• Tidak ada hasil yang ditemukan

Robot Kapal Pembersih Sampah Di Air

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Robot Kapal Pembersih Sampah Di Air"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan menempuh pendidikan program Sarjana di Jurusan Teknik Elektro

Disusun Oleh :

SAEFUL ROHMAN 1.31.11.018

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

iv

Alhamdulillaahirabbil‟aalamiin. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT

atas segala berkah, rahmat dan ni‟mat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perancangan alat dan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Robot Kapal

Pembersih Sampah Di Air”. Dan juga tidak lupa shalawat serta salam senantiasa

tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW beserta umat yang mengikuti ajarannya hingga akhir zaman. Penulisan laporan tugas akhir ini

disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mencapai S-1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasan penulis, baik dalam penyajian materi, sistematika

penulisan, sumber referensi, pengetahuan serta pengalaman penulis. Penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat memberikan ilmu yang baik khusus bagi penulis dan umumnya pada pembaca.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, banyak pihak yang sudah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin memberikan ucapan terima kasih kepada banyak pihak tersebut, khususnya kedua orang tua penulis, Ibu dan Ayah yang selalu

(4)

v Komputer Indonesia, Bandung;

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M. Sc., selaku Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung; 3. Bapak Muhammad Aria, M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik

Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

Indonesia, Bandung;

4. Bapak Budi Herdiana, M.T., selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan arahan, ilmu, ide dan motivasinya kepada penulis selama pembuatan alat dan penulisan laporan tugas akhir ini;

5. Ibu Tri Rahajoeningroem, M.T., selaku Koordinator Tugas Akhir Program

Studi Teknik Elektro, Universitas Komputer Indonesia, Bandung;

6. Bapak Jana Utama, M.T., selaku Dosen yang diminta memberikan arahan,

ilmu, ide dan motivasinya kepada penulis selama pembuatan alat dan penulisan laporan tugas akhir ini;

7. Bapak Rodi Hartono, M.T., selaku Dosen dan Wali Dosen yang diminta

memberikan arahan, ilmu, ide dan motivasinya kepada penulis selama pembuatan alat dan penulisan laporan tugas akhir ini;

8. Bapak Bobby Kurniawan, M.T., selaku Dosen yang diminta memberikan

arahan, ilmu, ide dan motivasinya kepada penulis selama pembuatan alat

dan penulisan laporan tugas akhir ini;

9. Keluarga penulis, yang selalu memberikan doa dan motivasi mereka kepada

(5)

vi

selama ini seringkali berbagi pengalaman mereka, memberikan ide, ilmu dan motivasi mereka;

11. Berbagai pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih

banyak kekurangan, sehingga penulisan laporan Tugas akhi ini masih jauh dari sempurna, namun demikian penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak. Amin.

Bandung, Februari 2016

(6)

vii

1.6.2 Pemilihan dan Pengadaan Komponen ... 4

1.6.3Perancangan dan Pembuatan Hardware ... 5

1.6.4Pengujian dan Analisa ... 5

1.7Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan ... 5

BAB II DASAR TEORI ... 7

2.1Sampah ... 7

2.2Visi Komputer (Computer Vision)... 8

(7)

viii

2.2..3 Ektrasi Warna ... 10

2.2.4 Morphology ... 12

2.3Komunikasi Data ... 14

2.3.1Aliran Komunikasi Data ... 15

2.3.2 Komunikasi Serial Universal Serial Bus (USB) ... 16

2.3.3Komunikasi Serial Inter Integrated Circuit (I2C) ... 17

2.4 Microcontroller ... 18

2.4.1Arduino IDE (Integrated Development Envirotment) ... 21

2.4.2 Bahasa Pemograman Ardino ... 22

2.5Perangkat Keras ... 28

2.5.1 Aktuator (penggerak) ... 28

2.5.2Kamera Webcam ... 29

2.5.3Licuid Crystal Diode (LCD) 2x16 ... 29

2.5.4ESC ( Electronic Speed Control) ... 30

2.5.5 Ultrasonik ... 31

2.5.6 Brushless ... 32

2.6 Perangkat Lunak MATLAB R2012a (Software) ... 32

BAB III PERANCANGAN... 34

3.1Blok Diagram Sistem ... 34

3.2Pemilihan Komponen ... 36

3.2.1 Mikrokontroler ... 36

3.2.2Brushless Motor ... 37

(8)

ix

3.2.6 LCD 2x16 ... 40

3.2.7Sensor Ultrasonik ... 40

3.3Perancangan Alat ... 41

3.3.1Perancangan Mekanik Kapal ... 41

3.3.2 Perancangan Hardware... 44

3.3.2.1 Electronic Speed Control (ESC) , Brushless dan Catu daya ... 44

3.3.2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04 ... 45

3.3.2.3LCD 2x16 ... 45

3.3.2.4Kamera Webcam C310 ... 46

3.3.2.5Mikrokontroler Arduino Mega ... 47

3.4Perancangan Software ... 48

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ... 53

4.1Pengujian Komponen ... 53

4.1.1Pengujian Sensor Ultrasonik ... 53

4.1.2 Pengujian Brushless ... 56

4.1.3Pengujian LCD 16x2 ... 58

4.1.4Pengujian Kamera ... 59

4.2Pengujian Kapal Bermanuever ... 64

4.3Pengujian Eksekusi kapal Bermanuever ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1Kesimpulan ... 74

(9)

x

(10)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia robotika telah banyak yang diaplikasikan sebagai alat

pertahanan militer, evakuasi bencana alam, dan robot pemudah segala aktivitas manusia. Misalnya salah satu contoh Robot kapal .Robot kapal merupakan

wahana baru yang mulai dikembangkan di Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis (Autonomous) atau manual

(Remote Control).Berdasarkan hal tersebut, perlu dirancang sebuah mobile robot yang memiliki kemampuan untuk bernavigasi dan dapat memonitoring yang beroperasi diatas permukaan air. Mobile robot yang dirancang adalah robot boat

penjaring sampah di air atau kapal tak berawak.

Perkembangan di bidang teknologi kapal tak berawak ini juga mampu

memberikan nilai lebih untuk kebersihan dan meminimalisir kerja manusia, karena teknologi ini dapat dikendalikan melalui suatu pengendali atau controller

dan navigasi otomatis dengan menggunakan kamera yang berfungsi untuk

memonitoring sampah yang akan dijaring yang terhubung dengan notebook sebagai converter tindakan yang kemudian terhubung dengan Arduino Mega

untuk melakukan eksekusi.

Keseimbangan, keakuratan image processing, dan maneuver yang baik menjadi kelebihan dari kapal tak berawak yang dirancang. Kekurangan dari kapal

(11)

penjaringan sampah yang dilakukan oleh kapal tersebut untuk bermanuever.

Penelitian ini memilih topik mengenai kapal penjaring sampah diair masih sedikitnya riset dan perlunya pengembangan teknologi dalam bidang image

processing.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan image processing seperti rancang bangun robot boat navigasi tanpa awak dan navigasi

mobile robot , maka dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan sistem navigasi dan monitoring kapal tak berawak dengan fitur tambahan yang beroperasi untuk

menjaring sampah diatas permukaan air.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

diidentifikasi permasalahan dalam tugas akhir ini yaitu sebagai berikut.

1. Belum adanya kapal tak berawak untuk melakukan penjaringan sampah

dipermukaan air dengan image processing.

2. Belum adanya algoritma sistem kapal tak berawak untuk bermaneuver

menuju koordinat sampah yang ditentukan.

3. Masih kurangnya penelitian program yang tertanam pada sistem yang

digunakan untuk pengendalian kapal secara semi otomatis menggunakan

(12)

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diperlukan agar dapat membantu dalam penyelesaian masalah di penelitian ini.

1. Bagaimana merancang sistem pendeteksian objek sampah dengan image

processing?

2. Bagaimana merancang algoritma sistem kapal tak berawak untuk

bermaneuver menuju koordinat sampah yang ditentukan ?

3. Bagaimana membuat program yang tertanam pada sistem yang digunakan

kapal untuk bermanuever yang objek dideteksi image processing dan melakukan penjaringan sampah dipermukaan air.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Merancang sistem pendeteksian objek sampah yang telah ditentukan

menggunakan image processing .

2. Merancang algoritma sistem yang dapat membuat kapal bermaneuver

menuju keberadaan objek sampah yang telah diproses image processing. 3. Merancang kapal untuk bermanuever yang objek dideteksi image

(13)

1.5 Batasan Masalah

Terdapat batasan masalah dalam pengerjaan tugas akhir ini yaitu.

1. Objek sampah yang ada dipermukaan air serta dibatasinya objek sampah

yaitu styreoform dan botol plastik berwarna biru dimana objek diolah melalui MATLAB untuk melakukan image processing.

2. Input koordinat menggunakan kamera sebagai image processing.

3. Pengolahan data sampah yang ditentukan diproses menggunakan

notebook dan bergerak serta melakukan proses penjaringan sampah

diproses menggunakan Arduino Mega 2560.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan dilaksanakan untuk tugas akhir ini adalah

sebagai berikut.

1.6.1 Studi Literatur

Melakukan studi literatur terhadap beberapa referensi yang berkaitan

dengan tugas akhir yang dilakukan. Topik-topik yang akan dibahas meliputi: komunikasi serial, image processing, robot kapal penjaringan sampah di air dan

sistem mikrokontroller.

1.6.2 Pemilihan dan Pengadaan Komponen

Melakukan pengamatan dan memeriksa ketersediaan komponen yang

(14)

1.6.3 Perancangan dan Pembuatan Hardware

Pembuatan rangkaian-rangkaian sensor, penempatan komponen pada kapal, perancangan mikrokontroler dan perancangan software.

1.6.4 Pengujian dan Analisa

Melakukan tahapan-tahapan pengujian sebagai berikut.

1. Uji coba kamera dengan objek yang telah ditentukan yang terhubung

dengan notebook untuk melakukan image processing. 2. Uji coba motor brushless.

3. Uji coba kapal saat maneuver dengan melakukan berulang kali.

4. Pengujian secara keseluruhan sistem agar dapat di analisi ketika terjadi

kerusakan pada hardware maupun software.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan laporan tugas akhir ini meliputi.

BAB I PENDAHULUAN, membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan tugas akhir, batasan masalah, metode penelitan dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI, menjelaskan tentang teori-teori dasar yang dipakai untuk mengerjakan tugas akhir ini.

(15)

tentang perancangan desain yang akan dibuat, blok diagram sistem,

perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA, pengambilan data dan menganalisis kesalahan-kesalahan yang muncul.

(16)

7

DASAR TEORI

2.1 Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat

keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam

tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat

diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah

komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah

(17)

2.2 Visi Komputer (Computer Vision)

Visi komputer merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali objek yang akan diamati/ diobservasi. Hal ini dilakukan

bertujuan untuk dapat meniru visualisasi dari manusia yang diaplikasikan ke dalam komputer. Visi komputer terdiri dari 2 bidang ilmu yaitu.

1. Pengolahan Citra (image Processing)

Pengolahan Citra merupakan salah satu ilmu yang mempelajari bagaimana pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

dikenali oleh manusia atau mesin.[1] 2. Pengenalan pola (Pattern recognition)

Pengenalan pola merupakan proses pengelompokkan data numerik dan

simbolik (termasuk citra) secara otomatis, yang bertujuan untuk dapat diidentifikasi objek pada citra.[1]

2.2.1 Model Warna RGB

Model warna RGB merupakan komponen yang terdiri dari warna dasar merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) yang dapat dimodelkan atau di

aplikasikan dengan cara mereproduksi susunan warna untuk mendapatkan warna yang bervariasi. Rentang nilai untuk warna RGB yaitu antara 0-255. Untuk dapat menghitung nilai warna dan menampilkannya dalam model RGB maka dapat

(18)

Berikut ilustrasi hasil pencampuran warna RGB :

Gambar 2. 1 Model pencampuran RGB [1]

Dapat dilihat gambar dari pencampuran warna diatas setiap warna

memiliki rentang nilai dari 0-255, tingkat kehalusan dari sebuah citra dapat dilihat dari besar kecilnya satuan bit yang ditampilkan. Sebuah citra dengan ukuran 8 Bit

memiliki jumlah warna sebesar 28= 256 warna.

2.2.2 Metode Threshold

Threshold merupakan salah satu metode proses pemisahan citra dari nilai

derajat keabuan menjadi nilai biner (hitam putih), sehingga akan memudahkan proses identifikasi. Dengan menggunakan motode threshold yang semula hanya

memisahkan derajat keabuan, dengan menggunakan MATLAB maka didapatkan pemisahan citra yang beragam warna. Citra yang di threshold g(x,y) dapat

didefinisikan sebagai berikut :

g(x,y) = 1 �� �, ≥ �

0 �� �, < � ……... (2.1)

T = Threshold

(19)

Gambar 2.2 Citra asli

Gambar 2.3 Citra hasil thresholding

Gambar 2.2 merupakan gambar asli yang belum di threshold dan Gambar 2.3 merupakan gambar hasil dari citra RGB yang di rubah didalam image processing

pada MATLAB.

2.2.3 Ektrasi Warna

(20)

antara objek satu dengan lainnya pada tahapan identifikasi/ klasifikasi. Dan

contoh untuk memilih warna dalam setiap RGB ialah :

1. red=gambar(:,:,1); % memanggil matriks gambar yang hanya berisi piksel

warna merah.

2. green=gambar(:,:,2);% memanggil matriks gambar yang hanya berisi

piksel warna merah.

3. blue=gambar(:,:,3); % memanggil matriks gambar yang hanya berisi

piksel warna merah.

Contoh ektrasi warna pada warna biru :

Gambar 2.4 Citra asli untuk ektrasi

(21)

2.2.4 Morphology

Morphology adalah teknik pengolahan citra digital dengan menggunakan bentuk sebagai pedoman dalam pengolahan. Nilai dari setiap pixel dalam citra

digital hasil diperoleh melalui proses perbandingan antara pixel yang bersesuaian pada citra digital masukan dengan pixel tetangganya. Operasi morphologi bergantung pada urutan kemunculan dari pixel, tidak memperhatikan nilai

numeric dari pixel sehingga teknik morphologi sesuai apabila digunakan untuk melakukan pengolahan binary image dan grayscale image. Ada beberapa operasi

morphology yang dilakukan pada sistem pendeteksian ini diantaranya :

1. Penutupan (Closing)

Fungsi dari proses ini adalah untuk menghilangkan noise yang terdapat di

sekitar target, selain menghilangkan noise proses ini juga berfungsi untuk menghaluskan kontur atau tepian target sehingga membuat target yang

terdeteksi lebih halus.

(22)

Gambar 2.7b Hasil proses closing

Dari gambar 2.6a dan 2.7b di atas dapat dilihat perbedaan sebelum dan sesudah

proses closing, pada gambar 2.6a sebelum proses closing begitu banyak noise

yang terdeteksi tetapi setelah proses closing, noise yang ada dihilangkan sehingga

membuat target menjadi lebih baik dimana penutupan satu set ( citra biner ) A oleh penataan elemen B adalah erosi pelebaran set itu :

Dimana dan menunjukkan pelebaran dan erosi , masing-masing. Dalam

pengolahan citra , penutupan , bersama-sama dengan pembukaan , pekerja keras

dasar penghapusan kebisingan morfologi . Pembukaan menghilangkan

benda-benda kecil , sedangkan penutupan menghilangkan lubang-lubang kecil .[3]

2. Pengisian (Filling)

(23)

Gambar 2.8 Citra hasil proses filling

Hasil pengisian dimana sebelmnya pada gambar 2.8b titik tengah memiliki

lubang sehingga pada proses filling ini menghasilkan bentuk citra lebih baik sehingga objek dapat terlihat sepenuhnya. Dan rumus filling ialah :

(x,y) = 1− �, � �, ℎ � ��

0 � ……... (2.2)

Dimana setiap aplikasi ditentukan oleh pemilihan marker dan mask citra.

Dipilih citra yang dilakukan adalah menjadikan 0 disetiap tempat kecuali

border citra,dimana posisi tersebut diset menjadi 1 –f. [3]

2.3 Komunikasi Data

Komunikasi merupakan proses penyampaian berupa informasi dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan pengertian data merupakan informasi yang

disajikan dalam bentuk digital. Jadi, komunikasi data merupakan proses pengiriman informasi berbentuk data digital dari dua tempat yang berbeda melalui saluran transmisi, bisa antara perangkat komputer dan komputer atau perangkat

(24)

Gambar 2. 9 Blok diagram komunikasi sederhana

Keterangan untuk gambar diatas yaitu : a. Pengirim

Pengirim berfungsi sebagai alat/ media yang akan mengirimkan informasi

berupa data ke media transmisi. b. Media Transmisi

Media transmisi berfungsi sebagai alat/ media pembawa untuk menyam-paikannya informasi yang dituju.

c. Penerima

Penerima berfungsi sebagai alat/ media yang dikirim/ ditujuan.

2.3.1 Aliran Komunikasi Data

Aliran komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu sebagai berikut : 1. Simplex

Simplex merupakan komunikasi yang mengirimkan sinyal transmisinya

hanya satu arah

Gambar 2.10 Komunikasi satu arah 2. Half Duplex

Half Duplex merupakan komunikasi yang dapat mengirimkan data/ informasi dari dua arah namun dilakukan secara bergantian.

Pengirim

Penerima

Pengirim

Media

Tranmisi

(25)

Gambar 2.11 Komunikasi dua arah secara bergantian 3. Full Duplex

Full Duplex merupakan komunikasi yang dapat mengirimkan data/informasi dari dua arah secara bersamaan.

Gambar 2.12 Komunikasi dua arah secara bersamaan

2.3.2 Komunikasi Serial Universal Serial Bus (USB)

Universal Serial Bus (USB) adalah perangkat yang digunakan sebagai

perangkat penghubung antara piranti hardware dengan komputer. Perkembangan perangkat USB saat ini sudah ada 3 versi. Setiap versi memiliki kecepatan transfer

yang berbeda-beda, yang bertujan untuk meningkatkan efisien waktu pengiriman datanya. Untuk konektor USB ada 2 jenis konektor yaitu konektor tipe A dan

konektor tipe B, anya konektor yang sering digunakan untuk mengkoneksikan perangkat hardware dengan komputermenggunakan konektor tipe A.[1]

Gambar 2.13 Konektor USB tipe A dan tipe B [1]

Pengirim

Penerima

Penerima

Pengirim

Pengirim

Penerima

(26)

Standarisasi pin USB tipe A dan tipe B adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 1 Konfigurasi saluran data konektor USB

Pin Nama Warna Kabel Keterangan

1 VBus Merah +5Vdc

2 Data- Putih Data -

3 Data+ Hijau Data +

4 Ground Hitam Ground

Keterangan mengenai saluran konektor USB adalah sebagai berikut: 1. VBus = Saluran input tegangan sebesar +5 VDC/ 100 mA.

2. Data - = Saluran data, data akan aktif ketika data - > data +. 3. Data + = Saluran data, data akan aktif apabila data + > data –.

4. Ground = Saluran Ground.

2.3.3 Komunikasi Serial Inter Integrated Circuit (I2C)

Komunikasi Inter Integrated Circuit (I2C) merupakan komunikasi serial

antara dua arah yang menggunakan dua saluran terdiri dari Serial Data (SDA) dan

Serial Clock (SCL) perangkat yang terhubung dengan sistem I2C bus dapat di

operasikan sebagai Master dan Slave. Master ini yang berfungsi sebagai pengendalisaat mentransfer, untuk slave berfungsi sebagai yang dikendalikan oleh

master.[4]

(27)

Penjelasan gambar di atas dapat di jelaskan sebagai berikut :

Bit pertama master akan mengirimkan berupa alamat slave, indikator akan mengecek apakah ada bit untuk baca/ tulis. Setelah itu slave akan mengirimkan bit

acknowledge, dan diteruskan untuk mengirim data bit dari slave ke master.

Master akan menerima bit dari slave, kemudian mengirimkannya kembali bit

acknowledge. Bit kedua dari terakhir master akan mengirimkan sinyal not

acknowledge, kemudian master mengirimkan sinyal bit berhenti.[4]

2.4Microcontroller

Microcontroller adalah sebuah komputer kecil yang terdapat di dalam

sebuah rangkaian terintegrasi. Microcontroller pada dasarnya terdiri CPU (Central Processing Unit), memory, input/output ports, timers and counters,

interrupt controls, analog to digital converters, serial interfacing ports dan

oscillatory circuits.[5]

Gambar 2.15 Blok Diagram Microcontroller [5]

(28)

a. CPU (Central Processing Unit)

CPU adalah otak dari sebuah microcontroller. CPU bertugas untuk mengambil setiap intruksi dalam bentuk kode dan melakukan decode

(menterjemahkan intruksi) ke dalam bahasa mesin untuk selanjutnya dilakukan eksekusi. CPU juga bertugas untuk menghubungkan setiap bagian dari microcontroller ke dalam sebuah sistem.

b. Memory

Fungsi dari sebuah memory adalah menyimpan setiap intruksi dan data

dari sebuah program. Microcontroller biasanya memiliki sejumlah memori seperti RAM, ROM/EPROM/EEPROM dan flash memory.

c. Parallel Input/Output Ports

Parallel input/output ports digunakan untuk melakukan interface dengan perangkat lain yang dibutuhkan untuk keperluan sebuah sistem seperti

LED, LCD, motor servo, fingerprint module dan lain-lain.

d. Serial Ports

Serial port digunakan untuk keperluan berbagai interface serial antara

mikrokontroler dan perangkat lain seperti halnya parallel port. e. Timers / Counters

Timers / counters merupakan salah satu fungsi yang sangat berguna dari mikrokontroler. Mikrokontroler memiliki lebih dari satu timer dan counter.

(29)

f. ADC (Analog to Digital Converter)

ADC berfungsi untuk mengkonversi sinyal analog menjadi digital. Konversi ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan output berupa sinyal

digital, salah satu contohnya adalah pengukuran suhu yang hasilnya ditampilkan pada sebuah LCD.

g. Interrupt Control

Interrupt control digunakan untuk melakukan interupsi pada sebuah program ketika dieksekusi. Interrupt control memiliki dua jenis, yaitu

interrupt control internal (memakai intruksi interupsi) dan interrupt control eksternal (memakai akses pin interupsi).

h. Special Functioning Block

Special functioning block merupakan bagian tambahan pada sebuah

mikrokontroller untuk kebutuhan tertentu. Tidak semua mikrokontroller

menggunakan special functioning block.

Salah satu microcontroller yang paling banyak digunakan pada jaman

sekarang adalah arduino. Arduino adalah sebuah platform komputasi fisik yang bersifat open-source berbasis papan/board mikrokontroler sederhana. Hardwarenya menggunakan prosesor atmel AVR dan softwarenya memiliki

bahasa pemrograman sendiri yaitu C++ arduino. Salah satu alasan kenapa arduino

banyak dipakai adalah karena sistem pengoperasiannya yang cukup mudah.

(30)

Gambar 2.16 Bentuk Fisik Arduino [6]

Gambar 2.17 Tabel Spesifikasi Arduino [7]

2.4.1 Arduino IDE (Integrated Development Environment)

Arduino IDE adalah sebuah software untuk menulis program, mengedit

(31)

Gambar 2.18 Arduino IDE

2.4.2 Bahasa Pemograman Arduino

Bahasa Pemograman arduino sering disebut C++ arduino karena struktur

pemograman dan tipe datanya mirip dengan C++ pada umumnya. C++ arduino

terbagi menjadi 3 bagian utama, structure, variables dan function.[6]

1) Structure

a. Main Structure

void setup( ), nama fungsi yang telah disediakan oleh arduino uno

untuk menyatakan fungsi yang akan dijalankan pertama kali. Fungsi ini berisi kode-kode untuk kepentingan inisialisasi.

void loop( ) , fungsi yang secara otomatis dijalankan oleh arduino uno

setelah fungsi setup ( ) dieksekusi. Seluruh kode yang ada di fungsi dengan sendirinya akan diulang terus-menerus. Satu-satunya yang bisa menghentikan eksekusi loop ( ) adalah berhentinya input catu daya ke

papan arduino uno.

b. Control Structures

If….else, format pemogramannya seperti di bawah ini :

(32)

{aksi A}

else {aksi B}

Jika kondisi true maka output akan melakukan aksi A, jika kondisi

false output akan melakukan aksi B.

for, contoh format pemogramannya seperti di bawah ini :

for (inisialisasi ; kondisi ; penambahan / pengurangan)

contohnya : for (int i=0; i <= 255; i++){ analogWrite(PWMpin, i);

delay(10); }

loop akan terus berlangsung sampai kondisi terpenuhi, selama loop

berlangsung kondisi akan terus dilakukan penambahan/pengurangan. c. Aturan Syntax

Tabel 2.2 Aturan Syntaq

Syntax Keterangan

; (titik koma) Akhir dari setiap statement

{} (kurung kurawal) Batas awal dan akhir dari sebuah program.

// (dua garis miring) Memberi komentar pendek pada sebuah program.

/* */ (garis miring bintang)

Memberi komentar pendek pada sebuah program.

#define Mendeskripsikan sebuah variabel sehingga dikenali oleh arduino. #include Memasukan library pada sebuah

(33)

d. Operator Aritmatika

Tabel 2.3 Operator Aritmatika

Operator Keterangan

+ Penjumlahan dan tanda positif.

- Pengurangan dan tanda negatif

/ Pembagian.

!= Operator “tidak sama dengan”

> Operator “lebih dari”

>= Operator “lebih dari atau sama dengan

< Operator “kurang dari”

f. Operator Boolean

Tabel 2.5 Operator Boolean

Operator Keterangan

&& Operator “AND”

|| Operator “OR”

(34)

2) Variable

a. Tipe Data

Tabel 2.6 Tipe Data C++ Arduino

Tipe Data Keterangan Kebutuhan

Memori

Boolean Tipe Boolean hanya dapat digunakan untuk menamp- ung dua nilai saja true atau

false

1 byte

Char Tipe char berguna untuk menyimpan sebuah nilai karakter seperti „A‟,‟9‟ dan „*‟.

1 byte

Unsigned Char Sama dengan tipe char, tetapi bilangan akan dikodekan dalam bentuk bilangan positif antara 0 sampai dengan 255.

1 byte

(35)

untuk menampung bilang-disimpan dari -3,4028235 E+38 sampai 3,4028235 E+38.

4 byte

b. Konversi Tipe Data

Tabel 2.7 Fungsi-fungsi untuk konversi data

Konversi Keterangan

float( ) Konversi nilai argument tipe float( ) menjadi tipe

float.

3) Function

a. DigitalI/O

Tabel 2.8 Konfigurasi DigitalI/O

DigitalI/O Keterangan Format Program

pinMode( ) Mengkonfigurasi mode pin tertentu pada

arduino. Mode yang dipilih bisa imput, output dan

(36)

digitalWrite( ) Mengkondisikan high

Tabel 2.9 Konfigurasi AnalogI/O

Analog I/O Keterangan Format Program

analogReference( ) Mengkonfigurasi mo- de tegangan referensi untuk input analog.

analogWrite() Menulis nilai analog pada sebuah pin analog.

analogWrite(Pin,Value)

analogRead() Membaca nilai pada sebuah pin analog.

analogWrite(Pin)

c. Fungsi Matematika

Tabel 2.10 Fungsi Matematika

Fungsi Keterangan

min(x,y) Menghitung nilai minimum dari x dan y. max(x,y) Menghitung nilai maximum dari x dan y.

abs(x) Memberikan nilai absolut x.

pow(x,y) Memberikan nilai balik berupa xy. Hasilnya mempunyai tipe float.

(37)

float.

cos(x) Memberika nilai balik berupa cosinus x. Argumen x dinyatakan dalam radian. Hasilnya mempunyai tipe

float.

tan(x) Memberika nilai balik berupa tangent x. Argumen x dinyatakan dalam radian. Hasilnya mempunyai tipe

float.

2.5 Perangkat Keras

Berikut dibawah ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan fungsi komponen-komponen yang digunakan pada perangkat yang akan di rancang :

2.5.1 Aktuator (penggerak)

Aktuator merupakan perangkat mekanis yang berfungsi sebagai alat untuk menggerakkan suatu sistem. Aktuator akan berfungsi ketika diberi masukan berupa sumber tegangan. Terdapat 2 jenis aktuator berdasarkan sumber

masukannya yaitu aktuator AC dan Aktuator DC. Aktuator AC yaitu aktuator yang bekerja apabila diberi sumber masukannya berupa tegangan Alternating

Current (AC), sedangkan aktuator DC yaitu aktuator yang bekerja apabila diberi sumber masukannya berupa tegangan Direct Current (DC). Aktuator yang

(38)

2.5.2 Kamera Webcam

Gambar 2. 19 Kamera Webcam C310 [10]

Kamera Webcam merupakan komponen utama yang digunakan sebagai menangkap objek gambar. Resolusi dari kamera merupakan bagian yang menentukan dari kualitas gambar yang akan dihasilkan. Kamera ini bisa

dihubungkan dengan perangkat komputer karena memiliki komunikasi serial

USB. Dengan menggunakan perangkat komputer, kamera webcam ini dapat

mengakses gambar nyata lalu ditampilkan ke dalam monitor, dengan kamera

webcam ini digunakan untuk keperluan media sosial internet dengan beragam

jenis dari kamera dan resolusinya tinggi, maka gambar yang dihasilkan akan semakin baik.

2.5.3 Licuid Crystal Diode (LCD) 2x16

Gambar 2. 20 LCD 2X16

(39)

ukuran dot matrix 16 baris dan 2 kolom. LCD ini memiliki sumber daya yang

kecil dengan dilengkapi panel LCD serta memiliki kontroler LCD Complementary MetalOxide Semiconductor (CMOS) yang telah terpasang dalam modul tersebut.

LCD 2x16 ini memiliki sebuah memori yang dapat diakses yaitu Random Access Memory (RAM) dan display data RAM, memori tersebut berfungsi sebagai mempermudah pengguna untuk membuat suatu instruksi-instruksi yang akan

ditampilkan dengan dihubungkan ke mikrokontroler.[5]

2.5.4 ESC (Electronic Speed Control)

Gambar 2. 21 ESC (Electronic Speed Control)

Electronic Speed Control (ESC) adalah rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran motor pada pesawat, helicopter dan kapal dengan cara menterjemahkan sinyal yang diterima receiver dari transmitter.

Seperti halnya motor, ESC juga dibedakan dua jenis, brushed ESC untuk brushed motor dan brushless ESC untuk brushless motor. Di pasaran terdapat berbagai

merk ESC dengan kekuatan arus (current rating) dan kekuatan voltase (voltage rating) serta feature yang ditawarkan. [2]

Untuk menentukan ESC yang akan digunakan sangatlah penting untuk

(40)

melebihi kekuatan motor. Misalnya, dari data kita dapatkan kekuatan motor

adalah 12A (ampere) pada saat throttle terbuka penuh. sebaiknya ESC yang akan kita gunakan adalah ESC yang berkekuatan 18A atau 20A. Jika kita paksakan

menggunakan ESC 10A kemungkinan pada saat throttle dibuka penuh, ESC akan panas bahkan terbakar. Pada perancangan robot kapal ini menggunakan menggunakan ESC 30A.

2.5.5 Ultrasonik

Gambar 2. 22 Ultrasonik HC-SR04

Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan

gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz.Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit

pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan

hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar.

Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor

(41)

obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan

setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari

sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya. [2]

2.5.6 Brushless

Gambar 2. 23 Motor Brushless

Brushless motor merupakan motor yang mempunyai permanen magnet

pada bagian "rotor" sedangkan elektron-magnet pada bagian "stator"-nya. Secara umum, kecepatan putaran brushless motor yang keluar dari ESC diatur oleh pulsa

dari mikrokontroler, sehingga berbeda dengan brushed. Berikut adalah gambaran fisik dari motor brushless.

2.6 Perangkat Lunak MATLAB R2012a (Software)

Dalam proses pendeteksian target pada tugas akhir ini menggunakan sebuah Graphical User Interface (GUI). GUI adalah sebuah aplikasi dari MATLAB yang mengandung tugas, perintah, atau komponen program yang

(42)

pengguna dalam mengoprasikan sebuah program dalam MATLAB. GUI pada

tugas akhir ini dibuat dengan MATLAB R2012a seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

(43)

34

OUTPUT PROCESS

PERANCANGAN

Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan sistem. Perancangan ini akan terbagi menjadi 4 bagian utama, yaitu : blok diagram sistem, pemilihan

komponen, perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan

software.

3.1 Blok Diagram Sistem

Blok diagram merupakan gambaran dasar dari sistem yang akan dirancang.Setiap bagian dari blok diagram memiliki fungsi masing-masing, dengan memahami gambar blok diagram maka sistem yang akan dirancang sudah

dapat dikenali dengan baik. Adapun gambaran dari blok diagram sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut.

Gambar 3. 1 Blok diagram sistem

(44)

Keterangan blok diagram diatas adalah sebagai berikut.

1. Webcam

Berfungsi sebagai sensor mengambil citra target berupa objek sampah yang berwana yang nantinya akan diproses oleh GUI MATLAB.

2. Notebook

Berfungsi sebagai proses sistem pengolahan citra untuk mengenal objek

sampah berwarna. 3. Ultrasonik

Berfungsi untuk mendeteksi halangan kanan dan kiri dari kapal.

4. Mikrokontroler

Berfungsi sebagai media proses yang mengontrol seluruh sistem.

5. ESC 1

Berfungsi sebagai pengontrol atau mensuplai arus ke motor brushless 1. 6. ESC 2

Berfungsi sebagai pengontrol atau mensuplai arus ke motor brushless 2 7. Baterai 1

Berfungsi sebagai sumber masukan untuk ESC 1. 8. Baterai 2

Berfungsi sebagai sumber masukan untuk ESC 1. 9. Motor Brushless 1

Berfungsi sebagai penggerak kapal saat kapal akan bergerak maju dan

bermaneuver. 10. Motor Brushless 2

(45)

11. LCD 2x16

Berfungsi sebagai menampilkan nilai dari data kompas dan menampilkan pulsa motor kiri dan motor kanan.

12. Jaring Sampah

Berfungsi sebagai menjaring sampah yang terapung di sungai.

3.2 Pemilihan Komponen

Pemilihan komponen merupakan suatu proses awal untuk mengetahui

komponen yang akan digunakan pada sistem elektroniknya. Dengan topik bahasan mengenai komponen-komponen yang digunakan, studi komponen, dan perancangan sistem.

3.2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang dapat diprogram untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan dengan memasukkan program yang

digunakan di dalam chip tersebut. Arduino Mega adalah mikrokontroler yang menggunakan chip berjenis AVR atmega 2560 yang diproduksi oleh perusahaan

atmel, dalam penggunaannya arduino ini mudah digunakan dikarenakan sudah

terdapat bootloader untuk menangani proses upload program dari komputer. Tabel 3.1 Perbandingan jenis mikrokontroler

Spesifikasi

Tegangan masukan 7-12V 7-12V 7-12V

Jumlah pin I/O 14 54 14

Kecepatan Prosesor 16 16 16

(46)

RAM 2Kb 8Kb 1Kb

EEPROM 1Kb 4Kb 516 bytes

Kapasitas Arus 40 mA 40 mA 40 mA

Flash Memory 32 Kb 256 Kb 16 Kb

ADC Yes Yes Yes

Berdasarkan data perbandingan pada Tabel 3.2 diatas, mikrokontroler Arduino Mega 2560 dipilih karena dalam penggunaannya banyak membutuhkan

pin I/O dan memiliki kapasitas memori yang cukup sesuai dengan kebutuhan. Atau apabila memerlukan ukuran Flash Memory yang lebih besar karena program

yang dibuat sudah cukup tidak cukup dengan 32KB flash memory yang ada di Arduino Uno. Flash Memory sebesar 256KB yang ada di Arduino Mega 2560

rasanya sudah cukup besar untuk kebanyakan program di mikrokontroller .

3.2.2 Brushless Motor

Brushless motor merupakan motor yang mempunyai permanen magnet

pada bagian "rotor" sedangkan elektro-magnet pada bagian "stator" nya. Pada umumnya, kecepatan putaran brushless motor yang keluar dari ESC diatur oleh

pulsa dari mikrokontroler. Motor Brushless Turnigy D2836/8 merupakan motor yang memiliki rpm dan torsi yang besar.

Tabel 3.2 Perbandingan jenis motor brushless

(47)

Berdasarkan data perbandingan pada tabel 3.3 diatas, motor brushless

Turnigy D2836/8 dipilih karena daya yang diperlukan lebih sedikit serta memiliki daya dorong yang lebih besar dan berat yang lebih ringan.

3.2.3 Electronic Speed Controller (ESC)

Elektronic Speed Control (ESC) merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan motor, untuk menaikan jumlah arus yang diperlukan

oleh motor. ESC dapat dikatakan juga sebagai motor driver dengan mengeluarkan pulsa untuk motor brushless yang berasal dari mikrokontroler.

Gambar 3. 2 STAR Pro ESC Brushless 30A

ESC Brushless Pro 30 A dipilih karena konsumsi dayanya yang kecil, sehingga pemakaian baterai bisa tahan lama.

3.2.4 Kamera

Kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap objek berupa gambar/citra. Kamera webcam C310 merupakan modul kamera yang dapat

dijalankan menggunakan perangkat bantu berupa PC/Laptop.

Tabel 3. 3 Tabel perbandingan jenis kamera webcam

Spesifikasi Jenis Komponen

C170 C310

Tegangan masukan USB 5 Vdc USB 5 Vdc

Video VGA VGA

(48)

Komunikasi Interface I2C I2C

Photo Quality 5 MP 5 MP

Koreksi cahaya No Yes

Berdasarkan data perbandingan tabel 3.4 diatas, kamera webcam C310

memiliki resolusi kamera yang besar yaitu 5 Mpx, dengan focus type yang lebih baik dan automatic lighting .

3.2.5 Catu Daya

Catu daya merupakan sebuah piranti penting dalam hal memberi input sumber daya pada suatu sistem. Pemilihan catu daya yang tepat akan

mempengaruhi kinerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Banyak beragam jenis catu daya yang ada di pasaran, salah satunya catu daya LiPo (Lithium Polimer). Catu daya Litium Polimer (LiPo) merupakan jenis catu daya yang dapat di isi

ulang (rechargeable), di dalamnya tersusun beberapa inti sel yang disusun seri, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas arus listrik yang dihasilkan. LiPo

yang digunakan di perancangan ini menggunakan LiPo 2500 mAh. Tabel 3. 4 Perbandingan jenis catu daya

(49)

Polimer tidak memiliki memori efek yang di hasilkan, sehingga saat di charging

ulang tidak harusmenunggu kosong.

3.2.6 LCD 2x16

Liquid Crystal Dependent (LCD) merupakan sebuah komponen yang

dapat menampilkan karakter yang berbentuk dari matriks baris dan kolom. LCD 2x16 merupakan sebuah komponen LCD yang terdiri dari 2 baris dan 16 kolom

yang dapat menampilkan karakter-karakter sesuai dari program yang dimasukan. Tabel 3. 5 Perbandingan jenis LCD

Spesifikasi Jenis Komponen

Lcd 2X16 LCD 4X16

Tampilan 16 karakter 2 kolom 16 karakter 4 kolom

Tegangan inputVideo 5 Vdc 5 Vdc

Memori 8 bit 8 bit

Karakter 32 64

Berdasarkan tabel 3.6 diatas, LCD 2X16 memiliki tampilan karakter yang cukup untuk menampilkan data keluaran dari mikrokontroler, data yang

digunakan sebanyak 32 karakter.

3.2.7 Sensor Ultrasonik

Secara umum sensor ultrasonik digunakan untuk menghitung jarak dari

suatu objek yang berada didepan sensor tersebut. Sehingga dengan fungsinya tersebut, sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi halangan yang berada

(50)

Tabel 3. 6 Perbandingan jenis sensor ultrasonik

Sensor ultrasonic HC-SR04 ini dipilih karena dapat mendeteksi jarak dari

2cm – 400 cm dan memiliki harga yang relatif murah sehingga sensor ini dipilih untuk digunakan.

3.3 Perancangan Alat

Perancangan merupakan proses merancang atau mendesain suatu sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan, di perancangan ini akan membahas

mengenai pembuatan kapal beserta implementasi komponen-komponen yang akan dipakai. Terbagi menjadi 3 bagian dalam perancangan sistem ini diantaranya :

perancangan mekanik, perancangan hardware dan perancangan software.

3.3.1 Perancangan Mekanik Kapal

Jenis dari kapal yang akan dirancang yaitu berjenis monohull, dimana jenis

monohull kapal memiliki kelebihan dalam bermaneuver yang cepat yang kemudian dimodifikasi dengan pemberi tambahan jaring sampah untuk menjaring sampah di air . Untuk ukuran maksimal panjang kapal keseluruhan = 85 cm,

(51)

Berikut ukuran gambar dari kapal telah dirancang ditunjukan pada

gambar dibawah ini :

Gambar 3. 3 Penempatan propeller

(52)

Gambar 3. 5 Tampak atas proses pendempulan

Gambar 3. 6 Penempatan komponen

(53)

Gambar 3. 8 Kapal tampak depan

3.3.2 Perancangan Hardware

Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi pembahasan

mengenai: mikrokontroler, sensor, aktuator, ESC, kamera webcam, catu daya dan LCD 2X16.

3.3.2.1 Electronic Speed Control (ESC) , Brushless dan Catu daya

ESC yang digunakan di perancangan ini adalah ESC Brushless Pro 30A. ESC ini digunakan sebagai penguat sinyal pulsa dari mikrokontroler dan mengeluarkan yang besar digunakan untuk menjalankan motor brushless. Sumber

masukan ESC ini berasal dari catu daya Lithium Polimer sebesar 11.4V, untuk mengatur kecepatan dari motor brushless di atur melalui mikrokontroller dengan

(54)

Berikut konfigurasi dari pin konektor ESC dan catu daya :

Gambar 3. 9 Skematik konektor ESC , brushless dan catu daya

3.3.2.2 Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor Ultrasonik HC-SR04 digunakan dalam perancangan ini sebagai pendeteksi halangan yang terpasang disisi sebelah kiri net. Sensor ini terhubung dengan mikrokontroller sebagai aksi untuk penggerakan aktuator motor brushless

untuk menghindari halangan. Dengan ini mengurangi resiko kapal terbentur dengan halangandisisi kiri dan kananya.

Berikut konfigurasi dari konektor motor servo seperti gambar berikut :

Gambar 3. 10 Skematik konektor sensor ultrasonic

3.3.2.3 LCD 2x16

LCD yang digunakan diperancangan sistem ini menggunakan LCD 2x16 karakter, yang digunakan sebagai indikator keluaran dari mkrokontroler yang menampilkan data kompas dan data pulsa motor sehingga akan mempermudah

(55)

Gambar 3. 11 Skematik rangkaian LCD 2x16

3.3.2.4 Kamera Webcam C310

Modul kamera yang digunakan di perancangan ini adalah webcam C310 untuk mengambil data berupa gambar/citra analog yang diolah menjadi citra

digital. Dimana webcam ini memerlukan perangkat PC/notebook yang dihubungkan melalui USB port agar dapat bekerja.Webcam C310 ini bekerja sesuai dengan perintah yang dibuat di notebook dengan menggunakan software

MATLAB R2012a.

Berikut konfigurasi dari kamera webcam C310 :

Gambar 3. 12 Skematik konektor USB kamera webcam

(56)

3.3.2.5 Mikrokontroler Arduino Mega

Mikrokontroler arduino mega merupakan modul pengendali dalam perancangan sistem kapal. Mikrokontroler arduino mega memiliki fasilitas USB

sebagai jalur komunikasi antara perangkat PC/Notebook dengan mikrokontroler dan memiliki pin ADC.

Mikrokontroler arduino mega menggunakan bahasa pemrograman C

sebagai bahasa pemrogramannya, untuk software pemrograman menggunakan

software editor arduino v1.0.6. Hardware dan software arduino adalah tipe open

source. Artinya tiap pengguna dapat membuat clone atau tiruan, tanpa harus membeli yang aslinya.

Gambar 3. 13 Gambar arduino mega rev3

Berikut konfigurasi pin mikrokontroller arduino mega yang digunakan dalam perancangan :

Tabel 3. 7Alokasi pin mikrokontroler arduino mega yang digunakan

Nama Pin Arduino No Pin Fungsi Keterangan

Digital PWM 12 Output (PD6) ESC1

Digital PWM 13 Output (PD7) ESC2

Power 5 V Output Vdd / +5 Backlight(LCD)

Power Gnd Output Vss / R/W / GND Backlight(LCD)

(57)

Power Gnd Output (Gnd) Ultrasonik HC-SR04

I/O(PD24) 25 Output/Input DB7(LCD)

I/O(PD26) 27 Output/Input DB6(LCD)

I/O(PD28) 29 Output/Input DB5(LCD)

I/O(PD30) 31 Output/Input DB4(LCD)

MOSI(PD32) 33 Output/Input Enable (LCD)

MISO(PD34) 35 Output/Input RS (LCD)

I/O(PD22) 6 Output/Input (PD22)Trigger

I/O(PD23) 7 Output/Input (PD23)Echo

Dari tabel 3.8 diatas, mikrokontroller arduino mega digunakan sebagai komponen utama yang mengontrol komunikasi dari perangkat PC/Notebook dengan aktuator yang terpasang dan sebagai pemprosesan olah data sensor

kompas sebagai navigasi untuk pergerakan kapal.

3.4 Perancangan Software

Pada perancangan perangkat lunak (software) ini meliputi pembahasan mengenai perancangan aplikasi berbasis komputer vision yang dapat mendeteksi

perbedaan warna pada suatu objek sampah yang mengambang di permukaan air menggunakan sebuah Graphical User Interface (GUI). GUI pada tugas akhir ini dibuat dengan MATLAB R2012a seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini

(58)

Gambar 3. 14 Tampilan front panel MATLAB R2012a

Berikut adalah penjelasan dari keterangan pada tampilan gambar diatas, yaitu sebagai berikut :

1. Merupkan panel untuk menampilkan hasil pengambilan gambar berupa

video real time yang diambil oleh webcam.

2. Merupakan panel yang berfungsi untuk menampilkan proses pendeteksian

target.

3. Merupakan panel yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan

webcam.

4. Merupakan panel yang berfungsi untuk memutuskan komunikasi antara

PC atau laptop dengan arduino.

5. Merupakan panel yang berfungsi untuk menutup fasiilitas GUI.

6. Merupakan panel yang berfungsi untuk memilih objek sampah yang akan

dideteksi.

7. Merupakan panel yang berfungsi untuk menampilkan arah kemana robot

(59)

8. Merupakan panel yang berfungsi untuk menampilkan kordinat dimana

(60)

Mulai

(61)

Mulai prosedur maju

Mulai prosedur belokkiri

Mulai prosedur belokkanan

Motor.WriteMicrosecond(1080) Motor.WriteMicrosecond(1130) Motor.WriteMicrosecond(1030)

Motor1.WriteMicrosecond(1080) Motor1.WriteMicrosecond(1030) Motor1.WriteMicrosecond(1130)

End End End

Mulai prosedur pelan

Motor.WriteMicrosecond(1060)

Motor1.WriteMicrosecond(1060)

End

(62)

53

HASIL DAN BAHASAN

Hal yang paling penting dalam merancang sebuah alat adalah berada pada

pengujian alat tersebut, apakah alat yang dirancang telah memenuhi target yang di tentukan atau tidak. Dengan dicapainya tujuan yang telah ditargetkan maka alat

tersebut dapat dikatakan proses perancangannya pun telah rampung. Oleh karena itu untuk mengetahui apakah alat yang dirancang ini telah mencapai tujuan atau tidak, pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai pengujian secara

keseluruhan diawali pada bagian inputan kemudian proses dan terakhir oleh bagian outputnya.

4.1 Pengujian Komponen

Pengujian komponen bertujuan untuk mengetahui bahwa tiap komponen

dalam kondisi baik, sehingga memaksimalkan fungsi dari setiap komponen untuk mencapai sistem yang diharapkan. Ada beberapa pengujian yang dilakukan diantaranya pengujian sensor ultrasonic, , motor brushless, pengujian LCD 16x2

dan pengujian kamera.

4.1.1 Pengujian Sensor Ultrasonik

Prinsip kerja sebuah modul sensor ultrasonik yaitu mendeteksi objek dengan cara mengirimkan gelombang ultrasonik dan kemudian menerima pantulan gelombang tersebut. Sensor ultrasonik hanya akan mengirimkan

(63)

selama 200μS. Gelombang ini akan merambat di udara dengan kecepatan

344,424m/detik (1 cm setiap 29,034μS) mengenai objek untuk kemudian terpantul

kembali ke sensor ultrasonik.

Tujuan sensor ultrasonik ini ialah untuk mendeteksi sisi samping baik itu kanan dan kiri kapal untuk menghindar apabila ada dinding supaya tidak bergesekan atau benturan yang mengakibatkan kerusakan pada kapal.

Gambar 4. 1 Pengujian jarak sensor pada jarak 50cm

Berikut ini merupakan data hasil uji modul sensor ultrasonik dengan menggunakan alat ukur penggaris.

Tabel 4. 1 Hasil Sensor ultrasonik HC-SR04

(64)

11 15 15 31 175 175

12 20 20 32 187 187

13 25 25 33 195 195

14 30 30 34 207 207

15 35 35 35 220 220

16 40 40 36 225 225

17 45 45 37 230 230

18 50 50 38 235 235

19 55 55 39 240 240

20 60 60 40 250 250

(a)

(65)

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4. 1 Hasil Sensor ultrasonik

HC-SR04 dapat dilihat pengukuran yang didapat menggunakan sensor ultrasonik tidak terdapat perubahan nilai pada jarak dengan jarak pada HC-SR04. Dan dapat

dilihat pada Gambar 4. 2 (a) Kapal saat ada halangan disebelah kiri (b) Kapal menghindari halangan disampingny Jadi sensor ultrasonik bekerja dengan baik untuk mendeteksi objek serta maneuver kapal untuk menghindari dinding agar

tidak terjadi gesekan

4.1.2 Pengujian Brushless

Brushless motor merupakan motor yang mempunyai permanen magnet pada bagian "rotor" sedangkan elektro-magnet pada bagian "stator" nya. Pada umumnya, kecepatan putaran brushless motor yang keluar dari ESC diatur oleh

pulsa dari mikrokontroler. Motor Brushless Turnigy D2836/8 merupakan motor yang memiliki rpm dan torsi yang besar.

Electronic Speed Control (ESC) adalah rangkaian elektronik yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran motor pada kapal ini. Tujuan

pengujian ESC dan motor brushless ini ialah untuk menentukan kecepatan motor yang tepat buat maneuver kapal bekerja saat melakukan pencarian sampah di air.

(66)

Gambar 4. 4 Pengujian motor brushless pada kolam

Berikut ini merupakan data hasil uji motor brushless dengan mengatur kecepatan motornya oleh driver motor yang ditanamkan pada mikrokontroller

untuk melakukan kecepatan motor kapal yang diinginkan.

Tabel 4.2 Hasil uji coba motor brushless

No Pulsa Keterangan

1 500 ESC kalibrasi tidak aktif, motor tidak bergerak

2 750 ESC kalibrasi tidak aktif, motor tidak bergerak

3 900 ESC kalibrasi aktif,motor tidak bergerak

3 1000 ESC kalibrasi aktif,motor tidak bergerak

4 1100 ESC kalibrasi aktif, motor bergerak

5 1200 ESC kalibrasi aktif,motor bergerak

6 1400 ESC kalibrasi aktif,motor bergerak

7 1800 ESC kalibrasi aktif,motor bergerak

(67)

9 2100 ESC kalibrasi aktif ,motor bergerak

10 2200 ESC kalibrasi aktif ,motor bergerak

11 2400 ESC kalibrasi aktif , motor bergerak

12 2500 ESC kalibrasi aktif ,motor bergerak

Ditunjukkan bahwa pada pulsa 500-750 yang diberikan kepada ESC

hadilnya kalibrasi tidak aktif karena motor memiliki putaran minimal 1100 rpm. Dan dapat dilihat pada tabel motor brushless yang dapat bekerja pada pulsa

minimal 1100- 2500 yang ditanamkan pada ESC sehingga dapat disimpulkan bahwa motor akan bergerak atau aktif pada kisaran minimal pulsa 1100 yang ditanam pada miktrokontroller untuk mengatur driver motor yang menggerakan

brushless. Dan kinerja motor brushless ialah motor yang harus memiliki inisialisasi putaran awal motor pada program yang ditanamkan pada arduino

4.1.3 Pengujian LCD 16x2

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa LCD dalam kondisi baik untuk menampilkan setiap karakter baik kolom maupun baris yang dikirim

(68)

Gambar 4. 5 Pengujian LCD saat program mulai

Gambar 4. 6 Pengujian LCD untuk mengetahui maneuver kapal

Dari hasil pengujian diatas LCD menampilkan setiap karakter dengan jelas sesuai input yang diberikan dari arduino, sehingga dapat disimpulkan LCD dalam

kondisi baik tidak ada kerusakan.

4.1.4 Pengujian Kamera

Tujuan pengujian ini dirancang agar kamera dapat melakukan pendeteksian dengan baik objek dan warna serta kapal dapat bermanuever dengan baik yang dimana sensor objeknya dari kamera. Untuk memenuhi hal tersebut

(69)

objek melalui proses pengolahan citra. Pada pengujian ini, sebuah Graphical User

Interface (GUI). GUI adalah sebuah aplikasi dari MATLAB yang mengandung tugas, perintah, atau komponen program yang berfungsi sebagai media bantu

pengontrol untuk mempermudah user atau pengguna dalam mengoprasikan sebuah program dalam MATLAB. GUI pada tugas akhir ini dibuat dengan MATLAB R2012a untuk melakukan pendeteksian objek sampah styreoform

bewarna putih dan botol biru diatas permukaan air .Berikut ini merupakan data hasil uji kamera dirumah untuk mengetahui optimal atau tidaknya image

processing yang digunakan.

Tabel 4.3 Hasil uji coba image processing

No Gambar Keterangan

(70)

2 Maju

3 Kiri

(71)

5 Maju

6 Kiri

(72)

Gambar 4. 7 Pendeteksian objek styereoform yang error

Gambar 4. 8 Pendeteksian objek botol biru

Berdasarkan hasil Tabel 4.3 Hasil uji coba image processing diatas dapat disimpulkan bahwa pendeteksian objek styereoform putih ada error dikarenakan

pantulan cahaya matahari terhadap permukaan air terdeteksi putih yang akan mengakibatkan error pada maneuver dan penjaringan sampah tidak berjalan dengan baik seperti terlihat pada Gambar 4. 7 Pendeteksian objek styereoform

(73)

Dan pada Tabel 4.3 Hasil uji coba image processing diatas dapat dilihat no.

4 sampai 6 pendeteksian objek biru sangat baik dan dapat terlihat pada Gambar 4. 8 Pendeteksian objek botol biru dikarenakan pantulan cahaya matahari kurang

mempengaruhi dikarenakan objek diekstrasikan warnanya biru sehingga pantulan cahaya matahari tidak terdeteksi yang mengakibatkan error . Dan pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pendeteksian sampah ini sangat baik pada objek sampah

botol biru. Dan untuk selanjutnya pengujian akan ditekankan pada objek sampah botol warna biru dikarenakan untuk melihat maneuver kapal dalam pendeteksian

dan penjaringan sampah .

4.2 Pengujian Kapal Bermaneuver

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kapal bermaneuver mengikuti

objek sampah dan menjaringnya yang telah ditentukan menggunakan sensor kamera dimana semua perintah pengolahan citranya diproses di notebook yang kemudian dikirim kepada mikrokontroller untuk menggerakan aktuator. Kapal

akan bergerak lurus mengikuti objek sampah dan akan bermanuver belok kiri dan kanan sesuai dimana keberadaan objek sampah tersebut berada. Kemudian kapal

(74)

Tabel 4.4 Hasil uji coba maneuver kanan

No Gambar kapal Manuever kanan

1

2

(75)

4

Tabel 4.5 Hasil uji coba maneuver kiri

No Gambar kapal Manuever kiri

(76)

2

3

(77)

Tabel 4.6 Hasil uji coba maneuver maju

No Gambar kapal Manuever maju

1

2

(78)

4

Tabel 4.7 Hasil uji coba maneuver objek sampah botol biru

No Maneuver

maupun maju dengan persentasi keberhasilan 80-90% pada objek sampah botol biru. Kegagalan pada maneuver dipengaruhi oleh jarak cangkupan kamera yang

(79)

pada jarak 2 meter didepan dan 0.5 meter disetiap sisi kiri dan kanan ,karena

kamera merupakan inputan dimana semua perintah belok kanan dan kiri tersebut diolah oleh notebook dalam image processing yang kemudian di eksekusi oleh

miktrokontroller.

4.3 Pengujian Eksekusi Kapal Bermaneuver

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kapal bermaneuver kemana

terlebih dahulu bila keberadaan sampah berada dikiri,tengah,dan kanan yang terdeteksi oleh kamera yang diproses image processing di MATLAB dan mengirimkan perintah kepada mikrokontroller untuk melakukan eksekusi

mengaktifkan brushless untuk kapal bermanuver mendekati objek dan menjaringnya.

Tabel 4.8 Hasil uji maneuver dengan 3 posisi sampah

No Gambar Eksekusi Manuver dengan 3 posisi sampah didepanya

(80)

2

3

(81)

Tabel 4.9 Hasil uji coba maneuver dengan 2 posisi sampah

No Gambar Eksekusi Manuver dengan 2 posisi sampah didepanya

1

2

3

(82)

Pada percoboan ini bahwa dapat dilihat ketika kapal dihadapkan dengan Tabel

4.8Hasil uji maneuver dengan 3 posisi sampah ,kapal akan bermanuver terlebih dahulu ke kanan karena pada image processing yang disegmentasikan pada notebook untuk mengirim serial “R” yaitu kanan dimana output pada notebook

merupakan inputan mikrokontroler untuk melakukan eksekusi kapal bermanuver belok kekanan. Karena baik 2 kondisi apabila objek terdeteksi pada segmentasi

sebelah kanan mikrokontroler akan mengutamakan belok kanan terlebih dahulu seperti tabel 4.9 no 3dan 4 sesuai dengan program yang tertanam pada

mikrokontroller . Dan pada tabel 4.9 no 1dan 2 bila keberadaan sampah berada dikiri dan tengah kapal danterdeteksi maka kapal akan mengeksekusi tengah terlebih dahulu yaitu “M” untuk maju. Dan apabila untuk kondisi satu objek

(83)

74

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perancangan sistem dan hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan dari “Robot Kapal Pembersih Sampah Di Air” dapat diambil

beberapa kesimpulan.

1. Robot kapal dapat mendeteksi objek sampah yang ditentukan yaitu botol biru

dan styreoform .Tapi pada pendeteksian styreoform megalami error dikarenakan pantulan cahaya pada permukaan air dideteksi sebagai objek sampah seperti pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.6.

2. Robot kapal dapat bermaneuver menuju keberadaan objek sampah yang telah

diproses oleh image processing dimana eksekusi manuever kapal ialah

maju,kanan dan kiri dengan keberhasilan 80-90%.

3. Kapal dapat bermanuever dan mendekati objek sampah yang telah dideteksi

image processing dimana kemudian kapal mendekati objek dan menjaring

sampah dipermukaan air seperti pada pengujian kapal bermanuver dan pengujian eksekusi kapal bermanuver .

5.2. Saran

Dari kesimpulan yang didapat, ada beberapa saran untuk perkembangan alat ini selanjutnya.

1. Image processing untuk pengenalan objek dikembangkan tanpa harus

(84)

2. Manuever kapal seharusnya dapat kembali setelah menjaring sampah yang

telah terjaring untuk dikumpulkan pada pembuangan sampah sementara. 3. Kapal dapat melakukan penyimpanan sampah pada kapal itu tersendiri atau

(85)

76

[1]. Nugraha,A.Yogi 2014,Implementasi Sistem Otomatis Pada Robot Kapal Berbasis Komputer Vision Untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak

Nasional (KKCTBN) (hal 7 & 23), UniversitasKomputer Indonesia, Bandung

[2]. Sitohang ,Leonardus, 2014 ,Studi Komparasi Navigasi Robot kapal Berbasis Sensor Ultrasonik, Kamera dan Dead Rekoning, UniversitasKomputer Indonesia, Bandung

[3]. Prasetyo ,Eko, 2011, Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya menggunaka Matlab, Penerbit ANDI, Yogyakarta

[4]. https://nadiasnotes.wordpress.com/tag/tutorial/

[5]. http://www.circuitstoday.com/basics-of-microcontrollers

[6]. http://arduino.cc/en/Main/Products

[7]. https://learn.adafruit.com/adafruit-arduino-selection-guide/arduino-comparison-chart

[8]. 176-85-LOCC310(datasheet)

(86)
(87)
(88)

Gambar

Gambar 2.16  Bentuk Fisik Arduino [6]
Gambar 2.18  Arduino IDE
Tabel 2.2 Aturan Syntaq
Tabel 2.7 Fungsi-fungsi untuk konversi data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2015 tentang Statuta Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 172, Tambahan

Faktor lain yang mempengaruhi proses antara lain waktu tinggal atau lamanya substrat berada dalam suatu reaktor sebelum dikeluarkan sebagai supernatan atau digested

11.6 Apabila dari hasil audit awal tahap 1 ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh klien, maka klien wajib melakukan tindakan perbaikan dalam batas waktu

Kesimpulan dari hasil penelitian pengembangan lembar kegiatan peserta didik berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi yaitu 1) Pengembangan menggunakan model

Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai

Dikarenakan pada kalimat ke-lima memiliki kata yang tidak dimiliki oleh database, dan kata yang tidak terdapat dalam database tersebut merupakan kata bertata bahasa Inggris dan

di kondisikan 001100 maka kecepatan kedua motor diprogram dengan kecepatan maksimal atau full speed, tetapi jika pada posisi miring atau sensor tengah tidak mengenai garis

Pertama, judul yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan sumber belajar berbasis multimedia dalam meningkatkan motivasi belajar PAI di SMPN