• Tidak ada hasil yang ditemukan

Estimasi Kebutuhan SDM Kesehatan Di Rumah Sakit Kelas B C Dan D Serta Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Estimasi Kebutuhan SDM Kesehatan Di Rumah Sakit Kelas B C Dan D Serta Puskesmas"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ESTIMASI

KEBUTUHAN SDM KESEHATAN

DI RUMAH SAKIT KELAS B, C DAN D

SERTA

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang l"1aha Esa, karena atas karunia dan perkenan'Nya, maka Estimasi Kebutuhan SDM Kesehatan Rumah Sakit Kelas B, C dan D Serta Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan dapat tersusun.

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan memiliki tugas antara lain menyusun rencana kebutuhan dan pendayagunaan SDM Kesehatan, yang sangat memerlukan data pendukung berupa ketersediaan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Namun sejak penerapan kebijakan otonomi daerah, maka penyelenggaraan sistem informasi yang telah ditata selama ini oleh Pemerintah Pusat mengalami banyak kendala di daerah, antara lain mekanisme pencatatan dan pelaporan yang baku dari daerah ke pusat tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga secara khusus informasi tentang SDM Kesehatan menjadi sulit diperoleh.

Dengan berbagai keterbatasan data yang tersedia tersebut, kami mencoba menyusun perkiraan kebutuhan SDM Kesehatan minimal di Rumah Sakit Kelas B, C, D, serta Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan. Diharapkan perkiraan yang tersusun dapat digunakan sebagai bahan masukan para pimpinan maupun pihak terkait dalam upaya perencanaan dan pendayagunaan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan ini, oleh karenanya saran dan masukan kami tunggu untuk perbaikan di masa yang akan datang .

Jakarta, Maret 2010

p ・ イ ーオ NセエイZZQ

セ@ Z} ョ@

["' ,"}'u'" -Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan

No. In::1:.Jk

セjイ

サャ MNR「

QRNN@

SD Ke hatan,

I g l. T,)" j 'n

S

-

I b-w/z.

Da pn t

d {A@ セゥ@

:... ..

·If:· ····

(5)
(6)

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab :

Dr. H. Kemas M. Akib Aman, SpR, MARS

(Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK)

Anggota Tim Penyusun :

Sudung Nainggolan, MHSc

Nusli Imansyah, SKM, M.Kes

Dwi Atmawati, SKM

Dr. Amroussy DT Marsis, MARS

dr. Nurrahmiati

drg. Musliana

Santy Komalasari, S.Kom

Lis Prifina, S.Si, Apt

Meiliyarni Primaroza, SKM

Ayu Citra Wangsanita, S.Kom

(7)
(8)

DAFTAR lSI

HAL KATA PENGANTAR

DAFTAR lSI

v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK viii

DAFTAR LAMPlRAN

x

BABI.PENDAHULUAN 1

BAB II. ANALISIS SITUASI 4

ILL Kondisi Rumah Sakit di Indonesia 4 Il.2. Kondisi Puskesmas di Indonesia 9

BAB II I . KETERBATASAN DAN ASUMSI 12 IlI.l. Sarana Pelayanan Kesehatan yang Dipilih 12 IlI.2. SDM Kesehatan yang Dihitung 12 IIL3. Standar yang Dipakai dalam Perhitungan 13

IlIA. Sumber Data yang Dipakai Dalam Perhitungan 17

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 20

(9)

26

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.l. Kesimpulan

26

V.2. Saran 27

(10)
[image:10.612.64.459.54.425.2]

DAFlAR lABEL

TABEL HAL

1. Standar Sumber Daya Manusia Kesehatan di Rumah Sakit 14

2. Standar Tenaga Dokter Spesialis Rumah Sakit 14

3. Standar Ketenagaan Puskesmas 17

4. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan 17

Kebutuhan SDIV1K di RS

5. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan 18

Kebutuhan SDMK di Puskesmas

6. Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis Berdasarkan Kelas RS 21

Tahun 2007

7. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah 26

(11)

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK HAL

1. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas 4 dan Jumlah Tempat Tidur Tahun 2007

2. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Provinsi 5 Tahun 2007

3. Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum di Indonesia Per 6 Provinsi Tahun 2007

4. Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia 7 Tahun 2007

5. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Rumah Sakit Umum di 8 Indonesia Tahun 2007

6. Jumlah SDI"1 Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia 9 Berdasarkan Kelas Rumah Sakit Tahun 2007

7. Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan Di Indonesia 10 Tahun 2008

8. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas di Indonesia Tahun 11 2008

9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas di Indonesia 11 Tahun 2008

10. KebutuhanTenaga Medis di Rumah Sa kit Kelas Bf C dan D 20

Tahun 2007

11. Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Kelas Bf C dan 22

(12)
(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Jumlah Rumah Sakit Umum Depkes / Pemda & Tempat Tidur Per Kelas & Provinsi Di Indonesia Tahun 2007

2. Jumlah SDM Kesehatan Pada Rumah Sa kit Umum Depkes & Pemda Diperinci Menurut Kelas Di Indonesia Indonesia Tahun 2007

3. Jumlah SDM Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Depkes & Pemda Diperinci Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2007

4. Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Kelas B, C dan D Tahun 2007

5. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan Medis dan Paramedis Di Rumah Sakit Berdasarkan ProvinsiTahun 2007

6. Kebutuhan dan Pemenuhan Nakes Medis & Paramedis Di RS Berdasarkan Kelas Tahun 2008

(14)

BAB I. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan di bidang kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sehingga merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDIVI). Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam tiga dekade terakhir telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna. Angka Kematian Bayi (AKB) menurun dari 33,9 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menurun menjadi 28,1 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008 . Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2008 . Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,2 tahun pada tahun 2008. Prevalensi gizi kurang pada balita menurun dari 25,8% pada akhir tahun 2003 menjadi 18,4% pada tahun 2007. Kualitas SDM menjadi semakin baik ditandai meningkatnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 0,586 pada tahun 2000 (peringkat 112 dari 175 negara) menjadi 0,728 pada tahun 2007 (peringkat 107 dari 177 negara).

(15)

sektor lain, misalnya sektor pemerintahan, hukum dan hak asasi manusia, ketenagakerjaan, keuangan, industri, teknologi, dan sebagainya.

Dengan adanya berbagai kendala tersebut, kondisi ketersediaan SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2008 masih belum memenuhi kebutuhan pembangunan kesehatan.

Pada tahun 2000 telah ditetapkan Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2000 - 2010 (Kepmenkes RI No. 850 Tahun 2000) yang merupakan pedoman umum bagi perencanaan dan penyelenggaraan pengembangan tenaga kesehatan. Demikian pula berbagai metode perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan telah dikembangkan, dan telah diterbitkan Kepmenkes RI No. 81 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Namun pelaksanaan perencanaan SDM Kesehatan belum berjalan secara optimal, baik di daerah maupun di pusat.

Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan telah menyusun kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit umum Depkes dan Pemda kelas B, C, dan D serta Puskesmas). Kami menyusun estimasi tersebut dengan mengacu kepada empat metode perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan sebagaimana disarankan oleh WHO, yakni penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkan: l. Keperluan kesehatan (Health Need Method), 2. Permintaan kebutuhan kesehatan (Health Services Demand Method), 3. Sasaran upaya kesehatan yang ditetapkan (Health Service Targets Method) dan 4. Rasio terhadap sesuatu nilai (Ratio Method). Kombinasi dari metode Health Service Targets

Method) dan beban kerja akan kami sajikan dalam perkiraan ini. Dengan

(16)
(17)

I

BAB II. ANALISIS SITUASI

11.1.

KONDISI RUMAH SAKIT

01

INDONESIA

Data tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit terdiri dari tenaga medis dan tenaga paramedis, bersumber dari Statistik Rumah Sakit Indonesia Tahun 2008, yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes RI. Rumah Sakit yang dimaksud adalah Rumah Sakit Umum (RSU) milik Depkes dan Pemda.

111.1.1.

KEADAAN RUMAH SAKIT UMUM

01

INDONESIA [image:17.612.101.436.459.576.2]

Jumlah rumah sakit umum yang tersebar di Indonesia seluruhnya 401 unit dengan 59.534 tempat tidur, terdiri dari rumah sakit kelas A di Indonesia sebanyak 8 unit dengan 6.710 tempat tidur, jumlah rumah sakit kelas B sebanyak 79 unit dengan 23.095 tempat tidur, rumah sakit kelas C dan D sebanyak 246 unit dan 68 unit dengan jumlah tempat tidur masing-masing 26.098 dan 3.631 tempat tidur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik 1 di bawah ini.

Grafik 1. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas dan Jumlah Tempat Tidur Tahun 2007

6O,00CI

-ZZ イᄋᄋセMMMMセセ@

20,000 / . /

/ '

1 Q,000

(18)
[image:18.612.74.453.164.349.2]

Bila dilihat sebaran rumah sakit umum per provinsi, dari 401 rumah sakit terbanyak terdapat di Jawa Timur (45 RSU), menyusul Jawa Tengah (41 RSU), Sumatera Utara (31 RSU), Jawa Barat (29 RSU) dan Sulawesi Selatan (26 RSU). Secara rinci dapat dilihat pada Grafik 2 di bawah ini.

Grafik 2. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Provinsi Tahun 2007

45

41 40

35 · 31 30

26 25

20

14 15·

10

5· 16

14

Sumber: St atistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes

(19)
[image:19.612.61.472.80.265.2]

Grafik 3. Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum di Indonesia Per Provinsi Tahun 2007

9000 ,

8726

8888

6000

7000

6000 1 5405

5000

4000 . 3564 3485 .

2914 3000

2336 1866

1000

Sumber: Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, De pk es

11.1.2. KEADAAN SDM KESEHATAN DI RUMAH SAKIT U M UM

DI IN DONES IA

Ketersediaan SDM Kesehatan pada seluruh rumah sakit umum kelas A, B, C, dan D (401 unit) di Indonesia jumlah seluruhnya 118.899 orang, terdiri da d tenaga kesehatan 71.091 orang (medis dan keperawatan), tenaga kesehatan lainnya 16.271 orang dan tenaga non kesehatan 31.536 orang.

11.1.2.1. TENAGA KESEHATAN

(20)

analis, penata rontgen, sarjana muda fisioterapi, sarjana muda gizi, asisten

analis, asisten apoteker, occupational therapist, ortotik prostetik, pengatur rawat rongent, pengatur rawat gigi, pengatur teknik gigi, pengatur rawat

gizi, tenaga sanitasi, penata anestesi, dan lain-lain.

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 512 Tahun 2007

tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran, yang dimaksud

dengan dokter adalah dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi

spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

[image:20.612.80.449.331.517.2]

Gambaran tenaga kesehatan secara keseluruhan yang lebih rinci dapat dilihat pada Grafik 4 di bawah ini.

Grafik 4. Jumlah Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Tahun 2007

Kelerapian Fis ik :

1 .200 Keteknisan Medis :

Keperawalan :

52.894

Sumber : Statistik Rumah Sakit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes

Dari Grafik 4 terlihat bahwa tenaga terbanyak adalah tenaga keperawatan

(21)

dan dokter gigi) sebanyak 18.197 orang, keteknisan medis sebanyak 5.966 orang dan kefarmasian sebanyak 4.044 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2.

11.1.2.2. TENAGA NO N KESE HATAN

Tenaga non kesehatan berjumlah 31.536 orang, terdiri dari tenaga dengan pendidikan sarjana, sarjana muda/D3, SLTA (SMA dan sederajat), SLTP dan SD dengan sebaran seperti pada Grafik 5 berikut ini:

Grafik 5. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Tahun 2007

Sarjana . 3. 639

SLTA1 8.882

Sarjana MldaID3 • 1.214

Sumber : Stati stik Rumah Sakit di Indonesia Edi si 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes

[image:21.612.60.469.240.427.2]
(22)
[image:22.612.72.458.166.361.2]

Bila diperinci berdasarkan kelas rumah sa kit, maka tenaga kesehatan (medis dan keperawatan), tenaga kesehatan lainnya (kefarmasian, kesmas, gizi, keterapian fisik dan keteknisan medis) serta tenaga non kesehatan dapat digambarkan sebagai berikut :

Grafik 6. Jumlah SDM Kesehatan di Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas Rumah Sakit Tahun 2007

50,000 40,000

30,000 -20,000 10,000

-Kalas A Kalas B

r -o Non Nakas 6,557

j

"00'

• Nakes Lain 2,351 5,945 El Nakes 14,528 26,349

-Kelas C Kalas D 11 ,066

7,228 27,454

1,046 1 748 2,760

J

' '

-10

Non Nakes • Nakes Lain r;I Nakes

Sumber: Statistik Rumah Sa kit di Indonesia Edisi 2008, Ditjen Bina Yanmed, Depkes

Untuk mengetahui lebih rinci tentang kondisi rumah sa kit umum dan jumlah tempat tidur berdasarkan kelas rumah sakit dapat dilihat pada Lampiran 1, Lampiran 2 dan Lampiran 3.

11.2.

KONDISI PUSKESMAS 01 INDONESIA

1".2.1.

KEADAAN PUSKESMAS 01 INDONESIA

(23)
[image:23.612.72.463.130.318.2]

yang tersebar di 33 provinsi. Gambaran lebih rinci dapat dilihat pada Grafik 7 dan Lampiran 7.

Grafik 7. Jumlah Puskesmas Perawatan dan Non Perawatan di Indonesia Tahun 2008

900

o NON PERAWATAN Nセ w atan@

800

700

600

500

400 i

ュ@ セ@

200

100

{セ セ@

-[ill

[J

セ@セ@

m

ャiji@ セ

[I

fir;!)'

Sumber: Data Dasar Puskesmas, Kondisi Akhir Juni 2008, Pusdatin Depkes RI

11.2.2.

KE AOA AN SO M KESEHA TAN 01 PUS KESMA S 01

IND ON ESIA

Sampai dengan bulan Juni 2008, jumlah SDM Kesehatan di 8.234 puskesmas di Indonesia berjumlah 185.461 orang, terdiri dari tenaga kesehatan sebanyak 157.090 orang dan tenaga non kesehatan sebanyak 28.371 orang.

11 .2 .2 .1.

TENAGA KE SEHATAI\J

(24)
[image:24.612.83.450.38.219.2]

Grafik 8. Jumlah

Bldan Dess : 10.793

gj

jセ オ セ ウE・ウュ。ウ@ di Indonesia

Perawat: 5 5 ,194

Persw at Gtgl: 3 ,107

Sumber: Data Dasar Puskesmas, Kondisi Akhir Juni 2008, Pusdatin Depkes RI

. 11.2 .2 .2 .

TENAGA NON KES EHATAN

Dari tenaga non kesehatan sebanyak 28.371 orang, terdiri dari tenaga pekarya, tata usaha, sopir, tenaga keuangan dan tenaga non kesehatan lainnya, dengan rincian seperti pada Grafik 9 di bawah ini.

Grafik 9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Puskesmas di Indonesia Tahun 2008

Keu, 2453

I

lU, 9617

[image:24.612.88.441.397.545.2]
(25)

BAB III. KETERBATASAN DAN

ASUMSI

Kebutuhan SDM Kesehatan yang dihitung adalah kebutuhan tingkat nasional, dengan menggunakan standar kebutuhan masing-masing institusi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data sekunder dan standar yang tersedia saat ini sehingga terdapat beberapa keterbatasan. Dengan demikian perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan ini dibatasi pada beberapa aspek sebagai berikut:

111.1.

SARANA PELAYANAN KESEHATAN YANG DIPILIH

1. Rumah sakit kelas B, C dan D

2. Puskesmas tanpa perawatan (biasa) dan puskesmas perawatan Dasar pemilihan sarana pelayanan kesehatan adalah:

• Sarana pelayanan kesehatan tersebut saat ini masih memiliki sistem pencatatan dan pelaporan SDM Kesehatan yang berjalan sampai ke tingkat pusat, sehingga data jumlah sarana dan ketersediaan SDM Kesehatan di sarana tersebut masih dapat diperoleh.

• Adanya standar kebutuhan SDM Kesehatan untuk kebutuhan di sarana pelayanan kesehatan tersebut.

menghitung

111.2.

SDM KESEHATAN YANG DIHITUNG :

(26)

a. Rumah sa kit tenaga medis dan paramedis keperawatan b. Puskesmas dokter, dokter gigi, bidan dan perawat Dasar pemilihan SDM Kesehatan :

• Merupakan tenaga kesehatan utama (pokok) dalam pelayanan kesehatan di dua sarana pelayanan kesehatan tersebut.

• Data SDM Kesehatan tersebut masih tesedia di sistem pencatatan dan pelaporan yang masih berfungsi sampai saat ini.

• Jenis dan kategori SDM Kesehatan tersebut saat ini masih tersedia Standar kebutuhannya dan digunakan oleh unit teknis terkait.

111.3.

STANDAR YANG DIPAKAI DALAM PERHITUNGAN

Dalam perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan ini standar yang dipakai merujuk pada dua kelompok sarana pelayanan kesehatan, yaitu standar kebutuha n SDM Kesehatan di rumah sakit dan standar kebutuhan SDM Kesehatan di puskesmas.

11 1.3.1. STAN DAR KEBU T UHAN SDM KESEHATAN DI RUMAH

SA KIT

(27)

--I

Namun sesuai batasan yang telah disepakati, kami ha nya menampi lka n standar kebutuhan tenaga medis dan paramedis pera watan menurut kelas rumah sakit, seperti tergambar pada Tabel 1.

Tabell. Standar Sumber Daya Manusia Kesehata n di Rumah Sakit

RASIO IT TERHADAP TENAGA

KELAS RS NO

PARAMEDIS MEDIS

PERAWATAN

1 . A dan B (4 sid 7) : 1 (3-4 ) : 2

2. C 9 : 1 1 : 1

3. D 15 : 1 2 : 1

Untuk mempermudah perhitungannya, untuk rumah sakit kelas A dan B, digunakan rasio IT terhadap tenaga medis

=

4 : 1 dan rasio TT dengan tenaga paramedis perawatan

=

3 : 1 (standar minimal).

Standar yang dipakai untuk menghitung kebutuhan dokter spes ialis di ru mah sakit mengacu kepada buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Ditjen Bina Pelayanan Medik Depkes, 2008, sebagai berikut :

Tabel 2. Standar Tenaga Dokter Spesialis Ruma h Sakit

KELAS SpOG SpA SpPD SpB SpAN SpR SpPK JML

[image:27.612.61.467.130.258.2]
(28)

I

Dalam pedoman tidak dicantumkan standar ketenagaan dokter spesialis untuk rumah sakit kelas A, sehingga tidak dihitung kebutuhan SDM Kesehatan untuk rumah sakit kelas A.

11 1. 3 .2. STANOAR KEBUTUHAN SOM KESEHATAN 01

PUSK ES MAS

Standar kebutuhan SDM Kesehatan di puskesmas mengacu pada Kepmenkes No. 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kab/Kota serta Rumah Sakit, yaitu digunakan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas yang merupakan adopsi dari Kepmenkes No 976/Menkes/SK/VIII/1999 tentang Pedoman Penyusunan Daftar Susunan Pegawai (DSP) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) .

Untuk keperluan perhitungan, puskesmas dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu: Puskesmas pedesaan, Puskesmas perkotaan, dan Puskesmas perawata n di daerah strategis. Pengelompokkan kategori puskesmas didasarkan pada ketersediaan data dengan pertimbangan sebagai berikut:

111.3 .2.1. PUSKESMAS PEOESAAN:

Yang dimaksud dengan puskesmas pedesaan dalam Kepmenkes 81/IVIENKES/SK/I/2004 adalah: Puskesmas terletak dalam kecamatan dengan penduduk 20.000 orang dengan output puskesmas 35.000 orang per tahun.

(29)

. 111.3 .2.2. PUSKESMAS PERKOTAAN :

Yang dimaksud dengan puskesmas pedesaan dalam Kepmenkes 81/MENKES/SK/I/2004 adalah: Puskesmas terletak di kota dengan penduduk agak padat dan kunjungan cukup tinggi dengan output puskesmas 60.000 orang/tahun.

Berdasarkan ketentuan ini dan disesuaikan dengan data yang tersedia, maka puskesmas perkotaan adalah seluruh puskesmas yang terletak di kota ditambah puskesmas yang terletak di ibukota kabupaten.

111.3.2 .3. PUSKESMAS PERAWATAN DI DAERAH STRAT EGIS.

Yang dimaksud dengan puskesmas strategis dalam Kepmenkes 81/MENKES/SK/I/2004 adalah : Puskesmas yang terletak di daerah strategis dengan tempat pera.watan untuk memudahkan memperoleh pelayanan perawatan dan dikategorikan sebagai puskesmas rujukan bagi daerah sekitarnya. Daerah strategis adalah daerah pusat perkembangan perekonomian yaitu daerah perdagangan barang-barang yang berasal dari pedalaman ataupun daerah transito antar kota. Ciri daerah ini berpenduduk relatif padat dibanding daerah sekitarnya, lalu lintas relatif ramai, sehingga kunjungan puskesmas relatif menjadi tinggi dibandingkan puskesmas di lingkungan daerah sekitarnya.

(30)

Tabel 3 menggambarkan rekapitulasi kebutuhan dokter, bidan, dan perawat di masing-masing kategori puskesmas yang dijadikan rujukan.

label 3. Standar Ketenagaan Puskesmas

I

PUSKESMAS

DOKTER

BIDAN

PERAWAT

Pedesaan 1 3 6

Perkotaan 3 4 11

Perawatan di daerah Strategis 2 6 10

111.4. SUMBER DATA YANG DIPAKAI DAlAM PERHITUNGAN:

Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK di rumah sa kit, diperoleh dari Ditjen Bina Yanmed Depkes dengan berbagai kelemahan seperti pada Tabel 4 sebagai berikut :

label 4. Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan

Kebutuhan SDMK di RS

NO.

JENIS/ DATA/INFO/

STD

SUMBER

KETERBATASAN

Data/lnformasi

1. Jumlah RS berbagai tipe

berdasarkan propinsi dan

atau kabupaten

Ditjen

Yanmed

Pembagian propinsi lokasi RS masih mengikuti

pengelompokkan propinsi

lama (30 prop)

2. Jumlah tenaga kesehatan

yang ada di RS

Nakes dikelompokkan

[image:30.612.61.454.394.596.2]
(31)

-

Keperawatan

- Kefarmasian, dst .

Standar Ketenagaan

l. Standar kebutuhan

berdasarkan rasio tempat

tidur

Ditjen

Yanmed

Belum pernah direvisi sejak

tahun 1979

Nakes dikelompokkan

menjadi :

- Medis

-

Paramedis Perawatan

-

Paramedis non

Perawatan

2. Standar kebutuhan

tenaga minimal

Belum ditetapkan oleh

MenKes dalam satu

peraturan/ keputusan

Data yang dipakai sebagai dasar perhitungan perencanaan kebutuhan SDMK di Puskesmas, diperoleh dari Ditjen Binkesmas Depkes dengan berbagai kelemahan seperti pada Tabel 5 sebagai berikut :

Tabel

s.

Kondisi Data dan Standar yang Digunakan Dalam Perhitungan

Kebutuhan SDMK di Puskesmas

NO. JENIS/ DATA/

INFO/ STD SUMBER KETERBATASAN

Data/lnformasi

l. Jumlah Puskesmas

berbagai tipe

Ditjen

Binkesmas/ Pusdatin

Tidak semua data puskesmas daerah ter-update.

Sebaran puskesmas mnrt

wilayah hanya diklasifikasi

dalam 2 kelompok :

-

Puskesmas biasa [image:31.612.55.470.34.275.2]
(32)

2. Jumlah tenaga

kesehatan yang ada

di Puskesmas

Pengelompokkan nakes

berdasarkan : - Dr spesialis

- Dr umum

- Dr gigi

- Perawat

-

Bidan, dst

Standar Ketenagaan

1. Daftar susunan

pegawai Puskesmas

Kepmenkes

NO.81 tahun

2004

Disusun tahun 1999

DSP puskesmas dikelompokkan

menjadi 6 yaitu :

- Puskesmas di daerah

terpencil

- Puskesmas Pedesaan

- Puskesmas perkotaan

- Puskesmas perawatan

daerah terpencil

-

Puskesmas perawatan

daerah kepulauan

- Puskesmas perawatan

(33)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.l. TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT

IV .l.l. TE NAGA MEDIS DI RU MAH SA KIT KELAS B, C DAN D

DI IN DONESIA

[image:33.612.83.460.367.518.2]

Tenaga kesehatan rumah sakit berdasarkan kelas (B,C dan D) yang dihitung menggunakan standar untuk rumah sakit kelas A dan B, digunakan rasio TT terhadap tenaga medis = 4 : 1 dan rasio TT dengan tenaga paramedis perawatan = 3 : 1. Rumah sakit kelas A tidak dihitung karena kesulitan mendapatkan standar ketenagaan Dokter Spesialis untuk RS kelas A. Gambaran tentang ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan untuk tenaga medis seperti pada Grafik 10 sebagai berikut :

Grafik 10. Kebutuhan Tenaga Medis di Rumah Sakit Kelas 8, C dan D Tahun 2007

1 3 , 3 3 8

14,000

12 . 000

10. 0 00

8,000

6 , 000

4,000

2.000

K c t e r S ttdi ;:tan K c butuhan K e kurilng ::ln

(34)

asal. Oi dalam proses perhitungannya, untuk rumah sakit yang tenaga medisnya sudah memenuhi kebutuhan dianggap no/ atau tidak membutuhkan tambahan tenaga lagi. Oari hasil perhitungan dengan menggunakan standar Rumah Sakit, dibutuhkan tenaga medis sebanyak

13.338 orang, sehingga dapat diketahui kekurangan tenaga medis di rumah

sakit umum kelas B, C dan 0 sebanyak 2.709 orang.

Pada Lampiran 5 tentang Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Kelas B, C dan 0 Tahun 2007, ketersediaan tenaga medis di rumah sakit, beberapa provinsi seperti OKI Jakarta, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten dan Sulawesi Utara sudah dianggap cukup bila mengacu kepada standar. Tetapi masih terdapat kekurangan jumlah tenaga medis terutama di Jawa Tengah (679 orang), Jawa Timur (494

orang), Jawa Barat (259 orang), Kalimantan Selatan (159 orang), Kalimantan Timur (130 orang), Sulawesi Selatan (125 orang) dan Sulawesi Tengah (109 orang). Tabel 6 menunjukkan kebutuhan tenaga medis dan paramedis di rumah sakit.

label 6. Kebutuhan lenaga Medis dan Paramedis lahun 2007

KELAS RS

I

DR& DRGSP

I

DR& DRG

I

PARAMEDIS

B 1.580 5.774 34.643

C 2.706 2.900 26.098

D 136 242 1.816

IV.1.2.

TENAGA PARAMED IS KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

KELAS

B, C

DAN D

(35)

dihitung kebutuhannya sebanyak 62.556 orang dan kekuran gannya 17.354 orang. Tenaga keperawatan di rumah sakit tidak dibedakan antara perawat dan bidan. Gambaran tenaga keperawatan di rumah sa kit B, C dan D di Indonesia sebagai beri kut:

Gra fik 11. Keb utuhan Te naga Keperawatan di Rumah Sakit Ke las 8, C dan D Tahun 2007

70.000

60 .000

50.000

40 . 000

30.000

20.000 •

10 , 000

I

Kete rs odlaan

62.556

1 7 . 3 54

- CD

K ebutuh&n Kekuranga n

[image:35.612.74.466.129.321.2]
(36)

IV.2. TENAGA KESEHATAN 01 PUSKESMAS

IIV.2 . 1. TENAGA MEOIS 01 PUSKESMAS 0 1 I NDONESIA

[image:36.612.99.436.194.347.2]

Ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan tenaga dokter yang bekerja di puskesmas di Indonesia digambarkan dalam Grafik 12 seperti di bawah ini .

Grafik 12. Kebutuhan Tenaga Ookter Oi Puskesmas Tahun 2008

14000

セM MZZゥii@ QSYUX@

11865

4012

Ketersedlaan Kebutuhan Kekurangan

Terlihat dari grafik, bahwa ketersediaan tenaga dokter di puskesmas berjumlah 11.865 orang, dan dengan metode DSP diperoleh kebutuhan minimal sebesar 13.958 orang. Di dalam proses perhitungannya, untuk puskesmas yang tenaga dokternya sudah memenuhi kebutuhan dianggap

no/ atau tidak membutuhkan tambahan tenaga, sehingga diketahui kekurangan tenaga sebanyak 4.012 orang.

(37)

Timur (330 orang), Papua (267 orang), Maluku (225 orang), Sulawesi Selatan (221 orang) dan Kalimanta n Timur (200 orang) .

I IV . 2.2. TENAGA BIDAN 01 PUSKESMAS 01 INDONES IA

Ketersediaan, kebutuhan puskesmas di Indonesia seperti di bawah ini.

dan kekurangan tenaga bidan yang secara nasional digambarkan dalam

[image:37.612.82.442.219.378.2]

bekerja Grafik

di 13

Grafik 13. Kebutuhan Tenaga Bidan Oi Puskesmas Tahun 2008

106 .829 120000 セ@

100000

80000 57.48"9

6 0000 /

4 0000

52.57 1

ッ lMMM

Kete rs ediaan

M]]]]]

セセMMセ]]セ

Ke butuha n

MMMMMM

Keku r anga n

セ]]セ

セ@

Terlihat dari grafik, bahwa ketersediaan tenaga bidan di puskesmas berjumlah 157.489 orang, dan dengan metode OSP diperoleh kebutuhan minimal sebesar 106. 829 orang. Oi dalam proses perhitungannya, untuk puskesmas yang tenaga bidannya sudah memenuhi kebutuhan dianggap no/

atau tidak membutuhkan tambahan tenaga, sehingga diketahui kekurangan tenaga bidan sebanyak 52 .571 orang.

(38)

I IV.2.3 .

TENAGA PERAWAT DI PUSKESMAS 01 INDONESIA

[image:38.612.97.445.149.316.2]

Ketersediaan, kebutuhan dan kekurangan tenaga perawat di puskesmas secara nasional digambarkan dalam Grafik 14 seperti di bawah ini.

Grafik 14. Kebutuhan Tenaga Perawat Oi Puskesmas Tahun 2008

94.569

100000 / . /

90000 セ@

セ@

/ /

80000

70000 / 55.194

60000

42.233

50000

.30000

-20000

10000

0

-Kelersedlaan Kebutuhan Kekurangan

Terlihat dari tabel di atas, bahwa terdapat kekurangan secara nasional tenaga perawat di puskesmas sebanyak 42.233 orang, bila ketersediaan sebanyak 55.194 orang dan setelah dihitung dengan metode DSP, kebutuhan minimal perawat untuk puskesmas sebesar 94.569 orang, dengan catatan bahwa bila sudah sesuai atau ketersediaan melebihi hasil perhitungan kebutuhan perawat, maka dianggap tidak kurang (kekurangan

ョッセN@ Apabila dilihat dari sebarannya per provinsi, pada Lampiran 6 terlihat

(39)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1.

KESIMPULAN

Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan mengacu pada perbandingan tenaga terhadap jumlah tempat tidur untuk rumah sakit (Permenkes No. 262/ Menkes/Per/VII/1979) dan Daftar Susunan Pegawai (DSP) untuk puskesmas (Kepmenkes No 976/Menkes/SK/VIII/1999) .

Hasil perhitungan kebutuhan dan pemenuhan SDM Kesehatan di rumah sakit umum tahun 2007 dan di puskesmas di Indonesia pada tahun 2008 adalah sebagai berikut :

Tabel 7. Kebutuhan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit

Umum Kelas B, C dan D Tahun 2007 Dan Puskesmas Tahun 2008

NO SARYANKES

KETERSEDIAAN KEBUTUHAN *) KEKURANGAN

MEDIS PARA

MEDIS MEDIS

PARA

MEDIS MEDIS

PARA

MEDIS

1 RSU Kelas B,C,D 10,963 45 ,600 13,338 62,556 2,709 17,354

2 Pu skesmas 11,865 112,683 13,958 201,398 4012 94,804

Jumlah 22,828 158,283 27,296 263,954 6,721 112,158

Keterangan :

[image:39.614.45.477.47.491.2]
(40)

Dari Tabel 7, berdasarkan hasil perh itungan kebutuhan SDM Kesehatan, di rumah sakit umum Depkes dan Pemda masih kekurangan tenaga medis sebesar 2.709 orang dan tenaga Paramedis Keperawatan sebesar 17.354 orang dan di puskesmas masih kekurangan tenaga medis 6.721 orang dan tenaga paramedis keperawatan sebesar 112.158 orang, yang terdiri dari 57.489 orang bidan dan 55.194 orang perawat.

Perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di sarana pelayanan kesehatan ini masih memiliki keterbatasan, antara lain yang untuk rumah sakit umum hanya milik Depkes dan Pemda dengan kelas B, C dan D saja, belum dihitung kebutuhan untuk rumah sakit swasta . Sedangkan perhitungan untuk puskesmas didasarkan pad a kategori yang tersedia di publikasi Ditjen Binkesmas/Pusdatin Depkes RI tahun 2008. Demikian pula tenaga kesehatan yang dihitung baru tenaga medis dan paramedis keperawatan (bidan dan perawat) saja, belum menghitung kategori/jenis tenaga kesehatan lainnya . Berbagai kendala dalam perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan di Indonesia antara lain : tidak tersedianya data yang akurat baik dari sisi jumlah maupun kualifikasi; perbedaan nama wilayah yang digunakan oleh Ditjen Bina Yanmed Depkes RI dan Ditjen Binkesmas Depkes RI juga merupakan kendala tersendiri untuk memberikan gambaran sebaran kebutuha n tenaga kesehatan antar provinsi dan atau kabupaten. Disatu sisi, standar ketenagaan tersedia adalah Permenkes No. 262 tahun 1979 dan Kepmenkes No. 976 tahun 1999 belum pernah direvisi sampai dengan saat ini.

V.2.

SARAN

(41)

2. Pengumpulan data dan informasi harus merujuk pada standar kodifikasi yang disepakati di lingkungan Depkes, sehingga diperoleh data yang dapat diintegrasikan untuk mendapatkan gambaran nasional

(42)

5

10

15

20

25 LAMPIRAN 1.

JUMLAH RSU DEPKES/PEMDA & TEMPAT TIDUR PER KELAS & PROPINSI, INDONESIA 2007

NO PROPINSI KELASA KELAS B

RS TT RS

1 _n。ョセイッ・@ Aceh D. 0 0 2

2 Sumatera Utara 1 482 4

3 Sumatera Barat 0 0 2

4 Riau 0 0 1

Jambi 0 0 1

6 Sumatera Selatan 0 0 1

7 Bengk.ulu 0 0 1

8 lampung 0 0 1

9 Bangka Belitung 0 0 0

-Kepulauan Riau 0 0 0

11 DKI Jakarta 1 1220 6

12 Jawa Barat .- 1 852 11

13 Jawa Tengah 1 789 16

14 0.1. Yogyakarta 1 673 1

Jawa Timur 1 1447 11

16 Banten 0 0 2

17 Bali 1 667 4

18 Nusa t・ョNセ。イ。@ Barat 0 0 1

19 Nusa Tenggara Timur _. 0 0 1

Kalimantan Barat 0 0 1

21 - Kali ma ntan Tengah 0 0 1

22 Kalimantan Selatan ----.­- 0 0 1

­­­.-­--_ .­

-

. ­­ ­ _. 

23  Kalimantan Timur ._ ­ ­ ­ -0 ­.  0 3

Mセ ...

24 Sulawesi Utara 0 0 1

. Sulawesi Tengah 0 0 2

26 Sulawesi 5elatan 1 580 1

27 Sulawesi t・ョァァ セ _ __ 0 0 1

28 Gorontalo 0 0 0

29 Maluku 0 0 1

TT  440 -l1S9 1056 415 273 832 300 460 0 0 2051 2359 4106 146 3328 677 709 289 284 _.  ­ ­­-­-311 254 435 968 552 441 337 212 . -0  353  KELAS  C  RS  TT  10  8S8  21  1695  12  1163  10  756 

­ _.­ -436 

10  946  3  179  6  622  3  279  0  0  1  214  16  2152  23  3781  4  551  29  3882  3  312  4  367  6  602  3  432  ­ ­ ­ .­­­ ­ -8  633  5  334  9  728  6  577 ­ ­ _.­ ­ ­ ­­­ -4  466  6  439  20  1846  5  299  2  350  ­ 2  147 

KELAS  D  TOTAL 

RS  TT  RS  TT 

6  304  18  1602 

5  228  31 ­ 3564._­

.- 117  16  2336

­

­

3  151  14  1322 

1  50  8  759 

­­

­

­ ­

­-2  90  1868 

­ ­ ­ ­ ­-­­

2  100  6  579 

1  50  8  1132 

1  50  4  329 

0  0  0  0 

0  0  8  3485 

1  42  29  5405 

1  50  41  8726 

0  0  6  1370 

4  231  45  8888 

0  0  5  989 

0  0  9  1743 

0  0  7  891 

­

10  760  14  1476 

­­ ­

.._­ ­_. _­. 

4  200  13  1144 

­ ­ ­ ­

-4  104  10  692 

1  33  11  1196 

2  166  11  1711 

1  75  6  1093 

1  30  9  910 

­ - ­ ­26  ­ ­­­

-4  151  2914 

1  50  7  561 

­

1  50  3  400 

4  215  7  715 

(43)

LAMPI RAN  2. 

JUM LAH sD M  KE s EH ATA N  PADA RUM A H SA KIT  UMU M  DEPKE5 &  PEM DA  DIPERIN CI MENU RUT KELA s,  IN DON ES IA TAHUN  Z007 

KELAS  RSU 

JUM LAH  TENAGA KESFHATAN  TE NAGA KES EHATAN  LAIN NYA  TENAGA NON  KESEHA1 A N 

JU M LAH 

RSU  TT  II.1EDIS  KEPERAWA 

IAN 

KE FARMASI 

AN  KES.  MASY  GIZ I 

KETERAP IA  N FISIK 

KETEKN ISIA 

N MED1K  SARJANA  SM / D3 

SMA/SLTA/

,iii 

SMPjSLTP 

R. ,0

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15 

KELA S A  8  6,7 10  7,234  7,294  518  254  257  248  1,074  689  227  4,1 40  1, 50 1  23,436 

KELAS  B  79  23,095  5,97 0 20,379  1, 58 7  954  867  4 30  2,107  1,58 7  526  7,589  3, 165  45, 16 1 

KELAS  C  246  26,098  4,58 1  22,8 73  1,73 5  1,384  1,084  48 1  2,544  1,2 75  4 10  6,494  2,887  4 5,74 8 

(44)

LAMPIRAN 3. 

JUMLAH SDM  KESEHATAN  PADA RUMAH  SAKIT UMUM DEPKES &  PEMDA 

DIPERINCI  MENURUT PROVINSI,  INDONESIA TAHUN 2007 

Propinsi  Jum I  RSU  lah  n  Tenaga  Kesehatan  Medis  Keperawa  tan  Kefarmasi  an  Tenaga  Kesehatan  Masyarak  at  Kesehatan  Gizi  lainnya  Keterapia  n Fisik  Keteknisa 

n Medis  Sarjana  SM/D3 

Tenaga Non Kesehatan  SMA/  SLTA/  SMU  SMP/  SLTP& SO  Jumlah  Na.,,­groe Aceh D.  Sumatera Utara  --- -Sumatera Barat  Riau Jambi  Sumatera Selatan  b・ セ ォオャオ@ Lampung  Bangka b・ャゥエセョァ@ Kepulauan  Riau  DKI  Jakarta  Jawa  Barat  Jawa Tengah  0 .1.  yogyakarta  Jawa  Timur  Banten  Bali  Nusa Tenggara  Barat  Nusa Tenggara Timur  Kalimantan  Barat  Kalimantan Tengah 

Kalimantan Selatan -

-Kalimantan Timur  Sulawesi Utara  Sulawesi Tengah  Sulawesi Selatan  - -Sulawesi Tenggara  Gorontalo  - --18 31 16 14 8 13 6 8 4 8 29 41 6 45 5 9 7 14 13 10 11 11 6 9 26 7 3 - --1602 3564 2336 1322 759 1868 579 1132 329 3485 5405 8726 1370 8888 989 1743 891 1476 1144 692 1196 1711 1093 910 2914 561 400 327 911 679 370 180 499 103 234 45 2611 2045 2306 1135 2442 281 869 200 219 182 152 154 317 370 160 893 106 59 1150 N セ セ@ 2074 1486 615 1624 623 1394 179 3641 4886 6373 1599 6996 992 2316 942 1247 955 954 ­ 976 1138 1008 889 2794 648 165 102 301 220 122 70 99 56 66 11 258 325 650 115 467 62 163 55 110 78 66 95 ,  89 41 60 244 39 12 95 --119 133 60 4s 76 57 67 8 88 222 312 61 277 47 142 -45 37 54 57 86 50 45 125 267 44 5 46 175 91 46 35 72 30 41 8 - - ---125 172 260 53 313 22 123 56 42 60 41 67 41 42 32 162 67 5 46

_ 54

(45)

LAMPI RAN  4. KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN  DI  RUMAH SAKIT UMUM KELAS  B,  C,  DAN  D TAHUN 2007  

TIPE  RUMAH SAKIT 

KELAS  B  KELAS  C  KELAS  D 

NO  PROVINSI 

}:MEDIS 

}:  }:MEDIS  }:  }:  MEDIS  }: 

DR&DRG 

DR&DRG  KEPERAWATAN  DR&DRG  DR&DRG  KEPERAWATAN  DR&DRG  DR&DRG  KEPERAWATAN 

SPESIALIS  SPESIALIS  SPESIALIS 

1  Nangroe Aceh  D.  40  110  660  110  9 5  858  12  20  152 

­

2  Sumatera  Utara  80  290  1739  23 1  188  1695  10  15  114

--3  sumatera  Barat  40  264  1584  13 2  12 9  1163  4  8  59 

· 

Ei  76

4  Riau  20  104  623  110  84  756  10 

-5  Jambi  20  68  410  66  48 436  2  3  25 

­

-6 Sumatera Selata n  20  208  1248  110  105  946  4  6  45

7  Beng_kul_u_  20  75  450  33  20  179  4  7  50 

· 

8 Lamp u ng  20  115  690  66  69  622  2  3  25 

9  Bangka  Belitu ng  0  0  0  33  3 1  279  2  3  25 

10 Ke pulauan  Ria LJ  0 0 0 0  a 0  0  0  0 

· 

11 DK I Jakar t a  120  513  3077  11  24  214  0  0  01 

12  Jawa  Barat  220  590  3539  176  239 21 52  2  3 

21

13  Jawa  Ten gah  320  102 7  6159  2S3  420  378 1 2  3  25 

14  0 .1.  Yogya kart a  20  37  21 9  44  61 551  0  0  0 

15  Jawa  Tlmur  220  832  4992  319  4 3 1  3882  8  15  116 

セM

-16  Ba nten  40  169  1016  33  35  3 12  0  0 0 

1 7  Ba ll  80  177  1064  44  41  367  0  0  0

-18  Nusa Tengga ra  Barat  20  72 434  66  67  602  0  0 0 

セ@

19  Nusa  Tenggara Timur  20  71  4 26  33  48  432  20  51  380 

,  20  Kalim antan Barat  20  78  46 7  88  70  633  8  13 100 

121

セ@ ­

-Kalimantan Tenga h  20  64  381  55  37  334  8  7  52 

Kalimantan sela tan  ·  2  17

22  20  109  65 3  99  8 1  728  2 

---

-23  Ka limantan Tl mur  60  242  145 2  66  64  577  4 11  83 

24  SulawesI Utara  20  138  82 8  44  52 4 66  2  5  38 

25  Sulawe sI  Tenga h  40  110  66 2  66 49 439 2  2 15 

26 Sula1N esf Selata n 20  84  50 5  22 0  20S ),846  8  10  76 

2 7  Sul aw esI t ・ ョ ァァセ イ 。@ 20  53  31 8  S5 33 299 2  3  2S 

-28  Go r ont alo  0  0  a 22  39  3S0  2 3  2S 

29  M al uku  20  88  53 0  22  16  14 7  8  14  108 

30 Ma luku  Uta ra  0  0  0  22  25  22 8  4 7 50

(46)

LAMPIRAN  5.  KEBUTUHAN  DAN  PEMENUHAN  NAKES  MEDIS &  PARAMEDIS  01  RS  BERDASARKAN  PROVINSI TAHUN 2008 

セ@ MEDIS  セ@ KEPERAWATAN 

NO  PROVINSI 

セ@ KEBUTUHAN I セ@ KETERSEDIAAN  lLKEKURANGAN  セ@ KEBUTUHAN Iセ@ KETERSEDIAAN  ! KEKURANGAN 

1 ⦅セョァGZY N・ N セセ・ィ@ D.  388 1  327  61  1670  1150  520 

2  Su matera Utara  814  735  79  3548  2573  975 

3  Sumatera Barat  577  679  0  2806  20 74  732 

4  Riau  334  370  0  1454  1486  0 

5  Jambi  208  180  28  87 1  615  256 

6  Sumatera Selatan  453  499  0  22.39  1624  615 

7  Bengkulu  159  103  56  679  623  56 

8  Lampung  275  234  41  1337  1394  0 

9  Bangka Belitung  69  45  24  304  179  125 

10 _Kepulaua rl_RiaLJ  0  0  0  0  0  0 

11  DKI  Jakarta  668 ­ ­ ­ ­ 705 ­ 0  3291  2214  10771 

­12  Jawa Sarat  ..  1230  971 ..  259  5712  4098  1614 

13  Jawa Tengah  2025  1346  679  9965  5739  4226 

14  D.1.  Yogyakarta  162  138  24  770  785  0 

15  Jawa Timur  - - 1826  1332  494  8990  5505  3485

16  Banten  -- 277  281 ..  0  1328  992  336

17  Bali  ­ 329  13  1431  1307  124

18  Nusa Tenggara  Barat  225  200  25  1036  942  94 

19  Nusa Tenggara Timur  243  219  24  1238  1247  0 

20  Kalimantan  Barat  277  182  95  1200  955  245 

21 Kalimantan Tengah  191  152  39  767  954  0 

22  Kalimantan Selatan I- .. . 313  154  159  1397  976  421

-23 Kalimantan Timur 447 317 130 2112 1138 974

24 Sulawesi Utara 261 370 0 1332 1008 324

2S Sulawesi Tengah 269 160 109 l U 6 889 227

26 Sulawesi Selatan - -_ . _ - - - - 547 422 Q セ@ 2427 2281 146

27 Sulawesi Tenggara 167 106 61 642 648 0

-28 Gorontalo 66 59 7 375 165 210

(47)

lAMPIRAN 6. KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN NAKES MEDIS & PARAMEDIS 01 RS BERDASARKAN KElAS TAHUN 2008

NO KElAS

1  KELAS  B  2  KELAS  C  3  KELAS  D 

JENIS TENAGA

MEDIS KEPERAWATAN

セ@ セ@ セ@ セ@ セ@ セ@ I 

KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN

7,354  5,970  1,384  34,643  20,379  14,264 

5,606  4,581  1,025  26,098  22,873  3,225 

(48)

LAMP/RAN 7.

KEBUTUHAN  DAN  PEMENUHAN  TENAGA  DOKTER ,  BIDAN ,  DAN  PERAWAT  DI  PUSKESMAS  TAHUN  200 8 

TOTAL 

f

KOOE  I  OESA  & 

IPUSK 

i@

OOKTER  BIOAN  PERAWAT 

PROV  NAMA  PROVINSI  KElURAHAN 

I  I  I  I  I 

KE8UTUHAN  I  KETERSEOIAAN  KEKURANGAN  KE8UTUHAN  I  KETERSEOIAAN  KEKURANGAN  KE8UTUHAN  I  KETERSEOIAAN  KEKURANGAN 

11  la" RfOe' I\(.eh U.att.o5<lj am  h,19i 3'1  セ QP@ l . l  196  :0  1))7 

1" 

4703  J.,m  1.191 ,osl ·1

12  umateril  Ullril  5,.  , 8  Gセ j@ '>7  910 

•• 

14"9  6  ' 10  QLセ o W@ I Gャ@ Q@ セ@ ­I ZQIj  1<167 

IJ  セ ョ|ッャエcGイゥIbNNQイャGャ エ@ 897  2"3  Jl)l  106 

'0 

1.051  I I .... i 6b  2, 044  I  'ib9  jl)!11 

I.  セ\ャh@ Q@ LBG ANャセ@ 1!,6  セN@ 16'  n  }.  ' 9.01 

",. 

, ,074  1 7 .. <1  1  o",y  ᄋQ@ セ Q@

iセ@ ambl  1 27.  1·1 8  758  2"1  37  I  )25  '.Q70  1,001  N@ X Nセ@1  NIi セ@ '.8 

Ib  tJmaterc1 Sf>lat 6n  2.9'3  2S'  4(,4  3"" 

'"  4,OJ8  L '89 1"01  1,0'>1,  1 Lセ A@ I  '0\ 

セョQGオャN@ 1.2"9  1­0  2n l Ob  II  1 7,7  \'!i.IJi"  211  1, 1<1 7  1, )ll'  ln 

18  IL> mpu"g  I  ,.,  ,48  lSI  Il B ' 12  1,17]  Ian  ' . ; 10  ;  1'K1  I .M2  1 l it. 

19  t'DlJl21Uan  Ba"1k.;l,  Bc\jrung  II I 

セW@ 81  14  ...  311  1;' 1  .J'  5] 4  liB 

?1  i(E!pul ilUiln Fllau  121 

100  ISO  IIj,1 J  JI J  217  "15  h!..1  5'i 

It  OK) ja'lI,afl..;l  RセW@ J"  91l  \81  ) ')2  1.73 1  u nll  エエ セG@10 1 1"  10$) ­

31  a W tI Barat  I  H  22  1.002  1.'il6 1.2 41  10 J  セQYP@ 4  11 1  ,In?  9, 111  ),U'6 J  ..  J88 

11  J ",WtJ ;CIliah  1i .! 74  M I  I ) 15  11UI!  .7  1200 1  b , 1t8  ,j III  1j1, ­j7Til  !>  HIji  I  31 " 

jセ@ 01 "osyakaltd  I  ")3  11 7  Q@ セG@ ) q2 .1  0"  ('d  o  iャ セ@ I オセ@ W セ U@ UセB@

35  1.Il,wa t セ@ ュ ャ ャ@ ャ@ I  8409  セャア@ 1 sセ|@ 1  \ ll l  tjH セ@ II ·IM  !:)J04  5.700  I US1  5 .1 31  NL@ N u セ@

)6  mpii@ I  1.!l O3  180  I A8  1' 5  m 2, 181  1.170  9 16  I LWj H セ@ 1 3.0:  セGQ@ セ@

ilal'  I  095  11 2  F O  1: 5'1 :  11 7  L H 7  I  I I   1.08 1 1. 01) 

,. 

II  N!.i\.3  Tl"fligara  Ba"­lil  I  8 71  ' J'  U l ")  n '  .li}l  81 0  6"  l ,b S!  1,J9; 

セ@

51  fh ni fMliidrd Tl tnUl  2,68­11  25 1  11)7  16q  15,  t707 J  1,Ql9  1.'101  J.• 55  •  M] 

­

110q.: 

61  KCillmanl an 6arat  '. 511  211  147  ilO  117  J i9f)  1. 009  1400  2 413  l.b74  _I rl ャセ。 j@

61  KallmllntMl Tt"rtgatl  1,390  l bJ  256 

'" 

'"  2, 001  1$11  1,308  ', 612  I  G'>O  セ@ セMGャ@

6J  Kallmant;1n セャ[ャエッョ@ 1. %0  704  )11  195  75  U  Jl  U49  1 J99  : .'82  1:169 

ZZBWX セ@

64  i<. a lirtl:anUl fl nmur  I  1, 4() 1  19/  J93  220  100  2.131  oJl  l, br;o  2, 507 I .O/ l  セ@ A@ イセイウ@

71  ij ャLij@ キ セQ@ Uurdo  1, 101  142  2Sh  131  71  1.912  )12  1,)80  r sa..  957  ..:L  ' 

"!_ 

n " utawesl Teonfj6h  1,5 )1  ..5  1'>0  t7J  n 1. 179  1,121  910  1 868  i@ N\セ@ ,.\  セ ャ@

7l  Su[a wcsl Sco{atan  2.887  37"  669  455  211  4,619  1. 65 4  2, 975  \,155  1,48 

h., 

1.69 1 

7.  セキ・ウャtBGiisBB@ U8J  15)  セ T@ 11 8  112  2.4 12  746  ' . 744  1.711  1, 19  ,. ...  5'0

75  Goron talo  4 • •  55  91  77  15  711  150  471  olB J  ):A  I II 

76  (SulaWesi 8arat  450  66  10 1  67  35  U 5  215  8S  75B 5  2 35 

81  Mal uku  I  895  ,'2  260  35  715  U l1 376  1.1 51  1, 87 5  4  8  l, ll7 

81  セ i@ オォ ャャ@ Utara 

I  010  64  114  38  36  1,1 17  ? 8J  セTV@ 880  1  579 
(49)

,

,.  

I  

(50)

Gambar

TABEL
Grafik 1. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Kelas dan Jumlah Tempat Tidur Tahun 2007
Grafik 2. Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Berdasarkan Provinsi  Tahun 2007
Grafik 3. Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum di Indonesia Per
+7

Referensi

Dokumen terkait

berkepala dingin atas perselisihan yang terjadi dan saling pengertian, agar terhindar dari perilaku yang mengundang KDRT. Bersikap selektif terhadap media sosial ataupun

a) Ruang konvensi kapasitas besar untuk pelaku dengan jumlah yang banyak, seperti event khusus pekan budaya Melayu, konfrensi, muktamar, acara.. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Yang dimasukkan dalam analisis tulisan ini adalah ibu nifas dengan data yang lengkap dalam karakteristik rumah tangga (sosial ekonomi, umur, pendidikan, dan pekerjaan kepala

Analisa Harga Satuan ini hanya dipergunakan ANALISA HARGA SATUAN sebagai dasar/pendekatan dalam PENGHAMPARAN LAPIS TIPIS ASPAL BETON penyusunan DPA dan.. Mengevaluasi

Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel customer expectations yang terdiri dari harga, kelengkapan produk, keunikan, kenyamanan, service quality, dan good place

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Dalam proses pembuatan karya seni patung benang ini penulis menggunakan ide dan eksperimentasi terhadap bahan benang yang akan dijadikan seni patung, selain itu

turut pada tahun 1954, 1955 dan 1956, para pembeli obligasi banyak dari warga Negara belanda, namun keadaan ini hanya berlangsung sampai pada tahun 1958 karena pada saat