipancarkan dari suatu tempat yang terdapat

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan e- learning Kelaskita berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar peserta didik ranah kognitif

is determined to have a configuration that includes Analyzer as its Business Strategy, Sustaining Innovation as its Business Model Innovation (BMI) Strategy, Defender as

Membuat aplikasi yang dapat dikombinasikan dengan sensor yang terdapat di slot parkir menggunakan mikrokontroller untuk memberikan informasi keberadaan kendaraan di slot