SKRIPSI
PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG
TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012.
OLEH
TIKA MANDA SARI
090503023
PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP
RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL
ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2010-2012” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas
akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan
plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Medan, Januari 2014
Yang Membuat Pernyataan
TIKA MANDA SARI
NIM. 090503023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover terhadap Rentabilitas Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, do’a dan bantuan baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak terutama kedua orangtua tercinta, Alm. Rusman Dianto dan Ibunda Sari yang tidak henti memberikan perhatian. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada semua pihak, yaitu kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Azhar Maksum., M.Ec.Ac., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.M, Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Tapi Andasari, M.M.,Ak., selaku dosen pembaca yang telah membantu penulis melalui kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Kepada Nenek dan Kakek tercinta sami dan syamsudin,juga paklek dan buklek dan adik-adik aku yang tersayang Koko, Tria, April dan juga buah hati aku Anisha Dyah Pratama yang tidak pernah jenuh dan selalu sabar dalam memberikan do’a, dukungan, perhatian dan saran kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh Teman- teman angkatan 2009 seperti Hera, Yanti, Naumi, Desi, Pitri, Tiwi, Isti dan lainnya yang selalu mendukung penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya sehingga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan peneliti selanjutnya.
Medan, Januari 2014 Penulis,
TIKA MANDA SARI NIM. 090503023
ABSTRAK
PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2010-2012.
Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen, yaitu Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE). Adapun jenis penelitian ini adalah studi kausal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dengan dengan mengolah data-data yang sudah ada untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya, yaitu faktor-faktor fundamental perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel. Dan alat analisis yang digunakan dengan menggunakan metode regresi linear berganda.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
ABSTRACT
EFFECT OF INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER OF ECONOMIC RENTABILITY IN
MANUFACTURING INDUSTRY REAL ESTATE AND PROPERTY ARE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2010-2012.
Research conducted in the preparation of this paper aims to determine wheter the independent variables, the Inventory Turnover (IT). Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) a significant effect on the dependent variable, namely the Ekonomic Rentability (ROE). The type of research is a causal study. Sampling in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2012.
The data used in this study is secondary data obtained from the manufacturing company’s financial statetments on the Indonesia Stock Exchange. Quantitative methods performed using statistical techniques to process the data that already exist to prove the hyphotesis proposed earlier, the fundamental factors of manufacturing firms sampled. And analysis tools that are used by multiple linear regression method.
In this study it can be concluded that the independent variables together had no significant efeect on the economic rentability of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
Key words : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO) dan Return On Equity (ROE).
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRAC ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Tinajauan Teoritis ... 8
2.1.1 Rentabilitas Ekonomis ... 8
2.1.2 Inventory Turnover ... 11
2.1.3 Current Ratio ... 14
2.1.4 Total Asset Turnover ... 15
2.1.5 Ringkasan Dari Jurnal……… 17
2.3 Kerangka Konseptual ... 26
2.4 Hipotesis ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Batasan Operasional ... 31
3.3 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran ... 31
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
3.5 Jenis Data ... 36
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 36
3.7 Metode Analisis Data ... 36
3.8 Uji Asumsi Klasik ... 38
3.8.1 Uji Normalitas ... 38
3.8.2 Uji Multikolieritas ... 38
3.8.3 Uji Heterokedastisistas ... 39
3.8.4 Uji Autokorelasi ... 39
3.9 Pengujian Hipotesis ... 39
3.9.1 Adjusted R2 ... 39
3.9.2 Uji F ... 40
3.9.3 Uji t ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43
4.2 Deskriptif Data Penelitian ... 52
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 54
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 58
4.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 60
4.3.4 Uji Autokorelasi ... 63
4.4 Analisis Regresi ... 65
4.5 Pengujian Hipotesis ... 67
4.5.1 Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 67
4.5.2 Uji Signifikan Pengaruh Secara Simultan (Uji F) ... 69
4.5.3 Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t) ... 70
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
5.1 Kesimpulan ... 75
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 77
5.3 Saran ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 24
Tabel 3.1 Daftar Variabel dan Defenisi Operasional ... 33
Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Manufaktur Makanan Minuman yang Menjadi Sampel ... 35
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 44
Tabel 4.2 Data Variabel Penelitian Inventory Turnover ... 45
Tabel 4.3 Data Variabel Penelitian Current Ratio ... 47
Tabel 4.4 Data Variabel Penelitian Total Asset Turnover ... 49
Tabel 4.5 Data Variabel Penelitian ROE ... 51
Tabel 4.6 Statistic Descriptif ... 53
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ... 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolieritas1... 59
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolieritas2... 60
Tabel 4.10 Hasil Uji Glejser………... 62
Tabel 4.11 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson………….. 64
Tabel 4.12 Hasil Uji Autokorelasi ... 64
Tabel 4.13 Analisis Hasil Regresi Berganda……….. 66
Tabel 4.14 Uji Koefesien Determinasi (R2) ……….. 68
Tabel 4.15 Uji F ……….... 69
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 26
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 56
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 57
Gambar 4.3 Grafik Scatter-Plot ... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran i Jadwal penelitian dan Daftar Perusahaan Manufaktur ... 80
Lampiran ii Data Variabel Penelitian ... 82
Lampiran iii Statistik Deskriptif ... 86
Lampiran iv Hasil Uji Normalitas ... 88
Lampiran v Hasil Uji Multikolieritas ... 88
Lampiran vi Hasil Uji Heterokedastisitas ... 89
Lampiran vii Hasil Uji Autokorelasi ... 90
Lampiran viii Hasil Uji Regresi ... 90
Lampiran ix Daftar F-Tabel ... 92
Lampiran x Daftar t-tabel ... 96
ABSTRAK
PENGARUH INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDUSTRI REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2010-2012.
Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen, yaitu Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE). Adapun jenis penelitian ini adalah studi kausal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2012.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia. Metode kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik dengan dengan mengolah data-data yang sudah ada untuk membuktikan hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya, yaitu faktor-faktor fundamental perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel. Dan alat analisis yang digunakan dengan menggunakan metode regresi linear berganda.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
ABSTRACT
EFFECT OF INVENTORY TURNOVER, CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER OF ECONOMIC RENTABILITY IN
MANUFACTURING INDUSTRY REAL ESTATE AND PROPERTY ARE LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE YEAR 2010-2012.
Research conducted in the preparation of this paper aims to determine wheter the independent variables, the Inventory Turnover (IT). Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO) a significant effect on the dependent variable, namely the Ekonomic Rentability (ROE). The type of research is a causal study. Sampling in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2012.
The data used in this study is secondary data obtained from the manufacturing company’s financial statetments on the Indonesia Stock Exchange. Quantitative methods performed using statistical techniques to process the data that already exist to prove the hyphotesis proposed earlier, the fundamental factors of manufacturing firms sampled. And analysis tools that are used by multiple linear regression method.
In this study it can be concluded that the independent variables together had no significant efeect on the economic rentability of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
Key words : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO) dan Return On Equity (ROE).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang didirikan,
perusahaan-perusahaan tersebut bergerak menurut kegiatannya masing-masing
yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang telah
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari semua jenis kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dan
melangsungkan hidup dengan menciptakan barang atau jasa maupun dengan
menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan beberapa variabel yang diperlukan yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Dimana yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini adalah
rasio profitabilitas yaitu Rentabilitas Ekonomis (ROE) sedangkan yang menjadi
variabel bebasnya yaitu inventory turnover, current ratiodan total asset turnover.
ROE (return on equity) merupakan salah satu rasio profitabilitas atau
dinamakan dengan rentabilitas ekonomis yaitu rasio yang mengukur efesiensi
keseluruhan perusahaan dalam mengelola total investasinya dalam aktiva dan
dalam menghasilkan pengembalian kepada pemegang saham (Lyn M. Frases,
2008:223). Perkembangan pada persaingan yang sangat ketat, menyebabkan
keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya
diperlukan oleh pemimpin dalam sebuah perusahaan untuk dijadikan sebagai alat
pengambilan keputusan lebih lanjut untuk masa yang akan datang.
Semakin besar ROE menunjukkan efesiensi perusahaan sangat baik, karena
return semakin besar. Efesiensi suatu perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan
melihat laporan keuangan yang ada. Dimana laporan keuangan dapat dianalisis
dengan menggunakan rasio keuangan. Dengan rasio ini dapat menghubungkan
unsur-unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas
dan efesiensi suatu perusahaan. Sehingga memungkinkan manajer keuangan dan
pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan untuk
menunjukkan sehat atau tidaknya suatu perusahaan.
Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukkan ukuran kecukupan
persediaan dan seberapa efesien persediaan itu dikelola kembali selama satu
periode akuntansi (Djarwanto, 2001:135). Persediaan merupakan aktiva yang
paling aktif dalam operasi untuk usaha manufaktur besar maupun kecil.
Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk tujuan memperoleh
pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan, oleh karena itu pengalokasian
dana pada persediaan haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kesalahan
dalam penetapan persediaan akan berpengaruh langsung terhadap keuntungan
perusahaan. Jika persediaan tidak cukup maka volume penjualan akan turun
dibawah tingkat yang seharusnya dapat tercapai. Laju perputaran persediaan yang
tinggi menunjukkan rendahnya jumlah persediaan yang ada diperusahaan karena
Current ratio (rasio lancar) merupakan ukuran fundamental likuiditas
perusahaan dan sering juga disebut sebagai rasio modal kerja (working capital).
Current ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan (margin of safety) satu perusahaan. Current ratio dihitung dengan cara
membandingkan antara total aktiva lancar dengan total kewajiban lancar. Semakin
besar rasio ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya. Dari hasil perhitungan, apabila rasio ini rendah
berarti perusahaan memiliki kemampuan yang rendah dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya. Namun apabila rasio ini terlalu tinggi juga tidak baik karena
mungkin disebabkan adanya kas yang menganggur atau tidak dikelola dengan
baik. Sehingga current ratio digunakan sebagai variabel untuk menguji
pengaruhnya terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan.
Aktiva lancar pada perusahaan manufaktur biasa menggunakan lebih dari
separuh total aktivanya. Tingkat aktiva lancar yang berlebih dapat dengan mudah
membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas ekuitas (ROE) yang rendah.
Akan tetapi, perusahaan dengan jumlah aktiva lancar yang terlalu sedikit dapat
mengalami kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi yang lancar
(Horne dan Wachowicz, 2009:308). Untuk mengetahui seberapa besar modal
kerja yang dialokasikan perusahaan untuk operasi perusahaan, dapat digunakan
rasio lancar atau yang lebih dikenal dengan current ratio.
Total asset turnover (total perputaran aktiva) merupakan rasio aktivitas yang
digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
asset dan semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim,
2007). Total asset turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total
aktiva yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Total
asset turnover diukur dari volume penjualan, dengan volume penjualan yang baik
perusahaan mampu memperoleh laba yang maksimal. Semakin besar rasio ini
maka semakin baik bagi perusahaan karena aktiva dapat lebih cepat berputar dan
menghasilkan laba sehingga rentabilitas bertambah.
Dalam penelitian sebelumnya, Aminatuzzahra (2010) melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, TATO Terhadap ROE pada
Perusahaan Manufaktur Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa data CR, DER, TATO secara parsial berpengaruh signifikan
positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode 2005-2009 pada
level of significant kurang dari 5% (masing-masing sebesar 0.000%). Sementara
secara simultan CR, DER, TATO terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE
perusahaan manufaktur di BEI pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0.000%.
kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap ROE sebesar 97.9
sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya Adjusted Rsquare sebesar 97.9%
sedangkan sisanya 2.1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan
kedalam model penelitian.
R.M Riadi (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio
Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Plastics and Glass
Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun 2002-2005”. Hasil
perputaran total aktiva secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap
Rentabilitas Ekonomi pada perusahaan plastic and glass product yang go public di
BEJ dan sedangkan secara parsial data perputaran persediaan, perputaran aktiva
tetap dan perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas
Ekonomi.
Ratna Dwi Imawati (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Debt to Asset Ratio terhadap
Rentabilitas Ekonomi koperasi wanita di Kota Malang”. Penelitian ini
menggunakan CR, TATO dan Debt to Asset Ratio sebagai variabel
independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas ekonomi (ROE), sedangkan Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif
signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (ROE).
Hasil penelitian ini belum menunjukkan konsistensi antara penelitian satu
dengan penelitian yang lainnya, lokasi maupun tahun yang dibuat. Maka penulis
berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi rentabilitas ekonomis di perusahaan manufaktur, dengan alat ukur
sebagai berikut : Inventory Turnover (IT), Current Ratio dan Total Asset Turnover
(TATO).
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik
Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur Real Estate dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012”.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Apakah Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover
berpengaruh secara persial dan simultan terhadap rentabilitas ekonomis pada
perusahaan manufaktur Real Estate dan Properti di Bursa Efek Indonesia
2010-2012?”
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meneliti pengaruh Inventory Turnover, Current Ratio, Total Asset Turnover
terhadap rentabilitas ekonomis (ROE) pada perusahaan manufaktur Real Estate
dan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.
1.3.2Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
1. Bagi Penulis
Penulis akan mendapat kepastian dan tambahan informasi yang
sebelumnya belum diketahui secara pasti, khususnya hubungan inventory
turnover, current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis.
2. Bagi Pihak yang Berkepentingan
Bagi pihak yang berkepentingan diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan, khususnya hubungan inventory turnover, current ratio, total
asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis.
3. Bagi Pihak Lain
Bagi pihak lain sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya,
khususnya penelitian yang berhubungan dengan pengaruh inventory turnover,
current ratio, total asset turnover terhadap rentabilitas ekonomis sehingga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Teoritis2.1.1 Rentabilitas Ekonomis
Untuk mengetahui kemajuan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan
menganalisa laporan keuangan perusahaan tersebut. Adanya perubahan yang
terjadi dalam laporan keuangan tersebut dapat membantu pihak-pihak yang
berkepentingan dalam melakukan penilaian atau analisa terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Dalam menilai dan menganalisa posisi keuangan dan potensi
ataupun kemajuan perusahaan, rentabilitas merupakan salah satu faktor yang
dapat diketahui dan perlu untuk dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan.
Rentabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
secara teratur. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efesiensi modal
dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang
digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin
atau bukan ukuran bahwa perusahaan tersebut rentable.
Untuk mendapatkan laba yang baik maka perusahaan harus meningkatkan
efesiensi atas penggunaan modal yang dimiliki perusahaan, seperti yang
suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu dan
umumnya dirumuskan dengan L/M x 100%, dimana L adalah jumlah laba yang
diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang dihasilkan
untuk menghasilkan laba tersebut”.
Sedangkan Rahardjo (2005:122) mengatakan bahwa “Rentabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan
modal yang tertanam didalamnya. Rentabilitas sering dikelompokkan dengan
profitabilitas atau kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari penjualan
barang dan jasa yang dihasilkan”.
Modal yang dimiliki oleh perusahaan terdiri atas modal sendiri dan modal
asing, sehubungan dengan adanya dua modal tersebut maka rentabilitas suatu
perusahaan dapat dihitung dengan dua cara, yaitu :
1. Rentabilitas ekonomis menunjukkan persentase perbandingan antara laba
operasi dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan. Yang
dirumuskan sebagai berikut :
Laba Operasi
RE = X 100%
Rentabilitas modal sendiri (return on equity) menunjukkan persentase
perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik (laba setelah pajak)
dengan modal sendiri. Yang dirumuskan sebagai berikut :
Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel rentabilitas ekonomis,
maka perlu diketahui beberapa definisi rentabilitas ekonomis yang dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya :
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006:118) bahwa “Rentabilitas ekonomis
menunjukkan persentase perbandingan antara laba operasi (=EBIT) dengan modal
sendiri dan modal asing yang digunakan (=Total Aktiva)”.
Rentabilitas ekonomis dipengaruhi beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya rentabilitas ekonomis :
1. Profit Margin yaitu perbandingan antara net operating income (laba
operasi) dengan net sales (penjualan bersih) yang dinyatakan dalam
persentase. Dimana semakin tinggi profit margin maka semakin tinggi
rentabilitas ekonomis.
2. Turn Over of Operating Asset (tingkat perputaran aktiva usaha), yaitu
kecepatan berputarnya operating asset (aktiva usaha) dalam suatu periode Laba Bersih
RMS = X 100%
tertentu, yang diperoleh dengan membandingkan penjualan dengan total
aktiva. Dimana semakin tinggi perputaran aktiva maka semakin tinggi
rentabilitas ekonomis.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan maka rentabilitas ekonomis dapat diformalisasikan sebagai berikut :
2.1.2 Inventory Turnover
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan
tentunya memiliki persediaan. Persediaan merupakan komponen terpenting dalam
perusahaan. Sebelum mengetahui defenisi perputaran persediaan, maka
sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu segala sesuatu yang berhubungan
dengan persediaan.
Persediaan mewakili barang-barang yang tersedia untuk dijual pada
perusahaan dagang, sedangkan dalam perusahaan manufaktur persediaan
mewakili barang yang diproduksi atau ditempatkan untuk produksi. Persediaan
didefenisikan secara berbeda oleh beberapa ahli. Oleh karena itu, perlu kiranya
memperhatikan beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli sehingga
memberikan defenisi yang jelas tentang persediaan. Berikut ini adalah beberapa
defenisi persediaan yang dikemukakan oleh beberapa para ahli :
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004:14.2) “ Persediaan adalah aktiva :
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
RE = x 100%
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa”.
Warren Reeve Fess (2006:452) mengatakan bahwa “ Persediaan (inventory)
digunakan untuk mengindikasikan barang dagang yang disimpan untuk kemudian
dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses
produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu”.
Skousen dan Stice (2006:571) mengatakan bahwa :
Persediaan (atau persediaan barang dagangan) ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Kata Bahan Baku (raw material), Barang Dalam Proses (Work in Proces). Dan Barang Jadi (Finished Goods) untuk dijual ditujukan untuk persediaan di perusahaan manufaktur.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat dinyatakan bahwa persediaan itu
meliputi persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi maupun barang
dagang. Dalam perusahaan industri persediaan berupa persediaan bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi sedangkan dalam perusahaan dagang
persediaan hanya berupa barang dagang.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai perputaran persediaan, beberapa
Menurut Djarwanto (2001 : 135) mengatakan bahwa “Perputaran persediaan
(inventory turnover) menunjukkan beberapa kali persediaan barang dijual dan
diadakan kembali selama satu periode akuntansi”.
Menurut Sudjaja (2002:112) mengatakan bahwa “Perputaran persediaan
mengukur aktifitas atau likuiditas dari persediaan perusahaan”.
Menurut Assauri (2004:203) mendefenisikan bahwa “Perputaran persediaan
(inventory turnover) merupakan angka yang menunjukkan kecepatan penggantian
persediaan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun”.
Menurut Sugiyarso dan Winarni (2006:39) bahwa “Rasio perputaran
persediaan mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama
periode tertentu”.
Jika tidak diketahui data harga pokok penjualan maka perputaran persediaan
dapat dihitung dari penjualan bersih. Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan
oleh para ahli, maka perputaran persediaan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Persediaan Awal + Persediaan Akhir
Rata – rata Persediaan =
2
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan =
Inventory turnover atau tingkat perputaran persediaan mengukur kemampuan
perusahaan dalam memutarkan barang yang dikeluarkannya. Semakin cepat
perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan dalam
suatu perusahaan.
2.1.3 Current Ratio
Didalam perusahaan industri atau komersial dan perusahaan penghasil jasa
didalamnya bisa dipertimbangkan sebagai current ratio yang memuaskan. Angka
dari current ratio ini hanya merupakan titik tolak untuk analisa lebih lanjut. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi ukuran current ratio. Perlu dianalisa lebih
lanjut misalnya apakah surat-surat berharga yang dimiliki dapat segera diuangkan,
bagaimana tingkat pengumpulan piutang, bagaimana tingkat perputaran
persediaan.
Current ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang
berlebihan dibandingkan dengan tingkat kebutuhan atau adanya unsur aktiva
lancar yang rendah likuiditasnya yang berlebih-lebihan. Current ratio yang tinggi
tersebut memang baik dari sudut pandang kreditur, tetapi dari sudut pandang
pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak
didayagunakan dengan efektif.
Pengertian current ratio oleh beberapa para ahli, diantaranya :
Menurut Djarwanto (2001:129) bahwa “ current ratio merupakan ratio yang
tentang tingkat likuiditas perusahaan yang diperoleh dengan jalan membagi aktiva
lancar (current asset) dengan hutang jangka pendek (current liabilities)”.
Menurut Amin Widjaja Tunggal (2000:154) bahwa “current ratio merupakan
perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar”.
Menurut Lyn M.Fraser (2008:223) bahwa “current ratio merupakan ukuran
yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo”.
Dari beberapa defenisi yang telah diuraikan oleh para ahli, maka rasio lancar
(current ratio) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan
untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin
kecil rasio kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
dan rentabilitas ekonomisnya pun semakin tinggi.
2.1.4 Total Asset Turnover
Total asset turnover disebut juga dengan rasio aktivitas. Menurut Horne
(2005) rasio aktivitas (activity ratio) “adalah rasio yang mengukur beberapa
efektif perusahaan aktivanya”. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak Aktiva Lancar
Current Ratio =
aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga
keuntungannya akan tertekan. Dilain pihak, jika aktiva terlalu rendah penjualan
yang menguntungkan juga akan hilang.
Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan
semakin besar kelebihan dana yang tertanam pada aktiva tersebut. Kelebihan dana
tersebut lebih baik ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif. Sebaliknya
semakin tinggi tingkat aktivitas semakin baiklah kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Menurut Brigham (2006), perputaran total aktiva secara
sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Total asset turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan
dengan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu dari perputaran aktiva yang
diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik bagi
perusahaan karena aktiva dapat lebih cepat berputar dan memperoleh laba
sehingga rentabilitas pun bertambah. Penjualan
TATO =
2.1.5 Ringkasan Teori dari Jurnal
“The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange.”
Utang adalah salah satu alat yang digunakan oleh banyak perusahaan
untuk meningkatkan modal mereka dalam rangka untuk meningkatkan
keuntungan. Namun, efektivitas utang untuk meningkatkan profitabilitas
bervariasi antara perusahaan. Penggunaan yang tepat dari utang dapat
meningkatkan return on equity ratio (ROE). Ini berarti bahwa manajemen
perusahaan dapat menggunakan utang untuk meningkatkan keuntungan . Hal ini
juga dapat menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan untuk
memaksimalkan operasi aktiva dalam menghasilkan laba. Namun, profitabilitas
mungkin tidak hanya akan terpengaruh oleh utang.
Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi profitabilitas perusahaan
diantaranya:
Faktor internal
Dimana faktor internal ini merupakan cerminan dari keputusan operasi dan
ukuran perusahaan.
Faktor eksternal
Dimana faktor eksternal ini merupakan cerminan dari jenis industry bahwa
Profitabilitas dapat dipengaruhi oleh keputusan operasi ketika aset
digunakan secara efektif untuk meningkatkan keuntungan. Namun, untuk
meningkatkan aset untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan, perusahaan
mungkin menggunakan leverage. Jenis leverage yang digunakan perusahaan
adalah utang. Ketika utang digunakan untuk memperluas perusahaan dengan
menambahkan aset lebih operasional, maka dapat menghasilkan arus kas lebih
yang diharapkan dapat meningkatkan nilai dari rasio return on equity (ROE).
Ringkasan teori dari journal “EFFECT OF FINANCIAL MANAGEMENT
PRACTICES AND CHARACTERISTICS ON PROFITABILITY: A STUDY ON
BUSINESS ENTERPRISES IN JIMMA TOWN, ETHIOPIA”.
Kurangnya bukti empiris dari ekonomi kurang berkembang dan kurangnya
pemeriksaan pengaruh praktek manajemen keuangan dan karakteristik keuangan
terhadap profitabilitas kesenjangan besar dalam pengetahuan tentang manajemen
keuangan . Oleh karena itu, sulit untuk meyakinkan praktisi bisnis dari perlunya
perubahan dalam praktek sampai bukti efek dari praktek manajemen keuangan
dan karakteristik terhadap profitabilitas yang disediakan dan hubungan antara dua
variabel terbukti. Ada tiga bidang utama dari praktek manajemen keuangan antara
lain:
Akuntansi Keuangan Pelaporan dan Analisis : ini termasuk sifat dan tujuan catatan keuangan, pembukuan, akuntansi biaya dan penggunaan komputer
dalam catatan keuangan menjaga, sifat, frekuensi dan tujuan pelaporan
Penganggaran modal ( aset tetap ) Manajemen : Tidak seperti keputusan modal kerja, keputusan penganggaran modal melakukan dana untuk
proyek-proyek modal jangka panjang atau aktiva tetap yang berdampak
pada posisi strategis perusahaan.
Perencanaan dan Pengendalian Keuangan ( Manajemen Akuntansi ) : ini termasuk tujuan dan target keuangan , analisis biaya - volume-laba , harga,
penganggaran keuangan jangka pendek dan kontrol , dan pengelolaan
pusat tanggung jawab.
Pengaruh Praktek Manajemen Keuangan di Profitabilitas
Pengaruh praktek manajemen keuangan terhadap profitabilitas ditemukan
menjadi positif. Dimana bahwa pengelolaan keuangan membantu untuk
meningkatkan posisi profitabilitas organisasi bisnis dengan bantuan perangkat
kontrol keuangan yang kuat seperti kontrol anggaran, analisis rasio dan analisis
CVP. Dalam studinya pada usaha kecil di Vietnam, menemukan bahwa efisiensi
dalam praktek manajemen keuangan seperti sistem informasi akuntansi, pelaporan
keuangan dan analisis, manajemen modal kerja, manajemen aset tetap dan
perencanaan keuangan dan kinerja yang baik dalam karakteristik keuangan seperti
kegiatan likuiditas dan bisnis memiliki dampak positif pada profitabilitas.
Pengaruh Efisiensi Akuntansi , Pelaporan dan Analisis Praktek
Studi ini menemukan bahwa , penggunaan sistem informasi akuntansi
membantu pemilik atau manajer untuk merancang dan menerapkan rencana
strategis yang akan memungkinkan bisnis mereka menguntungkan dalam jangka
keuangan dan analisis profitabilitas ditingkatkan . Efisiensi organisasi bisnis
dalam hal ini didekati oleh waktu dan rekaman akurat dan meringkas transaksi
bisnis , frekuensi penyusunan laporan keuangan dan analisis keuangan , tingkat
komputerisasi sistem informasi akuntansi.
Pengaruh Penganggaran Modal ( manajemen Aktiva Tetap ) di Profitabilitas
Keputusan penganggaran modal sangat penting untuk keberhasilan setiap
perusahaan. Dimana bahwa keputusan penganggaran modal sering melibatkan
pengeluaran modal signifikan untuk pembelian aktiva tetap. . Selain itu , akuisisi
aset ini sering datang dengan kewajiban finansial tahan lama dan berulang .
Selanjutnya , penggunaan yang efisien dan pengendalian dan pengelolaan aset
tetap yang diperoleh juga sama pentingnya . Proses akuisisi yang tepat , catatan
tetap yang tepat , secara berkala mengevaluasi efisiensi dari aset tetap , perbaikan
dan pemeliharaan rutin dan pembuangan aktiva tetap akan meningkatkan kinerja
perusahaan.
Pengaruh Perencanaan Keuangan di Profitabilitas
Perusahaan biasanya menyiapkan berbagai macam rencana dan anggaran .
Beberapa di antaranya termasuk rencana penjualan , rencana produksi , rencana
biaya dan anggaran biaya dan laporan laba rugi dianggarkan dan neraca .
Anggaran ini sangat penting untuk mengantisipasi masa depan di muka. Hal ini
pada gilirannya akan membantu untuk meminimalkan risiko dan karena tradeoff
antara risiko dan return , profitabilitas meningkat . Oleh karena itu , menyiapkan
rencana keuangan rinci atau anggaran akan memiliki efek positif pada
Pengaruh Karakteristik Keuangan di Profitabilitas
Likuiditas diukur dengan current ratio , leverage diukur dengan rasio
hutang dan kegiatan usaha diukur dengan rasio total asset turnover adalah
karakteristik keuangan tiga independen yang digunakan dalam penelitian ini.
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar mengacu pada proporsi relatif
dari aktiva lancar seperti kas , piutang dan persediaan dibandingkan dengan
kewajiban lancar . Semakin besar proporsi relatif dari aset likuid , kurang risiko
kehabisan uang tunai dan profitabilitas menurun, karena ini aset likuid menjadi
menganggur dan tidak mendapatkan penghasilan apapun. Di sisi lain, ketika
likuiditas perusahaan rendah, resikonya sangat tinggi dan profitabilitas akan
meningkat karena tradeoff antara risiko dan profitabilitas.
Disini menunjukkan bahwa faktor manajemen keuangan adalah alat yang
baik untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. Temuan ini mengarah pada
kesimpulan bahwa efisiensi praktek manajemen keuangan dan karakteristik dapat
membawa keuntungan sekitar lebih tinggi. Oleh karena itu, organisasi bisnis dapat
meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan efisiensi praktek manajemen
keuangan dan karakteristik.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah tinjauan terdahulu yang diuraikan sebagai berikut:
Ratna Puspitasari (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh ratio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio leverage terhadap rentabilitas
ekonomi dan rentabilitas modal sendiri pada perusahaan makanan dan
minuman yang go public di BEJ”. Penelitian ini menggunakan rasio
likuiditas (current ratio), rasio aktivitas (TATO), rasio leverage (total debt
to equity ratio dan debt ratio) sebagai variabel independennya sedangkan
rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri sebagai varibel
dependennya. Hasil penelitian ini menunjukkan menunjukkan bahwa rasio
likuiditas (current ratio) dan Rasio aktivitas (TATO) berpengaruh positif
signifikan terhadap rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri
sedangkan, Rasio leverage (total debt to equity ratio dan debt ratio
berpengaruh negative signifikan terhadap rentabilitas ekonomis dan
rentabilitas modal sendiri.
Ratna Dwi Imawati (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, dan Debt to Asset Ratio terhadap
Rentabilitas Ekonomi koperasi wanita di Kota Malang”. Penelitian ini
menggunakan CR, TATO dan Debt to Asset Ratio sebagai variabel
independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa CR dan TATO berpengaruh signifikan
terhadap rentabilitas ekonomi (ROE), sedangkan Debt to Asset Ratio
Hernawati (2007) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CR, TATO, Debt to total asset terhadap profitabilitas pada perusahaan barang
konsumsi go public di BEJ pada tahun 2002-2003”. Pnenelitian ini
menggunakan CR, TATO, dan Debt to total asset sebagai variabel
independennya sedangkan ROE sebagai variabel dependenya. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa CR, TATO dan Debt to total asset
berpengaruh secara simultan terhadap ROE sedangkan, Secara parsial
hanya variabel current ratio yang berpengaruh terhadap ROE.
Aminatuzzahra (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, TATO Terhadap ROE pada Perusahaan Manufaktur
Go-Public di BEI Periode 2005-2009”. Penelitian ini menggunakan CR,
Debt to Equity Ratio, dan TATO sebagai variabel independennya
sedangkan ROE sebagai variabel dependennya. Hasil penelitian
menyatakan bahwa data CR, DER, TATO secara parsial berpengaruh
signifikan positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode
2005-2009, sementara secara simultan CR, DER, TATO terbukti
signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI.
R.M Riadi (2006) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Aktivitas terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Perusahaan Plastics and
Glass Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun
2002-2005”. Penelitian ini menggunakan rasio aktivitas (perputaran persediaan,
perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva sebagai variabel
dependennya. Hasil penelitian menyatakan bahwa data perputaran
persediaan, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva secara simultan
berpengaruh signifikan positif terhadap Rentabilitas Ekonomi pada
perusahaan plastic and glass product yang go public di BEJ dan sedangkan
secara parsial data perputaran persediaan, perputaran aktiva tetap dan
perputaran total aktiva berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas
Ekonomi.
Tabel 2.1
Tinjauan Peneleitian Terdahulu
NO PENELITI JUDUL HASIL PENELITIAN
1. Ratna likuiditas (current ratio) dan Rasio aktivitas (TATO) (total debt to equity ratio dan debt ratio berpengaruh negative signifikan terhadap rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.
2. Ratna Dwi
Imawati (2011)
Pengaruh current ratio, total asset turnover, dan debt to asset ratio terhadap rentabilitas klasifikasi tidak ideal tetapi berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis.
rentabilitas ekonomis. Debt to total asset terhadap profitabilitas pada perusahaan barang konsumsi go public di BEJ pada tahun 2002-2003
Secara simultan CR, TATO dan Debt to total asset berpengaruh terhadap ROE. Sedangkan, Secara parsial hanya variabel current ratio yang berpengaruh terhadap ROE.
4. Aminatuzzahra (2010)
Pengaruh CR, Debt to Equity Ratio, Total
Secara parsial CR, DER,
TATO berpengaruh signifikan positif terhadap
ROE sedangkan secara simultan CR, DER, TATO juga berpengaruh signifikan Product yang Go Public di Bursa Efek Jakarta Selama Tahun
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
H1
H2
H3
Ha
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Keterangan :
X : Variabel Bebas, yaitu inventory turnover, current ratio, total asset
turnover.
Y : Variabel Terikat, yaitu Rentabilitas Ekonomis.
: Arah Hubungan
Berdasarkan kerangka konseptual, dapat diketahui bahwa variabel independen
dalam penelitian ini adalah Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total
Asset Turnover (TATO) sedangkan variabel dependennya adalah rentabilitas
ekonomis yaitu Return On Equity (ROE).
Inventory Turnover ((X1)
Current Ratio (X2)
Total Asset Turnover (X3)
Rentabilitas
Ekonomis
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, Kasmir (2008: 172).
Rasio ini terbagi atas receivable turnover, days of receivable, inventory turnover,
days of inventory, total asset turnover, dan sebainya. Namun dalam penelitian ini
variable independen yang digunakan adalah rasio perputaran persediaan
(inventory turnover) dan rasio perputaran total aktiva (total asset turnover). Rasio
perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan dalam memutarkan barang dagangannya. Rasio
perputaran persediaan ini dapat dihitung dari rasio antara harga pokok penjualan
terhadap persediaan rata-rata. Perputaran persediaan merupakan salah satu ukuran
efesiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva terutama aktiva lancar. Semakin
cepat perputaran persediaan maka akan semakin efesien penggunaan persediaan
dalam suatu perusahaan. Maka dapat ditarik hipotesis inventory turnover (IT)
mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE). Sedangkan Rasio
perputaran total aktiva (Total Asset Turnover) merupakan rasio antara jumlah
aktiva yang digunakan dengan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu.
Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan dalam
kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu.
Total asset turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya pejualan dan total aktiva,
baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan
menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan
dapat ditarik hipotesis bahwa total asset turnover mempunyai pengaruh persial
terhadap Return OnEquity (ROE).
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek, Kasmir
(2008:133). Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan adalah carrent ratio,
quick ratio atau acid test ratio, cash ratio, dan sebagainya. Namun dalam
penelitian ini variable independen yang digunakan adalah rasio lancar (carrent
ratio), yang mana rasio lancar (current ratio) merupakan salah satu rasio
likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi
current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan
ditanggung pemegang saham akan semakin kecil. Maka dapat ditarik hipotesis
Current Ratio mempunyai pengaruh persial terhadap Return On Equity (ROE).
Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan, Kasmir (2008:196). Jenis-jenis rasio
profitabilitas yang dapat digunakan adalah profit margin, laba per lembar saham,
return on invesment dan return on equity. Variabel dependen yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah rasio ROE. Return on equity adalah rasio yang
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Rasio Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
tersebut memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu dan lainnya, hal itu
dikarenakan perusahaan memerlukan peningkatan profitabilitas agar dapat
bertahan hidup jangka panjang dan nantinya berpengaruh pada nilai
perusahaannya. Di antaranya tentang besar kecilnya nilai yang dikeluarkan
perusahaan untuk kebutuhan sosial dan lingkungan perusahaan, penggunaan
aktiva dan kewajiban (utang) dalam InventoryTurnover (IT), Current Ratio (CR),
Total Asset Turnover (TATO).
2.4Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu
penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha, yaitu ada pengaruh signifikan antara
inventory turnover, current rasio, total asset turnover terhadap rentabilitas
ekonomis.
Berdasarkan kajian masalah, tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Inventory Turnover (IT) berpengaruh persial terhadap Return On Equity
(ROE)
H2 : Current Ratio (CR) berpengaruh persial terhadap Return On Equity
(ROE)
H3 : Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh persial terhadap Return On
H4 : Inventory Turnover (IT), Current Ratio (CR), Total Asset Turnover
(TATO) berpengaruh simultan terhadap Return On Equity (ROE).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis kausal atau hubungan sebab akibat. Jenis
penelitian kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya
(Umar,2003:30).
3.2Batasan Operasional
Agar tujuan penelitian ini dapat tercapai maka peneliti membuat batasan
penelitian. Adapun yang menjadi batasan dalam operasional ini adalah sebagai
berikut :
1. Objek penelitian ini adalah industri manufaktur real estate dan property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2012 dan
melaporkan laporan keuangan selama periode tersebut.
2. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2010 sampai dengan tahun
2012.
3.3Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) (X)
Adapun yang dijadikan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
a. Inventory Turnover
Perputaran persediaan merupakan rasio antara harga pokok penjualan
antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata
persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Rata-rata persediaan dihitung
dengan cara menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir kemudian
dibagi dua.
b. Current Ratio
Rasio lancar biasanya dipergunakan sebagai alat untuk mengukur
keadaan likuiditas suatu perusahaan, dan juga merupakan petunjuk untuk
dapat mengetahui dan menduga sampai di manakah kiranya kita, apabila
memberikan kredit berjangka pendek kepada seorang nasabah, dapat
merasa aman atau tidak. Atau dengan kata lain current ratio digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya melalui jumlah aktiva lancarnya.
c. Total Asset Turnover
Rasio perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva adalah dua
pendekatan untuk menilai efektifitas manajemen untuk menghasilkan
penjualan dari investasi aktiva. Perputaran aktiva tetap hanya
mempertimbangkan investasi dalam property, bangunan dan peralatan
perusahaan dan sangat penting bagi suatu perusahaan yang intensifitasnya
kepada modal seperti manufaktur dengan investasi berat dalam aktiva
berjangka panjang. Rasio yang rendah merupakan indikasi bahwa
perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas
3.3.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Ekonomis (ROE)
yang menunjukkan persentase perbandingan antara jumlah laba operasi (=EBIT)
dengan modal sendiri dan modal asing yang digunakan (=Total Aktiva).
Tabel 3.1
Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala
Ukur Return On
Equity (Y)
Rasio antara laba bersih terhadap ekuitas pemegang
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006:72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dari Indonesian Capital Marcet Directory (ICMD), jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012 adalah 18 perusahaan.
Menurut Sugiyono (2005:56) “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut “. Jadi sampel merupakan
sebagian dari populasi untuk mewakili karakteristik populasi yang diambil
untuk keperluan penelitian.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample (sampel
bertujuan) yang termasuk dalam non probability sampling. Menurut Sugiyono
(2005:78) “ sampling purposive adalah teknik penentuan sample dengan
pertimbangan tertentu”. Jadi sampel yang diambil bukan berdasarkan random,
melainkan dengan tujuan tertentu.
Adapun kriteria sampel yang digunakan, antara lain :
a. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang bergerak pada
bidang manufaktur real estate dan property dan terdafatar di BEI pada
tahun 2010-2012.
b. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laba usaha positif pada tahun
2010-2012.
c. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang telah
Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang memiliki sampel dalam
penelitian ini berjumlah 18 perusahaan dengan 3 tahun pengamatan. Adapun
daftar sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
3.5Jenis Data
Berdasarkan sumber data dalam penelitian ini, data yang diperoleh termasuk
jenis data sekunder, dimana data sekunder adalah data yang diterbitkan atau
digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya atau dapat dikatakan bahwa
data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui pengutipan data atau
keterangan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Data yang digunakan
dalam penelitian ini diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
Dalam penelitian ini data-data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu
berupa data pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka, seperti laporan
keuangan serta faktor-faktor fundamental perusahaan (inventory turnover, current
ratio, total asset turnover) yang semuanya bersumber dari Indonesia Capital
Market Directory (ICMD).
3.6Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi
yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder
berupa catatan-catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait
dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari Indonesia Capital
Market Directory (ICMD).
3.7Metode Analisis Data
Analis regresi digunakan untuk menguji pengaruh faktor-faktor fundamental,
ekonomis (ROE) dengan menggunakan regresi linear berganda dengan tingkat
signifikan 5%. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Dimana :
Y : Return on Equity (ROE)
a : Konstanta
X1 : Inventory Turnover
X2 : Current Ratio
X3 : Total Asset Turnover
b1,2,3 : besaran koefisien regresi dari masing-masing variabel
e : error
Besarnya konstanta dalam a, dan besarnya koefisien regresi masing-masing
variabel independen yang ditunjukkan X1, X2 dan X3. Analisis regresi dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependennya.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model yang baik, maka analisis regresi
memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
Kenapa uji asumsi klasik ini yang dipilih, karena pengujian tersebut dilakukan
untuk menghindari atau mengurangi bias atau hasil penelitian yang diperoleh dan
uji asumsi klasik ini merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Yang mana
pengujian asumsi klasik tersebut meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005:1100).
Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov, dimana data yang berdistribusi normal akan memiliki nilai yang lebih
besar dari 0.5 selain itu uji normalitas juga dilihat melalui grafik histogram dan
grafik normal plot.
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
3.8.3Uji Heterokedastisitas
Menurut Ghozali (2005:111) uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat
apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari
satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik
adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas
3.8.4 Uji Autokorelasi
Pada data time series sering ditemukan adanya masalah autokorelasi.
Menurut Ghozali (2005:95) uji autokorelasi menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
3.9Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena
subvariabel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk
menunjukkan apakah variabel independen yaitu inventory turnover, current ratio,
total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu
rentabilitas ekonomis (ROE).
3.9.1 Adjusted R2
Pengujian Adjusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase
sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya
variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan 1 (0 ≤ Adjusted
Hal ini berarti bila Adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak ada berpengaruh antara
variabel independen dan variabel dependen, bila Adjusted R2 semakin besar
mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dan bila Adjusted R2 semakin kecil mendekati 0, maka
dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Sedabgkan nilai koefesien determinasi (R2) yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen adalah terbatas. Perhitungan koefesien deeterminasi ini diformulasikan
sebagai berikut :
Keterangan :
R2 = Koefesien Determinasi
ESS = Explained Sum of Squared
TSS = Total Sum of Squared
3.9.2 Uji – F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen. Nilai Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut : ESS
R2=
Dimana :
N : Jumlah Sampel
K : Jumlah Variabel
Pengambilan kesimpulan sebagai berikut :
a. Bila Fhitung < Ftabel : maka variabel bebas secara serentak tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Bila Fhitung > Ftabel : maka variabel bebas secara serentak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
3.9.3 Uji – t
Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini
menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Tahap pengujian yang dilakukan :
1. Hipotesis dilakukan dengan formula nol secara statistik diuji dalam bentuk :
a. Jika H0 : b1, b2, b3 > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial.
R2/(K-1)
Fhitung =
b. Jika H0 : b1, b2, b3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
2. Derajat Keyakinan (level signifikan/α = 5%)
a. Apabila besarnya nilai sig t lebih besar dari tingkat α yang digunakan,
maka hipotesis yang diajukan ditolak oleh data.
b. Apabila besarnya nilai sig t lebih kecil dari tingkat α yang digunakan,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur
Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode
pengamatan tahun 2010-2012. Alasan objek dari penelitian pada perusahaan
manufaktur karena perusahaan tersebut hampir tidak terpengaruh oleh fluktuasi
perekonomian. Perusahaan tersebut akan tetap eksis dan bertahan, disebabkan
oleh produk yang dihasilkannya. Permintaan akan produk yang dihasilkan
perusahaan manufaktur akan tetap stabil walaupun ada suatu penurunan tersebut
tidak berpengaruh terhadap aktivitas perusahaan dalam menghasilkan laba yang
optimal.
Prosedur pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Dalam laporan keuangan tersedia untuk seluruh waktu pengamatan yang
terdiri dari 3 tahun yaitu tahun 2010, 2011, 2012.
2. Kejelasan dan kelengkapan data dari tahun ke tahun.
3. Perusahaan yang termasuk dalam industri real estate & property dalam
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan kriteria di atas perusahaan yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini untuk setiap tahunnya berada pada perusahaan yang sama, hal ini
yang positif atau tidak mengalami kerugian untuk setiap tahunnya. Berdasarkan
kriteria diatas maka perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini sebanyak 18
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berikut tabel nama dan kode perusahaan manufaktur yang menjadi sampel
dari penelitian ini :
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur
No Kode Nama Perusahaan
1 APLN PT Agung Podamoro LandTbk
2 ASRI PT Alam Sutera Reality Tbk
11 GMTD PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk
12 GPRA PT Perdana Gapuora PrimaTbk
13 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk
14 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk
15 MTSM PT Metro Supermarket Realty Tbk
16 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
17 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk
Periode penelitian dimulai dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012
sehingga data penelitian keseluruhan 18 sampel perusahaan. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai data variabel penilitian yang dianalisis dalam penelitian ini :
1. Data Inventory Turnover (IT) perusahaan sampel
Tabel 4.2
Daftar Inventory Turnover (IT) Perusahaan Sampel N
11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 0.51 2.50 14.9 4
12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 0.26 0.44 0.42
13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 1.18 2.17 2.38
Sumber Data: www.idx.com
Table 4.2 menunjukan bahwa pada tahun 2010 perusahaan yang mempunyai
perputaran persediaan tertinggi adalah PT. Pembangunan Jaya Ancol Indonesia
Tbk yang mempunyai rasio sebesar 61.15%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Mas
Murni Indonesia Tbk yang mempunyai rasio sebesar 64.95%, dan pada tahun
2012 adalah PT. Mas Murni Indonesia Tbk yang mempunyai rasio sebesar
60.20%, dan perusahaan yang mempunyai perputaran persediaan yang terendah
pada tahun 2010 adalah PT. Perdana Gapuora PrimaTbk yang mempunyai rasio
sebesar 0.26%, dan pada tahun 2011 adalah PT. Bekasi Asri Pemula Tbk yang
mempunyai rasio sebesar 0.34%,dan pada tahun 2012 adalah PT. Alam Sutera
Reality Tbk dan PT. Bekasi Asri Pemula Tbk yang sama-sama mempunyai rasio
2. Data Current Ratio (CR) perusahaan sampel
Tabel 4.3
Daftar Current Ratio (CR) Perusahaan Sampel
Sumber Data: www.idx.com
11. PT Goa Makassar Tourism DevelopmentTbk GMTD 9.17 1.09 1.29
12. PT Perdana Gapuora PrimaTbk GPRA 2.12 2.85 2.76
13. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA 1.42 3.57 3.65
14. PT Mas Murni Indonesia Tbk MAMI 1.03 1.04 1.01
15. PT Metro Supermarket Realty Tbk MTSM 3.90 3.11 4.11
16. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA 2.00 1.36 1.57
17. PT Lippo Karawaci Tbk LPKR 4.20 6.04 5.60