• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI 2010-2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di BEI 2010-2014"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Siti Komala Sari

NIM : 21212108

Tempat Tanggal Lahir : Bandung 3 April 1994 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Antapani Gg. Aki Abas RT03/03 No. 10 Kel. Cicaheum Kec. Kiaracondong Bandung 40282 Nomor Telepon : +62 8212 0062 782

B. PENDIDIKAN

1. 2000-2006 : SDN Cicaheum-II Bandung

2. 2006-2009 : SMP Yayasan Atikan Sunda Bandung 3. 2009-2012 : SMA Sumatra 40-2 Bandung

(5)

The Influence of Asset Growth and Profitability on Capital Structure to the Pharmacy Company Listed at Indonesian Stock

Exchange during Period 2010-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menempuh Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia

Disusun oleh :

SITI KOMALA SARI

21212108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

vi

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014”.

Penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa material maupun spiritual. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

4. Windi Novianti, SE.,MM selaku Dosen Wali dan Dosen Penguji II. 5. Linna Ismawati, SE.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

(7)

vii

pengalaman selama kegiatan perkuliahan.

9. Mamah, Bapa, dan Teteh. Imas Aminah, Endang Kartomo dan Usi Sutinah,S.Pd atas dukungan moril maupun material selama ini.

10.Kapten Pnb Lulu Lugiyati yang telah memberikan dukungan moril dan bantuan material.

11.Teman dekat dan para sahabat. Nafri Ernanda, Selvia Primayanti, Wini Ratna Ningsih, dan Nova Iskana,A.Md yang telah memberikan dukungan moril.

12.Teman-teman kelas manajemen empat angkatan 2012 yang telah memberikan dukungan moril.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi orang yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, September 2016 Penulis

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)

113

Azuar Juliandi., Irfan., & Saprinal Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis, Konsep dan Aplikasi. Medan: Penerbit UMSU PRESS.

Brigham,Eugene F.,& Houston, Joel F. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

Burhan Bungin. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Dermawan Sjahrial. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media Dion Yulianto (ed). 2013. Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan

Istilah. Jogjakarta: DIVA Press

Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajemen Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga

Gita Cahya Puspita. Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Kebijakan Dividen terhadap Struktur Modal Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2005-2009. Jurnal Akrual (Jurnal Akuntansi) Vol.2 No. 1, 2010

Hartono Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

Hasa Nurrohim KP. Pengaruh profitabilitas, fixed asset ratio, kontrol kepemilikan dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di indonesia. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen ISSN: 1410-9018 Vol. 10 No. 1 Januari 2008

Hidayat Muchtar. 2011. Manajemen Aset (Privat dan Publik). Yogyakarta: LaksBang

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers

Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu Agus Ardiana. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset, Profitabilitas dan Likuiditas Pada Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana ISSN: 2302-8556 Vol. 9 No. 3, 2014

(13)

114

Minda Muliana Sebayang dan Pasca Dwi Putra. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Struktur Modal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2007). Jurnal Bina Akuntansi ISSN: 1858-3202 Vol 19 No. 2, Juni 2013

Mohammad Nazir. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Mochamad Yahdi Khairin, dan Puji Harto. Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, Fixed Asset Ratio dan Risiko Pasar terhadap Struktur Modal. Diponegoro Journal of Accounting ISSN: 2337-3806 Vol 3 No. 2, 2014

M Ananto dan Muniya Alteza. Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Institusional, Growth opportunity dan Likuiditas terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis Indonesia Vol 4 No. 3, 2015

M.Shofiyuddin. 2015. Analisis Pengaruh Leverage Operasi, Pertumbuhan Aset, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi dan Bisnis ISSN: 1693-0908. Volume 16. Nomor 01. Maret 2015

Muchlis H. Mas'ud, Bambang Subroto, Ubud Salim, dan Sutrisno. Risk, Corporate Strategy, Capital Structure and Financial Performance: Empirical Evidence of Bank Listed in Indonesia Stock Exchange. International Journal of Business and Management Invention ISSN: 2319 – 8028 Volume 2 Issue 5, May 2013

Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga, dan Al Azhar A. Pengaruh Pertumbuhan Aset, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. JOM FEKON Vol 1 No. 2 Oktober 2014 Singgih Santoso. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komput Indo

Sofyan Syafri Harahap. 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

(14)

115 Ekonomi Moneter dan Perbankan 2013

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Ume Salma Akbar dan Niaz Ahmed Bhutto. Determinants and Policies of Capital Structure in the Non-financial Firms (Personal Care Goods) of Pakistan. Asian Journal of Business and Management Sciences ISSN: 2047-2528 Vol. 2 No. 2, 2012

Umi Narimawati., Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Jakarta: Genesis Press

m.beritasatu.com www.idx.co.id www.kontan.co.id

(15)

11

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pertumbuhan Aset

2.1.1.1 Pengertian Pertumbuhan Aset

Pengertian aset menurut Hidayat Muchtar (2011:4), menyatakan bahwa :

“Aset secara umum artinya adalah barang (thing) atau sesuatu barang

(anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial value), atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh instansi, organisasi, badan usaha, individu atau perorangan”.

Menurut Hartono Jogiyanto (2008:372), menjelaskan bahwa :

“Pertumbuhan aset didefinisikan sebagai perubahan atau tingkat

pertumbuhan tahunan dari aset total”.

Menurut Abdul Halim (2005:42), menjelaskan bahwa :

Asset Growth adalah perubahan (tingkat pertumbuhan) tahunan dari total aktiva”.

(16)

2.1.1.2 Perhitungan Pertumbuhan Aset

Menurut Sofyan Safri Harahap (2006:310), pertumbuhan aset dapat diukur dengan membagi aset tahun sekarang dikurangi aset tahun sebelumnya terhadap total aset tahun sebelumnya. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Asset Growth = Total asett – Total aset t-1

Total aset t-1

Keterangan :

Total Aset t= Total aset tahun sekarang

Total Aset t-1= Total aset tahun sebelumnya

2.1.2 Profitabilitas

2.1.2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:196), menjelaskan bahwa :

"Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi".

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), menjelaskan bahwa :

“Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

(17)

Dari uraian diatas mengenai pengertian profitabilitas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari hasil operasionalisasi perusahaan.

2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:197), rasio profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu :

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu;

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

dipergunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang dipergunakan baik modal sendiri;

Semantara itu manfaat yang diperoleh adalah untuk:

(18)

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri; 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

dipergunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

2.1.2.3 Pengukuran Tingkat Profitabilitas

Menurut Lukman Syamsuddin (2011:59), ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan memungkinkan seseorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva, dan investasi tertentu dari pihak perusahaan. Disini perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan atau profitable. Tanpa keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. 1. Laporan Rugi-Laba dalam bentuk prosentase

(19)

volume penjualan yang biasa digunakan, dimana hal ini sebenarnya dapat langsung dilihat dari laporan rugi-laba dalam bentuk persentase seperti diatas. Ratio-ratio tersebut adalah :

a. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of good sold) dibandingkan dengan sales semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukan bahwa cost of goods sales relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan. Gross profit margin dapat dihitung sebagai berikut :

Gross profit margin = Sales - Cost of goods sales Sales

= Gross profit x 100% Sales

(Lukman Syamsuddin, 2011:61) b. Operating Profit Margin

Ratio ini menggambarkan apa yang biasanya disebut “pure profit” yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Seperti halnya gross profit margin, maka semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.

Operating profit margin dihitung sebagai berikut :

Operating profit margin = Operating profit x 100% Sales

(20)

c. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi perusahaan. Suatu net profit margin yang dikatakan “baik” akan sangat tergantung dari jenis industri didalam mana perusahaan berusaha.

Kalkulasi net profit margin adalah sebagai berikut :

Net profit margin = Net profit after taxes x 100% Sales

(Lukman Syamsuddin, 2011:62)

2. Return on Investment (ROI)

Return on investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan “return

on total assets” merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Return on Investment dihitung sebagai berikut : Return on investment = Net profit after taxes

Total assets

(Lukman Syamsuddin, 2011:63)

3. Return on Equity (ROE)

(21)

perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.

Return on Equity dihitung sebagai berikut :

Return on equity (ROE) = Net profit after taxes Stockholders equity

(Lukman Syamsuddin,2011:64)

Indikator dari rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return on Asset).

2.1.2.4 Return on Asset

2.1.2.4.1 Pengertian Return on Asset

Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:305), menyatakan bahwa :

"Return on total aset adalah rasio yang menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva".

Menurut Farah Margaretha (2011:27), menerangkan bahwa ROA adalah :

"Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan".

Dari uraian diatas mengenai pengertian return on asset dapat disimpulkan bahwa return on asset adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dengan menggunakan aset perusahaan tersebut.

2.1.3 Struktur Modal

2.1.3.1 Definisi Struktur Modal

(22)

"Struktur modal adalah kombinasi atau perimbangan antara utang dan modal sendiri (saham preferen dan saham biasa) yang digunakan perusahaan untuk merencanakan mendapatkan modal".

Menurut Farah Margaretha (2011:112), menjelaskan bahwa :

"Struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Jika utang sesungguhnya (realisasi) berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Jika rasio utang melampaui target, maka saham dijual".

Dari uraian diatas mengenai definisi struktur modal dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah perimbangan dari utang jangka panjang dan ekuitas.

2.1.3.2 Jenis-Jenis Modal

Menurut Farah Margaretha (2011:113), modal menunjukan dana jangka panjang suatu perusahaan yang meliputi semua bagian disisi kanan neraca perusahaan kecuali utang lancar. Modal terdiri dari modal pinjaman dan modal sendiri.

1. Modal pinjaman terdiri dari : a. Utang lancar

b. Utang jangka panjang

(23)

a) Modal pinjaman mempunyai prioritas lebih dahulu bila terjadi tuntutan atas pendapatan/aktiva yang tersedia untuk pembayaran.

b) Modal pinjaman mempunyai kekuatan hukum atas pembayaran dibandingkan dengan pemegang saham preferen atau saham biasa.

c) Bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat mengurangi pajak, maka biaya modal pinjaman yang sebenarnya secara substansial menjadi lebih rendah.

2. Modal Sendiri/Ekuitas

Dana jangka panjang dari pemilik perusahaan (pemegang saham). Tidak seperti modal pinjaman yang harus dibayar pada tanggal tertentu di masa yang akan datang, modal sendiri diharapkan tetap dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Ada dua sumber dasar dari modal sendiri yaitu : a) Saham preferen

b) Saham biasa yang terdiri dari saham biasa dan laba ditahan

2.1.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:2), empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah :

(24)

2. Posisi perpajakan perusahaan. Salah satu alasan utama menggunakan utang adalah bunganya yang dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan mengurangi biaya utang efektif.

3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk, yang merupakan hal yang vital bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.

4. Konservatisme atau keagresifan manajemen. Beberapa manajer lebih agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa perusahaan cenderung menggunakan utang sebagai usaha untuk mendorong keuntungan.

Menurut Brigham dan Houston (2006:42), perusahaan umumnya mempertimbangkan faktor-faktor berikut ketika membuat keputusan-keputusan struktur modal :

1. Stabilitas Penjualan

Sebuah perusahaan yang penjualannya relatif stabil dapat dengan aman mengambil lebih banyak utang dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.

2. Struktur Aset

Perusahaan yang asetnya memadai untuk digunakan sebagai jaminan pinjaman cenderung akan cukup banyak menggunakan utang.

3. Leverage Operasi

(25)

4. Tingkat Pertumbuhan

Perusahaan yang tumbuh dengan cepat harus lebih banyak mengandalkan diri pada modal eksternal. Lebih jauh, biaya emisi yang terkait dalam penjualan saham biasa melebihi biaya yang terjadi ketika menjual utang, yang selanjutnya mendorong perusahaan yang tumbuh dengan pesat untuk lebih mengandalkan diri pada utang.

5. Profitabilitas

Perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian atas investasi yang sangat tinggi menggunakan utang yang relatif sedikit.

6. Pajak Bunga

Merupakan suatu beban pengurang pajak, dan pengurang ini adalah hal yang sangat bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. Oleh karena itu, semakin tinggi tarif pajak sebuah perusahaan, semakin besar manfaat yang diperoleh dari utang.

7. Pengendalian

(26)

8. Sikap Manajemen

Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa satu struktur modal akan mengarah pada harga saham yang lebih tinggi daripada struktur modal lainnya, manajemen dapat menerapkan pertimbangan sendiri tentang struktur modal yang tepat. Beberapa manajemen cenderung lebih konservatif daripada yang lainnya dan menggunakan lebih sedikit utang daripada rata-rata perusahaan didalam industrinya, sementara manajemen yang agresif menggunakan lebih banyak di dalam pencarian mereka akan laba yang lebih tinggi.

9. Ukuran Perusahaan

Perusahaan besar lebih sering memilih utang jangka panjang, sedangkan perusahan kecil lebih memilih utang jangka pendek. Perusahaan yang lebih besar cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi kepada investor luar daripada perusahaan yang kecil.

10.Sikap Pemberi Pinjaman dan Lembaga Pemeringkat

Sikap pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat sering kali mempengaruhi keputusan struktur modal. Perusahaan sering kali membahas struktur modalnya dengan pihak pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat dan sangat memperhatikan saran dari mereka.

11.Kondisi Pasar

(27)

berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa pergi ke pasar saham atau pasar utang jangka pendek, tanpa melihat sasaran struktur modalnya. Saat keadaan melonggar, perusahaan-perusahaan tersebut akan menjual obligasi jangka panjang untuk mengembalikan struktur modalnya pada sasaran.

12.Kondisi Internal Perusahaan

Kondisi internal perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap sasaran struktur modal.

13.Fleksibilitas Keuangan

Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk memperoleh modal dengan persyaratan yang wajar dalam kondisi yang buruk. Baik potensi kebutuhan dana di masa depan maupun konsekuensi dari kekurangan dana akan memengaruhi sasaran struktur modal, dimana semakin tinggi kemungkinan kebutuhan modal di masa mendatang dan semakin buruk konsekuensi dari kekurangan dana, maka neraca perusahaan harus semakin kuat.

2.1.3.4 Teori Struktur Modal

Menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:41), menyatakan bahwa teori struktur modal :

1. Proposisi M&M (Miller-Modigliani) I : tanpa pajak

(28)

c. Saham dan obligasi diperjualbelikan pada pasar sempurna

d. Utang adalah tanpa risiko sehingga suku bunga utang adalah suku bunga bebas risiko

e. Tidak ada pajak pribadi atau perusahaan

MM menyebutkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh perimbangan struktur modal perusahaan. Padahal jika dilihat dari sisi ROE dan risiko, maka semakin meningkatnya ROE maka risiko juga semakin meningkat. Hal ini menunjukan bahwa perimbangan struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan, dalam hal ini harga saham perusahaan.

2. Proposisi M&M (Miller-Modigliani) II: dengan pajak

Menurut asumsi ini penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan atau dengan kata lain perusahaan lebih memilih mendanai perusahaan menggunakan utang dibandingkan modal sendiri. Hal ini dikarenakan adanya penghematan pembayaran pajak penghasilan karena adanya biaya bunga ( tax-deductible).

3. Trade-off Theory

Model ini dikembangkan oleh Baxter (1967), Kraus and Litzenberger (1973) dan Kaaro (2002), yang mencoba menguji pendapat MM dengan menghubungkan asumsi-asumsi MM dengan biaya kebangkrutan (financial distress cost) yang mana hal itu dapat meningkat sebanding dengan leverage yang digunakan :

(29)

b. Pada tingkat leverage tinggi biaya kebangkrutan justru bisa melebihi manfaat penghematan pajak akibat penggunaan utang tersebut

c. Semakin besar penggunaan utang maka semakin besar pula keuntungan akibat utang tersebut namun PV biaya financial distress dan agency juga besar bahkan lebih besar.

Jadi disebut model trade-off karena struktur modal optimum terjadi jika terdapat keseimbangan antara biaya financial distress dan agency problem dan manfaat atas penggunaan leverage atau utang (tax-shield).

4. Signaling Theory

Pada mulanya MM berasumsi bahwa antara investor dan manager memiliki informasi yang sama, namun pada kenyataanya manager memiliki informasi yang lebih besar dibandingkan investor sehingga manajer dapat :

a. Menjual saham jika saham overvalued (harga saham dinilai optimis) b. Membeli obligasi jika saham undervalued (harga saham dinilai pesimis)

(30)

dianggap sebagai sinyal negatif dan akhirnya harga saham cenderung turun jika saham baru diterbitkan. Hal ini menyebabkan biaya modal sendiri naik, WACC semakin naik dan nilai perusahaan akan turun. Sehingga mendorong perusahaan menerbitkan obligasi dibandingkan saham baru.

2.1.3.5 Perhitungan Struktur Modal

Menurut Dermawan Sjahrial (2009:179), mengukur penggunaan dari suatu struktur modal dapat menggunakan rasio-rasio leverage. Adapun rumus rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt equity ratio.

Menurut Kasmir (2008:166) menyebutkan bahwa :

Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang diukur dari

perbandingan antara total hutang dengan ekuitas (modal sendiri)”. Rasio DER ini dihitung dengan rumus :

Total debt

Debt to Equity Ratio = x 100%

Equity

2.1.4 Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung konsep pemikiran hasil peneliti dari penelitian terdahulu maka didapat sebagai berikut :

1. Hasa Nurrohim KP (2008)

(31)

secara signifikan. Dari kedua variabel yang signifikan yaitu profitabilitas dan kontrol kepemilikan, maka profitabilitas adalah yang paling dominan pengaruhnya terhadap struktur modal.

2. Ume Salma Akbar dan Niaz Ahmed Bhutto (2012)

Determinants and Policies of Capital Structure In the Non-financial Firms

(Personal Care Goods) of Pakistan. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa profitabilitas berkorelasi negatif dengan leverage hal ini menunjukkan bahwa leverage tidak tergantung pada profitabilitas perusahaan.

3. Muchlis H. Mas'ud, Bambang Subroto, Ubud Salim, dan Sutrisno

(2013)

Risk, Corporate Strategy, Capital Structure and Financial Performance:

(32)

4. Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu Agus Ardiana (2014)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aset, Profitabilitas, dan Likuiditas Pada Struktur Modal. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa petumbuhan aset bepengaruh positif dan signifikan pada struktur modal. Dan rasio profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada struktur modal.

5. I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama (2014)

Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Serta Harga Saham. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.

6. Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga dan Al Azhar (2014)

Pengaruh Pertumbuhan Aset, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa tidak terdapat pengaruh pertumbuhan aset terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Dan tidak terdapat pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan real estate dan properti yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

7. M.Shofiyuddin (2015)

(33)

leverage operasi, pertumbuhan aset, dan profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara parsial leverage operasi, pertumbuhan aset, dan finacial leverage berpengaruh tidak signifikan sedangkan profitabilitas berpengaruh signifikan.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan Sumber

(34)
(35)

No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan Sumber

(36)

pertumbuhan aset tinggi para kreditor akan tertarik untuk meminjamkan dananya pada perusahaan sehingga proporsi hutang akan meningkat ketika pertumbuhan aset perusahaan tinggi.

Menurut ( Kieso dalam Minda dan Pasca, 2013) menyatakan bahwa :

Perusahaan dapat bertumbuh menjadi lebih besar dengan cara meminjam uang untuk diinvestasikan dalam proyek baru, demikian juga perusahaan dapat menerbitkan saham baru untuk perluasan.

Disisi lain yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu profitabilitas. Profitabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam usahanya untuk menghasilkan laba dalam proses operasinya. Ketika profitabilitas perusahaan tinggi, perusahaan akan lebih banyak mempunyai dana internal sehingga perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan mengurangi penggunaan hutang karena keuntungan atau laba yang didapat bisa memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan.

Menurut (Atmaja dan Brigham dalam Ranti, Kirmizi dan Al Azhar, 2014) menyatakan bahwa :

Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan utang yang relatif kecil. Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendanaan dari laba ditahan.

2.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Struktur Modal

(37)

akan terjadi kekurangan pendapatan untuk mendanai pertumbuhan tinggi tersebut secara internal. Sedangkan untuk menerbitkan saham yang baru membutuhkan biaya yang tinggi, maka perusahaan lebih memilih menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Gede Nicko Sabo Adiyana dan Putu Agus Ardiana (2014) yang menujukan bahwa pertumbuhan aset bepengaruh positif dan signifikan pada struktur modal.

2.2.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal

Menurut pecking order theory (Myers and Majluf dalam I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama, 2014) mengemukakan bahwa untuk memperoleh dana internal, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat menggunakan dana internal terlebih dahulu sebelum menggunakan hutang untuk memenuhi keputusan pendanaan perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh I Putu Andre Sucita Wijaya dan I Made Karya Utama (2014) yang menunjukan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal.

2.2.3 Pengaruh Pertumbuhan Aset dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal

(38)

dimiliki perusahaan (Ang dalam Ranti Agus Astuti, Kirmizi Ritonga dan Al Azhar, 2014). Menurut (Weston dan Brigham dalam Ranti, Kirmizi dan Al Azhar, 2014) menyatakan Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan menggunakan laba ditahan sebelum memutuskan untuk menggunakan utang.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Shofiyuddin yang menunjuikan bahwa variabel pertumbuhan aset dan profitabilitas, memiliki pengaruh secara simultan (bersama – sama) terhadap struktur modal.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disusun suatu gambar paradigma penelitian. Bentuk paradigma dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Pertumbuhan Aset Ida Bagus Gede Nicko Sabo X1 Adiyana dan Putu Agus Ardiana (2014)

 Total aset t

 Total aset t-1 Sofyan Safri Harahap (2006:310)

M. Shofiyuddin (2015) Struktur Modal

Y

 Total Debt

 Equity Kasmir (2008:166) Profitabilitas

X2

 Net profit after tax I Putu Andre Sucita Wijaya dan

 Total aset I Made Karya Utama (2014) Lukman Syamsuddin (2011:63)

(39)

2.3 Hipotesis

Dari penelitian di atas didapat hasil dugaan sementara yang dapat mempengaruhi struktur modal pada Laporan Keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan data yang telah diolah adalah sebagai berikut :

H1 : Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

(40)

36

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Azuar Juliandi, Irfan, dan Saprinal Manurung (2014:32) adalah sebagai berikut :

“Objek penelitian adalah apa atau siapa yang dijadikan sebagai sumber data

penelitian”.

Objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah Pertumbuhan Aset (X1), Profitabilitas (X2) dan Struktur Modal (Y).

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui publikasi Laporan Keuangan tahunan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah :

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

(41)

masuk akal. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dalam penelitian tersebut dapat diamati oleh panca indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang telah digunakan. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian tersebut menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis”.

Pengertian metode deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:147) adalah sebagai berikut :

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Pengertian metode verifikatif (Mashuri dalam Umi Narimawati, 2010:29) adalah sebagai berikut:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan

untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.

(42)

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Burhan Bungin (2009:87) menjelaskan bahwa :

"Desain penelitian adalah rancangan, pedoman, ataupun acuan penelitian yang akan dilaksanakan. Desain penelitian harus memuat segala sesuatu yang berkepentingan dengan pelaksanaan penelitian".

Langkah-langkah dalam desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

(43)

1) Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian selanjutnya menetapkan judul penelitian.

Dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi difokuskan pada faktor penentu tingkat struktur modal perusahaan. Dengan demikian dapat ditetapkan judul penelitian pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

2) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan. Dalam penelitian ini yang diambil adalah pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal.

3) Menetapkan rumusan masalah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pertumbuhan aset, profitabilitas, dan struktur modal serta seberapa besar pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 secara parsial maupun simultan.

4) Menetapkan tujuan penelitian.

(44)

5) Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset dan profitabilitas memiliki pengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014

6) Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset dan profitabilitas sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal.

7) Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa Laporan Keuangan perusahaan farmasi periode 2010-2014. Teknik penentuan sampel yang digunakan yaitu sampling purposive. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan menggunakan metode observasi non partisipan.

8) Melakukan analisis data

(45)

9) Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Pelaporan hasil penelitian dilakukan secara tertulis yang digunakan untuk mengkomunikasikan temuan-temuan riset yang sudah dilakukan. Didalamnya terdapat kesimpulan yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Adapun desain penelitiannya dapat digambarkan seperti dibawah ini:

X1

Y

X2

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Keterangan :

(46)

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Mohammad Nazir (2002:92), operasionalisasi variabel adalah “suatu definisi yang diberikan untuk menspefisiksikan kegiatan ataupun

memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut pada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau variabel adalah segala sesuatu yang diteliti yang mempunyai variansi nilai’.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas (independen) adalah suatu variabel yang keadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah pertumbuhan aset (X1) dan profitabilitas (X2). Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah variabel yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y).

Berdasarkan uraian di atas, operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran Sumber Data Skala

(47)

Variabel Konsep Indikator Ukuran Sumber Data Skala

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber Data

(48)

 Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau prilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.

 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis

(tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain) foto-foto, film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa data yang tersedia dari Laporan Keuangan periode 2010-2014.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Dalam teknik penentuan data peneliti mencoba untuk mangambil sampel dari sebuah populasi.

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115), populasi adalah :

“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang memiliki kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(49)

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah :

“Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Teknik penarikan sample yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan sampling purposive. Sugiyono (2011: 85) mendefinisikan bahwa:

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Penulis mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :

 Data yang diambil merupakan data pertumbuhan aset (Asset Growth),

profitabilitas (Return on Asset) dan struktur modal (Debt to Equity Ratio) berupa Laporan Keuangan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

 Data yang diambil merupakan data keuangan yang terdapat di www.

idx.co.id perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.

 Sampel yang diambil berupa 6 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2014 karena dianggap sudah representatif (mewakili) untuk diuji.

(50)

sampel yang diambil sebanyak 5 tahun yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 (time series). Total sampel 30 data.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non partisipan, yaitu dengan cara membaca, mengamati, mencatat, serta mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal ,serta mengunduh data dan informasi dari situs-situs internet yang relevan serta mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan. Dalam penelitian ini peneliti membaca dan mengumpulkan informasi melalui benda-benda tertulis seperti Laporan Keuangan perusahaan serta dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan penelitian.

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis Data

Menurut Umi Narimawati (2010:41) rancangan analisis dapat didefinisikan sebagai berikut:

“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.

(51)

A. Analisis Deskriptif ( Kualitatif )

Menurut Sugiyono (2011:14) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut:

“Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut

berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.

Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menghitung Pertunbuhan Aset (Asset Growth), Profitabilitas (Return on Asset) dan Struktur Modal (Debt to Equity Ratio) digunakan rumus sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Aset

Asset Growth = Total aset t – Total aset t-1 Total aset t-1

2. Profitabilitas

Return on Asset = Net profit after tax

Total asset

3. Struktur Modal

Debt to Equity Ratio = Total debt Equity

(52)

Perkembangan = Pn – Pn-1

x 100% Pn-1

Keterangan :

Pn = Total tahun dasar Pn-1 = Total tahun sebelumnya

B. Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Menurut Sugiyono (2012:206), dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.

1) Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, analisis regresi berganda digunakan untuk membuktikan seberapa besar pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal.

(53)

sebagai indikator. Analisis ini digunakan dengan melibatkan variabel dependen (Y) dan variabel independen (X1 dan X2). Bentuk umum persamaan regresinya

ialah sebagai berikut:

Dimana:

Y = Variabel terikat (Struktur Modal) α = Bilangan berkonstanta

β1,β2 = Koefisien arah garis

X1 = Variabel bebas X1 (Pertumbuhan Aset)

X2 = Variabel bebas X2 (Profitabilitas) e = Kesalahan Residual (error)

2) Uji Asumsi Klasik

Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, penelitian ini akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator yang baik.

Adapun ke empat uji asumsi klasik itu adalah :

a. Uji Normalitas

Menurut Husein Umar (2011:182), uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi

(54)

normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi, apabila model regresi tidak berdistribusi normal maka kesimpulan dari uji f dan uji t masih meragukan, karena statistik uji f dan uji t pada analisis regresi diturunkan dari distribusi normal. Pada penelitian ini digunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas model regresi.

b. Uji Multikolonieritas

(55)

VIF = 1 . 1 – R i2

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan

meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika

nilai VIF < 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Husein Umar (2011:179), heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk menguji apakah varian dari residual homogen digunakan uji rank spearman, yaitu dengan mengkorelasikan variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error). Apabila ada koefisien korelasi yang signifikan pada tingkat kekeliruan 5%, mengindikasikan adanya heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

(56)

a) Bila nilai D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif

b) Bila nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi c) Bila nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif

3) Analisis Korelasi

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel X1 dan X2 dan

variabel Y dalam penelitian ini, dibuktikan dengan menggunakan analisis korelasi (pearson). Karena dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian skala pengukuran rasio. Analisis korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif atau negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤ R ≥ 1 jika :

 R = 1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan positif  R = -1 Maka pengaruh X dan Y sempurna dan Negatif

 R = 0 Maka pengaruh X dan Y lemah sekali atau bahkan tidak

ada pengaruh sama sekali

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, Variabel

X2dan Y adalah sebagai berikut:

� = � ∑ − ∑ ∑

√[� ∑ − ∑ ][� ∑ − ∑ ]

r

=

� ∑ 2 − ∑ 2∑

(57)

Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Parsial (X1 terhadap Y)

Koefisien korelasi parsial antara X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� = � − � �

√[1 − � ][1 − � ]

b. Koefisien Korelasi Parsial (X2 terhadap Y)

Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap

konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

� = � − � �

√[1 − � ][1 − � ]

c. Koefisien Korelasi Secara Simultan (X1 dan X2 terhadap Y)

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Besarnya koefisien korelasi adalah -1≤ r ≤1 :

(58)

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :

 Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel tidak

mempunyai hubungan

 Jika angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin kuat

 Jika angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin lemah

 Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna positif.

 Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

Tabel 3.2

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi

terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0, 799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2012:184)

4) Koefisien Determinasi

Besarnya pengaruh variabel “X1” dan “X2” terhadap variabel “Y” dapat

(59)

yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yang dinyatakan dalam persentase :

Sumber : Umi Narimawati (2010:50)

Keterangan :

Kd = Nilai Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi (pearson)

100% = Pengali yang menyatakan dalam persentase

3.2.5.2Pengujian Hipotesis

Menurut Andi Supangat (2007: 293), yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter”

populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu. Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah. Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka adapun hipotesis yang akan dikemukakan sebagai berikut :

1. Uji hipotesis secara simultan

(60)

simultan terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

R²(n-k-1) F =

k(1-R²)

Keterangan:

R² = Koefisien Determinasi

k = Banyaknya Koefisien Regresi n = Jumlah Sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terkait. Jika nilai Fhitung > Fkritis,

maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas

pertumbuhan aset dan profitabilitas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terkait struktur modal ditolak dan sebaliknya.

a. Hipotesis :

H0 ; β1, β2 = 0, Pertumbuhan aset dan profitabilitas tidak berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal.

Ha; β1, β2 ≠ 0, Pertumbuhan aset dan profitabilitas berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal. b. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel(α = 0,05). Menurut (Guilford dalam Umi

(61)

Tabel 3.3

Kategori Korelasi Metode Guilford

Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan

0,00-0,20 Sangat longgar, dapat diabaikan

0,21-0,40 Rendah

0,41-0,60 Moderat/cukup

0,61-0,80 Erat

0,81-1,00 Sangat erat

Sumber : Umi Narimawati (2010:52)

Apabila pada pengujian secara simultan ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah β ≠ 0. Untuk mengetahui β i yang tidak sama dengan nol,

maka dilakukan pengujian secara parsial.

2. Uji Hipotesis secara parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk menguji koefisien regresi secara parsial, menggunakan rumus sebagai berikut:

t1=r1y√ �−�− −�

Keterangan:

r = Korelasi parsial yang ditentukan n = Jumlah sampel

t = thitung a. Hipotesis

 Hipotesis parsial antara variabel bebas perumbuhan aset terhadap variabel

(62)

Ho : β1 = 0, Pertumbuhan aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal

Ha : β1 ≠ 0, Pertumbuhan aset berpengaruh terhadap struktur modal

 Hipotesis parsial antara variabel bebas profitabilitas terhadap variabel

terikat struktur modal

Ho : β2=0, Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal

Ha : β2≠ 0, Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak apabila thitung > ttable (α = 0,05). Kriteria penarikan pengujian : Jika

menggunakan rasio kekeliruan (α = 0,05) untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika ≥ ttable maka Ho ada didaerah penolakan, berarti Ha diterima artinya

antara variabel bebas dan variabel terikat ada hubungannya.

b. Jika ≤ ttable maka Ho ada didaerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya

antara variabel bebas dan variabel terikat tidak ada hubungannya.

Gambar 3.2

Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

3. Penarikan Kesimpulan

(63)

(diterima) dan Ha diterima (ditolak). Kesimpulannya pertumbuhan aset dan

profitabilitas berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap struktur modal yang diberikan. Rasio signifikannya yaitu 5% (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol

(64)

110

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perkembangan pertumbuhan aset pada enam perusahaan farmasi mengalami fluktuasi, diantara keenam perusahaan tersebut pada tahun 2012 PT. Merck. Tbk mengalami penurunan yang paling rendah hal ini disebabkan jumlah aset turun. Rata-rata dari perkembangan pertumbuhan aset mengalami penurunan pada tahun 2012, dan 2014. Pada tahun 2014 penurunan disebabkan oleh pelambatan volume penjualan, dan pelemahan daya beli masyarakat

(65)

3. Perkembangan struktur modal pada enam perusahaan mengalami fluktuasi, satu perusahaan yaitu PT. Pyridam Farma. Tbk paling mengalami peningkatan secara pesat dari tahun 2010-2013. Kenaikan yang paling tinggi terjadi pada tahun 2013 hal tersebut disebabkan oleh peningkatan total liabilitas yang cukup besar. Rata-rata struktur modal mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu dari tahun 2010-2013 namun pada tahun 2014 rata-rata struktur modal mengalami penurunan hal ini dikarenakan pada tahun 2014 terjadi kenaikan ekuitas.

4. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aset dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis memberikan saran bagi perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai bahan pertimbangan perusahaan maupun untuk pihak lainnya mengenai pertumbuhan aset dan profitabilitas terhadap struktur modal, adapun saran yang ingin penulis berikan yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

(66)

2. Bagi Investor

Dalam berinvestasi, investor harus memilih perusahaan yang mempunyai jumlah aset yang tinggi, karena apabila sebuah perusahaan mempunyai jumlah aset yang tinggi maka risiko yang akan dihadapi investor akan semakin kecil, sebab dengan jumlah aset yang tinggi tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah jaminan bagi para investor atas dana yang telah di investasikan ke dalam perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1
tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah struktur aset, ukuran perusahaan, likuiditas dan profitabilitas memiliki pengaruh secara parsial maupun simultan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset memiliki pengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perusahaan farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dimana Return on Equity sebagai ukuran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modal Kerja dan Likuiditas sebagai variabel independen dan profitabilitas sebagai variablel dependen.Modal Kerja diukur

Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perusahaan farmasi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian dimana Return on Equity sebagai ukuran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan dan struktur aset terhadap struktur modal pada perusahaan

Penelitian sekarang variabel independen yang digunakan adalah struktur modal, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh