• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN BUMN SEKTOR PERBANKAN DALAM MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN BUMN SEKTOR PERBANKAN DALAM MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENILAIAN KEMBALI ASET TETAP PADA PERUSAHAAN BUMN SEKTOR PERBANKAN DALAM MEMINIMALKAN

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Skripsi Oleh:

DIYAH IZZA ROSALLAH 01031381821050 S1 AKUNTANSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Penilaian Kembali

Aset Tetap Pada Perusahaan BUMN Sektor Perbankan Dalam Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi program Starta Satu (S-1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidk terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, izinkan penulis menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE selaku Rektor Universitas Sriwijaya.

2. Bapak Prof. Dr. Mohamad Adam, SE, M.E selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

3. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

4. Ibu Hj. Rina Tjandrakirana DP, S.E., M.M., Ak selaku Pengelola Akademik Jurusan Akuntansi Kampus Palembang.

5. Ibu Hj. Rina Tjandrakirana Dp, S.E., M.M selaku dosen pembimbing I dan Ibu Meita Rahmawati, S.E., M.Acc., Ak., CA selaku Dosen

(6)

vi

Pembimbing II. Terima Kasih Ibu selalu bersedia dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dengan penuh kesabaran, dan memberikan motivasi dan semangat, saran serta ilmu-ilmu baru yang penulis dapatkan selama menyusun skripsi ini.

6. Bapak Arista Hakiki, S.E., M.Acc., Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya yang telah memberikan dan membagikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama penulis menempuh perkuliahan.

8. Staf Tata Usaha dan Perpustakaan Universitass Sriwijaya atas segala bantuan yang telah diberikan selama penulis menempuh perkuliahan. 9. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Wartini dan Ayahanda Bayumi Syofian,

Terima kasih atas segala semangat dan selalu memberikan motivasi dan dukungan baik materi maupun non-materi, serta kasih sayang dan doa tulus yang tiada henti kepada penulis,

10. Teman-teman seperjuangan satu bimbigan, terima kasih telah membersamai perjuangan ini, teman. Semoga sukses selalu.

11. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2018 atas kenangan pengalaman, bantuan canda tawa dan kerjasama selama ini, Terima kasih telah menjadi teman seperjuangan selama menjalani perkuliahan.

12. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih telah membantu dan memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis daalam proses penyusunan skripsi ini.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

xi DAFTAR ISI JUDUL ... i ABSTRAK ... ii ABSTRACT... iii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ...vii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 6 1.3. Tujuan Penelitian ... 7 1.4. Manfaat Penelitian ... 7 1.5. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11

2.1. Landasan Teori...11

2.1.1. Teori Kegaenan (Agency Theory) ...11

2.1.2. Pengertian Pajak ...13

2.1.3. Pengertian Pajak Penghasilan ...14

2.1.4. Subjek Pajak Penghasilan ...15

2.1.5. Objek Pajak Penghasilan ...15

2.1.6. Perencanaan Pajak ...18

2.1.7. Pengertian Aset Tetap ...19

2.1.8. Karakteristik Aset Tetap ...20

2.1.9. Komponen Aset Tetap ...24

2.1.10. Pengelompokkan Aset Tetap ...25

2.1.11. Cara Memperoleh Aset Tetap ...26

2.1.12. Aset Tetap dalam Perpajakan ...28

2.1.13. Penyusutan ...34

2.1.14. Metode Penyusutan Aset Tetap ...30

2.1.15. Metode Penyusutan Aset Tetap dalam Perpajakan ...34

2.1.16. Revaluasi Aset Tetap ...35

2.1.17. Selisih Lebih Revaluasi Aset Tetap ...38

2.2. Penelitian Terdahulu ...39

2.3. Alur Pikir ...41

BAB III METODE PENELITIAN ...42

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ...42

3.2. Rancangan Penelitian ...42

3.3. Jenis dan Sumber Data ...42

3.4. Teknik Pengumpulan Data ...43

3.5. Teknik Analisis Data ...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...45

4.1. Hasil Penelitian ...45

(12)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...58

5.1. Kesimpulan ...58

5.2. Saran ...58

5.3. Keterbatasan Penelitian ...59

DAFTAR PUSTAKA ...60

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Beban Pajak Penghasilan Tahun 2015-2019... 5

Tabel 2.1 Metode Penyusutan dalam Perpajakan. ...35

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu. ...39

Tabel 4.1. Daftar Aset Tetap yang Direvaluasi. ...46

Tabel 4.2. Daftar Penyustan Aset Tetap Sebelum Revaluasi. ...47

Tabel 4.3. Daftar Penyustan Aset Tetap Sesudah Revaluasi. ...48

Tabel 4.4. Perbandingan Nilai Buku dan Beban Penyusutan Aset Tetap. ...50

Tabel 4.5. Perhitungan Pajak Penghasilan Bank Mandiri. ...51

Tabel 4.6. Perhitungan Pajak Penghasilan Bank BNI. ...52

Tabel 4.7. Perhitungan Pajak Penghasilan Bank BRI. ...52

Tabel 4.8. Perbandingan Besarnya Pajak Penghasilan Bank Mandiri ...53

Tabel 4.9. Perbandingan Besarnya Pajak Penghasilan Bank BNI. ...55

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Agenda Konsultasi Bimbingan Skripsi. ...65

Lampiran 2. Laporan Laba Rugi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk...67

Lampiran 3. Laporan Laba Rugi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ...70

(16)

16 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penerimaan negara memiliki peranan yang sangat penting pada kemajuan di berbagai hal di suatu negara, salah satunya dalam sektor perekonomian. Sumber penerimaan negara dalam sektor perekonomian yang sangat penting ialah pajak. Pajak merupakan hal yang bisa mempengaruhi banyak keputusan tentang bisnis. Prakteknya, banyak terdapat beberapa perbedaan kepentingan dan tujuan antara pemerintah dan perusahaan, dalam penyelenggaraan pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah butuh dana yang cukup banyak sebaliknya, setiap perusahaan berusaha untuk membayar kewajiban pajaknya seminimal mungkin. Adanya beberapa perbedaan kepentingan itu membuat wajib pajak melakukan tindakan penghematan pajak dengan cara legal (tax avoidance) tanpa melanggar peraturan, dan ketentuan yang diatur dalam undang-undang perpajakan, yaitu dengan melakukan manajemen pajak berupa perencanaan pajak (Pahlepi & Wifasari, 2018).

Agen pembangunan nasional harus membayar lebih beban pajak penghasilan, hal tersebut membuat beberapa perusahaan berusaha dalam hal melakukan penghematan beban pajak agar tujuan perusahaan untuk mendapatkan laba secara maksimal dapat tercapai tanpa melanggar peraturan dan undang-undang perpajakan (Ratag, 2013). Sebelum perusahaan melakukan penghematan beban pajak sebaiknya perusahaan memantapkan untuk melakukan perencanaan pajak lebih dahulu. Terdapat berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk

(17)

17

melakukan perencanaan pajak seperti, perhitungan penyusutan yang terjadi pada aset tetap dengan menggunakan metode tertentu, penilaian kembali (revaluasi) aset tetap, transfer pricing, dan manajemen (Ratag, 2013).

Aset tetap mempunyai peran penting bagi perusahaan dapat dilihat melalui, fungsi, nilai, proses pengolahan, dan sifat aset tetap. Contoh dari segi fungsinya, aset tetap gedung memiliki fungsi sebagai tempat kegiatan operasional bagi perusahaan dan berfungsi sebagai kantor, begitu juga dengan kendaraan yang memiliki peran untuk kelancaran kegiatan transportasi bagi perusahaan, semua hal tersebut sebagai alat yang bisa mendukung kegiatan-kegiatan operasional perusahaan (Alamsyah, 2018).

Menurut Agoes & Trisnawati (2016), aset tetap adalah aset yang memiliki wujud, yang dimiliki untuk digunakan ketika produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau tujuan administratif dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode, sedangkan menurut Ardyansyah (2014), aset tetap adalah aset yang bisa dijadikan untuk mengurangi pajak perusahaan dengan cara perencanaan pajak, dikarenakan apabila beban penyusutan aset mengalami peningkatan, maka dapat mengurangi nilai laba yang didapat perusahaan, kemudian beban penyusutan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan pembayaran pajak perusahaan.

Konsekuensi pajak yang didapat pada saat melakukan penilaian kembali aset tetap adalah, meminimalkan pajak terutang yang wajib dibayar perusahaan kepada pemerintah. Adanya penilaian kembali (revaluasi) aset tetap berdasarkan nilai wajar, dapat meningkatkan nilai aset tetap sehingga biaya penyusutan yang

(18)

18

dihasilkan ikut meningkat, dengan meningkatnya biaya penyusutan menyebabkan menurunnya nilai laba yang didapat, sehingga menyebabkan perusahaan meminimalkan jumlah pajak terutang yang harus dibayar pada pemerintah (Pahlepi & Wifasari, 2018).

Meskipun dengan melakukan revaluasi aset menyebabkan turunnya nilai laba perusahaan pada laporan keuangan, dilain sisi kebijakan revaluasi aset tetap ini memberikan manfaat, seperti laporan keuangan akan memperlihatkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya, dan menunjukkan laporan keuangan memberikan informasi yang lebih akurat (Alamsyah, 2018). Kenaikan nilai pada aset tetap di pasar atau aset tetap mempunyai nilai yang rendah dalam laporan keuangan perusahaan mengakibatkan aset tetap tersebut bisa dilakukan penilaian kembali atau disebut dengan revaluasi. Nilai aset tetap yang rendah di dalam laporan keuangan bisa dikarenakan adanya devaluasi atau hal lain, hal ini membuat aset tetap tidak lagi menunjukkan nilai yang wajar pada laporan keuangan (Alamsyah, 2018).

Revaluasi dapat dilakukan terhadap Barang Milik Negara (BMN), berupa aset tetap seperti tanah, bangunan, jalan, jembatan, dan bangunan air, dengan melakukan revaluasi, negara akan mengetahui nilai terkini dari BMN yang dimiliki (Primadhyta, 2018). Perencanaan pajak bisa dilaksanakan dengan berbagai macam cara, diantaranya menghitung penyusutan aset tetap perusahaan dengan metode tertentu, penilaian kembali (revaluasi) aset tetap perusahaan, penentuan harga transfer (transfer pricing) perusahaan, manajemen persediaan, mendefinisikan revenue dan expense perusahaan, pembelian aset, pemberian

(19)

19

tunjangan berupa natura atau non natura, menangguhkan pendapatan dan mempercepat atau membiayakan pengeluaran (Nur & Sagala, 2017).

Didukung oleh berita yang dipublikasi melalui surat kabar elektronik kontan.co.id menyatakan bahwa, Bank Mandiri tahun ini juga melakukan revaluasi atas aset tetap yang dimiliki

.

Hal ini menyebabkan nilai aset tetap yang

dicatat di neraca Bank Mandiri mengalami peningkatan (Sitanggang, 2019). Empat bank BUMN yang telah memanfaatkan fasilitas ini diantaranya adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk (Ika, 2016). Perusahaan yang menerapkan kebijakan revaluasi aset tetap dapat memiliki keuntungan yaitu, beban pajak penghasilan perusahaan dapat diminimalkan karena bedasarkan data masing-masing perusahaan beban pajak yang dibayar oleh perusahaan selalu mengalami peningkatan. Berikut data beban pajak penghasilan masing-masing perusahaan: Tabel 1.1 Data Beban Pajak Penghasilan Tahun 2015-2019 (Dalam Jutaan

Rupiah) No Nama Bank 2015 2016 2017 2018 2019 1 Mandiri 3.922.802 5.217.032 5.713.821 7.985.848 8.091.432 2 BNI 2.325.616 2.892.709 3.394.795 3.860.523 4.728.952 3 BRI 7.083.230 7.745.779 7.977.823 8.950.823 9.335.208 Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan

Pemerintah telah memberi fasilitas, yaitu adanya pemotongan PPh Final pada selisih nilai aset tetap yang diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191/PMK.010/2015 (Kemenkeu, 2016), melalui PMK tersebut pemerintah memberikan program untuk meningkatkan penerimaan negara. Perencanaan pajak memiliki tujuan untuk melakukan efisiensi jumlah pajak

(20)

20

terutang yang dilakukan dengan penghindaran pajak (tax avoidance), tanpa harus melakukan pelanggaran terhadap undang-undang perpajakan. Tarif insentif yang difasilitasi melalui tax avoidance kebijakan revaluasi aset tetap terbagi menjadi tiga macam, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 yaitu 3%, 4% dan 6% (Kemenkeu, 2016). Hal ini memberikan keuntungan bagi wajib pajak badan dikarenakan besaran pajak yang terutang akan menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan tarif Pajak Penghasilan Badan sebesar 25%. Oleh sebab itu, bisa dikatakan konsekuensi pajak yang didapat melalui penggunaan kebijakan penilaian kembali aset tetap, adalah meminimalkan pajak terutang yang harus disetorkan oleh perusahaan. Peneliti memilih penilaian kembali aset tetap karena peneliti ingin menilai bahwa, dengan melakukan revaluasi aset tetap yang bukan merupakan suatu aktivitas rutin yang dilakukan perusahaan, akan menjadi lebih efektif dalam mengefisiensi dan meminimalkan beban pajak perusahaan. Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengkaji mengenai revaluasi aset tetap pada perusahaan perbankan milik BUMN diantaranya yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mariyana & Syafitri (2013), dengan judul analisis perencanaan pajak melalui metode penyusutan dan revaluasi aset tetap, untuk meminimalkan beban pajak PT Gembala Sriwijaya, menyimpulkan bahwa, dengan dilakukan perencanaan pajak melalui metode penyusutan dan revaluasi aset tetap yang dilakukan dapat meminimalkan beban

(21)

21

pajak yang ditanggung oleh perusahaan, sedangkan menurut hasil penelitian oleh Gunawan & Hapsari (2018), dengan judul analisis penilaian aset tetap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam meminimalkan beban pajak penghasilan dan upaya mengontrol permodalan, menyimpulkan bahwa adanya kenaikan beban pajak setelah melakukan revaluasi, tindakan revaluasi aset tetap yang telah diterapkan belum mampu membantu perusahaan dalam upaya meminimalkan beban pajak penghasilan, dikarenakan tanah tidak memberikan kontribusi yang cukup dalam kegiatan tersebut.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Polopadang (2018) pada PT Bank Sulutgo menyatakan bahwa, peran revaluasi aset tetap dalam penetapan pajak penghasilan menyebabkan naiknya beban penyusutan aset tetap perusahaan, sehingga memberikan dampak penghasilan kena pajak yang dibayarkan akan menurun. Adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk meneliti kembali penilaian aset tetap dalam meminimalkan beban pajak. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Gunawan & Hapsari (2018) pada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Penelitian yang akan dilakukan tidak sama dengan replikasi yang dijadikan acuan, sehingga jika dibandingkan dengan replikasi yang telah disebutkan, perbedaannya terletak pada periode laporan keuangan yang digunakan, pelaksanaan revaluasi aset tetap dan jenis perusahaan yang akan diteliti. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan analisis penilaian aset tetap pada perusahaan BUMN yang bergerak pada sektor perbankan dalam meminimalkan beban pajak

(22)

22

penghasilan dengan judul Analisis Penilaian Kembali Aset Tetap pada Tiga Perusahaan Perbankan dalam Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan.

1.2. Rumusan Masalah

Laporan keuangan perusahaan perbankan milik BUMN diantaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, disebutkan bahwa revaluasi aset tetap yang dilakukan adalah revaluasi parsial, yaitu penilaian kembali yang hanya dilakukan pada sebagian aset yang dimiliki perusahaan. Selain itu peneliti akan menganalisis dampak penilaian kembali aset tetap yang dilakukan oleh perusahaan yang disebutkan di atas, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan Melakukan Revaluasi Aset Tetap pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Mampu Memperoleh Penghematan Beban Pajak Penghasilan?”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan ialah untuk menjawab pertanyaan yang sudah dirumuskan pada rumusan masalah sebelumnya. Sehingga, tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah dengan melakukan revaluasi aset tetap pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu memperoleh penghematan beban pajak pajak penghasilan.

(23)

23 1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

1. Memenuhi sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi.

2. Sebagai praktek terhadap ilmu yang sudah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di UNSRI sehingga bisa mengetahui, memahami serta menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Dapat memberi untuk menambah pengetahuan serta wawasan

mengenai perpajakan. b. Bagi Universitas

1. Sebagai bahan referensi untuk perpustakaan dalam mengembangkan pengetahuan dan pendidikan pada bidang pajak. 2. Memberikan wawasan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya untuk

memperluas pengetahuan pada bidang perpajakan. c. Bagi Pembaca

Diharapkan penelitian ini bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada kaitannya dengan revaluasi aset tetap, serta memberikan rasa kesadaran pembaca terhadap pentingnya menjadi warga negara yang patuh akan membayar pajak.

2. Manfaat Praktis

(24)

24 a. Bagi perusahaan

1. Memberi informasi pada perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam menyelesaikan masalah yang ada yang berhubungan dengan revaluasi aset tetap.

2. Dapat memberikan gambaran dalam hal mengambil keputusan untuk melaksanakan kebijakan revaluasi aset tetap untuk periode berikutnya.

3. Membangun kerjasama dan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan Universitas Sriwijaya.

b. Bagi Pemerintah, penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan dalam hal keputusan pembuatan kebijakan penilaian kembali aset tetap untuk tujuan perpajakan.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

BAB I: Pendahuluan

Bab ini menjabarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi yang digunakan dalam penelitian.

BAB II: Landasan Teori

Bab ini menjabarkan teori utama yang relevan dengan konteks penelitian. Teori yang dijabarkan dalam bab ini adalah teori

(25)

25

agency, serta penjabaran seputar aset tetap dan pajak seperti pengertian pajak, perencanaan pajak, pengertian aset tetap, karakteristik aset tetap, penyusutan aset tetap dalam perpajakan, revaluasi aset tetap, dan selisih akibat revaluasi aset tetap. Selain itu, dijabarkan pula mengenai penelitian terdahulu dan kerangka pikir penelitian.

BAB III: Metode Penelitian

Bab ini menjabarkan ruang lingkup penelitian, rancangan penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjabarkan hasil dari analisis data penelitian dan menarik kesimpulan dari analisis data yang dilakukan.

BAB V: Kesimpulan, Saran dan Keterbatasan Penelitian

Bab ini menjabarkan kesimpulan hasil penelitian, saran dan keterbatasan yang bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi.

(26)

26

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, S., & Trisnawati, E. (2016). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Alamsyah, A. R. (2018). Analisis Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan dan Revaluasi Aset Tetap pada PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, SENASIF 3(3), 1293–1302.

Ardyansyah, D. (2014). Pengaruh Size , Leverage , Profitability , Capital Intensity Ratio dan Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rate (ETR).

Astuti, T. P., & Aryani, Y. A. (2016). Tren Penghindaran Pajak Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang terdaftar Di BEI Tahun 2001-2014, Jurnal Akuntansi XX(03), 375–388.

Bank Mandiri. (2020). Laporan Keuangan & Tahunan 2015, 2016. www.bankmandiri.co.id. Diakses pada 14 Januari 2020 pukul 13.00.

Bank Negara Indonesia.(2020). Laporan Keuangan & Tahunan 2015, 2016. www.bni.co.id. Diakses pada 14 Januari 2020 pukul 13.30.

Bank Rakyat Indonesia. (2020). Laporan Keuangan & Tahunan 2015, 2016. www.bri.co.id. Diakses pada 14 Januari 2020 pukul 14.00.

Brian, I., & Martani, D. (2014). Analisis Pengaruh Penghindaran Pajak dan Kepemilikan Keluarga terhadap Waktu Pengumuman Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan, dalam Simposium Nasional Akuntansi16(2), 125–139. Bursa Efek Indonesia. (2018). Laporan Keuangan & Tahunan 2015, 2016.

www.idx.co.id. Diakses pada 1 Februari 2020 pukul 11.00.

Direktur Jenderal Pajak. (1994). Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP – 50/PJ./1994 Tentang Penunjukan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri Tertentu sebagai Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23. Jakarta

Direktur Jenderal Pajak. (2016). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 16/PJ/2016 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Jakarta. Gunawan, B., & Hapsari, G. Y. (2018). Analisis Penilaian Aset Tetap PT Garuda

(27)

27

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Upaya Mengontrol Permodalan, Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia 1(2), 82–90.

Ika, Aprilia. (2016). Sejumlah Perusahaan Minati Diskon Pajak Revaluasi Aset. https://money.kompas.com/read/2016/04/28/104741326/. Diakses pada 4 Februari 2020 pukul 12.45.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Susunan dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Ilyas, B. W., & Priantara, D. (2015). Akuntansi Perpajakan. Depok: Mitra Wacana Media.

Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory Of The Firm : Managerial Behavior , Agency Costs And Ownership Structure, Journal of Financial Economics 3, 305–360.

Juan, Ng. Eng., & Wahyuni, E. T. (2014). Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kementerian Keuangan. (2016). Ada Diskon Tarif untuk Wajib Pajak yang

Lakukan Revaluasi Aktiva Tetap.

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ada-diskon-tarif-untuk-wajib-pajak-yang-lakukan-revaluasi-aktiva-tetap/. Diakses pada 2 Februari 2020 pukul 14.30.

Mardiasmo. (2018). Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi

Mariyana, D., & Syafitri, L. (2013). Analisis Perencanaan Pajak Melaluu Metode Penyusutan dan Revaluasi Aset Tetap untuk Meminimalkan Beban Pajak PT Gembala Sriwijaya, Jurnal E-Jurnal MDP, 1–6.

Martani, Dwi., dkk. (2014). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Ssalemba Empat.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Nur, M., & Sagala, R. T. (2017). Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Beban Pajak dan Peningkatan Nilai Aset pada PT Wiveris Herbatama, Jurnal Populis 2(3), 329–346.

(28)

28

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Pahlepi, M. Reza dan Wifasari Septi. (2018). “Analisis Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi terhadap Aset Tetap pada PT Sanggar Elegance Indah.” Online Journal System UNPAM, 1(1).

Pohan, C. A. (2013). Manajemen Perpajakan (Strategi Perencanaan dan Bisnis). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Polopadang, dkk. (2018). Analisis Revaluasi Aset Tetap dalam Penetapan Pajak Penghasilan pada PT Bank SULUTGO, Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 13(3), 346–354.

Primadhyta. (2018). Revaluasi Rampung Tahun Ini, Nilai Aset Negara Bakal Melesat. https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20180807123025-532-320180/revaluasi-rampung-tahun-ini-nilai-aset-negara-bakal-melesat. Diakses pada 2 Februari 2020 pukul 14.30.

Ratag, G.A. (2017). Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap untuk Menghitung PPh Badan pada Bank Sulut, Jurnal EMBA1(3), 950–958. Republik Indonesia. (2008). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan.

Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Jakarta.

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta. Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 191/PMK.010/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 233/PMK.03/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016.

Republik Indonesia. (2018). Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Jakarta.

(29)

29

DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

Ritonga, P. (2017). Analisis Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan dan Revaluasi Aset Tetap untuk Meminimalkan Beban Pajak pada PT TASPEN (Persero) Cabang Utama Medan, Jurnal Riset Akuntansi & Bisnis 17(1), 1– 14.

Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Saribu, A. C. N. D., & Rustam, A. R. (2013). Pengaruh Penerapan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Terhadap Tingkat Pertumbuhan Wajib Pajak UMKM dan Penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2)(Studi Kasus pada KPP Pratama Malang Selatan). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2(2).

Soemarso.(2014). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Suandy. (2011). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo. (2016). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.

Warren et al. (2014). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis di Program Pendidikan Dokter

 Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan

Setelah terbentuk Analysis Services Project, lanjutkan dengan membuat Data Source, fungsi Data Source adalah sebagai sumber data yang akan digunakan untuk melakukan analisis

Objek penelitian tersebut adalah pola pengulangan leksikal untuk pengajaran bahasa, sedangkan objek penelitian ini adalah buku teks kurikulum 2013 revisi 2017 kelas VII

Berdasarkan data hasil eksperimen maka dapat disimpulkan bahwa teknik seleksi fitur Information Gain mampu meningkatkan performa metoda klasifikasi khususnya Random Forest

Penilaian kembali aset tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aset tetap tersebut yang berlaku pada saat penilaian kembali aset tetap yang

Pelaksanaan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan telah terlaksana di Kecamatan Siantan Kabupaten

Aplikasi desain bangunan yang nyaman pada pusat rehabilitasi ditunjukkan dengan penataan ruang dan tampilan bangunan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan