SKRIPSI
OLEH
RISPA RESMIDA SARI HASIBUAN 111101011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Hubungan Kebiasaan Berolahraga dengan Tingkat Stres pada
Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
SKRIPSI
OLEH
RISPA RESMIDA SARI HASIBUAN 111101011
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya skripsi yang berjudul: Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Selama proses skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik mulai dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, tentulah akan terasa sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Erniyati S.Kp, MNS selaku pembantu dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Evi Karota Bukit S.Kp, MNS selaku pembantu dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan sebagai dosen penguji I yang telah memberikan masukan pada skripsi ini
4. Bapak Ikhsanuddin Ahmad Harahap, S.Kp, MNS selaku pembantu dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
masukan, arahan, dukungan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Wardiyah daulay, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku dosen penguji II yang telah
memberi masukan pada skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tua saya, yakni Bapak saya Alm. Akhiruddin Efendi Hasibuan dan Ibu saya Ikhlas Rasoki yang telah memberikan bantuan, dukungan material dan moral serta doa demi kemudahan dalam menyelesaikan pendidikan, juga kakak saya Enni, Indah, dan adik saya fauziah, septi yang telah memberikan dukungan dan doa untuk saya.
8. Sahabat – sahabat terbaik saya, Anggi, Ari, Ema, Habibul, Rafika, Silvia, Yuni, Warnila, serta semua teman-teman S1 2011 Fakultas Keperawatan yang telah membantu dan memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
9. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menempuh pendidikan dan penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya, dan penulis juga menerima saran yang membangun dari semua pihak untuk hasil yang lebih baik. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih
Medan, Agustus 2015 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
4. Tujuan penelitian... 4
5. Manfaat Penelitian ... 5
1.4 Penggolongan stres... 8
1.5 Tingkat stres ... 8
1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres ... 10
1.7 Efek-efek stres... 11
1.8 Penanggulangan stres ... 12
2. Definisi olahraga ... 12
2.2 Jenis-jenis olahraga ... 13
2.3 Hubungan olahraga dengan stres ... 14
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 15
1. Kerangka konsep ... 15
2. Definisi operasional ... 16
3. Hipotesa penelitian ... 17
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 18
1. Desain Penelitian... 18
2. Populasi dan sampel ... 18
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
4. Pertimbangan Etik ... 21
5. Instrumen Penelitian... 23
6. Validitas dan reliabilitas... 24
7. Pengumpulan Data ... 25
8. Pengolahan dan Analisa Data... 26
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
1. Hasil penelitian... 30
1.1 Distribusi karakteristik data demografi responden ... 30
1.2 Distribusi kebiasaan berolahraga ... 31
1.3 Distribusi tingkat stres... 32
1.4 Distribusi hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres... 32
2. Pembahasan ... 33
1.1 Analisa kebiasaan berolahraga ... 33
1.2 Analisa tingkat stres ... 34
1.3 Analisa hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres ... 36
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
1. Kesimpulan ... 39
2 . Saran... 40
LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal penelitian……….. 44
Lampiran 2 Lembar penjelasan tentang penelitian………. 45
Lampiran 3 Lembar persetujuan menjadi responden……….. 46
Lampiran 4 Content Validity Index………. 49
Lampiran 5 Hasil reliabilitas……… 51
Lampiran 6 Master data……….. 57
Lampiran 7 Pengolahan data……… 70
Lampiran 8 Permohonan Validitas ……… 78
Lampiran 9 Persetujuan Validitas……….. 80
Lampiran 10 Komisi Etik……… 82
Lampiran 11 Lembar Uji reliabilitas ………. 83
Lampiran 12 Lembar Pengambilan Data………. 84
Lampiran 13 Surat Pernyataan Selesai Penelitian ……… 85
Lampiran 14 Lembar Bimbingan……… 87
Lampiran 15 Taksasi Dana……… 89
DAFTAR SKEMA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Defenisi operasional variabel penelitian ... 16
Tabel 4.1 Populasi dan Sampel ... 20
Tabel 4.2 Panduan interpretasi uji hipotesa ... 29
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi ... 31
Tabel 5.2 Distribusi Kebiasaan berolahraga mahasiswa keperawatan... 31
Tabel 5.3 Distribusi Tingkat stres mahasiswa keperawatan ... 32
Judul : Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Nama : Rispa Resmida Sari Hasibuan NIM : 111101011
Program : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2014/2015
ABSTRAK
Stres dikalangan mahasiswa semakin meningkat karena kehidupan pada setiap individu berbeda-beda dalam kesibukan menuntut ilmu dan memperoleh kemahiran di Universitas. Tekanan menimbulkan aspek negatif pada pencapaian akademik seorang mahasiswa dan perubahan gaya hidup seperti kekurangan tidur, pola makan yang berubah, rasa takut menghadapi ujian, serta kurangnya berolahraga. Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang terhadap stres. Olahraga akan membuat tubuh menjadi bugar dan memberi manfaat bagi kesehatan serta menumbuhkan rasa senang dan membuat pikiran lebih tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, pada 235 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner data demografi, kuesioner kebiasaan berolahraga dan tingkat stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (72.8%) mahasiswa mempunyai kebiasaan berolahraga dan mayoritas (83.4%) mahasiswa mengalami stres sedang. Dari uji koefisien korelasi Spearman
didapat nilai p sebesar 0,034 (p<0,05) dan (r) = -0,138 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres, dengan kekuatan hubungan sangat lemah dan arah korelasi negatif. Berdasarkan hasil ini disarankan kepada peneliti selanjutnya meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat stres tidak hanya dari segi kebiasaan berolahraga.
Judul : Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
Nama : Rispa Resmida Sari Hasibuan NIM : 111101011
Program : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun Akademik : 2014/2015
ABSTRAK
Stres dikalangan mahasiswa semakin meningkat karena kehidupan pada setiap individu berbeda-beda dalam kesibukan menuntut ilmu dan memperoleh kemahiran di Universitas. Tekanan menimbulkan aspek negatif pada pencapaian akademik seorang mahasiswa dan perubahan gaya hidup seperti kekurangan tidur, pola makan yang berubah, rasa takut menghadapi ujian, serta kurangnya berolahraga. Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kemampuan adaptasi seseorang terhadap stres. Olahraga akan membuat tubuh menjadi bugar dan memberi manfaat bagi kesehatan serta menumbuhkan rasa senang dan membuat pikiran lebih tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, pada 235 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner data demografi, kuesioner kebiasaan berolahraga dan tingkat stres. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (72.8%) mahasiswa mempunyai kebiasaan berolahraga dan mayoritas (83.4%) mahasiswa mengalami stres sedang. Dari uji koefisien korelasi Spearman
didapat nilai p sebesar 0,034 (p<0,05) dan (r) = -0,138 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres, dengan kekuatan hubungan sangat lemah dan arah korelasi negatif. Berdasarkan hasil ini disarankan kepada peneliti selanjutnya meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat stres tidak hanya dari segi kebiasaan berolahraga.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakangMenurut Hans (1950 dalam Hidayat, 2010), stres merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan terjadinya fenomena yang mempengaruhi semua dimensi dalam kehidupan seseorang. Menurut prihatini (2008), stres juga diartikan sebagai tekanan, kecemasan dan gangguan yang tidak menyenangkan berasal dari luar diri seseorang. Olpin dan Hesson (2009) bahwa stres adalah mengenai perasaan dan pikiran seseorang yang mengganggu terhadap diri dengan tingkatan stres ringan, stres sedang, stres berat menunjukkan pengukuran perceived stress scale.
Stres dapat terjadi pada setiap orang, termasuk pelajar atau mahasiswa. Hal ini dibuktikan dari penelitian di Universitas Malaysia dengan jumlah responden 396 terdapat 41,9% mengalami stres pada mahasiswa (Sherina, 2004). Universitas Iran menunjukkan bahwa stres mahasiswa yang berjumlah 129 dengan tingkat rendah 26,22%, tingkat sedang 20,50%, tingkat berat 14,75% pada mahasiswa (Marjani, 2008). Universitas Thailand menunjukkan bahwa terdapat mahasiswa yang mengalami stres yaitu 62,4% dengan 17 mahasiswa terdapat 2,4% mengalami stres berat pada mahasiswa (Saipanish, 2003).
menyebabkan seseorang pelajar mengalami stres seperti lingkungan, akademik, hubungan interpersonal dan cara pemikiran pelajar juga bisa menimbulkan stres pada pelajar. Faktor yang mempengaruhi tingkat stres kemampuan individu mempersiapkan stresor, intensitas terhadap stimulus, jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama, lamanya pemaparan stresor, pengalaman masa lalu, tingkat perkembangan pada kehidupan pelajar (Rasmun, 2004).
Kehidupan pelajar berbeda-beda pada setiap individu dalam kesibukan menuntut ilmu dan memperoleh kemahiran di universitas. Stres yang dialami mahasiswa dalam keadaan seperti rasa cemas, bingung dan panik, konsentrasi yang menurun serta tanda dan gejala fisiologi ditujukan pada kejadiannya. Tekanan terlalu tinggi menimbulkan aspek negatif pada pencapaian akademik seseorang pelajar. Aspek negatif fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh menurun terhadap penyakit,sering pusing, badan terasa lemah, lesu dengan perubahan gaya hidup. Stres yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dapat menyebabkan stres pada semasa periode ujian. Perubahan gaya hidup diantaranya adalah kekurangan tidur, pola makan yang berubah, rasa takut menghadapi ujian, serta kurangnya berolahraga (Rasmun, 2004).
3
Olahraga secara teratur sebanyak tiga sampai empat kali dalam seminggu dan tiap kalinya 35-45 menit (Sharkey, 2003). Olahraga yang dilakukan mahasiswa saat ini yaitu berjalan, bersepeda, lari, dan olahraga beregu seperti futsal, senam, bulu tangkis dengan kebiasaan minimal dua kali seminggu dengan durasi 20 menit. Kebiasaan olahraga tidak mencakup pekerjaan yang dilakukan, melainkan olahraga yang dilakukan dengan waktu khusus meskipun beraktivitas sehari-hari. Kesibukan mahasiswa besar yang berhubungan dengan fisik, sehingga kesadaran yang dikhususkan menjadi berkurang. Mahasiswa menganggap bahwa aktivitas yang dilakukan sudah termasuk olahraga. Mahasiswa yang tidak beraktivitas fisik atau beraktivitas fisiknya tidak ideal lebih banyak dibandingkan yang teratur berolahraga (Kusmana, 2006).
Depkes (1994 dalam Ruhayati, 2011) aktivitas fisik mempengaruhi kebugaran tubuh atau kesehatan dengan membiasakan diri olahraga yang teratur. Setiap orang berbeda-beda pengaruhnya ke dalam tubuh. Salah satu faktornya seperti jenis kelamin yaitu antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kesehatan maksimal otot yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin hormon. Perbedaan dikarenakan perempuan memiliki jaringan lemak yang lebih banyak dan hormon serta kadar hemoglobin yang lebih rendah.
dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
3. Pertanyaan penelitian
3.1 Bagaimana kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
3.2 Bagaimana tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
3.3 Bagaimana hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
4.Tujuan penelitian
4.1 Tujuan umum
Mengidentifikasi hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4.2 Tujuan khusus
5
4.2.2 Mengidentifikasi tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4.2.3 Mengidentifikasi bagaimana hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
5. Manfaat penelitian
5.1 Bagi mahasiswa keperawatan
Diharapkan dalam menjalani kegiatan perkuliahan di keperawatan mahasiswa dapat beradaptasi dengan stres yang dialami serta mengatasi stres dengan sikap positif agar tidak menghambat pendidikan selanjutnya.
5.2 Bagi pendidikan keperawatan
Diharapkan kepada pendidikan keperawatan dapat meningkatkan metode pembelajaran yang efektif dalam perkuliahan sehingga mahasiswa keperawatan tidak akan mengalami stres yang berkelanjutan dalam menjalani kegiatan akademiknya.
5.3 Bagi peneliti selanjutnya
1.1 Definisi stres
Sunaryo (2004), menyatakan bahwa stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan, perubahan, ketegangan emosi. Rasmun (2004), menyatakan stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Menurut Selye (1976 dalam potter & perry 2005), stres adalah segala situasi dimana tuntunan non spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Respon atau tindakan yang terganggu pada individu termasuk situasi dalam fisiologis dan psikologis. Situasi stres ini yang membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik, tetapi masalah kejiwaan seseorang. Daya tahan tubuh menjadi lemah dan rendah pada saat stres menyerang. Menurut Taylor (2009), stres merupakan pengalaman emosional negatif yang disertai perubahan biokimia, fisiologi dan perilaku yang dapat diarahkan terhadap usaha untuk mengubah kejadian stres tersebut.
1.2 Sumber stres
7
dengan dirinya dan tidak mampu diatasi, maka dapat menimbulkan suatu stres. Sumber stres di dalam keluarga ditandai dengan adanya perselisihan masalah keluarga, keuangan serta adanya tujuan berbeda diantara keluarga. Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan yang dinamakan stres. Sumber stres di dalam lingkungan yang umumnya, seperti lingkungan pekerjaan. Secara umum disebut stres pekerja karena lingkungan fisik, akibat kurangnya hubungan interpersonal serta kurang adanya pengakuan masyarakat sehingga tidak dapat berkembang (Hidayat, 2007).
1.3 Gejala dan tanda stres
Respon stres secara fisiologis berupa perilaku yang termasuk pengurangan produktivitas mencakup simptom (Robbins, 2001). Jenis simptom stres:
1. Stres perilaku
Cepat marah, kecemasan, ketidaksabaran, terlalu agresif, menghindari situasi yang sulit dan bekerja secara berlebihan.
2. Stres kognitif
Ketidakmampuan membuat keputusan, sulit menyelesaikan tugas, pemikiran negatif yang konstan, kebingungan, sulit berkonsentrasi.
3. Stres somatik
1.4 Penggolongan stres
Menurut Sri kusmiati dan Desminiarti (1990 dalam Sunaryo, 2004) dapat digolongkan stres fisik disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi atau rendah, sinar yang terlalu terang, atau tersengat arus listrik. Stres kimiawi disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun, hormon. Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit. Stres fisiologik disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ, atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. Stres proses pertumbuhan dan perkembangan disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua. Stres psikis/ emosional disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal sosial, budaya atau keagamaan.
1.5 Tingkat stres
Menurut Rasmun (2004), ada tiga tingkatan stres. Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari seseorang. Stres ringan umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya semangat bekerja besar, yakin atau percaya, gangguan tidur. Stres ringan biasanya hanya dalam beberapa menit atau beberapa jam. Situasi ini tidak akan menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.
9
Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun. Stres berat juga dapat memicu terjadinya penyakit. Stresor yang menimbulkan stres berat adalah kelelahan fisik yang mendalam, tidak memiliki tenaga, mudah bingung dan panik.
Alat ukur tingkat stres adalah kuesioner dengan sistem skoring yang akan diisi oleh responden dalam suatu penelitian. Kuesioner yang dipakai untuk mengetahui tingkat stres pada mahasiswa antara lain:
1. Perceived stress scale (PSS-10)
1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres
Menurut Rasmun (2004), Setiap individu akan mendapat efek stres yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Kemampuan individu mempersiapkan stresor
Jika stresor di persepsikan akan berakibat buruk bagi individu tersebut, maka tingkat stres yang dirasakan akan semakin berat. Sebaliknya, jika stresor dipersepsikan tidak mengancam dan individu tersebut mampu mengatasinya, maka tingkat stres yang dirasakan akan lebih ringan.
2. Intensitas terhadap stimulus
Jika intensitas serangan stres terhadap individu tinggi, maka kemungkinan kekuatan fisik dan mental individu tersebut mungkin tidak akan mampu mengadaptasinya.
3. Jumlah stresor yang harus dihadapi dalam waktu yang sama
Jika pada waktu yang bersamaan bertumpuk sejumlah stresor yang harus dihadapi, stresor yang kecil dapat menjadi pemicu yang mengakibatkan reaksi berlebihan.
4. Lamanya pemaparan stresor
Memanjangnya lama pemaparan stresor dapat menyebabkan menurunnya kemampuan individu dalam mengatasi stres.
5. Pengalaman masa lalu
11
6. Tingkat perkembangan
Pada tingkat perkembangan tertentu terdapat jumlah dan intensitas stresor yang berbeda sehingga risiko terjadinya stres pada tingkat perkembangan akan berbeda.
1.7 Efek-efek stres
Perubahan dalam tubuh meliputi perubahan fungsi tubuh, perasaan, dan tingkah laku disebabkan oleh stres yang menimbulkan efek –efek dapat berupa positif dan negatif. Efek positif dari stres terdapat pada status mental meliputi kreativitas meningkat, kemampuan berfikir meningkat, memiliki orientasi kesuksesan yang lebih tinggi, motivasi meningkat. Pada emosional terdapat sesuai dengan kemampuan mengontrol diri meningkat, responsif terhadap lingkungan sekitar, relasi interpersonal meningkat, serta moral meningkat. Efek positif terhadap fisik seperti tingkat energi meningkat, stamina meningkat, fleksibilitas otot dan sendi meningkat, terbebas dari penyakit yang berhubungan dengan stres.
1.8 Penanggulangan stres
Kepribadian seseorang dapat berpengaruh terhadap cara bagaimana individu menanggulangi kejadian stres. Kejadian stres berlangsung dari waktu ke waktu pada setiap individu dengan lingkungan yang saling mempengaruhi. Penanggulangan stres merupakan pikiran dan perilaku yang dibutuhkan untuk mengelola permintaan secara internal dan eksternal. Penanggulangan stres ada terdapat empat metode meliputi: kognitif adalah menganggap stresor itu sebagai tantangan dan mengelakkan dirinya dari perfectionisme. Emosional adalah mencari dukungan sosial dan mendapat nasehat dari yang lain. Perilaku adalah melaksanakan rencana manajemen waktu dan berusaha untuk mengubah pola hidup untuk eliminasi stresor. Fisik adalah pelatihan relaksasi yang progresif, berolahraga dan meditasi (Berstein, 2006).
2. Olahraga
2.1 Definisi olahraga
13
2.2 Kebiasaan berolahraga
Durasi olahraga yang baik dilakukan yaitu 35 sampai 45 menit, dan frekuensinya 3 sampai 4 kali perminggu (Wenger & Bell, 1986 dikutip dari Sharkey, 2003). Seseorang dikatakan mempunyai kebiasaan berolahraga seharusnya melakukan minimal dua kali seminggu dengan durasi 20 menit setiap waktunya. Pemulihan diri cukup memberi kesempatan pada otot dan persendian. Kebiasaan yang dilakukan pada kegiatan olahraga atau perbuatan yang dilakukan setiap saat dalam bergerak (Kusmana, 2006).
Kebiasaan berolahraga atau aktivitas fisik yang teratur dilakukan berdasarkan jenis kelamin berbeda. Perbedaan yang dikaitkan karena kekuatan maksimal otot dalam tubuh. Perempuan yang cenderung memiliki jaringan lemak lebih banyak dibanding laki-laki serta hormon dan kadar hemoglobin yang rendah (Ruhayati, 2011).
2.3 Jenis-Jenis Olahraga
2.4 Hubungan olahraga dengan stres
Otak akan memberi respon kimia pada suatu aktivitas fisik seseorang. Reseptor neuron yang diikat oleh polipeptida dapat menghilangkan efek dari stres. Jika stres tersebut bersifat kronis, bahan kimia termasuk neurotransmitter dan hormon akan menetap di aliran darah. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan nyeri kepala, penurunan fungsi sistem imun, lelah, kelainan jantung, dan gangguan emosional (Carruthers, 2006). Efek terjadi disebabkan oleh perubahan struktur dan fisiologis menghubungkan partisipasi olahraga yang berulang. Olahraga membantu dalam memulihkan ekspresi genetik yang alamiah ketika menghadapi suatu kejadian stres dan sembuh dari kejadian tersebut (Booth, 2002). Olahraga yang teratur meningkatkan kepekaan insulin. Kepekaan insulin meningkat karena peningkatan volume otot, aliran darah kepada otot-otot yang aktif (Stewart, 2005).
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka konsep
Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Keterangan : diteliti
tidak diteliti
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres 1. Kemampuan individu mempersiapkan stresor 2. Intesitas terhadap stimulus
3. Jumlah stresor yang dihadapi dalam waktu yang sama.
4. Lamanya pemaparan stres 5. Pengalaman masa lalu 6. Tingkat perkembangan
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah batasan dan cara pengukuran yang akan diteliti (Supardi, 2013). Adapun definisi operasional dari penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional
17
3. Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian merupakan prediksi dari hasil penelitian atau hubungan yang diharapkan antar variabel. Hipotesis penelitian menterjemahkan tujuan penelitian ke dalam dugaan yang jelas dari hasil penelitian yang diharapkan (Saryono, 2011).
Menurut Arikunto (2006), ada dua jenis hipotesis yaitu, hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Berdasarkan kerangka penelitian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
(Ho) : Tidak ada hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Populasi dan sampel 2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 reguler Ilmu keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan jumlah 571 orang. Terdiri dari mahasiswa angkatan 2011 dengan jumlah 130 orang, mahasiswa angkatan 2012 dengan jumlah 134 orang, mahasiswa angkatan 2013 dengan jumlah 165 orang, mahasiswa angkatan 2014 dengan jumlah 142 orang. Mahasiswa S1 reguler angkatan 2010 tidak termasuk populasi dengan pertimbangan bahwa sedang menjalani profesi yang susah dijumpai di Fakultas Keperawatan.
2.2 Sampel
2.2.1. Teknik Sampel
19
Stratified Random Sampling. Stratified artinya strata atau kedudukan subjek (seseorang). Jenis sampling ini digunakan peneliti untuk mengetahui beberapa variabel pada populasi yang merupakan hal yang penting untuk mencapai sampel yang representative (Nursalam, 2008). Populasi dibagi dalam strata-strata yang telah ditentukan dipilih sub sampel secara random (simple atau sistematik). Cara mendapatkan sampel, yaitu berdasarkan NIM ganjil sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan sampai terpenuhi dari setiap angkatan.
2.2.2. Jumlah Sampel
Rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin:
= 1 + N (d)N
Keterangan:
n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
d = Tingkat Signifikan (P= 0,05) (Nursalam, 2008).
Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel secara keseluruhan adalah:
= 1 + N (d)N
= 1 + 571 (0,05)2 =571 1 + (1.4275) = 235 mahasiswa571
ℎ ! !"#! $ $# =jumlah mahasiswa per kelompok $ - .
Maka,
a. Jumlah sampel mahasiswa 2011= /01
23/. 235 = 53 mahasiswa
b. Jumlah sampel mahasiswa 2012= /04
23/. 235 = 55 mahasiswa
c. Jumlah sampel mahasiswa 2013= /52
23/. 235 = 68 mahasiswa
d. Jumlah sampel mahasiswa 2014= /4
23/. 235 = 59 mahasiswa
Jumlah sampel = 53 + 55 + 68 + 59 = 235 mahasiswa
Tabel 4.1Populasi dan Sampel
No Angkatan Populasi Sampel
1 2011 130 53
2 2012 134 55
3 2013 165 68
4 2014 142 59
21
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (USU) yang beralamat di jalan Prof. Ma’as No.3 kampus Universitas Sumatera Utara (USU) program studi S1 Ilmu Keperawatan. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan lokasi penelitian yang merupakan daerah kampus dimana penelitian berada sehingga diharapkan akan memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan pada 28 April sampai 12 Mei 2015.
4. Pertimbangan Etik
Etik penelitian bertujuan melindungi hak-hak subjektif untuk menjamin kerahasiaan identitas dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Penelitian ini dilakukan setelah peneliti dinyatakan lulus dalam ujian proposal dan telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Menurut Hidayat (2007) beberapa pertimbangan etik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Otonomi, penelitian memberikan kebebasan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian.
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka harus menadatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.
3. Anonimity, artinya tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
4. Confidentiality, merupakan masalah etik dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah pada kuesioner terkait responden dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil riset.
5. Beneficience, selalu berupaya bahwa kegiatan yang diberikan kepada responden mengandung prinsip kebaikan bagi responden guna mendapatkan suatu metode atau konsep baru untuk kebaikan responden.
6. Normaleficience, penelitian yang digunakan tidak mengandung unsur bahaya atau merugikan apalagi sampai mengancam jiwa bagi reponden.
7. Veracity, penelitian yang dilakukan harus dijelaskan secara jujur tentang manfaat, efek dan apa yang didapatkan jika responden terlibat dalam penelitian.
23
5. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga mudah diteliti (Saryono, 2013). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner. Pernyataan dibuat berdasarkan variabel-variabel yang akan diukur berdasarkan kerangka konsep penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Instumen ini terdiri dari tiga bagian yaitu pertama berisi data demografi. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan kebiasaan berolahraga mahasiswa terdiri dari 3 pertanyaan dengan menggunakan skala guttman yang terdiri dari 2 pilihan, yaitu : Ya adalah frekuensi minimal 2 kali dan durasi minimal 20 menit dan tidak adalah frekuensi tidak minimal 2 kali dan durasi tidak minimal 20 menit. Dimana, jika menjawab pertanyaan 1, 2 dan 3 atau 1 dan 2 saja dengan jawaban (a) dinyatakan nilai 1, jika menjawab pertanyaan 1 dengan jawaban (b) dinyatakan nilai 0 dan disamakan dengan pertanyaan 2, 3 pada jawaban (b) juga diberi nilai 0.
Kategori berdasarkan perbandingan dengan skor rata-rata (mean) 1. Stres ringan (total skor 1-14)
2. Stres sedang ( total skor 15-26) 3. Stres berat (total skor >26) 6. Validitas dan reliabilitas
Validitas berarti untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengumpulan itu mampu memberikan gambaran mengenai perubahan sekecil-kecilnya diantara subjek yang satu dengan yang lain (Azwar, 2005).
Kedua instrumen dimodifikasi oleh peneliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas isi (content validity). Kedua kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi oleh dosen keperawatan yaitu Bapak Mula Tarigan, S.Kp., M.Kes dan Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns, M.Kep dengan nilai CVI adalah 0,9.
25
dilakukan pada tanggal 2 April 2015 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Uji reliabilitas kuesioner kebiasaan berolahraga menggunakan rumus Kuder dan Richardson 20 (K-R 20) karena jumlah soal ganjil. Kuesioner tingkat stres menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil reliabilitas yang telah dilakukan di dapatkan hasil pada kebiasaan berolahraga adalah 1 dan tingkat stres adalah 0,84.
7. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden untuk mengetahui kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres mahasiswa keperawatan Universitas Sumatera Utara. Prosedur pengumpulan data yang digunakan dengan cara:
1. Setelah proposal penelitian disetujui, peneliti mengajukan surat ke bagian komisi etik keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan ethical clearance dalam melakukan penelitian. 2. Mengajukan surat izin penelitian ke Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
3. Setelah mendapatkan izin penelitian, kemudian melaksanakan pengumpulan data yang telah ditentukan berdasarkan jumlah sampel pada masing-masing angkatan.
4. Peneliti mempekenalkan diri serta menjelaskan kepada calon responden mengenai tujuan dan manfaat penelitian.
6. Responden mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti. Responden diperbolehkan untuk bertanya apabila ada item pertanyaan dalam kuesioner yang kurang jelas.
7. Mengambil kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk memeriksa kelengkapan pengisian dan bila ada data yang kurang, bias langsung dilengkapi.
8. Pengolahan dan Analisa Data 8.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah kegiatan merubah atau membuat seluruh data yang dikumpulkan menjadi suatu bentuk yang dapat disajikan, dianalisa dan ditarik suatu kesimpulan (Fajar, et al., 2009). Ada empat tahapan dalam pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
1. Editing (mengedit data): peneliti memeriksa kembali kuesioner (daftar pertanyaan) yang telah diisi pada saat pengumpulan data. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti meliputi:
a. Peneliti memeriksa jawaban responden dapat dibaca dengan jelas b. Peneliti memeriksa semua pertanyaan yang diajukan kepada
responden telah dijawab untuk memastikan semua data sudah lengkap.
c. Peneliti memeriksa hasil isian yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.
27
diisi dengan lengkap oleh responden sehingga tidak ada kuesioner yang di droup out.
2. Coding (mengkode data): setelah editing selesai dilakukan, peneliti merubah data dari hasil pengumpulan data (kuesioner) yang berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. Pengkodean ini sangat diperlukan karena data yang dikumpulkan banyak macamnya. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan pertanyaan tertutup sehingga untuk mengkode data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menberikan symbol tertentu (biasanya dalam bentuk angka) untuk setiap jawaban.
Coding bertujuan untuk mempermudah analisa data dan mempercepat entri data ke komputer.
3. Processing (memasukkan data): setelah seluruh data terkumpul dan terisi sesuai dengan tujuan penelitian serta sudah melewati tahap editing dan coding, selanjutnya peneliti memproses data agar dapat dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara mengentri data ke dalam komputerisasi.
8.2 Analisa data
29
Tabel 4.2 Panduan interpretasi hasil uji hipotesa berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasinya
No. Parameter Nilai Interpretasi
1. Kekuatan korelasi 0,00-0,199 0,20-0,399 antara dua variabel yang diuji
Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
3. Arah korelasi + (positif)
- (negatif)
Searah, semakin besar nilai suatu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian korelasi yang mengkaji pembahasan tentang hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan terhadap 235 mahasiswa dari 28 April sampai 12 Mei 2015.
1. Hasil penelitian
Hasil penelitian akan dijabarkan mulai dari karakteristik mahasiswa keperawatan berdasarkan data demografi, distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian ini juga akan menggambarkan distribusi frekuensi dan persentase dari hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
1.1 Distribusi karakteristik data demografi responden
31
mahasiswa dengan persentase 23.4%, angkatan 2013 ada 68 mahasiswa dengan persentase 28.9%, dan angkatan 2014 ada 59 mahasiswa dengan persentase 25.1%.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase data demografi pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n= 235)
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Jenis kelamin
1.2 Kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi mahasiswa yang mempunyai kebiasaan berolahraga adalah 171 mahasiswa dengan persentase 72.8%, dan yang tidak mempunyai kebiasaan berolahraga adalah 64 mahasiswa 27.2%.
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=235)
1.3 Tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan frekuensi 35 mahasiswa dan persentase 14.9% mengalami stres ringan, 196 mahasiswa dengan persentase 83.4% mengalami stres sedang dan 4 mahasiswa dengan persentase 1.7% mengalami stres berat.
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n= 235)
Tingkat stres Frekuensi (n) Persentase (%) Stres ringan
1.4 Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 5.4 Hasil analisa hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stress pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Variabel r p
2.1 Kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Olahraga adalah gerak tubuh yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya (Gorowijoyo, 2005). Olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani pada suatu kondisi kompleks yang terdiri dari kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas otot dan kesehatan kardiorespiratori. Olahraga yang teratur juga membantu dalam kontrol berat badan beserta perubahan pola makan dapat mengurangi resiko menderita diabetes juga dapat memanjangkan umur. Laki-laki dan perempuan yang mempunyai tingkat kebugaran fisik yang lebih tinggi dapat menunda angka kejadian penyakit yang dipicu pada kardiovaskuler dan kanker (Taylor, 2009). Olahraga teratur tidak hanya membantu dalam mengurangi kejadian penyakit, tetapi dapat memberi manfaat pada kebugaran tubuh sebagai penyangga melawan kejadian depresi, ansietas, dan stres yang dialami (Berstein, 2006).
untuk menjaga tubuh bugar, pikiran tenang dan memberi manfaat yang baik bagi kesehatan. Mahasiswa yang melakukan olahraga-olahraga tersebut dijadikan kebiasaan tersendiri. Kebiasaan berolahraga dari beberapa macam diatas, yang melibatkan penggunaan energi secara khusus memerlukan kekuatan otot, tenaga dan melalui frekuensi denyut jantung (Yulianti, 2004). Kusmana (2006), menyatakan bahwa seseorang dikatakan mempunyai kebiasaan berolahraga seharusnya melakukan minimal dua kali seminggu dengan durasi 20 menit setiap waktunya.
Hasil analisa data mengenai kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara terhadap 235 mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai kebiasaan berolahraga terdapat 171 (72.8%) dan yang tidak mempunyai kebiasaan berolahraga terdapat 64 (27.2%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan mempunyai kebiasaan berolahraga.
35
2.2 Tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Rasmun (2004), menyatakan stres adalah respon tubuh yang tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Menurut Selye (1976, dalam Potter & Perry 2005), stres adalah segala situasi dimana tuntunan non spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Respon atau tindakan yang terganggu pada individu termasuk situasi dalam fisiologis dan psikologis. Situasi stres ini yang membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri.
Hasil analisa data mengenai tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara terhadap 235 mahasiswa. Analisa data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami tingkat stres sedang. Hasil didapatkan bahwa 35 (14.9%) mahasiswa mengalami stres ringan, 196 (83.4%) mahasiswa mengalami stres sedang dan terdapat 4 (1.7%) mahasiswa mengalami stres berat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan cenderung mengalami stres sedang.
37
2.3 Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Hasil analisa data yang dilakukan dengan uji korelasi spearman didapat koefisien korelasi (r) hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu (r) -0,138 dengan tingkat signifikan (p) 0,034 (<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres, dengan kekuatan hubungan sangat lemah dan arah korelasi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa penelitian ini diterima.
Olahraga yang teratur dapat membantu mengurangi stres. Berolahraga membantu lebih sehat, meningkatkan energi, membuat pikiran lebih fresh, dan membuat tidur pulas serta menumbuhkan rasa senang. Mahasiswa membutuhkan kesehatan atau kebugaran tubuh setiap waktu. Kebiasaan berolahraga dapat menurunkan gangguan mood dan efek-efek negatif yang dapat merugikan kesehatan serta menambah kesenanganan. Sehingga, dengan membiasakan berolahraga yang teratur maka semakin baik pula dalam menjalani perkuliahan untuk menghindarkan atau mencegah dari tingkat stres, baik stres ringan, stres sedang, maupun stres berat.
metode yang lain untuk penanggulangan stres yang secara kognitif, emosional, dan perilaku (Berstein, 2006).
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 235 mahasiswa pada kelas reguler di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dapat disimpulkan bahwa:
1.1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mempunyai kebiasaan berolahraga adalah 171 (72.8%), dan yang tidak mempunyai kebiasaan berolahraga adalah 64 (27.2%).
1.2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami tingkat stres sedang. Distribusi frekuensi dan persentase mahasiswa mengalami stres ringan adalah 35 (14.9%), stres sedang adalah 196 (83.4%), stres berat adalah 4 (1.7%).
1.3 Hasil analisa data yang dilakukan dengan uji korelasi spearman
2. Saran
2.1 Bagi mahasiswa keperawatan
Mahasiswa harus tahu tanda dan gejala stres yang dialami agar dapat mengatasinya dengan sikap yang positif agar pendidikan dapat dilanjutkan dengan baik.
2.2 Bagi pendidikan keperawatan
Peneliti menyarankan agar pihak fakultas melaksanakan manajemen stres secara efektif pada mahasiswa melalui motivasi dan konseling demi pencegahan stres.
2.3 Bagi peneliti selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Akandere, M., (2002). The Effect of Physical Exercise On Anxiety. The Sport Journal. United States Sport Academy
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, S. (2005). Pengukuran Skala Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta
Benjamin, N., Greenwood, B. E., Fleshner, M., (2008). Exercise Learned Helplessness, and the Stress Resistant Brain. Neuromolecular Medicine, 10, 81-98
Berstein, N., (2006). Essentials of Psychology. USA: Cengagae Learning, 413-414
Booth, F. W., Chakravarthy. M. V., Spangenburg, E. E., (2002). Exercise and Gene Expression Physiological Regulation of the Human Genome through Physical Activity. Journal of Physiology. 543, 399-411
Brannon, L., Feist J., (2007). Health Physiology. An Introduction to Behavior and Health. 16, 452-475
Budiman, A. (2006). Kebebasan Negara Pembangunan. Jakarta: Pustaka Alvabet Carruthers, C., (2006). Psycological effect of exercise. Beginner Triathlete, 1-6 Folkman, S., (2004). Coping: Pifalls and promise. Annual Review of Psychology
Gorowijoyo, S., (2006). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: ITB
Hawari, D. (2013). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI
Hidayat, A. A. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Kathmandu University Msedical, 3, 421-425
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Olpin, M., Hesson, M., (2009). Stress management for life. 2th edition. USA: Wadswot Cengage Learning
Potter, P. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
Prihatini, D. (2008). Analisis hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di tiap ruang rawat inap RSUD Sidikalang. Tesis Mahasiswa Keperawatan USU
Rasmun. (2004). Stres, Koping, dan Adaptasi. Jakarta: CV Sagung Seto
Robbins, S. P. (2001). Organisasional Behavior. 9th edition. Englewood Cliffs New Jersey. Prentice Hall
Ruhayati. (2011). Kebugaran Jasmani. Jakarta: FKUI
Saipanish, R. (2003). Stress Among Medical Students in a thai Medical School. Medical Teach, 5, 502
Saryono, Angraini, D. N. (2013). Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Sharkey, B. J. (2003). Kebugaran dan kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo persada Sherina, M. S (2004). Psychological Stres Among Under Medical Students.
Journal Malaysia Medical, 11, 207
Stewart, K. J., Bacher, A.C., Turner, K., (2005). Exercise and Factors Associated with Metabolic Syndrom in older Adults. American Journal of Preventative Medicine, 28, 9-18
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Supardi, S. E., (2009). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media Sreeramareddy. 2007. Psychology Morbidity, Sources of strss and coping
strategies among undergraduate Medical Students of Nepal: Biomed Central
43
Taylor, S. E., (2009). Health Psychology. McGraw-Hill International Edition, 6, 147-184
15 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mengajukan Judul
Menetapkan Judul
Menyiapkan Sidang Proposal (Konsul dan Revisi)
Sidang Proposal Revisi Proposal
Uji Validitas dan Realibilitas Pengumpulan Data Penelitian Analisa Data
Penyusunan laporan Skripsi Ujian Skripsi
Revisi
45
Lampiran 2
Lembar Penjelasan Tentang Penelitian
Judul : Hubungan Kebiasaan Berolahraga dengan Tingkat Stres pada Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Peneliti : Rispa Resmida Sari Hasibuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Mahasiswa keperawatan S1 reguler akan diberikan lembar yang berisikan pertanyaan terkait dengan kebiasaan berolahraga pada mahasiswa dan memilih salah satu jawaban yang benar menurut responden. Pertanyaan tingkat stres dipilih sesuai jawaban yang benar menurut responden. Jika mahasiswa bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka mahasiswa diminta untuk menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Mahasiswa bebas menolak maupun mengakhiri keterlibatan dalam penelitian ini tanpa ada sanksi apapun, kerahasiaan informasi yang disampaikan akan dijaga dan tidak akan digunakan untuk hal diluar kepentingan penelitian ini.
Medan, April 2015
Peneliti,
Lampiran 3
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama (Inisial) :
Jenis Kelamin : (P)/(L)
Setelah mendapat penjelasan yang cukup, dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh:
Nama : Rispa Resmida Sari Hasibuan Nim : 111101011
Judul :Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
.
Saya akan memberi jawaban sesuai dengan keyakinan saya untuk membantu penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan suka rela tanpa ada unsur paksaaan dari pihak manapun.
Medan, April 2015
47
Kuesioner penelitian
Hubungan kebiasaan berolahraga dengan tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Olahraga adalah serangkaian gerak tubuh yang teratur dan terencana dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Olahraga yang dilakukan mahasiswa seperti berjalan, bersepeda, lari, dan olahraga beregu seperti futsal, senam, bulu tangkis dan lainnya. Seseorang dikatakan mempunyai kebiasaan berolahraga seharusnya melakukan minimal dua kali seminggu dengan durasi 20 menit setiap waktunya.
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan anda
1. Apakah anda melakukan gerak tubuh yang teratur dan terencana dilakukan dengan sadar?
a. Ya b. Tidak
Jika anda menjawab ya, akan dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Jika anda menjawab tidak, maka tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
2. Berapa kali anda berolahraga dalam satu minggu? a. 2 kali atau lebih
b. Tidak ada
3. Berapa lama setiap kali berolahraga? a. < 20 menit
Perceived Stress Scale
Soal dalam perceived stress scale ini akan menanyakan seberapa sering tentang perasaan dan pikiran yang menganggu anda dalam satu bulan terakhir. Anda di minta untuk memberi tanda (√) pada kolom jawaban atas pertanyaan.
0= Tidak pernah
Dalam satu bulan terakhir, seberapa sering anda
Skor
0 1 2 3 4
1.Merasa sedih karena hal-hal yang terjadi tanpa di duga
2. Merasa tidak dapat mengontrol hal-hal penting dalam kehidupan
3. Merasa tertekan dalam proses pembelajaran
4. Merasa yakin terhadap kemampuan diri dalam menangani masalah
5. Merasa bahwa hal yang terjadi sesuai dengan keinginan
6. Tidak dapat menyelesaikan hal-hal yang harus dikerjakan
7. Dapat mengontrol perasaan mudah tersinggung
8. Merasa seperti pecundang karena tidak dapat melakukan sesuatu 9. Marah karena yang terjadi diluar kendali
49
Lampiran 4
Conten Validity Index
Kuesioner Kebiasaan berolahraga pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
No Pertanyaan kebiasaan berolahraga :
Olahraga adalah serangkaian gerak tubuh yang teratur dan terencana dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Olahraga yang dilakukan mahasiswa seperti berjalan, bersepeda, lari, dan olahraga beregu seperti futsal, senam, bulu tangkis, dan lainnya. Seseorang dikatakan mempunyai kebiasaan berolahraga seharusnya melakukan minimal dua kali seminggu dengan durasi 20 menit setiap waktunya.
Skor 1 2 3 4
1 Apakah anda melakukan gerak tubuh yang teratur dan terencana dilakukan dengan sadar?
a. Ya b. Tidak
Jika anda menjawab ya, akan dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Jika anda menjawab tidak, maka tidak perlu melajutkan ke pertanyaan berikutnya.
√
2 Berapa kali anda berolahraga dalam satu minggu a. 2 kali atau lebih b. Tidak ada
√
3 Berapa lama setiap kali berolahraga a. <20 menit b. >20 menit
√
9:; =<=>?@A GFEH@IJ@@I K IL?@L HFEHLIMML<=>?@A BCDEF
Conten Validity Index
Kuesioner tingkat stres pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Merasa sedih karena hal-hal yang terjadi tanpa diduga √
2 Merasa tidak dapat mengontrol hal-hal penting dalam kehidupan √
3 Merasa tertekan dalam kehidupan √
4 Merasa yakin terhadap kemampuan diri untuk menangani masalah √
5 Merasa bahwa hal yang terjadi sesuai dengan keinginan √
6 Tidak dapat menyelesaikan hal-hal yang harus dikerjakan √ 7 Dapat mengontrol perasaan mudah tersinggung dalam kehidupan √ 8 Merasa seperti pecundang karena tidak mampu melakukan sesuatu √
9 Marah di luar kendali √
10 Merasa banyak kesulitan yang menumpuk dan tidak dapat di atasi √
9:; =<=>?@A GFEH@IJ@@I K IL?@L HFEHLIMML<=>?@A BCDEF
51
Tabel Kerja Uji Reliabilitas dengan Rumus KR 20
RUMUS KR-20
"//= Koefisien reliablitas internal seluruh item p = proporsi subjek yang menjawab item benar
q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q=1-p)
∑ P= jumlah hasil perkalian p dan q k = banyaknya item
53
"// = cd]/d e cf
T ] ∑ gh
fT e=c0]/0 e c ,3N] 1,23,3N e
"//=c0e c ,3N] 1,23,3N e
R11 =(1,5) c , /,3Ne
Reliability : TINGKAT STRES
Cronbach's Alpha N of Items
MASTER DATA
Pertanyaan Kebiasaan berolahraga
67
Jenis kelamin: Perempuan kode 1 Angkatan: 2011 kode 1 , 2013 kode 3 Laki-laki kode 2 2012 kode 2 , 2014 kode 4
Kategori olahraga: 1 (total skor 2 dan 3) dan 0 (tidak ada skor)
Lampiran 7 Pengolahan data
Data Demografi
Angkatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
tidak 63 26,8 26,8 26,8
ya 172 73,2 73,2 100,0
69
Pertanyaan 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pertanyaan 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
71
Pertanyaan 5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Pertanyaan 8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
73
Kategori stress
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Tingkatan_stres ,485 235 ,000 ,507 235 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
Nonparametric Correlations
Correlations
Kategori_olahr aga
Tingkatan_stres
Spearman's rho
Kategori_olahraga
Correlation Coefficient 1,000 -,138*
Sig. (2-tailed) . ,034
N 235 235
Tingkatan_stres
Correlation Coefficient -,138* 1,000
Sig. (2-tailed) ,034 .
N 235 235
75
77
79
85
Lampiran 15
Taksasi Dana
1. Print Rp. 250.000
2. Fotokopi Rp. 270.000
3. Jilid Biasa Rp. 150.000
4. Biaya internet Rp. 150.000
5. Transportasi Rp. 150.000
6. Biaya tak terduga Rp. 500.000 +
Lampiran 16
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Rispa Resmida Sari Hasibuan
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Desa Gunung manaon/ 16 mei 1993
Agama : Islam
Alamat : Jalan Picauly no.4, Komplek Perumahan Dosen, Dr. Mansur
No. HP : 082165701146
Nama Ayah : Alm. Akhiruddin Efendi Hasibuan
Nama Ibu : Ikhlas Rasoki
Pendidikan : SD Negeri Gunung manaon 102520 (1999-2005)
MTsN Model Padangsidimpuan (2005-2008)
SMA Negeri 5 Padangsidimpuan (2008-2011)