• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan bentuk penelitian, secara umum dibagi atas dua jenis yakni penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian merupakan bentuk penelitian, secara umum dibagi atas dua jenis yakni penelitian"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB IV

METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian merupakan bentuk penelitian, secara umum dibagi atas dua jenis yakni penelitian terapan (applied research) dan penelitian dasar (basic/fundamental research). Penelitian terapan ditujukan untuk menghasilkan suatu solusi yang ditujukan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan kejadian yang secara langsung pada organisasi. Penelitian dasar ditujukan dalam rangka memahami kandungan permasalahan yang dihadapi oleh organisasi secara umum dan mencari metode untuk memecahkan permasalahan yang terjadi (Acep Edison, 2018:13-14).

Jenis penelitian basic/fundamental research atau penelitian dasar dengan menggunakan studi eksplanatori dan analisa survei. Penelitian explanatori adalah penelitian yang tujuannya untuk memperoleh jawaban tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu fenomena terjadi. Bertujuan untuk menjelaskan atau membuktikan bagaimana hubungan antar variabel penelitian. Hubungan tersebut dapat berbentuk korelasi atau kausalitas (sebab akibat) (Nuryaman dan Veronica, 2015:6). Studi explanatori adalah studi yang ditujukan untuk menggambarkan hubungan, pengaruhnya antara variabel prediksi atau prediktor terhadap variabel yang diprediksi atau lazim dinyatakan variabel penyebab dan variabel akibat. Sifat studi explanatori adalah studi asosiatif, artinya penelitian dengan sifat asosiatif terdiri dari sedikitnya dua variabel (Acep Edison, 2018:85).

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Sehubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini, maka peneliti akan melakukan penelitian pada PT Akses Prima Indonesia yang ada di Jakarta Selatan dengan cara menyebarkan kuesioner dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 sampai dengan selesai. Penetapan waktu

(2)

sangat penting dalam penelitian, sebab peneliti harus menetapkan berapa lama data dikumpulkan sesuai dengan bentuk dari penelitian yang dilakukan. Cross Sectional yakni studi yang dilakukan dengan mengambil data satu kali (One Shoot) dan pengambilan data dilakukan pada saat tertentu yang mencerminkan keadaan saat dilakukan pengumpulan data (Acep Edison, 2018:104).

4.3 Data dan Sumber Data 4.3.1 Jenis Data

Jenis pengumpulan data yakni data primer dimana data yang dikumpulkan secara langsung pada unit analisis yang diteliti. Data diperoleh berasal dari individual, kelompok sebagai responden. Data yang dikumpulkan dari responden secara langsung berupa pernyataan atau pendapat dari pelaku langsung menyangkut suatu keadaan, kondisi dan situasi pada suatu waktu tertentu (Acep Edison, 2018:95).

4.3.2 Sumber Data

Data penelitian diperoleh langsung dari sumber data yakni kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang berisi seperangkat pertanyaan yang akan diajukan dan dijawab oleh responden. Kuesioner penelitian yakni berisi pernyataan mengenai variabel Strategi Bisnis, Keterlibatan Karyawan dan Kinerja Perusahaan yang akan dijawab oleh supervisor, manager dan director. Penyeberan kuesioner dilakukan kepada 32 responden yakni supervisor, manager dan director pada PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan.

4.3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah segala sesuatu yang dapat mengambil nilai yang berbeda atau bervariasi. Nilai dapat berbeda di waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Objek penelitian diartikan juga sebagai sebuah pertanda dari suatu kejadian, tindakan, karakteristik, sifat, atau atribut yang dapat dan diberi nilai (Sekaran, Uma & Bougie,

(3)

Roger, 2016:72). Objek dalam penelitian ini yaitu PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan.

4.3.5 Populasi Penelitian

Populasi adalah kumpulan individu-individu atau sekumpulan elemen yang memiliki ciri, sifat, karakteristik yang sama yang digunakan sebagai sumber data yang diolah dalam penelitian (Acep Edison, 2018:112). Populasi adalah kelompok orang, kejadian atau hal-hal menarik dimana peneliti ingin membuat opini (berdasarkan statistic sampel) (Sekaran & Bougie, 2017:53). Populasi dalam penelitian yaitu seluruh supervisor, manager dan director pada PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan. 4.3.6 Sampel Penelitian

Sampel adalah perwakilan dari suatu populasi yang dapat menjelaskan sifat dan ciri-ciri dari suatu populasi. Pengambilan sampel yang tidak memenuhi kaidah-kaidah dalam pengambilan sampel akan menyebabkan sasaran dalam penelitian menjadi bias, karena jumlah sampel yang tidak memadai tidak akan menggambarkan populasi yang diukur (Acep Edison, 2018:102). Sampel adalah sebagian dari populasi, sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi (Sekaran & Bougie, 2017:54). Teknik sampling adalah teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel. Pengambilan sampel adalah suatu cara pengambilan wakil-wakil dari suatu populasi harus sesuai dengan sifat dan karakteristik populasinya. (Acep Edison, 2018:11-16). Teknik pengambilan sampel yakni purpose judgement sampling yaitu kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan yang terkait dengan Kinerja Perusahaan dan kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan yang tidak terkait dengan Kinerja Perusahaan sebanyak 44 lokasi dimana hanya 32 lokasi sebagai sampel yang memenuhi dengan kriteria mendukung kinerja perusahaan. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yakni supervisor,manager dan director. Kuesioner setiap lokasi kemudian dikumpulkan, diolah dan dilakukan pengujian statistik serta dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan hasil pengujian statistik.

(4)

Penelitian ditujukan untuk pengujian asosiatif antara dua atau lebih variabel, alat uji yang digunakan adalah statistik parametik yang membutuhkan kecukupan sampel serendah-rendahnya berjumlah 30 buah (Acep Edison, 2018:143). Sampel penelitian berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan yang terkait dengan Kinerja Perusahaan

2. Kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan yang tidak terkait dengan Kinerja Perusahaan

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, perusahaan yang digunakan sebagai sampel yaitu :

Tabel 4. 1 Kriteria Penggunaan Sampel

No Kriteria Sampel Jumlah

1 Kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan

yang terkait dengan Kinerja Perusahaan 44

2 Kantor pusat PT Akses Prima Indonesia di Jakarta Selatan

yang tidak terkait dengan Kinerja Perusahaan (12)

Jumlah sampel yang digunakan 32

Sumber : data diolah

Tabel 4. 2 Tabel Sampel Penelitian

Treg Kawasan Cluster Jabatan

Area 1

Treg 1 Cambridge Condominium Direktur, Manager dan SPV Treg 4 Griya Tembalang Sejahtera Direktur, Manager dan SPV Treg 1 Mutiara Residence Direktur, Manager dan SPV Treg 4 Bsb Forest Hill Direktur, Manager dan SPV

Treg 4 Greenpark Direktur, Manager dan SPV

Area 2

(5)

Treg Kawasan Cluster Jabatan

Treg 2 Puri Kemayoran Direktur, Manager dan SPV

Treg 2 Sentul City :

Treg 2 Marketing Office Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Sampoerna Academy Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Sentul Tower Apartemen Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Bukit Golf Hijau Direktur, Manager dan SPV

Treg 2 Metro Cilegon :

Treg 2 Primadona Direktur, Manager dan SPV

Treg 2 Florida Direktur, Manager dan SPV

Treg 2 Mediterania Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Nuansa Asri Cinangka Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Sedayu City, Tangerang Direktur, Manager dan SPV Treg 2 Apl - Green Lake Sunter Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Braga Citiwalk Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Bumi Adipura cl. Tulip Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Easton Park Jatinangor Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Grand Panoramic Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Taman Kopo Katapang Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Mahkota Regency Direktur, Manager dan SPV Treg 3 Bandung City Light Direktur, Manager dan SPV

Area 3

Treg 5 Citra Harmoni :

Treg 5 Riverside Direktur, Manager dan SPV

Treg 5 Greenville Direktur, Manager dan SPV Treg 5 The concerto Direktur, Manager dan SPV

Treg 5 Stamford Direktur, Manager dan SPV

Treg 6 Bumi Nirwana Indah Direktur, Manager dan SPV Treg 6 Bukit Mediterania

Samarinda Direktur, Manager dan SPV

Treg 5 Tirtasari Residence Direktur, Manager dan SPV

Treg 7 Tallasa City :

Treg 7 Akasia Direktur, Manager dan SPV

(6)

4.3.7 Operasional Variabel

Variabel penelitian yang dioperasikan dalam penelitian adalah objek dari penelitian, agar variabel dapat diukur variabel harus dioperasionalkan kedalam bentuk nilai. Operasionalisasi variabel merupakan suatu cara pengoperasikan variabel sehingga diperoleh nilai dan gambaran secara nyata dari suatu variabel. Suatu variabel adalah gambaran dari suatu fenomena yang akan diukur, sehingga untuk dapat diteliti realitasnya harus dapat dioperasikan dalam bentuk berbagai nilai. (Acep Edison, 2018:154). Operasionalisasi variabel dilakukan dengan cara mengamati dimensi, sisi-sisi, ciri-ciri perilaku dari suatu konsep, kemudian menterjemahkan dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi dan diukur agar dapat dibuat atau dikembangkan indeks pengukuran dari konsep-konsep tersebut. (Nuryaman dan Veronica, 2015:90)

Berdasarkan pada judul peneliti yaitu “Pengaruh Strategi Bisnis dan Keterlibatan Karyawan Terhadap Kinerja Perusahaan”, terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen disebut juga variabel bebas, eksogenious, atau variabel prediktor dan dinotasikan dalam suatu penelitian sebagai variabel X adalah variabel yang secara bebas dapat mempengaruhi variabel dependen atau terikat atau disimbolkan variabel Y. (Acep Edison, 2018:67).

Variabel independen yang digunakan adalah Strategi Bisnis (X1) dan

Keterlibatan Karyawan (X2)

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen disebut juga variabel terikat, endogeniuous, variabel yang diprediksi adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam penelitian. Variabel dependen adalah suatu keadaan secara empiris yang menjadi masalah dan merupakan fenomena penilitian yang dituju, artinya variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi sasaran investigasi yang akan dicarikan

(7)

solusi. (Acep Edison, 2018:67-68). Variabel dependen yang digunakan adalah Kinerja Perusahaan (Y)

Skala adalah suatu satuan nilai yang menunjukan perbedaan nilai dari suatu individual terhadap individual lainnya yang diukur. Empat jenis skala drajat ukur transformasi pada penelitian yakni skala nominal, ordinal, interval, serta rasio. (Acep Edison, 2018:158-160).

Skala ukur derajat konfirmasi pada penelitian yakni menggunkan skala likert (likert scale) dimana skala yang diciptakan likert untuk menetapkan lima kategori tingkatan dari tingkat terendah angka 1 sampai tingkat tertinggi angka 5. Skala ukur drajat konfirmasi likert merupakan skala ukur drajat transformasi ordinal atau skala pada operasional variabel adalah skala ordinal. (Acep Edison, 2018:163). Penelitian menggunakan skala ordinal karena skala didasarkan pada karakteristik yang berkaitan dengan sifat variabilitas tingkatan (Acep Edison,2018:159).

Tabel 4. 3 Skala Likert (Likert Scale) Alternatif Jawaban Bobot

Penilaian

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Analisis yang dilakukan setelah setiap indikator pertanyaan memiliki nilai Likert Scale yakni dijumlahkan serta diperoleh rata-rata sebagai penilaian jawaban dengan menggunakan alat bantu garis kontinum yakni :

Indeks Minimum = 1

Indeks Maksimum = 5

Interval = 5-1 = 4

Jarak Interval = (5−1)

(8)

Gambar 4. 1 Garis Kontinum Sumber : Sekaran,2013

Tabel 4. 4 Operasionalisasi Variabel

Variable Dimensi Indikator Skala

Independen (X) : Strategi Bisnis (X1) (Pearce & Robinson, 2000) 1. Kepemimpinan Biaya 2. Diferensiasi

1. Berinovasi menurunkan biaya produksi

2. Melakukan pengawasan biaya produksi dan overhead yang ketat 3. Menggunakan sistem informasi

yang terintegrasi untuk mengurangi kesalahan

1. Menggunakan teknologi produksi dan fitur fitur yang canggih untuk mempertahankan suatu citra dan produk actual yang “berbeda” 2. Membangun citra merk dengan

iklan dan promosi yang menarik dan informal

Ordinal Keterlibatan Karyawan (X2) (Schaufeli dan Bakker,2004) 1. Vigor (Semangat) 2. Dedication (Dedikasi)

1. Gigih dalam bekerja

1. Menjadikan pekerjaan sesuatu pengalaman yang berharga 2. Memiliki rasa antusiasme 3. Mendapatkan Inspirasi

(9)

Variable Dimensi Indikator Skala 3. Absorption

(Penyerapan)

1. Konsentrasi tinggi dalam bekerja 2. Serius dalam bekerja

3. Menikmati pekerjaan dimana waktu berjalan cepat dan individu sulit melepaskan diri dari pekerjaan Variable Dependen (Y) Kinerja Perusahaan (Kaplan & Norton,2000) 1. Perspektif Keuangan 2. Perspektif Pelanggan 3. Perspektif Proses Bisnis Internal 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Bertahan (Sustain)

1. Pangsa pasar (Market Share) 2. Pertumbuhan/mempertahankan

pelanggan (Customer Retention) 3. Menarik/memperoleh pelanggan

baru (Customer Acquisition) 4. Kepuasan pelanggan (Customer

Satisfaction)

1. Proses inovasi 2. Proses operasi 3. Layanan purna jual

1. Kapabilitas pekerja a. Kepuasan pekerja

b. Mengukur retensi pekerja c. Mengukur produktivitas

pekerja

2. Kapabilitas sistem informasi 3. Motivasi, pemberdayaan dan

keselarasan

Ordinal

4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni data primer dimana data yang dikumpulkan secara langsung pada unit analisis yang diteliti. Data diperoleh berasal dari individual, kelompok sebagai responden. Data yang dikumpulkan dari responden

(10)

secara langsung berupa pernyataan atau pendapat dari pelaku langsung menyangkut suatu keadaan, kondisi dan situasi pada suatu waktu tertentu (Acep Edison, 2018:95). 4.4.2 Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian kancah (field research). Penelitian kepustakaan yakni peneliti berhadapan dengan berbagai macam literatur sesuai dengan tujuan masalah yang sedang diteliti. Penelitian kepustakaan menghasilkan kesimpulan tentang kecenderungan sebuah teori digunakan dari waktu ke waktu, perkembangan sebuah paradigma, dan pendekatan ilmu pengetahuan tertentu (Bungin, 2017:55).

Penelitian kancah (field research) berhubungan dengan pengalaman hidup masyarakat, kelompok, individu (Bungin, 2017:56). Penelitian kancah disebut juga penelitian lapangan dan pengumpulan data berasal dari kuesioner.

4.4.3 Prosedur Pengolahan Data

Prosedur pengolahan data merupakan sejumlah tahapan operasi pegolahan berdasarkan urutan yakni:

1. Mendapatkan jawaban yang berhubungan dengan variabel-variabel terkait. 2. Pemindahan jawaban responden dari sumber data primer yakni kuesioner pada

program Excel for Windows.

3. Proses pengolahan data menggunakan alat bantu software aplikasi komputer yakni SPSS

4. Penyimpanan data yang digunakan sebagai data hasil penelitian. 4.5 Teknik Analisis Data

4.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Alat uji statistik deskriptif adalah alat uji yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan objek yang sedang diteliti. Pengujian hipotesis deskriptif didasarkan pada praduga sementara yang telah diungkapkan pada kerangka pemikiran atau pada paradigma konseptual penelitian (Acep Edison, 2018:171-172).

(11)

Sasaran pada penelitian adalah terbuktinya hipotesis yang diajukan yang sebelumnya bahwa praduga itu tidak ada atau berlawanan dengan sebenarnya yakni Hipotesis Nol dan tujuan penelitian adalah membuktikan bahwa bukan yang sebenarnya ingin tercapai, tetapi ingin membuktikan praduga yang benar-benar terjadi yakni Hipotesis Alternatif (Acep Edison, 2018:172).

4.6 Keabsahan Data 4.6.1 Uji Validitas Data

Validitas didefinisikan sebagai derajat ketepatan dalam pengukuran menyangkut isi yang diukur. Tujuan pengukuran berkaitan dengan data yang sesuai dengan sifat yang diteliti, artinya data memiliki derajat yang tinggi menyangkut tingkat kebenaran secara empiris sesuai dengan hasil pengukuran. Uji validitas memberikan keyakinan bahwa setiap daftar pertanyaan telah dijawab oleh responden sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya tanpa adanya intervensi kepentingan pribadi terhadap sesuatu yang ditanyakan kepadanya (Acep Edison, 2018:101).

Uji validitas adalah pengujian terhadap kebenaran secara empiris menyangkut suatu kejadian, kondisi, situasi, perilaku sebagaimana yang terjadi. Suatu data dinyatakan valid, jika data yang dihasilkan adalah benar-benar menunjukan metode statistik dengan menggunakan program software statistik dengan menggunakan pengukuran korelasi product moment pearson, nilai korelasi pearson ≥ 0,50 (Acep Edison, 2018:101).

4.6.2 Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

(12)

One Shot atau satu kali saja

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur dengan cara one shot oleh uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally, 1994) (Ghozali, 2013).

4.6.3 Alat Analisis Data

4.6.3.1Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah analisis prediksi untuk meramalkan hubungan asosiatif antar minimal dua variabel X sebagai variabel prediktor dan variabel Y sebagai variabel yang diprediksi. Hubungan asosiatif antara variabel minimal dua X dengan variabel Y. Hubungan didasarkan pada teori dan preposisi yang menyatakan bahwa secara teoritis bahwa terdapat hubungan variabel secara langsung dari variabel X dan variabel Y (Acep Edison, 2018:211).

Hubungan asosiatif yang dibangun menggunakan alat analisis regresi linier antara dua variabel X sebagai variabel penyebab terhadap variabel akibat atau variabel Y secara langsung. Penetapan regresi linier berganda digunakan sebagai alat uji didasarkan pada kerangka pemikiran penelitian (Acep Edison, 2018:211).

Penelitian menggunakan uji analisis regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel X yaitu strategi bisnis dan keterlibatan karyawan terhadap variabel Y yaitu kinerja perusahaan. Persamaan regresi dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + e Dimana: Y = Kinerja Perusahaan α = Konstanta X1 = Strategi Bisnis X2 = Keterlibatan Karyawan

(13)

β1 β2 = Koefisien Regresi

е = Error

4.6.3.2Mentransformasi Data Ordinal ke Interval

Pada penelitian ini hasil yang diperoleh dari jawaban kuesioner dengan menggunakan skala linkert adalah data ordinal. Agar data dapat dianalisis secara statistik maka data tersebut harus diubah menjadi data interval.

Menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat (2011:55) mengenai Method of Successive (MSI) adalah sebagai berikut: Method of Successive (MSI) adalah metode perskalaan untuk menaikkan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.

Berdasarkan konsep tersebut dapat ditinjau bahwa MSI merupakan alat untuk mengubah data ordinal menjadi interval. Dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan Additional Instrument (Add-Ins) pada Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan MSI tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan. 2. Setiap butir pertanyaan telah menentukan frekuensi (f ) dari jawaban responden

yang menjawab skor 1, 2, 3, 4 dan 5 untuk setiap item pertanyaan.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut sebagai proporsi.

4. Setelah mendapatkan proporsi, selanjutnya menentukan proporsi komulatif dengan cara menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor.

5. Menentukan nilai Z untuk setiap PF (proporsi frekuensi) yang diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi normal.

6. Menentukan skala (scale value = SV) untuk setiap skor jawaban yang diperoleh dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas.

(14)

7. Menentukan skala dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut:

𝑆𝑉 = (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡

(𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡) Keterangan:

Density at Lower Limit = Kepadatan batas bawah Density at Upper Limit = Kepadatan batas Atas Area Below Upper Limit = Daerah di bawah batas atas Area Below Lower Limit = Daerah di bawah batas bawah

8. Setelah menentukan SV maka nilai skala ordinal ke interval, yaitu nilai SV yang nilainya terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan 1 (satu). Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan nilai transformasi adalah sebagai berikut: Transformed Scale Value = Y = SV + |SVmin| + 1 9) Setelah mendapatkan nilai dari Transformed Scale Value, nilai tersebut adalah nilai skala interval

4.6.3.3Uji Asumsi Klasik

Asumsi klasik harus dilakukan pengujian terlebih dahulu sehingga analisis regresi dapat dilakukan. Asumsi klasik pengujian berupa: uji normalitas data, uji heterokedaktisitas, uji multikoliniearitas, akan lebih lengkap disertai uji linieritas (Acep Edison, 2018:202).

4.6.3.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas ditujukan untuk mendapatkan hasil bahwa data berdistribusi normal. Pengujian sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan analisis regresi pada statistik parametrik yang mengharuskan data berdistribusi normal. Perbedaan data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal sebagai berikut :

1. Data berdistribusi tidak normal

Data yang memiliki sifat, jenis, karakter, ukuran, nilai, bentuk yang jumlahnya sangat terbatas dan dapat dihitung.

(15)

2. Data berdistribusi normal

Data menyebar merata berdasarkan sifat, karakter, ukuran, nilai, bentuk, jumlah data tidak terbatas. Mengetahui data berdistribusi normal dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunkaan gambar distribusi normal berdasarkan hasil pengolahan data SPSS berbentuk gambar kurva bentuk lonceng dengan melihat keruncingan dan kemencengan kurva dengan indikator keruncingan dan kemencengan (Acep Edison, 2018:202-203).

4.6.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas sebagai syarat dalam melakukan analisis regresi ditujukan untuk menguji apakah anatara variabel independen berkorelasi. Pada analisis regresi harus dipenuhi syarat bahwa antara variabel independen tidak boleh terjadi korelasi yang signifikan, artinya nilai-nilai pada antara variabel independen berhubungan dan berkaitan satu dengan yang lainnya, jika terjadi nilai yang saling berhubungan dan berkaitan, maka masing-masing variabel prodiktor (X) tidak dapat memprediksi secara independen terhadap variabel yang diprediksinya (Y) (Acep Edison, 2018:204).

Pengujian dilakukan dengan pengukuran Variance Inflating Factor (VIF) ditujukan untuk melihat adanya gejala multikolinearitas antara variabel independen. Nilai ukur adanya gejala multikolinearitas yakni : nilai VIF >10, terjadi gejala multikolinearitas, sehingga nilai VIF harus lebih kecil dari 10. Nilai VIF lebih besar dari 10, perlu dievaluasi kembali terhadap data-data dari variabel indenpen. Jika ternyata setelah dilakukan evaluasi terhadap data ternyata nilai masih besar dari 10, salah satu variabel independen harus dikeluarkan dari model regresi dengan menggunakan model regresi stepwise, forward, dan backward pada pengolahan data dengan SPSS (Acep Edison, 2018:204).

(16)

• Nilai VIF < 10 menunjukan tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel independen

• Nilai VIF > 10 menunjukan terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel independen (Acep Edison, 2018:204).

4.6.3.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas ditujukan untuk melakukan pengaruh terhadap nilai residual (sisa) dari satu data. Heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi terhadap varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tidak sama. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain sama maka disebut Homokedatisitas. Model regresi yang baik apabila tidak terjadi Homokedatisitas (Acep Edison, 2018:205).

Pengujian adanya gejala Heterokedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Gletjer, Uji Park, Uji White. Pengujian yang sering dan mudah dilakukan dengan Uji Scatterplots, dengan melihat penyebaran varians residual pada gambar Scatterplots (Acep Edison, 2018:205).

4.6.3.4Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit)

Pengujian paradigma atau model konseptual penelitian adalah pengujian terhadap kerangka pikir penelitian berupa model penelitian secara teoritis yang akan dibuktikan dilapangan. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai kesesuaian model (goodness of fit) hubungan asosiatif teoritis denga kenyataan di lapangan (Acep Edison, 2018:212).

Ketepatan fungi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit. Secara statistik, dapat diukur dengan nilai koefisien determiasi, nilai statistif F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis atau Ho ditolak sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

(17)

diterima (Ghozali, 2016:95). Nilai koefisien determinasi adalah nilai Adjusted R Square (R2) dengan ketentuan kesesuaian berdasarkan empat kwadran yakni:

Tabel 4. 5 Goodness Of Fit

Kwadran Nilai R Square Goodness of Fit

Kesesuaian Model Kebaikan Model

I 0,1 – 0,25 Lemah Buruk

II 0,26 – 0,50 Cukup Kuat Cukup Baik

III 0,51 – 0,75 Kuat Baik

IV 0,76 – 0,99 Sangat Kuat Sangat Baik

Sumber: (Acep Edison, 2018:212)

4.6.3.5Pengujian Hipotesis

Langkah-langkah yang diikuti dalam penyusunan dan pengujian hipotesis adalah:

1. Menyatakan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

2. Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan (α = 0,05 atau lebih atau kurang)

3. Memilih uji statistik yang tergantung pada jenis skala yang digunakan (nominal, ordinal, interval, atau rasio)

4. Melihat jika hasil output dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat signifikansi terpenuhi. Ketika nilai yang dihasilkan lebih besar daripada nilai kritis, hipotesis nol ditolak, dan hipotesis alternatif diterima.

Jika nilai yang dihitung lebih kecil dari nilai kritis, hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak (Uma Sekaran dan Roger Bougie, 2017:126).

4.6.3.6Pengujian Hipotesis Partial (t - Test)

Uji t digunakan untuk menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan suatu presisi dan tingkat keyakinan dari sampel yang diambil, artinya berdasarkan

(18)

sampel yang ditarik dapat diketahui atau diukur bahwa populasi memiliki kecenderungan sebagaimana hipotesa yang ditetapkan (nol atau alternatif). Pada dasarnya uji t dapat digunakan juga untuk mengamatai perbedaan rata-rata dua sampel yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya, atau dua sampel yang berhubungan yakni terdapat dua kelompok populasi yang diamati, uji t secara khusus untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok yang diamati (Acep Edison, 2018:180).

Langkah-langkah pengujian dalam menggunakan Uji t adalah sebagai berikut: 1. Jika α < 0,05 maka variabel X secara parsial memiliki pengaruh signifikan

terhadap variabel Y

2. Jika α > 0,05 maka variabel X secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Y.

Dengan kriteria pengujian:

a. Ha diterima dan H0 ditolak jika nilai thitung >ttabel / -thitung < -ttabel maka variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b. Ha ditolak dan H0 diterima jika nilai thitung <ttabel / -thitung > -ttabel maka variabel

bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Hipotesis Parsial:

Tidak terdapat pengaruh dari strategi bisnis terhadap kinerja perusahaan Terdapat pengaruh dari strategi bisnis terhadap kinerja perusahaan Tidak terdapat pengaruh dari keterlibatan karyawan terhadap kinerja perusahaan

Terdapat pengaruh dari keterlibatan karyawan terhadap kinerja perusahaan

4.6.3.7 Penetapan Tingkat Signifikan

Tingkat signifikan yang ditetapkan dalam penelitian yaitu sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup untuk menguji suatu hubungan antara variabel-variabel yang diuji

(19)

menunjukan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Tingkat signifikansi 0,05 artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5% (Acep Edison, 2018:224).

Gambar

Tabel 4. 1 Kriteria Penggunaan Sampel
Tabel 4. 4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 4. 5 Goodness Of Fit

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Kelompok ini terdapat 4 kelompok perlakuan yaitu satu kelompok kontrol (tikus yang diberikan luka eksisi dan diberikan gel tanpa ekstrak daun melati gambir) dan tiga

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menganalisa data secara argumentasi berdasarkan data-data dan menganalisa data secara statistik

Pemberian jus biji pinang dilakukan selama 14 hari secara gavage, satu kali dalam sehari dilakukan setiap pagi, tiap mencit dalam kelompok perlakuan diberi

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

Analisis setelah dilakukan identifikasi lingkungan strategi peneliti kemudian menggunakan analisis internal factor dan eksternal factor sehingga nanti akan diperoleh

Apalagi setelah pelepah sagu dikeringkan untuk mengurangi kandungan air pada pelepah sagu tersebut, maka kepa- datannya akan semakin membuat pelepah sagu menjadi bahan