• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN Lampiran 1.

Data Variabel Current Asset Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 1,820 1,565 1,679 2 Alam Sutera Realty Tbk 0,980 1,230 0,750 3 Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. 0,740 2,745 2,533 4 Bumi Serpong Damai Tbk 2,216 1,867 2,200 5 Ciputra Development Tbk 2,370 1,560 1,355 6 Ciputra Property Tbk 2,744 1,817 1,290

7 Ciputra Surya Tbk 1,670 1,290 1,159

8 Duta Anggada Realty Tbk 0,700 1,200 2,000 9 Intiland Development Tbk 2,906 1,310 1,730 10 Jaya Real Property Tbk 0,923 0,876 0,703 11 Lamicitra Nusantara Tbk 1,618 1,809 1,512 12 Metro Realty Tbk. 3,890 6,210 10,396 13 Metropolitan Kentjana Tbk 0,360 0,664 0,390 14 Metropolitan Land Tbk 4,790 4,030 2,270

15 Pakuwon Jati Tbk 4,270 1,540 2,068

(2)

Data Variabel Debt To Equity Ratio PerusahaanProperty dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 1,150 1,393 1,729 2 Alam Sutera Realty Tbk 1,160 1,310 1,710 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 0,840 0,290 0,360

(3)

Data Variabel Return On Assets PerusahaanProperty dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 6,350 5,540 4,730 2 Alam Sutera Realty Tbk 10,030 11,110 6,170 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 7,270 20,580 22,170

4 Bumi Serpong Damai Tbk 7,910 8,830 12,870 5 Ciputra Development Tbk 4,290 5,650 7,030 6 Ciputra Property Tbk 3,910 5,380 5,780

7 Ciputra Surya Tbk 5,650 6,190 7,150

(4)

Data VariabelSize PerusahaanProperty dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013

1 Agung Podomoro Land Tbk. 9,286 9,629 9,887 2 Alam Sutera Realty Tbk 8,701 9,301 9,577 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 7,405 7,735 8,120

4 Bumi Serpong Damai Tbk 9,456 9,727 10,024 5 Ciputra Development Tbk 9,352 9,617 9,909 6 Ciputra Property Tbk 8,370 8,688 8,943

7 Ciputra Surya Tbk 8,169 8,396 8,660

8 Duta Anggada Realty Tbk 8,320 8,365 8,470 9 Intiland Development Tbk 8,647 8,715 8,926 10 Jaya Real Property Tbk 8,315 8,517 8,726 11 Lamicitra Nusantara Tbk 6,384 6,422 6,417

12 Metro Realty Tbk. 4,804 4,682 4,585

13 Metropolitan Kentjana Tbk 7,668 7,845 7,951 14 Metropolitan Land Tbk 7,456 7,609 7,949

15 Pakuwon Jati Tbk 8,656 8,931 9,138

(5)

Data Variabel Fixed Assets Turn Over Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 1,763 2,531 1,778 2 Alam Sutera Realty Tbk 3,455 4,596 3,791 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 6,265 1,255 17,290

4 Bumi Serpong Damai Tbk 8,975 13,112 9,167 5 Ciputra Development Tbk 0,914 2,679 2,854 6 Ciputra Property Tbk 0,243 1,279 1,271 7 Ciputra Surya Tbk 2,108 2,766 3,203 8

Duta Anggada Realty Tbk 32,63

8 5,254 63,033 9 Intiland Development Tbk 5,472 4,545 3,684 10

Jaya Real Property Tbk 16,05

6 34,026 37,008 11 Lamicitra Nusantara Tbk 2,422 2,033 3,643 12 Metro Realty Tbk. 1,349 1,516 3,444 13 Metropolitan Kentjana Tbk 0,540 0,529 0,522 14 Metropolitan Land Tbk 3,269 3,913 3,774 15 Pakuwon Jati Tbk 0,891 2,564 4,501 16

Perdana Gapuraprima Tbk 40,31

(6)

Data Variabel Cash Flow To Debt PerusahaanProperty dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 0,054 0,317 0,325 2 Alam Sutera Realty Tbk 0,441 0,347 2,476 3

Bekasi Fajar Industrial

Estate Tbk. 0,733 1,145 0,855

(7)

Lampiran 2.

Data Variabel Return Saham Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. -0,09 0,06 -0,42 2 Alam Sutera Realty Tbk 0,56 0,04 -0,28 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 0,00 2,36 -0,35

4 Bumi Serpong Damai Tbk 0,09 0,13 0,16 5 Ciputra Development Tbk 0,54 0,48 -0,06

6 Ciputra Property Tbk 0,11 0,22 0,03

7 Ciputra Surya Tbk 0,26 1,59 -0,42

8 Duta Anggada Realty Tbk 1,34 0,63 -0,37 9 Intiland Development Tbk -0,40 0,31 -0,06 10 Jaya Real Property Tbk 0,69 0,41 0,29 11 Lamicitra Nusantara Tbk 0,16 -0,04 -0,18

12 Metro Realty Tbk. 1,84 0,09 -0,01

13 Metropolitan Kentjana Tbk 0,04 0,34 1,44 14 Metropolitan Land Tbk 0,00 1,24 -0,30

15 Pakuwon Jati Tbk -0,17 0,20 0,29

(8)

Lampiran 3.

Data VariabelKebijakan Dividen Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

No NAMA PERUSAHAAN TAHUN

2011 2012 2013 1 Agung Podomoro Land Tbk. 0,212 0,146 0,145 2 Alam Sutera Realty Tbk 0,182 0,239 0,157 3

Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk. 0,000 0,178 0,030

4 Bumi Serpong Damai Tbk 0,208 0,204 0,098 5 Ciputra Development Tbk 0,333 0,308 0,297 6 Ciputra Property Tbk 0,308 0,320 0,300

7 Ciputra Surya Tbk 0,301 0,302 0,297

8 Duta Anggada Realty Tbk 0,000 0,488 1,037 9 Intiland Development Tbk 0,214 0,294 0,258 10 Jaya Real Property Tbk 0,328 0,328 0,326 11 Lamicitra Nusantara Tbk 0,000 0,136 0,144

12 Metro Realty Tbk. 0,000 0,042 -0,337

13 Metropolitan Kentjana Tbk 0,440 0,431 0,532 14 Metropolitan Land Tbk 0,176 0,200 0,204

15 Pakuwon Jati Tbk 0,050 0,225 0,191

(9)

Lampiran 4.

Output Hasil Pengujian Data SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CURRENT ASSET 54 .3600 14.3200 2.287804 2.3136246 DEBT TO EQUITY

Std. Deviation .54262837 Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .891

Asymp. Sig. (2-tailed) .405

(10)

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .511a .261 .167 .5762242 2.184

a. Predictors: (Constant), CASH FLOW TO DEBT, SIZE, FIXED ASSET TURN OVER, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT ASSET

b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.526 6 .921 2.774 .022a

Residual 15.606 47 .332

Total 21.131 53

(11)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.526 6 .921 2.774 .022a

Residual 15.606 47 .332

Total 21.131 53

a. Predictors: (Constant), CASH FLOW TO DEBT, SIZE, FIXED ASSET TURN OVER, RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT ASSET

b. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Coefficientsa

a. Dependent Variable: RETURN SAHAM

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.09010

Current assetses < Test Value

27

Current assetses >= Test Value

27

Total Current assetses 54

Number of Runs 26

Z -.550

Asymp. Sig. (2-tailed) .583

(12)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .321 .065 4.921 .000

RETURN SAHAM

-.076 .096 -.110 -.799 .428

a. Dependent Variable: abs_residual_moderasi

Model Summaryb Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .514a .265 .153 .5812133

a. Predictors: (Constant), KEBIJAKAN DIVIDEN, DEBT TO EQUITY RATIO, FIXED ASSET TURN OVER, RETURN ON ASSET, CASH FLOW TO DEBT, CURRENT ASSET, SIZE

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, 2004. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Ekonisia, Yogyakarta Arthur J. Keown, David F. Scott, Jr, John D. Martin, J. William Petty, 1999.

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta. Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006.Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.

Bodie, Kane, Marcus. 2008. Investments,edisi 6, Salemba empat, Jakarta.

Chang, Ching Liang. 2009. “Dividend Payout Ratio, Investment Opportunities, and the Pecking Order Theory: Evidence from Taiwan”. The Business Review Cambridge.Diakses 10 September 2015.

Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006.“Pengaruh Kandungan Informasi KomponenLaporan Arus Kas, Laba Kotor dan Size Perusahaan terhadap ExpectesReturn Saham (Survey Pada Industri Tekstil dan Automotive yangTerdaftar di BEJ)”. Seminar Nasional Akuntansi 9 Padang; hal.1-23.

Dwiarti, Rina. 2009. “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan terhadap Resiko Sistematis di Bursa Efek Jakarta Periode Sebelum Krisis dan Selama Krisis”. EKOBIS Vol 10, No.2. Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Universitas Mercu Buana

Erlina, dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. USU Press, Medan.

Estuari, Artik, 2010. “Pengaruh CR, DER, Return on Investment, EPS, dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham di BEI”. Tesis.Semarang: Universitas Diponegoro. Dakses 11 Oktober 2015.

Farkhan, Ika. Pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur, Vol 9 No. 1 , 11 Oktober 2015. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Hal 14-17.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

(14)

Indriantoro Nur, dan Supomo Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.

Kasmir, 2008.Analisis laporan keuangan. Rajawali Pers, Jakarta

Kompas.com. Hebat Properti Indonesia ternyata Kebal dari Krisis Eropa dan

Amerika.http://forum.kompas.com/properti/62999-hebat-properti-indonesia-ternyata-kebal-dari-krisis-eropa-dan-amerika.html

Kusuma, RM Gian Ismoyo, 2011. Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan non manufaktur non bank LQ 45. Skripsi Universitas Diponegoro. Semarang.

Mahendra, Alfredo. 2011. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Tesis.Denpasar: Universitas Udayana

Miller, Merton H dan Franco Modigliani. 1961. “Dividend Policy, Growth, and The Evaluation of Shares”. The Journal of Business.Diakses 11 Oktober 2015.

Munte, Mei Hotma Mariati, 2009. “Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Tesis.Medan: Universitas Sumatera Utara.

Nursaada, Stanly Alexander, Novi Budiarso, 2012.“Pengaruh Rasio Keuangan TerhadapKebijakan Dividen pada Perusahaan Manufakturyang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.Journal Accounting Department.Diakses tanggal 27 Desember 2015.

Pangemanan, Sifrid danNovi Budiarso.2008. “Pengaruh Interaksi Laba dan Arus Kas OperasiTerhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.

Sinaga, Annisa Nauli, 2013. “Pengaruh rasio keuangan terhadap return saham dengan kebijakan dividen sebagai moderating variabel pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Tesis Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sjahrial, Dermawan, 2009. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana Media, Jakarta. Solechan, Achmad. 2009. “Pengaruh Manajemen Laba Dan Earning Terhadap

(15)

Tandelilin, Eduardus, 2001.Analisa Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Timothy, Andreas. Apartemen Kelas Menengah Laris Manis. 9 November 2012. Tempo.co. Jakarta, Kota Terbaik untuk Investasi Property 2013. http://www.tempo.co/read/news/2012/12/06/090446264/Jakarta-Kota-Terbaik-untuk-Investasi-Properti-2013

Twajiry, Abdurrahman. 2008. “Dividend Policy and Payout Ratio Evidence From the Kuala Lumpur Stock Exchange”. Journal Accounting Department. Diakses 27 Desember 2015.

Ulupui, I.G.K.A, 2007. “Analisa Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas terhadap Return Saham”. Tesis.Universitas Udayana, Denpasar.

Utari Dewi, Purwanti Ari, Prawironegoro Darsono, 2014. Manajemen keuangan kajian praktik dan teori dalam mengelola keuangan organisasi perusahaan. Mitra Wacana Media, Jakarta.

Zubir, Zalmi, 2011. Manajemen Portofolio Penerapannya dalam Investasi Saham.Salemba empat, Jakarta.

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal (causal effect) yaitu penelitian yang dimasukkan untuk mengungkapkan hubungan sebab dan akibat antara variabel terkait (Sularso, 2004:13). Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin terjadi penyebab melalui data tertentu.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang diambil dari situs

publikasi tahunan masing-masing perusahaan dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember, yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dengan perioda tahun 2011-2013.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan real estate dan

(17)

3.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dapat dipergunakan dalam penelitianini adalah purposive sampling.Menurut Umar (2008:92) menyatakan bahwa purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentuyang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel sebagai berikut:

a. Jenis perusahaan yang akan dimasukkan dalam sampel adalah perusahaan real estate dan property yang menerbitkan laporan keuangan.

b. Perusahaan tidak pernah delisting di Bursa Efek Indonesia. c. Perusahaan tidak mengalami kerugian.

d. Perusahaan membagikan dividen Tabel 3.1 Populasi dan Sampel

NO NAMA PERUSAHAAN KODE KRITERIA SAMPEL

1 2 3 4 1. Agung Podomoro Land Tbk. APLN √ √ √ √ 1 2 Alam Sutera Realty Tbk ASRI √ √ √ √ 2 3. Bakrieland Development Tbk ELTY √ √ - - 4. Bekasi Asri Pemula Tbk BAPA √ √ √ - 5 Bekasi Fajar Industrial Estate

Tbk.

(18)

6. Bhuwanatala Indah Permai Tbk BIPP √ √ - - 7. Bukit Darmo Property Tbk BKDP √ - - - 8 Bumi Citra Permai Tbk. BCIP √ √ √ - 9. Bumi Serpong Damai Tbk BSDE √ √ √ √ 4 10. Ciputra Development Tbk CTRA √ √ √ √ 5

11 Ciputra Property Tbk CTRP √ √ √ √ 6

12. Ciputra Surya Tbk CTRS √ √ √ √ 7

13. Cowell Development Tbk COWL √ √ √ - 14. Danayasa Arthatama Tbk SCBD √ √ √ - 15. Duta Anggada Realty Tbk DART √ √ √ √ 8

16. Duta Pertiwi Tbk DUTI √ √ √ -

17 Eureka Prima Jakarta Tbk. LCGP √ √ - - 18. Fortune Mate Indonesia FMII √ √ - - 19. Gading Development Tbk. GAMA √ √ √ - 20. Gowa Makassar Tourism

Development Tbk

GMTD √ √ √ -

21 Greenwood Sejahtera Tbk. GWSA √ √ √ - 22. Indonesia Prima Property Tbk OMRE √ √ √ - 23. Intiland Development Tbk DILD √ √ √ √ 9 24. Jaya Real Property Tbk JRPT √ √ √ √ 10 25. Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA √ √ √ -

26. Lamicitra Nusantara Tbk LAMI √ √ √ √ 11 27. Lippo Cikarang Tbk LPCK √ √ √ -

(19)

30. Metro Realty Tbk. MTSM √ √ √ √ 12 31. Metropolitan Kentjana Tbk MKPI √ √ √ √ 13

32 Metropolitan Land Tbk MTLA √ √ √ √ 14

33. MNC Land Tbk. KPIG √ √ √ -

34. Modernland Realty Ltd Tbk MDLN √ √ √ - 35. Nirvana Development Tbk. NIRO √ √ √ -

36. Pakuwon Jati Tbk PWON √ √ √ √ 15

37. Panca Wiratama Sakti Tbk PWSI √ - - √

38. Perdana Gapuraprima Tbk GPRA √ √ √ √ 16 39. Pikko Land Development Tbk RODA √ √ √ -

40. Plaza Indonesia Realty Tbk. PLIN √ √ √ √ 17 41. Pudjiadi Prestige Tbk. PUDP √ √ √ -

42. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk RBMS √ √ √ -

43 Roda Vivatex RDTX √ √ √ -

44. Sentul City (Formerly Bukit Sentul) Tbk

BKSL √ √ √ -

(20)

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari data laporan keuangan publikasi tahunan (annual report) masing-masing perusahaan dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dengan periode tahun 2011-2013.

Sumber data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk melakukan penelitian adalah laporan keuangan tahun 2011-2013 untuk masing-masing perusahaan diakses dan diunduh oleh penulis dari website Bursa Efek Indonesia

3.5. Batasan Operasional

Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang dilakukan, yaitu:

1. Penelitian ini hanya dibatasi selama empat tahun yaitu dari tahun 2011-2013.

2. Penelitian ini hanya dilakukan hanya terbatas pada perusahaan property dan real estate.

(21)

3.6. Definisi Operasional Variabel 3.6.1. Variabel Independen

Variabel independenatau variabel bebas dalam penelitian ini meliputi current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, fixed assets turn over,dan cash flow to debt. Untuk masing-masing variabel independen pengukuran yang digunakan adalah:

3.6.1.1Current ratio

Current ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk

memenuhikewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi dengan menggunakan aktiva lancar dibagi utang lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio,

secara sistematis current ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:

������������= ������������

������������������

3.6.1.2Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antaraseluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang Kasmir (2003:157).

(22)

Semakin tinggi proporsi hutang, maka semakin besar tingkat risiko ekuitas karena kreditur harus dipenuhi sebelum pemilik dalam hal kebangkrutan (Fraser, 2008).Umumnya besar hutang maksimal sama dengan modal sendiri, artinya debt to equity ratio maksimal bernilai 100% atau 1,0.

3.6.1.3 Return on Asset

Return on asset merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadaptotal asset. Pengukuran dengan return on asset menunjukan kemampuan darimodal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dalam menghasilkan laba. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio.

Rumus untuk menghitung return on assetadalah sebagai berikut:

3.6.1.4. Size

Size merupakan penilaian terhadap ukuran perusahaan

denganmenggunakan fungsi logaritma terhadap nilai total aktiva. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio, secara sistematis size dapat dirumuskan sebagai berikut:

Size = Ln (total aktiva)

Debt to Equity Ratio = Total ����

������ x 100%

return on asset = ���������

(23)

3.6.1.5. Fixed asset turn over

Fixed asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

berputar dalam satu periode. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio fixed asset turn over adalah sebagai berikut :

�������������������= �����

����������������

3.6.1.6. Cash flow to debt

Cash flow to debt merupakan rasio antara arus kas yang berasal darioperasi terhadap seluruh kewajiban. Secara sistimatis cash flow to debt

ini dapatdiukur sebagai berikut:

���=������������ℎ����

���������

3.6.2.Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel terikat dan dipengaruhi oleh variabel lainnya (Ghozali, 2005). Variabel dalam penelitian ini adalah

return saham pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Return saham adalah pengembalian hasil atau laba atas investasi modal. Pada penelitian ini return saham dihitung dari laporan keuangan tahun 2011-2013. Untuk memperoleh hasil return saham maka digunakan rumus sebagai berikut:

Return saham =Pt − Pt−1

(24)

Dimana:

Pt = Harga saham periode sekarang Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

3.6.2 Variabel Moderating

Variabel moderating yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen. Kebijakan yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dengan pertumbuhan masa mendatang . kebijakan dividen diukur dengan rasioDividen Payout Ratio. Rumus untuk menghitung

Dividen Payout Ratio suatu perusahaan dalam sebagai berikut :

������������������ =�����������ℎ���

�����������ℎ���

3.7. Skala Pengukuran Variabel

(25)

Debt to

(26)

3.8. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda, model regresi linear multivariat (berganda) moderating dengan uji residual. Data diolah dengan program Statistical Packagefor Social Science (SPSS).

3.8.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum.Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami.

3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan perkiraan yang efisiensi dan tidak bias sebelum melakukan analisis regresi berganda. Adapun syarat uji asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:

3.8.1.2. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

(27)

maka ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi data yang tidak normal yaitu :

1. Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya. Pelanggaran asumsi normalitas biasanya disebabkan bentuknya menceng (skew), sehingga untuk mengubah bentuk yang menceng tersebut dapat mengubah nilai atau mentransformasikan nilai ke dalam bentuk log. Dengan mentransformasikan nilai-nilai observasi data ke dalam bentuk log diharapkan dapat membentuk distribusi yang normal.

2. Lakukan trimming. Trimming adalah membuang data yang outlier.Ketentuan data yang bersifat outlier telah dijelaskan sebelumnya.Nilai outlier bisa juga ditentukan dengan kriteria

nilainya lebih kecil dari μ - 2α atau lebih besar μ + 2α.

3. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Jika data relative sedikit, maka mengatasi pelanggaran asumsi normalitas data dengan caratrimming akan semakin mengecilkan jumlah sampel. Untuk mengatasi masalah ini maka cara yang lebih baik dipilih adalah dengan melakukan

winsorizing yaitu mengubah nilai observasi yang outlier menjadi nilai maksimum dan minimum yang diizinkan. Nilai observasi

yang lebih kecil dari μ - 2α akan diubah menjadi μ - 2α dan nilai

observasi yang lebih besar μ + 2α akan diubah menjadi nilai μ +

(28)

3.8.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali 2007:91).Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Value Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance.Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas.Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas (Wijaya, 2009:119). Dan jika kita lihat dari nilai

Tolarance, apabila nilai Tol > 0,10 tidak terjadi multikoloniearitas dan sebaliknya jika nilai Tol < 0,10, maka terjadi multikolonieritas.

3.8.2.3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.

Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

(29)

3) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.8.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.8.2 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistikStatistical Package For The Social Sciens (SPSS) dapat digunakan untukmelakukan analisis sebab akibat dengan lebih akurat karena telah dilengkapi dengan neighbor analysis yang biasa digunakan dalam ilmu interpolasi (Prastisto, 2009).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda bertujuan untuk menghitung dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas.Variabel independen yang digunakan Current ratio (X1), Debt to Equity Ratio(X2), return on

(30)

berpengaruh terhadap kebijakan dividen.Metode ini akan menguji tingkat signifikansi daripengaruh semua variabel independennya.

Apabila nilai koefisien current ratio signifikan, maka akan menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh terhadap return saham. Nilai debt to equity signifikan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh debt to equity terhadap return saham. Nilai return on asset signifikan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh return on assetterhadap return

saham. Nilai size signifikan menunjukkan bahwaterdapat pengaruh size

terhadap return saham. Nilaifixed assets turn oversignifikan menunjukkan bahwaterdapat pengaruh fixed assets turn over terhadap return saham. Nilaisignifikan menunjukkan bahwaterdapat pengaruh terhadap return

saham. Nilai cash flow to debt signifikan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh cash flow to debt terhadap return saham. Persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, fixed assets turn over, dan cash flow

to debtterhadap return saham disusun sebagai berikut:

Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6X6+ ε Dimana :

Y = Return saham. A = Konstanta.

b1 – b6 = koefisien regresi variabel bebas. X1 = Current ratio

(31)

X4 =size

X5 =fixed assets turn over X6 =cash flow to debt

ε = error

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi signifikan. Beberapa jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu:

3.8.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin mengecil, ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.8.2.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen.Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Model pengujiannya adalah:

(32)

Artinya current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, fixed assets turn over, dan cash flow to debtsecara parsial berpengaruh signifikan terhadapreturn saham.

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika t hitung > t tabel (df , α/2) atau t hitung < -t tabel (df, α/2), maka Ha dapat diterima.

b. Jika – t tabel < t hitung (df , α/2) atau t hitung < t tabel (df, α/2), maka Ha tidak dapat diterima.

3.8.2.2Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Model pengujiannya :

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6≠ 0 Kriteria pengambilan keputusan:

1. Jika F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi 5% maka Ha dapat diterima.

2. Jika F hitung < F tabel, dengan tingkat signifikansi 5% maka Ha tidak dapat diterima

Artinya : current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, fixed assets turn over, dan cash flow to debtsecara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham.

(33)

return saham. Pengujian ini untuk membuktikan hipotesis bahwa kebijakan dividen merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Ada 3 (tiga) cara menguji regresi dengan variabel moderating (Ghozali 2005: 201) , yaitu:

1. Uji interaksi

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsure interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen).

2. Uji selisih mutlak

Frucot dan Shearon (1961) mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak dari variabel independen .

3. Uji residual

(34)

berikut:

│e│ = a +b7return saham Dimana :

a = Konstanta

(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi, dari variabel current asset, debt to equity ratio, return on assets, size, fixed assets turn over, cash flow to debt, return saham, dan kebijakan

dividen. Berdasarkan analisis statistik deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif dari Current Asset, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Size, Return Saham, dan Kebijakan dividen

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Current asset 54 .3600 14.3200 2.287804 2.3136246

Debt to equity ratio 54 .1800 2.8300 .924724 .5721612

Return on assets 54 -2.1200 22.1700 7.284630 4.3690860

Size 54 4.5850 15.1893 8.399131 1.5634975

Fixed assets turn over

54 .2432 63.0326 8.948996 13.6864101

Cash flow to debt 54 -.0465 2.4757 .295450 .3873699

Return saham 54 -.4200 2.3900 .270813 .6314293

Kebijakan dividen 54 -.3367 3.7215 .356994 .6550335

Valid N (listwise) 54

(36)

maksimum 2,83. sementara rata-rata dan standar deviasi dari debt to equity ratio

adalah 0,9247 dan 0,5721.diketahui return on assets minimum adalah -2,12, dan maksimum 22,17. sementara rata-rata dan standar deviasi dari return on assets

adalah 7,28 dan 4,369.diketahui nilai sizeminimum adalah 4,585, dan maksimum 15,18. sementara rata-rata dan standar deviasi dari size adalah 8,39 dan 1,563.diketahui nilai fixed assets turn over minimum adalah 0,2432, dan maksimum 63,032. sementara rata-rata dan standar deviasi dari fixed assets turnover adalah 8,948 dan 13,686. diketahui nilai cash flow to debt minimum adalah -0,0465, dan maksimum 2,4757. sementara rata-rata dan standar deviasi dari cash flow to debt adalah 0,2945 dan 0,387.diketahui nilai return saham minimum adalah -0,42, dan maksimum 2,39. sementara rata-rata dan standar deviasi dari return saham adalah 0,2708 dan 0,6314.diketahui nilai kebijakan dividen minimum adalah -0,3367, dan maksimum 3,7215. sementara rata-rata dan standar deviasi dari kebijakan dividen adalah 0,3569 dan 0,6550.

4.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.1 Uji Asumsi Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan

�= 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.

(37)

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 54

Normal Parametereturn sahama,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .54262837 Most Extreme Differences Absolute .121

Positive .121

Negative -.056

Kolmogorov-Smirnov Z .891

Asymp. Sig. (2-tailed) .405

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.2, diketahui nilai probabilitas p

atau Asymp.Sig. (2-tailed)sebesar 0,405. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,405, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

(38)

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas

Perhatikan bahwa berdasarkan tabel 4.3, nilai Vif dari current asset adalah 1,324, nilai VIF dari debt to equity ratio adalah 1,204, nilai VIF dari return on assetsadalah 1,259, nilai VIF dari sizeadalah 1,258, nilai VIF dari fixed assets turn overadalah 1,128, dan nilai VIF dari cash flow to debtadalah 1,220. karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

(39)

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas

Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.2.4 Uji Autokorelasi

(40)

Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi.

Tabel 4.4 UjiAutokorelasi

Model Durbin-Watson

1 2.184

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai dari statistik Durbin-Watson adalah 2,184. Perhatikan bahwa karena nilai statistik Durbin-Watson terletak di antara 1 dan 3, maka asumsi non-autokorelasi terpenuhi. Dengan kata lain, tidak terjadi autokorelasi.Asumsi mengenai independensi terhadap residual (non-autokorelasi) dapat juga diuji dengan uji Run.

Tabel 4.5 UjiAutokorelasi dengan Uji Run

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.09010

Current assetses < Test Value

27

Current assetses >= Test Value

27

Total Current assetses 54

Number of Runs 26

Z -.550

Asymp. Sig. (2-tailed) .583

a. Median

(41)

4.3 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (�2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaanregresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas.

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi

Model Summaryb

A. Predictors: (constant), cash flow to debt, size, fixed assets turn over, return on assets, debt to equity ratio, current asset

B. Dependent variable: return saham

Berdasarkan Tabel 4.6, nilai koefisien determinasiterletak pada kolomAdjustedR-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar 0,167. Nilai tereturn sahamebut berarti seluruh variabel bebas secarasimultan mempengaruhi variabel return saham sebesar 16,7%, sisanya sebesar 83,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

4.4 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji )

Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secarabersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.

Tabel 4.7Uji Pengaruh Simultan dengan Uji

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.526 6 .921 2.774 .022a

Residual 15.606 47 .332

Total 21.131 53

a. Predictors: (Constant), cash flow to debt, size, fixed assets turn over, return on assets, debt to equity ratio, current asset

(42)

Diketahui nilai Sig. adalah 0,022. Karena Sig. 0,022<0,05, maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secarastatistika terhadap return saham. Diketahui nilai F hitung 2,774 > F tabel 2,29 (F tabel tersajipada lampiran), maka pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secarastatistika terhadap return saham.

4.5Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji T)

Tabel 4.8 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secaraparsial.

Tabel 4.8 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji )

Model

Berdasarkan Tabel 4.8, diperoleh persamaanregresi linear berganda sebagai berikut.

(43)

Berdasarkan Tabel 4.8, disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing-masing variabel bebas, beserta interpretasinya (Tabel 4.9).

Tabel 4.9 Koefisien Regresi Beserta Interpretasinya

Variabel Koefisien Regresi dan Interpretasi

Current asset 0,102 (bernilai positif), berarticurrent assetmemiliki pengaruh positif terhadap return saham.

Debt to equity ratio -0,312 (bernilai positif), berartidebt to equity ratio memiliki pengaruh negatif terhadap return saham.

Return on assets 0,045 (bernilai positif), berartireturn on assets memiliki pengaruh positif terhadap return saham.

Size 0,006 (bernilai positif), berarti sizememiliki pengaruh positif terhadap return saham.

Fixed assets turn over

-0,003 berartifixed assets turn overmemiliki pengaruh negatif terhadap return saham.

Cash flow to debt

0,028 berarticurrent assetmemiliki pengaruh positif terhadap return saham.

Tabel 4.10 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai T Variabel Nilai T

hitung

Nilai T Tabel Interpretasi

Current asset 2,588 ±2,011

Pengaruh variabel current asset signifikan terhadap return saham (|t hitung| >|t tabel|)

Debt to

equity ratio -2,055 ±2,011

Pengaruh variabel debt to equity ratio signifikan terhadap return saham (|t hitung| > |t tabel|)

Return on

assets 2,217

±2,011

Pengaruh variabel return on assets signifikan terhadap return saham (|t hitung| > |t tabel|)

Size 0,101 ±2,011

Pengaruh variabel size tidak signifikan terhadap return saham (|t hitung| < |t tabel|)

Fixed assets

turn over -0,024

±2,011 Pengaruh variabel fixed assets turnover tidak signifikan terhadap return saham (|t hitung| < |t tabel|) Cash flow to

debt 0,123

(44)

Tabel 4.11 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai Probabilitas (Sig.)

Variabel

Nilai Sig. Tingkat Signifikansi

Interpretasi

Current asset

0,013

0,05 Pengaruh variabel current asset signifikan terhadap return saham (sig.<0,05)

Debt to equity

ratio 0,045 0,05

Pengaruh variabel debt to equity ratio signifikan terhadap return saham (sig.<0,05)

Return on assets

0,031 0,05

Pengaruh variabel return on assets signifikan terhadap return saham (sig.<0,05)

Size 0,920 0,05

Pengaruh variabel size tidak signifikan terhadap return saham (sig.>0,05)

Fixed assets turn over

0,981 0,05

Pengaruh variabel fixed assets turn over tidak signifikan terhadap return saham (sig.>0,05) Cash flow to

debt

0,902 0,05

Pengaruh variabel cash flow to debt tidak signifikan terhadap return saham (sig.>0,05)

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengujian Current Asset TerhadapReturn Saham

Berdasarkan tabel 4.8 hipngga tabel 4.11, diketahui nilai koefisien regresi dari current asset adalah 0,102 (bernilai positif), berarti current asset memiliki pengaruh positif terhadap return saham.diketahui nilai sig. 0,013 < 0,05, maka current asset berpengaruh signifikan terhadap return saham. sehingga variabel current asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

4.6.2Pengujian Debt To Equity RatioTerhadapReturn Saham

(45)

0,045 < 0,05, maka debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap

return saham. sehingga variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

4.6.3 Pengujian Return On Assets Terhadap Return Saham

Berdasarkan Tabel 4.8 hingga Tabel 4.11, diketahui nilai koefisien regresi dari return on assets adalah 0,045 (bernilai positif), berarti return on assets memiliki pengaruh positif terhadap return saham.diketahui nilai sig. 0,031 < 0,05, maka return on assets berpengaruh signifikan terhadap return saham. sehingga variabel return on assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

4.6.4 Pengujian Size Terhadap Return Saham

Berdasarkan Tabel 4.8 hingga Tabel 4.11, diketahui nilai koefisien regresi dari size adalah 0,006 (bernilai positif), berarti size memiliki pengaruh positif terhadap return saham.diketahui nilai sig. 0,920 > 0,05, maka size tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. sehingga variabel size

berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap return saham.

4.6.5 Pengujian Fixed Assets Turn Over Terhadap Return Saham

(46)

terhadap return saham. sehingga variablefixed assets turn over berpengaruh negatif, namun tidak signifikan terhadap return saham.

4.6.6 Pengujian Cash Flow To Debt Terhadap Return Saham

Berdasarkan tabel 4.8 hingga tabel 4.11, diketahui nilai koefisien regresi dari cash flow to debt adalah 0,028 (bernilai positif), berarti cash flow to debt

memiliki pengaruh positif terhadap return saham. diketahui nilai sig. 0,902 > 0,05, maka cash flow to debttidak berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Sehingga variabel cash flow to debtberpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap return saham.

4.6.7 Uji Signifikansi Kebijakan Dividen dalam Memoderasi Hubungan Antara Current Asset, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Size, Fixed Assets Turn Over, Cash Flow To Debt Terhadap Return Saham Ghozali (2013) menyatakan terdapat tiga caramenguji regresi dengan variabel moderating, yaitu: (1) uji interaksi, (2) uji nilai selisih mutlak, dan (3) uji residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisih mutlak mempunyai kecendrungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square (OLS) (Ghozali, 2013). Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual.

Tabel 4.12Uji Signifikansi Kebijakan DividenDalam MemoderasiHubungan Antara Current Asset, Debt To Equity Ratio, Return On Assets, Size, Fixed Assets Turn Over, Cash Flow To Debt Terhadap Return Saham (Uji Residual)

(47)

Model

a. Dependent Variable: abs_residual_moderasi

Dari Tabel 4.12, maka model uji residual dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

│e│ = 0,321 – 0,076 Return Saham + e

Dalam pengujian moderasi dengan pendekatan uji residual, suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas bernilai negatif dan signifikan (Ghozali, 2013:244).perhatikan bahwa koefisien regresi dari return saham bernilai negatif (-0,076), namun tidak signifikan (sig.

0,428 > 0,05, tidak signifikan). hal ini berarti variabel kebijakan dividen tidak signifikan dalam memoderasihubungan antara current asset, debt to equity ratio, return on assets, size, fixed assets turn over, cash flow to debt terhadap return

saham.

a. Predictors: (constant), kebijakan dividen, debt to equity ratio, fixed assets turn over, return on assets, cash flow to debt, current asset, size b. dependent variable: return saham

(48)

nilai adjusted R square sebelum diikutsertakan variabel moderasi0,167, maka kebijakan dividen memperlemah hubungan antara current asset, debt to equity ratio, return on assets, size, fixed assets turn over, cash flow to debt terhadap return

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar

�2 = 0,167. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel return saham sebesar 16,7%, sisanya sebesar 83,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. sementara pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas, yakni current asset, debt to equity ratio, return on asset, size, fixed asset turn over,dan cash flow to debt signifikan secara statistika terhadap return saham. pada pengujian pengaruh parsial, current asset, debt to equity ratio, dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap return saham, sementara size, fixed asset turn over, dan cash flow to debt tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2. Variabel kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi hubungan rasio keuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, ,fixed assets turn over dan cash flow to debt) dengan return

(50)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi peneliti berikutnya :

1. Disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap return saham, serta memperluas ruang lingkup penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas. dikarenakan seluruh variabel bebas current asset, debt to equity ratio, dan return on asset

berpengaruh signifikan terhadap return saham, maka perusahaan harus memprioritaskan dalam memperhatikan aspek tersebut, dikarenakan pengaruh variabel tersebut yang signifikan, atau dapat dengan menambah jumlah variabel independen lainnya misalnya variabel net profit margin sehingga dengan menambah variabel akan menambah temuan baru yang lebih baik lagi yang diduga dapat mempengaruhi

return saham.

(51)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Saham

Menurut Tandelilin (2001), saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban. Berbeda dengan penghasilan bunga yang mudah dihitung, maka laba yang diperoleh perusahaan sulit diukur potensinya. Oleh karena itu, saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak tetap.Selain penghasilan berupa dividen, keuntungan yang diharapkan pemegang saham adalah selisih harga saham. Bila harga jual saham lebih tinggi dibanding dengan harga belinya, maka investor akan memperoleh capital gain, tetapi bila hargajualnya lebih rendah dibanding dengan harga beli saham, investor akan mendapatkan

capital loss. Berikut ini jenis-jenis pembagian saham menurut Widoatmodjo (2009: 99):

1. Saham biasa (commonstock). Saham ini yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling junior dalam pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan dilikuidasi.

(52)

memperoleh terlebih dulu pembagian deviden sesuai dengan yang nilai yang telah ditetapkan sebelum pemegang saham biasa. Dividen saham preferen tidak terutang atas waktu, tetapi terutang apabila sudah diumumkan oleh perusahaan.

Ada2(dua)keuntunganyangdiperolehinvestordenganmembeliataumemilikis aham,yaitu:

1. Dividen

Dividenadalahpembagiankeuntunganyangdiberikanperusahaanpenerbitsaha m atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.Dividendiberikansetelah mendapatkanpersetujuandaripemegangsahamdalamRapat Umum Pemegang Saham.

2. Capitalgain

Capitalgainmerupakan selisihantarahargabelidanhargajual.Capitalgain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Umumnyainvestordenganorientasijangkapendekmengejarkeuntungan melalui capitalgain.

2.1.2 Return Saham

Returnmerupakan tingkatkeuntungan darisuatuinvestasi. Zubir (2011:23)membedakan returnsahammenjadiduajenis yaitureturnrealisasi(realized return)danreturnekspektasi (expected return). Return yang sesungguhnya (realized return) diperoleh setelah satu periode berlalu dan investor menjual kembali sahamnya.Return yang sesungguhnya dapat lebih besar atau lebih kecil darpada expected return.Return

realisasiinipentingdalammengukur kinerjaperusahaan dansebagaidasarpenentuan returndanresikodimasamendatang. Sedangkan

returnekspektasiadalahreturnyang diharapkan

(53)

informasi yang ada di pasar modal.Resiko adalah perbedaan antara expected return dan realized return.MenurutTandelilin(2001),sumber-sumber darireturninvestasiterdiridaridua komponenutama,yaitu:

1. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatanyangdiperolehsecaraperiodikdarisuatuinvestasi.

2. Capital gain (loss) merupakankenaikan (penurunan)harga dari suatusurat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang), yang bisamemberikankeuntungan(kerugian)parainvestor.Dengankatalaincapitalgain( loss)adalahselisihhargabelidanhargajual.

Rate of return merupakan ukuran terhadap hasil suatu investasi.Dalam melakukan investasi orang akan memilih investasi yang memberikan hasil (rate of return). Menurut Zubir (2011:4) rate of return saham dinyatakan sebagai berikut :

��������������ℎ��=(��������� − ℎ��������) +�������

���������

2.1.3 Dividen

Salahsatu returnyang akandiperolehparapemegangsaham adalah dividen.Dividenmerupakanbagian darilababersihyang dibagikankepadapara pemegangsaham (pemilikmodalsendiri).MenurutSunariyah(2004:48)dividen adalahpembagiankeuntunganyang diberikanperusahaanpenerbitsaham tersebut atas keuntunganyang dihasilkan perusahaan.Berdasarkan pendapattersebut,makadapatdikatakanbahwadividenmerupakanproporsipembag ianlabayang diperoleh perusahaan yang dibagikan kepada para pemegangsahamperusahaan.

(54)

Ada pendekatan dividensepertidividen yangstabil,rasiopayout, danketersediaanuang tunai (Al Twaijry, 2007).

MenurutArifin(2004:60)pembayaran dividenterkaitdenganstruktur kepemilikanmempengaruhibesar pembayarandividen dari dua sisi, yaitu pertama ketika kepemilikan perusahaan terkonsentrasi (hanya ada beberapa pemilik),

asyimmetricinformationantaraorangdalamdanorangluarperusahaan relatifkecil sehinggamanajertidakperlumenggunakandividenuntukmenyampaikaninformasi .

Menurut Warsono(2003: 272) dividen dalam suatu perusahaan dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Dividen tunai (cash dividend)

Dividen tunai merupakan jenis dividen yang umum dan banyak digunakan oleh perusahaan. Dividen tunai yang diterima oleh para pemegang saham biasa melalui cek atau terkadang mereka menginvestasikannya kembali dalam saham biasa diperusahaan. Penginvestasian kembali dividen pada saham perusahaan diselesaikan melalui suatu rencana reinvestasi dividen.

2. Dividen saham (stock dividends)

Dividen saham dibayarkan dalam lembar saham tambahan, bukan dalam bentuk uang tunai. Perusahaan yang akan memberikan dividen saham biasanya mengumumkan besarnya dividen tersebut dalam presentase tertentu.

3. Dividen kekayaan (property dividen)

(55)

2.1.4 Kebijakan Dividen

Keputusan keuangan yang berkaitan dengan penentuan berapa besarnya laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang dibagikan kepada para pemegang saham biasa sebagai dividen dan berapa banyak jumlah yang ditahan sering disebut dengan keputusan dividen. Keputusan dividen dalam perusahaan akan menghasilkan kebijakan dividen. Kebijakan keuangan ini merupakan keptusan yang penting, karena dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Menurut Sartono (2001: 281) “kebijakan dividen adalah keputusan apakah yangdiperolehperusahaanakandibagikankepadapemegangsaham sebagaidividen atauakanditahandalam bentuklabaditahanguna pembiayaaninvestasi dimasa datang”.Apabilaperusahaanmemilihuntukmembagikanlabasebagai

dividen,maka akanmengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan labayangdiperoleh,makakemampuanpembentukandanainternakan

semakinbesar. Menurut Utari, dkk (2014:50) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen diantaranya :

1. Hukum yang berlaku. Dividen harus dibayar dari laba bersih setelah pajak tahun berjalan atau tahun lalu.

2. Perusahaan tak mampu membayar dividen (insolvency). Perusahaan tidak boleh membagi dividen jika tak mampu membayar, atau dalam keadaan bangkrut

(56)

keadaan tidak likuid, artinya utang lancar lebih besar dari harta lancar.

4. Perlunya membayar kembali pinjaman. Jika perusahaan mempunyai urtang jangka panjang, maka ia harus menyisihkan laba bersih setelah pajak sebagai cadangan untuk membayar angsuran utang tersebut, hal ini akan berimbas terhadap besarnya dividen yang akan dibagikan.

5. Tingkat perluasan Harta (Rate of asset expansion). Jika perusahaan ingin ekspansi, maka laba bersih setelah pajak harus disisihkan untuk keperluan tersebut. Yang artinya dividen yang dibagikan kecil atau dividen tidak dibagikan

6. Tingkat keuntungan. Jika hasil investasi di luar perusahaan lebih besar daripada dalam perusahaan, maka pemegang saham menuntut dibagikan dividen yang sebesar-besarnya kemudian diinvestasikan diluar

7. Stabilitas keuntungan. Perusahaan yang keuntungannya relatif stabil dapat memprediksi keuntungan masa mendatang dan presentase dividen yang dibagikan akan lebih besar dibandingkan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.

8. Pintu sasaran modal (Acces to the Capital Market). Perusahaan besar yang mudah memperoleh dana dari pasar bursa pada umumnya memiliki laba stabil dan tinggi dan tentunya dapat membagikan dividen lebih besar dibandingkan perusahaan kecil yang sulit memperoleh dana dari modal.

9. Kontrol. Secara rasional ekspansi usaha harus dibiayai oleh laba ditahan. Jika ekspansi usaha dibiayai dengan saham baru, hal itu akan mengurangi posisi kontrol pemegang saham lama atau kelompok pemegang saham mayoritas.

Secara umum ada empat macam jenis kebijakan dividen menurut Warsono (2003:274) yaitu :

1. Kebijakan dividen mantap per saham

Dalam jenis kebijakan dividen ini pembayaran dividen dari waktu ke waktu mempunyai jumlah yang sama. Jika jumlah dividen telah dinaikkan, maka jumlah dividen yang dibagikan tidak akan turun.

2. Kebijakan rasio pembayaran dividen konstan

Dalam kebijakan dividen ini jumlah dividen dibakukan sekian persen dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa perusahaan. Ini berarti dengan laba yang berfluktuasi dari waktu ke waktu, maka besarnya dividen yang dibayarkan oleh perusahaan juga berfluktuasi. 3. Kebijakan dividen reguler rendah dan ekstra tutup tahun (low –reguler-

(57)

Dalam kebijakan dividen ini, perusahaan secara reguler membayar dalam jumlah yang kecil, namun diakhir tahun perusahaan menambah ekstra dividen, jika perusahaan mendapatkan laba yang cukup besar. 4. Kebijakan dividen residual

Dalam kebijakan dividen ini, jumlah laba ditahan bergantung pada tersedianya peluang investasi dalam satu tahun tertentu. Dividen diambil dari laba residual setelah kebutuhan investasi perusahaan terpenuhi.

Sedangkan menurut Utari, dkk (2014:252) terdapat beberapa kebijakan dividen antara lain :

1. Kebijakan dividen stabil

Kebijakan ini bisa mendorong harga saham yang lebih tinggi karena investor akan menghargai saham-saham yang dividennya tinggi

2. Kebijakan dividen stabil

Kebijakan ini bisa mendorong harga saham yang lebih tinggi karena investor akan menghargai saham-saham yang dividennya tinggi.

3. Kebijakan dividen residu

Laba bersih setelah pajak dikurangi dengan rencana ekspansi, kemudian sisanya dibagikan sebagai dividen. Kebijakan ini berorientasi pada ekspansi usaha karena para pemegang saham lebih suka mengembangkan perusahaan daripada menerima dividen.

4. Kebijakan dividen kecil

Kebijakan ini didasarkan pada praktik bahwa laba ditahan sangat fleksibel untuk pengembangan usahadan untuk menambah modal kerja. 5. Kebijakan dividen besar

Kebijakan ini didasarkan pada praktik bahwa dengan membayar dividen besar dapat menaikkan nilai saham sehingga banyak investor yang tertarik.

Ada beberapateori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakandividenuntukperusahaan, sehinggadapatdijadikanpemahaman mengapa suatuperusahaan mengambilkebijakandividentertentu.Teori-teoritersebutadalah sebagaiberikut(BrighamdanHouston,2001):

1. Teori irelevansi dividen(dividendirrelevance theory)

(58)

saham.MenurutMiller

danModigliani,kenaikannilaiperusahaandipengaruhi

olehkemampuanperusahaanuntukmendapatkankeuntunganatau earning power dari asset perusahaan.

Pernyataan Millerdan Modigliani ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang lemah seperti:

a. Pasarmodal sempurna dimana para investorrasional

b.Tidak ada biaya emisi sahamjika perusahaan menerbitkan sahambaru. c. Tidak ada pajak baik

peroranganmaupunpajakpenghasilanperusahaan.

d. Informasi tentang investasi tersediauntuk setiapindividu. 2. Teori Preferensi Pajak (tax preference theory)

Apabiladividendikenakanpajakdenganjumlahyanglebihtinggidaripadapaj

ak atascapital

gain,pemodalmenginginkanagardividentersebutdibagikandalam jumlahkecildengan maksuduntukmemaksimumkannilaiperusahaan.

Dividendpayoutratiomerupakanrasioantaradividendpersharedengan.Dividen

dpayoutratio mencerminkankebijakan dividen

darimanajemenmengenaibesarnyadividen yang harusdibagikan kepada pemegang saham.

Ada dua prediksi dariteori peckingorder (Chang, 2009):

1. Internalkeuanganyangpertamakalidigunakan untukmelakukan

investasisebelum pembayaran dividen.Dengandemikian,investasidiperkirakanmemilikipengaruh

negatifterhadappembayarandividen.

2. Investasi akan dikorbankan atau ditunda karena keuangan internal yang

(59)

pengaruhnegatifterhadapinvestasi.Prediksiinidisempurnakan menjadiprediksi

diujibahwaadainteraksinegatifantaradividendpayoutratiodaninvestasi .

Menurut Sartono(2001:292), faktor-faktor yang mempengaruhikebijakan dividenadalima,yaitu:

1. Kebutuhan dana perusahaan

Kebutuhan dana perusahaan merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen karena posisi kas perusahaan harus diperhatikan.

Rasiolikuiditas(liquidityratio)merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

(utang) jangka pendek.Currentratio

(60)

aktiva tersebut menjadi kas). Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin safety) suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghindari insolvensi jangka pendek. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio lancar adalah sebagai berikut :

������������= ������������

(61)

2.1.6 Debt to Equity Ratio

Rasio leverage atau rasio solvabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Setiap penggunaan utang (financial

leverage) oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap resiko dan

pengembalian.Rasio inimenunjukkanpersentasepenyediaandana oleh pemegangsaham terhadappemberipinjaman. DalamDwiarti(2009),financialleveragedigunakan untuk mengukur besarnya aktivayangdibiayaidenganhutang.Investorakanmenilaibahwa

perusahaanyangmemilikihutangyangtinggiakanmemilikikemampuan

rendahuntuk membayardividen,karenareturnyangdiperolehakandiprioritaskan untukdigunakan membayar hutangbesertabunganya.Sahamyangmemberikan dividenkecilmembuat hargacenderung turunkarenaminatinvestorakanrendahuntukmemilikiatau membelinya. Jadiakanberesikotinggijikaberinvestasi padasahamyangmemiliki

leveragetinggi.

2.1.7. Return on Asset

(62)

dimiliki perusahaan. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio Return On Assetsadalah sebagai berikut :

Return on Assets = ���������

�����������

2.1.8Size

Ukuranperusahaanmerupakansalahsatu alatuntuk mengukurbesar kecilnyasuatuperusahaan.Perusahaanbesarmungkinlebihmemiliki pemikiran yang luas, skill karyawan yang tinggi, sumber informasi yang banyak dibandingkan denganperusahaan kecil. Karyawan, aktiva, penjualan, market valuedanvalueaddedadalahbeberapaukuran umumuntukmenentukanbesar kecilnya suatu perusahaan.

Ukuranuntukmenentukanukuran perusahaanadalahdenganlognatural daritotalasset.

2.1.9 Fixed Assets Turn Over

Cara untuk mengukur perusahaan dapat menggunakan kapasitas aktiva tetap sepenuhnya atau dengan menggunakan rasio fixed asset turn over. Menurut Kasmir (2008:128) Fixed asset turn over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode. Rumus yang digunakan untuk mencari rasio

fixed asset turn over adalah sebagai berikut :

������������������= �����

����������������

(63)

Cash flow to debtadalah membandingkan operasi perusahaan aruskas untuktotal hutang,yanguntuktujuanrasioinididefinisikansebagaijumlahdari pinjamanjangkapendek,bagianlancardari utangjangkapanjang. Rasioini memberikan indikasi kemampuan perusahaan untuk menutup totalutang dengan arus kastahunannya dari operasi. Dalam penelitianMunthe (2009), semakin tinggirasio persentase, semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayarkan total hutang.

2.2. Penelitian Terdahulu

Sinaga(2013) melakukan penelitian dengan menggunakan sampel 27 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Variabel yang diteliti adalahcurrent ratio,debt equity ratio,return on asset, size, cash flow,cash flow to debt, return saham, kebijakan dividen. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel rasio keuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on asset, size, cash flow to debt, dan cash flow) berpengaruh secara simultan terhadap return

saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk

periode 2008-2011. Sedangkan secara parsial hanya variabel current ratio yang

berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia untuk periode 2008-2011.Variabel

kebijakandividentidakmampusecarasignifikan

memoderasihubunganrasiokeuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on

asset,size, cash flow to debt, dan cash flow) dengan return

(64)

Mahendra (2011)meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai variabel moderating. Peneliti menggunakan 30 perusahaan manufaktur di BEI periode 2006-2009 sebagai sampel penelitian.Hasil penelitian likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.Kebijakan dividen tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas tinggi dan kebijakan dividen tidak dapat menurunkan nilai perusahaan

pada saat profitabilitas rendah.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu Nama

penelitian

Judul penelitian Variabel penelitian okeuangan (current ratio, debt to equity ratio, return on asset,size, cash flow to debt, dan cash

flow) dengan return

sahampadaperusahaanma

(65)

earning ratio, terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel return on assetberpengaruh

signifikan terhadap pembayaran dividen. terhadap variabel debt to

equity ratio tidak

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini membahas tentang efektivitas penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di madrasah aliyah manongkoki kab. Tujuan penelitian ini

Sosialisasi tentang COREMAP di Kepulauan Hinako dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nias pada tahun 2006 dengan bekerjasama dengan LSM pendamping yang

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai sosial, serta persepsi dan nilai mata kuliah terkait berpengaruh

[r]

Setelah kami Evaluasi Dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi peserta Pelelangan Umum Pekerjaan Pembuatan Site Plan Satuan Kerja Madrasah Negeri

[r]

3.4 Mengenal teks cerita diri/ personal tentang keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata

[r]