• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Sistem Penilaian Kerja Karyawan dengan Metode Pembobotan & Designasi Item Pekerjaan Pada PT Telkom Divre 6 Banjarmasin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Sistem Penilaian Kerja Karyawan dengan Metode Pembobotan & Designasi Item Pekerjaan Pada PT Telkom Divre 6 Banjarmasin."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENILAIAN KERJA KARYAWAN DENGAN METODE PEMBOBOTAN & DESIGNASI ITEM PEKERJAAN PADA PT TELKOM

DIVRE 6 BANJARMASIN

Oleh : Nama : ADE PERMANA NIM : 96.41010.4205 Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

(2)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ……… ..iii

KATA PENGANTAR ……….. ..iv

DAFTAR ISI ………..……..………...vi

DAFTAR TABEL ………...ix

DAFTAR GAMBAR ………...x

DAFTAR LAMPIRAN ………..xii

BAB I

PENDAHULUAN ……….………...1

1.1.

Latar Belakang Masalah ………..………..1

1.2.

Perumusan Masalah ……….……….……….4

1.3.

Pembatasan Masalah ……….…………. ..4

1.4.

Tujuan ……….…………...5

1.5.

Sistematika Penulisan ……….…………...5

BAB II

LANDASAN TEORI ……….…………...7

2.1.

Sumber Daya Manusia ………..…………7

2.2.

Sistem Informasi Manajemen ………..………11

2.3.

Konsep Perancangan Sistem ……….……..12

2.3.1

Data Flow Diagram ( DFD ) ..………… …….……...12

2.3.2

Entity Relationship Diagram ( ERD ) …………..…...14

(3)

2.4.

Structured Query Language ………..…..17

2.4.1

Data Query Language …………...………..18

2.4.2

Data Manipulation Language ……….19

2.4.3

Transaction Processing Laguage ………20

2.4.4

Data Control Language ………...20

2.4.5

Data Definition Language ………...20

2.4.6

Cursor Control Language ………...20

2.5.

DataBase Management System ( DBMS ) ………...21

2.6.

Open DataBase Connectivity ( ODBC ) ….………22

2.7.

Power Designer ………...…22

2.8.

Borland Delphi ………....23

2.9.

InterBase Server ………...25

BAB III

METODE PENELITIAN ………….………...27

3.1.

Analisis Persoalan……….…...27

3.1.1

Sistem Flow ……….………...27

3.1.2

Analisa Pembobotan Item Pekerjaan ………..28

3.2.

Perancangan Sistem ……….35

3.2.1

Data Flow Diagram ……….35

3.2.2

Perancangan Database ………...……….39

3.2.3

Rancangan I/O ………...………….42

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ………....45

(4)

viii

4.1.1.

Form Login ……….45

4.1.2.

Form Menu ……….45

4.1.3.

Form Master Pegawai ……….46

4.1.4.

Form Master Kontrak ……….46

4.1.5.

Form Bobot ……….47

4.1.6.

Form Master Bobot ……...………..47

4.1.7.

Form Pengguna ………...48

4.1.8.

Form Aktivitas ………48

4.1.9.

Form Perbaikan ………...49

4.1.10.

Form Laporan Pegawai …..……….49

4.1.11.

Form Laporan Aktivitas……….………..50

4.1.12.

Form Laporan SKI ………..50

4.1.13.

Laporan Aktivitas ………...51

4.1.14.

Laporan SKI ………51

4.1.15.

Laporan Pegawai ………52

4.2.

Evaluasi ………...52

BAB V

PENUTUP ………..54

5.1.

Kesimpulan ………..54

5.2.

Saran ………...54

DAFTAR PUSTAKA ……….56

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Tabel Besar Energi ...30

Tabel 3.2. Tabel Besar Nilai X dan Y ...33

Tabel 3.3. Index Nilai Bobot ...33

Tabel 3.4. Designasi Item Pekerjaan ...34

Tabel 3.5. Tabel Bobot ………..40

Tabel 3.6. Tabel Pegawai ………..41

Tabel 3.7. Tabel User ………41

Tabel 3.8. Tabel Kontrak ………..41

Tabel 3.9. Tabel Aktivitas ……….41

Tabel 3.10. Tabel Akses ………42

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Konektifitas Database Borland Delphi ...24

Gambar 3.1. Sistem Flow Pengajuan Kontrak ………...27

Gambar 3.2. Sistem Flow Aktivitas Pegawai ………....28

Gambar 3.3. Fungsi Pembobotan ………..31

Gambar 3.4. Contex Diagram ….………...35

Gambar 3.5. Hirarki Proses ...36

Gambar 3.6. DFD Level 0 ……….37

Gambar 3.7. DFD Level 1 Sub Proses Master Maintenance ………37

Gambar 3.8. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Kontrak ……….38

Gambar 3.9. DFD Level 1 Sub Proses Aktivitas ………...38

Gambar 3.10. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Laporan …………..……….39

Gambar 3.11. ERD Conceptual Data Model ……….39

Gambar 3.12. ERD Physical Data Model ……….40

Gambar 3.13. Perancangan Input Data Pegawai ………...42

Gambar 3.14. Perancangan Input Item Pekerjaan ……….42

Gambar 3.15 Perancangan Input Kontrak ……….43

Gambar 3.16. Perancangan Output Kontrak Kerja Pegawai ..………...43

Gambar 3.17. Perancangan Output Aktivitas Pegawai ……….44

Gambar 3.18. Perancangan Output Laporan SKI……….. ………43

Gambar 4.1. Form Login ………...45

Gambar 4.2. Form Menu ………...45

(7)

Gambar 4.4. Form Master Kontrak ………...46

Gambar 4.5. Form Bobot ………..47

Gambar 4.6. Form Master Bobot ...………...47

Gambar 4.7. Form Pengguna …….. ……….48

Gambar 4.8. Form Aktivitas ……….48

Gambar 4.9. Form Perbaikan ………49

Gambar 4.10. Form Laporan Pegawai ………..49

Gambar 4.11. Form Laporan Aktivitas ..………...50

Gambar 4.12. Form Laporan SKI ………50

Gambar 4.13. Layout Laporan Aktivitas…… ………...51

Gambar 4.14. Layout Laporan SKI ………...51

Gambar 4.15. Layout Laporan Kontrak Kerja Pegawai ………52

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mengerjakan suatu pekerjaan dengan mudah dan cepat adalah keinginan

setiap manusia. Keinginan ini telah mendorong manusia mencari cara yang dapat

membantu pekerjaannya itu. Cara-cara yang telah ditemukannya itu kemudian

disebut dengan “teknologi”.

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dalam berbagai

bidang kehidupan yang begitu pesat, mendorong manusia untuk berlomba-lomba

memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuannya. Pemanfaatan

teknologi informasi dalam suatu perusahaan tentunya disesuaikan dengan sifat

kebutuhan serta tingkat kebutuhan dari sistem tersebut. Pengelolaan data yang

dikerjakan secara manual, sudah tidak cocok dan efisien lagi untuk dipertahankan.

Di awal abad milenium ke tiga teknologi informasi memegang peranan

kunci dalam menyampaikan informasi, suatu perusahaan akan tertinggal jauh

apabila tidak memiliki sistem informasi yang akurat dan tepat disamping itu

Teknoligi Informasi memiliki keunggulan lain yaitu kecepatan dalam

menyampaikaan informasi yang dibutuhkan tanpa dipengaruhi oleh jarak dan

tempat maupun batas. Banyak negara negara maju banyak menerapkan

Teknologi informasi sebagai Sesuatu yang luar biasa dalam pencapaian

efisiensi waktu dan biaya sehingga suatu perusahaan maupun instansi

pemerintah yang menggunakan Teknologi Informasi dapat berkembang dengan

(9)

Setelah beberapa waktu ketika pertama kali dikenalkan komputer banyak

perusahaan perangkat lunak membuat program untuk membuat sistem informasi

yang kebanyakan masih under DOS , tak lama setelah diperkenalkannya windows

banyak perusahaan perangkat lunak yang beralih membuat programnya pada basis

windows tersebut karena pada windows memiliki tampilan GUI yang menarik,

informatif dan mudah dimengerti.

Dalam suatu organisasi atau perusahaan seorang manager dituntut untuk

selalu mengawasi dan menilai pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan, PT

Telkom adalah suatu perusahaan dengan jumlah pegawai yang besar, maka dari

itu diperlukan suatu sistem yang dapat menilai pekerjaan yang dilakukan oleh

pekerjanya secara cepat dan efisien.

Perlakuan dari pada sistem (sebagai aturan dalam bekerja) yang dipakai

sebagai acuan, yakni penerapan manajemen SDM haruslah bermuara pada

perlakuan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya. PT Telkom Divre VI

harus selalu berusaha menerapkan segala bentuk aplikasi daripada manajemen

SDM dengan memperhatikan faktor-faktor tingkah laku manusia sesuai dengan

harkat dan martabatnya, dimana perlakuan ini harus dinamis sejalan perubahan

environmental.

Informasi karyawan adalah semakin penting yang mencakup seperti

jumlah tenaga yang dimiliki, masa kerja setiap pekerja, jabatan yang pernah

disandang, dsb. Informasi komprehensip ini diperlukan tidak hanya oleh SDM,

tetapi juga setiap satuan kerja, sehingga satuan-satuan kerja dapat membantu

(10)

Masalah yang harus selalu ditelaah berkenaan dengan konsep manajemen

SDM yang dapat ditinjau melalui pendekatan multidimensional, meliputi

beberapa hal antara lain seperti dibawah ini :

• ••

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Yakni pentingnya pengertian tentang perencanan sumber daya manusia.

Tantangan yg akan muncul baik bersifat internal maupun external, serta teknik

peramalan untuk perencanaan suplai SDM merupakan faktor penentu.

• ••

Rekruiting dan Seleksi

yakni meng-identifikasi berbagai sumber rekrutment serta proses seleksi

pegawai.

• ••

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Perencanaan Karir

Yakni program pengembangan baik bertujuan memajukan organisasi

maupun dalam tujuan mengembangkan karir personnelnya. Sedangkan

perencanaan karir mempelajari berbagai teori, teknik maupun pendekatan dalam

perencanaan karir.

• ••

Penilaian Prestasi Kerja

Yang bertujuan mengetahui kontribusi daripada staf bagi kepentingan

perusahaan serta empat hal yang menjadi perhatian : Pembinaan, MBO

(manajemen berdasar sasaran), Penilaian secara psikologikal, serta menciptakan

“pusat-pusat” penilaian.

• ••

Kompensasi

(11)

• ••

Hubungan Antar Staff

Menekankan pentingnya motivasi, kepuasan kerja, stres dan

penanggulangannya, sistem komunikasi dlm organisasi, perubahan organisasional,

pengembangan organisasi, serta peningkatan mutu kerja staf.

• ••

Evaluasi Fungsi Sumber Daya Manusia

Memastikan bahwa Bagian SDM telah melaksanakan fungsinya dengan

baik.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas, penulis mendapatkan suatu rumusan

permasalahan yaitu :

1. Bagaimana membuat suatu sistem informasi guna melakukan penilaian

kerja karyawan.

2. Validitas dari data penilaian yang ada masih diragukan akibat dari

pengolahan data secara manual.

3. Keterlambatan pembuatan laporan terhadap atasan karena pengolahan data

secara manual dengan jumlah karyawan yang banyak.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah dalam materi Tugas Akhir ini antara

lain :

1. Sistem ini hanya menangani penilaian suatu aktivitas yang dilakukan oleh

(12)

2. Untuk melakukan penilaian dilakukan standarisasi nilai guna

mempermudah penilaian.

3. Penentuan nilai dilakukan dengan unsur pembobotan, sehingga tiap item

pekerjaan dapat teridentifikasi sesuai faktor kesulitan dan jam kerja yang

dibutuhkan.

4. Sistem ini dibangun dengan menggunakan Tools Desain Sistem Power Designer kemudian menggunakan Tools Pemrograman Borland Delphi

serta menggunakan InterBase Server sebagai BackEnd Database.

1.4. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Merancang suatu sistem komputer yang dapat menangani penilaian kerja

karyawan secara akurat, cepat, dan efisien.

2. Melakukan standarisasi dalam penilaian kerja karyawan.

3. Evaluasi fungsi manajemen SDM, memastikan bahwa bagian SDM telah

melaksanakan fungsinya dengan baik.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini dibagi

menjadi beberapa bab, yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, kami membahas mengenai latar belakang

permasalahan, tujuan, perumusan masalah, ruang lingkup

(13)

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini membahas landasan teori yang merupakan teori dasar

dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan yaitu

teori yang berkaitan dengan sistem penilaian kerja karyawan dan

manajemen sumber daya manusia.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang kegiatan yang dilakukan, dan

metode yang digunakan dalam pembuatan sistem, serta perancangan

sistem yang akan dibuat.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini berisi tentang bagaimana permasalahan yang terjadi

dianalisa, kemudian melakukan perancangan-perancangan dan

peng-implementasi-an sistem berdasarkan permasalahan yang diambil.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini membahas uraian kesimpulan tentang sistem yang

telah dibuat, beserta saran – saran yang dapat berguna bagi

(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Semua potensi tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi , tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa Sumber Daya Manusia sulit bagi organisasi untuk mencapai tujuannya.

Untuk perbaikan organisasi dan pencapaian tujuan organisasi secara efisien dan efektif diperlukan pengembangan yaitu proses persiapan individu-individu untuk memikul tanggung jawab yang atau lebih tinggi di dalam organisasi, biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual atau emosional yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.

Penilaian adalah sangat penting baik bagi kepentingan pegawai maupun kepentingan organisasi. Artinya, bagi pegawai penilaian berperan sebagai feedback dari kemampuan, guna menentukan tujuan, jalan, rencana dan pengembangan karirnya. Sedangkan bagi organisasi, berperan sebagai identifikasi kebutuhan penelitian dan sebagainya.

(15)

Kondisi ini perlu ditekankan karena tidak jarang bahwa banyak anggapan atau praktek penilaian prestasi kerja secara formal oleh bagian / dinas atau “kelompok” yang berkompetan (misal oleh SDM, kelompok yang dibentuk khusus sebagai “penilai”) tidak diperlukan atau tidak dilaksanakan. Bahkan sering muncul image hanya menghambat kegiatan operasional saja. Alasan ini sering disangkal/ dijawab dengan argumentasi bahwa para manager atau kabag itulah yang sehari-hari membimbing dan mengawasi para bawahannya dalam pelaksanaan tugas masing-masing, sehingga para manager itu-lah yang paling kompetan melakukan penilaian.

Namun teori manajemen SDM menerangkan bahwa terdapat 3 kelemahan dalam argumentasi tersebut diatas yakni sbb:

1. Tanpa kriteria yang relatif seragam, gaya penilaian akan sangat beraneka ragam, dengan kemungkinan interpretasi yang berbeda-beda

2. Tidak ada jaminan bahwa atasan penilai mendasarkan penilaiannya pada kriteria yang objektif, atau penilaian dapat bersifat sangat subjektif

(16)

sangat fundamental sifatnya sehingga harus dipegang teguh syaratnya seperti obyektifitas. Dengan demikian jelas bahwa penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem yang bukan saja harus efektif melainkan juga harus diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.

Penilaian prestasi kerja ialah suatu sistem yang dilaksanakan dengan suatu metode pendekatan yang meliputi faktor-faktor berikut :

1. Penilaian adalah terhadap manusia yang mana meliputi kemampuan tertentu tetapi juga adanya kelemahan dan kekurangan

2. Penilaian yang dilakukan pada serangkaian tolak ukur tertentu yang realistik, adalah terkait langsung dengan tugas seorang serta kriteria yang ditetapkan dan diterapkan secara obyektif.

3. Hasil penilaian harus diketahui oleh pegawai yang dinilai dengan maksud :

• Penilaian positif akan menjadi dorongan untuk lebih berprestasi

• Penilaian negatif, akan menginformasikan kelemahannya guna

perbaikan mengatasi kelemahannya.

• Jika merasa mendapat penilaian yang tidak obyektif, diberikan

kesempatan untuk mengajukan keberatan guna memahami dan menerima hasil penilaian yang diterima.

4. Hasil penilaian secara berkala harus terdokumentasikan dengan rapi 5. Hasil penilaian prestasi kerja menjadi bahan yang selalu turut

dipertimbangkan dalam setiap keputusan yang diambil baik promosi, mutasi dan lain-lain.

(17)

bersangkutan dan kepentingan organisasi. Bagi para pegawai penilaian tersebut berperan sebagai feedback tentang kemampuan, kekurangan dan potensinya yang bermanfaat untuk menentukan tujuan dan rencana pengembangan karirnya. Bagi organisasi hasil penilaian para pegawai sangat penting peranannya dalam pengambilan keputusan, tentang berbagai hal seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruiting dan seleksi, promosi, sistem imbalan serta berbagai aspek keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia.

Bagian SDM secara terpusat bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem penilaian bagi semua satuan kerja dalam suatu organisasi. Tujuan utama pemusatan ini untuk menjamin keseragaman yang tidak hanya pada obyektifitas akan tetapi juga mempermudah sistem dokumentasinya.

Keseragaman penilaian bisa juga dimaksudkan sebagai keseragaman bagi setiap kelompok artinya dalam organisasi yang besar, mungkin saja dikembangkan berbagai sistem penilaian bagi berbagai kelompok pegawai dalam organisasinya, seperti kelompok manajer, profesional, petugas kesekretariatan, tenaga teknis, dsb.

Suatu sistem penilaian prestasi kerja yang baik dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan sebagai berikut :

1. Mendorong meningkatkan prestasi kerja.

2. Sebagai bahan pengambil keputusan dalam pemberian konpensasi. 3. Untuk kepentingan mutasi pegawai.

(18)

5. Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya, dan dengan bantuan bagian SDM menyusun program pengembangan karir yang paling tepat, dalam arti sesuai dengan kebutuhan para pegawai dan kepentingan organisasi.

2.2. Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai metode yang diorganisasikan untuk menyediakan informasi masa lalu, masa kini, dan proyeksi masa datang yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan internal dan eksternal organisasi. Ia mendukung perencanaan, kontrol, dan fungsi-fungsi operasional suatu organisasi dengan memberikan informasi yang sama pada waktu yang tepat untuk mendukung proses pengambilan keputusan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Untuk mempermudah pemahaman, yang mana merupakan unsur-unsur definisi sistem, sbb :

a. Apa saja unsur unsur sistem ? (misal sekelompok orang, mesin dan fasilitas, dll)

b. Apa tujuan sistem ? ( mencapai tujuan tertentu, mengurangi ketidak pastian , dll)

c. Apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan ? (memproses data, dll ) d. Apa saja yang diproses oleh sistem tersebut ? ( data, energi, bahan, dll ) e. Apa output proses tersebut ? ( informasi, energi, barang dll)

(19)

Dengan adanya dukungan informasi ini manajer dapat mengetahui kemana perusahaannya telah bergerak, dimana perusahaannya sekarang, dan kemana perusahaannya akan melangkah. Sebelum adanya komputer, hampir semua sistem yang digunakan oleh manajer dirancang hanya untuk memberikan informasi masa lampau. Salah satu karakteristik dari SIM modern adalah kemampuannya untuk melaporkan informasi tentang kejadian saat ini dan dimasa yang akan datang, yang merupakan informasi yang biasanya tidak tersedia dimasa sebelum adanya komputer.

2.3. Konsep Perancangan Sistem

2.3.1. Data Flow Diagram (DFD)

DFD berfungsi untuk menggambarkan atau me-representasikan proses aliran data yang terjadi didalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi, mempartisi, atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. Beberapa simbol dalam DFD antara lain :

External Entity (Kesatuan Luar)

Merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

(20)

Process (Proses)

0

Process

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang keluar dari proses. Suatu proses harus memiliki input dan output.

Data Stores (penyimpanan data)

Penyimpanan data dapat berupa suatu file atau database didalam sistem komputer, arsip atau catatan manual, kotak tempat data di meja sesorang, agenda atau buku.

Data Flow (Arus data)

Arus data menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan atau keluaran untuk proses.

DataFlow DataFlow DataFlow

1 DataStore 1 DataStore

(21)

2.3.2. Entity-Relationship Diagram (ER Diagram)

ERD digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Adapun elemen-elemen dari ERD ini adalah:

Entitas

Adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan di dalam lingkungan kerja pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan. Contoh dari entitas adalah Pelanggan.

Atribut

Entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karakteristik dari entitas. Contoh dari atribut adalah NomorPelangan, NamaPelanggan, AlamatPelanggan.

Pengindentifikasi

Data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Misalnya data Pelanggan memiliki NomorPelanggan, Pegawai memiliki NomorIndukPegawai. Sebuah indentifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

Hubungan atau Relasi

(22)

memiliki tiga tipe yaitu hubungan biner satu ke satu (One to One Relationship), hubungan biner satu ke banyak (One to Many Relationship) dan hubungan biner banyak ke banyak (Many to Many Relationship).

2.3.3. Basis Data dan Normalisasi

Basis data adalah kumpulan data yang sejenis yang mana satu sama lain saling berhubungan, untuk penyimpanannya digunakan perangkat keras komputer dan pengelolaannya menggunakan perangkat lunak komputer. Sistem pengolahan basis data berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakainya. Penyusunan basis data dapat digunakan untuk mengatasi masalah – masalah pada penyusunan data, antara lain :

• Redundansi dan inkonsistensi data. • Kesulitan pengaksesan data.

• Isolasi data untuk tujuan standarisasi. • Multiple user ( banyak pemakai ).

• Masalah keamanan.

• Masalah integrasi. • Masalah kebebasan data.

(23)

Adapun bentuk – bentuk normalisasi, antara lain :

Bentuk tidak normal ( Unnormalized Form )

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu. Dapat juga data tidak lengkap atau terduplikasi dimana data dikumpulkan apa adanya sesuai kedatangannya.

Bentuk normalisasi pertama ( 1NF / First Normal Form )

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file ( file datar / rata ), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field – fieldnya berupa atomik.

Bentuk normalisasi kedua ( 2NF / Second Normal Form )

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria pertama. Atribut bukan key harus bergantung pada primary key, sehingga bentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field. Dimana kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

Bentuk normalisasi ketiga ( 3NF / Third Normal Form )

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut yang bukan primary key tidak mempunyai hubungan yang transitif.

Boyce Codd Normal Form (BCNF)

(24)

2.4. Structured Query Language (SQL)

Secara umum bahasa aplikasi database berfungsi membuat tabel,menentukan field dan isi tabel,menyediakan cara bagi tabel-tabel tersebut untuk saling berhubungan serta memanipulasi data dalam database. Bahasa pertama yang didefinisikan dalam memenuhi tugas tersebut dibuat oleh Dr.E.F.Codd dan IBM san Jose Laboratory pada tahun 1970 dan dinamakan Structure English Query Language (SEQUEL). Kemudian generasi kedua dinamakan SQL yang oleh American Nasional Standard Institude (ANSI ) didefinisikan sebagai SQL-92 dan distandarisasi oleh International Standard Organization sebagai ISO/IEC 9057:1992, “Database Language SQL “.

Dalam banyak kasus penggunaan database dilingkungan akses umum atau global, Interface database dibuat oleh program hanya dalam abstraksi view level. Bagi pengguna database yang ingin mengakses data pada server, yang dipentingkan adalah kemudahan mengambil kembali dan memanfaatkan data tanpa harus tahu penempatan, Struktur relasi data atau prosedure akses level bawah dari data. Karena itu kebanyakan aplikasi akhir database (front-End )dibuat dengan memacu pada abstraksi sistem manajemen database pada view level.

(25)

2.4.1. Data Query Language

Untuk menentukan bagaimana data direpresentasikan dalam aplikasi, perintah yang umun dipakai adalah SELECT,WHERE,ORDER BY,GROUP BY dan HAVING.

Representasi sintaks perintah SELECT dari ANSI-SQL digambarkan dalam kelompok perintah sebagai berikut :

SELECT [ALL|DISTINCT] select_list

FROM Nama_tabel

[ WHERE {kreteria_pencarian|Kreteria_Join}

[{AND|OR kreteria_pencarian}]

[ORDER BY {field_list}|ASC|DESC]

Keterangan :

SELECT

Menspesifikasikan query data yang akan diambil dari database tanpa modifikasi.Elemen Select_list berisi nama field-field yang akan dimunculkan dalam query. Jika lebih dari dari satu tabel yang akan ditampilkan digunakan (Joined) format nama_tabel.nama_field.

ALL dan DISTINCT

Qualifier ini berfungsi untuk menetapkan aturan pengambilan data yang dilakukan jika ada data yang mempunyai nilai sama dalam spesifikasi pencarian. ALL untuk mengambil semua record sedangkan DISTINCT untuk menghilangkan record yang terduplikat.

FROM

(26)

• WHERE

Menspesifikasikan kreteria field-field yang digunakan,baik tabel tunggal maupun tabel-tabel yang dihubungkan dalam suatu relasi. WHERE harus terdiri dari dua operator dan operand.

ORDER BY

Mendefinisikan urutan yang akan ditampilkan jika menggunakan perintah SELECT. Spesifikasi ORDER BY diikuti dengan nama_field atau jika menggunakan banyak tabel ditulis nama_tabel.nama_field.

2.4.2. Data Manipulation Language

Digunakan untuk membangun query.Perintahnya adalah : INSERT, UPDATE dan DELETE.

Format perintah INSERT adalah :

Menambah banyak Record

INSERT INTO target

[IN eksternaldatabase] [(field1[,field2[,…..] FROM tabel

Menambah Record tunggal

INSERT INTO target [(field1[,field2[,…..]

VALUES [(Value1[,Value2[,…..]

Keterangan :

(27)

2.4.3. Transaction Processing Language.

Digunakan untuk menentukan apakah tabel yang telah diperbaharui data-menipulation language tertulis. Perintahnya adalah : BEGIN TRANSACTION, COMMIT dan ROLLBACK.

2.4.4. Data Control Language.

Digunakan untuk menentukan hak akses individu, grup atau penyedia dalam menggunakan database. Perintahnya adalah GRANT dan REVOKE.

2.4.5. Data Definition Language

Digunakan untuk membuat tabel baru dalam database ( CREATE TABLE ), menambah file indeks ( CREATE INDEX ), hubungan antar

tabel ( PRIMARY KEY, FOREIGN KEY , PREFERENCE ) serta menghapus tabel dan indeks ( DROP TABLE dan DROP INDEX ). Formatnya adalah :

CREATE TABLE table (field type [(size)}[Index][,filed2 type

[(size)][index2][[,…]][,multifieldindex[,…]])

CREATE [UNIQUE] INDEX indexON table ( filed [ ASC | DESC ] [

,Filed [ASC | DESC],…}) [WITH { PRIMARY | DISALLOW NULL |

IGNOR NULL}]

2.4.6. Cursor Control Language

Digunakan untuk mengoprasikan baris tunggal (record) dari tiap-tiap tabel. Perintahnya : FETCH..INTO, UPDATE WHERE CURRENT

(28)

spesifikasi tabel untuk kedua operand-nya adalah nama_tabel.nama_filed, maka terjadilah relasi antara dua tabel tersebut.

Melihat keserdahanaan fungsi-fungsi tersebut,banyak para pengembang perangkat lunak membuat interface yang berkerja untuk mengakses database yang dimiliki dengan mewujudkan fungsi-fungsi SQL. Pemrograman aplikasi database standar dengan perangkat lunak seperti Foxpro,dBase, C++, Pascal Delphi memasang fungsi-fungsi tersebut untuk menjaga kompatibilitas dan tujuan pemakaian SQL. Demikian juga interface database yang bersifat terbuka (Open connectivity) mengandalkan fungsi-fungsi SQL sebagai bahasa standarnya.

2.5. DataBase Management System (DBMS)

DBMS berfungsi sebagai sistem perangkat lunak yang dirancang untuk membantu pemakai dalam melakukan kontrol, mengambil, dan menyimpan data. Didalam DBMS, pendefinisian data dari data ini disampaikan ke DBMS melalui Data Definition Language (DDL) yang meliputi pendefinisian struktur, tipe, dan batasan-batasan (constraint). Dan untuk proses manipulasi data digunakan Data Manipulation Language (DML). Beberapa keuntungan penggunaan DBMS antara lain :

1. Pengendalian redundansi dan inkonsistensi data serta kemudahan dalam mengakses data pada sistem basis data yang memiliki relasi-relasi kompleks. 2. Multi User dan pembatasan akses (security).

(29)

2.6. Open DataBase Connectivity (ODBC)

ODBC merupakan salah satu komponen dari WOSA (Window Open System Architecture). ODBC menyediakan sebuah interface bagi program aplikasi yang merupakan kumpulan fungsi untuk memudahkan pengembangan atau pembangunan aplikasi dalam hubungannya dengan berbagai macam database dengan format yang berbeda. Oleh karena penggunaannya yang bersifat standar, maka fungsi dan perintah yang diberikan untuk mengakses informasi dari berbagai format database tidak berbeda. Keuntungan dari ODBC adalah :

1. Menyederhanakan pembuatan aplikasi pada saat dibutuhkan penyelesaian basis data.

2. Memproteksi aplikasi dan mencegah perubahan data yang tidak sah yang dilakukan user terhadap data yang terdapat dalam database dan meningkatkan penggunaan SQL.

ODBC mengijinkan suatu aplikasi untuk berhubungan dengan bermacam-macam data source dengan menentukan driver yang ada.

2.7. Power Designer

(30)

Sybase, Oracle, Informix, MS. SQL Server, DB2, atau InterBase. Paket Power Designer terdiri :

1. MetaWorks 2. ProcessAnalyst 3. DataArchitect 4. AppModeller

2.8. Borland Delphi

(31)
[image:31.612.104.512.77.510.2]

Gambar 2.1. Konektifitas Database Borland Delphi

Dengan Aksesibilitas yang tinggi terhadap segala jenis database, Delphi dapat mengakses database baik dari keluarga PC (Paradox, MS. Access, Oracle, MS. SQL Server, dll) maupun Mini Computer (AS/400). Dengan dukungan Akses melalui ODBC dan kemampuan untuk pembuatan Apikasi Terdistribusi dengan pemanfaatan teknologi yang ada (COM, DCOM, CORBA, MIDAS) serta kemudahan dalam penulisan kode Assembler untuk pengaksesan langsung (Direct

Application Level Paradox dBase BDE Config DBD

Delphi

Borland Database Engine (BDE) – aka IDAPI BDE Level

Data Level Paradox

DBase ASCII

InterBase Informix SQL Server

Oracle

Local InterBase

Server

(32)

Access) Microprocessor membuktikan bahwa Borland Delphi sangat tangguh untuk pengembangan Aplikasi Database maupun Aplikasi Akses Control.

2.9. InterBase Server

InterBase merupakan suatu Sistem Manajemen Database Relasional (Relational Database Management System) yang memberikan suatu cara penyimpanan dan pengelolaan informasi dengan memberikan fasilitas dan keunggulan dalam manajemen Objek database. InterBase dapat dijadikan pilihan pengguna untuk Manajemen Database suatu perusahaan atau instansi yang memerlukan security yang handal namun tetap dalam kesederhanaan-nya. Dengan fitur-fitur yang memberikan banyak keuntungan bagi pengguna-nya, InterBase dapat disejajarkan dengan RDBMS yang lain seperti Oracle, MS. SQL Server,Sybase, dan lainnya. Fitur-fitur InterBase Server tersebut antara lain : 1. Dukungan terhadap Protocol Jaringan seperti TCP/IP, NetBEUI/named

pipes, Netware IPX/SPX.

2. Aksesibilitas Database secara Simultan; artinya kemampuan sebuah Aplikasi untuk mengakses beberapa database dalam waktu bersamaan, 3. Dukungan terhadap SQL standard ANSI.

4. Aksesibilitas Database secara Concurency; artinya kemampuan beberapa client untuk mengakses sebuah database dalam waktu yang bersamaan. 5. Optimalisasi Query secara otomatis dari pada Server.

(33)
(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Analisis Persoalan

Melakukan analisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan

menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang paling

efektif dalam penyelesaian permasalahan.

3.1.1. Sistem Flow

[image:34.612.102.512.285.669.2]

Sistem Flow Pengajuan Kontrak

Gambar 3.1. Sistem Flow Pengajuan Kontrak

Pegawai Kabag PSDM

Mulai

Pembuatan Kontrak

Data Kontrak

Setujui Kontrak

Penugasan

Kontrak Kerja Kontrak

Kerja

Kontrak Kerja

Selesai Tidak

(35)
[image:35.612.107.508.108.466.2]

Data Flow Aktivitas Pegawai

Gambar 3.2. Sistem Flow Aktivitas Pegawai

3.1.2. Analisa Pembobotan Item Pekerjaan

Prinsip daripada pembobotan item pekerjaan ini adalah mengidentifikasi

semua jenis pekerjaan yang mungkin dilakukan di organisasi PT Telkom Divre 6

baik di tingkat Kandatel maupun tingkat Kantor Divre, serta memberikan bobot

pada masing masing item pekerjaan yang teridentifikasi sesuai faktor kesulitannya

dan “jumlah” jam dalam rata-rata penyelesaian pekerjaan tersebut. Hal ini

disebabkan identifikasi item pekerjaan akan menelaah kriteria kriteria penilaian,

terutama faktor standar dan obyektifitas.

Pembobotan, yang juga mengidentifikasi (mendegsinasi) kriteria- kriteria

pekerjaan mengikuti logika terhadap fungsi seperti berikut

Pegawai Kabag PSDM

Mulai

Data Aktivitas

Pembuatan Laporan Aktivitas

Laporan Aktivitas

Laporan Aktivitas

Perbaiki Aktivitas

Perbaikan Aktivitas

Laporan Aktivitas

Selesai

(36)

xK

Bobot

=

(f(E).f(fAtt(T).) f(Apt))

dimana :

f (E) : adalah fungsi energi atau besarnya energi yang dikeluarkan

untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, artinya relatif lebih

memerlukan konsentrasi, pikiran, tenaga, dll.

f (Att): adalah fungsi Attitude atau sikap dalam melaksanakan

pekerjaan tersebut, artinya lebih diperlukan sikap tegas,

berani mengemukakan pendapat, dll.

f (Apt): adalah fungsi Aptitude atau kecerdasan, keahlian,

ketrampilan yang diperlukan, artinya pelaksanaan pekerjaan

ini relatif menekankan aptitude yang lebih.

f (T) : adalah fungsi Time, artinya semakin besar range waktu

yang dapat ditolerir untuk melaksanakan pekerjaan

tersebut, maka semakin kecil bobot.

K : adalah konstanta untuk mengkalibrasikan besaran angka

agar menunjuk range angka yang dikehendaki.

Dari hasil literatur (referensi), bahwa besarnya energi yang diperlukan adalah

berbeda untuk berbagai aktifitas dalam satu satuan waktu tertentu, maka dapat

disusun (walaupun jenis pekerjaan tidak mutlak sama namun identik adalah sbb :

Asumsi 1, dianggap merupakan fungsi besar energi yang dikeluarkan (steris

(37)

Besar energi yang dikeluarkan pada berbagai macam pekerjaan pada satu

satuan waktu (Kilo Kalori per menit) untuk kegiatan eksternal Laki-laki dewasa

sekitar 65 Kg adalah sbb:

Tabel 3.1. Tabel Besar Energi

Jenis Pekerjaan

Laboratorium Belajar atau Konsentrasi

Latihan, Dalam O-R

Bekerja di Kantor (tetap)

Membaca Ringan

Diskusi-santai

Energi 2,30 3,70 1,80 Approx 1,80 1,39

Maka didapat berbagai perbandingan pada besar energi yang dikeluarkan

terhadap beberapa kegiatan, atau perbandingan beberapa “fungsi energi”.

Dengan menggunakan asumsi atau pemahaman tersebut diatas maka dapat

ditentukan juga fungsi Aptitude maupun fungsi Attitude dalam besaran rasio,

artinya skala perbandingan. Asumsi diatas lebih menekankan pada bagaimana kita

dapat memperoleh angka perbandingan guna mendapatkan bobot pada masing

masing jenis pekerjaan, walaupun hasil kuantitatif (angka bobot) tetap merupakan

keputusan (judgement) yang berdasar logika sebagaimana terhadap beberapa

fungsi-fungsi tersebut.

Pada dasarnya urutan pembobotan ber-orientasi pada besarnya materi atau

permasalahan yg dipikul, pada satu satuan waktu yang disediakan/ batas waktu

tertentu.

Pekerjaan problem solving dilapangan akan dituntut tanggung jawab yang

besar, namun waktu yang tersedia sangat singkat, sehingga dituntut untuk

mempunyai wawasan, keahlian/skill, manajemen, dll yang pada intinya

(38)

Berikut dapat dilihat bagaimana kurva haruslah “ditemukan”

dahulu, untuk menetapkan fungsi pembobotan terhadap rentetan / uraian designasi

item pekerjan.

Besarnya nilai bobot.

9 8 7 6 5 4 3 2 1

urutan kriteria (designasi) pekerjaan

0 1 3 5 7 9 11 15 23 31 35 39 45 47 55 63 71

[image:38.612.79.515.146.516.2]

Range A Range B Range C

Gambar 3.3. Fungsi Pembobotan

Pola diatas terdiri dari tiga bagian besar pembobotan, yakni range A, B

dan C. Tiap range menunjukkan pergeseran perubahan yang berbeda. Range A

merupakan fungsi kuadrat (bentuk seperempat lingkaran yang merupakan garis

kuadrat) yang mana perubahan bobot pada item 9 adalah drastis ke arah bawah

(39)

bobot pada item 9 tidak linier melainkan mengecil ke arah atas. Demikian juga

item no 8, walaupun slope berbeda.

Untuk range B, kurva adalah elips, dimaksudkan delta perubahan bobot

adalah percepatan namun dengan laju yang lambat, dan menunjukkan bahwa

semakin mendekati item pekerjaan 3, maka slope semakin besar.

Pada range C, perubahan dari item pekerjaan 3 ke 2 adalah tajam,

menunjukkan perbedaan bobot yang besar, yang disebabkan faktor waktu yang

digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut adalah sangat berbeda.

Langkah penentuan fungsi diatas yang berdasarkan logika terhadap fungsi

f(E), f(Apt), f(Att), serta f (T), menunjukkan grafik gabungan antara kurva

lingkaran, elips dan lingkaran. Dengan demikian dapat dicari variable x dan y,

yang menyusun grafik tersebut.

Berdasar hasil besaran y terhadap variable x, maka seluruh angka tersebut

(40)
[image:40.612.107.523.128.503.2]

Tabel besar nilai x dan y.

Tabel 3.2. Tabel Besar Nilai X dan Y

No Bentuk Kurva Kode Bobot Variab el X Variabel Y

No Bentuk

Kurva Kode Bobo t Variabel X Variabel Y

1 Lingkara

n

01.01 1 5.57 6 Ellips 06.01 41 19.51

(1/4 lingk.)

01.02 3 9.33 06.02 43 20.19

01.03 5 11.62 (1/4 ellip) 06.03 45 20.98

01.04 7 13.23 06.04 47 21.89

2 02.01 9 14.39 7 07.01 49 22.96

02.02 11 15.20 07.02 51 24.25

02.03 13 15.72 07.03 53 25.92

02.04 15 15.97 07.04 55 28.44

3 Ellips 03.01 17 16.01 8 Lingkaran 08.01 57 37.57

03.02 19 16.04 (¼ lingk). 08.02 59 41.33

03.03 21 16.13 08.03 61 43.62

03.04 23 16.25 08.04 63 45.23

4 04.01 25 16.41 9 09.01 65 46.39

04.02 27 16.62 09.02 67 47.20

04.03 29 16.87 09.03 69 47.72

04.04 31 17.17 09.04 71 47.97

5 05.01 33 17.52

05.02 35 17.92

05.03 37 18.38

05.04 39 18.91

Persamaan kurva diatas yang digunakan berdasarkan skala terhadap

urutan bobot (variable x) adalah :

Persamaan lingkaran : x2 + y2 = 256 (dari 162)

Persamaan ellips : (x2 / 402 ) + (y2 / 162 ) = 1

Setelah didapat angka pola “grading” bobot seperti diatas, maka dicari

(41)
[image:41.612.133.515.104.251.2]

Tabel 3.3. Index Nilai Bobot

Nilai X 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23

25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47

49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71

Nilai Y 5,57 9,33 11,62 13,23 14,39 15,2 15,72 15,97 16,01 16,05 16,13 16,25 Total 16,41 16,62 16,87 17,17 17,52 17,92 18,38 18,91 19,51 20,19 20,98 21,89 Jml = 22,96 24,25 25,92 28,44 37,57 41,33 43,62 45,23 46,39 47,2 47,72 47,97 846,44 44,94 50,2 54,41 58,84 69,48 74,45 77,72 80,11 81,91 83,44 84,83 86,11 Nilai Y or 6,6 11,0 13,7 15,6 17,0 17,9 18,5 18,8 18,9 18,9 19,0 19,2Total Angka 19,4 19,6 19,9 20,3 20,7 21,1 21,7 22,3 23,0 23,8 24,8 25,8Bobot = Bobot 27,1 28,6 30,6 33,6 44,3 48,8 51,5 53,4 54,7 55,7 56,3 56,6 998,8

0,118

Berikut adalah pembobotan dan designasi item pekerjaan :

Tabel 3.4. Designasi Item Pekerjaan

NO Klasifikasi Pekerjaan

Kode Bobot

Kriteria Pekerjaan

Contoh Jenis Pekerjaan Nilai Bobot

Keterangan

1 Problem Solving Lapangan 01.01 01.02 01.03 01.04

Faktor kesulitan tinggi Faktor kesulitan sedang Faktor kesulitan rendah Sering terjadi /dialami

Dispute dg pihak external/ internal Perbaikan perpu, gangguan urgent Pengambilan keputusan di lapanga Memecahkan problem lap.

56. 6 56. 3 55. 7 54. 7 TOP URGENT ACTIVITY 2 Problem

Solving Non Lapangan 02.01 02.02 02.03 02.04

Faktor kesulitan tinggi Tidak ada dukungan Ada dukungan Sering terjadi /dialami

Dispute dg pihak external/ internal Perbaikan perpu, gangguan urgent Pengambilan keputusan Memecahkan persoalan. 53. 4 51. 5 48. 8 44. 3 TOP URGENT ACTIVITY 3 Research/

Pengembaang An 03.01 03.02 03.03 03.04

Faktor kesulitan tinggi Relatif sulit dikerjakan.. Cenderung mudah laks. Mudah laks/ learning

Pengkajian, inovasi, ada target. Pengkajian (tdk ada plan before) Perencanaan kandatel, pran sistem Pengkajian buss plan, dll

33. 6 30. 6 28. 6 27. 1 Need APT ATT, Energi Relatif High 4 Rutinitas

Outdoor

04.01 04.02 04.03 04.04

F. sulit sangat tinggi F. sulit sedang F. sulit rendah F. sulit sangat rendah

Penanganan gangguan kabel, dll Sales, survey customer satisfaction Melaksanakan survey pel, DP dll Pekerjaan rutin maintenance

25. 8 24. 8 23. 8 23. 0 Occasional Activity (normal act) Meeting Koordinasi 05.01 05.02 05.03 05.04

Materi sangat berat Materi sedang Materi ringan Rutinitas

Rapat dng Divisi, penentuan target. Rapat mnjemen, satgas, team ,dll Training, diskusi, Rapat, dll Rapat koordinasi rutin, RaOp

22. 3 21. 7 21. 1 20. 7 Coordination Forum, or Sharing

6 Rutinitas Indoor

06.01 06.02 06.03 06.04

F. kesulitan sangat tinggi F. kesulitan sedang F. kesulitan rendah F.kesulitan sangat rendah

Penanganan gangguan sentral/tra Maintenance sistem

Maintenance perangkat/ sistem Pekerjaan rutin administrasi/teknik

20. 3 19. 9 19. 6 19. 4 Occasional Activity (normal act)

7 Pengawasan Out door

07.01 07.02 07.03 07.04

Obyek sangat riskan Obyek sedang Obyek ringan Tidak ada /kecil risiko

Pengawasan Proyek pembangunan Pengawasan swakelola, dll Pengecekan kegiatan dinas di lap. Pengontrolan network, tower, dll

19. 2 19. 0 18. 9 18. 9 Focus kpd Kegiatan yg Waktu nya Banyak 8 Pengawasan

Indoor

08.01 08.02 08.03 08.04

Obyek sangat riskan Obyek sedang Obyek ringan Tidak ada /kecil risiko

Pengawasan Proyek pembangunan Pengawasan swakelola, dll Pengawasan kegiatan dinas Pengawasan perform karyawan

18. 8 18. 5 17. 9 17. 0 Focus kpd Kegiatan yg Waktu nya Banyak 9 Kegiatan pasif 09.01

09.02 09.03 09.04

Kon’busi u. persh. High Sedang

Rendah

No kontribusi for persh.

Hadiri sosialisasi, undangan, etc Ikut/ hadir acara tertentu Mengantar tamu, menemani. Kegiatan “mubazir”, pribadi, dll

15. 6 13. 7 11. 0 6. 6

[image:41.612.102.550.295.677.2]
(42)

3.2. Perancangan Sistem

3.2.1. Data Flow Diagram

Contex Diagram

Data Pengguna Sistem

Laporan Data Pegawai

Data Item Pekerjaan

Data Pegawai Laporan Data Aktivitas

Laporan Data Kontrak

Laporan Aktivitas

Laporan Data Kontrak Perbaikan Aktivitas

Data Kontrak

Aktivitas Mingguan 0

SKI

+

Pegawai Kabag

[image:42.612.102.514.127.505.2]

PSDM

(43)
[image:43.612.102.519.86.680.2]

Hirarki Proses

(44)

DFD Level 0

Baca Data

Data Pegawai Laporan Data Pegawai Data Pengguna Sistem

Data Item Pekerjaan Data Pegawai

Data Nilai Bobot Simpan Data

Baca Data

Laporan Data Aktivitas Laporan Data Kontrak

Laporan Aktivitas

Laporan Data Kontrak

Perbaikan Aktivitas Data Kontrak

Baca Data Simpan Data Kontrak

Aktivitas Mingguan Data Aktivitas 1 Pembuatan Laporan + 2 Pembuatan Kontrak + 3 Aktivitas + 1 Kontrak Pegawai

Pegawai KabagKabag

Kabag Kabag 4 Master Maintenance + 7 Bobot Pegawai

Pegawai PSDMPSDM

[image:44.612.104.509.84.670.2]

PSDMPSDM

Gambar 3.6. DFD Level 0

DFD Level 1 Proses Master Maintenance

Baca Data

Simpan Data

Baca Data

Simpan Data Baca Data

Simpan Data Data Pengguna Sistem

Data Item Pekerjaan

Data Pegawai Simpan Data Baca Data 7 Bobot 1 Pencatatan Item Pekerjaan 2 Pencatatan Data Karyawan Pegawai PSDM PSDM 3 Pencatatan Data Pengguna 9 User 10 Akses 11 Pegawai

(45)

DFD Level 1 Pembuatan Kontrak

Simpan Data

Data Kontrak Simpan Data Kontrak

1 Kontrak 1 Pemilihan Nilai Bobot

Pegawai

3

[image:45.612.209.360.93.257.2]

Masukan Data Kontrak

Gambar 3.8. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Kontrak

DFD Level 1 Proses Aktivitas

Baca Data Baca Data

Simpan Data

Baca Data

Aktivitas Mingguan

Baca Data Simpan

Pegawai

1 Kontrak

2

Pendataan Aktivitas

5 Aktivitas

3

Koreksi Data Aktivitas

[image:45.612.99.513.280.485.2]
(46)

DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan

Baca Data

Laporan Data Pegawai

Laporan Data Aktivitas Laporan Data Kontrak

Laporan Data Kontrak

[image:46.612.102.502.86.681.2]

Laporan Aktivitas Data Aktivitas Data Kontrak 1 Pembuatan Laporan Kontrak 2 Pembuatan Laporan Pegawai Kabag PSDM PSDM Kabag PSDM 1 Kontrak

Gambar 3.10. DFD Level 1 Sub Proses Pembuatan Laporan

3.2.2. Perancangan Database

Conceptual Data Model

KdProg = KdProg Periode = Periode KdPeg = KdPeg KdPeg = KdPeg

KdI tem = KdI tem

KdPeg = I d

Id = KdAkses

Aktivitas Periode KdProg KdPeg Tgl Ket JM ulai JSelesai Ava Peg awai KdPeg BPK Grade Jabatan Dept Kontrak KdProg Periode KdPeg BPK Program SubProg Waktu Jam KdItem Status Bobot KdItem Klasifikasi Kriteria Contoh Nilai User Id Pass Akses KdAks es MUser MKontrak MPeg awai APenug asan AAktivitas LKontrak LPeg awai

(47)

Physical Data Model

KDPRO G = KDPROG PRIO DE = PRIO DE KDPEG 12 = KDPEG12 KDPEG = KDPEG

KDIT EM = KDIT EM

ID = ID KDPEG = KDPEG

ID = ID

[image:47.612.108.523.83.622.2]

AKTIVITAS PERIODE NUMERIC(4) KDPROG1 VARCHAR(8) KDPEG1 VARCHAR(8) TGL DATE KDPROG VARCHAR(8) PRIODE NUMERIC(4) KDPEG12 VARCHAR(8) KET VARCHAR(100) JM ULAI DATE JSELESAI DATE AVA NUMERIC(6,2) PEGAWAI KDPEG VARCHAR(8) ID VARCHAR(8) BPK VARCHAR(100) GRADE NUMERIC(2) JABATAN VARCHAR(20) DEPT VARCHAR(20) KONTRAK KDPROG VARCHAR(8) PRIODE NUMERIC(4) KDPEG12 VARCHAR(8) KDITEM VARCHAR(8) KDPEG VARCHAR(8) BPK2 VARCHAR(100) PROGRAM VARCHAR(100) SUBPROG VARCHAR(100) WAKTU1 VARCHAR(20) JAM NUMERIC(5,2) KDITEM 1 VARCHAR(8) STATUS NUMERIC(1) BOBOT KDITEM VARCHAR(8) KLASIFIKASI VARCHAR(50) KRITERIA VARCHAR(50) CONTOH VARCHAR(50) NILAI NUMERIC(3,1) USER ID VARCHAR(8) KDPEG VARCHAR(8) PASS VARCHAR(10) AKSES KDAKSES VARCHAR(8) ID VARCHAR(8) MUSER NUMERIC(1) MKONTRAK NUMERIC(1) MPEGAWAI NUMERIC(1) APENUGASAN NUMERIC(1) AAKTIVITAS NUMERIC(1) LKONTRAK NUMERIC(1) LPEGAWAI NUMERIC(1)

Gambar 3.12. ERD Physical Data Model

• • •

Struktur Database

Struktur tabel yang dipergunakan dalam sistem

Tabel Bobot :

Tabel 3.5. Tabel Bobot

Field Name Data Type Length Keterangan

KdItem Varchar 8 Kode Item

Klasifikasi Varchar 50 Klasifikasi

Kriteria Varchar 50 Kriteria

Contoh Varchar 50 Contoh

(48)

Tabel Pegawai :

Tabel 3.6. Tabel Pegawai

Field Name Data Type Length Keterangan

KdPeg Varchar 8 Kode Pegawai

Nama Varchar 20 Nama Pegawai

Grade Numeric 2 Grade

Dept Varchar 20 Departemen

Jabatan Varchar 20 Jabatan

Tabel User :

Tabel 3.7. Tabel User

Field Name Data Type Length Keterangan

Id Varchar 8 User Id

[image:48.612.104.509.262.530.2]

Pass Varchar 10 Password

Tabel Kontrak :

Tabel 3.8. Tabel Kontrak

Field Name Data Type Length Keterangan

Periode Numeric 4 Periode Program

KdProg Varchar 8 Kode Program

KdPeg Varchar 8 Kode Pegawai

BPK Varchar 50 Nama BPK

Program Varchar 50 Nama Program

SubProg Numeric 50 Sub Program

Waktu Numeric 1 Waktu Pelaksanaan

TJam Numeric 5,2 Total Jam

KdItem Varchar 8 Kode Item

Tabel Aktivitas :

Tabel 3.9. Tabel Aktivitas

Field Name Data Type Length Keterangan

Periode Numeric 8 Periode

KdProg Varchar 8 Kode Program

KdPeg Varchar 8 Kode Pegawai

Tgl Timestamp - Tanggal Aktivitas

Ket Varchar 100 Keterangan

Jmulai Timestamp - Jam Mulai

Jselesai Timestamp - Jam Selesai

(49)
[image:49.612.107.506.106.674.2]

Tabel Akses :

Tabel 3.11. Tabel Akses

Field Name Data Type Length Keterangan

KdAkses Varchar 8 Kode Akses

Mpegawai Numeric 1 Master Pegawai

Muser Numeric 1 Master User

Mbobot Numeric 1 Master Bobot

Mkontrak Numeric 1 Master Kontrak

Aperbaikan Numeric 1 Aktivitas Penugasan

Akontrak Numeric 1 Aktivitas Kontrak

Lpegawai Numeric 1 Laporan Kontrak

Laktivitas Numeric 1 Laporan Pegawai

LSKI Numeric 1 Laporan SKI

3.2.3. Rancangan I/O

• • •

Perancangan Input Data Pegawai

Gambar 3.13. Perancangan Input Data Pegawai

• • •

Perancangan Input Item Pekerjaan

Gambar 3.14. Perancangan Input Item Pekerjaan Kode Pegawai : xxxxxxxx

Nama Pegawai : xxxxxxxx

Grade : xxxxxxxx

Departement : xxxxxxxx Jabatan : xxxxxxxx

Simpan

Edit

Hapus

Kode Item : xxxxxxxxxx Klasifikasi : xxxxxxxxxx Kriteria : xxxxxxxxxx Contoh : xxxxxxxxxx Nilai : xxxxxxxxxx

Simpan

Edit

(50)

• • •

[image:50.612.139.498.86.258.2]

Perancangan Input Kontrak

Gambar 3.15 Perancangan Input Kontrak

• • •

Perancangan Output Kontrak Kerja Pegawai

Gambar 3.16. Perancangan Output Kontrak Kerja Pegawai Laporan Kontrak Kerja Pegawai

Periode : xxxx

Kode Pegawai : xxxxxxxxx Nama Pegawai : xxxxxxxxx

Grade : xxxxxxxxx

Jabatan : xxxxxxxxx

Departemen : xxxxxxxxx

Kode BPK Program Sub Program Waktu Total Jam Nilai

xxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx xxxx xxx xxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx xxxx xxx xxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx xxxx xxx xxxxx xxxxxxx xxxxxxxx xxxxxxxxxx xxxx xxxx xxx

Periode : xxxxxxxxxx

Kode Program : xxxxxxxxxx Kode Pegawai : xxxxxxxxxx

BPK : xxxxxxxxxx

Program : xxxxxxxxxx Sub Program : xxxxxxxxxx

Waktu : xxxxxxxxxx

Total Jam : xxxxxxxxxx Kode Item : xxxxxxxxxx

Simpan

Edit

[image:50.612.100.511.143.606.2]
(51)

• • •

[image:51.612.100.504.77.633.2]

Perancangan Output Aktivitas Pegawai

Gambar 3.17. Perancangan Output Aktivitas Pegawai

• • •

Perancangan Output SKI

Gambar 3.18. Perancangan Output Laporan SKI Laporan SKI

Periode : xxxx

Kode Pegawai : xxxxxxxx Nama Pegawai : xxxxxxxx Departemen : xxxxxxxx

Jabatan : xxxxxxxx

Kode Klasifikasi Kriteria Total Jam Total Ava xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xx:xx:xx xxxx,x xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xx:xx:xx xxxx,x xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xx:xx:xx xxxx,x xxxxxx xxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxx xx:xx:xx xxxx,x

Laporan Aktivitas Pegawai Periode : xxxx

Kode Pegawai : xxxxxxxx Nama Pegawai : xxxxxxxx Departemen : xxxxxxxx

Jabatan : xxxxxxxx

(52)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1. Implementasi Aplikasi

[image:52.612.99.511.270.653.2]

4.1.1. Form Login

Gambar 4.1. Form Login

Tampilan dari login untuk melakukan verifikasi dari pengguna sistem

4.1.2. Form Menu

Gambar 4.2. Form Menu

(53)
[image:53.612.101.505.98.609.2]

4.1.3. Form Master Pegawai

Gambar 4.3. Form Master Pegawai

Tampilan dari master data pegawai, berguna untuk melakukan entry /

masukan data baru, koreksi, hapus, dan pencarian data pegawai.

4.1.4. Form Master Kontrak

Gambar 4.4. Form Master Kontrak

Tampilan dari master kontrak / program kerja, form ini berguna untuk

(54)
[image:54.612.153.488.103.258.2]

4.1.5. Form Bobot

Gambar 4.5. Form Bobot

Form ini digunakan untuk menentukan nilai bobot dari kontrak kerja atau

program kerja yang ada pada form master kontrak

4.1.6. Form Master Bobot

Gambar 4.6. Form Master Bobot

Tampilan dari form master bobot, digunakan untuk menentukan jenis item

pekerjaan, kriteria dari pekerjaan serta nilai dari jenis pekerjaan tersebut. Form ini

[image:54.612.99.514.279.590.2]
(55)
[image:55.612.144.464.103.270.2]

4.1.7. Form Pengguna

Gambar 4.7. Form Pengguna

Form Pengguna, form ini digunakan untuk mengisikan data dari pengguna

sistem, siapa saja yang berhak untuk memakai sistem ini, dan menu apa saja yang

diperbolehkan untuk diakses oleh pengguna tersebut.

4.1.8. Form Aktivitas

Gambar 4.8. Form Aktivitas

Form ini berguna untuk melakukan pendataan terhadap semua aktivitas

pegawai yang mereka lakukan. Pegawai melakukan pengisian data aktivitas

[image:55.612.100.511.129.588.2]
(56)
[image:56.612.100.506.100.605.2]

4.1.9. Form Perbaikan

Gambar 4.9. Form Aktivitas

Form ini berguna untuk melakukan perbaikan atau koreksi dari aktivitas

yang diisikan oleh pegawai. Form ini juga bisa untuk menghapus data aktivitas,

bila dikehendaki. Form ini diperuntukkan untuk kalangan setingkat kepala bagian

ke atas.

4.1.10.Form Laporan Pegawai

Gambar 4.10. Form Laporan Pegawai

Form ini digunakan untuk melakukan proses pembuatan laporan kontrak

kerja yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan, di mana data bisa di

(57)
[image:57.612.99.502.107.683.2]

4.1.11.Form Laporan Aktivitas

Gambar 4.11. Form Laporan Aktivitas

Form ini digunakan untuk menentukan data laporan aktivitas dari pegawai

berdasarkan periode tertentu dengan menentukan tanggal awal sampai tanggal

akhir dari aktivitas yang dilakukan oleh pegawaai. Setelah periode ditentukan

laporan bisa ditampilkan ataupun dicetak.

4.1.12.Form Laporan SKI

(58)

Form ini digunakan untuk menentukan laporan Satuan Kerja Individu

(SKI) dari pegawai. Laporan yang bisa ditampilkan ada dua macam yaitu laporan

per periode tertentu maupun laporan selama satu tahun tertentu. Apabila laporan

per periode yang dipilih, maka laporan tahunan tidak akan bisa diakses, begitu

pula sebaliknya.

[image:58.612.99.513.220.684.2]

4.1.13.Laporan Aktivitas

Gambar 4.13. Layout Laporan Aktivitas

4.1.14.Laporan SKI

(59)
[image:59.612.102.508.101.687.2]

4.1.15.Laporan Pegawai

Gambar 4.15. Layout Laporan Kontrak Kerja Pegawai

4.2. Evaluasi

Tabel 4.1. Data SKI

NAMA : Joni GRADE : 12 DEPT : Maintenance REKAP AKTIVITAS :

NO PELAKSANAAN PEKERJAAN KODE TOTAL AVA ITEM JAM

1 Problem Solving Lap.

Faktor kesulitan tinggi 101 10 566 2 Research / Pengembangan

Faktor kesulitan tinggi 301 10 336 Faktor kesulitan rendah 303 5 135.5 3 Kegiatan Pasif

Kontribusi pers. Tinggi 901 10 156

(60)
[image:60.612.101.484.75.460.2]

Gambar 4.16 Laporan SKI Per Departemen

Tabel atau informasi kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan jawaban

dari semua persoalan dalam menggali semua permasalahan selama pelaksanaan

pekerjaan. Data mingguan berisi data semua kegiatan dan perkiraan penggunaan

waktunya. Dengan melihat pada laporan data Satuan Kerja Indivudu (SKI)

pegawai baik per pegawai maupun per departemen, pihak atasan bisa

mendapatkan hasil penilaian untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

(61)

54

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Implementasi dari sistem ini dapat membantu dalam mengetahui

perkembangan dari kontrak / program kerja yang ada pada perusahaan,

dalam waktu yang relatif lebih cepat.

2. Sistem penilaian merupakan suatu sistem sebagai metoda dan merupakan

sistem terbuka, serta menuntut pengembangan/ perbaikan secara

berkesinambungan sejalan perubahan environmental.

3. Penggunaan Annually Value Achievement (AVA) sangat baik untuk

mengukur tingkat–tingkat kesulitan maupun volume kerja seseorang,

dengan membandingkan hasil yang dicapai selama periode tertentu

terhadap besaran AVA yang possible. Serta proses feedback yang sangat

baik untuk masukan karyawan dapat termonitor dan terlaksana.

5.2. Saran

Saran yang dapat diberikan dalam pembuatan sistem informasi Satuan

Kerja Individu ini adalah :

1. Sistem ini dapat digabungkan dengan sistem informasi kepegawaian lain

sebagai pendukung.

2. Diusulkan adanya kurva bobot terhadap fungsi designasi semua item

pekerjaan., “ditemukan” kurva yang terbagi menjadi 3 bagian besar sesuai

(62)

55

yang dijadikan alat untuk mempolakan kurva dapat dianalis lebih lanjut

lagi guna penyempurnaan hasil yang lebih baik.

3. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menggunakan metode Client /

Server Programing sehingga penyediaan data dan informasi dapat lebih

(63)

DAFTAR PUSTAKA

InterBase Software Corp., 1998, InterBase Manual, InterBaseSoftware Corp.,

Scotts Valley-California

Kroenke M. David, Database Processing Fundamentals, Design, And

Implementation 5th Edition, Prentice Hall International.

Lucas C. Henry Jr., 1993, Analisis Desain Dan Implementasi Sistem Informasi,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Martina Inge, Ir, Pemrograman Internet dengan Delphi, PT Elex Media

Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta

McLeod Raymond Jr., 1983, Management Information System 2nd Edition,

Science Research Associates Inc., Chicago.

Prahasta Ardya, 1999, Penggunaan Sistem Pembobotan dan Designasi Item

Pekerjaan Sebagai Upaya Mengakomodasikan Semua Aspek Penilaian Pada Satu Kesatuan Unit Organisasi di Unit Kandatel atau Unit Kantor Divre 6, PT Telkom Divre 6, Banjarmasin

Preesman S. Roger, Ph.D., 1997, Rekayasa Perangkat Lunak, Penerbit Andi,

Gambar

Gambar 2.1. Konektifitas Database Borland Delphi
Gambar 3.1. Sistem Flow Pengajuan Kontrak
Gambar 3.2. Sistem Flow Aktivitas Pegawai
Gambar 3.3. Fungsi Pembobotan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu, dalam menciptakan atau dalam membangun karakter patriotik tidaklah mudah, karena dibutuhkan pemahaman dan pendekatan pola komunikasi kelompok antara

Secara umum elemen dalam dokumen HTML yang dinyatakan dengan tag nya, dituliskan: <namatag>_</nametag> penulisan penamaan tag bebas, dapat menggunakan

Ketergantungan pihak konsumen kepada distributor farmasi membuat pihak distributor mempunyai peranan yang sangat besar dalam memperkenalkan dan memasarkan produk-produk tersebut

Hasil kajian juga mendapati faktor demografi yang berdasarkan diri pelajar, iaitu kaum (india), faktor aliran pendidikan menengah (vokasional), faktor taraf akademik (SPM/SPMV),

Nam un dem ik ian, k egiat an m elay ani ini har us dir ancang sedem ikian r upa sehingga hasilnya sesuai dengan yang dihar apkan... Per t am a nilai t am bah dapat

[r]

Selain tantangan dalam meningkatkan penjualan, Chez Moka juga dihadapkan dengan tantangan dalam memasarkan produk mereka, salah satunya adalah HR 61 yang merupakan minuman