• Tidak ada hasil yang ditemukan

PA : Sistem Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar Pada Bagian Sekretaris PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PA : Sistem Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar Pada Bagian Sekretaris PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Sidoarjo."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA (PERSERO) CABANG SIDOARJO

PROYEK AKHIR

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA

2013

Nama

: VIVIE FRISTHIANSARI

NIM

: 10.39015.0003

Program : DIII (Diploma Tiga)

(2)

vi

Sistem pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk cabang Sidoarjo meliputi surat masuk, surat keluar, kearsipan, dan lain sebagainya. Arsip merupakan suatu sumber informasi dari berbagai bidang yang akan disimpan pada tempat penyimpanan. Tujuan penulisan laporan Proyek Akhir ini adalah untuk mengetahui prosedur penanganan surat masuk dan surat keluar secara manual dan komputerisasi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kantor cabang Sidoarjo, mengetahui pengelolaan kearsipan secara

elektronik filing (e-filing) dengan menggunakan aplikasi Bank BTN dan

mengetahui penanganan dokumen hardcopy menjadi softcopy secara online dengan menggunakan Optical Character Recognition (OCR). Metode penulisan laporan Proyek Akhir ini dilakukan dengan cara studi literatur, observasi dan

interview terhadap narasumber di PT. Bak Tabungan Negara (Persero) Tbk kantor

cabang Sidoarjo. Dari hasil observasi dan interview, diketahui bahwa penanganan surat masuk dan keluar dilakukan dengan menggunakan sistem manual dan komputerisasi. Sistem alur surat masuk dimulai dari penerima kemudian ditindaklanjuti ke masing – masing unit kemudian diarsipkan. Surat keluar diproses dari mengkonsep surat hingga pengiriman surat keluar. Pengelolaan kearsipan secara elektronik filing (e-filing) menggunakan aplikasi Bank BTN. Penerapan dokumen hardcopy yang akan diubah menjadi softcopy menggunakan

software Optical Character Recognition (OCR), tanpa harus mengetik seperti

aslinya. Software tersebut dapat dilakukan secara online gratis tanpa mendaftar terlebih dahulu.

Kata Kunci: Surat Masuk dan Keluar, Kearsipan, Optical Character Recognition

(OCR).

(3)

Management system of incoming mail and outgoing mail at. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sidoarj include incoming mail, outgoing mail, filing, and so forth. Archives are source of information from a variety of fields that will be stored in the storage area. The purpose of writing this final project was to determine the procedures for handling incoming and outgoing mail manually and computerized at PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sidoarjo office,to know the archival management of electronic filing (e-filing) with the use and application of Bank BTN, t know the handling of converting hardcopy to softcopy document using Optical Character Recognition (OCR). The final project report writing method was done by means of literature study, observation and interviews with informants in PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sidoarjo. From the observation and interview, it was known that the handling of incoming and outgoing mail was done using manual and computerized systems. Incoming mail flow system starts from the recipient and will be followed into the units and finally, it will be archived. Outgoing mail flow system starts from conceptualizing to the delivery of outgoing mail, electronic filing is done using BTN Bank application. Application of hardcopy documents to be converted into softcopy used Optical Character Recognition software (OCR), without having to type as the original. The software can be done online for free without registering first.

(4)

Halaman

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Laporan... 4

1.4.1 Tujuan Umum ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Tujuan Khusus ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Manfaat ... 4

1.5.1 Manfaat Bagi Perusahaan ... 4

1.5.2 Manfaat bagi STIKOM Surabaya ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 7

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ... 7

2.2 Gambaran Umum Perusahaan ... 10

2.2.1 Visi dan Misi serta Budaya Perusahaan ... 10

(5)

2.2.5 Lokasi Perusahaan ... 25

2.3 Gambaran Organisasi Perusahaan ... 26

2.3.1 Tata Letak Ruangan Secara Umum Perusahaan ... 26

2.3.2 Tata Letak Ruangan Sekretaris Perusahaan ... 27

BAB III LANDASAN TEORI ... 28

3.1 Surat ... 28

3.1.1 Pengertian Surat... 28

3.1.2 Tujuan Surat ... 29

3.1.3 Bentuk Surat ... 29

3.1.4 Pengelompokan Surat ... 34

3.2 Surat Masuk dan Surat Keluar ... 40

3.2.1 Pengelolaan Surat Masuk ... 40

3.2.2 Proses Pengurusan Surat Masuk ... 43

3.2.3 Pengelolaan Surat Keluar ... 46

3.3 Kearsipan ... 48

3.3.1 Pengertian Arsip ... 48

3.3.2 Jenis Arsip ... 50

3.3.3 Sistem Pengindeksan ... 51

3.3.4 Pengorganisasian Arsip ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Pengelolaan Surat Masuk dan Keluar ... 59

(6)

4.2.1 Arsip Surat Masuk Elektronik Filing (E-Filing) ... 79

4.2.2 Arsip Surat Keluar Elektronik Filing (E-Filing) ... 82

4.3 Menangani Dokumen Hardcopy Menjadi Dokumen Softcopy... 86

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(7)

Halaman

(8)

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi ... 19

Gambar 2.2 Logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk ... 23

Gambar 2.3 Lokasi Bank Tabungan Negara Sidoarjo ... 25

Gambar 2.5 Ruang Sekretaris PT. Bank Tabungan Negara ... 27

Gambar 4.1 Contoh Lembar Disposisi Kosong ... 62

Gambar 4.2 Contoh Lembar Disposisi yang sudah Diisi ... 63

Gambar 4.3 Surat masuk ke pihak consumer ... 64

Gambar 4.4 Memo Surat dari Kantor Pusat ... 65

Gambar 4.5 Disposisi beserta surat masuk ke pihak supporting ... 66

Gambar 4.6 Nomor Agenda ... 66

Gambar 4.7 Workflow Alur Surat Masuk ... 67

Gambar 4.8 Aplikasi Bank BTN ... 69

Gambar 4.9 Tampilan awal email masuk ... 70

Gambar 4.10 Email Masuk dari Kantor Cabang keseluruhan... 71

Gambar 4.11 Detail email masuk ... 71

Gambar 4.12 Email Masuk di Print ... 71

Gambar 4.13 Email dalam Microsof Outlook ... 72

Gambar 4.14 Workflow alur surat keluar ... 74

Gambar 4.15 Memo surat keluar ... 78

Gambar 4.16 Buka File Bank BTN... 79

Gambar 4.17 Membuka Aplikasi Manajemen Surat Masuk ... 80

(9)

Gambar 4.21 Gambar tampilan surat keluar ... 83

Gambar 4.22 Gambar Data Baru ... 83

Gambar 4.23 Input Data Surat Keluar... 84

Gambar 4.24 Pencarian data surat keluar ... 85

Gambar 4.25 Penemuan Data Surat Keluar ... 85

Gambar 4.26 Tampilan Awal OCR Online ... 87

Gambar 4.27 Memilih file dan mengupload file ... 88

Gambar 4.28 Pemilihan Bahasa dan Format File ... 88

Gambar 4.29 Mengetik kode dan Recognize... 89

(10)

Halaman

Lampiran 1. Ruang Sekretaris Bank Tabungan Negara Cabang Sidoarjo ... 95

Lampiran 2. Area Layanan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ... 96

Lampiran 3. Surat Ijin Kerja Praktek ... 97

Lampiran 4. Kartu Bimbingan ... 98

Lampiran 5. Form KP – 5 ... 98

Lampiran 6. Form KP – 6 ... 98

(11)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini, pekembangan otomasi perkantoran sangat

pesat. Organisasi ataupun perusahaan pasti membutuhkan seorang karyawan yang

sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dalam era globalisasi seseorang

dituntut untuk memahami suatu otomasi perkantoran yang modern. Otomasi

perkantoran modern dapat menunjang kinerja karyawan menjadi lebih baik bila

dibandingkan dengan yang dahulu menggunakan sistem perkantoran manual. Oleh

karena itu seorang sekretaris dituntut untuk dapat menggunakan otomasi

perkantoran secara modern. Seseorang sekretaris yang memiliki kemampuan

dalam bidang teknologi informasi khususnya otomasi perkantoran dapat

menyelesaikan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.

Sekretaris harus tanggap akan tugas dan tanggung jawabnya dalam

memudahkan kinerja pimpinan. Oleh karena itu seorang sekretaris dituntut untuk

melakukan tugas pokoknya seperti membuat jadwal pimpinan, mengelola data

yang masuk termasuk surat, undangan, nota dinas dan mengarsipkannya. Arsip

merupakan salah satu sumber data dalam proses pengambilan keputusan

manajemen. Pengarsipan dilakukan agar informasi dapat tersimpan dengan rapi

sehingga pada saatnya diperlukan, dapat ditemukan kembali dengan mudah.

Proses pengarsipan data dapat dilakukan secara manual dan komputerisasi.

Masalah pengarsipan dapat timbul dalam hal efektifitas dan efisiensi di

(12)

Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Sidoarjo. Sistem pengarsipan yang

dilakukan kurang efisien dalam hal pendistribusian surat masuk. Surat masuk

harus diantarkan kepada Branch Manager (Pimpinan) dan masing-masing bagian

seperti Deputy Branch Manager Comercial (Manajer Komersial), Deputy Branch

Manager Consumer (Manajer Konsumer), Deputy Branch Manager Supporting

(Manajer Pendukung) sedangkan surat keluar juga meminta persetujuan dari

atasan apakah sesuai dengan balasan surat masuk. Jadi surat-surat tersebut tidak

dapat secara langsung diarsipkan oleh bagian sekretaris. Surat tersebut tidak dapat

diarsipkan karena harus menunggu disposisi dari atasan. Jika atasan sedang berada

di ruangan maka akan segera di disposisikan dan secara langsung diberikan pada

bagian masing-masing untuk dicatat dalam komputerisasi dengan Microsoft Excel.

Microsoft Excel berfungsi sebagai pencatat harian surat masuk sesuai dengan

bagian masing-masing. Surat tersebut tidak dapat diarsipkan secara langsung

karena menunggu hasil balasan sesuai dengan bagian masing-masing yang

menerima surat tersebut. Karena lambannya tindakan dalam penangan surat yang

harus menunggu dari bagian lain tersebut, menyebabkan surat tersebut menumpuk

hingga diletakkan di dalam sebuah gudang atau meja kerja. Proses pengarsipan

dilakukan setelah surat tersebut lengkap. Setelah surat lengkap, pengarsipan

dilakukan dengan sistem subyek dan tahun. Dalam hal ini pengarsipan masih

dilakukan secara manual.

Proses pengarsipan secara komputerisasi di bagian sekretaris pada PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dilakukan dengan memanfaatkan Microsoft

Excel. Pengarsipan secara terkomputerisasi ini dilakukan dengan tujuan untuk

(13)

dilakukan pengarsipan manual, maka untuk mencari data akan sangat menyulitkan

dengan mencari urutan nomor agenda. Namun pemanfaatan Microsoft Excel

masih menimbulkan masalah jika terjadi kerusakan data karena virus, sehingga

solusi lain masih sangat diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar secara

manual dan komputerisasi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

kantor Cabang Sidoarjo ?

b. Bagaimana pengelolaan kearsipan secara elektronik filing (e-filing) dengan

program Aplikasi Bank BTN pada bagian sekretaris PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk kantor Cabang Sidoarjo ?

c. Bagaimana pengelolaan pengubahan dokumen hardcopy menjadi softcopy

secara online melalui Optical Character Recognition (OCR) ?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penjelasan mengenai sistem penanganan surat masuk dan surat keluar

secara manual dan komputerisasi pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk Kantor Cabang Sidoarjo.

b. Penjelasan mengenai sistem pengelolaan kearsipan secara elektronik filing

(e-filing) dengan program aplikasi Bank BTN pada bagian sekretaris PT.

(14)

c. Penjelasan mengenai pengelolaan pengubahan suatu dokumen hardcopy

menjadi softcopy secara online melalui Optical Character Recognition

(OCR).

1.4 Tujuan

Tujuan penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui prosedur penanganan surat masuk dan keluar pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk kantor Cabang Sidoarjo.

2. Memahami proses pengelolaan kearsipan secara elektronik filing (e-filing)

dengan aplikasi Bank BTN pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk kantor Cabang Sidoarjo.

3. Memahami pengubahan dokumen hardcopy menjadi softcopy secara

online melalui Optical Character recognition (OCR).

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Bagi Perusahaan

Dengan adanya mahasiswa Proyek Akhir diperusahaan dapat membantu

dalam proses kegiatan sehari – hari di perusahaan dan memberi

sumbangan pemikiran yang berguna bagi perusahaan.

1.5.2 Manfaat bagi STIKOM Surabaya

1. Laporan proyek akhir ini dapat digunakan sebagai alternatif media bacaan

bagi mahasiswa generasi mendatang, khususnya bagi mahasiswa

Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan pada khususnya sebagai

(15)

topik yang sama dan untuk mahasiswa program studi lain sebagai

penambah wawasan ilmu pengetahuan.

2. Sebagai media untuk meningkatkan kerja sama antara perusahaan dengan

STIKOM Surabaya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Proyek

Akhir sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan membahas tentang latar belakang penulisan Proyek Akhir,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika

penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PROYEK AKHIR

Gambaran umum perusahaan membahas tentang tempat dilakukannya

Proyek Akhir yang terdiri dari gambaran umum PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk kantor Cabang Sidoarjo, struktur organisasi, makna logo, visi misi

& motto, lokasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang

Sidoarjo, tata letak ruangan, fungsi arsip.

BAB III LANDASAN TEORI

Landasan teori membahas tentang teori-teori yang berhubungan langsung

dengan prosedur surat masuk dan keluar secara manual dan komputerisasi, sistem

(16)

hardcopy menjadi softcopy secara online melalui Optical Character Recognition

(OCR).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan membahas tentang hasil-hasil Proyek Akhir berserta

pembahasan dan penjabaran di tempat Proyek Akhir pada bagian sekretaris PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Sidoarjo.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan dari permasalahan yang diangkat

(17)

7

1.

2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan

2.1.1 Sejarah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

1. 1897 : Berdiri dengan nama Postpaar Bank

2. 1942 - 1945 : Berubah nama menjadi Chokin Kyoku

3. 1950 : Menjadi Bank Tabungan Pos

4. 1963 : Menjadi Bank Tabungan Negara

5. 1968 : Resmi dimiliki Pemerintah (BUMN)

6. 1974 : Pelayanan lebih difokuskan

7. 1989 : Mendapat izin bank umum dan penerbitan obligasi

8. 1992 : Menjadi Persero

9. 1994 : Mendapat izin bank devisa

10.2000 : Ikut program Rekapitulasi

11.2002 : Pinjaman Tanpa Subsidi

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah

Hindia Belanda melalui Koninklikij Besluit No.27 tanggal 16 Oktober 1987

mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang

serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta,

Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940 kegiatanya terganggu, sebagai

akibat penyeburan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan

tabungan besar - besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun

(18)

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pemerintah Jepang.

Jepang membekukan kegiatan POSTSPAARBANK dan mendirikan TYOKIN

KYOKU sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui

tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan

paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang

Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan

inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambil alihan

TYOKIN KYOKU dari pemerintah Jepang ke RI dan terjadilah penggantian nama

menjadi KANTOR TABUNGAN POS. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh

pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama.

Tugas pertama KANTOR TABUNGAN POS adalah melakukan

penukaran uang Jepang dengan uang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan

KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda

(Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk kantor

cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingga tahun 1949. Saat KANTOR

TABUNGAN POS diganti menjadi BANK TABUNGAN POS RI, lembaga ini

bernaung dibawah Kementrian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

sejak tahun 1950 tetapi yang substantive bagi sejarah BTN adalah dikeluarkan UU

Darurat No.9 tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama

POSTSPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan staatblat no.295 tahun 1941

menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari

Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan dibawah menteri Urusan

Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masih bernama BANK

(19)

tanggal lahir Bank Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU

Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953 tanggal 18 Desember

1953. Perubahan nama dari BANK TABUNGAN POS menjadi BANK

TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22

Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei

1964. Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik

Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang

sebelumnya (Sejak Tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BI unit

V. Jika tugas utama saat pendirian POSTPAARBANK (1987) sampai dengan

BANK TABUNGAN NEGARA (1968) adalah gerak dalam lingkup

penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK

TABUNGAN NEGARA ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR

(Kredit Pinjaman Rumah) dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi

tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai

hari KPR bagi BTN. Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun

1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992

yang merupakan pelaksanaan dari UU No.7 tahun 1992 bentuk hukum BTN

berubah menjadi perusahaan perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) dengan call name bank BTN. Berdasarkan kajian

konsultan independent, Price Waterhouse Cooper, pemerintah melalui Menteri

BUMN dalam surat S-544/M/2000 memutuskan bank BTN sebagai bank umum

(20)

2.2 Gambaran Umum Perusahaan

2.2.1 Visi dan Misi serta Budaya Perusahaan

Visi dan misi PT. Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan dan

mengutamakan kepuasan nasabah.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan

industri yang terkait, serta menyediakan produk dan jasa perbankan

lainnya.

b. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.

c. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi berkelanjutan

sesuai dengan kebutuhan nasabah.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sehat sesuai dengan prinsip

kehati hatian dan Good Coorperative Government untuk meningkatkan

Shareholder Value.

e. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungan.

3. Budaya Perusahaan (Pola Prima)

1. 6 (Enam) Nilai – Nilai Dasar

a. Pelayanan Prima

b. Inovasi

c. Keteladanan

(21)

e. Integritas

f. Kerjasama

2. 12 (Dua Belas) Perilaku Utama

a. Ramah, sopan dan bersahabat

b. Peduli, proaktif dan cepat tanggap

c. Berinisiatif melakukan penyempurnaan

d. Berorientasi menciptakan nilai tambah

e. Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar

f. Memotivasi penerapan nilai – nilai budaya kerja

g. Kompeten dan bertanggung jawab

h. Bekerja cerdas dan tuntas

i. Konsisten dan disiplin

j. Kompeten dan berdedikasi

k. Tulus dan terbuka

l. Saling percaya dan menghargai

2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang sangat penting alam

suatu lembaga, fungsinya adalah untuk menetapkan wewenang dan tanggung

jawab dari masing – masing anggota atau karyawan. Struktur organisasi terbagi

dalam 3 (tiga) macam, yaitu :

1. Bentuk Garis (Line)

Dalam bentuk organisasi ini kekuasaan dan tanggung jawab ditentukan

berdasarkan garis – garis yang menghubungkannya.

(22)

Bentuk organisasi ini hampir menyerupai dengan organisasi berbentuk garis,

hanya saja dalam organisasi ini diperlukan seorang staf. Staf adalah seorang

yang ahli dalam bidangnya yang membantu tugas dari pimpinan.

3. Organisasi Fungsional

Bentuk struktur organisasi ini disusun berdasarkan atas fungsi – fungsi yang

ada dalam organisasi tersebut. Misalnya: fungsi administrasi dan lain-lain.

Disini seorang pimpinan mempunyai hak untuk memerintah semua

bawahannya selama masih berhubungan dengan kerjanya.

Dari macam-macam bentuk organisasi diatas PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk menggunakan bentuk organisasi garis (line) dan staf, dikarenakan

dapat terlihat jelas adanya pembagian tugas kerja dari masing-masing jabatan.

Adapun uraian dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan berdasarkan

struktur organisasi pada PT. Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Adalah Badan pelaksana operasional yang dalam menjalankan tugasnya

dibantu oleh direktur utama serta badan pengawasan dari PT. Bank Tabungan

Negara itu sendiri.

2. Direktur Utama

Adalah badan yang berwenang untuk menentukan apa yang terjadi pada

peraturan perusahaan. Direktur utama merupakan wakil dari PT. Bank

Tabungan Negara dalam menangani suatu masalah yang dihadapi serta

(23)

3. Divisi

Adalah inti dari suatu organisasi perusahaan yang bertugas melaksanakan

fungsi utama dari suatu perusahaan.

Di dalam PT. Bank Tabungan Negara, kantor cabang terbagi dalam 4 (Empat)

kelas, yaitu :

1. Kantor Cabang Kelas Utama

Yaitu kantor cabang yang mempunyai jumlah nasabah (Penabung, debitur,

deposan, giran) kurang lebih 500.000 nasabah.

2. Kantor Cabang Kelas I

Yaitu kantor cabang yang mempunyai jumlah nasabah (penabung, debitur,

deposan, giran) kurang lebih 200.000 nasabah tetapi kurang dari 500.000

nasabah.

3. Kantor Cabang kelas II

Yaitu kantor cabang yang mempunyai jumlah nasabah (penabung, debitur,

deposan, giran) kurang lebih 50.000 nasabah tetapi lebih kecil dari 200.000

nasabah.

4. Kantor Cabang Kelas III

Yaitu kantor cabang yang paling kecil karena mempunyai jumlah nasabah

kurang dari 50.000 nasabah.

Kantor cabang juga membawahi kantor yang fungsinya untuk membantu

meringankan tugas dari kantor cabng. Kantor tersebut adalah :

(24)

Suatu unit kerja yang diklasifikasikan dibawah kantor cabang, tanggung

jawabnya adalah kepada kantor cabang yang membawahi suatu wilayah

tertentu untuk penerimaan tabungan, angsuran KPR, penerimaan kredit dll.

2. Kantor Kas (Kankas)

Unit kerja yang berfungsi sebagai penerimaan angsuran KPR, tabungan dll.

Wilayah kantor kas lebih kecil dibandingkan dengan kantor cabang pembantu.

3. Tempat Pembayan Angsuran (TPA)

Unit kerja terkecil dibawah klasifikasi kantor kas sebagai perpanjangan loket

kantor cabang yang melaksanakan tugas penerimaan angsuran KPR dan

tabungan.

Setiap organisasi memiliki struktur organisasi yang efisien, tidak terlalu

longgar dan tidak terlalu sempit. Yang dimaksud dengan struktur organisasi

adalah suatu bagan yang memperlihatkan pendelegasian wewenang dari atasan

kepada bawahan. Adapun susunan organisasi dari PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Cabang Sidoarjo. Beserta tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang (Branch Manager)

a. Memimpin kantor cabang ditempat kedudukanya dan bertindak untuk dan

atas nama direksi di dalam maupun di luar pengadilan dalam hubunganya

dengan pihak lain atau pihak ketiga di luar wilayah kerjanya yang

berhubungan dengan usaha bank berdasarkan surat kuasa umum dan surat

kuasa khusus dari direksi.

b. Bertanggung jawab atas kebenaran penyusunan laporan secara berkala

maupun insidentil dan laporan lainnya sehubungan denga fungsi kantor

(25)

c. Pengelolaan harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan kantor cabang

berdasarkan prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan tertib sesuai

ketentuan dan prosedur yang ditetapkan direksi.

d. Pelaksanaan dan pengusahaan pembayaran kembali kredit yang diberikan

dengan cara yang dapat di pertanggung jawabkan.

e. Pengawasan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan dengan

mengadakan evaluasi.

2. Sekretaris

a. Mengatur segala aktivitas manajemen dan administrasinya bagi

kepentingan manajemen cabang.

b. Membantu manajemen dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak luar

cabang.

3. Deputy Branch Manager (DBM) Consumer

Tugas dari DBM Consumer adalah memantau dan melakukan pengawasan

kredit pinjaman dalam jumlah perseorangan. dan memantau tugas – tugas

yang diberikan untuk bawahan serta mengadakan evaluasi. Deputy branch

manager consumer membawahi tiga seksi pokok diantaranya :

a. Mortgage & Consumer Lending

Tugas dari mortgage & consumer lending adalah melakukan peminjaman

terhadap nasabah perseorangan dengan proses pinjaman yang sudah

ditentukan oleh kantor pusat. Mortgage & Consumer Lending sendiri

terpecah menjadi tiga bagian yang terdiri dari loan marketing, customer

(26)

b. Consumer Funding & Service

Tugas dari consumer funding & service yaitu melakukan pendanaan

langsung. Consumer funding & service sendiri terdiri dari beberapa bagian

diantaranya adalah consumer funding dan post office marketing.

c. Customer Care

Tugas dari customer care yaitu melakukan pelayanan terhadap nasabah

bank tabungan Negara dan memberikan informasi serta menangani

masalah ataupun pengaduan nasabah.

4. Deputy Branch Manager (DBM) Commercial

Deputy Branch Manager Commercial melakukan pinjaman ataupun

pendanaan dalam jumlah besar. Bagian ini membawahi dua seksi pokok :

1. Housing & Commercial Lending

Tugas dari housing & commercial lending adalah melakukan pinjaman

dalam jumlah besar, pinjaman dalam jumlah besar terdiri dari organisasi,

pendidikan, apartemen yang pinjaman itu sendiri merupakan dari

organisasi besar.

2. Commercial funding & Service

Tugas dari commercial funding & service adalah melakukan pendanaan

langsung.

5. Deputy Branch Manager (DBM) Supporting adalah bagian pendukung dari

semua kegiatan perbankan dan mengontrol semua proses perbankan. Bagian

ini membawahi dua seksi yaitu Assistant Manager Operation dan Accounting

(27)

diantaranya adalah teller, transaction processing, general banking

administration, dan loan administration & document.

6. Assistant Manager Operation

Membawahi tiga seksi pokok yaitu :

1. Seksi Pelayanan Teller

a. Melayani transaksi penyetoran dan penarikan rekening nasabah.

b. Melakukan pengadministrasian kas.

c. Melayani transaksi valas.

d. Melakukan proses tunai.

2. Seksi Pelayanan Nasabah

a. Memberikan informasi kepada nasabah.

b. Melakukan penjualan produk.

c. Melayani transaksi pembukuan atau penutupan rekening nasabah.

d. Menerima pelunasan kredit dari nasabah.

3. Seksi Transaction Processing

a. Melaksanakan proses kliring.

b. Melakukan pengentrian data transaksi.

c. Pemeliharaan hardware dan software.

d. Pengadministrasian dana.

e. Proses khusus (buku cek, sertifikat deposito).

4. Seksi Loan Administration

a. Melaksanakan pemrosesan aplikasi kredit.

b. Melakukan dokumentasi kredit

(28)

5. Seksi General Banking Administration (GBA)

a. Melaksanakan manajemen personalia

b. Mengelola anggaran dan kesekretariatan

c. Melaksanakan manajemen arsip dan pajak

d. Penyediaan logistik.

e. Pemeliharaan gedung dan keamanan.

7. Accounting Control

1. Mengontrol data transaksi harian.

2. Melakukan pengkajian ketaatan prosedur.

3. Mengelola buku besar cabang dan bukti-bukti pembukuan.

4. Memantau dan memeriksa kegiatan operasi cabang.

5. Memantau dan merekonsiliasi rekening.

Dibawah ini adalah struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk, yang telah dijelaskan sebelumnya, bagan struktur organisasi ini dalam

(29)

STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi

2.2.3 Kegiatan Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

meliputi produk dana, kredit dan jasa. Berikut beberapa jenis produk dana, kredit

dan jasa yang ada pada Bank BTN, yaitu :

1. Produk Dana

Produk simpanan yang disediakan oleh PT. Bank Tabungan Negara, yaitu:

a. Tabungan Batara

Tabungan yang diselenggarakan oleh PT. Bank Tabungan Negara

(30)

diperuntukan secara perorangan maupun lembaga. Dalam penyetoran

dan penarikannya dapat dilakukan disemua kantor cabang atau kantor

cabang pembantu dan juga bisa dijadikan sebagai suatu persyaratan

dan jaminan kredit.

b. Tabungan e-Batara Pos

Merupakan peremajaan dari produk tabanas batara yang

diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero)

melalui loket kantor pos yang telah ditentukan.

c. Tabungan Batara Prima

Tabungan yang diselenggarakan yang dimaksudkan untuk

membudayakan kebiasaan menabung dengan sasaran golongan

ekonomi menengah keatas, dimana jika penabung tidak menarik

dananya selama dua bulan maka akan memperoleh bonus bunga.

Selain itu tabungan ini juga merupakan tabungan dengan suka bunga

yang tinggi dan fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan

fitur-fitur menarik.

d. Tabungan Haji Nawaitu

Merupakan tabungan yang diperuntukan bagi calon jamaah haji dalam

rangka persiapan biaya perjalanan dalam menunaikan ibadah haji.

e. Giro

Merupakan produk simpanan dengan fleksibilitas yang tinggi

penarikannya yang dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan

Cek atau bilyet giro serta media lainnya.

(31)

Merupakan simpanan dalam mata uang yang menguntungkan dan

bunga deposito dapat dikapitalisasikan ke dalam pokok dan juga dapat

dipindahbukukan untuk pembayaran angsuran rumah, tagihan rekening

listrik dan telepon. Jangka waktu penempatan bervariasi mulai dari 1,

3, 6, 12 dan 24 bulan serta dapat dijadikan sebagai jaminan kredit

(Kredit Swadana).

g. Sertifikat Deposito

2. Usaha Jasa Bank

Produk jasa yang disediakan adalah :

3. ATM Batara

Merupakan fasilitas layanan kartu bagi nasabah tabungan dan giro

(Rp-Perorangan) di Bank BTN yang memberikan kemudahan bagi nasabah

yang memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi melalui mesi ATM

seperti tarik tunai, pembayaran tagihan dan sebagainya.

4. Kiriman Uang

Merupakan fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang

dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada

pihak lain disuatu tempat (dalam atau luar negeri)

5. Inkaso

a. Dalam Negeri

Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk melakukan penagihan

kepada pihak ketiga atau inkaso tanpa dokumen ditempat lain di dalam

negeri.

(32)

Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk menagihkan pembayaran

atas suatu warkat atau dokumen berharga kepada pihak ketiga yang

berada di luar negeri menggunakan jasa bank koresponden.

6. Money Changer

Merupakan pelayanan yang di berikan kepada masyarakat yang ingin

menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan

kurs pada Bank Indonesia (BI).

7. Safe Deposit Box

Merupakan sarana penyimpanan barang atau surat berharga yang aman

dan terjaga dari resiko kebakaran, bencana alam, dan sebagainya.

8. Bank Garansi

Merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan

nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul apabila nasabah tidak

dapat menjalankkan kewajibannya dengan baik kepada pihak menerima

jaminan.

9. SPP Online Perguruan Tinggi

Merupakan layanan Bank BTN bagi perguruan tinggi atau sekolah dalam

menyediakan delivery channel menerima setoran biaya – biaya

pendidikan secara online.

10.Payment Point di Loket Bank BTN

Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam

membayar tagihan rutin. Pembayaran tagihan yang dapat dilakukan saat

ini adalah :

(33)

b. PLN Online (Praktis)

c. GSM pascabayar (Kartu Halo & Matrix)

d. Pajak, Menerima pembayaran pajak secara online dengan Dirjen Pajak

melalui loket Bank BTN untuk PPh dan PPN

11.Usaha Pinjaman atau Kredit

Usaha pinjaman kredit kepada PT. Bank Tabungan Negara, dalam bentuk :

a. Kredit Griya Utama

b. KPR Platinum

c. Kredit Griya Multi

d. Kredit Swa Griya

e. Kredit Swadana

f. Kredit Perumahan Perusahaan

g. Kredit Ringan Batara

h. Kredit Usaha Mikro dan Kecil

i. Kredit Yasa Griya

j. Kredit Pendukung Perumahan

k. Kredit Modal Kerja Kontraktor.

2.2.4 Filosofi Logo Perusahaan

(34)

Filosofi Bank Tabungan Negara mengambil pola segi enam. Pola ini

mengambil bentuk sarang lebah, yang menyiratkan adanya kegiatan menabung

pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah yang selalu menyimpan madu

perolehannya. Dengan lambang ini, Bank BTN melaksanakan pembangunan

nasional dengan mengerahkan dana masyarakat berbentuk tabungan.

Pola ini juga menyiratkan “atap rumah” yang menjadi citra dan misi utama

Bank BTN sebagai pelaksana KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bagi masyarakat.

Bentuk logo dengan huruf kecil melambangkan sikap ramah dan rendah hati,

ramah terhadap semua segmen bisnis yang dimasuki, menunjukan keinginan yang

besar untuk melayani dengan rendah hati (Customer Focus), warna huruf biru tua

yang berarti warna biru melambangkan rasa nyaman, tenanf, dan menyejukan,

warna ini umumnya dipakai oleh institusi bidang jasa.

Warisan luhur, stabilitas (Command, memimpin) dan serius (respect) serta

tahan uji (reliable), dasar pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan, hal

yang dapat dipercaya, kehormatan yang tinggi (trust, integrity). Simbol dari

spesialis (professionalism) bentuk gelombang emas cair sebagai symbol dari

kekayaan finansial di Asia. Lengkungan emas sebagai metamorfosa dari sifat

progresif, pandangan kedepan. Excellence, fleksibilitas serta ketangguhan atas

segala kemungkinan yang akan datang. Warna kuning emas dan warna logam

mulia menunjukan keagungan, kemuliaan, kemakmuran, kekayaan. Menjadikan

kita merasa tajam perhatiaanya, aktif, kreatif dan meriah, warna spiritual dan

(35)

2.2.5 Lokasi Perusahaan

Lokasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Sidoarjo

terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 15 Sidoarjo – Jawa Timur. Tepatnya di

depan Alun – alun kota Sidoarjo.

(36)

2.3 Gambaran Bagian Sekretaris PT. Bank Tabungan Negara

2.3.1 Tata Letak Ruangan Secara Umum Perusahaan

Fungsi Administrasi Kesekretariatan adalah sebagai berikut:

a. Sebagai alat pelaksana pusat ketatausahaan.

b. Sebagai alat komunikasi perusahaan/organisasi.

c. Sebagai pusat dokumentasi.

(37)

r

2.3.2 Tata Letak Ruangan Sekretaris Perusahaan

Tugas Pokok bagian Kesekretariatan adalah sebagai berikut:

a. Mengelola surat masuk dan keluar.

b. Mengelola arsip.

c. Membuat surat perjanjian, surat keluar, nota dinas.

d. Mengiventariskan peralatan perkantoran dan sebagainya.

2.3.3

(38)

28

2.

3.1 Surat

3.1.1 Pengertian Surat

Surat adalah lembaran kertas yang ditulis atas nama pribadi penulis, atau

atas nama kedudukannya dalam organisasi, yang ditujukan kepada alamat tertentu

yang memuat informasi. Pengertian lainnya dari surat adalah alat komunikasi

tertulis untuk menyampaikan isi hati atau maksud kepada orang lain. Orang lain di

sini dapat diartikan perseorangan atau badan (organisasi atau instansi). Menurut

Bratawidjaja (1992) Surat – menyurat atau korespondensi dapat dibagi menjadi

dua, yaitu :

a. Korespondensi Eksternal, yaitu surat-menyurat yang ditujukan untuk

instansi di luar instansi sendiri.

b. Korespondensi Internal, yaitu surat-menyurat yang dipergunakan dalam

lingkungan sendiri termasuk antar kantor pusat dengan cabang –

cabangnya atau kantor daerah.

Kelemahan para sekretaris dalam mengkonsep surat biasanya meliputi:

a. Susunan redaksi surat tidak sistematis dan konsisten.

b. Susunan kalimat tidak lengkap sehingga tidak jelas dan menimbulkan

salah tafsir.

c. Susunan kalimat panjang dan berbelit-belit, sehingga sukar dimengerti.

d. Penggunaan tanda baca tidak pada tempatnya.

(39)

f. Pemakaian istilah asing yang tidak tepat.

g. Redaksi dan bentuk surat kurang estetik

3.1.2 Tujuan Surat

Untuk memberitahukan atau menyampaikan informasi, penjelasan dan

juga untuk menerima atau mendapatkan informasi dari pihak lain. Pada umumnya

surat mempunyai tiga macam tujuan, yaitu :

a. Menyampaikan informasi.

b. Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat.

c. Menyampaikan informasi sekaligus meminta tanggapan pembaca.

3.1.3 Bentuk Surat

A. Macam-Macam Bentuk Surat

Bentuk surat ialah tata letak bagian-bagian surat. Masing-masing bagian

surat itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan perannya. Ada

berbagai bentuk surat, yang satu sama lain berbeda pemakaiannya sesuai dengan

kebiasaan instansi atau gaya masyarakat tertentu. Menurut Bratawidjaja (1992)

pada asasnya hanya ada dua bentuk surat yang dapat dibedakan secara mendasar.

Bentuk-bentuk lainnya sekedar variasi hasil modifikasi atas kedua bentuk dasar

tersebut. Kedua bentuk dasar itu adalah bentuk lurus atau atau bentuk balok (block

style), dan bentuk lekuk atau bentuk bergerigi (indented style). Sedangkan

variasinya yang berdiri di antara keduannya ialah bentuk setengah lurus atau

bentuk setengah balok (semi block style). Selain itu masih ada bentuk lurus penuh

(full block), bentuk alinea menggantung (hanging paragraph style) dan bentuk

(40)

Bentuk-bentuk surat tersebut sebenarnya adalah model surat Eropa dan Amerika.

Bentuk lekuk (indented style) adalah model Eropa lama, bentuk lurus (block style)

adalah model Amerika, sedangkan bentuk setengah lurus (semi block style) adalah

model Eropa baru.

Sedangkan bagian dari surat-surat meliputi:

a. Kepala surat (kop surat)

b. Nomor Surat

k. Nama penanda tangan surat

l. Nama jabatan

m. Lampiran

n. Tembusan

o. Singkatan nama atau inisial

Bentuk lurus penuh masih langka pemakaiannya di Indonesia. Namun

akhir-akhir ini menunjukkan bahwa bentuk lurus, frekuensi pemakaiannya pada

(41)

sudah umum memakai ketiga-tiganya, yaitu bentuk lurus penuh, bentuk setengah

lurus. Sementara itu bentuk lekuk dan bentuk alinea menggantung jarang dipakai.

B. Proses Pembuatan Surat

Dalam proses pembuatan surat memiliki langkah-langkah yang harus

sesuai dengan standar yang dimiliki. Menurut Bratawidjaja (1992) Berikut ini

salah satu langkah – langkah dalam proses pembuatan surat adalah:

1. Penggunaan Kertas

a. Kertas jenis HVS singkatan dari Houtory Schrifty dengan ukuran folio =

8,5 x 13; kuarto = 8,5 x 11 dan jenisnya 60 gram, 80 gram.

b. Orion Skin, yaitu sering disebut kertas kulit bawang karena seperti kulit

bawang, jadi tipis tetapi kualitasnya lebih baik daripada HVS karena tidak

mudah sobek.

c. Kertas Doorslag, yaitu kertas tipis yang biasanya untuk mengetik

tembusan surat agar dapat diperoleh tembusan lebih banyak, namun

setelah ada fotocopy, apalagi ada penggandaan dengan komputer kertas

doorslag sudah jarang dipakai.

d. Kertas Koran, yaitu kertas yang biasa juga untuk membuat konsep surat.

2. Pengetikan surat

a. Gunakan kertas yang bersih dan berkualitas baik.

b. Diusahakan agar rapid dan bersih serta tidak ada huruf menumpuk, tetapi

dengan adanya komputer kesalahan huruf dengan mudah dapat dihapus

tanpa alat penghapus (Tip Ex atau karet penghapus).

c. Menceraikan kata atas suku-suku kata harus tepat menurut ketentuan tata

(42)

d. Redaksi surat memenuhi syarat estetika.

3. Huruf Mesin

Untuk mesin ketik manual (bukan komputer) ada dua macam huruf:

a. Huruf pica, bentuk hurufnya besar-besar.

b. Huruf elite, bentuk hurufnya kecil-kecil

Karena jenis huruf mesin ketik manual ada dua macam maka hal ini

mempengaruhi penentuan ukuran untuk format surat. Ukuran untuk format surat

dapat diatur sebagai berikut:

a. Margin sebelah kiri untuk huruf pica 15 dan untuk elite 20, sedangkan

margin kanan untuk pica 75 dan untuk elite 80.

b. Margin penulisan tanggal (kecuali bentuk huruf penuh) untuk pica 55 dan

untuk elite 60)

4. Teknik Penulisan Surat yang Baik

a. Perlengkapan

Perlengkapan dapat berupa semacam kertas yang sesuai dengan standar.

Pemilihan kualitas kertas harus juga bagus karena surat akan dikirim

keluar perusahaan maka dari itu penggunaan kualitas kertas harus bagus

dan bersih. Serta perlengkapan alat perkantoran disediakan dalam

pembuatan surat. Alat perkantoran seperti kertas, penghapus, sampul surat

(43)

b. Prinsip Dasar Penulisan Surat

a) Ringkas. Hindarilah pemakaian kalimat yang panjang dan berbelit,

gunakanlah kata-kata seminimal mungkin, jelas, isinya tidak

samar-samar dan tidak dapat menimbulkan keraguan bagi penerimanya.

b) Sederhana. Pakailah kata-kata yang sederhana, hindarilah kata-kata

muluk, sehingga mudah dimengerti oleh penerimanya.

c) Ramah tamah dan sopan. Kata-kata yang dipakai selalu bersifat sopan

santun tapi jangan sampai berlebih-lebihan (hormat yang melampaui

batas).

c. Pedoman mengkonsep surat.

a) Sebelum memulai menulis surat, kumpulkanlah terlebih dahulu semua

keterangan dan bahan-bahan yang diperlukan misalnya, mencari surat

di lemari arsip, menelpon orang atau menemui orang tertentu.

b) Jika menulis surat untuk balasan surat yang diterima hendaknya

sebagai pendahuluan menunjuk atau menyebutkan surat yang diterima

itu sehubungan dengan surat Saudara tanggal….. nomor….. membalas

surat Saudara tanggal….. nomor…..

c) Apabila akan menulis surat, tentukanlah dahulu maksud surat itu yaitu

apa yang hendak dikemukakan, ditanyakan dan sebagainya. Setelah itu

tetapkan urutan-urutan dari hal-hal tersebut dengan teratur.

d) Dalam satu surat sebaiknya hanya dipersoalkan satu jenis masalah saja.

Oleh karena pencampuran persoalan dalam satu surat akan

menimbulkan kesulitan baik dalam penyelesaiannya maupun

(44)

e) Hindarilah pamakaian singkatan kata-kata kecuali yang sudah lazim

dipakai. Perhatikan penggunaan tanda-tanda baca bagian-bagian surat

dan kalimat.

3.1.4 Pengelompokan Surat

Pengelompokan surat dapat dikelompok ke dalam beberapa kelompok,

yaitu menurut wujudnya, pemakaiannya, banyaknya sasaran pembaca yang dituju,

isi dan maksudnya, sifatnya, dan urgensi penyelesaiannya (tingkat pentingnya).

Menurut Purwanto (2007) pengelompokan surat tersebut secara lebih rinci dapat

dijelaskan berikut ini :

1. Pengelompokkan Surat Menurut Wujudnya

Surat dapat dikelompokkan menjadi surat bersampul atau tertutup, kartu pos,

warkat pos, memorandum dan nota, telegram dan teleks, dan surat tanda bukti.

a. Surat bersampul

Surat bersampul (surat tertutup adalah surat yang dikirimkan oleh

seseorang kepada orang lain yang terdiri atas kertas surat dan sampul

(amplop) dengan berbagai ukuran. Surat bersampul dimaksudkan untuk

menjaga kerahasiaan isi pesan dalam surat tersebut, sehingga tidak

diketahui oleh orang yang tidak berhak menerimanya.

b. Kartu Pos

Kartu pos adalah bentuk surat terbuka yang digunakan untuk

menyampaikan pesan-pesan singkat/pendek dan praktis. Berbentuk kartu

(45)

Indonesia. Oleh karena kartu pos berukuran kecil, maka penyampaian

pesan-pesan pada kartu pos tersebut diusahakan yang penting-penting saja.

c. Warkat pos

Warkat pos adalah surat yang wujudnya berupa gabungan kertas surat dan

amplop. Kertas warkat pos dibuat sedemikian rupa, sehingga apabila akan

membentuk amplop. Sebagaimana diketahui, amplop tersebut sekaligus

berfungsi sebagai lembaran isi surat. Hal inilah yang membedakan warkat

pos dengan surat bersampul.

d. Telegram dan teleks

Telegram disebut juga sebagai surat kawat. Istilah telegram berasal dari

kata tele yang berarti “ jauh”, sedangkan gram (graf) berarti “ tanda yang

tercetak”. Jadi, telegram adalah berita yang tercetak dan disampaikan dari

jarak jauh. Ciri berita telegram adalah singkat. Biaya pengirimanya

dihitung menurut banyak sedikitnya kata yang dikirimkan. Telegram dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu telegram dinas pemerintah

(formulirnya berwarna putih). Teleks (telegrapher exchange) berarti

“pertukaran berita yang tercetak dari jarak jauh”.

e. Memorandum (Memo) dan Nota

Memorandum atau sering disebut memo adalah surat yang digunakan oleh

pimpinan untuk menyampaikan pesan singkat berupa pemberitahuan,

permintaan, atau hal-hal lain dalam suatu organisasi (internal organisasi).

Komponen penting dalam sebuah memo mencakup kepada siapa memo

tersebut ditujukan, dari siapa, tentang apa, dan tanggal pembuatan atau

(46)

f. Surat Tanda Bukti

Surat tanda bukti adalah surat yang memiliki fungsi sebagai bukti

pengakuan sah atas suatu pembayaran tertentu antara satu pihak kepada

pihak lain. Contoh surat tanda bukti yang sering dijumpai, antara lain

faktur, kuitansi, dan tanda terima.

2. Pengelompokan Surat Menurut Pemakaiannya

Surat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu surat pribadi (personal),

surat bisnis (niaga).

1. Surat Pribadi

Surat Pribadi (personal letter) adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang

isinya menyangkut kepentingan atau hal-hal yang sifatnya personal atau

pribadi. Oleh karena bersifat pribadi, maka surat jenis ini tidak memiliki

format penulisan yang baku dan cenderung bersifat informal. Penulisan surat

pribadi tentu saja sangat tergantung dari kemampuan seseorang dalam

mengekspresikan buah pikiran, ide, ataupun gagasan yang ingin disampaikan

kepada pihak lain.

2. Surat Dinas

Surat Dinas atau surat resmi (formal letter) adalah surat yang isinya berkaitan

dengan kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi pemerintah. Oleh karena

berkaitan dengan kegiatan kedinasan dan bersifat formal, maka surat dinas

memiliki suatu format penulisan baku. Surat dinas juga merupakan salah satu

alat komunikasi yang sanagt penting dalam kaitannya dengan pengelolaan

administrasi, seperti penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan,

(47)

instansi lainnya dan dari instansi kepada seseorang atau sebaliknya. Contoh

surat tugas, surat memo, surat kuasa dan lain sebagainnya.

3. Surat Bisnis

Surat Bisnis (bussiness letter) atau surat niaga adalah surat yang digunakan

oleh seseorang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan bisnis, seperti

bidang usaha produksi (perusahaan percetakan, perusahaan farmasi,

perusahaan mebel, perusahaan tekstil), perdagangan (perusahaan material

bangungan, perusahaan ritel atau bisnis eceran) dan lain sebagainya. Yang

termasuk surat bisnis, antara lain surat pemberitahuan, surat pemesanan, surat

permintaan informasi dan surat pengaduan. Oleh karena itu, surat bisnis harus

dibuat dengan sebaik-baiknya, jelas, dan menarik perhatian pembaca,

menggunakan bahasa yang sederhana (mudah dipahami), serta dikelola secara

professional oleh pegawai yang memiliki keahlian dalam bidang

korespondensi.

3. Pengelompokan surat menurut banyaknya jumlah sasaran pembaca

Surat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu surat biasa, surat edaran, dan

surat pengumuman. Masing-masing jenis surat tersebut akan dijelaskan secara

(48)

a. Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang dibuat oleh seseorang atau organisasi yang

ditujukan kepada seseorang atau organisasi lain yang berisi suatu informasi yang

bersifat umum dan bukan bersifat pribadi. Apabila surat biasa tersebut bersifat

terbuka (tanpa amplop) maka orang lainpun dapat dengan mudahnya membaca isi

surat tersebut, misalnya surat pemberitahuan tentang penyelenggaraan workshop

aplikasi komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan. Namun bila surat biasa

tersebut dimasukkan dalam amplop tertutup, maka sebaiknya orang yang tidak

berhak menerimanya tidak memaksakan diri untuk membuka dan membacanya.

b. Surat Edaran

Surat edaran adalah surat pemberitahuan secara tertulis yang disampaikan oleh

seorang atau suatu lembaga yang ditujukan kepada orang atau lembaga lain dalam

jumlah yang banyak. Komponen penting dalam surat edaran adalah kop surat,

nomor surat, perihal, tanggal pembuatan, isi, nama jelas orang yang berwenang

dalam membuat surat edaran tersebut, dan tembusan yang ditujukan kepada

pihak-pihak terkait.

c. Surat Pengumuman

Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal

yang perlu diketahui oleh pegawai atau karyawan suatu organisasi ataupun

masyarakat luas (bila disebarluaskan melalui media massa). Di dalam surat

pengumuman, biasanya terdapat beberapa komponen penting, yaitu antara lain

kop surat, nomor surat, perihal atau hal pengumuman, isi pengumuman, tanggal,

(49)

4. Pengelompokan Surat Menurut Sifatnya

Surat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu surat biasa, dan surat

konfidensial

a. Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang isinya bersifat biasa (bukan rahasia) bisa

beramplop atau tanpa amplop. Apabila surat biasa tanpa amplop, maka orang lain

dapat dengan mudah mengetahui apa isi surat tersebut. Namun bila surat biasa

tersebut dimasukkan dalam amplop, maka orang lain tidak boleh dengan

seenaknya membuka surat yang bukan ditujukan kepadanya.

b. Surat Konfidensial (Terbatas)

Surat Konfidensial adalah surat yang isinya rahasia dan terbatas untuk

kalangan tertentu. Artinya, surat tersebut ditujukan untuk pejabat tertentu dan

bukan untuk disebarluaskan dalam suatu organisasi. Contoh surat konfidensial

adalah surat hasil rapat pimpinan, surat hasil penilaian kinerja manajer, dan surat

hasil keputusan wawancara kerja.

5. Pengelompokkan surat menurut urgensi penyelesaiannya

Menurut Purwanto (2007), Pengelompokkan surat menurut urgensi atau

tingkat pentingnya suatu penyelesaian, surat dapat di kelompokkan menjadi tiga

jenis, yaitu surat biasa, surat segera, dan surat kilat.

a. Surat Biasa

Surat biasa adalah surat yang penanganannya diperlakukan biasa saja atau

tidak ada perlakuan khusus atas surat tersebut. Biasanya, surat biasa dibebani

dengan prangko pengiriman biasa atau standar minimal untuk pengiriman surat

(50)

b. Surat Segera

Surat segera adalah surat yang memang memerlukan penanganan secepat

mungkin atau dilakukan dengan segera, meskipun tingkat penanganannya tidak

secepat surat kilat. Surat segera apabila dikirim melalui kantor pos, biaya

perangko pengirimnya sedikit lebih besar daripada perangko untuk pengiriman

surat biasa.

c. Surat Kilat

Surat kilat adalah surat yang memerlukan penanganan dengan sangat segera.

Surat kilat dalam penanganannya memang harus didahulukan daripada surat-surat

yang lainnya. Artinya, surat kilat ini memang memperolah perlakuan khusus

dibandingkan surat-surat yang lainnya.

3.2 Surat Masuk dan Surat Keluar

3.2.1 Pengelolaan Surat Masuk

Menurut Wursanto (2004), dalam pengelolaan surat masuk perlu

ditetapkan terlebih dahulu bagaimana organisasi pengelolaan surat masuk, dan

bagaimana proses pengelolaan surat masuk. Organisasi pengelolaan surat masuk

adalah unit-unit yang terlibat dalam proses pengelolaan surat masuk, yang terdiri

dari unit penerima, unit penyortir, unit pencatat, unit pengarah, unit pengolah, dan

unit penata arsip.

Uraian tugas dari masing-masing unit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penerima Surat memiliki tugas:

(51)

Surat dapat diterima melalui kurir dengan menggunakan buku ekspedisi

atau lembar pengantar. Surat masuk dapat juga dikirim dengan alamat

kotak pos atau PO.BOX. Oleh karena itu, petugas penerima harus

mengambil surat di kotak pos atau PO.BOX di kantor pos.

b. Memeriksa jumlah dan alamat surat.

c. Memberi paraf dan nama terang pada buku ekspedisi atau pada lembar

pengatar surat.

d. Mengantarkan surat kepada unit penyortir.

2. Penyortir surat bertugas:

a. Menerima surat yang diserahkan oleh unit penerima.

b. Mengelompokkan surat ke dalam kelompok surat dinas dan surat pribadi.

c. Menyortir surat berdasarkan klasifikasi surat.

Menurut sifatnya, surat dibedakan menjadi surat sangat rahasia, surat

rahasia, surat penting dan surat biasa. Surat sangat rahasia adalah surat

yang erat hubungannya dengan keamanan organisasi atau perusahaan, dan

apabila surat tersebut sampai jatuh ke tangan orang-orang yang tidak

bertanggungjawab, maka akan dapat membahayakan keamanan organisasi

atau perusahaan. Surat rahasia adalah surat yang dapat merugikan

kepentingan martabat pimpinan dan organisasi atau perusahaan yang

bersangkutan apabila jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggungjawab.

d. Membuka surat

Surat-surat penting, surat sangat rahasia, dan surat rahasia tidak boleh

dibuka, sedangkan surat biasa boleh dibuka.

(52)

f. Membubuhkan tanda tangan penerimaan pada setiap surat.

g. Mengirim surat dalam keadaan terbuka (untuk surat penting dan biasa) dan

surat yang masih tertutup (sangat rahasia dan rahasia) kepada unti pencatat

berikut sampul suratnya.

3. Pencatat surat bertugas:

a. Menerima dan menghitung secara teliti surat-surat yang dikirim oleh unit

penyortir.

b. Mencatat surat-surat tersebut pada lembar pengantar surat dan kartu

kendali.

c. Menyampaikan surat-surat tersebut dengan dilampiri lembar pengatar dan

kartu kendali ke unit pengarah.

4. Pengarah surat bertugas:

a. Menerima dan meneliti surat yang telah dilampiri lembar pengatar dan

kartu kendali untuk diarahkan kepada unit pengolah.

b. Menyampaikan surat-surat tersebut kepada unit pengolah menggunakan

buku pengiriman surat, melalui petugas yang ada pada unit pengarah.

c. Menyimpan arsip kartu kendali (1lembar).

5. Pengolah surat bertugas:

a. Menerima surat.

b. Memproses atau mengolah lebih lanjut surat-surat yang diterima.

c. Memberikan disposisi pada lembar disposisi yang tersedia.

d. Mengendalikan surat-surat yang telah diproses kepada unit pengarah

(53)

dan lembat-lembar pengantar surat. Untuk surat-surat sangat rahasia dan

rahasia, yang dikembalikan hanya lembar pengantar saja.

6. Penata arsip bertugas:

a. Menerima surat dari unit pengolah.

b. Menyimpan surat-surat yang telah selesai diolah dengan menggunakan

sistem kearsipan yang telah dibakukan oleh organisasi atau peurasahaan

yang bersangkutan.

c. Menerima kartu kendali untuk kemudian disimpan pada tempatnya.

d. Mengirim kartu kendali lainnya kepada unit pengolah, sebagai bukti

bahwa surat-surat tersebut sudah disimpan di unit kearsipan.

3.2.2 Proses Pengurusan Surat Masuk

Menurut Wursanto (2004), menyatakan bahwa pengurusan surat masuk

dibedakan menjadi tiga macam yaitu pengurusan surat penting, pengurusan surat

rahasia atau tertutup, dan pengurusan surat biasa.

1. Pengurusan surat penting

Surat penting adalah surat yang memuat informasi tentang permasalahan

pokok, yang baik secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi

keberhasilan organisasi atau perusahaan. Surat penting memiliki kegunaan cukup

lama, tidak hanya sekali pakai, tetapi berlaku sampai kurun waktu tertentu hingga

permasalahannya selesai dikerjakan.

2. Proses pengurusan surat penting

Pengurusan surat penting dilakukan melalui proses berikut:

(54)

b. Unit penerima meneruskan kepada unit penyortir.

c. Unit penyortir membuka surat dan meneruskan kepada unit pencatat surat

lampiran dan sampul surat.

d. Unit pencatat menyiapkan kartu kendali rangkap tiga, dan mengisi

kolom-kolomnya berdasarkan data-data yang ada pada surat tersebut. Unit

pencatat kemudian meneruskan kepada unit pengarah dengan dilampiri

kartu kendali rangkap tiga yang telah diisi berserta lembar disposisinya.

e. Unit pengarah meneruskan surat tersebut kepada unit pengolah berikut

kartu kendali dengan memperhatikan:

a) Lembar pertama kartu kendali ditinggal pada unit pengarah.

b) Lembar kedua dan ketiga kartu kendali berikut surat dan lampirannya

diteruskan kepada unit pengolah.

f. Unit pengolah menerima dan memproses lebih lanjut surat penting

tersebut dengan memerhatikan:

a) Lembar ketiga kartu kendali tetap tinggal di unit pengolah surat.

b) Lembar kedua kartu kendali dikembalikan kepada unit pengarah untuk

kemudian diteruskan kepada unit penata arsip. Berikut penjelasan

proses mengenai pengurusan surat penting:

3. Batas waktu penyelesaian surat penting

Pada prinsipnya setiap surat masuk harus diselesaikan dalam batas waktu

tertentu. Demikian juga dengan surat masuk yang memerlukan balasan. Surat itu

sudah harus dibalas dalam batas waktunya tertentu. Batas waktu penyelesaian

surat yang ditetapkan oleh setiap instansi ataupun perusahaan berbeda-beda.

(55)

Diluar negeri, misalnya, ada ketentuan yang berbunyi three days rules atau

“aturan 3 hari”. Aturan ini menentukan bahwa setiap surat harus dapat

diselesaikan dalam waktu 3 hari. Jadi, misalnya ada surat yang memerlukan

balasan, dalam batas waktu 3 haru surat tersebut harus sudah dibalas.

4. Pengurusan surat rahasia

Surat rahasia dan surat sangat rahasia biasanya bersampul dua. Kedua sampul,

baik sampul luar maupun sampul dalam, diberi nomor pada sudut bagian atas

sebelah kiri dan diberi cap dinas. Unit penerima, unit penyortir, dan unit pencatat

tidak diperbolehkan membuka sampul surat dalam atau sampul surat kedua.

Pengurusan surat rahasia dan sangat rahasia atau surat tertutup bisa dilakukan

melalui proses berikut:

a. Semua surat masuk termasuk surat rahasia dan sangat rahasia, atau surat

tertutup diterima oleh unit penerima surat.

b. Unit penerima meneruskan surat tersebut kepada unit penyortir berikut

surat-surat yang lain.

c. Unit penyortir meneruskan surat tersebut kepada unit pencatat.

d. Unit pencatat meneruskan surat tersebut kepada unit pengarah dengan

menggunakan lembar pengantar surat rahasia.

e. Unit pengarah meneruskan surat rahasia yang masih dalam keadaan

tertutup berikut lembar pengatar surat rahasia kepada unit pengolah.

f. Unit pengolah menerima surat rahasia tersebut masih dalam keadaan

tertutup berikut lembar pengantarnya.

g. Unit pengolah menandatangani lembar pengatar dan mengembalikan

(56)

h. Unit pengolah membuka sampul surat, membaca, serta memproses lebih

lanjut sampai selesai. Proses pengurusan surat rahasia dapat dilihat pada

bagan di bawah ini.

3.2.3 Pengelolaan Surat Keluar

Menurut Wursanto (2004), Surat keluar adalah surat bersifat kedinasan

yang dibuat oleh organisasi atau perusahaan yang dikirim atau ditujukan kepada

pihak lain di luar organisasi atau perusahaan. Dalam bagian ini, pembahasan

pengelolaan surat keluar hanya terbatas pada surat dinas. Surat dinas adalah surat

yang dibuat oleh atau untuk kepentingan dinas organisasi atau perusahaan.

Pengelolaan surat keluar pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan

pengelolaan surat masuk. Sama halnya dengan surat masuk, surat keluar juga

dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat penting, surat rahasia, dan surat biasa.

Pengelolaan tiga macam surat keluar tersebut pada prinsipnya sama.

Perbedaannya terletak pada pengelolaannya. Pengelolaan surat penting dapat

menggunakan kartu kendali, sedangkan pengelolaan surat rahasia dan surat biasa

menggunakan lembar pengantar masing-masing.

Proses pengelolaan surat keluar :

1. Semua konsep surat keluar dibuat oleh satuan kerja pengolah. Pengolah adalah

pejabat pimpinan unit satuan kerja yang bertugas mengolah penyelesaian

surat-surat.

2. Konsep surat diketik menjadi surat dinas oleh satuan kerja pengolah. Setelah

selesai diketik kemudian diserahkan kepada satuan kerja tata usaha atau

(57)

3. Surat kemudian dicatat identitasnya oleh satuan kerja tata usaha atau

sekretariat dan diteruskan kepada pejabat atau pimpinan yang bersangkutan

untuk ditandatangani.

4. Setelah surat ditandatangani, surat dinas tersebut dikembalikan kepada satuan

kerja tata usaha atau secretariat, selanjutnya dilampiri dengan kartu kendali

(untuk surat penting), atau lembar pengatar (untuk surat rahasia dan surat

biasa), yang telah diisi secara lengkap kolom-kolomnya.

5. Surat dinas yang telah ditandatangani diberi nomor, diberi cap dinas, lembar

asli berikutnya lampirannya (bila ada), dan tembusan surat, dikirim ke alamat

tujuan sesuai dengan derajat surat dinas (penting, rahasia, biasa). Kartu

kendali lembar I disimpan di tempat satuan kerja tata usaha atau sekretariat,

yang bertindak sebagai pengarah surat. Sementara itu, lembar kerja ke II dan

lembar ke III dikirim kepada satuan kerja pengolah bersama tembusan arsip.

6. Oleh satuan kerja pengolah, kartu kendali lembar ke II dank e III

ditandatangani sebagai bukti bahwa konsep surat dinas telah selesai diproses

dan telah dikirim oleh satuan kerja tata usaha atau sekretariat.

7. Selanjutnya, kartu kendali lembar ke II dikirim kembali oleh satuan kerja

pengolah kepada penata arsip pada satuan kerja tata usaha atau sekretariat.

8. Kartu kendali lembar ke III bersama konsep surat serta arsipnya disimpan di

Gambar

Gambar 1.2 Logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Gambar 1.3 Lokasi Bank Tabungan Negara Sidoarjo
Gambar 1.4 Denah Ruangan Umum
Gambar 1.5 Ruang Sekretaris PT. Bank Tabungan Negara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan pembiayaan KPR BTN iB periode 2010- 2011 dan juga cara Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

2013, Hubungan Budaya Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Malang, Jurusan Psikologi,

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pekanbaru yaitu dengan lima tahapan, yaitu : Tahap pertama dengan melakukan pengikatan kredit sebagai perjanjian pokok. Tahap

Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Surakarta dan sumber lain mengenai pajak dan retribusi, e-retribusi pasar, bank, keuangan inklusif yang berkaitan dengan

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kantor cabang Ciputat, yang sudah membimbing dan memberikan pengetahuan secara lengkap dan jelas mengenai perusahaan, sehingga

REDESAIN GEDUNG KANTOR BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG BALIK PAPAN..

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Medan adalah

2013, Hubungan Budaya Kerja Karyawan dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Malang, Jurusan Psikologi,