• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Umur Kayu melina (Gmelina arborea Roxb.) dan Konsentrasi Natrium Sulfit (Na₂So₃) Pada Proses Kimia Panas Mekanis (CTM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Umur Kayu melina (Gmelina arborea Roxb.) dan Konsentrasi Natrium Sulfit (Na₂So₃) Pada Proses Kimia Panas Mekanis (CTM"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Gmelilla arborea

Roxb.)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na

Z

S03)

PADA PROSES KlMIA PANAS ME KANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

Olel!

ANDREAS PARULIAN S.

F 30.1028

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

(2)

Andreas Parulian S. (F 30.1028). Pengaruh Umur Kayu Gmelina (Gille/ilia arborea Roxb.) dan Konsentrasi Natrium sulfit (Na2S03) Pada Proses Kimia Panas Mekanis (CTi\IP) Terhadap Sifat Pulp Untuk Pembuatan Kertas Koran. Dibawah bimbingan Khaswar Syamsu dan Rena M. Siagian.

RINGKASAN

Perkembangan indllstri pulp dan kertas di Indonesia terus mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan keblltllhan kertas untllk berbagai keperluan seperti kertas koran. Dalam perkembangannya indllstri pulp dan kertas merupakan industri yang sangat besar dalam penggunaan kayu sebagai sumber bahan baku. Gl1lelilla arborea Roxb. merupakan lanaman yang pertumbuhanllya l11udah dan cepat, riap tUl11buh yang tinggi dan daur yang relatif pendek sehingga sangat potensial digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pulp dan kertas.

Sebagian besar industri pulp dan kertas masih menggunakan proses konvensional, terutama proses sulfatlkraft yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya mal11pu mengolah hal11pir semua jenis kayu, waktu pemasakan singkat, kekuatan pulp yang tinggi serta l1111dah mendaur ulang larutan pemasakannya. Proses ini juga mel11iliki beberapa kelemahan yaitu rendemen yang rendah serta pencemaran yang ditimbulkannya pada air maupun udara yang berasal dari larutan pemasak maupun dari proses pemutihan pUlpnya. Pulp hasil pengolahan proses kil11ia panas l11ekanis (CTMP) mempunyai kekuatan yang relatif rendah dibandingkan pulp kimia dan wama yang cepat berubah l11enjadi kuning. Rendemen pulp yang clihasilkan relatif tinggi dibandingkan pulp kimia. Selain rendemen yang tinggi, pencemaran Iingkungan oleh proses kimia panas l11ekanis lebih rendah dibandingkan proses kimia. Proses pengolahan pulp secara mekanis umumnya cligunakan untuk pembuatan kertas koran, katalogus, majalah, kelias toilet dan kertas dinding.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari llmur kayu gmelina dan konsentrasi natrium sulfit (Na2S03) terhadap sifat dan kualitas pulp llnluk pembuatan kertas koran clengan proses kimia panas mekanis (CIMP). Parameter yang digunakan adalah renclemen pulp behllTI putih (pulp hasil pemasakan), bilangan kappa, rendemen pulp putih, keteguhan retak, keteguhan sobek, opasitas cetak dan derajat putih.

Penelitian ini mengamati empat tarafllmur kayu Gmelina arborea Roxb. yaitu umllr 6, 8, 10 dan 12 lahun, iiga taraf konsentrasi natrium sulfit yaitu 0, 4 clan 8 persen w/w, berdasarkan berat kering oven serpih kayu yang dimasak.

(3)

Hasil anaiisa sldik ragam menunjukkan bahwa faktor umur kayu berpengaruh nyata terhadap bilangan kappa pulp belum putih, derajat putih lembaran pulp dan berbeda sangat nyata terhadap keteguhan sobek lembaran pulp. Faktor kOllsentrasi natrium sulfit (Na2S03) berbeda nyata terhadap opasitas eetak. Interaksi keclua faktor perlakuan seeara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang cliukur. Rendemen pulp belum putih, ketegl1han retak lembaran pulp dan rendemen pulp putih tidak berbeda nyata akibat kedua faktor perlakl1an. Nilai rata-rata bilangan kappa dan keteguhan sobek lembaran pulp meningkat dengan beliambahnya umur kayu sedangkan nilai rata-rata derajat putih menurun dengan bertambahnya umur kayu. Nilai rata-rata opasitas eetak berfluktuasi terhadap konsentrasi natrium sulfit.

Nilai rata-rata rendemen pulp belum putih sebesar 81,124 persen, dengan nilai rendemen tertinggi sebesar 86,525 persen J ang diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium Sllifit 4 persen. Nilai rata-rata bilangan kappa sebesar 56,589 persen dengan nilai bilangan kappa terendah diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium sulfit 8 persen. Nilai rata-rata rendemen pulp putih sebesar 66,72 persen dengan nilai rendemen tertinggi sebesar 78,86 persen yang diperoleh pada kayu umur 8 tahun dan konsentrasi natrium sulfit sebesar 4 persen Nilai rata-rata keteguhan sobek sebesar 15,934 mN dengan nilai tertinggi diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium sulfit

°

persen yaitu sebesar 32,336 mN. Nilai rata-rata keteguhan retak sebesar 7,899 KPa dengan nilai tertinggi sebesar 12,631 KPa yang diperoleh pada kaYl1 umur 10 tahun dan konsentrasi natrium sui fit

°

persen. Nilai rata-rata derajat putih sebesar 55,910 persen dengan nilai tertinggi sebesar 64,775 persen diperoleh pada kayu umur 6 tahun dan konsentrasi natrium sulfit

°

persen. Nilai rata-rata opasitas eetak sebesar 80,891 persen dengan nilai tertinggi diperoleh pada kayu umur 1

°

tahun dan konsentrasi natrium sulfit 4 persen yaitu sebesar 88,08 persen Nilai keteguhan lipat, keteguhan tarik dan nilai panjang putus lembaran pulp tidak dapat dihitung.
(4)

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Gmelina arborea

Roxb)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na2S03)

PADA PROSES KIMIA PANAS MEKANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

Oleh

ANDREAS P ARULlAN S.

F.30.1028

SKRlPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKUL TAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Glllelill{/ lll'bol'ea

Roxb.)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na

Z

S03)

PADA PROSES KIMIA PANAS MEKANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

SlooPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Industri Fakultas Tcknologi Pcrtanian

11'. Rena Iv!. Siagian, MS. Doscn Pembimbing II

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ANDREAS PARULIAN S.

F.30.1028

Tnnggal iLllus: Agustus 1998

Disetujui,

Bogar, AgllstllS 1998

セ@

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menunjukkan kasih dan setiaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :

1. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc dan Ir. Rena M. Siagian, MS, selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing penulis selama penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

2. Drs. Purwoko, selaku dosen penguji dari Jurusan Teknologi Industri Pertanian.

3. Ibunda tercinta S. Panggaribuan atas doa dan cinta kasihnya yang tulus.

4. Kakanda Martha, Clara, Monang, Robert, Tulang Ciluar dan seluruh keluarga di

Riau.

5. Aryoko, Ariel, Russand, Yusuf dan rekan-rekan yang telah membantu penulis serta

saudara-saudara di Perwira 43 atas kebersamaannya.

Kiranya Tuhan memberkati.

Akhimya penulis harapkan semoga tulisan lUI bermanfaat bagi yang

memerlukan.

Bogor, Agustus 1998 Penulis

(7)

DAFTARISI

Halaman

KA TA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISl. ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GALVlBAR ... vi

DAFT AR LAMPIRAN ... , vii

I. PENDAHULUAN ... I. A. LATAR BELAKANG ... I B. TUJUAN PENELITIAN ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. PENGERTIAN PULP DAN KERTAS KORAN ... .4

B. PROSES KIMIAPANAS MEKANIS (CTMP) ... 5

c.

KA YU GMELINA ... 7

D. SIFATPULPKAYUGMELINA ... 10

E. PERANAN DIMENSI SERAT DAN KOMPOSISI KIMIA KA YU TERHADAP SIFAT PULP ... 1 I III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 14

A. BAHAN DAN ALAI ... 14

I. Bahan ... 14

2. Ala!. ... 14

B. MEIODE PENELITIAN ... IS I. Pembuatan Serpih Kayu ... IS 2. Pembuatan Pulp Kimia Panas Mekanis ... 16

3. Pemutihan Pulp ... 16

4. Pembuatan Lembaran Pulp ... 17

5. Pengujian Sifat Fisik Lembaran Pulp ... 17

6. Model Rancangan Percobaan ... 18

lV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

A. RENDEMEN PULP BELUM PUTIH. ... 20

B. BILANGAN KAPPA ... " 23 A. RENDEMEN PULP PUIIH ... 25

C. SIFAIFISIKDANMEKANIKKERTASLEMBARANPULP ... 27

I. Keteguhan Sobek ... 27

2. Keteguhan Retak ... 31

3. Opasitas Cetak ... 33

4. Derajat Putih ... 35

5. Keteguhan Lipat, Ketegllhan Iarik dan Panjang PlItllS ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. KESIMPULAN ... 39

B. SARAN ... 40

DAFTARPUSTAKA. ... 41

LAMPIRAN ... 44

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Produksi dan Komsnmsi Kertas Koran Indonesia ... . I

8 9 9 Tabel2.

Tabel 3. Tabel4. Tabel 5.

Tabel6.

Tabel7.

Struktur Anotami dan Karakteristik Kayu Gmelina ... . Dimensi Serat Kayu Gmelina ... . Sifat Kimia Kayu Gmelina ... . Nilai Rendemen Pulp Belum Putih Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit ... 20 Nilai Bilangan Kappa Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penan1bahan Natriu111 sulfit ... 23

Nilai Rendemen Pulp Putih Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit ... 25 Tabel 8. Nilai Keteguhan Sobek Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur KaYll

dan Penambahan Natrium sulfit ... 28 Tabel9. Nilai Ketegllhan Retak Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium suI fit ... 31 Tabel 10. Nilai Opasitas Cetak Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium suI fit. ... 33 Tabel 11. Nilai Derajat Putih Kertas Koran Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit... 36

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Graftk Hubungan Rendel11en Pulp Belum putih Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulftt. ... 21 Gambar 2. Graftk Hubungan Bilangan Kappa Pulp Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penal11bahan Natrium Sulfit ... 24 Gambar 3. Graftk Hubungan Rendemen Pulp Putih Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit ... 26 Gambar 4. Grafik Hubungan Keteguhan Sobek Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan UmUf Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit ... 29 Gambar 5. Grafik Hubungan Keteguhan Retak Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan Umur I(ayu dan Penatnbahan Natrium Sulfit. ... 32

Gambar 6. Grafik Hubungan Opasitas Cetak Lel11baran pulp Terhadap

Perlakuan UlTIUr Kayu dan Penambahan Natriu111 Sulfit... ... 34

Gambar 7. Grafik Hubungan Derajat Putih Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit. ... 36 Gambar 8. Pola Pengambilan Contoh Uji ... 46

(10)

DAFT AR LAMP IRAN

Halaman Lampiran 1. Prosedur Analisa.. .. ... ... ... 44 Lampiran 2. Tabel Kondisi Pemucatan Pulp... ... 50 Lampiran 3. Diagram Alir Proses Kimia Panas Mekanis (CTMP)... 51 Lampiran 4. Nilai Hasil Pengukuran Bobot Jenis dan Komponen Kimia

Serat Kayu Gmelina arborea Roxb dan Syarat Kertas Koran

Berdasarkan Standar Industri Indonesia (SII)... 53 Lampiran 5. Nilai Hasil Pengukuran Rendemen Pulp, Bilangan Kappa

dan Pengujian Sifat Fisik dan Mekanis Lembaran Pulp... M Lampiran 6. Hasil Analisa Sidik Ragam dan Uji Jarak Berganda Duncan

Terhadap Rendemen Pulp, Bilangan Kappa,

Sifat Fisik dan Mekanis Lembaran Pulp... ii5

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Gmelilla arborea

Roxb.)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na

Z

S03)

PADA PROSES KlMIA PANAS ME KANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

Olel!

ANDREAS PARULIAN S.

F 30.1028

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERT ANIAN BOGOR

(70)

Andreas Parulian S. (F 30.1028). Pengaruh Umur Kayu Gmelina (Gille/ilia arborea Roxb.) dan Konsentrasi Natrium sulfit (Na2S03) Pada Proses Kimia Panas Mekanis (CTi\IP) Terhadap Sifat Pulp Untuk Pembuatan Kertas Koran. Dibawah bimbingan Khaswar Syamsu dan Rena M. Siagian.

RINGKASAN

Perkembangan indllstri pulp dan kertas di Indonesia terus mengalami peningkatan sesuai dengan peningkatan keblltllhan kertas untllk berbagai keperluan seperti kertas koran. Dalam perkembangannya indllstri pulp dan kertas merupakan industri yang sangat besar dalam penggunaan kayu sebagai sumber bahan baku. Gl1lelilla arborea Roxb. merupakan lanaman yang pertumbuhanllya l11udah dan cepat, riap tUl11buh yang tinggi dan daur yang relatif pendek sehingga sangat potensial digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pulp dan kertas.

Sebagian besar industri pulp dan kertas masih menggunakan proses konvensional, terutama proses sulfatlkraft yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya mal11pu mengolah hal11pir semua jenis kayu, waktu pemasakan singkat, kekuatan pulp yang tinggi serta l1111dah mendaur ulang larutan pemasakannya. Proses ini juga mel11iliki beberapa kelemahan yaitu rendemen yang rendah serta pencemaran yang ditimbulkannya pada air maupun udara yang berasal dari larutan pemasak maupun dari proses pemutihan pUlpnya. Pulp hasil pengolahan proses kil11ia panas l11ekanis (CTMP) mempunyai kekuatan yang relatif rendah dibandingkan pulp kimia dan wama yang cepat berubah l11enjadi kuning. Rendemen pulp yang clihasilkan relatif tinggi dibandingkan pulp kimia. Selain rendemen yang tinggi, pencemaran Iingkungan oleh proses kimia panas l11ekanis lebih rendah dibandingkan proses kimia. Proses pengolahan pulp secara mekanis umumnya cligunakan untuk pembuatan kertas koran, katalogus, majalah, kelias toilet dan kertas dinding.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari llmur kayu gmelina dan konsentrasi natrium sulfit (Na2S03) terhadap sifat dan kualitas pulp llnluk pembuatan kertas koran clengan proses kimia panas mekanis (CIMP). Parameter yang digunakan adalah renclemen pulp behllTI putih (pulp hasil pemasakan), bilangan kappa, rendemen pulp putih, keteguhan retak, keteguhan sobek, opasitas cetak dan derajat putih.

Penelitian ini mengamati empat tarafllmur kayu Gmelina arborea Roxb. yaitu umllr 6, 8, 10 dan 12 lahun, iiga taraf konsentrasi natrium sulfit yaitu 0, 4 clan 8 persen w/w, berdasarkan berat kering oven serpih kayu yang dimasak.

(71)

Hasil anaiisa sldik ragam menunjukkan bahwa faktor umur kayu berpengaruh nyata terhadap bilangan kappa pulp belum putih, derajat putih lembaran pulp dan berbeda sangat nyata terhadap keteguhan sobek lembaran pulp. Faktor kOllsentrasi natrium sulfit (Na2S03) berbeda nyata terhadap opasitas eetak. Interaksi keclua faktor perlakuan seeara statistik tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang cliukur. Rendemen pulp belum putih, ketegl1han retak lembaran pulp dan rendemen pulp putih tidak berbeda nyata akibat kedua faktor perlakl1an. Nilai rata-rata bilangan kappa dan keteguhan sobek lembaran pulp meningkat dengan beliambahnya umur kayu sedangkan nilai rata-rata derajat putih menurun dengan bertambahnya umur kayu. Nilai rata-rata opasitas eetak berfluktuasi terhadap konsentrasi natrium sulfit.

Nilai rata-rata rendemen pulp belum putih sebesar 81,124 persen, dengan nilai rendemen tertinggi sebesar 86,525 persen J ang diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium Sllifit 4 persen. Nilai rata-rata bilangan kappa sebesar 56,589 persen dengan nilai bilangan kappa terendah diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium sulfit 8 persen. Nilai rata-rata rendemen pulp putih sebesar 66,72 persen dengan nilai rendemen tertinggi sebesar 78,86 persen yang diperoleh pada kayu umur 8 tahun dan konsentrasi natrium sulfit sebesar 4 persen Nilai rata-rata keteguhan sobek sebesar 15,934 mN dengan nilai tertinggi diperoleh pada kayu umur 12 tahun dan konsentrasi natrium sulfit

°

persen yaitu sebesar 32,336 mN. Nilai rata-rata keteguhan retak sebesar 7,899 KPa dengan nilai tertinggi sebesar 12,631 KPa yang diperoleh pada kaYl1 umur 10 tahun dan konsentrasi natrium sui fit

°

persen. Nilai rata-rata derajat putih sebesar 55,910 persen dengan nilai tertinggi sebesar 64,775 persen diperoleh pada kayu umur 6 tahun dan konsentrasi natrium sulfit

°

persen. Nilai rata-rata opasitas eetak sebesar 80,891 persen dengan nilai tertinggi diperoleh pada kayu umur 1

°

tahun dan konsentrasi natrium sulfit 4 persen yaitu sebesar 88,08 persen Nilai keteguhan lipat, keteguhan tarik dan nilai panjang putus lembaran pulp tidak dapat dihitung.
(72)

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Gmelina arborea

Roxb)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na2S03)

PADA PROSES KIMIA PANAS MEKANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

Oleh

ANDREAS P ARULlAN S.

F.30.1028

SKRlPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

1998

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(73)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKUL TAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGARUH UMUR KAYU GMELINA

(Glllelill{/ lll'bol'ea

Roxb.)

DAN KONSENTRASI NATRIUM SULFIT (Na

Z

S03)

PADA PROSES KIMIA PANAS MEKANIS (CTMP) TERHADAP

SIFAT PULP UNTUK PEMBUATAN KERTAS KORAN

SlooPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi Industri Fakultas Tcknologi Pcrtanian

11'. Rena Iv!. Siagian, MS. Doscn Pembimbing II

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ANDREAS PARULIAN S.

F.30.1028

Tnnggal iLllus: Agustus 1998

Disetujui,

Bogar, AgllstllS 1998

セ@

(74)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menunjukkan kasih dan setiaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besamya kepada :

1. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, MSc dan Ir. Rena M. Siagian, MS, selaku dosen

pembimbing yang telah membimbing penulis selama penelitian dan penyusunan

skripsi ini.

2. Drs. Purwoko, selaku dosen penguji dari Jurusan Teknologi Industri Pertanian.

3. Ibunda tercinta S. Panggaribuan atas doa dan cinta kasihnya yang tulus.

4. Kakanda Martha, Clara, Monang, Robert, Tulang Ciluar dan seluruh keluarga di

Riau.

5. Aryoko, Ariel, Russand, Yusuf dan rekan-rekan yang telah membantu penulis serta

saudara-saudara di Perwira 43 atas kebersamaannya.

Kiranya Tuhan memberkati.

Akhimya penulis harapkan semoga tulisan lUI bermanfaat bagi yang

memerlukan.

Bogor, Agustus 1998 Penulis

(75)

DAFTARISI

Halaman

KA TA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISl. ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GALVlBAR ... vi

DAFT AR LAMPIRAN ... , vii

I. PENDAHULUAN ... I. A. LATAR BELAKANG ... I B. TUJUAN PENELITIAN ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

A. PENGERTIAN PULP DAN KERTAS KORAN ... .4

B. PROSES KIMIAPANAS MEKANIS (CTMP) ... 5

c.

KA YU GMELINA ... 7

D. SIFATPULPKAYUGMELINA ... 10

E. PERANAN DIMENSI SERAT DAN KOMPOSISI KIMIA KA YU TERHADAP SIFAT PULP ... 1 I III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 14

A. BAHAN DAN ALAI ... 14

I. Bahan ... 14

2. Ala!. ... 14

B. MEIODE PENELITIAN ... IS I. Pembuatan Serpih Kayu ... IS 2. Pembuatan Pulp Kimia Panas Mekanis ... 16

3. Pemutihan Pulp ... 16

4. Pembuatan Lembaran Pulp ... 17

5. Pengujian Sifat Fisik Lembaran Pulp ... 17

6. Model Rancangan Percobaan ... 18

lV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20

A. RENDEMEN PULP BELUM PUTIH. ... 20

B. BILANGAN KAPPA ... " 23 A. RENDEMEN PULP PUIIH ... 25

C. SIFAIFISIKDANMEKANIKKERTASLEMBARANPULP ... 27

I. Keteguhan Sobek ... 27

2. Keteguhan Retak ... 31

3. Opasitas Cetak ... 33

4. Derajat Putih ... 35

5. Keteguhan Lipat, Ketegllhan Iarik dan Panjang PlItllS ... 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

A. KESIMPULAN ... 39

B. SARAN ... 40

DAFTARPUSTAKA. ... 41

LAMPIRAN ... 44

(76)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Produksi dan Komsnmsi Kertas Koran Indonesia ... . I

8 9 9 Tabel2.

Tabel 3. Tabel4. Tabel 5.

Tabel6.

Tabel7.

Struktur Anotami dan Karakteristik Kayu Gmelina ... . Dimensi Serat Kayu Gmelina ... . Sifat Kimia Kayu Gmelina ... . Nilai Rendemen Pulp Belum Putih Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit ... 20 Nilai Bilangan Kappa Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penan1bahan Natriu111 sulfit ... 23

Nilai Rendemen Pulp Putih Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit ... 25 Tabel 8. Nilai Keteguhan Sobek Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur KaYll

dan Penambahan Natrium sulfit ... 28 Tabel9. Nilai Ketegllhan Retak Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium suI fit ... 31 Tabel 10. Nilai Opasitas Cetak Lembaran Pulp Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium suI fit. ... 33 Tabel 11. Nilai Derajat Putih Kertas Koran Pada Perlakuan Umur Kayu

dan Penambahan Natrium sulfit... 36

(77)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Graftk Hubungan Rendel11en Pulp Belum putih Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulftt. ... 21 Gambar 2. Graftk Hubungan Bilangan Kappa Pulp Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penal11bahan Natrium Sulfit ... 24 Gambar 3. Graftk Hubungan Rendemen Pulp Putih Terhadap Perlakuan

Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit ... 26 Gambar 4. Grafik Hubungan Keteguhan Sobek Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan UmUf Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit ... 29 Gambar 5. Grafik Hubungan Keteguhan Retak Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan Umur I(ayu dan Penatnbahan Natrium Sulfit. ... 32

Gambar 6. Grafik Hubungan Opasitas Cetak Lel11baran pulp Terhadap

Perlakuan UlTIUr Kayu dan Penambahan Natriu111 Sulfit... ... 34

Gambar 7. Grafik Hubungan Derajat Putih Lembaran Pulp Terhadap

Perlakuan Umur Kayu dan Penambahan Natrium Sulfit. ... 36 Gambar 8. Pola Pengambilan Contoh Uji ... 46

(78)

DAFT AR LAMP IRAN

Halaman Lampiran 1. Prosedur Analisa.. .. ... ... ... 44 Lampiran 2. Tabel Kondisi Pemucatan Pulp... ... 50 Lampiran 3. Diagram Alir Proses Kimia Panas Mekanis (CTMP)... 51 Lampiran 4. Nilai Hasil Pengukuran Bobot Jenis dan Komponen Kimia

Serat Kayu Gmelina arborea Roxb dan Syarat Kertas Koran

Berdasarkan Standar Industri Indonesia (SII)... 53 Lampiran 5. Nilai Hasil Pengukuran Rendemen Pulp, Bilangan Kappa

dan Pengujian Sifat Fisik dan Mekanis Lembaran Pulp... M Lampiran 6. Hasil Analisa Sidik Ragam dan Uji Jarak Berganda Duncan

Terhadap Rendemen Pulp, Bilangan Kappa,

Sifat Fisik dan Mekanis Lembaran Pulp... ii5

Referensi

Dokumen terkait

Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Muria Kudus yang etalah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.. Masluri,

Sebagai sebuah siklus, kondisi bursa yang tercermin dalam indeks tidak statis tetapi selalu dinamis pararel dengan kondisi kegiatan perekonomian yang menyertainya.

Implikasi dari pendapat tersebut, walaupun ada interaksi kepadatan sosial tinggi, kompetitif, dan di antara subjek kurang saling mengenal dengan aspek kepribadian, tetapi

Sehingga KBM tidak berjalan sesuai target yang ditetapkan kurikulum. Sebotol

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H1, H2, H3 dan H4) dapat disimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel Penghargaan Finansial yang berpengaruh secara signifikan terhadap

Sedangkan menurut Rangkuti (2004) persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode

Dari hasil pengujian diperoleh hasil terbaik dengan nilai fitness tertinggi pada ukuran populasi 100, jumlah generasi 2500 nilai probabilitasi crossover 0,3 dan probabilitas

Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kulit pisang dapat mengantarkan arus listrik, sehingga dapat digunakan untuk menggantikan elektrolit pada baterai komersil yang