• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis Untuk Murid Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus: TK Islam Silmi Samarinda)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis Untuk Murid Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus: TK Islam Silmi Samarinda)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Dimensi Antropometri untuk Desain Meja dan Kursi (Panero, 2003)
Tabel 1. Perbandingan Ukuran Meja dan Kursi Aktual dan Usulan

Referensi

Dokumen terkait

Dimensi antropometri yang diukur untuk menentukan ukuran meja dan kursi kelas yaitu tinggi bahu duduk, tinggi siku duduk, tebal paha, panjang popliteal, tinggi popliteal, lebar

Berdasarkan analisa data perancangan desain meja dan kursi usulan adalah sebagai berikut: Untuk merancang kursi adalah: Tinggi dudukan kursi = 43 cm, panjang dudukan kursi = 40

Hasil pada perancangan peralatan (meja dan kursi) untuk membatik/nyanting (sebagai alat alternatif) menggunakan antropometri ergonomi sebagai berikut: untuk merancang ketinggian

Oleh karena itu di- gunakan persentil 5 (P5) untuk kursi tipe 2 dan persentil 30 (P30) untuk kursi tipe 1, yang mewakili data Antropometri de- ngan tubuh kecil untuk

Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah

Postur tubuh :Posisi tubuh siswa yang tidak ergonomis dalam menggunakan. meja dan kursi sekolah yang dinilai dengan

Antropometri Hasil pengujian terhadap data-data hasil pengukuran telah berdistribusi normal, seragam, dan cukup, sehingga perhitungan 6 data antropometri yang akan digunakan

Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah