• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Perancangan Corporate Identity dan Media Promosi PT. Reksa Abadi Bersama Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Perancangan Corporate Identity dan Media Promosi PT. Reksa Abadi Bersama Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN MEDIA

PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY DAN MEDIA

PROMOSI PT. REKSA ABADI BERSAMA SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

PROMOSI PT. REKSA ABADI BERSAMA SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016

(2)
(3)

x

2.9 Segmentation Targeting, Positioning ... 28

2.9.1 Segmentation ... 28

2.9.2 Targeting ... 29

2.9.3 Positioning ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

(4)

xi

4.2.1 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) Produk . 43

4.2.2 Asumsi data Wawancara dan Studi Eksisting ... 45

4.3 Hasil Studi Kompetitor ... 46

4.4 Konsep/Keyword ... 48

4.5 Konsep Perancangan ... 50

4.6 Gagasan Perancangan Karya ... 51

4.6.1 Tema dan Rumusan Desain ... 51

4.6.2 Konsep Kreatif ... 52

4.6.3 Strategi Komunikasi ... 58

4.7 Perancangan Media... 60

4.7.1 Tujuan Media ... 60

4.7.2 Strategi Media ... 61

4.8 Implementasi Karya ... 74

BAB V PENUTUP ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

LAMPIRAN ... 99

(5)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness ... 25

Gambar 2.2 Bagan Brand Awarenes Model Aaker ... 25

Gambar 4.1 Penyimpanan Raw Material Kapur yang Sudah dihaluskan ... 42

Gambar 4.2 Alat Berat Untuk Menguruk Batu Kapur ... 42

Gambar 4.3 Pengurukan dan Distribusi Raw Material Batu Kapur ... 42

Gambar 4.4 Website MUM ... 47

Gambar 4.5 Website MUM ... 47

Gambar 4.6 Perancangan Keyword ... 49

Gambar 4.7 Konsep Perancangan Media Promosi ... 50

Gambar 4.8 Warna Terpilih ... 55

Gambar 4.9 Model Pemilihan Tipografi ... 56

Gambar 4.10 Sketsa Logo ... 57

Gambar 4.11 Logo Terpilih ... 58

Gambar 4.12 Sketsa Koran ... 62

Gambar 4.13 Sketsa Media Berjalan ... 63

Gambar 4.14 Sketsa Website ... 64

Gambar 4.15 Sketsa Notes ... 66

Gambar 4.16 Sketsa Kalender ... 67

Gambar 4.17 Sketsa Mug ... 68

(6)

xiii

Gambar 4.19 Sketsa Kop Surat ... 70

Gambar 4.20 Sketsa Surat ... 71

Gambar 4.21 Sketsa Faktur Pajak ... 71

Gambar 4.22 Sketsa Surat Jalan ... 72

Gambar 4.23 Sketsa Amplop ... 73

Gambar 4.24 Sketsa Amplop Besar ... 73

Gambar 4.25 Sketsa Map ... 74

Gambar 4.26 Logo RAB Group ... 75

Gambar 4.27 Deskripsi Logo ... 76

Gambar 4.28 Review Company Profile ... 77

Gambar 4.29 Desain Iklan Koran ... 79

Gambar 4.30 Implementasi Desain Stiker Truk ... 80

Gambar 4.31 ReviewWebsite ... 81

Gambar 4.32 Implementasi Notes ... 82

Gambar 4.33 Review Implementasi Kalender ... 84

Gambar 4.34 Implementasi Mug... 85

Gambar 4.35 Implementasi Kartu Nama ... 85

Gambar 4.36 Implementasi Kop surat ... 86

Gambar 4.37 Implementasi faktur penjualan ... 88

Gambar 4.38 Implementasi faktur Pajak ... 89

Gambar 4.39 Implementasi surat jalan... 90

Gambar 4.40 Implementasi Amplop ... 91

(7)

xiv

(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Form Kolokium ... 99

Lampiran 2 Bimbingan Revisi dan Tata Tulis Tugas Akhir ...100

Lampiran 3 Form Kelayakan Pameran Tugas Akhir ...101

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Reksa Abadi Bersama atau dikenal dengan RAB Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur, spesialis menangani distribusi keseluruh Indonesia. Bisnis pengadaan suplai

material merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan, didukung oleh peluang

bisnis properti yang baik dan stabil untuk Indonesia beberapa tahun kedepan

(Kompas, 2015). Perkembangan lingkungan bisnis yang semakin cepat dan

persaingannya semakin ketat membuat setiap organisasi perusahaan harus mampu

memanfaatkan semua potensi dan peluang yang dimiliki. Namun, RAB Group

belum memiliki sistem identitas sehingga peluang untuk dikenal oleh masyarakat luas tidak ada. Padahal identitas dalam sebuah perusahaan mempunyai peran

penting, identitas ibarat sebagai tanda pengenal yang diperlukan untuk mengenali

seseorang, bisa dilihat dari penampilan, ciri khas, watak, bentuk dan lain-lain.

Airey (2010:73) mengatakan bahwa Perusahan tanpa identitas/ logo ibarat manusia

yang tidak memiliki wajah/rupa. Pernyataan ini menjadi penyebab mengapa

perusahaan membutuhkan logo atau brand sebagai identitas mereka.

Terdapat banyak cara untuk mempromosikan kepada masyarakat. Salah

satunya dengan cara membuat logo yang berbeda, unik dan implementasinya pada

media promosi yang inovatif. Logo memiliki makna yang divisualkan secara

(10)

2

menjadi penting bagi perusahaan. Setiap perusahaan memiliki identitas, ada yang

terkonsep dengan baik dan ada yang sekedar membuat ala kadarnya. Menjaga

konsistensi dan kualitas brand image dalam benak masyarakat sangat penting agar

masyarakat mudah mengenali perusahaan dalam setiap komunikasinya. Logo yang

muncul memberikan identitas atas kualitas produk itu sendiri. Produk dan jasa

yang berhasil memuaskan pelanggan akan diingat oleh konsumen, begitu juga

dengan brand/merk perusahaanya. Logo menjadi identitas utama untuk peluncuran

organisasi baru, atau perusahaan yang baru didirikan. Tanpa adanya identitas visual

berupa logo, publik akan sulit mengidentifikasi dan mengenal perusahaan tersebut.

Penerapan identitas yang konsiten akan memunculkan awareness dipikiran mereka

yang melihatnya. Oleh karena itu, RAB Group memerlukan perancangan identitas

yang terkonsep sehingga identitas perusahaan dikenal pelanggan, terutama dalam promosi ke seluruh pelanggan.

Dalam hal ini sistem identitas dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah

standar implementasi logo, yang outputnya menjadi Corporate Identity atau

dikenal dengan identitas perusahaan, perancangan logo yang akan di

implementasikan melalui media promosi untuk memperkenalkan kepada

masyarakat secara luas sehingga masyarakat aware terhadap logo RAB. Mengapa

RAB memerlukan perancangan Corporate Identity. Penciptaan sistem identitas

RAB yang terkonsep dan terencana, sekaligus diterapkan dalam media promosi

dan Company Profile diharapkan dapat menggambarkan citra perusahaan yang

sesuai visi dan misi RAB. Dalam mendesain logo, identitas yang ditampilkan

(11)

3

konsekuen dan professional dari situ diharapkan menciptakan brand awareness dan

brand image yang positif di benak publik dan masyarakat Khususnya Stakeholder

yang membutuhkan suplai produk material.

Pengusaha bisnis properti tentu mencari barang yang relatif murah dengan

pelayanan jasa yang cepat dan professional untuk mendukung citra dan kelancaran

bisnisnya. Selain suplai barang material kapur, biasanya berkembang ke material

pendukung yang lainnya seperti Pasir dan Kerikil. Material bahan bangunan

merupakan salah satu produk lokal indonesia yang pergerakannya tidak di pengaruhi

oleh kondisi ekonomi global. Sehingga meskipun dollar naik harga material tetap,

walaupun bisnis sedang sepi. Dengan kepadatan penduduk menjadi salah satu

peluang besar untuk memajukan ekonomi Indonesia dengan ber investasi di bidang

property. Oleh karena ketatnya perkembangan bisnis, tentu saja setiap perusahaan

harus menyusun suatu strategi bisnis serta memerlukan perancangan identitas dan

media promosi untuk pengenalan kepada masyarakat yang luas yang dapat

menjadikan mereka sebagai sebuah merk supply yang tidak terkalahkan di

masyarakat.

RAB Group berusaha mencari peluang baru dengan mendirikan usaha

sekaligus memperkenalkan dirinya sebagai perusahaan penyedia bahan material

dan menyediakan jasa distribusi. Jadi perusahaan ini mengedepankan misinya

sebagai pengadaan bahan material dengan pelayanan inovatif dam profesional

secara langsung terpercaya bahkan dengan kendaraan transport ekpedisi sendiri

sehingga prosesnya menjadi lebih mudah. Perusahaan ini mempunyai harga yang

(12)

4

kompetitif dan promosi visualnya belum dibuat karena belum adanya identitas

untuk di terapkan pada media promosinya, selama ini perusahaan RAB masih

menawarkan layanan ini melalui jaringan relasi personal ke klien secara langsung.

Tidak banyak perusahaan yang berpotensi dipromosikan dengan konsep

yang inovatif dan kreatif. Promosi media komunikasi visual sangat penting untuk

membranding perusahaan RAB dan membantu untuk memunculkan dan

memberikan kesadaran kepada masyarakat atas kesadaran adanya keberadaan

produk RAB yang belum ter-ekspose.

Dengan keunggulan yang ditawarkan perusahaan ini, kemudahan

pembayaran kredit, dan mampu mensuplai material sampai 30,000 ton perbulan

dengan ukuran potongan yang bisa disesuaikan keinginan beserta pengiriman ke

segala penjuru nusantara. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara

,perusahaan ini mempunyai potensi untuk memperluas jaringan dan

memperbanyak pelanggan melalui kesadaran masyarakat. Promosi yang dilakukan

harus mencerminkan kualitas dan keunggulan jasa itu sendiri yaitu layanan yang

inovatif dan professional. Perancangan ini dibuat dengan harapan untuk

memberikan informasi pada banyak orang bahwa terdapat sebuah produk dengan

jasa pelayanan penyediaan barang material yang baru dengan harga yang relatif

murah. Oleh karena itu dibutuhkan perancangan identitas dan media promosi

untuk meningkatkan kesadaran merk (Brand Awareness) RAB Group dan

memperkenalkan kepada masyarakat dan pelanggan khususnya, agar produk dan

(13)

5

perusahaan - perusahaan industri bangunan dan yang membutuhkan produknya

baik nasional maupun ekspor dunia internasional nantinya.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah pada sub bab 1.1, maka dapat

dirumuskan permasalahanya sebagai berikut:

Bagaimana merancang media promosi yang mencerminkan keunggulan produk

dan layanan RAB Group?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, peneliti mengangkat

perancangan corporate identity dan media promosi dengan harapan dapat

meningkatkan awareness perusahaan kepada masyarakat, khususnya pelanggan.

Berupa perancangan visual mulai dari logo, slogan, Graphic Standart Manual,

media promosi berupa website.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Menghasilkan Corporate Identity dan Media promosi RAB Group sebagai

upaya Meningkatkan Brand Awareness.

b. Menghasilkan media promosi yang mencerminkan keunggulan produk dan

(14)

6

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan manfaat dari perancangan ini

adalah:

1.5.1 Manfaat Teoritis

a. Perancangan Corporate Identity dan Media Promosi bermanfaat sebagai

rujukan keilmuan bagi kalangan akademis khususnya DKV

b. Dapat menjadi referensi bagi pengembangan lebih lanjut 1.5.2 Manfaat Praktis

a. Memberikan logo yang baru untuk RAB dengan pendekatan komunikasi

visual serta mampu menggambarkan citra perusahaan RAB sebagai

perusahaan suplai bahan material .

b. Memberikan kontribusi kepada pihak perusahaan RAB berupa media

promosi yang diharapkan akan memperoleh lebih banyak pelanggan atau

(15)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang konsep dan teori yang memperkuat dan mendukung

perancangan, dengan adanya referensi dan teori diharapkan mendapat hasil yang

maksimal.

2.1 Identitas

Identitas dalam konteks perusahaan memiliki tahap dalam penilaianya,

tahap pertama yaitu mengenal dari Visual, dimana dalam tahap ini perusahaan

dikenal dari rupa atau bentuk logo, warna, tipografi dsb. Tahap kedua yaitu

komunikasi, contohnya seperti media iklan, promosi, berita, public relation. Tahap

ketiga yaitu Perilaku (behavior), kebijakan perusahaan, corporate culture,

corporate value. Ketiga tahap ini akan membentuk gambaran secara keseluruhan

sebuah brand awareness kepada publik dengan cara identitas yang ditampilkan

secara professional dan konsisten.

2.2 Logo

Logo merupakan suatu objek yang mewakili sebuah entitas, entitas sendiri

berupa wujud bisa berupa barang dan jasa, negara, organisasi, partai, manusia

maupun kelompok, gagasan/ide, dan konsep ide. informasi yang akhirnya

digunakan sebagai alat pemasaran (Safanayong,2006;78). Asal kata logo dari

bahasa Yunani Logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Istilah

logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih popular daripada

(16)

8

ilustrasi, dan lain-lain. Logogram berupa elemen gambar dari logo, sebuah elemen

simbol yang bisa mewakili atau memberi makna pada sebuah kata. Logo

merupakan Signature dari sebuah entitas yang berarti tanda, karakteristik yg di

terapkan pada suatu objek (Rustan,2010;13).

Menurut Rustan (2010;13) beberapa fungsi dari logo adalah :

a. Identitas diri, untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain.

b. Tanda kepemilikan Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain.

c. Tanda jaminan kualitas.

d. Mencegah peniruan / pembajakan.

Menurut Airey (2010:22) “Semua orang bisa membuat logo, tetapi tidak

semua orang dapat membuat logo yang benar” dari pernyataan ini maka

disimpulkan tujuh bahan dasar membuat logo yang iconic.

a. Simple, logo yang sederhana memberikan solusi paling efektif dan mudah

di ingat audiens. Logo sederhana membuat logo menjadi ikonik

b. Relevan, membuat logo yang relevan sesuai dengan bidang

identitasnya.contohnya anda akan membuat desain logo yang lucu, tapi

logo ini di gunakan untuk perusahaan bergerak di bidang jasa rumah sakit.

c. Berbeda, agar logo mudah dikenali. Membuat logo yang unik berbeda dari

yg sudah ada akan membantu audiens lebih mudah mengingat identitas

tersebut.

Pengetahuan mengenai tahapan kinerja logo, kriteria yang baik dan

(17)

9

perusahaan. Dibagian ini akan di bahas elemen elemen yang termasuk dalam

identitas visual logo.

2.2.1 Nama

Menurut Rustan (2009;60) Semua atribut identitas seperti logo, tipografi,

warna, images, dan lain-lain dibangun dengan berpijak pada nama. Nama menjadi

atribut identitas yang membentuk brand image awal di benak publik. Penamaan

sangat penting karena dapat menentukan hasil penjualan. Oleh karenanya,

sebelum menentukan nama, terlebih dahulu perlu ditentukan skenario brand

architecture-nya, karena hal itu mempengaruhi konstruksi penanaman dan

identitas visual lainnya. Beberapa kriteria untuk pembentukan sebuah nama yaitu :

a. Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

b. Unik. Orisinil tidak mudah disamakan

c. Singkat. Mudah ditulis dan diucap

d. Tidak mirip kata lain baik ditulis maupun diucapkan.

e. Tidak mengandung konotasi negatif.

f. Fleksibel. Di masa mendatang tetap sesuai trend

g. Tetap jelas dan menarik ketika divisualisasikan dalam bentuk logo atau

digabungkan dengan bentuk visual lainnya.

2.2.2 Warna (CMYK)

Warna memainkan peran sangat besar dalam pengambilan keputusan saat

membeli barang keputusan terhadap memilih produk 90%nya didasari oleh warna.

(18)

10

yang dilakukan oleh University of Loyola, Cicago, Amerika. Karena itu pemilihan

warna yang tepat merupakan proses sangat penting dalam mendesain identitas.

Untuk itu pemilihan warna membutuhkan riset dalam bidang psikologi, budaya,

dan komunikasi (Rustan,2009;72).

2.2.3. Karakteristik Warna

Pemilihan warna untuk suatu perusahaan tidak ditentukan pada selera pribadi suatu individu melainkan berdasarkan riset mendalam yang menyangkut beberapa bidang, antara lain riset terhadap kepribadian entitas, produk, media, pelanggan dan market/pasar (Rustan,2009;74).

Shigenobu Kobayashi merupakan seorang ahli yang memiliki fokus dan

riset tentang kombinasi warna. Shigenobu Kobayashi melakukan riset pada

kombinasi warna untuk menyesuaikan penggunaan warna terhadap beberapa

skenario, segmen, dan target berdasarkan dari sebuah kata kunci. Berdasarkan

pada sebuah kata kunci dan diagram kombinasi warna, maka kombinasi warna

berbeda akan tercipta dan bisa mendapatkan kategori warna apakah warna

tersebut merupakan warna sejuk atau panas, lembut atau keras, jelas atau

cenderung keabu-abuan. Kombinasi warna cenderung mirip dengan satu sama lain

dan dikumpulkan menjadi satu kategori seperti pretty dan casual, sehingga setiap

perbedaan karakteristik pada kombinasi warna membuatnya mudah dibedakan dan

dilihat.

Dalam menentukan warna pada logo maupun suatu produk harus dipertimbangkan dengan baik karena warna dapat mempengaruhi persepsi

(19)

11

sedangkan warna-warna lembut menggambarkan suasana yang tenang (lihat tabel 2.1)

Tabel 2.1 Warna dan Makna

Warna

Makna Keterangan

M erah

Perayaan, kekayaan, nasib baik (Cina), suci, tulus, perkawinan (India), perkabungan (Afrika Selatan), setan (tradisi modern Barat), gairah, kuat, perjuangan, persaingan, keberanian, energi, api, cinta, roman, gembira, cepat, panas, sombong, ambisi, pemimpin, maskulin, tenaga, bahaya, menonjol, darah, perang, marah, revolusi, radikal, sosialisme, agresi, penghormatan, martir, roh kudus. putih, akan mempunyai arti 'bahagia' di budaya Oriental)

Ungu

Bangsawan, iri, sensual, spiritual, kreatifitas, kaya, kerajaan, upacara, misteri, bijaksana, pencerahan, sombong, flamboyan, meonjol, perkabungan, berlebihan, tidak senonoh, biseksual, kebingungan, harga diri, zodiak Scorpio, bulan Mei-November,

(20)

12

romantis, kehalus- an, penebusan dosa.

Abu-abu

Dapat diandalkan, keamanan, elegan, rendah hati, rasa hormat, stabil, kehalusan, bijaksana, masa lalu, bosan, kebusukan, renta, polusi, urban, emosi yang kuat, seimbang, netral, langit, damai, kesatuan, harmoni, tenang, percaya, sejuk, kolot, air, es, setia, bersih, teknologi, musim dingin, depresi, dingin, tenang, professional, idealisme, udara, bijaksana, kerajaan, bangsawan, bumi, zodiak Virgo, Pisces, Aquarius, kuat, tabah, cahaya, ramah, perkabungan (Iran), kebenaran, cinta, keagamaan, mencegah roh jahat, kebodohan dan kesialan

Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan „kepercayaan‟.

Orange

Hinduisme, kebahagiaan, energi, keseimbangan, panas, api, antusiasme, flamboyan, kesenangan, agresi, sombong, menonjol, emosi berlebih,

(21)

13

peringatan bahaya, musim gugur, hasrat, zodiak Sagitarius, bulan September, Kerajaan (Belanda), protestanisme (Irlandia).

Putih

Rendah hati, suci, netral, tidak kreatif, masa muda, bersih, netral, cahaya, penghormatan, kebenaran, salju, damai, innocence, simple, aman, dingin, penyerahan, takut, tanpa imajinasi, udara, kematian (Tradisi Timur), kehidupan, perkawinan (tradisi Timur), harapan, lemah lembut, kosong, bulan Januari.

Di Amerika, warna putih melambangkan

perkawinan, dimana gaun pengantin yang serba putih. Tetapi di banyak

Kecerdasan tinggi, alam, segar, menenangkan, santai, musim semi, kesuburan, masa muda, lingkungan hidup, kekayaan, uang (Amerika), nasib baik, giat, murah hati, agresi, militer, dingin, cemburu, malu (Cina), sakit, rakus, narkoba, korupsi (Afrika Utara), abadi, udara, tanah, tulus, zodiak Cancer, pembaruan, pertumbuhan,

Warna Hijau tidak terlalu 'sukses' untuk ukuran

(22)

14

kesehatan, bulan Agustus, Keseimbang-an, harmoni, stabil, tenang, kreatif, Islam.

Coklat

Tenang, berani, kedalaman, makhluk hidup, alam, kesuburan, desa, stabil, tradisi, ketidakstabilan, fasisme, tidak sopan, bosan, cemar, berat, miskin, kasar, tanah, bulan Oktober, zodiak Capricorn, selera makan, menyehatkan, tabah, simpel, persahabatan, ketergantungan

Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang membawa hasil.

Hitam

Klasik, baru, ketakutan, depresi, kemarahan, kematian (Tradisi barat), kecerdasan, pemberontaan, misteri, ketiadaan, modern, kekuatan, hal-hal duniawi, formal, elegan, kaya, gaya, kejahatan, serius, mengikuti ke-cenderungan sosial, anarki, kesatuan, dukacita, profesional.

Pada budaya barat, Warna hitam melambangkan kematian dan kesulitan. Sebagai warna kemasan, hitam melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran (Wealth) dan kecanggihan (Sopiscated).

Kuning

Sinar matahari, gembira, bahagia, tanah, optimis, cerdas, idealisme, kaya (emas),

(23)

15

musim panas, harapan, udara, liberalisme, pengecut, sakit (karantina), takut, bahaya, tidak jujur, serakah, lemah, feminin, bergaul, persahabatan, zodiak Gemini, Taurus, Leo, April, bulan September, kematian (Abad pertengahan), perkabungan (Mesir), berani (Jepang), Tuhan (kunng emas).

perhatian.

Namun kuning juga warna keramat dalam agama Hindu.

Pink

Musim semi, rasa syukur/terima kasih, penghargaan, kagum, simpati, feminin, kesehatan, cinta, roman, bulan Juni, perkawinan, sukacita, innocence, kekanakan.

Sumber: Felisitas, Johan. Pengertian Arti Warna. 14 juni 2014. <http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengertian-arti-warna>

2.2.4 Tipografi

Pemilihan jenis huruf perusahaan tidak berdasarkan selera atau kesukaan

semata. Jenis huruf yang dipakai akan mewakili sifat dan kepribadian perusahaan

itu sendiri. Tipografi dalam corporate identity dibagi menjadi dua macam, yaitu :

tipografi dalam logo (lettermarks) dan tipografi yang digunakan dalam media

-media aplikasi logo (corporate typeface / corporate typography). Rustan juga

menambahkan bahwa untuk letter marks keunikan menjadi hal yang paling utama

(24)

16

kesatuan desain (unity) antar media-media atau aplikasi desain perusahaan. Tidak

lupa juga harus sesuai dengan fungsi-fungsi tipografi pada umumnya, yaitu

penyampai informasi harus nyaman dibaca dengan segala kriterianya seperti

legible, readable, dan lain-lain (Rustan,2009:78).

Tujuan utama tipografi adalah untuk memudahkan pembaca berkomunikasi dengan penulisnya melalui penentuan jenis dan pengolahan susun huruf (Bambang 109).

Berikut merupakan jenis-jenis tipografi:

a. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar seperti biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku. Ciri-ciri dari huruf roman adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

(25)

17

c. Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Ciri-cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama dengan basic stroke-nya. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Contoh huruf Egyptian

adalah Serifa, Bookman, dan lainnya.

d. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah kesederhanaan, lugas, “masa kini”, modern, kontemporer, efisien

dan futuristis. Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Arial, Avant Garde, dan lainnya.

e. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.Contoh huruf Script adalah FZ Hand 2 Italic, English 111 Vivace, Staccato ATT, Kuenstb, dan lainnya.

f. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah

ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.2.5 Elemen Gambar

Elemen gambar berguna untuk memperkuat kesan terhadap kepribadian

brand. Yang termasuk dalam elemen gambar di sini adalah foto, artworks,

infographics, dan lain-lain. Kadangkala dalam identitas visual penciptaan elemen

visual lain seperti background atau cropping image. Berfungsi untuk memperkuat

(26)

18

mudah dikenali. Selain itu background juga menciptakan unity/kesatuan (Rustan

2009;82).

2.3 Brand

Makna brand dapat berubah sesuai konteksnya. Kadang brand sebagai kata

benda, kadang sebagai kata kerja. Kadang menjadi sama dengan nama perusahaan,

pengalaman perusahaan dan harapan konsumen (Wheleer,2006:5). Brand secara

umum dianggap sama dengan logo, padahal brand memiliki makna yang lebih luas

dan tidak sekedar logo fisiknya saja. Hubungan antara logo dan brand yaitu “ brand

memiliki makna yang jauh lebih dalam dan luas daripada logo. Logo berbentuk

benda fisik yang bisa dilihat ibaratnya seperti wajah manusia, sedangkan brand

mencakup keseluruhannya, baik yang fisik, non fisik, pengalaman dan asosiasi.

Ibaratnya seseorang memiliki personalitas dan kepribadian karakter, watak

kebiasaan dan hobby. Jadi brand merupakan sebuah rangkuman nilai –nilai

essential dari entitas. Sedangkan Branding merupakan sebuah kegiatan yang

dilakukan untuk membangun sebuah brand, membuat identitas termasuk logo

(Rustan,2009:16).

2.4 Penerapan Sistem Identitas

Identitas atau logo yang di tampilkan dengan konsisten akan menciptakan

gambaran publik yang konsekuen dan professional. Karena itu diperlukan

memegang suatu prinsip unity / kesatuan dalam menerapkan identitas pada media

promosi maupun ke seluruh media aplikasinya. Penerapan identitas sendiri

(27)

19

media yang diterapkan juga tergantung dari jenis bidang usahanya

(Rustan,2009:86). Penerapan identitas dapat diaplikasikan ke berbagai media.

mulai dari buku pedoman identitas, stationary administrative, media iklan,

website, sign, kemasan produk, kendaraan transport, seragam hingga hadiah

soubenir. Semua media tersebut memiliki standar untuk menerapakannya pada

berbagai macam media sehingga tertata rapi, jelas, dan konsisten.

Menurut Rustan penerapan identitas diperlukan sebuah pedoman sebagai

pegangan perusaaan untuk memudahkan penerapan logo dalam media

aplikasinya. Pedoman tersebut berisi antara lain:

a. Pembukaan, berisi kata pengantar dari pemimpin perusahaan,

menerangkan tujuan pedoman tersebut dan bagaimana memanfaatkanya.

b. Logo, sebagai kontruksi utama identitas di terangkan disini termasuk

hubungan dengan elemen - elemen lainya.

c. Warna, sistem warna di gunakan perusahaan , alternative warna dalam

kondisi tertentu dan informasi kode warna untuk percetakan, screen dan

media online.

d. Tipografi, Tipe family (kesatuan keluarga huruf) yang digunakan,

alternative huruf untuk berbagai media

e. Elemen lainya, Fotografi, Ilustrasi, yang memberikan nuansa Brand.

f. Layout, Ketentuan mengenai penyunsunan dan penataan elemen dalam

satu komposisi layout.

g. Penerapan Identitas, penerapan pada berbagai media aplikasi yang di

(28)

20

h. Incorrect Use, Penerapan yang salah dari seluruh poin di atas di sertai

dengan contoh kasusnya.

Menurut desainer berpengalaman Jerry Kuyper, memberikan 9 tips untuk

membuat pedoman identitas yang baik.

a. Strategis, Fokus pada mengapa harus diberikan pedoman dan apa yang

diinginkan perusahaan melalui buku pedoman itu.

b. Visual, contoh dengan gambar lebih efektif daripada penjelasan yang

panjang lebar.

c. Mudah dimengerti, hindari bahasa dan istilah yang tidak umum.

d. Singkat, usahakan 20 halaman ringkas padat agar lebih efektif.

e. Template, lebih efektif membuat template daripada harus menjelaskan

panjang lebar.

f. Menghargai, menggunakan bahasa yang professional sesuai

penggunaanya.

g. Seimbang, secara struktural maupun fleksibilitas harus seimbang.

h. Digital, dibuat manual book digital agar bisa di share lewat email dsb.

i. Scalable, identitas dibuat dengan ukuran file yang kedepanya dapat di edit

sendiri dengan batasan tertentu.

2.5 Mempromosikan Merk

(29)

21

Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Mulai dari perencanaan, implementasi, pengendalian produk, komunikasi, untuk menjangkau target audiens atau calon pelanggan (Hasan,2008:56)

2.6 Media Promosi

Untuk mencapai kesadaran merk (Brand Awareness) diperlukan media promosi. Media promosi merupakan salah satu bagian dari Bauran promosi periklanan. Bauran promosi ini terdiri dari 6 elemen yaitu iklan (advertising),

promosi penjualan (sales promotion), publikasi/hubungan masyarakat, personal selling, direct marketing dan interaktif media. Masing-masing elemen dari bauran promosi tersebut dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran penting. Terutama pada Periklanan (advertising).

Iklan telah berkembang menjadi sistem komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi produsen produk atau jasa, namun juga bagi konsumen (Maulana,2010:98).

Media promosi umumnya dibagi menjadi 2 dari jenis yaitu media promosi pada umumnya dapat dibagi menjadi Above The Line (ATL) dan Below The Line

(30)

22

neraca, disebut sebagai above the line (ATL). Sisanya dijadikan satu dibawah garis tadi, yang disebut kelompok below the line (BTL).

2.6.1 Above The Line (ATL)

Periklanan media above the line adalah jenis iklan yang mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan, misalnya tayangan iklan di media cetak, TV, radio dan sebagainya. Iklan ini biasanya ini sebagai media utama dalam periklanan, yang terdiri dari media TV, radio, surat kabar, majalah dan iklan outdoor pada papan reklame (billboard) dimana sebagian besar pengeluaran periklanan dibelanjakan untuk kelima media ini.

2.6.2 Below The Line (BTL)

Below The Line (BTL) atau yang biasa disebut juga sebagai media lini bawah merupakan bentuk dari promosi selain Above The Line (ATL). Menurut Jefkins (1995:86) BTL adalah aktifitas promosi diluar media konvensional serta tidak mengharuskan adanya komisi. Pada dasarnya BTL merupakan media promosi yang tidak disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya. Beberapa jenis media promosi yang termasuk dalam BTL adalah brosur, flyer, pamplet, sample produk, event, dan lain sebagainya. Kegiatan BTL sendiri biasanya dilakukan untuk menunjang kegiatan ATL yang telah dilakukan sebelumnya.

2.7 Desain

(31)

23

melalui mata (lahir), atau dengan hati (batin). Ibaratnya anda jika tertarik pada seorang wanita bisa karena pandangan pertama (mata) atau dsari kepribadianya (hati). Desain bisa menarik karena indah atau dipandang konsepnya yang kreatif (Hendratman, 2008:13)

Keindahan yang di bahas lebih menekankan pada kemampuan mata sebagai pengukur dan penilai. Agar desain dapat menarik mata (eye catching)

diperlukan pengetahuan tentang unsur / komponen desain grafis, antara lain :

1. Garis

2. Bentuk (Shape)

3. Warna, Tekstur dan cahaya 4. Ilustrasi / Gambar

5. Huruf / Tipografi

Jika dianalogikan dalam sebuah makanan komponen ini bisa di anggap sebagai resep bahan & bumbu masak. Namun tidak semua komponen harus ada dan di prioritaskan agar desain menarik, komponen tersebut harus di edit dan di komposisikan di layout dengan Prinsip Desain antara lain :

1. Keseimbangan

2. Keserasian / harmoni 3. Proporsi & skala

4. Irama

5. Kesatuan dll

(32)

24

Dengan mempelajari Komponen desain dan Prinsip desain, maka akan diketahui lebih jauh tentang faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual. Pemilihan warna dapat di tentukan dari konsep dan analisa strategi yang sudah di tentukan.

2.8 Brand Awareness

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu (Durianto, 2001:54). Kesadaran konsumen terhadap merk memiliki tingkatan, mulai dari tidak tahu sama sekali (unaware), sampai dengan tingkat sangat mengenal merk tersebut (top of mind). Brand awareness

membutuhkan jangkauan berlanjutan dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk merupakan satu-satunya merek dalam satu kelompok produk.

(33)

25

Gambar 2.1 : Piramida Brand Awareness (A.Aaker; 1991:62)

a. Top of Mind (Puncak Pikiran) menjadi brand yang menjadi pusat perhatian dan perbincangan publik. Merek yang berada di tingkatan ini memiliki posisi istimewa dalam benak konsumen, merek tersebut dapat di kategorikan menjadi pimpinan dari merek lainnya. (Aaker, 1991: 62). b. Brand Recall, Pengingatan kembali merek brand yang sudah ada di

ingatkan kembali untuk mempertahankan persaingan pasar.

c. Brand Recognition (Pengenalan merk), Tingkatan kedua adalah Brand Recognation yang dimana konsumen baru sadar atau mengingat suatu merek (brand) tertentu saat orang lain menyebutnya terlebih dahulu. d. Brand Unware, (tidak menyadari merek) brand yang tidak di kenal dan

belum melakukan promosi.

(34)

26

1. Anchor to which other can be attached atau brand awareness dapat menjadi sumber asosiasi lain. Agar daya jelejah merek menjadi sangat tinggi dalam benak konsumen, merek harus memiliki tingkat awareness yang tinggi pula untuk membantu asosiasi-asosiasi melekat pada merek tersebut. Merek yang memiliki tingkat awareness tinggi mempunyai kemampuan untuk menimbulkan asosiasi positif pada produk-produk lainnya.

2. Familiarity/liking atau Familiar/rasa suka

Pada umumnya seseorang atau konsumen lebih menyukai sesuatu yang dianggap lebih familiar. Merek yang memiliki tingkat awareness tinggi akan mudah akrab dengan konsumen yang kemudian menimbulkan rasa suka terhadap merek tersebut.

3. Subtance/comitment atau substasi/komitmen

Semakin tinggi tingkat awareness suatu merek menunjukkan semakin tinggi pula comitment merek (brand) tersebut. Apabila tingkat awareness suatu merek tinggi, maka kehadiran merek tersebut selalu dapat dirasakan oleh konsumen.

4. Brand to consider atau mempertimbangkan merek

(35)

27

brand awareness tertinggi, memiliki kemungkinan lebih besar untuk dipilih dari pada brand-brand yang berada pada tingkatan dibawahnya. Menurut Durianto (2001: 57), merek-merek yang di ingat oleh konsumen yaitu merek yang disukai atau merek yang dibenci. Selanjutnya Durianto menyatakan bahwa brand awareness dapat dibangun dan diperbaiki melalui cara-cara berikut:

a. Pesan yang disampaikan oleh suatu merek harus mudah diingat oleh konsumen.

b. Pesan yang disampaikan harus berbeda dengan produk lainnya serta harus ada hubungan antara merek dengan kategori produknya.

c. Memakai tagline atau slogan maupun jingle lagu yang menarik sehingga membantu konsumen mengingat merek.

d. Jika suatu merek memiliki simbol, hendaknya simbol tersebut dapat dihubungkan dengan merek tersebut.

e. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin diingat konsumen.

f. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai dengan kategori produk, merek, maupun keduanya.

g. Melakukan pengulangan untuk meningkatkan pengingatan, karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan.

(36)

28

dikomunikasikan dengan baik yaitu menjadi sumber asosiasi lain, menimbulkan rasa suka atau familiar, menjadi sumber komitmen terhadap merek (brand) dan menjadi bahan pertimbangan untuk menggunakan merek (brand).

Pada saat melakukan pembelian, konsumen akan menyeleksi berbagai merek yang dikenal dala suatu kelompok sebagai bahan pertimbangan. Merek (brand) dalam tingkatan top of mind akan menjadi pertimbangan utama konsumen dalam menentukan pilihan. Jika konsumen tidak dapat mengingat suatu merek (brand), merek (brand) tersebut akan tidak akan masuk dalam pertimbangan di benak konsumen. Dapat dikatakan bahwa salah satu faktor terbesar yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan perusahan adalah brand awareness.

2.9 Segmentation Targetting, Positioning

2.9.1 Segmentation

Pengelompokan pasar atau lebih sering disebut dengan Segmentasi adalah proses dalam pemasaran yang memilah-milah suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebutuhan yang serupa. (Harjanto, 2009:324).

Variabel-variabel yang digunakan untuk menyusun segmentasi pasar mencakup:

1. Geografis

(37)

29

c. Kepadatan penduduk; perkotaan (urban), semi-perkotaan, pedesaan (rural).

d. Cuaca; panas, dingin, lembab, hujan. 2. Demografis

(38)

30

upaya untuk memilih sasaran pasar agar kegiatan pemasaran atau promosi dapat terfokuskan pada beberapa segmen saja dan menghapus segmen pasar yang kurang potensial. Pemasar dapat memilih satu atau dua segmen sekaligus sesuai dengan kebutuhan pemasar. Targetting memiliki dua fungsi yakni:

1. Menyeleksi sasaran pasar sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting). 2. Menjangkau sasaran pasar tersebut (reaching) untuk mengkomunikasikan

nilai.

2.9.3 Positioning

Definisi positioning menurut Philip Kotler (dalam Kasali, 2000) adalah Tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran.

Peran positioning sangat penting agar promosi yang dilakukan, menrciptakan kesan tersendiri oleh target pasar terhadap produk yang ditawarkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam postioning adalah:

1. Positioning harus memberikan arti penting bagi konsumen.

2. Apa yang ingin ditonjolkan harus unik dan berbeda dari pesaingnya

(39)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang prosedur perancangan untuk penelitian serta metode apa yang digunakan dalam perancangan karya, mulai dari pengolahan data sampai proses perancangan dalam pembuatan sistem identitas dan media promosi RAB Group. Dan terakhir penentuan keyword untuk perancangan karya agar menghasilkan konsep yang matang.

3.1 Prosedur Perancangan

Perencanaan yang disusun secara logis dan sistematis sangat penting dilakukan dalam sebuah penelitan. Hal ini bertujuan agar hasil dari perancangan dapat menghasilkan apa yang sebenarnya dibutuhkan perusahaan. Sehingga memberikan kemudahan dalam memecahkan masalah dan memperkecil kemungkinan kekurangan, resiko yang besar atau kesalahan dalam perancangan. Prosedur perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Riset & FGD

(40)

32

2. Analisis

Proses ini melakukan analisis data dari hasil pengumpulan data dan identifikasi masalah berdasarkan data yang telah diproses, dengan tujuan untuk menemukan solusi permasalahan. Sehingga dapat memperoleh gagasan atau ide untuk menyusun elemen perancangan media promosi RAB Group.

3. Gagasan Desain

Setelah menganalisa masalah dibuatlah konsep rancangan secara verbal maupun visual untuk RAB Group. Gagasan desain dibuat berdasar pada nilai filosofi, fungsi, dan estetika yang kemudian diwujudkan dengan beberapa alternatif desain.

4. Alternatif Desain

Setelah mendapatkan keyword, konsep dan gagasan desain, kemudian membuat beberapa alternatif sketsa desain sebagai referensi gambaran desain.

5. Konsultasi

Dari beberapa alternatif desain yang telah dibuat, dikonsultasikan kepada pihak-pihak terkait, untuk mendapatkan satu desain untuk RAB Group. Selanjutnya diproses melalui eksekusi digital sehingga menghasilkan

Final Design.

3.2 Metodologi Penelitian

(41)

33

yang belum diukur dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensinya. Walaupun demikian, penelitian kualitatif dapat menyediakan informasi yang penting. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang menyelidiki fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini peneliti menekankan sifat realitas hubungan erat antara peneliti dan subyek yang akan diteliti (owner). Sehingga dengan pendekatan ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam perancangan sistem identitas dan media promosi Reksa Abadi Bersama. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mendapatkan sumber data tersebut dengan melakukan dua cara yaitu data intern dan data ekstern. Data intern didapatkan dari data yang telah dikumpulkan oleh RAB Group mengenai kegiatan perusahaan tersebut dan hasilnya digunakan untuk keperluan PT RAB Group. Sedangkan data ekstern adalah dengan mendapatkan data dari sumber-sumber di luar Perusahaan RAB Group tersebut.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan mempunyai peran yang sangat penting untuk mengetahui garis besar dan detail permasalahan perusahaan. Data mengenai RAB Group merupakan data yang diperoleh dengan pengamatan langsung pada lingkungan perusahaan RAB Group. Data ini berguna untuk mengetahui konsep awal yang akan digunakan dalam perancangan media.

(42)

34

1. Data Primer

Sumber data primer diperoleh dari informan. Informan adalah orang (sumber) yang mengetahui secara pasti kondisi atau latar belakang objek yang akan diteliti. Berdasarkan kriteria tersebut, maka subyek atau informan untuk Tugas Akhir adalah pemilik perusahaan atau owner perusahaan RAB Group untuk mengetahui detail yang akan dikupas dalam perusahaan. Mulai dari permasalahan utama, pasar yang dituju, sampai menentukan perancangan yang sesuai dengan yang diharapkan.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh peneliti melalui buku-buku yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini, literatur, artikel yang didapat dari majalah maupun website. Data sekunder dalam Tugas Akhir meliputi gambaran umum perusahaan, landasan teori yang diperlukan.

3.3.2 Teknik Pengambilan Data

Metodologi dalam perancangan ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada. maka teknik pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1.) Diskusi dan Wawancara

(43)

35

perusahaan. Wawancara dilakukan dengan diskusi langsung dan mencatat poin poin penting. Wawancara bersifat lentur dan terbuka, dalam suasana informal. Pertanyaan yang diajukan dapat terfokus sehingga informasi yang bisa dikumpulkan semakin rinci dan mendalam. Kelonggaran cara ini akan mampu menggali kejujuran informan detail dalam memberikan informasi.

Diskusi dilakukan dengan Kepala perusahaan, karyawan dan salah satu pelanggan loyal untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang berkaitan dengan sikap terhadap perusahaan RAB Group. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi tentang detail perusahaan Reksa Abadi Bersama mulai dari analisis sejarah perusahaan sampai profil perusahaan makna nama perusahaan RAB Group. Penulis juga mencari informasi tentang perusahaan yang bergerak di bidang yang sama dan perkembangan perusahaan.

2.) Observasi

Observasi yang dilakukan dengan cara berpartisipasi langung untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan pengindraan dimana peneliti benar benar terlibat dalam kegiatan, pelaku, tempat, peristiwa, waktu dan keseharian objek yang di teliti. Observasi dilakukan dengan cara bermain peran (roleplay) sebagai customer sekaligus relasi kerja RAB Group.

3.) Dokumentasi

(44)

36

4.) Studi Eksisting (content Analysis)

Data dokumen diambil berupa journal pengiriman, laporan, surat dan dokumen RAB Group dan juga beberapa data lain yang mendukung baik dari keunggulan perusahaan sejarah dan aspirasi perusahaan yang di peroleh dari wawancara serta dianalisis dan dijadikan sebagai pedoman untuk perancangan sistem identitas dan media promosi. Studi Eksisting dilakukan dengan cara mengumpulkan data tentang logo dan perusahaan material Limestone yang bersumber dari buku dan internet.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses sistematis pencarian dan pengaturan wawancara, catatan lapangan atau survey, dan materi-materi lain yang telah didapatkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai materi-materi tersebut dan memungkinkan penyajian data yang sudah ditemukan. Menurut Miles dan Hubermen, setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul, dilakukan pengolehan atau analisis data yang mencakup reduksi data, model data dan penariakan/verifikasi kesimpulan (Emzir, 1984:23).

1. Reduksi Data

(45)

37

2. Model Data/Penyajian Data

Dalam penyajian kualitatif meliputi teks naratif yang berbentuk catatan dilapangan. Penyajian data tersebut mencakup berbagai jaringan kerja, grafik, jenis matrik dan bagan. Semua hasil disusun sebagai kumpulan dari berbagai informasi untuk mendeskripsikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, serta agar penyajian data dari hasil reduksi data lebih tertata dan semakin mudah dipahami.

3. Verifikasi Kesimpulan

(46)

38

BAB IV

PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang perancangan karya, observasi data serta teknik pengolahannya dalam pembuatan sistem identitas dan media promosi RAB Group sebagai upaya meningkatkan brand awareness.

4.1 Hasil dan Analisis Data

Setelah mendapatkan kumpulan data yang akan dibuat untuk penelitian, maka dari data tersebut dilakukan analisa untuk menemukan konsep dan hasil perancangan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan bapak Misbah Al Fahmi selaku pemilik dari RAB Group

4.1.1 Hasil Observasi

(47)

39

4.1.2 Hasil Wawancara

Metode ini berisi tentang proses Tanya jawab peneliti dengan pemilik RAB Group demi menggali informasi lebih mendalam mengenai permasalahan yang ada pada RAB Group. Wawancara dengan bapak Misbah Al Fahmi yang bertempat di Perumahan Sidokare Asri blok JJ no. 20 Sidoarjo. Wawancara dilakukan pada tanggal 20 november 2015 jam 13.00 - 15.00

RAB Group adalah singkatan dari Reksa Abadi Bersama, Reksa berarti

menjaga, Abadi yang berarti “kekal atau Kuat” dan Bersama yang diartikan

sebagai “Kebersamaan atau kekompakan” sehingga Reksa Abadi Bersama berarti

“Menjaga Kekekalan bersama -sama ”. Reksa Abadi Bersama disingkat menjadi

RAB Group agar lebih mudah dikenali publik.

Oleh karena pembangunan dilaksanakan secara terus menerus, pak Misbah

melihat sebuah peluang pasar yang menjanjikan dan berpotensial bagus untuk ke

depannya. Bisnis pengadaan suplai material merupakan salah satu bisnis yang

menjanjikan. Lalu pada tahun 2010 pak Misbah mendirikan RAB Group dengan

modal kemampuannya semasa bekerja pada salah satu perusahaan jasa bangungan

waktu itu. RAB Group terus mengembangkan produknya dan berinovasi demi

mencari peluang baru dengan mendirikan usaha sekaligus memperkenalkan

dirinya sebagai perusahaan penyedia bahan material dan menyediakan jasa

distribusi. Keunikan dan keunggulan RAB Group terletak pada pelayanannya

(48)

40

pelanggan. Menjamin kualitas terbaik dengan inovasi yang ramah lingkungan. Memiliki jasa logistik secara pribadi memudahkan RAB Group dalam pengiriman bahan bangunan dimanapun yang customer tuju. Pelaku konsumen RAB Group pada umumnya adalah para pengusaha properti, developer, toko bangunan, dan agent bahan material lainya yang memerlukan suplai barang secara massive.

Walaupun sudah berdiri sejak tahun 2013, namun hingga kini promosi yang dilakukan oleh RAB Group masih menggunakan secara personal selling dengan mengkomunikasikan produk RAB Group melalui hubungan relasi saja sehingga kurang efektif. Perancangan Media promosi dan sistem identitas dirancang dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk yang lebih baik dan penerapannya pada media promosi, brosur, majalah, koran, stiker truck logistik, website dan aplikasinya pada stationary berupa kartu nama, amplop surat dan Buku Sistem identitas / Manual Standart Grafis.

Kompetitor RAB Group yang paling mendekati persis seperti RAB Group adalah CV. Mitra Usaha Mandiri, perusahaan ini juga melayani paket pengiriman. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 2009. Menjual dengan cara eceran maupun besar.

(49)

41

Dari hasil data wawancara dengan bapak Misbah sebagai Owner/ Director maka dapat diperoleh hasil analisisnya sebagai berikut.

1. Layanan dan produk yang dimiliki oleh RAB Group sangat unggul dan kompetitif, disamping kualitas yang baik, suplai material maupun pengiriman sesuai kehendak pelanggan, membuat pelanggan menjadi merasa nyaman dan professional.

2. Pelayanan yang profesional dengan selalu berinovasi adalah senjata utama untuk meningkatkan brand Image RAB Group.

3. Kendala yang dihadapi RAB Group yaitu Promosi yang masih dilakukan dengan relasi antar internal atau mulut ke mulut . Kesadaran masyarakat tentang merek masih belum dirancang.

4. Kompetitor paling utama RAB Group yaitu CV. MUM (Mitra Usaha Mandiri) karena perusahaan ini memiliki produk penjualan yang sama. 4.1.3 Dokumentasi

(50)

42

Berikut ini dokumentasi data dari RAB Group yang pernah dilakukan.

Gambar 4.1 Penyimpanan Raw Material Kapur yang Sudah dihaluskan. (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Gambar 4.2 Alat Berat Untuk Menguruk Batu Kapur (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(51)

43

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016) 4.2 Hasil Studi Eksisting

Analisis studi eksisting dalam perancangan Tugas Akhir ini mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap objek yang diteliti dan kompetitornya. Profil RAB Group

Nama perusahaan : PT. Reksa Abadi Bersama Pemilik : Misbah Al Fahmi

Alamat: : Sidokare Asri blok JJ no. 20 Sidoarjo 4.2.1 Segmentasi, Targeting dan positioning (STP) Produk

Setelah melakukan observasi & data wawancara maka dapat dipaparkan sebagai berikut.

a. Segmentasi dan Targeting

Dalam Promosi yang akan dilakukan RAB Group ini sasaran dan khalayak yang di tuju adalah:

1) Psikografis

Gaya hidup :Aktifitas padat dan sibuk, mengikuti perkembangan global, modern.

Kepribadian : Mapan, Mandiri, Efisiensi, mudah dan praktis. 2) Behavioral

(52)

44

Dari data diatas segmentasi yang dibidik RAB Group adalah kalangan masyarakat yang berumur antara 30 keatas dengan pekerjaan pengelola properti, pemilik perusahaan developer, terutama pengusaha yang membutuhkan suplai bahan material. Sedangkan untuk targeting-nya membidik konsumen pada masyarakat homogen tidak mengenal umur karena produk material bahan dasar, tidak menengah bawah maupun atas, namun semua konsumen yang membutuhkan suplai kapur.

b. Positioning

Positioning yang ingin dituju oleh RAB Group yaitu menempatkan diri sebagai pemimpin suplai bahan material dengan kualitas terbaik dengan service professional yang mengedepankan inovasi yang mengutamakan pelanggan. c. Kelebihan RAB Group

Perusahaan ini memiliki 2 basis keunggulan yang cukup kompetitif dengan harapan harapan pelanggan yang dapat di penuhi oleh RAB Group. yaitu, Layanan Professional dan Akurat hal ini dibuktikan dengan suplai yang mampu mencapai 30.000 ton perbulan, pengiriman barang sesuai keingingan pelanggan, serta material kapur yang dapat dipotong sesuai request.

d. Kekurangan dan Keterbatasan RAB Group

(53)

45

4.2.2 Asumsi data Wawancara dan Studi Eksisting.

Dari hasil wawancara dan studi eksisting maka dapat di tarik kesimpulan atau asumsi sebagai berikut:

1.) Data Pemasaran

i. Konsumen hanya mengetahui RAB melalui komunikasi internal. komunikasi personal relasi bisnis.

ii. Media Promosi sangat diperlukan demi kesadaran masyarakat terhadap RAB Group, dengan tujuan menyentuh masyarakat yang lebih luas.

iii. Media Promosi Kreatif pada alat media transportasi logistik pengiriman RAB Group dan proposal company profile yang dirancang modern untuk masyarakat di era modern ini memiliki peluang besar untuk mengkomunikasikan perusahaan RAB Group 2.) Data Target Market

Target Market sebagian besar adalah pengusaha developer dan pengelola bahan material. Target market berasal dari data pelanggan perusahaan yang paling sering ditangani perusahaan. Umumnya mereka mencari keuntungan bisnis yang lebih besar dengan suplai yang leih banyak sehingga lebih murah. Karakteristik target marketnya adalah yang ingin mencari solusi mudah, dengan layanan yang memuaskan

3.) Unique Selling Proposition (USP)

(54)

46

pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan, serta suplai yang massive dengan memastikan melayani dengan professional. Sehingga professionalitas dan inovasi dalam pelayanan sangat diutamakan perusahaan. Sehingga dengan layanan yang memuaskan akan membentuk citra dan hubungan bisnis yang baik. Sehingga terjadilah repeat order/ customer loyalty.

4.3 Hasil Studi Kompetitor

Analisis kompetitor yang paling mendekati yaitu CV. Mitra Usaha Mandiri (MUM). MUM merupakan perusahaan yang menyediakan produk batu kapur yang berlokasi di Jl. Mawar 43 surabaya. Segmentasi Targeting positioning

(55)

47

Gambar 4.4 Website MUM (Sumber: jualkapur.com, 2016)

(56)

48

4.4 Konsep/ Keyword

RAB Group merupakan perusahaan suplai material kapur yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya mengedepankan layanan professional dan akurat hal ini dibuktikan dengan suplai yang mampu mencapai 30.000 ton perbulan dengan kualitas terbaik, metode pengiriman barang sesuai keingingan pelanggan, serta material kapur yang dapat dipotong sesuai permintaan customer. RAB Group memiliki USP yang jelas yaitu mampu melayani pelanggan dengan permintaan sesuai request.

Professional Service merupakan hal pelayanan jasa yang selalu diinginkan oleh semua pelanggan. Dimana pelayanan profesional sesuai dengan kebutuhan pelangggan. bisnis menjadi lancar dan akurat. Dengan pelayanan yang terbaik dapat memperoleh keuntungan yang lebih sehingga dapat memuaskan pelanggan. Sehingga membuat citra baru di benak masayarakat terhadap produk RAB Group.

RAB Group memiliki kekurangan karena professional servicenya perusahaan tidak diketahui oleh pelanggan secara luas. Berdasarkan mindmaping dari hasil Diskusi yang sudah dilakukan, bisa ditarik premis kesimpulan berdasarkan keunggulan utama RAB Group yaitu Professional & Quality. Dimana konsep professional dan kualitas ini akan mewakli semua harapan pelanggan terutama untuk terus berinovasi dalam menyajikan kualitas dan pelayanan profesional sebagai citra perusahaan yang harus ditampilkan pada semua media promosi RAB Group. Sehingga ditemukan keyword Modern Bold

(57)

49

dengan KBBI yaitu keahlian dan mutu yang dapat diandalkan yang mewakili

visual yang “Modern, dengan karakter Tegas / Bold” & Tepat / Precise.

Kata Modern Bold jika dikupas menurut kamus KBBI memiliki arti Pembaruan, inovasi, tegas, kuat, teliti dan ketepatan. Semua arti kata Modern sesuai dengan semua harapan pelanggan yang akan dicapai pelanggan RAB Group yaitu Bold & Precise.

Arti kata Modern dan Bold akan menyangkupi semua hal yang berhubungan Modern yang tampilkan dalam mindmaping perancangan keyword

sebagai berikut.

Gambar 4.6 Perancangan Keyword

(Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(58)

50

menjadi satu kata sederhana yaitu “Bold Modern”. Begitu juga dengan kata “Precise” dari dua kata ini maka ditemukan kata Modern sebagai kata kunci

utama untuk konsep perancangan desain sistem indentitas dan media promosi 4.5 Konsep Perancangan

Gambar 4.7 Konsep Perancangan Media Promosi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(59)

51

4.6 Gagasan Perancangan Karya

Gagasan awal dalam perancangan ini adalah membuat sistem identitas yang diterapkan dalam media promosi yang mampu meningkatkan brand awareness dari RAB Group. Salah satu goal yang ingin dicapai adalah menguatkan dalam pelayanannya dengan konsep Bold, Precise & Modern pada konsumennya. Perusahaan ingin menyampaikan kepada konsumennya konsep dan

unique selling proposition dalam pelayanan mereka. Penyampaian informasi ini memiliki batasan-batasan aturan yang harus diperhatikan agar hasil gagasan yang dituangkan pada media dapat memberikan efek “aware” pada perusahaan RAB Group.

4.6.1 Tema dan Rumusan Desain

Dari keyword yang telah diolah berdasarkan keunggulan perusahaan maka ditemukan tema pokok yang mengacu pada target audiens perusaaan RAB.

“Masyarakat yang modern memiliki karakter yang

terbuka dalam kemudahan dan inovasi”

Material merupakan bahan atau zat tertentu yang digunakan untuk membuat atau memproduksi menjadikan produk jadi, industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan atau alat alat pengolahan bahan atau hasil bumi.

(60)

52

dan kualitas terbaik diperlukan cara yang inovatif dan mengikuti perkembangan global. Sehingga akan memudahkan pelanggan.

Harapan yang ingin di capai pelanggan adalah pelayanan yang mudah, professional, tepat dan sesuai, dengan kualitas terbaik.

Menurut Alex Inkeles, guru besar universitas Harvard menjelaskan tentang psikologi kepribadian manusia modern, Kepribadian Modern berkaitan dengan semangat, cara berpikir dan bertindak modern. Kemampuan mudah menerima hal baru, pengalaman baru dan teknologi baru. Suatu keadaan dimana manusia menghasilkan produk untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang menjadi lebih mudah. Tipe Tegas, Presisi dan Modern menjadi konsep dalam perancangan dalam penelitian ini dimana sebuah suplier material diharapkan dapat memenuhi apa yang diinginkan pelanggan, memberikan solusi cepat dalam berbisnis terutama dalam hal distribusi produk, dan juga layanan yang diberikan professional dan inovatif dapat memudahkan dan menguntungkan pelanggan. Sehingga RAB Group menjadi perusahaan yang modern dan professional, memberikan kemudahan demi melayani pelanggan.

4.6.2 Konsep Kreatif

Seperti yang dikatakan Alstiel & Grow dalam buku Advertising creative. Konsep adalah jembatan antara strategi dan taktik, dari fakta yang diolah lalu menemukan “Big Idea” untuk menciptakan kata dan gambar. Tentang Bagaimana kita mengucapkanya? Dan bagaimana menunjukanya?

(61)

53

1. Tema pokok/Big Idea

Dalam menyampaikan informasi pola hidup target masyarakat yang Modern, maka tema pokok perancangan ini adalah Precise & Bold. Tema yang dimaksud adalah mengedepankan layanan professional modern dengan kualitas pelanggan sesuai dengan harapan pelanggan. Yaitu layanan kemudahan dan sesuai dengan keinginan pelanggan sifat Modern yang dimiliki oleh target audiens, seperti terbuka, berpikir praktis. Audiens akan disajikan tampilan visual yang bergaya modern, mudah dipahami, tegas. Masyarakat diajak untuk berpikir praktis tentang bagaimana kemudahan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

2. Pendukung Tema Perancangan

Sebagai pendukung perancangan ini maka digunakan gaya desain late modern. Menurut id.wikipedia.co.id Late Modern didominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika. Gaya ilustrasi ini terinspirasi dari European Avant Garde yang modernist. Munculah karya-karya yang menjunjung simplicity

dan non-decorative. Teknik-teknik fotografi, typesetting dan printing yang jauh lebih modern. Ciri Desainnya yaitu, berprinsip Simplicity, Komunikasi Terkonsep, Cerdas dan Kreatif. Dominasi warna tajam, kontras akan mewakili perusahaan yang modern, professional, tegas, percaya diri, mandiri, kepercayaan, dan bisa dapat diandalkan.

3. Pemilihan Bentuk Pesan Visual

(62)

54

dapat menampilkan karakter, ciri khas dari produk dan jasa yang hendak dipromosikan. Untuk perancangan sistem identitas dan media promosi RAB Group, bentuk visual yang dipakai adalah :

a. Bentuk visual yang digunakan dengan gaya late modern disertai framing

yang diposisikan miring tajam Modern dengan sedikit sentuhan yang

Bold atau Tebal. Ini sebagai bentuk perubahan atau hal yang baru dengan konsep Modern.

b. Warna

Untuk menentukan warna yang cocok dan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan diatas, ditentukan dengan menggunakan teori psikologi warna. Warna untuk konsep visualnya disediakan beberapa alternatif yaitu : Hijau kebiruan, merah kecoklatan, warna ini mewakili sifat perusahaan yaitu keteraturan, keamanan, kompeten, maskulin, modern, kepercayaan, dan kemudahan. Merah kecoklatan melambangkan semangat, bertanggung jawab, dapat diandalkan dan kesan eklusif. Hijau kebiruan melambangkan kenyamanan, professional, kepuasan dan kepercayaan. Berdasarkan karakter yang dimiliki RAB Group dan konsep yang telah ditentukan sebelumnya maka warna yang dipilih adalah warna merah kecoklatan dan hijau kebiruan, komposisi yang terpilih adalah sebagai berikut :

 Warna Hijau kebiruan sebagai warna primer yang digunakan disini

(63)

55

 Warna Merah kecoklatan dengan komposisi C52, M100, Y89, K28.

R117, G52, B59

 Warna abu-abu dengan komposisi C0, M0, Y0, K60. R115, G116,

B118

Gambar 4.8 Warna Terpilih (Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(64)

56

c. Visualisasi menggunakan Digital image landscape, Menggunakan foto Produk utama RAB yaitu Batu Kapur disetting dengan komposisi framing. Visualisasi ini digunakan dengan tujuan menggambarkan konsep dan Modern.

d. Pemilihan Tipografi

Sesuai dengan konsep perancangan tipografi nya ditata rapat dan tebal.

Font tipe yang dipilih adalah jenis Sans Sherif agar mudah dibaca dan di mengerti disemua ukuran cetak. Pemilihan tipografi didasarkan pada pertimbangan gaya desain (Rosner,2007) fungsi dan karakter huruf yang digunakan. Berdasarkan konsep yang diangkat, maka jenis huruf yang akan digunakan adalah font jenis Sans serif sebagai sebagai font utama yang digunakan untuk semua implementasi rancangan desain. Nama font yang digunakan untuk RAB Group adalah “Kalvika Bold Italic”, tegak dan tebal.

Gambar 4.9 Model Pemilihan Tipografi (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

(65)

57

Teliti, untuk itu dipilih huruf yang memiliki karakter. Sedangkan untuk

bodycopy menggunakan jenis font yang sudah umum digunakan yakni

“Arial”. Huruf ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan

keterbacaan, baik jika dicetak dengan huruf besar maupun huruf yang kecil.

e. Logo

Berdasarkan Konsep dasar sebagai perusahaan yang Modern dalam mengikuti era globalisasi. Bentuk visual logo untuk Perusahaan RAB Group diprioritaskan pada visi misi perusahaan, bentukan sebutan nama dari RAB Group, serta simbolik yang menunjukan relevansi sesuai dengan bidang perusahaan mencapai cita cita perusahaan yaitu “Triangle of Vision”.

(66)

58

Gambar 4.11 Logo Terpilih (Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2016)

Sketsa logo yang telah terpilih diatas, dipilih melalui proses konsultasi dengan dosen pembimbing dan kolokium. Sketsa logo ini dipilih berdasarkan pertimbangan keharmonisan penempatan komposisi yang seimbang dan huruf yang mudah terbaca. Komposisi yang diterapkan pada logo terpilih merupakan komposisi yang dianggap seimbang didalam alur keterbacaan dan kemudahan pengenalan logo yang dilakukan oleh audiens.

4.6.3 Strategi Komunikasi

Gambar

Gambar 2.1 : Piramida Brand Awareness (A.Aaker; 1991:62)
grafik, jenis matrik dan bagan. Semua hasil disusun sebagai kumpulan dari
Gambar 4.2 Alat Berat Untuk Menguruk Batu Kapur
Gambar 4.5 Website MUM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui kemampuan guru dalam mendeskripsikan hambatan dan kesulitan apa yang dialami dalam melaksanakan Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS) pada pembelajaran

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012, p241), object oriented approach adalah sebuah metode pengembangan sistem yang berdasarkan pada sudut pandang dari sistem

b. Dalam ayat ini disebutkan bahwa hukuman tertinggi bagi tindak pembunuhan adalah dibunuh.. menerapkan hukuman tertinggi kepada pembunuh secara aniaya dan

Sehingga apabila kesesuaian antara harga produk angkringan dengan kualitas makanan maupun perbandingannya dengan harga makanan rumah makan lain lebih murah dan image

Inverter mampu melakukan exsitasi mesin-mesin listrik baik satu phase maupun 3 phase dengan menyerap daya awalan yang sangat sedikit dan mempunyai torsi yang sangat

Aplikasi ini mempunyai fitur pemesanan barang, pengelolaan data transaksi, pengelolaan data pelanggan, pengelolaan data barang, pengelolaan data servis dan laporan penjualan

Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di AKBID Ibrahimy dapat dibuat dengan dirancang menggunakan