• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Saving Group Di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Program Saving Group Di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LAMPIRAN II DAFTAR KUESIONER

RESPON MASYARAKAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM SAVING GROUP OLEH YAYASAN FONDASI HIDUP DI DESA SUMBUL KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

Petunjuk Pengisian

a. Bacalah pertanyaan satu persatu dengan baik

b. Istilah pertanyaan sesuai dengan jawaban yang sebenarnya

c. Pilihah jawaban dengan cara memberi tanda centang (√) atau tanda silang (X) pada setiap jawaban yang dianggap sesuai d. Apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti atau masih ragu, tanyakan langsung kepada penyebar kuesioner (peneliti)

I. Kharakteristik Umum Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin : a. Laki-laki

b. Wanita

4. Agama :

(4)

5. Pendidikan terakhir :

Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program Saving Group dilihat melalui: A. Sosialisasi

1. Persepsi

8. Apakah anda mengetahui program Saving Group? a. Mengetahui

b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

(5)

9. Darimana anda memperoleh informasi pertama mengenai program Saving Group? a. Kepala Desa

b. Keluarga c. Kerabat

10.Darimana anda memperoleh sumber informasi lainnya mengenai program Saving Group? a. Kepala Desa

b. Keluarga c. Kerabat

11.Apakah ada fasilitator desa yang menginformasikan program Saving Group? a. Ada

b. Tidak ada

12.Apakah informasi yang anda peroleh mengenai Saving Group dapat anda pahami? a. Dapat

b. Kurang dapat c. Tidak dapat

13.Apakah anda mengetahui sejak kapan program Saving Group dilaksanakan di desa ini? a. Tahu

b. Kurang tahu c. Tidak tahu

(6)

14.Apakah anda memahami peraturan yang ditetapkan oleh kelompok anda? a. Memahami

b. Kurang memahami c. Tidak memahami

Alasan:……….

15.Apakah anda memahami peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang ditetapkan oleh Yayasan Fondasi Hidup? a. Memahami

b. Kurang memahami c. Tidak memahami

Alasan:………

2. Sikap

16.Bagaimana pendapat anda mengenai cara penyampaian sosialisasi program Saving Group? a. Baik

b. Kurang baik c. Tidak baik

Alasan:………

17.Bagaimana penilaian anda mengenai program Saving Group yang ada di lingkungan anda? a. Baik

b. Kurang baik c. Tidak baik

(7)

3. Partisipasi

18.Apakah anda pernah mengikuti acara sosialisasi program Saving Group? a. Pernah

b. Belum pernah c. Tidak pernah

19.Apakah pihak Yayasan Fondasi Hidup pernah mengadakan rapat/musyawarah dengan masyarakat yang berkaitan dengan program Saving Group?

a. Pernah

b. Belum pernah c. Tidak pernah

20.Apakah pihak Yayasan Fondasi Hidup pernah mengadakan sosialisasi/penyuluhan berkaitan dengan program Saving Group?

a. Pernah b. Tidak

21.Apakah anda terlibat dalam pemilihan struktur kelompok? a. Terlibat

b. Kurang terlibat c. Tidak terlibat

22.Apakah anda terlibat dalam pembentukan ketetapan peraturan kelompok menabung? a. Sering

(8)

23.Apakah program Saving Group ini berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga? a. Berpengaruh

b. Kurang berpengaruh c. Tidak berpengaruh

B. Menabung 1. Persepsi

24.Apakah anda mengetahui manfaat program Saving Group? a. Mengetahui

b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

Alasan:………..

25.Apakah anda mengetahui tujuan program Saving Group? a. Mengerti

b. Kurang mengerti c. Tidak mengerti

Alasan:………..

26.Apakah anda mengetahui alasan dilaksanakannya program Saving Group ini? a. Mengetahui

b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

(9)

27.Apakah anda mengetahui tentang kewajiban iuran menabung dalam setiap kegiatan program Saving Group?

28.Bagaimana penilaian anda mengenai program Saving Group yang ada di lingkungan anda? a. Baik

b. Kurang baik c. Tidak baik

Alasan:………... 29.Bagaimana penilaian anda mengenai jumlah iuran menabung yang harus dibayar?

a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

Alasan:………...

30.Bagaimana tanggapan anda mengenai pertemuan rutin menabung yang diadakan 1x seminggu? a. Tepat

b. Kurang tepat c. Tidak tepat

Alasan:………

31.Bagaimana penilaian anda mengenai peraturan kelompok yang ada dalam pelaksanaan program Saving Group? a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

(10)

32.Bagaimana pendapat anda mengenai sanksi denda yang dikenakan apabila terlambat atau tidak hadir dalam pertemuan Saving Group?

a. Sesuai

b. Kurang Sesuai c. Tidak sesuai

Alasan:………..

33.Bagaimana penilaian anda mengenai dana sosial yang dibebankan pada setiap anggota Saving Group? a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

Alasan:………..

34.Apakah anda pernah melakukan peminjaman uang dari kas kelompok anda? a. Pernah

b. Belum pernah c. Tidak pernah

Alasan:………

35.Bagaimana tanggapan anda mengenai peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang ditetapkan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

(11)

36.Menurut anda apakah pelaksanaan program Saving Group di desa ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat? a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

Alasan:………..

37.Menurut anda apakah pelaksanaan program Saving Group di desa ini berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

a. Ya b. Tidak

38.Menurut anda apakah pelaksanaan program Saving Group perlu dilanjutkan di desa anda? a. Ya

b. Tidak

3. Partisipasi

39.Apakahanda selalu hadir dalam setiap pertemuan program Saving Group? a. Ya

b. Jarang-jarang c. Tidak pernah

40.Apakah program Saving Group ini bermanfaat bagi anda? a. Ya

(12)

41.Apakah dengan adanya program menabung anda merasa terbantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga? a. Terbantu

b. Kurang terbantu c. Tidak terbantu

42.Apakah keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan program Saving Group sudah memiliki kualitas yang baik? a. Baik

b. Kurang baik c. Tidak baik

C. Wirausaha 1. Partisipasi

43.Apakah anda mengetahui tentang kegiatan peningkatan keterampilan berwirausaha yang dilaksanakan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Mengetahui

b. Kurang mengetahui c. Tidak mengetahui

Alasan:………

44.Apakah anda paham tentang kegiatan peningkatan pengetahuan materi berwirausaha yang dilaksanakan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Paham

b. Kurang paham c. Tidak paham

(13)

45.Apakah anda memahami materi yang disampaikan dalam pembinaan/pelatihan berwirausaha yang dilaksanakan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Paham

b. Kurang paham c. Tidak paham

Alasan:………

2. Sikap

46.Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan pembinaan/pelatihan berwirausaha yang dilaksanakan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Baik

b. Kurang baik c. Tidak baik

Alasan:………

47.Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan berwirausaha yang anda laksanakan dengan kelompok Saving Group?

a. Sesuai

b. Kurang sesuai c. Tidak sesuai

(14)

3. Partisipasi

48.Apakah anda pernah megikuti kegiatan peningkatan pengetahuan materi berwirausaha yang dilakukan oleh Yayasan Fondasi Hidup?

a. Pernah b. Tidak pernah

49.Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan wirausaha dengan kelompok menabung di desa anda? a. Ya

b. Tidak

50.Apakah dengan adanya kegiatan saving group anda mengalami peningkatan ekonomi keluarga? a. Ya

b. Tidak

51.Apakah kegiatan kewirausahaan di kelompok anda perlu dikembangkan dengan inovasi usaha lain? a. Ya

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri Benny. 2011. Manajemen Keuangan Bisnis. Jakarta: Alfabeta

Gunanto, Indrasto, Budisantoso. 2010. Cara Gampang Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga. Jakarta:BukuKita.COM.

Haymans Adler. 2008. Financial Planner. Jakarta: Kompas.

Margaretha Farah. 2011. Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keungan. Jakarta: Erlangga Pratomo, Eko. 2014. Cara Mudah Mengelola Keuangan Secara Islami. Jakarta: Syamil Cipta Media

Randy, Riant. 2007. Manajemen Pemberdayaan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Ristanto, Slamet. 2015. Smart Saving. Jakarta: AsdaMEDIA

RPJM Desa Sumbul, 2013

Senduk Safir. 2008. Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: Elex Media Komputindo. Siagian, Matias. 2012. Kemiskinan dan Solusi. Medan: PT. Grasindo Monoratama. Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: PT. Grasindo Monoratama. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Suhendra. 2006. Peranan Birokrasi Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Cv. Alfabeta. Sulastiningsih. 2008. Cerdas Mengelola Keuangan Keluarga. Yogyakarta: Pro-U Media.

Sutyastie & Prijono Tjiptoherijanto. 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia: Suatu Analisis Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

TP, Yansen.2014. Revolusi dari Desa (Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Wibowo, L. 2002. Globalisasi Kemiskinan Ketimpangan. Jakarta: International Forum on Globalization.

(17)

Sumber lain:

(parawansa, http

WIB).

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan fenomena yang diteliti (Siagian, 2001:52). Melalui penelitian ini penulis ingin menggambarkan bagaimana respon masyarakat terhadap pelaksanaan Program Saving Group di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelompok menabung Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi alasan peneliti memilihh lokasi penelitian di desa ini adalah karena dalam kelompok menabung Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang ini, dalam pelaksanaannya memenuhi indikator kelompok menabung, yakni Desa yang memiliki anggota kelompok menabung paling banyak, kelompok yang paling aktif, kelompok yang memiliki jumlah tabungan terbanyak dibandingkan dengan desa lainnya,SDM (kader yang telah dilatih), dan pembukuan keuangan yang baik.

3.3 Populasi

Populasi diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa atau individu

yang akan dikaji dalam suatu penelitian. Berdasarkan pengertian ini dapat dipahami

bahwa mengenal populasi termasuk langkah awal dan penting dalam proses penelitian.

Secara umum populasi merujuk pada sekumpulan individu atau obyek (Siagian, 2011:

(19)

meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono,

2008: 80).

Secara ideal, satu penelitian harus menyelidiki seluruh elemen populasi jika

peneliti bermaksud menggambarkan keseluruhan subjek yang diteliti. Meneliti populasi

berarti memperoleh data dari semua elemen populasi (Silalahi 2009:253). Berdasarkan

pendapat diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di

Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Adapun masyarakat yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah seluruh peserta program saving group

yang berjumlah 57 Ibu Rumah Tangga. Semua populasi diambil datanya, dengan kata

lain penulis melakukan penelitian sensus.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah proses memperoleh data atau informasi yang

menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaahan buku, jurnal dan

karya tulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

2. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan

penelitian langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta – fakta yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun instrumen yang digunakan

(20)

a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap obyek dan fenomena yang berkaitan

dengan penelitian.

b. Penyebaran kuesioner, yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan untuk dijawab atau diisi oleh responden

sehingga memperoleh data informasi yang diperlukan dalam penelitian

(Siagian, 2011:206-207).

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap atau tingkah laku manusia (Siagian, 2011: 113) Pemberian skor data dilakukan mulai respon negatif menju respon positif, yakni :

1. Skor tidak setuju (negatif) adalah -1

2. Skor kurang setuju (netral) adalah 0

3. Skor setuju (positif) adalah 1

Sebelum menentukan klasifikasi persepsi, sikap, dan partisipasi, maka ditentukan interval kelas sebagai berikut :

Interval kelas (I) = Nilai Tertinggi (H) – Nilai Terendah (L) Banyak Kelas

= 1- (-1) 3 = 0,66

(21)

a. -1,00 sampai dengan -0,33 = respon negatif

b. -0,33 sampai dengan 0,33 = respon netral

(22)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Sumbul adalah nama suatu wilayah di Kecamatan STM Hilir Kabupaten

Deli Serdang ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Sumbul dikenal karena

keberadaan sebuah sumber air yang dinamakan dengan Sumbul didalam bahasa (karo)

yang artinya mata air yang besar berbentuk sumur yang meluap dari tanah di wilayah

tersebut, yang konon sumur tersebut tidak pernah kering walaupun musim kemarau

panjang, dan dikenal angker serta diyakini sumur tersebut terhubung dengan

sungai-sungai kecil dibawah tanah yang dapat mengaliri persawahan masyarakat di sekitar

wilayah tersebut pada musim kemarau yang panjang, yang menggenangi wilayah

tersebut. Dan konon wilayah tersebut dikeramatkan oleh sebagian orang

untuk keperluan ritual tertentu misalnya meminta petunjuk tentang siapa yang

bakal menjadi calon Bupati, Walikota, kepala desa dan sampai untuk pengobatan

ataupun nomor undian berhadiah, wilayah tersebut lambat laun menjadi nama

sebuah Desa yang pada saat sekarang ini bernama Desa Sumbul.

Menuru pengetua (Abdul Hamit Tarigan) pertama kali menjadi kepala desa di

Desa Sumbul adalah (Tangge Barus)” 1958-1963, ia menjadi kepala Desa dan ia

memimpin desa sumbul selama lima tahun, setelah lima tahun ia menjabat sebagai

kepala desa mundur karena tidak sanggup di akibatkan paktor usia pada tahun tersebut

“1963 diadakan pemilihan kepala desa kembali maka terpilihlah kepala desa baru (Sipir

(23)

tahun tampa ada pemilihan kembali dan pada saat itu dibangun sebuah balai pertemuan

yang dinamakan balai desa dan pembuatan paret jalan protokol. Setelah menjabat

sepuluh tahun menjadi kepala desa ia mengundurkan diri dan diadakan kembali

pemilihan kepala desa yang dilaksanakan di balai desa tersebut, pada tahun 1973

diadakan pemilihan kepala desa sehingga terpilihlah (Abdul Job Guru singa)”

1973-1978. Setelah Pak guru singa menjabat lima tahun diadakan kembali pemilihan kepala

desa dengan mengikuti peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah

(Penkab Deli Serdang) yang berisi Melalui program pemerintah Pembentukan Daerah

Otonomi dari daerah Barat Kabupaten Deli Serdang. Pada tahun 1976 pengelolaan

desa diserahkan kepada pemerintah daerah Provinsi Sumatera Utara, dan

selanjutnya dilakukan pemilihan kepala Desa kembali, terpilihlah (Abdul Jop

Gurusinga)” 1978-1983.

Pada tahun 1983 desa Sumbul hanya memiliki penduduk sekitar 200 kepala

keluarga. Selanjutnya dilakukan sensus penduduk dan pada saat itu dilakukan

pengelompokan desa-desa menjadi sebuah desa seperti : desa namo serit bergabung ke

desa sumbul, desa batukarang dan desa tanjung sari menjadi sebuah desa yang

dinamakan sekarang desa Sumbul pada tahun tersebut 1983 di laksanakan pemilihan

kepala desa kembali dan terpilihlah (Marilin Silangit)”1983-2003 pada saat itu tidak

dilaksanakan pemilihan karena selalu diserahkan masyarakat kepada pak (Marilin

Silangit). Ia menjadi kepala desa di wilayah sumbul dan setelah menjadi kepala desa

selama dua puluh tahun pak Marilinpun mengundurkan diri karena paktor usia dan pada

tahun 2003 akhir dilaksanakan kembali pemilihan kepala desa dan terpilihlah kepala

(24)

Tanah yang digunakan untuk lokasi desa adalah tanah masyarakat desa sumbul

yang diberikan kepada masyarakat desa sumbul. Kegiatan Desa Sumbul banyak

digunakan untuk menata kelembagaan kelompok masyarakat tersebut walaupun

masih bersifat sederhana, mulai dari pembagian Dusun dan penataan

kelompok-kelompok pertanian yang lain. Pada saat ini kegiatan kelompok-kelompok masyarakat banyak

bekerja pada sektor pertanian dan pada kelompok kecil sektor perkebunan dan

sebagian kecil lagi menjadi karyawan si perusahan terbatas (PT). Namun karena para

pendatang berasal dari Desa maka banyak juga yang memelihara hewan ternak

dan sebagian mengembangkannya di Desa Sumbul ini.

Selanjutnya pada tahun 2009 masyarakat Desa Sumbul untuk Melakukan

Pemilihan untuk Kesekian Kalinya melakukan pemilihan kepala Desa dengan cara

seperti pemilihan kepala Desa pada saat sekarang ini, dengan beberapa calon kades

dan sebelumnya melakukan adu Visi dan Misi dalam rencana Pembangunan Desa

Sumbul Pada pemilihan kepala Desa tahun 2009 ini yang terpilih menjadi kepala Desa

adalah Djesaja Tarigan kembali, DI Desa Sumbul Menurut (Malem Tarigan) kepala desa

yang menjabat rata-rata dua kali. Perkembangan sejarah Desa Sumbul adalah sebagai

berikut:

4.2 Sejarah Lokasi Penelitian

(25)

1. Periode tahun 1958-1963

Kejadian baik yang terjadi pada periode ini adalah Dengan adanya kepala desa

dapat terarahny masyarakat desa sumbul terarahnya masyarakat yang mulai mengenal

pendidikan dan pengusulan berbagai jalan besar. Sedangkan kejadian buruk yang terjadi

berupa Kurangnya pengetahuan untuk membangun desa lebih maju dan kurangnya

tenaga penyuluhan terhadap ibu PKK.

2. Periode tahun 1963-1973

Kejadian baik yang terjadi pada periode ini adalah dibangunnya sarana umum

seperti pembentukan paret-paret jalan protokol, pelatihan pada pembentukan kelompok

ibu-ibu dan pembangunan kantor kepala desa di desa sumbul serta terbangunya balai

desa Sumbul. Sedangkan kejadian buruk yang terjadi pada periode ini adalah

dilaksanakannya penyuluhan dan pemberian pelatihan kepada kelompok ibu-ibu untuk

melakukan pelatihan jahit dan pengenalan sarana pendidikan.

3. Periode 1973-1983

Kejadian baik yang terjadi pada periode ini adalah Pembangunan sarana air

bersih di desa namo puli dan pembangunan Sekolah Dasar di desa namo puli serta

pembangunan/perbaikan sarana sumbul yang menjadi asal mula nama desa tersebut.

Sedangkan kejadian buruk yang terjadi pada periode ini adalah sarana pertanian dan alat

transportasi untuk pengiriman hasil tani tidak ada dan kurangnya pengelolaan serta

tenaga ahli untuk pengelolaan pertanian.

4. Periode 1983-2003

Kejadian baik yang terjadi pada periode ini adalah Pada pemerintahan pak

(26)

sumur bor pembangunan kamarmandi umum di dusun namo serit pembagian

dusun-dusun menjadi 7 dusun-dusun di desa sumbul renopasi balai pertemuan dusun-dusun namo serit.

Pemberian bantuan melalui menyediakan mesin jahit, pengkerasan jalan desa sumbul

dari dusun batu karang menuju dusun namo serit, pengkerasan jalan dusun namo puli ke

suko sari, pengaspalan jala gang batu karang ke perusahaan ayam pada pemerintahanya

banyak PT. Yang berdiri di desa sumbul tersebut terbangunya sekolah dasar negeri dan

swasta. Kejadian buruk yang terjadi pada periode ini adalah dengan melihat bantuan

pemerintah kepada masyarakat maka sangat kurang tenaga ahli dibidang pertanian, jahit

pakaian. PKK belum dapat mengeetahui apa tugas pokok-pokok yang dilakukan oleh

masyarakat yang mendapat bantuan tersebut.

5. Periode 2003-2007

(27)

6. Periode 2007-2011

Kejadian baik yang terjadi pada periode ini adalah Pembangunan beberapa TK,

dan pengkerasan jalan-jalan dusun di desa sumbul, masuknya bantuan PNPM yang

membantu pembangunan sarana air bersih di dusun namo serit MCK, sumur bor,

masuknya SPP di dusun 8 dan 6 di desa sumbul.

4.3 Keadaan Geografis

Secara Geografis Desa Sumbul terletak di dalam wilayah Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Desa Sumbul adalah 400 Ha dimana 65% berupa daratan yang bertopografi berbukit-bukit, dan 35 % daratan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dimanfaatkan untuk persawahan tadah hujan. Iklim Desa Sumbul, sebagaimana Desa-Desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim Kemarau dan Penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertanian yang ada di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir.

Adapun batas wilayah Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

(28)

4.4 Keadaan Sosial

Penduduk Desa Sumbul berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, dimana mayoritas penduduknya yang paling dominan berasal dari Provinsi Sumatra Utara dan Jawa tradisi-tradisi musyawarah untuk mufakat, gotong royong dan kearifan lokal yang lain sudah dilakukan oleh masyarakat sejak adanya Desa Sumbul dan hal tersebut secara efektif dapat menghindarkan adanya benturan-benturan antar kelompok masyarakat.

a. Jumlah Penduduk

Desa Sumbul mempunyai jumlah penduduk 4500 jiwa, yang terdiri dari:

1. Laki-laki: 2000 jiwa,

2. Perempuan : 2500 orang

Adapun jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara 1500 KK, yang terbagi dalam 8 (delapan) wilayah dusun, dengan rincian sebagai berikut:

(29)

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara terdiri dari berbagai jenjang pendidikan. Adapun Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Sumbul sebagai berikut :

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK

Pra

Sekolah

SD SLTP SLTA Sarjana

Pasca

Ssarjana

1500 org 1300org 500 org 500 org 50 org 3 org

Sumber : RPJM Desa Sumbul

c. Pekerjaan

(30)

TABEL 3

PEKERJAAN

Petani Pedagang PNS Buruh Kariawan swasta

Peternakan

650 kk 150 kk 50 kk 500 kk 100 kk 50 kk

Sumber : RPJM Desa Sumbul

Penggunaan Tanah di Desa Sumbul sebagian besar diperuntukkan untuk tanah pertanian sawah dan perkebunan sedangkan sisanya untuk Tanah Kering yang merupakan bangunan dan fasilitas-fasilitas lainnya.

d. Kepemilikan Ternak

Masyarakat di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara Jumlah mayoritas memiliki ternak sebagai salah satu mata pencaharian. Kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir adalah sebagai berikut :

TABEL 5

KEPEMILIKAN TERNAK

Ayam/Itik Kambing Sapi Babi

(31)

4.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Umum

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Sumbul secara garis besar adalah sebagai berikut :

TABEL 6

SARANA DAN PRASARANA DESA

NO SARANA/PRASARANA JUMLAH/VOLUME KETERANGAN

1 Balai Desa 3 Unit/10x6 M3 Di Dsn 1

2 Kantor Desa 1 Unit /6x6 M3 Di Dsn 1

3 Masjid 4 Unit /10x8 M3 Dsn 2,4,5 dan 6

4 Mushola 2 Unit/5x6 M3 Dsn 7 dan 8

Gereja 9 Unit Dsn 1,5, dan 6

5 Pos Kamling 2 Unit Dusun 7 dan 8

6 Taman Kanak-kanak 1 Unit/ 12x10 M3 Dsn 5

7 SD Negeri 1 Unit/8x100 M3 Dsn 6

8 SD Swasta 1 Unit/8x100 M3 Dsn 1

9 SMA Swasta 1 Unit/8x100 M3 Dsn 4

10 Balai Pertemuan Dusun 2 unit /6x6 m3 Dsn 3 dan 6

11 Cek Dam 1 Dsn 5

(32)

6

13 Sungai 1 Desa

14 Jalan Tanah 3 Dsn 8

15 Jembatan Besar 2 Dsn 1 dan 6

16 Jembatan kecil 4 Dsn 1,3,5, dan 6

17 Jalan Koral 1 Dsn 7

18 Jalan Poros/Hot Mix 1 Desa

19 Jalan Aspal Penetrasi 1 Dsn 3, dan 6

20 Sumur Bor 4 Unit Dsn 1,2,3,4, dan 6

4.6 Kondisi Ekonomi

(33)

4.7 Struktur Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)

Pembagian wilayah Desa Sumbul dibagi menjadi 8 (delapan) dusun, dan masing- masing dusun tidak ada pembagian wilayah secara khusus, jadi di setiap dusun ada yang mempunyai wilayah pertanian dan perkebunan, sementara pusat Desa berada di dusun I (satu), setiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.

(34)
(35)

Keterangan Singkatan:

1. Kades adalah Kepala Desa 2. Sekdes adalah Sekretaris Desa

3. Kasi Kessos adalah Kepala seksi kesejahteraan Sosial 4. Kasi P.Tani adalah Kepala seksi Pamong Tani

5. Kasi Kamtib adalah Kepala Seksi Ketertiban Masyarakat 6. Kadus adalah Kepala Dusun

(36)

BAB V

ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Pada bab ini dibahas mengenai analisis data, dimana data tersebut diperoleh dari

hasil penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut

disebarkan kepada peserta Saving Group oleh Yayasan Fondasi Hidup di Desa Sumbul

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah teknik analisis data dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan angket atau kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran angket/kuesioner diperoleh data

tentang latar belakang responden yang meliputi usia, agama, pendidikan terakhir,

etnis/suku bangsa dan jumlah anak. Selain itu diperoleh juga bagaimana dari program

Saving Group yang dilakukan di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang baik dari segi persepsi, sikap, dan partisipasi.Agar pembahasan tersebut

tersusun secara sistematis dan jelas, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan

membagi dua sub bab berikut ini:

1. Kharakteristik umum responden

2. Respon masyarakat terhadap pelaksanaan program Saving Group di desa Sumbul

(37)

5.2 Kharakteristik Umum Responden 5.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Perbedaan usia tidak menjadi hal yang membedakan seluruh peserta dalam

melaksanakan program Saving Group di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten

Deli Serdang. Data distribusi responden berdasarkan usia disajikan dalam tabel 5.1

berikut ini:

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Presentase (%)

1 35-42 41 72

2 43-50 16 28

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden

yang mengikuti program Saving Group berada pada jenjang usia 35-42 tahun, yaitu

sebanyak 41 responden (72%). Responden pada jenjang usia 43-50 tahun sebanyak 16

responden (28%).

Berdasarkan data tersebut mayoritas responden yang mengikuti kegiatan

program Saving Group adalah pada jenjang usia 35-42 tahun. Hal tersebut terjadi karena

pada usia ini individu cenderung lebih partisipatif terhadap kegiatan pelaksanaan

program Saving Group . Artinya, mereka masih memiliki daya dan semangat yang

tinggi dalam usaha pengembangan diri. Dalam usia produktif tersebut, responden

(38)

menabung maupun inovasi berwirausaha dalam usaha pengembangan-pengembangan

hasil produksi. Responden pada usia produktif juga cenderung lebih berkeinginan untuk

melatih diri untuk kegiatan menabung.

5.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Agama

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian mengenai agama responden yang

dilakukan oleh peneliti di lapangan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini:

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Agama

No Agama Frekuensi Presentase (%)

1 Kristen Protestan 30 53

2 Kristen Khatolik 12 21

3 Islam 15 26

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa mayoritas

peserta Saving Group beragama Kristen Protestan sebanyak 30 responden (53%).

Responden beragama Kristen Khatolik tidak jauh berbeda jumlahnya dengan responden

beragama Islam, responden agama Kristen Khatolik sebanyak 12 responden (21%) dan

responden beragama Islam yaitu sebanyak 15 responden (26%).

Perbedaan agama ini tidak menjadi penghalang bagi responden untuk ikut serta

dalam kegiatan dari program Saving Group oleh Yayasan Fondasi Hidup di Desa

(39)

agama antar peserta Saving Group, namun setiap peserta saling menghargai dan

menghormati agama lain tanpa adanya diskriminasi.

5.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan disajikan dalam tabel

5.3 berikut ini:

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No TingkatPendidikan Frekuensi Presentase (%)

1 SD 13 23

2 SMP 20 35

3 SMA 24 42

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang

mengikuti program Saving Group oleh Yayasan Fondasi Hidup di Desa Sumbul

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang didominasi oleh tingkat pendidikan

SMA yaitu 24 responden dimana presentasenya sebanyak (42%), SMP sebanyak 20

responden (20%), SD sebanyak 13 responden (23%).

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang

berlatar pendidikan SMA cenderung memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi. Responden lebih memilih untuk mengikuti pelatihan

(40)

keluarga. Terlebih peserta menabung yang merupakan ibu-ibu dengan latar belakang

pendidikan Sekolah Menenga Atas (SMA) cenderung menikah pada usia muda. Hal

tersebut menyebabkan keterbatasan pendidikan dan keterampilan yang dimiliki oleh

peserta Saving Group untuk meningkatkan taraf dan kesejahteraan hidup keluarga.

5.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku

Data distribusi responden suku disajikan dalam tabel 5.4 berikut ini:

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Suku

No Suku Frekuensi Presentase (%)

1 Batak 33 58

2 Minang 11 19

3 Karo 13 23

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data pada tabel 5.4 dapat diketahui, bahwa responden berasal dari

suku Batak Toba yaitu sebanyak 33 responden (58%). Selanjutnya responden yang

berasal dari suku Minang yaitu sebanyak 11 responden (19%), serta responden yang

bersuku Karo sebanyak 13 responden (23%). Walaupun peserta Saving Group memiliki

beragam suku bangsa dan budaya yang berbeda namun mereka selalu rukun dan tentram

tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainnya. Hal ini dilihat dari adanya rasa

saling menghargai dan terciptanya relasi yang baik antar seorang terhadap yang lain.

(41)

bekerja sama. Tiap peserta saving Group dengan suku yang berbeda saling menghargai

satu sama lain sehingga dalam kelompok terjalin hubungan yang baik antar peserta.

5.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

Data distribusi responden berdasarkan jumlah anak disajikan dalam tabel 5.5

berikut ini:

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak

No Jumlah Anak Frekuensi Presentase (%)

1 Dua 16 28

2 Tiga 21 37

3 Empat 20 35

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data pada tabel 5.5 dapat diketahui, bahwa mayoritas responden

yang memiliki jumlah 3 anak sebanyak 21 responden (37%), responden yang memiliki

jumlah 4 anak sebanyak 20 responden (35%), serta responden yang yang memiliki

jumlah 2 anak sebanyak 16 responden (28%). Walaupun peserta Saving Group memiliki

jumlah anak yang berbeda tetapi tidak mematahkan semangat peserta untuk menabung

(42)

5.3. Respon Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program Saving Group 5.3.1. Sosialisasi

1. Persepsi

Berdasarkan Pengetahuan Program Saving Group

Berdasarkan pengetahuan masyarakat terhadap program Saving Group dapat

diketahui bahwa seluruh peserta Saving Group mengetahui program Saving Group.

Sebanyak 57 responden (100%) menyatakan bahwa mereka mengetahui program Saving

Group. Peserta program saving group memahami dengan baik materi sosialisasi yang

disampaikan oleh pihak penyelenggara program yaitu Yayasan Fondasi Hidup. Yayasan

Fondasi Hidup menyampaikan program secara maksimal sehingga peserta program

mampu memahami program Saving Grop yang diikuti.

Berdasarkan Informasi Perolehan Informasi Pertama mengenai Program Saving Group

Berdasarkan sumber informasi yang diperoleh masyarakat mengenai perolehan

informasi pertama yang diperoleh oleh peserta Saving Group. Sebanyak 57 responden

(100%) menyatakan bahwa keseluruhan peserta Saving Group memperoleh informasi

pertama mengenai program Saving Group diperoleh dari pihak Yayasan Fondasi Hidup

Indonesia saat terlaksananya sosialisasi pertama terhadap program-program yang akan

diterapkan oleh Yayasan Fondasi Hidup di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir

(43)

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Perolehan Informasi lainnya mengenai Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Kepala Desa 7 12

2 Keluarga 12 21

3 Kertabat 38 67

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.6 dapat diketahui perolehan

sumber informasi lainnya yang diperoleh oleh responden mengenai Program Saving

Group sebanyak 38 responden (67%) memperoleh informasi yang didapat dari kerabat.

Terdapat sebanyak 12 responden (21%) memperoleh informasi yang didapat dari

keluarga, serta responden yang memperoleh informasi lainnya mengenai Program

Saving Group sebanyak 7 responden (12%).

Responden yang memperoleh informasi lainnya mengenai Program Saving

Group berasal dari berbagai kategori yakni kerabat, keluarga, maupun Kepala Desa. Hal

ini membuktikan informasi mengenai Program Saving Group tersebar ke seluruh lapisan

masyarakat yang ada di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang,

sehingga banyak masyarakat yang antusias untuk turut bergabung menjadi anggota yang

di dominasi ibu rumah tangga untuk ikut menabung dalam Program Saving Group yang

(44)

Berdasarkan Pemberian Informasi Fasilitator Desa

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh fasilitaor desa kepada masyarakat

mengenai Program Saving Group. Sebanyak 57 responden (100%) menyatakan bahwa

keseluruhan peserta Saving Group memperoleh informasi mengenai program Saving

Group yang diinformasikan oleh fasilitator desa. Tujuan dari keberadaan fasilitator desa

yang ditempatkan di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang ialah

untuk mendampingi masyarakat desa dalam menjalani Program yang di fasilitasi

langsung oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia.

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Informasi No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Paham 46 81

2 Kurang paham 11 19

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.7 dapat diketahui sejauh mana

pemahaman responden mengenai program Saving Group setelah diberikan sosialisasi

oleh diperoleh dari Yayasan Fondasi Hidup Indonesia. Melihat presentase pada table

tersebut dapat terlihat masih ada dari peserta Saving Group yang kurang paham

mengenai program Saving Group.

Sebanyak 46 responden (81%) dapat memahami program tersebut setelah

(45)

dikarenakan responden merasa kurang memahami sosialisasi yang diberikan oleh pihak

Yayasan Fondasi Hidup Indonesia.

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Pelaksanaan Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Tahu 30 53

2 Kurang tahu 18 32

3 Tidak tahu 12 21

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan oleh tabel5.8 dapat diketahui bahwa

pengetahuan responden mengenai sejak kapan program Saving Group dilaksanakan di

Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan tabel,

sebanyak 30 responden (52%) mengetahui sejak kapan dilaksanakannya program

Saving Gsroup tersebut, kemudian sebanyak 18 responden (32%) mengaku kurang

mengetahui sejak kapan dilaksanakannya program Saving Group tersebut dan 12

responden (21%) yang tidak tahu sejak kapan terlaksananya program Saving Group di

Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Pengetahuan responden mengenai pelaksanaan program Saving Group di Desa

Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang diketahui oleh 30 responden

(46)

diberlakukannya kewajiban menjadi peserta Saving Group. Responden yang kurang tahu

mengaku bahwa mereka lupa atau tidak yakin kapan program Saving Group ini

dilaksanakan di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang,

sedangkan responden yang tidak tahu hanya menyerahkan semua kepada Yayasan

Fondasi Hidup Indonesia mengenai program Saving Group.

Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Peraturan Kelompok No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Memahami 46 81

2 Kurang memahami 8 14

3 Tidak memahami 3 5

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 dapat diketahui apakah

responden memahami peraturan internal yang ada pada kelompok menabung. Sebanyak

46 responden (81%) memahami peraturan internal yang ada pada kelompok mereka.

Kemudian sebanyak 8 responden (14%) yang mengaku kurang memahami peraturan

internal yang berlaku di kelompok menabung, sedangkan 3 responden (5%) yang tidak

memahami peraturan internal yang berlaku pada kelompok menabung. Tujuan dibuatnya

peraturan internal pada setiap kelompok menabung agar peserta mematuhi tata tertib

kegiatan menabung pada setiap masing-masing kelompok. Peraturan internal yang

(47)

bendahara. Pembuatan peraturan kelompok menabung didiskusikan oleh seluruh

anggota. Pembentukan peraturan internal didiskusikan dalam suatu forum yang dipimpin

oleh ketua dan disepakati oleh seluruh anggota kelompok.

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan tentang Peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Memahami 42 74

2 Kurang memahami 14 25

3 Tidak memahami 1 1

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui apakah

responden memahami mengenai peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang

dikeluarkan oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia. Sebanyak 42 responden (74%)

memahami peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang dikeluarkan oleh Yayasan

Fondasi Hidup Indonesia, kemudian 14 responden (25%) mengaku kurang memahami

mengenai peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga. Responden dengan kategori tidak

paham ditentukan berdasarkan tidak adanya pemahaman yang dirasakan oleh responden

terhadap peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang dikeluarkan oleh Yayasan

Fondasi Hidup Indonesia. Adapun peraturan yang diberlakukan oleh Yayasan Fondasi

Hidup dianggap terlalu memberatkan dan sulit untuk dipahami. Selain itu peraturan

(48)

pemahaman peserta terkendala akan pendidikan peserta program yang relatif rendah.

Adapun mayoritas peserta program memiliki latar belakang pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA).

2.Sikap

Tabel 5.11

Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Pelaksanaan Program Saving Group No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Baik 53 93

2 Kurang baik 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa jumlah

responden yang mengetahui alasan dilaksanakannya program Saving Group. Sebanyak

53 responden (93%) mengetahui alasan dilaksanakannya program Saving Group pada

Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, sementara 4 responden

(7%) kurang mengetahui. Hal tersebut dikarenakan penyebaran informasi melalui

sosialisasi kepada responden yang kurang merata, sehingga mengakibatkan sebagian

dari responden tersebut tidak benar-benar mengetahui alasan pelaksanaan program

Saving Group di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Namun

secara umum peserta program mengetahui dengan baik alasan dilaksanakannya program

adalah bahwa Program Saving Group adalah bermanfaat secara positif bagi kehidupan

(49)

pula bagi pelaksanaan program. Maka dari itu penting bagi penyelenggara program

untuk memastikan bahwa peserta paham akan program agar dapat terlaksana dengan

baik.

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Program Saving Group No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Baik 54 95

2 Kurang baik 2 4

3 Tidak baik 1 1

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bagaimana

penilaian responden mengenai Program Saving Group yang ada pada lingkungannya

yakni di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 54

responden (95%) memilih tanggapan baik akan penilaian peserta saving group terhadap

pelaksanaan Program Saving Group, sedangkan 2 responden (4%) memilih tanggapan

kurang baik akan penilaian penilaian peserta saving group terhadap pelaksanaan

Program Saving Group dan 1 responden (1%) yang memilih tanggapan tidak baik akan

penilaian peserta saving group terhadap pelaksanaan Program Saving Group yang ada di

wilayah Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Peserta Program Saving Group beranggapan bahwa program tersebut bermanfaat

(50)

bantuan pinjaman yang dapat diperoleh dari kelompok. Selain itu peserta yang

sebelumnya hanya dapat meminjam uang melalui perantaraan rentenir yang cenderung

memberatkan peserta dapat beralih kepada wadah peminjaman yang lebih terjamin.

Kelompok menabung bermanfaat dengan baik untuk mendukung kondisi kesejahteraan

peserta program sehingga penilaian peserta terhadap program adalah positif.

3. Partisipasi

Tabel 5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Peserta Saving Group dalam Sosialisasi Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sering 51 89

2 Jarang-jarang 4 7

3 Tidak pernah 2 4

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.13 dapat diketahui bagaimana

frekuensi keikutsertaan peserta saving group dalam kegiatan sosialisasi Program Saving

Group. Sebanyak 51 responden (89%) mengaku ikut berperan serta dalam kegiatan

sosialisasi Program Saving Group yang dilaksanakan di Desa Sumbul Kecamatan STM

Hilir Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 4 responden (7%) yang menyatakan jarang

menghadiri kegiatan sosialisasi Program Saving Group yang di fasilitasi oleh Yayasan

Fondasi Hidup Indonesia, sedangkan 2 responden (4%) menyatakan tidak pernah

(51)

Fondasi Hidup Indonesia pada Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli

Serdang.

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Pelaksanaan Musyawarah Kegiatan Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Pernah 47 82

2 Belum pernah 6 11

3 Tidak pernah 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.14 dapat diketahui penilaian

responden terhadap pelaksanaan musyawarah yang dilaksanakan oleh Yayasan Fondasi

Hidup Indonesia kepada peserta Saving Group berada pada wilayah Desa Sumbul

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 47 responden (82%) yang

menyatakan bahwa pihak dari Yayasan Fondasi Hidup Indonesia pernah melakukan

rapat atau musyawarah mengenai Program Saving Group, sedangkan 6 responden (11%)

peserta saving group menyatakan belum pernah mengadakan kegiatan rapat atau

musyawarah dalam program Saving Group, dan 4 responden (7%) yang mengaku tidak

pernah pihak Yayasan Fondasi Hidup Indonesia mengadakan kegiatan rapat atau

musyawarah di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Musyawarah dilaksanakan untuk membahas perencanaan program Saving Group yang

(52)

Musyawarah penting dilakukan agar tiap keputusan yang dambil merupakan keputusan

atas dasar kesepakatan bersama.

Tabel 5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Keterlibatan Peserta Saving Group dalam Pemilihan Struktur Kelompok Menabung

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Terlibat 36 63

2 Kurang terlibat 13 23

3 Tidak terlibat 8 14

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data primer yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui

mengenai keterlibatan peserta saving group dalam pelaksanaan kegiatan pemilihan

struktur kelompok menabung. Sebanyak 36 responden (63%) peserta saving group

menyatakan ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pemilihan struktur kelompok

menabung, sedangkan 13 responden (23%) peserta saving group menyatakan bahwa

kurang ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pemilihan struktur kelompok

menabung, serta 8 responden (14%) peserta saving group yang menyatakan sama sekali

tidak pernah ikut terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pemilihan struktur organisasi

kelompok menabung. Struktur kelompok dalam suatu organisasi begitu juga pada

kelompok menabung, struktur kelompok merupakan bagiann yang terpenting dalam

(53)

menabung dilakukan dalam kurun waktu satu siklus sekali dalam satu tahun, kegiatan

pemilihan struktur kelompok melibatkan seluruh anggota kelompok menabung.

Tabel 5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Keterlibatan Peserta Saving Group dalam Pembentukan Ketetapan Peraturan Kelompok

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sering 31 54

2 Kadang-kadang 15 26

3 Tidak pernah 11 20

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.16 dapat diketahui tingkat

intensitas keterlibatan peserta saving group dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan

ketetapan peraturan pada setiap masing-masing kelompok menabung. Sebanyak 31

responden (54%) yang menyatakan sering mengikuti kegiatan pembentukan ketetapan

peraturan pada setiap masing-masing kelompok menabung, sedangkan 15 responden

(26%) yang menyatakan kadang kadang mengikuti kegiatan pembentukan ketetapan

peraturan pada kelompok menabung, serta 11 responden (20%) yang menyatakan tidak

pernah terlibat mengikuti kegiatan pembentukan ketetapan peraturan pada kelompok

menabung. Setelah terbentuknya kelompok menabung.

(54)

tersebut adalah dalam hal kebebasan berpendapat dan beragumentasi akan hal yang

paling tepat untuk ditetapkan dalam kelompok. Ketua kelompok menabung menerima

tiap saran dan mempertimbangkan hal yang paling tepat untuk diputuskan.

Tabel 5.17

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Terbantu 51 89

2 Kurang terbantu 2 4

3 Tidak terbantu 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.17 dapat diketahui penilaian akan

kebutuhan ekonomi keluarga setelah menikmati program saving group. Sebanyak 51

responden (89%) yang menyatakan merasa terbantu dengan adanya Program Saving

Group dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, sedangkan 2 responden (4%)

yang menyatakan merasa kurang terbantu dengan adanya Program Saving Group dalam

pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, serta 4 responden (7%) yang merasa tidak

terbantu karena menurut responden tersebut Program Saving Group tidak berdampak

sama sekali terhadap peningkatan kebutuhan ekonomi keluarga.

Peserta program cenderung merasa terbantu melalui pelaksanaan program Saving

(55)

positif melalui program. Pada dasarnya program Saving Group berpihak pada

peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.

5.3.2 Menabung 1. Persepsi

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program Saving Group No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Mengetahui 46 81

2 Kurang mengetahui 10 18

3 Tidak mengetahui 1 2

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Manfaat dari sosialisasi Saving Group terlebih dahulu agar peserta Saving Group

sebelum mengikuti program tersebut dapat mengetahui manfaat dari pelaksanaan

program Saving Group. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel dapat diketahui

bagaimana pemahaman responden mengenai manfaat dari pelaksanaan program Saving

Group setelah mendapatkan sosialisasi.

Berdasarkan data pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 57 responden,

sebanyak 46 responden (81%) mengaku mengetahui manfaat dari pelaksanaan program

Saving Group setelah mendapat informasi dari sosialisasi, selain itu terdapat 10

responden (18%) yang kurang mengetahui manfaat dari pelaksanaan program Saving

(56)

mengetahui manfaat dari pelaksanaan program Saving Group karena tidak memahami

informasi mengenai manfaat program Saving Group.

Tabel 5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Program Saving Group No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Mengetahui 46 80

2 Kurang Mengetahui 9 16

3 Tidak mengetahui 2 4

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.19 dapat diketahui apakah

responden mengetahui tujuan Program Saving Group. Sebanyak 46 responden (80%)

mengetahui tujuan dilaksanakannya Program Saving Group dan 9 responden (16%)

menyatakan kurang mengetahui dan 2 responden (4%) yang menyatakan bahwa mereka

tidak tau tujuan dilaksanakannya Program Saving Group di Desa Sumbul Kecamatan

STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Responden yang mengetahui alasan

dilaksanakannya Program Saving Group adalah peserta yang mengikuti sosialisasi

Program Saving Group .

Pada dasarnya tujuan program Saving Group adalah untuk mengusahakan

kesejahteraan keluarga dengan memicu peserta untuk mampu dan bersungguh-sungguh

(57)

peserta sudah selesai melaksanakan kegiatan menabung, tetap memiliki keterampilan

menabung yang tetap dapat dimanfaatkan.

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Alasan Dilaksanakannya Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Mengtahui 43 75

2 Kurang mengetahui 8 14

3 Tidak mengetahui 6 11

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan datayang disajikan pada tabel 5.20 menunjukan bahwa responden

yang paham akan alasan dilaksanakannya Program Saving Group sebanyak 43

responden (75%). Banyaknya responden yang memahami alasan mengenai

dilaksanakannya Program Saving Group dikarenakan sosialisasi dari Yayasan Fondasi

Hidup Indonesia disampaikan dengan baik dan jelas sehingga mampu dimengerti oleh

peserta saving group.

Akan tetapi, masih terdapat 8 responden (14%) yang kurang paham alasan

dilaksanakannya Program Saving Group dan sebanyak 6 responden (11%) tidak

(58)

Selain itu responden mengungkapkan bahwa ketidakhadiran dalam sosialisasi membuat

responden kurang memahami dan tidak memahami alasan dilaksanakannya Program

Saving Group.

Tabel 5.21

Distribusi Reponden Berdasarkan Penilaian Kewajiban Iuran Menabung dalam Setiap Pertemuan

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Mengtahui 51 89

2 Kurang mengetahui 4 7

3 Tidak mengetahui 2 4

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 201

Berdasarkan data pada tabel 5.21 menunjukan bahwa penilaian responden

mengenai kewajiban peserta saving group dalam memenuhi kewajiban iuran menabung

dalam setiap pertemuan menabung yang dilaksanakan pada masing-masing kelompok

menabung. Sebanyak 51 responden (89%) menyatakan mengetahui mengenai kewajiban

iuran menabung di setiap pertemuan kegiatan menabung. Terdapat sebanyak 4

responden (7%) yang menyatakan kurang mengetahui mengenai kewajiban iuran

menabung pada setiap kegiatan pertemuan menabung, sedangkan 2 responden (4%)

menyatakan tidak mngetahui mengenai kewajiban iuran sluruh peserta saving group

(59)

2. Sikap

Tabel 5.22

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Program Saving Group yang ada di Desa Sumbul

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Baik 53 93

2 Kurang baik 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Program Saving Group merupakan program menabung yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga dan difasilitasi langsung oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga serta memberdayakan keluarga miskin. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 dapat diketahui penilaian responden mengenai Program Saving Group. Sebanyak 53 responden (93%) menilai jika pelaksanaan Program Saving Group di lingkungan mereka sudah baik, namun 4 responden (7%) menilai bahwa pelaksanaan Program Saving Group tersebut masih kurang baik.

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Mengenai Jumlah Iuran yang harus Dibayar

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sesuai 50 88

2 Kurang sesuai 7 12

Jumlah 57 100

(60)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel dapat diketahui penilaian responden mengenai jumlah iuran menabung yang harus dibayar. Sebanyak 50 responden (88%)menyatakan bahwa jumlah iuran menabung yang harus dibayar sudah sesuai dengan kemampuan membayar mereka, namun 7 responden (12%) menyatakan bahwa jumlah iuran menabung yang harus dibayar kurang sesuai dengan kemampuan mereka karena jumlah kepemilikan gaji yang kecil dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tabel 5.24

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Pertemuan Kegiatan Saving Group dalam Sekali dalam Seminggu

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Baik 49 86

2 Kurang baik 8 14

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Sebagai salah satu cara dalam menunjang berjalannya Program Saving Group,

maka dalam mekanisme pembentukan kelompok menabung dibuat jadwal pertemuan

rutin yang diadakan 1x dalam seminggu. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel

dapat diketahui sebanyak 49 responden (86%) menyatakan pertemuan rutin yang

diadakan 1x seminggu sudah berjalan baik, namun sebanyak 8 responden (14%)

menyatakan pertemuan rutin yang diadakan 1x seminggu masih kurang baik karena

(61)

Tabel 5.26

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Peraturan Kelompok dalam Pelaksanaan Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sesuai 48 84

2 Kurang sesuai 8 14

3 Tidak ssuai 1 2

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel dapat diketahui penilaian responden mengenai peraturan kelompok yang ada dalam pelaksanaan Program Saving Group. Sebanyak 48 responden (84%) menilai peraturan kelompok yang ada dalam pelaksanaan program sudah sesuai dalam membantu kelancaran berjalannya Program Saving Group, sebanyak 8 responden (14%) menilai kurang sesuai, sedangkan 1 responden (2%) menyatakan tidak sesuai terhadap peraturan kelompok yang ada dalam pelaksanaan Program Saving Group.

Tabel 5.27

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Dikenakan Sanksi Denda apabila Berhalangan Hadir

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sesuai 36 63

2 Kurang sesuai 12 21

3 Tidak sesuai 9 16

Jumlah 57 100

(62)

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel dapat diketahui penilaian responden mengenai sanksi denda yang dikenakan apabila terlambat atau tidak hadir dalam pertemuan kelompok Saving Group. Sebanyak 36 responden (63%) menilai sanksi denda yang dikenakan sesuai, sebanyak 12 responden (21%) menilai kurang sesuai karena sanksi denda dianggap terlalu besar dan memberatkan peserta kelompok Saving Group yang memiliki penghasilan minimum, sedangkan 9 responden (16%) menyatakan tidak sesuai, karena responden yang menyatakan tidak sesuai tersebut beranggapan biaya denda hanya dapat memberatkan saja sekaligus menjadi beban pengeluaran tambahan yang harus peserta keluarkan apabila berhalangan hadir atau hadir dengan keadaan terlambat. Responden beranggapan sanksi denda tersebut alangkah lebih baiknya dihapuskan dari peraturan kelompok, karena peserta memilih dana sanksi tersebut dapat dialokasikan untuk menambah biaya kebutuhan anak seperti membeli mainan anak atau membeli snack ringan untuk anak mereka.

Tabel 5.28

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Dana Sosial

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Setuju 42 74

2 Kurang setuju 8 14

3 Tidak setuju 7 12

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.28 dapat diketahui bagaimana

responden melakukan penilaian terhadap dana sosial yang dibebankan pada setiap

peserta Saving Group. Dari 57 responden, sebanyak 42 responden (74%) yang

(63)

saving group, sedangkan 8 responden (14%) yang menyatakan penilaian kurang setuju

terhadap dana sosial yang dibebankan kepada seluruh peserta saving group, dan 7

responden (12%) yang menyatakan tidak setuju terhadap dana sosial yang dibebankann

kepada seluruh peserta saving group. Dana sosial merupakan sumbangan dana sukarela

yang dibebankan kepada seluruh peserta saving group pada setiap bulannya, yang

ditujukan untuk dana sosial kelompok menabung yang selanjutnya digunakan untuk

dana sosial apabila ada anggota maupun keluarga peserta menabung yang mengalami

sakit, meninggal dunia, maupun ditimpa musibah yang tidak dapat diduga.

Tabel 5.29

Distribusi Responden Berdasarkan Peminjaman Uang Kas Kelompok No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Pernah 43 75

2 Tidak pernah 14 25

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.29 dapat diketahui apakah setiap

peserta saving group pernah melakukan peminjaman uang yang berasal dari kas

kelompok menabung. Sebanyak 43 responden (75%) mengaku pernah melakukan

peminjaman uang dari kas kelompok menabung, sedangkan 14 responden (25%)

menyatakan tidak pernah melakukan peminjaman uang dari kas kelompok menabung.

Alasan 43 responden melakukan peminjaman uang dari kelompok menabung ialah

(64)

persyaratannya hanyalah peminjam merupakan peserta saving group dan tidak

melakukan peminjaman uang di luar batas tabungan peserta. Keunggulan lainnya

apabila peserta melakukan peminjaman uang pada kas kelompok ialah bunga pinjaman

yang ditetapkan sangatlah ringan yakni sebesar 1-2 % bila jatuh tempo.

Tabel 2.30

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sesuai 45 79

2 Kurang sesuai 10 18

3 Tidak sesuai 2 3

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada table 2.30 dapat diketahui bagaimana

penilaian responden terhadap peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga yang

dikeluarkan oleh Yayasan Fondasi Hidup Indonesia. Sebanyak 43 responden (79%)

yang menilai sesuainya peraturan yang dikeluarkan Yayasan Fondasi Hidup Indonesa

yang ditujukan untuk setiap kelompok menabung, sedangkan 10 responden (18%)

menyatakan bahwa peraturan Anggaran Dasar Rumah Tanggga yang dikeluarkan

kurang sesuai, dan 2 responden (3%) menyatakan tidak sesuai. Responden yang meilih

indikator kurang sesuai dan tidak sesuainya peraturan Anggaran Dasar Rumah Tangga

(65)

macamnya terlalu beragam sehingga peserta merasa tidak paham dengan peraturan

tersebut.

Tabel 5.31

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Ketepatan Sasaran Program Saving Group

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Sesuai 49 86

2 Kurang sesuai 7 12

3 Tidak sesuai 1 2

Jumlah 57 100

Sumber : Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada table 5.31 dapat diketahui bagaimana

penilaian responden mengenai ketepatan sasaran terlaksananya Program Saving Group

yakni apakah Program Saving Group di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten

Deli Serdang telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebanyak 49 responden (86%)

yang menilai bahwa Program Saving Group tersebut sesuai dengan kebutuhan yang

dibutuhkan masyarakat Desa Sumbul pada saat ini, sedangkan 7 responden (12%)

menilai bahwa Program Saving Group ini kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

sementara itu 1 responden (2%) menilai Program Saving Group tersebut tidak sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Peserta Saving Group yang menilai bahwa Program

Saving Group ini kurang sesuai dan tidak sesuai ialah karena kurangya pemahaman akan

(66)

dan peningkatan di sektor ekonomi yang dialami oleh masyarakat Desa Sumbul

Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang.

Berdasarkan Keberhasilan Program Saving Group dalam Peningkatan Kesejahteraan

Berdasarkan tanggapan peserta terhadap keberhasilan pelaksanaan program

dapat diketahui bahwa seluruh responden menyatakan bahwa program mampu

meningkatan kesejahteraan peserta program. Peserta program menyatakan hal tersebut

diakibatkan terdapat dampak positif yang dirasakan secara nyata oleh tiap peserta

program. Keberhasilan program didukung oleh kesungguhan tiap unsur untuk

melaksanakan program sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati sebelumnya.

Berdasarkan Kelanjutan Program Saving Group

Berdasarkan tanggapan masyarakat terhadap kelanjutan program dapat diketahui

bahwa seluruh peserta program menyatakan bahwa program saving group perlu

dilanjutkan pada periode selanjutnya. Hal tersebut tak lepas dari dampak positif yang

dapat dirasakan oleh peserta program. Dampak positif tersebut secara nyata dirasakan

oleh peserta program sehingga peserta membutuhkan keberlanjutan program. Program

Saving Group yang dianggap membawa warna positif bagi peningkatan kesejahteraan

(67)

3. Partisipasi

Berdasarkan Manfaat Program Saving Group

Berdasarkan tanggapan masyarakat terhadapa penilaian akan manfaat yang

dirasakan setelah bergabung menjadi peserta saving group merasakan manfaat yang

positif setelah bergabung dan menjadi peserta saving group. Hal ini dibuktikan dengan

tanggapan positif yakni setelah menjadi peserta saving group yang didominasi oleh

ibu-ibu rumah tangga menyatakan mendapatkan ilmu mengenai langkah-langkah menabung,

setelah adanya Program Saving Group peserta menjadi memiliki arah apabila ingin

melakukan peminjaman uang pada saat keadaan yang mendesak dengan pemanfataan

peminjaman dari kas kelompok menabung dan memilih untuk tidak meminjam kepada

bank dengan suku bunga yang tinggi. Manfaat lainnya yang dirasakan peserta saving

group ialah mendapatkan pengarahan mengenai cara management keuangan keluarga

yang baik dan benar yakni dengan pemanfaatan pengalokasian dana untuk kebutuhan

pendidikan anak, memperluas usaha bertani, berkebun, maupun beternak.

Tabel 5.32

Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat dari Program Saving Group No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Terbantu 53 93

2 Kurang Terbantu 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

(68)

merasakan manfaat setelah bergabung menjadi anggota saving group, sedangkan 4

responden (7%) merasa kurang terbantu setelah menjadi anggota saving group.

Berdasarkan hal tersebut peserta yang mengaku kurang terbantu karena setelah siklus

menabung uang yang telah mereka tabungkan selama satu siklus tidak dipergunakan

dengan baik sesuai dengan pengarahan dari Yayasan Fondasi Hidup Indonesia. Pada

dasarnya Yayasan Fondasi Hidup Indonesia telah memberikan pengarahan terkait

pengelolaan dana tabungan yang telah terkumpul melalui Program Saving Group.

Peserta Program Saving Group belum sepenuhnya mampu mengaplikasikan pengarahan

yang telah disampaikan oleh pihak Yayasan Fondasi Hidup Indonesia sebelum Program

Saving Group berakhir. Pada akhirnya uang yang terkumpul digunakan untuk hal-hal

yang kurang bermanfaat seperti pemenuhan kebutuhan tersier dan sekunder.

Tabel 5.33

Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Terbantu atau Tidaknya dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga

No Kategori Frekuensi Presentase (%)

1 Terbantu 53 93

2 Tidak terbantu 4 7

Jumlah 57 100

Sumber: Data Primer, Maret 2016

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.33 dapat diketahui apakah peserta

saving group merasa terbantu atau tidak terbantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi

Gambar

TABEL 5 KEPEMILIKAN TERNAK
TABEL 6 SARANA DAN PRASARANA DESA
Tabel 5.1
Tabel 5.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Deli Serdang, besar biaya produksi (Rp/petani dan Rp/ha), besar penerimaan (Rp/petani dan Rp/ha), besar pendapatan bersih (Rp/petani dan Rp/ha), besar keuntungan (Rp/petani dan

Dari keseluruhan, titik pusat tulisan ini adalah bagaimana situasi dan upaya petani di Desa Rumah Sumbul untuk dapat memenuhi taraf kehidupan ekonomi dengan cara mengkonversi

Rumah Sumbul terdiri dari simantek kuta (pendiri kampung), ginemgem (masyarakat , posisi desa yang berdekatan dengan.. sumber mata air dijadikan pemukiman tetap yang diberi nama

Pemanenan Kelapa Sawit Membutuhkan Waktu Lebih Sedikit Sehingga Lebih Menguntungkan Daripada Karet. Sumber: Koleksi Pribadi, Desa Rumah Sumbul, 12

Pencatatan dan Pelaporan yang dilaksanakan di Desa Tanjung Raja Kecamatan STM Hulu Kaupaten Deli Serdang sudah cukup baik, karena semuanya telah menggunakan Aplikasi

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah petani jagung di desa Durian IV Mbelang Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara sebanyak 50

Untuk mengetahui rata-rata total biaya produksi usahatani pisang barangan di Desa Sumbul Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel berikut:..

Apakah pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APBDes di Desa Tanjung Raja Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017 dan Tahun 2018 sudah sesuai dengan Undang-