• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman konseling gizi jamaah calon haji Indonesia untuk petugas kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pedoman konseling gizi jamaah calon haji Indonesia untuk petugas kesehatan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN KONSELING GIZI

JAMAAH CALON HAJI INDONESIA

UNTUK

PETUGAS KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN & KESEJAHTERAAN SOSIAL RI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT

▸ Baca selengkapnya: contoh soal petugas haji

(2)

KATA PENGATAR

Pelaksanaan ibadah haji memerlukan kondisi tubuh yang sehat dan status gizi yang baik agar mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di tanah suci antara lain suhu yang lebih tinggi dan kelembaban yang Iebih rendah dibandingkan dengan cuaca di Indonesia. OIeh karena itu penyuluhan gizi bagi jamaah calon haji merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan.

Penyuluhan gizi harus dimulai sejak jamaah calon haji memeriksakan kesehatan pada penapisan pertama di Puskesmas, selama menunggu pemberangkatan dan selama berada di Arab Saudi. Penyuluhan gizi bagi jamaah calon haji dititik beratkan pada pemenuhan gizi seimbang dan pengaturan diet yang harus dilakukan agar diperoleh kondisi tubuh yang baik dan memungkinkan untuk melaksanakan seluruh kegiatan ibadah haji.

Buku “Pedoman Konseling Gizi Jamaah Calon Haji Indonesia untuk Petugas Kesehatan” ini merupakan penyempurnaan dan Buku Penyuluhan Gizi Calon Jamaah Haji Indonesia untuk Petugas Puskesmas yang diterbitkan pada bulan November 1997.

Buku ini memuat materi penyuluhan gizi yang perlu disampaikan kepada jamaah calon haji termasuk tata cara melakukan konseling yang disusun berdasarkan buku yang disempurnakan ditambah dengan pengalaman nutrisionis sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia tahun 2001.

Kami menyadari dalam buku pedoman ini masih ditemukan kekurangan, oleh karena itu saran dan usul penyempurnaan dan berbagai pihak sangat diharapkan.

Jakarta, Mei 2001

Direktur Gizi Masyarakat

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..………. i

DAFTAR ISI………..……….. iii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

BAB II KONSELING GIZI BAGI JAMAAH CALON HAJI ……… 3

BAB III MAKANAN JAMAAH CALON HAJI SEBELUM BERANGKAT KE ARAB SAUDI ……….. 5

BAB IV CARA MEMILIH MAKANAN DI ARAB SAUDI ……….. 8

BAB V PENGATURAN MAKANAN UNTUK JAMAAH HAJI YANG MENDERITA PENYAKIT RISIKO TINGGI………. 11

Lampiran 1. Daftar Padanan Bahan Makanan …..………. 17

2. Keadaan Cuaca di Arab Saudi Selama Setahun ………...….. 30

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

lbadah haji merupakan ibadah dalam rangka memenuhi rukun Islam ke lima yang pada hakekatnya adalah ibadah fisik spiritual yang terencana dan terprogram. Oleh karena itu dalam melaksanakan ibadah haji diperlukan kesiapan fisik, mental, sosial sejak di tanah air, di perjalanan, saat melaksanakan kegiatan ibadah hingga kembali ke tanah air.

lbadah fisik selama perjalanan spiritual mi merupakan faktor yang memperberat beban jasmani sehingga dapat menimbulkan stress dan keadaan mi semakin berat bagi mereka yang kondisi fisiknya sudah menurun atau sakit. Dengan status gizi yang baik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan adaptasi jamaah calon haji dalam menghadapi stress selama menunaikan ibadah haji.

Dalam syariat Islam makan merupakan ibadah, oleh karena itu sudah seharusnya jamaah calon haji menerapkan cara makan yang balk dan benar. Berkaitan dengan hal tersebut dalam surat Al-Baqarah ayat 168 disebutkan agar umat Islam memakan makanan yang halal dan balk, dan dalam surat Al-Maidah ayat 88 dinyatakan makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, bahkan dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah S.A.W tidak pernah mencela makanan.

(5)

Jamaah calon haji harus menyadari pentingnya mepersiapkan status gizi yang balk, sejak jamaah calon haji berniat untuk menunaikan ibadah haji. Dengan niat dan tekad yang mantap jamaah haji Insya Allah akan mampu menerima perubahan lingkungan yang akan dihadapinya.

Agar mampu menjalankan setiap kegiatan ibadah haji tanpa kelelahan yang berarti, jamaah calon haji perlu makan dalam jumlah yang cukup dan mutu yang baik sesuai dengan kaidah gizi seimbang. Untuk maksud tersebut jamaah calon haji perlu dibekali pengetahuan tentang gizi antara lain melalui kegiatan penyuluhan gizi yang dilakukan oleh petugas puskesmas.

Penyuluhan gizi ditekankan pada kebiasaan makan yang harus diterapkan sesuai dengan kondisi tubuh dan mengacu pada gizi seimbang, sejak sebelum menunaikan ibadah haji dan selama berada di tanah suci, hingga kembali ke tanah air dalam keadaan sehat wal afiat

(6)

BAB II

KONSELING GIZI BAGI JAMAAH CALON HAJI

A. PENGERTIAN

1. Konseling Gizi adalah suatu proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dan klien untuk membantu klien mengenali dan mengatasi masalah gizi.

2. Konselor adalah tenaga kesehatan yang mempunyai latar belakang pendidikan gizi atau pendidikan kesehatan lainnya yang bekerja di Puskesmas / Dinas Kesehatan / Rumah Sakit. 3. Klien adalah sasaran konseling yang dalam hal ini adalah jamaah calon haji yang datang karena membutuhkan informasi tentang masalah kesehatan dan gizi agar mampu melaksanakan ibadah haji dengan balk.

B. HAL-HAL YANG PERLU DIMILIKI OLEH KONSELOR

1. Mempunyai pengetahuan tentang:

- Ilmu gizi dasar dan dietetik. - Masalah gizi di Indonesia.

2. Memiliki sikap yang sopan, sabar dan sederhana.

3. Mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien.

4. Menunjukkan sikap ingin membantu klien.

5. Menciptakan suasana Iingkungan konseling yang nyaman. 6. Mampu menjadi pendengar yang balk dalam menerima

keterangan dan klien

C. TEMPAT KONSELING

1. Ruang terpisah dengan ruangan lain agar klien merasa nyaman.

2. Besar ruangan tergantung jumlah klien yang dilayani.

3. Dalam ruangan tersedia fasilitas peralatan yang cukup memadai antara lain alat timbang berat badan dan pengukur tinggi badan, poster, leaflet, food model dIl.

D. LANGKAH - LANGKAH KONSELING GIZI

1. Pengumpulan data (data berat badan, tinggi badan, anamnesa gizi, data klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium serta data lain yang menunjang).

(7)

berdasarkan pengkajian data.

4. Perencanaan konseling yang perlu diberikan. 5. Memonitor dan Evaluasi hasil konseling.

E. KONSELING GIZI DIANGGAP BERHASIL APABILA:

Klien mengerti, memahami serta mau menjalankan anjuran yang disampaikan oleh konselor.

F. HAMBATAN YANG SERING DIJUMPAI OLEH KONSELOR

1. Klien tidak mau bicara secara terbuka.

2. Klien tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mendengarkan anjuran konselor.

3. Klien berbicara terus yang sering tidak sesuai topik pembicaraan.

(8)

BAB III

MAKANAN JAMAAH CALON HAJI

SEBELUM BERANGKAT KE ARAB SAUDI

Makanan bergizi dapat membantu para jamaah calon haji dalam mempertahankan kondisi tubuh agar tetap sehat dan prima. Gizi adalah segala sesuatu tentang makanan dan kaitannya dengan kesehatan. Makanan sehat dan bergizi yang seimbang adalah makanan yang cukup zat gizinya sesuai keperluan tubuh.

Setiap zat gizi mempunyai fungsi yang khusus dalam tubuh. OIeh karena itu sebaiknya semua zat gizi harus terdapat dalam makanan sehari-hari. Setiap orang memerlukan jumlah makanan yang berbeda sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan (kegiatan ringan, sedang dan berat), jenis kelamin, kondisi tubuh, berat badan, tinggi badan, lingkungan udara.

Pedoman makanan jamaah calon haji sebelum berangkat ke tanah suci sebagai berikut:

1. Makanlah makanan yang beraneka-ragam dan terdiri dan berbagai bahan makanan seperti makanan pokok, lauk pauk,

sayuran dan buah dalam jumlah yang cukup sesuai

kebutuhan,

2. Pilihlah bahan makanan pokok yang tinggi serat seperti beras, jagung, kentang, ubi, talas, singkong, roti, mie dan sebagainya,

3. Makanlah lauk pauk yang bernilai gizi tinggi seperti daging, telur, ikan, ayam, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe dan sebagainya,

4. Makanlah sayuran berwarna seperti bayam, kangkung, wortel, labu kuning, sawi, daun singkong, dan sebagainya,

5. Makanlah buah-buahan berwarna kuning atau kemerahan

yang banyak mengandung vitamin seperti pisang, pepaya, jeruk, nanas, peer, anggur, apel, semangka dan melon.

6. Minum minimal 10 gelas

Dari pedoman di atas dapat dijabarkan kebutuhan bahan makanan seorang sehari berdasarkan kecukupan gizinya seperti pada tabel 1.

(9)

Untuk Berbagai Golongan Umur aktivitas sedang. Untuk melengkapi jenis makanan sumber zat pembangun, minumlah susu segar 1-2 gelas sehari.

Dalam tabel tersebut 200 g nasi berasal dan 100 g beras. Laukpauk, sayur dan buah diukur dalam keadaan mentah.

Kebutuhan bahan makanan tersebut di atas untuk sehari yang dalam menerapkanya dapat dibagi untuk makan pagi, siang dan sore. Untuk variasi dalam hidangan sehari-hari dapat digunakan daftar padanan bahan makanan (lampiran 1).

Berdasarkan padanan berisi bahan makanan yang dalam kelompoknya dapat saling menggantikan satu sama lain, karena mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama.

Sebagai contoh penggantian bahan makanan dari kelompok yang sama adalah sebagai berikut:

Kelompok makanan pokok : 100 g nasi dapat ditukar dengan 70 g roti putih atau 200 g kentang.

Kelompok lauk hewani : 50 g ikan dapat ditukar dengan 50 g daging.

Kelompok lauk nabati : 50 g tempe dapat ditukar dengan 100 g tahu.

(10)

Kelompok sayuran B : bayam, dapat ditukar dengan bucis atau sawi.

Kelompok sayuran C : daging, dapat ditukar dengan nangka muda atau daun katuk. Kelompok buah-buahan : 200 g pepaya dapat ditukar

(11)

BAB IV

CARA MEMILIH MAKANAN DI ARAB SAUDI

Berdasarkan pengamatan TKHI Tahun 2000-2001, jamaah haji yang menggunakan ONH Plus maupun ONH biasa selama di Makkah dan Madinah dapat membeli makanan berupa makanan sudah jadi atau makanan siap santap.

Selama berada di tanah suci kemungkinan besar jamaah haji akan mengalami perbedaan kebiasaan makan. Keadaan ini harus disadari sejak jamaah haji berniat untuk menunaikan ibadah haji. Dengan niat dan tekad yang mantap, maka jamaah siap untuk menerima perubahan yang akan dihadapinya termasuk mengenal berbagai jenis hidangan atau bahan makanan baru yang terdapat di Arab Saudi.

Kegiatan jamaah haji di Arab Saudi termasuk kegiatan fisik yang berat. Lingkungan penuh sesak manusia, terik matahari dan kelembaban rendah merupakan pengalaman fisik yang pertama kali dialami. Sebaliknya dimusim dingin suhu udara dapat mencapai 2°C dengan kelembaban sangat rendah, sehingga rasa dingin menusuk tulang dan menyebabkan kulit kering serta pecah-pecah. Sirkulasi musim pada setiap tahunnya dapat dilihat pada lampiran 2, untuk mengatasi hal tersebut makanan bergizi dalam jumlah yang cukup harus dikonsumsi agar para jamaah haji mampu memenuhi kebutuhan tenaga yang dikeluarkan. Memperhatikan tabel 1, setiap jamaah haji pada musim dingin di Arab Saudi harus menambah setiap kali makan:

Pada umumnya macam makanan di Arab Saudi cukup beraneka ragam, juga banyak dijual susu segar ataupun yang diolah seperti Zubda, Laban.

Jenis makanan bergizi tersebut dapat dipilih dan disiapkan sebagai hidangan selama di Arab Saudi dengan contoh sebagai berikut:

(12)

a. Makanan pokok, salah satu atau campuran dari:

Nasi Nasi Turki Nasi Buhari Nasi Birjani Kentang goring Nasi kari

Chapatis Mie Roti

b. Lauk-lauk dapat berupa:

Ayam goreng Ayam semur

c. Sayuran dapat berupa:

Pecel Urapan Sayur bayam Gado-gado Sayur oyong Oseng2 buncis

Sayur asem sayur sop

d. Buah-buahan yang dapat disediakan:

Jeruk/sunkist Pisang Peer berada di Arab Saudi diasakan minum air 1 gelas setiap jam walaupun tidak merasa haus.

Air yang dapat diminum berupa: air matang, air zam-zam, minuman dalam kemasan dan bermacam-macam sari buah. Apabila jamaah haji mengalami batuk pilek sebaiknya minum air hangat dan hindari minum air dingin.

Untuk minuman di musim dingin jamaah haji dapat memilih minuman seperti:

Susu panas The susu panas Kopi susu panas

Minuman jahe (dibawa dari Indonesia)

(13)

BAB V

PENGATURAN MAKANAN UNTUK JAMAAH

HAJI YANG MENDERITA PENYAKIT

RISIKO TINGGI (RISTI)

Jamaah haji yang ber-Risiko Tinggi (Risti) menderita penyakit yang dapat mengganggu ibadah haji. Berdasarkan pengamatan TKHI tahun 2000-2001 penyakit yang terbanyak diderita para Jamaah haji ialah penyakit Lambung dan penyakit degeneratif, antara lain: Hipertensi, Jantung Koroner dan Diabetes Mellitus.

A. UNTUK JAMAAH DENGAN HIPERTENSI

Tekanan darah umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya usia dan berkaitan erat dengan terjadinya penyakit Jantung, Stroke, dan penyakit Ginjal.

Secara umum nilai normal tekanan darah bagi orang dewasa adalah 120/80 mm Hg. Apabila seseorang tekanan darahnya telah melebihi 140/90 mm Hg, maka orang tersebut telah menderita hipertensi.

Tujuan pengaturan makanan pada Hipertensi adalah:

- Menurunkan atau mempertahankan tekanan darah sehingga mencapai batas normal.

- Mencegah / menghilangkan penimbunan garam.

Cara Pengaturan Makanan:

1. Batasi Bahan Makanan sumber Natrium (garam)

Garam Natrium secara alami terdapat dalam bahan makanan hewani dan nabati. Selain itu juga merupakan bahan yang ditambahkan pada masakan/makanan, seperti:

• Tepung Susu Penuh ( Full cream)

• Margarine

• Soda kue (Natrium bikarbonat)

• Pengawet daging (Sendawa),

• Pengawet buah (Sodium benzoat)

• Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap

2. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:

Semua makanan yang telah diolah, seperti:

(14)

• Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin.

• Keju, selai kacang tanah (pindakas).

• Sayuran dalam kaleng.

3. Bahan makanan yang diperbolehkan:

• Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.

• Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.

• Minyak goreng, margarine tanpa garam.

• Sayuran dan buah-buahan segar.

• Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dan lain-lain.

4. Meningkatkan asupan kalium, kalsium dan magnesium dengan cukup makan sayuran dan buah-buahan.

Cara memasak yang dianjurkan:

• Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak mengandung (garam).

• Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan asam.

• Dengan menggoreng, menumis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak merasa tawar.

B. UNTUK JAMAAH DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS

Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya kenaikan kadar gula dalam darah akibat berkurangnya atau tidak adanya insulin.

(15)

Metabolisme lemakpun akan terganggu.

Faktor keturunan, kegemukan/obesitas, pola makan yang salah, proses menua, setress dan lain-lain merupakan faktor risiko atau faktor pencetus terjadinya penyakit ini.

Gejala Klinis Diabetes Melitus adalah:

Sering kencing terutama pada malam hari

Berat badan yang turun dengan cepat walaupun makan-makanan dalam jumlah yang cukup atau berlebihan.

• Di samping itu kadang-kadang ada keluhan : lemah, kesemutan pada jan tangan dan kaki, cepat lapar, gatalgatal, penglihatan kabur, dan luka sukar sembuh.

Tujuan diet pengaturan makan pada penyakit Diabetes Mellitus: Mempertahankan kadar gula darah sampai batas normal.

Pengaturan makanan adalah salah satu komponen utama dalam pengobatan penyakit Diabetes Mellitus, dengan penurunan berat badan sangat membantu kerja insulin.

Cara Pengaturan Makanan:

1. Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan aktivitas,

2. Batasi penggunaan karbohidrat kompleks seperti: nasi, lontong, roti, ketan, jagung, kentang, dll dikurangi jumlahnya dan kebiasaan sehani-hari,

3. Hindari penggunaan sumber karbohidrat sederhana/mudah diserap seperti gula pasir, gula jawa, sirup, selai, manisan buah-buahan, susu kental manis, minuman botol ringan, dodol, es knim, kue-kue manis, bolu, tarcis, abon, dendeng, dan sarden,

4. Bahan makanan yang diperbolehkan:

• Lauk hewani dan nabati dalam jumlah yang cukup sesuai yang dianjurkan,

• Aneka ragam sayuran untuk memberikan rasa kenyang dan kandungan serat tinggi,

• Buah-buahan dalam jumlah cukup,

(16)

diatur dengan baik terutama bagi penderita yang menggunakan obat dan suntikan insulin,

6. Untuk mengganti gula dapat digunakan sakarin dengan perbandingan 1 gelas minuman digunakan 2 tablet sakarin atau 1/4 sendok teh sakarin kristal. Bila menggunakan sakarin jangan dipanaskan karena dapat memberi rasa pahit.

C. UNTUK JAMAAH DENGAN PENYAKIT LAMBUNG

Tujuan diet pada penyakit Lambung:

Memberikan makanan secukupnya yang tidak merangsang dan agar dapat menetralkan kelebihan asam lambung.

Cara Pengaturan Makanan:

1. Porsi makan yang diberikan kecil tapi sering,

2. Lambung tidak boleh kosong lebih dari tiga (3) jam, sehingga pembagian jam makan harus teratur,

3. Dalam memasak sebaiknya tidak banyak memakai cabe dan bumbu yang merangsang,

4. Pilih buah-buahan yang tidak asam dan yang tidak menimbulkan gas (misalnya : nenas, kedondong, mangga muda, durian, nangka masak),

5. Susu diberikan sesuai toleransi,

6. Hindari makanan yang merangsang sekresi getah lambung (kopi, teh kental dan alkohol).

D. UNTUK JAMAAH DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

Tujuan pengaturan makanan pada penyakit jantung koroner adalah:

1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung,

(17)

Cara Pengaturan Makanan:

1. Batasi penggunaan garam bila ada tekanan darah tinggi (hipertensi),

2. Bagi yang terlalu gemuk, jumlah makanan pokok sebagai sumber hidrat arang dikurangi. Contoh sumber hidrat arang: beras, roti, mie, kentang, bihun, biskuit, tepung-tepungan, gula, dan sebagainya,

3. Bahan makanan yang berlemak sebaiknya dibatasi. Pilihlah daging tanpa lemak atau ikan segar, ayam dan lain-lain,

4. Hindari sayuran yang mengandung gas: kool, lobak, nangka muda,

5. Semua buah boleh dimakan kecuali nangka masak, durian, alpukat diberikan dalam jumlah terbatas,

6. Makanan yang sebaiknya dipilih yang mudah dicerna dan tidak merangsang,

7. Dalam memasak sebaiknya tidak menggunakan cabe dan bumbu yang merangsang,

8. Usahakan untuk mengurangi makanan gorengan dan yang dimasak dengan santan kental,

(18)

Lampiran 1

DAFTAR

PADANAN BAHAN MAKANAN

UKURAN RUMAH TANGGA

Untuk memudahkan penggunaan padanan bahan makanan ini, maka bahan makanan pada daftar dinyatakan dalam ukuran rumah tangga (URT). Dalam menyusun hidangan sehani-hari gunakanlah makanan yang benaneka ragam, karena tidak ada satu bahan makanan yang mengandung zat gizi secara Iengkap. Penggunaan aneka ragam bahan makanan dalam hidangan akan membenikan keuntungan karena kekurangan zat gizi tertentu pada suatu jenis bahan akan dilsi oleh bahan makanan lainnya. Dengan demikian akan meningkatkan mutu gizi hidangan serta memudahkan perencanaan menu yang bervariasi.

Pada waktu merencanakan menu disamping faktor selera dan nilai gizi penlu diperhatikan ketersediaan bahan makanan setempat. Daftar padanan mi digunakan untuk membantu pemilihan bahan makanan untuk menyusun menu dengan gizi seimbang dan

terjangkau dá~’a bell. Padanan mi berisi daftar bahan makanan

yang dalam kelompoknya dapat saling menggantikan satu sama lain, karena mempunyai nflai gizi yang kunang lebih sama, misalnya : 100 g nasi sepadan dengan 200 g kentang, 50 g ikan segar sepadan dengan 50 g daging sapi atau 50 g telur ayam negeri (1 butir).

Untuk memudahkan penggunaan padanan ml, bahan makanan dibagi menjadi 8 golongan yaitu:

1. Golongan I (Sumber Karbohidrat)

2. Golongan II (Sumber Protein Hewani):

a. Rendah Lemak b. Lemak Sedang c. Tinggi Lemak

3. Golongan III (Sumber Protein Nabati)

(19)

b. Sayunan B c. Sayuran C

5. Golongan V (Buah-buahan dan Gula)

6. Golongan VI (Susu): a. Susu Tanpa Lemak b. Susu Rendah Lemak c. Susu Tinggi Lemak

7. Golongan VII (Minyak / Lemak): a. Lemak Tidak jenuh

b. LemakJenuh

(20)

GOLONGAN I (Sumber Karbohidrat)

Bahan makanan ini umumnya digunakan sebagai makanan pokok.

Satu satuan penukar mengandung:

(21)

GOLONGAN II (Sumber Protein Hewani)

Umumnya digunakan sebagai lauk. Menurut kandungan lemaknya, sumber protein hewani dibagi menjadi 3 kelompok.

1. Rendah Lemak

Satu satuan penukar mengandung:

7 g protein 2 g Lemak 50 Kalori

(22)

Bahan makanan ini umumnya digunakan sebagai makanan pokok.

Satu satuan penukar mengandung:

(23)

GOLONGAN VI (Susu)

Merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat dan vitamin (terutama Vitamin A dan Niacin), serta mineral (zat kapur dan Fosfor). Menurut kandungan lemaknya, susu dibagi menjadi 3 kelompok.

1. SUSU TANPA LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

10 g Karbohidrat 7 g Protein 75 Kalori

Bahan makanan Unit URT Gram Susu Skim Cair 1 Gls 200 K+ Tepung Susu Skim 4 Sdm 20 K+ Yogurt Non Fat 2/3 Gls 120 K+ 2. SUSU RENDAH LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

10 g Karbohidrat 7 g Protein 6 g Lemak 75 Kalori

Bahan makanan Unit URT Gram

Keju 1 Ptg kcl 35 Na++,Ko+ Susu Kambing ¾ Gls 165 K+ Susu Kental tdk Manis ½ Gls 100 K+

Susu Sapi 1 Gls 200 K+

Tepung Susu Asam 7 Sdm 35 K+ Yogurt Susu Penuh 1 Gls 200 K+

3. SUSU TINGGI LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

10 g Karbohidrat 7 g Protein 10 g Lemak 150 Kalori

Bahan makanan Unit URT Gram Susu Kerbau ½ Gls 100 K+ Tepung Susu Penuh 6 Sdm 30 Na++,Ko+

Keterangan:

(24)

Daftar padanan berisi bahan makanan yang dalam kelompoknya dapat saling menggantikan satu sama lain, karena mempunyai nilai gizi yang kurang Iebih sama.

(25)

Pada umumnya macam makanan di Arab Saudi cukup benaneka ragam. Juga banyak dijual susu segar ataupun yang diolah seperti Zubda, Laban.

Buah-buahan yang

e. Minuman:

(26)

Air yang dapat diminum berupa : air matang, air zam-zam, minuman dalam kemasan dan bermacam-macam sari buah. Apabila jamaah haji mengalami batuk pilek sebaiknya

minum air hangat dan hindari minum air dingin.

Untuk minuman di musim dingin jamaah haji dapat memilih minuman seperti:

• Susu panas • Teh susu panas

• Kopi susu panas

(27)

BABV

PENGATURAN MAKANAN UNTUK J~ HAJI YANG MENDERITA PENYA

RISIKO TINGGI (RISTI)

Jamaah haji yang ber-Risiko Tinggi (Risti) mend yang dapat mengganggu ibadah haji. Berdasarkar TKHI tahun 2000-2001 penyakit yang terbanyak Jamaah haji ialah penyakit Lambung dan penyak antara lain: Hipertensi, Jantung Koroner dan Diab~

• Soda kue (Natrium bikarbonat)

• Pengawet daging (Sendawa),

• Pengawet buah (Sodium benzoat)

• Bumbu mie instan, petis, tauco, vetsin dan kecap

2. Batasi makanan yang asin atau diawetkan dengan garam:

Semua makanan yang telah diolah, seperti:

• Biskuit, krekers, bolu, kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan margarine.

• Dendeng, abon, corned beef, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin.

• Keju, selai kacang tanah (pindakas).

• Sayuran dalam kaleng.

3. Bahan makanan yang diperbolehkan:

• Bahan makanan segar, seperti beras, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.

• Kacang-kacangan dan hasil olahnya, seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.

• Minyak goreng, margarine tanpa garam.

• Sayuran dan buah-buahan segar.

• Bumbu seperti : bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos, salam, sereh, dan lain-lain.

(28)

• Dalam menumis atau memasak sebaiknya menggunakan mentega atau margarine yang tidak mengandung Natrium (garam).

• Untuk memperbaiki rasa masakan yang tawar, dapat digunakan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, gula, cuka, kunyit, daun salam, dan asam.

• Dengan menggoreng, menurnis, pepes, kukus atau memanggang juga dapat meninggikan/menambah rasa masakan sehingga tidak merasa tawar.

Diabetes Mellitus merupakan kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya kenaikan kadar gula dalam darah akibat berkurangnya atau tidak adanya insulin.

Dengan pengaruh insulin, yaitu suatu zat/hormon penting yang dibentuk oleh kelenjar pankreas, gula diubah menjadi energi dan merupakan sumber kekualan otot. Jika insulin yang dibentuk di pankreas terlalu sedikit, maka seseorang akan menderita diabetes. Gula yang ada dalam darah tidak termanfaatkan secara mamadai, karena itu kadar gula dalam darah meningkal dan kelebihannya terbuang melalui air seni. Metabolisme Iemakpun akan Ierganggu.

Faktor keturunan, kegemukan/obesitas, pola makan yang salah, proses menua, stress dan lain-lain merupakan faktor risiko atau faktor pencetus terjadinya penyakit mi.

Gejala Klinis Diabetes Mellitus adalah:

• Sering kencing terutama pada malam han,

(29)
(30)
(31)

Babat

Cumi-cumi Daging Asap

Daging Ayam Tanpa Kulit Daging Kerbau

Dendeng Daging Sapi Gabus Kering

Ikan asin kering Ikan Kakap

(32)

GOLONGAN II (Sumber Protein Hewani)

2 sdm 1 ekor 1 ptg sdg 1 sdm 1/3 gls

5

(33)

GOLONGAN II (Sumber Protein Hewani)

Kuning Telur Ayam Telur Bebek

Telun Ikan

Keterangan:

(34)

2.LemakSedang Ko~ Tinggi Kolestenol Pn~ Tinggi Punin

(35)

2.LemakSedang

GOLONGAN III (Sumber Prc

mnva diaunakan sebaaai lauk iuaa.

(36)

2.LemakSedang

Merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama kanoten, vitamin C, zat kapun, zat besi, dan fosfor. Hendaknya digunakan campuran dan daun-daunan seperti : bayam, kangkung, daun singkong, dengan kacang panjang, buncis, wortel, labu kuning, dan sebagamnya. Satu penukan adalah 100 gram sayuran campun lebih kunang 1 gelas (setelah dimasak dan ditiniskan). Golongan sayunan dibagi menjadi 3 macam bendasankan kandungan zat gizinya.

1. SayuranA

Digunakan sekehendak

kandungan Kalorinya.

karena sangat sedikit sekali

S~ Serat3-6g ~ Senat>6g

(37)

GOLONGAN IV (Sayuran)

Satu satuan penukar (dalam 100 g) mengandung:

I I 2F K~lnri

Bit Broccoli Buncis

Cabe Menah Besar Daun Bawang

Taoge Kac. Hijau Tenong

Satu satuan penukar (dalam 100 g) mengandung: ~O Kalori Bayam Merah

(38)

2.Sayuran B Daun Pepaya Daun Singkong Keterangan: S4 Serat3-6g S4~ Senat>6g K4 Tinggi Kalium

(39)

2.Sayuran B

Merupakan sumber vitamin terutama karoten, vitamin Bi, B6, dan vitamin C. Juga merupakan sumben mineral. Benat buahbuahan dalam daftar ditimbang tanpa kulit dan biji (berat bersih).

Satu satuan penukar mengandung:

(40)
(41)

Lanjutan

Menupakan sumber protein, lemak, karbohidnat, dan vitamin (terutama Vitamin A dan Niacin), serta mineral (zat Kapur dan Fosfor). Menurut kandungan Iemaknya, susu dibagi menjadi 3 kelompok.

1. SUSU TANPA LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

lOg Kanbohidrat 7gPnotein 75KaIoni L~han Makanan Unit URT Gram~

Susu Skim Cair 1 GIs 200 K4 Tepung Susu Skim 4 Sdm 20 K4 Yogurt Non Fat 2/3 GIs 120 K4

2. SUSU RENDAH LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

10 g Karbohidrat7 g Protein 6 g Lemak 125 Kaloni

Keju ptg kcl Na44, Ko4

Susu Kambing ¾ gls K4

Susu Kental Tidak Manis ½ gls K4

Susu Sapi 1 gls K4

Tepung Susu Asam 7 sdm K4

Yogurt Susu Penuh 1 gls 200 K4

3. SUSU TINGGI LEMAK

Satu satuan penukar mengandung:

10 g Karbohidrat 7 g Protein 10 g Lemak 150 Kaloni

Susu Kerbau Y2 GIs 100 K4

Tepung Susu Penuh 6 Sdm 30 K4, Ko~

Keterangan:

(42)

GOLONGAN VI (Susu)

Bahan makanan mi hampir seluruhnya terdini dan lemak. Menunut kandungan asam lemaknya, mmnyak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu lemak tidak jenuh dan

lemak jenuh.

Satu satuan penukar mengandung: 5 g Lemak, 50 Kalori Minyak Bunga Matahani

MinyakJagung 1 1 sdt sdt s 5

Minyak Kacang Kedele 1 sdt 5 Tj4 MinyakKacangTanah

(43)

GOLONGAN VII (Minyak/Lemak) S44 Serat>6g

(44)

GOLONGAN VII (Minyak/Lemak)

• Mengandung kurang dan 5 g Karbohidrat dan kurang dan 20 Kalori tiap penukarnya,

• Bahan makanan yang ada ukuran rumah tangganya, dibatasi maksimal 3 penukar sehani, tetapi jangan dikonsumsi sekaligus oleh kanena dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah,

• Bahan makanan yang tidak ada ukuran rumah tangganya dapat dikonsumsi lebih bebas.

Bahan Makanan

Gula Altennatif - Aspartam - Sakanin

Kecap Na4

Kopi

Minuman Ringan, tanpa gula Minuman Tonik, tanpa gula

(45)

GOLONGAN VIII (Makanan Tanpa Kalori)

Maret

April

Mei-Agustus

September

Oktoben

Nopember-Pebruan i

Udara cukup balk, sejuk, tidak tenlalu panas.

Perubahan cuaca menuju panas, udara berangsun panas.

musim

Panas udara terus meningkat sampai mencapai puncak panasnya pada bulan Juli-Agustus, suhu siang han 55°C.

Sangat panas dan sedikit sekali angin bertiup.

Panas mulai menunun kanena pengantian ke musim dingin, umumnya banyak angin.

Musim dingin sering bertiup angin dingin yang kencang, disentai hujan es.

Keteranjian:

(46)

Lampiran 2

Juice buah, biskuit/buah Segar

Nasi biryani, donner kebab (ayam/daging sapi), pecel sayuran, buah segar.

Kopi/teh susu/juice buah, Kue donat

Referensi

Dokumen terkait

Tidak menutup kemungkinan bahwa pada pelaksanaan ibadah haji jamaah akan mememui permasalahan, selain masalah antar jamaah haji seperti yang dialami oleh ESM, permasalahan lain

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan keberangkatan bagi calon jamaah haji sakit resiko tinggi oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia adalah mengizinkan bagi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak serta kewajiban antara PT. Nur Ramadhan Wisata Cabang Yogyakarta terhadap Calon Jamaah Haji yang akan melakukan

Adapun hambatan yang sangat di jaga dari pihak penyelenggara haji Kota Kendari yaitu agar terhindarnya para calon jamaah haji dari oknum-oknum yang ingin

Adapun hambatan yang sangat di jaga dari pihak penyelenggara haji Kabupaten Gowa yaitu agar terhindarnya para calon jamaah haji dari oknum- oknum yang ingin

Pemberangkatan calon jamaah Haji khusus yang dilakukan oleh pihak biro pada pelaksanaannya penyelenggara ibadah Haji Khusus dengan calon jamaah haji plus

Penelitan yang dilakukan oleh Nur Siti Aliyah tahun 2008 dengan judul Strategi pelayanan prima kantor departemen agama Jakarta barat terhadap calon jamaah haji, strategi

Rute Perjalanan Ibadah Umrah Gambar 2.4 Rute Perjalanan Ibadah Umrah Dalam praktiknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah melakukan 21 Kementerian