Peran Perpustakaan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi dalam Memberdayakan Taman Bacaan masyarakat di Sumatera Utara
KERTAS KARYA
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Studi untuk
memperoleh gelar Ahlimadya (A.Md)
Disusun Oleh :
Fista Chairani Zein
112201025
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI DIII PERPUSTAKAAN MEDAN
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan penulis mengucapkan puji dan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan anugrah-Nya penulis dapat menempuh
perkuliahan di program studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya
ini yang berjudul “PERAN PERPUSTAKAAN BADAN PERPUSTAKAAN
ARSIP DAN DOKUMENTASI DALAM MEMBERDAYAKAN TAMAN
BACAAN MASYARAKAT DI SUMATERA UTARA.” Selama mengerjakan
kertas karya ini penulis mendapatkan banyak pengalaman yang berharga, terutama
untuk mengenal sekaligus mengetahui kemampuan dan kelemahan dalam banyak
hal, kertas karya ini juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis
mengucapkan permohonan maaf atas kekurangan yang ada pada kertas karya ini.
Dalam mengerjakan kertas karya ini, penulis telah banyak mendapat
bantuan dan bimbingan, baik moril dan material maupun materi dari berbagai
pihak. Atas bantuan dan dukungan yang diterima oleh penulis, pada kesempatan
ini penulis terlebih dahulu mengucapkan banyak terimakasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Ayahanda Zainuman Hutagalung dan Ibunda yang tersayang Siti
Ramadhany atas semua yang terbaik diberikannya kepada penulis, semoga penulis
kelak bisa membuat bangga kalian.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak DR. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku ketua Program studi D-III
Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Dosen pembimbing yang
penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama
4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku Dosen pembaca yang
memberikan masukan dan pengarahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan kertas karya ini.
5. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum, selaku Dosen wali penulis yang telah
memberikan pengarahan selama penulis mengikuti kegiatan akademik.
6. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Program Studi Ilmu
Perpustakaan DIII Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang
telah mendidik, membimbing dan membantu penulis selama mengikuti
masa perkuliahan di Program studi Ilmu Perpustakaan.
7. Buat teman-teman seperjuangan sekaligus sepermainan yakni Meli Liasta,
Muhammad Candra, Dedi Saputra, Arif, Desi Indrawati dan seluruh
angkatan 2011 yang telah senantiasa bersama dalam segala duka dan suka
terimakasih buat masa-masa tiga tahun yang kita lewati bersama dikala
senang, sedih, canda dan tawa bersama.
8. Setiap pribadi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang turut
membantu dan menyelesaikan kertas karya ini. Terimakasih buat doa dan
dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik
dan masukkan untuk kesempurnaan kertas karya ini agar kertas karya ini
bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Fista Chairani Zein
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Tujuan Penulisan... 2
1.3 Ruang Lingkup... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Perpustakaan... 3
2.1.1 Jenis-Jenis Perpustakaan... 4
2.1.2 Fungsi Perpustakaan... 7
2.2 Taman Bacaan Masyarakat... 9
2.2.1 Tujuan Taman Bacaan Masyarakat... 10
2.2.2 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat... 10
2.2.3 Manfaat Taman Bacaan Masyarakat... 11
2.2.4 Peran Taman Bacaan Masyarakat... 12
2.2.5 Tujuan Penyelenggaraan TBM... 14
2.3 Koleksi... 15
2.4 Layanan Taman Bacaan Masyarakat... 17
2.5 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat... 18
2.5.1 Tugas-tugas Pengelola Taman Bacaan Masyarakat... 19
BAB III PERAN PERPUSTAKAAN BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI DALAM MEMBERDAYAKAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Singkat BPAD Provinsi Sumatera... 21
3.2 Visi dan Misi BPAD Provinsi Sumatera Utara... 22
3.3 Layanan dan Fasilitas BPAD Provinsi Sumatera Utara... 24
3.4 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembina... 26
3.5 Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat... 28
3.6 Peran Perpustakaan dalam Memberdayakan TBM... 30
3.6.1 Kegiatan Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat ... 31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 4.1 Kesimpulan... 33
4.2 Saran... 33
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perpustakaan sebagai sumber informasi memegang peranan penting dalam
pembangunan nasional dan merupakan sarana penunjang dalam pendidikan. Salah
satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah
perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan
menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Peran perpustakaan
merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisasi secara baik dan
sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan
kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut
berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya
perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari
masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.
Perpustakaan terkadang rancu dengan istilah-istilah pustaka, pustakawan,
kepustakawanan dan ilmu perpustakaan. Perpustakaan sendiri masih dipahami
sebagai bangunan fisik tempat menyimpan buku-buku atau bahan pustaka.
Peranan taman bacaan masyarakat ini sangat penting mengingat semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dalam era globalisasi. Taman bacaan
masyarakat yang termasuk kedalam perpustakaan umum akan terus memainkan
peran penting dalam kehidupan bermasyarakat khususnya di dunia pendidikan.
Dalam pendidikan, taman bacaan masyarakat merupakan salah satu unsur penting
untuk mendukung proses belajar mengajar. Keberadaan taman bacaan masyarakat
di tengah-tengah kehidupan diharapkan dapat membantu semua lapisan
masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia
pendidikan maupun pengetahuan masyarakat.
Taman bacaan masyarakat (TBM) yang termasuk ke dalam perpustakaan
umum akan terus memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat
khususnya di dunia pendidikan. Adapun tujuan utama taman bacaan masyarakat
pendidikan maupun pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu taman
bacaan masyarakat dituntut untuk mengembangkan koleksinya baik dalam cetak
maupun tidak cetak yang mengacu pada standar kualitas yang diinginkan dunia
pendidikan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis memilih judul “PERAN
PERPUSTAKAAN BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI
DALAM MEMBERDAYAKAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI
SUMATERA UTARA”.
1.2Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan kertas karya ini
adalah untuk mengetahui peran perpustakaan badan perpustakaan arsip dan
dokumentasi dalam memberdayakan taman bacaan masyarakat di Sumatera Utara.
1.3Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas dalam kertas karya ini adalah hal-hal yang
berhubungan dengan peran perpustakaan dalam memberdayakan taman bacaan
masyarakat.
1.4Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan kertas karya ini,
penulis menetapkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Kepustakawanan (Library Research)
Yaitu membaca literatur dan memahami bahan-bahan pustaka atau
literatur baik berupa buku, diktat dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan judul kertas karya di atas.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu memperoleh data melalui pengamatan langsung pada perpustakaan
badan perpustakaan arsip dan dokumentasi (BPAD).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan
Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu yang digunakan pembaca untuk di jual (Sulistyo-Basuki 1991).
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan.
Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas
berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide atau lainnya, yang dapat diterima
di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu
di organisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi,
kita dengan mudah dapat menemukannya.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat
menjalankan peranannya. Secara umum peran-peran yang dapat dilakukan adalah:
a. Menjadi media antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi pengetahuan.
b. Menjadi lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat.
c. Mengembangkan komukasi antara pemakai Dengan penyelenggara serta tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
d. Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. e. Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.
(Sulistyo-Basuki 1991)
Jika perpustakaan dipandang sebagai sebuah sistem, perpustakaan terdiri
dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintegrasi melalui sistem yang dipakai
untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung
berjalannya fungsi-fungsi perpustakaan.
Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi
ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Menurut Sambas (2008) dari istilah
pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan
kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut :
2. Kepustakaan: Bahan-bahan yang menjadi acuan atau bacaan dalam menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan dan sejenisnya.
3. Ilmu perpustakaan: Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa-jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.
4. Kepustakawanan: Hal-hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan.
Istilah perpustakaan selalu terkait dengan istilah-istilah lain seperti pustaka,
pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan.Perpustakaan masih
dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku-buku atau
bahan perpustakaan.Pengertian perpustakaan sebagai sebuah ruangan atau gedung
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang disimpan
menrut tata susunan tertentu dan digunakan oleh pembaca merupakan definisi
umum paling mudah dipahami.
2.1.1 Jenis-jenis Perpustakaan
Menurut Hasugian (2009 , 73) Internasional Federation of Library
Associations and Instituions (IFLA) mendefinisikan perpustakaan dengan
pengertian yang sangat sederhana yaitu kumpulan bahan tercetak dan non cetak
atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
kepentingan pemakai. Definisi perpustakaan sebagaimana dirumuskan IFLA ini
mencangkup tiga hal yaitu unsur koleksi (buku, terbitan cetak dan non cetak),
disimpan menurut sistem tertentu saja, untuk kepentingan pemakai. IFLA
mengelompokan jenis-jenis perpustakaan yaitu :
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara
dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di
negara tersebut.Perpustakaan nasional di Indonesia didirikan di
Jakarta.Perpustakaan nasional sebagai pusat referensi nasional, sebagai
perpustakaan deposit. Perpustakaan nasional merupakan perpustakaan atau suatu
buku-buku yang ada di perpustakaan nasional indonesia dan pada perpustakaan lain di
Indonesia terbitan Indonesia dan tentang Indonesia. Bibliografi Nasional
Indonesia ini disebar luaskan juga keberbagai Instansi lain agar mereka juga
mengetahui koleksi yang ada di Pepustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional
pada beberapa waktu yang lalu berada di bawah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, tetapi sekarang telah diakui sebagai lembaga Pemerintahan Non
Departemen dan bertanggung jawab langsung kepada pemerintah.
2. Perpustakaan Umum (Public Library)
Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat
umum. Fungsi Perpustakaan Umum :
a. Pusat informasi: menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat
pemakai.
b. Preservasi kebudayaan: menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan
tentang kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan
kebudayaan di masa yang akan datang.
c. Pendidikan: mengembangkan dan menunjang pendidikan non formulir
diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat penelitian.
d. Rekreasi: dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan
umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu
luang.
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)
Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan
untuk mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan
mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi :
a. Jantung dari semua program pendidikan Universitas yaitu perpustakaan
harus mampu membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis lembaga
pendidikannya.
4. Perpustakaan Sekolah (School Library)
Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan,
memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang
usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah.Masyarakat pemakainya ialah para
siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya.
Fungsi perpustakaan sekolah ialah :
a. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
b. Merupakan sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
c. Pusat media sekolah.
d. Sarana penelitian sederhana.
e. Sarana rekreasi
5. Perpustakaan Khusus (Special Library)
Perpustakaan khususadalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh
kantor atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan
kantor atau instansi dimana perpustakaan itu berada.
Fungsi perpustakaan khusus ialah :
a. Untuk keperluan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan
persoalan.
b. Untuk kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam
berbagai tugas penelitian dan pengembangan.
c. Untuk kepentingan pendidikan dan latihan yang di selenggarakan oleh
kantor dan instansi tersebut.
d. Sebagai tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau
instansi yang bersangkutan.
Selain kelima jenis perpustakaan yang tersebut di atas, diketahui juga
jenis-jenis perpustakaan yang lain yaitu: Perpustakaan Wilayah dan Perpustakaan
Keliling.
Perpustakaan Wilayah
Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang di selenggarakan oleh
pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota provinsi, bertugas
Fungsi perpustakaan wilayah adalah sebagai berikut:
a. Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.
b. Merupakan perpustakaan deposit yang bertugas mengumpulkan semua
penerbitan di daerahnya.
c. Merupakan suatu badan yang bertugas membuat bibliografi.
d. Merupakan pusat kerjasama antar perpustakaan daerah.
e. Mempunyai wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan yang
ada di daerahnya.
Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari
pelayanan perpustakaan umum. Perpustakaan keliling merupakan jenis
perpustakaan dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke tempat
yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai.
Fungsi perpustakaan keliling adalah:
a. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, khususnya di
daerah pedesaan dan daerah terpencil.
b. Pemerataan pengembangan pendidikan.
c. Sebagai media penerangan bagi masyarakat.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan
Fungsi perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis perpustakaan dan misi yang
diembannya. Perpustakaan umum tentu mempunyai misi yang berbeda dengan
perpustakaan khusus karena misi yang diembannya juga berbeda, demikian halnya
dengan perpustakaan perguruan tinggi berbeda fungsinya dengan perpustakaan
sekolah. Menurut Hasugian (2009 , 82) Sekalipun memiliki perbedaan, namun
secara umum fungsi perpustakaan adalah:
1. Penyimpanan
Salah satu tugas pokok perpustakaan adalah menyimpan bahan
perpustakaan yang diterimanya. Tugas inilah yang menyebabkan perpustakaan
perpustakaan nasional dari pada jenis perpustakaan lainnya. Perpustakaan nasional
menyimpan semua terbitan terutama yang tercetak yang diterbitkan di negaranya
sendiri.
2. Pendidikan
Perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku, sedangkan buku selalu
dihubungkan dengan kegiatan belajar dan kegiatan belajar adalah merupakan
bahagian dari dunia pendidikan. Di perguruan tinggi, peran perpustakaan sangat
nyata sehingga muncul pertanyaan bahwa perpustakaan adalah jantung perguruan
tinggi.
3. Penelitian
Kegiatan penelitian dipastikan berkaitan sangat erat dengan perpustakaan.
Perpustakaan bertugas menyediakan bahan perpustakaan untuk keperluan
penelitian. Kegiatan penelitian dilakukan oleh para pemakai perpustakaan.
Siapapun pemakainya, perpustakaan wajib menyediakan bahan perpustakaan
untuk kepentingan pemakai yang melakukan penelitian.
4. Informasi
Perpustakaan adalah institusi pengelola informasi. Perpustakaan
menyediakan informasi bagi pemakai. Perlu diketahui bahwa informasi sedikit
berbeda atau lain dengan data perpustakaan yang disedikan dengan permintaan
pemakai. Dalam kaitannya dengan informasi, perpustakaan juga bertugas
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakainya baik mengenai topik
tertentu maupun informasi ringkas.
5. Kultural
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh
pengguna untuk: meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai
informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan
mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,
membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah
satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni, mendorong tumbuhnya kreativitas
dalam berkesenian, mengembangkan sikap dan sifat huhungan manusia yang
budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
Fungsi kultural dilakukan perpustakaan dengan berbagai cara misalnya
mengadakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian daerah, penyediaan bahan
bacaan bagi anggota perpustakaan.
6. Fungsi Rekreasi
Pengguna perpustakaan dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca.
Oleh karena itu, melalui bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan juga
terkandung aspek rekreasi terutama bacaan umum dan karya fiksi seperti novel,
roman, dan sebagainya. Fungsi rekreasi yang dimiliki oleh perpustakaan adalah
melalui bahan perpustakaan dan fasilitasnya.
2.2Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang
tinggal di sekitarnya.Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa
membedakan latar belakang social, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat
pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Menurut Sutarno (2006 , 19) Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung
jawab wewenang dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya,
mengelola dan mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa
untuk memiliki (sense of belonging), ikut bertanggung jawab (sense of
responsibility) dan ikut memelihara.
Dalam proses belajar mengajar di semua jenjang pendidikan tidak lepas
dari perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat, dari taman bacaan
masyarakat dapat memperoleh informasi tentang bermacam-macam hal karena
pada hakekatnya suatu taman bacaan masyarakat adalah tempat berkumpulnya
pengetahuan dari masa ke masa. Taman bacaan masyarakat juga merupakan
lembaga yang menyediakan berbagai jenis bahan belajar yang dibutuhkan oleh
masyarakat, tempat menyelenggarakan pembinaan kemampuan membaca dan
belajar, dan tempat masyarakat memperoleh informasi. Taman bacaan juga dapat
dijadikan sarana pertemuan bagi mereka membutuhkan tempat berbagi
pengalaman maupun hanya sekedar bersenang-senang mencari hiburan melalui
2.2.1 Tujuan Taman Bacaan Masyarakat
Dalam pendirian sebuah taman bacaan masyarakat tentunya memiliki
beberapa tujuan yang jelas, adapun tujuan pendirian taman bacaan masyarakat
Menurut buku pedoman pengelola Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 1) tujuan
taman bacaan masyarakat adalah:
1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Menjadi sebuah wabah kegiatan belajar masyarakat.
3. Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam pembrantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali.
Di negara-negara maju, walaupun buku-buku, majalah, kaset video dan audio,
CD dan bahan-bahan lainnya Dengan harga terjangkau tersedia disudut kota,
tetapi masyarakat masih tetap banyak berkunjung ke perpustakaan umum. Di
inggris, pembeli buku terbesar adalah perpustakaan-perpustakaan umum.
Perpustakaan umum menjadi tempat bertemunya para warga kota dan melalui
tempat ini mereka mengetahui banyak hal tentang kebijakan yang diambil oleh
para pemimpin mereka, dan juga hal-hal yang di perjuangkan oleh para wakil
mereka di parlemen.
Di samping itu, berdasarkan suatu studi yang di lakukan oleh MCI Link di
Amerika Serikat, juga diperoleh hasil bahwa perpustakaan umum merupakan
tempat yang paling popular untuk mengakses internet di luar rumah, kantor dan
sekolah. Jumlah masyarakat yang mengakses internet melalui perpustakaan umum
melonjak dua kali lipat sejak januari 1997. Berkaitan dengan permasyarakatan
internet. Seattle Public Library membuka kelas dalam jumlah kecil, enam hingga
dua belas orang bagi masyarakat untuk mengikuti kursus pemanfaatan internet.
Dalam beberapa bulan, lebih dari 1.500 orang anggota masyarakat telah
memanfaatkan kesempatan tersebut.
2.2.2 Fungsi Taman Bacaan Masyarakat
Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apapun jenisnya telah
disebutkan bahwa perpustakaan atau taman bacaan masyarakat mempunyai
kegiatan utama mengumpulkan semua sumber informasi dalam berbagai bentuk
Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun untuk
disajikan kepada masyarakat yang diharapkan menjadi target dan sasaran akan
menggunakan taman bacaan tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan taman
bacaan tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk
mewujudkan kandungan maksud dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan
sebelumnya, diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang aplikatif dan
terencana secara konseptual serta tindakan yang kongkrit.
Menurut Sutarno NS (2006 , 33) sebuah taman bacaan masyarakat di
bentuk atau di bangun dengan maksud:
a. Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalam arti
aktif, taman bacaan masyarakat tersebut mempunyai kegiatan yang
terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk di
koleksi.
b. Sebagai tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka dengan
metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi serta
kelengkapan lainnya, baik secara manual maupun menggunakan sarana
teknologi informasi.
c. Menjadi tempat memelihara dan menyimpan.
d. Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi
serta kegiatan ilmiah lainnya.
e. Membangun tempat informasi yang lengkap bagi pengembangan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/sikap
(attitude).
f. Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dan masa lalu, sekarang
dan masa depan.
2.2.3 Manfaat Taman Bacaan Masyarakat
Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat
budaya baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan
budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang
berpengalaman, kritis, beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006 , 1),
manfaat taman bacaan masyarakat adalah :
1. Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca. 2. Memperkaya pengalaman belajar bagi warga.
3. Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri
4. Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik 5. Membantu pengembangan kecakapan membaca
6. Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7. Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan.
8. Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat taman bacaan masyarakat
adalah menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya
pengalaman belajar bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain memberikan kemudahan mendapatkan bahan
bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga melakukan berbagai kegiatan
untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca. Apabila
melaksanakan fungsinya dengan baik.
2.2.4 Peran Taman Bacaan Masyarakat
Peran sebuah TBM adalah bagian dari tugas yang pokok yang harus
dijalankan di dalam taman bacaan masyarakat. Oleh karena itu peranan yang
harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapai visi dan misi
yang hendak tercapai. Taman bacaan masyarakat memiliki peran yang sangat
strategis dalam upaya mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kualitas manusia
Indonesia khususnya masyarakat lingkungannya. Setiap taman bacaan yang
dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan
sebaik-baiknya, peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan
fungsinya. Agar dapat meningkatkan minat dan budaya baca, TBM memiliki
Menurut Muhammad, Hamid (2010 , 81) Peran taman bacaan masyarakat adalah :
1. TBM berperan sebagai tempat informasi
Agar dapat dikunjungi masyarakat sekitar TBM harus menjadi tempat
layanan informasi yang dibtuhkan oleh masyarakat sekitar melalui media
bacaan yang tersedia. Sesuai dengan peran tersebut TBM harus berisi
berbagai jenis media seperti buku, audio, audio visual gerak, booklet, atau
bahan bacaan praktis lainnya yang dapat memberi informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar TBM. Dengan demikian di TBM perlu
memprioritaskan bahan bacaan yang menjanjikan informasi umum yang
sangat dibutuhkan masyarakat sekitar TBM.
2. TBM berperan sebagai tempat untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM harusnya menyediakan
pengetahuan yaitu bahan bacaan baik koran, majalah, tabloid, buku
otogiografi, kamus, ensiklopedia, buku tentang berbagai nusantara, dan
sebagainya. Selain itu TBM juga harusnya memiliki bahan bacaan ilmu
pengetahuan praktis ( yang bersifat aplikatif ), serta buku pelajaran untuk
membantu anak-anak sekolah tetapi tidak memiliki buku.
3. TBM berperan sebagai tempat hiburan edukatif
Sesuai dengan peran tersebut maka TBM baiknya dirancang dan dibuat
sedemikian rupa sehingga orang yang belajar merasa senang dan nyaman.
Oleh karena itu, TBM juga menyediakan bahan bacaan yang humoris atau
bahan bacaan yang bersifat cerita, novel, komik, dan sebagainya.
4. TBM berperan sebagai pembinaan watak dan moral
TBM dapat menjadi tempat pembinaan watak dan moral apabila berisi
bahan bacaan yang terkait dengan ilmu dan pengetahuan tentang
psikologis, agama, sejarah, otobiografi tokoh/artis dan pengalaman hidup
seseorang.
Menurut Sutarno (2006 , 68) Peranan yang dapat dijalankan taman bacaan
masyarakat antara lain adalah:
1. Secara umum taman bacaan masyarakat merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi sehat, mudah dan bermanfaat.
2. Mempunyai peranan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi yang dimiliki.
3. Mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antar penyelenggara taman bacaan masyarakat dengan masyarakat yang di layani.
4. Dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyedia berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginanan dan kebutuhan masyarakat.
5. Berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, motivator bagi merekayang ingin mencari, memanfaatkan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.
6. Merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan manusia.
7. Berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung taman bacaan masyarakat. Mereka dapat belajar mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
8. Petugas taman bacaan masyarakat dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya taman bacaan masyarakat bagi orang banyak.
9. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua karya manusia yang tak ternilai harganya.
2.2.5 Tujuan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat
Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat dimaksudkan untuk
menyediakan akses sarana pembelajaran yang menyediakan dan memberi layanan
bahan bacaan yang merata, meluas, dan terjangkau oleh masyarakat dengan
mudah dan murah.
Adapun tujuannya adalah:
1. Meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keterampilan membaca.
2. Menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca.
3. Membangun masyarakat membaca dan belajar.
5. Mewujudkan kualitas dan kemandirian masyarakat yang berpengetahuan,
berketrampilan, berbudaya maju, dan beradab.
2.3 Koleksi
Koleksi merupakan salah satu unsur utama perpustakaan, karena segala
informasi yang akan diberikan kepada pengguna bersumber yang dimiliki taman
tersebut. Pada umumnya koleksi yang terdapat pada taman bacaan berupa buku,
terbitan berseri dan bahan-bahan non buku. Biasanya koleksi tersebut diatur dan
ditata secara sistematis, sehingga informasi yang terdapat dalam koleksi tersebut
dapat dengan mudah ditemukan oleh pengguna apabila dibutuhkan.Koleksi taman
bacaan masyarakat yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis dan mutunya,
yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses serta temu
kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.
Koleksi bahan perpustakaan yang baik adalah dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan pembaca. Kekuatan koleksi pustaka ini merupakan daya tarik bagi
pemakai, sehingga banyak dan lengkap koleksi bahan pustaka yang dibaca dan
dipinjam, akan semakin rame pengunjung taman bacaan masyarakat dikunjungi
masyarakat dan makin tinggi intensitas sirkulasi buku. Dengan demikian maka
informasi ilmu pengetahuan yang dibaca, digali, ditemukan diperpustakaan dapat
dikaji, diteliti, dikembangkan, disalurkan dan disebarluaskan secara terus-menerus
tanpa ada habis-habisnya.
Menurut Sutarno NS (2006 , 82)
“koleksi suatu perpustakaan atau taman bacaan mencangkup jenis bahan pustaka tercetak seperti: buku, majalah, surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan, film-film strip dan koleksi bentuk tertentu, seperti lukisan, insektarium, alat peraga, globe, foto dan lain-lain”
Koleksi yang dimiliki taman bacaan mempunyai beberapa fungsi sebagaimana
dinyatakan dalam buku perpustakaan perguruan tinggi ; buku pedoman (Bahea,
2004 , 30) fungsi koleksi adalah: Koleksi yang dimiliki perpustakaan mempunyai
beberapa fungsi sebagaimana dinyatakan dalam buku perpustakaan perguruan
a. Fungsi pendidikan
Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan pengadaan bahan pustaka yang sesuai atau relavan dengan jenis dan tingkat program yang ada.
b. Fungsi penelitian
Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.
c. Fungsi referensi
Fungsi ini melengkapi fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referensi diberbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk menelusur informasi.
d. Fungsi umum
Perpustakaan masyarakat juga merupakan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.
Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan atau taman bacaan terdiri
atas: Koleksi pokok/dasar, kelompok pelengkap, koleksi pelengkap dan koleksi
penunjang. Ketiga kelompok tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Kelompok bahan pustaka umum
b. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)
c. Kelompok bahan pustaka terekan dan elektronik seperti film, kaset, video.
d. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan kelompok bahan pustaka
berkala (majalah, surat kabar).
e. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual)
f. Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan lain-lain.
g. Dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa,
dan lainnya.
h. Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan
2.4 Layanan Taman Bacaan Masyarakat
Taman bacaan masyarakat dikatakan baik apabila dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung. Kepuasan pemakai dapat dilihat
dari seberapa jauh taman bacaan masyarakat menyediakan berbagai jenis koleksi
yang dibutuhkan oleh para pemakainya.keberhasilan TBM dalam melayani
masyarakat penggunanya antara lain terlihat dari berapa banyak orang yang
memanfaatkan TBM setiap hari dan seberapa jauh TBM menyediakan berbagai
jenis koleksi bacaan yang dibutuhkan pengguna. Dalam Buku Pedoman
Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 17) layanan TBM yang
dibutuhkan masyarakatnya adalah:
1. Suasana TBM
Ruang TBM hendaknya dapat menyenangkan pengunjung. Oleh karena itu harus diatur agar tetap bersih, sejuk, tentram, rapi dan aman sehingga pengunjung merasa senang berada di ruang TBM.
2. Tenaga Pelayanan
Tenaga pelayanan TBM sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki pengetahuan dasar tentang pengelolaan TBM.
b. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk melayani orang dengan ramah, sopan, teliti, tekun dan senang membaca.
c. Berpenampilan menyenangkan sehingga orang tidak segan bertanya atau meminta pertolongan.
d. Pandai bergaul sehingga orang merasakan dekat dan diperhartikan. 3. Sistem Layanan TBM
TBM menggunakan sistem layanan terbuka sehingga pengunjung/pengguna dapat masuk keruang baca untuk memilih dan mengambil bahan bacaan sendiri di rak, atau dapat pula minta bantuan dari petugas. Mereka menggunakan sarana/tempat baca dengan bebas.
4. Jenis kegiatan pelayanan
a. Layanan membaca, yaitu memanfaatkan bahan bacaan seperti buku, majalah, surat kabar dan lain-lain untuk membaca di ruang baca.
b. Peraturan sirkulasi (peminjaman) yaitu peminjam buku untuk dibawa ke rumah atau diluar ruangan TBM. Pengguna yang boleh meminjam buku hanyalah anggota yang telah terdaftar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan layanan TBM harus senyaman
mungkin, dan tenaga pelayanannya berpenampilan menyenangkan sehingga
masyarakat pengguna TBM tidak segan untuk bertanya atau meminta bantuan
2.5 Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
Ketika sebuah taman bacaan masyarakat (TBM) telah berdiri dan berjalan,
maka langkah selanjutnya adalah mengelola taman bacaan masyarakat secara
baik, sehingga tujuan pendirian TBM yaitu terlayaninya masyarakat akan bahan
bacaan dapat tercapai. Pengalaman menunjukkan bahwa program TBM yang
sudah ada semenjak tahun 1992/1993, di atas kertas telah melahirkan ribuan TBM
di Indonesia, tetapi karena pengelolannya kurang baik artinya tidak disertai
pengetahuan yang tepat dan sekaligus tidak adanya idealisme atau komitmen yang
tinggi dari pengelola, terlebih lagi kurangnya sosialisasi, pembinaan dan
pendampingan, maka banyak TBM yang akhirnya mati karena tidak ada
pengunjung atau tidak ada memanfaatkan TBM.
Ada beberapa faktor penyebab sepi pengunjung yaitu:
1. Bahan bacaan tidak tersusun rapih dan sulit menemukan bahan bacaan
yang diperlukan oleh pengunjung TBM.
2. Tidak adanya papan nama sehingga masyarakat tidak tahu adanya TBM.
3. Kurang sesuainya bahan bacaan dengan masyarakat sekitar dan
monotonnya bahan bacaan (tidak berganti tahun demi tahun) sehingga
masyarakat malas ke TBM.
4. Dan banyak hal lagi yang menyebabkan sepinya pengunjung ke TBM.
Pendidikan Keaksaraan sangat berhubungan dengan TBM agar warga buta
aksara yang sudah melek aksara tidak buta kembali dengan adanya TBM ini
sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan warga sesuai dengan minat dan kebutuhan setempat. Sedangkan
program Taman Bacaan Masyarakat belum dapat dikatakan berhasil apabila
kemampuan, keterampilan dan kinerja pengelola belum memadai untuk mengelola
Taman Bacaan Masyarakat, sehingga bagi para Pengelola TBM agar dapat
mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan penyelenggaraan TBM sebelum
melaksanakan tugasnya.
Menurut Buku Pedoman Pengelolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 23)
a. Pengelola TBM yang diselenggarakan oleh masyarakat harus memiliki
sikap peduli tanpa pamrih (relawan) untuk membantu melayani bahan
bacaan dan pembimbing masyarakat membaca, berbeda dengan TBM yang
dikelola oleh pemerintah.
b. Pengelola diutamakan berlatar pendidikan bidang komunikas atau
pendidikan yang memahami berbagai bahan bacaan serta responsif gender
dan berkomitmen untuk mengembangkan minat baca masyarakat.
c. Pengelola TBM diutamakan memiliki usaha ekonomi ditempat TBM,
misalnya warung kopi, wartel, counter HP, dll.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelola TBM harus memiliki
sikap peduli dan tanpa pamrih untuk melayani bahan bacaan dan membimbing
masyarakat dengan latar belakang pendidikan bidang komunikasi agar dapat
mengembangkan minat baca masyarakat serta memiliki usaha ekonomi ditempat
dimana TBM tersebut didirikan sehingga memberi kenyamanan pada pengguna
TBM.
2.5.1 Tugas-tugas Pengelola Taman Bacaan Masyarakat
Untuk mewujudkan peran TBM tersebut maka pengelola mempunyai tugas
untuk tercapainya masyarakat yang akan belajar keterampilan dan
menumbuhkembangkan minat baca terhadap masyarakat.
Menurut Buku Pedoman Pengelolahan Taman Bacaan Masyarakat (2006 , 24)
tugas-tugas pengelola TBM adalah :
a. Melakukan sosialisasi promosi bahan bacaan yang ada di TBM bagi
masyarakat sekitar dan keberadaan TBM itu sendiri.
b. Melakukan kajian sederhana untuk mendapatkan data profil masyarakat
yang akan dilayani sehingga jenis bahan bacaan yang disediakan sesuai
dengan kebutuhan bahan bacaan masyarakat. Untuk itu pengelola TBM
perlu memiliki katalog dari seluruh penerbit untuk memudahkan
penelusuran dan pemesanan bahan bacaan yang diperlukan.
c. Memberi layanan membaca, meminjam, melakukan berbagai aktifitas
untuk meningkatkan kemampuan membaca, merangsang minat baca dan
d. Mengumpulkan bahan bacaan (buku, leaflet,booklet,dll) dari para donator
bahan bacaan baik masyarakat perorangan maupun lembaga dan juga dari
lembaga pemerintah maupun swasta baik dari pusat maupun daerah.
Sehingga bahan bacaan selalu kaya dan bervariasi, tidak membosankan
tetapi selalu berbasis kebutuhan masyarakat setempat.
e. Memberi layanan (jam buka TBM) secara optimal setiap hari sejak pagi
sampai malam agar masyarakat yang tidak sempat berkunjung ke TBM
pagi hari akibat kesibukan dapat dikunjungi malam hari.
f. Menata bahan bacaan di ruang display bahan bacaan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas pengelola TBM adalah
mempromosikan bahan bacaan yang ada di TBM bagi masyarakat sekitar dan
keberadaan TBM itu sendiri. Selain mempromosikan bahan bacaan, pengelola
juga dapat mengumpulkan bahan bacaan yang bervariasi dari para donator agar
pengguna TBM tidak merasa bosan tetapi bahan bacaan tersebut berbasis
kebutuhan masyarakat.
BAB III
PERAN PERPUSTAKAAN DI BPAD DALAM MEMBERDAYAKAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT DI SUMATERA UTARA
3.1 Sejarah Singkat Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD)
Sejarah Singkat berdirinya Badan Perpusakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara awalnya didirikan pada tanggal 1 Agustus 1956 dengan
nama Perpustakaan Negara Provinsi Sumatera Utara, yang bertugas untuk
melayani keperluan pemerintah maupun masyarakat umum berupa buku, majalah,
dan sejenisnya. Sekalipun Perpustakaan Negara Provinsi Sumatera Utara didirikan
tahun 1956, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan No. 4762/S/1956, peresmiannya baru dilaksanakan pada tahun 1957.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0199/1997 tertanggal 23 Juni 1978 Perpustakaan Negara berubah menjadi
Perpustakaan Wilayah Sumatera Utara. Setahun kemudian Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan menerbitkan Surat Keputusan No. 095/0/1979 bahwa
Perpustakaan Wilayah Sumatera Utara termasuk kriteria Tipe B karena koleksinya
kurang dari 20.000 judul.
Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Keppres No. 11 tahun 1989
tertanggal 6 Maret 1989 Perpustakaan Daerah Sumatera Utara, merupakan satuan
organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional RI yang berada di Kota Provinsi
Sumatera Utara. Adapun Tugas dan Fungsi diatur oleh Perpustakaan Nasional RI
melalui Keputusan kepala Perpustakaan Nasional No. 001/RG/1990 tertanggal 21
September 1990.
Dengan dikeluarkannya Keppres No. 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan
Nasional RI tertanggal 29 Desember 1997 Perpustakaan Daerah Sumatera Utara
berubah nama menjadi Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara. Melalui
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI No. 44 tahun 1998 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI tertanggal 23 Juli 1998
ditegaskan bahwa Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara termasuk Tipe
Setelah menjadi perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Perpustakaan
Nasional Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 tahun
2000 berubah menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera
Utara.
Kemudian Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi
Sumatera Utara ditetapkan sebagai salah satu Lembaga Teknis Daerah sesuai
dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara
danberdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 bahwa Perpustakaan
dan Kearsipan merupakan unsur urusan wajib Pemerintah, dipimpin oleh seorang
Kepala Badan berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur
Sumatera Utara melalui Sekretaris Daerah, maka Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Sumatera Utara senantiasa berupaya melakukan perbaikan dan
revitalisasi sesuai dengan tuntutan perubahan yang terjadi. Sebagai implementasi
dan kondisi tersebut Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi berupaya
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan agar dapat
berlangsung secara efisien, efektif, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber
daya didasarkan pada rencana jangka panjang yang tertuang dalam rencana
strategi berdasarkan azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara,
azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsional, azas
profesionalisme dan azas akuntabilitas serta visi/misi Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
3.2 Visi dan Misi BPAD Provinsi Sumatera Utara a. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan kedepan menyangkut kemana Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara di masa depan,
dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antipatif,
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Lembaga Teknis Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara, secara logis visinya merupakan turunan dan mendukung
visi Provinsi Sumatera Utara. Penerapan visi Badan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara sangat penting sebagai sumber acuan
pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan staf. Visi
tersebut digali dari keyakinan dasar dan nilai-nilai yang dianut oleh seluruh
anggota organisasi, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya. Visi
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara adalah
“Menjadi Lembaga Pembina dan Pengembang Perpustakaan, Kearsipan dan
Dokumentasi yang Profesional”. Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu
dirumuskan misi yang menggambarkan amanah apa yang harus dituntaskan oleh
organisasi, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi
yang ditetapkan.
b. Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga
dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan
mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan
proses pencapaian tujuan. Dengan adanya misi, diharapkan seluruh pegawai dan
pihak-pihak terkait lain yang berkepentingan dapat mengenal Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara dan mengetahui
peran dan program-program serta hasil yang akan datang. Misi Badan
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara, adalah
1. Mengumpulkan, mengelola dan menyelamatkan Karya Cetak, Karya
Rekam, Karya Tulis dan Naskah-Naskah/Dokumentasi sebagai hasil karya
budaya bangsa.
2. Meningkatkan promosi gemar budaya baca dan masyarakat sadar akan
arsip.
3. Meningkatkan pelayanan bagi pemustaka, pengguna arsip yang berbasis
tehnologi informasi guna mendukung kegiatan menulis, meneliti
4. Meningkatan pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan dan
kearsipan pada instansi pemerintah BUMD, Swasta dan Masyarakat.
5. Mendorong pengembangan kualitas sumber daya manusia guna
[image:28.595.142.586.208.675.2]mendukung tata pemerintahan yang baik.
Gambar : Struktur Organisasi
Sumber: Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara
3.3 Layanan dan Fasilitas BPAD Provinsi Sumatera Utara
BIDA N G PELA YA N A N
PERPUSTA KA A N & TI
DRA ELI SUHA ERITA H
SUBBID A NG PELA YA NA N PERP.
SURYA N TI, SE.
BIDA N G PEN G . BA HA N
PUSTA KA & DEPO SIT
DRS W A RDIJA H M Si
BIDA N G PEM BIN
SDM & KELEM BA G A
DRA N URJA N I
SUBBIDA N G TEKN O LO G I
IN FO RM A SI
W ELLY K.
SUBBIDA N G PEN G .
BA HA N PUSTA KA
IN DRA HKP. SE.
SUBBID A NG D EPO SIT D A ERA H
P. DEBA TA RA JA , SE.
SUBBID A N KELEM BA G A A N
JO JO R SITO RUS PA
SUBBIDA N G PERPUSTA KA
DRA . A ULIA
KA . BA DA N
N URDIN PA N E SE M A P
Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Pemakai Badan Perpustakaan, Arsip
dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara ( BPAD-SU ) khususnya untuk
Layanan Perpustakaan menganut Sistem Layanan Terbuka ( Open Access ) yang
memberikan peluang seluas-luasnya kepada Pemustaka dalam mengakses
informasi langsung ke rak buku .
Layanan Jam Buka Perpustakaan:
Senin - Jumat : 08.30 - 18.00 WIB
Sabtu - Minggu : 09.00 - 15.00 WIB
Adapun fasilitas yang disediakan bagi pemustaka berdasarkan ketersediaan
subyek buku yang disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka sebagai berikut:
a. Layanan Umum
Layanan Umum yang terletak di lantai satu dibagian kanan dan kiri
koleksinya diperuntukkan bagi pemustaka dimulai dari para murid tingkatan
Sekolah Menengah Atas sampai pada masyarakat umum.
b. Layanan Referensi, Koran dan Majalah
Sesuai dengan fungsinya sebagai pusat informasi referal Ruang Layanan
Referensi diposisikan di lantai dua. Ruang Referensi ini mengoleksi berbagai
buku rujukan yang terdiri dari buku Perundang-Undangan dari berbagai subyek.
Di samping itu, juga dilengkapi dengan Koran-koran terbitan nasional maupun
regional (lokal).
c. Layanan Anak
Meskipun BPAD-SU merupakan lembaga yang berperan utama dalam
pengelolaan deposit atau karya-karya cetak atau rekam tentang Sumatera Utara
namun berdasarkan visi misi Gubernur Sumatera Utara Lembaga ini tetap
memenuhi kebutuhan pemustaka dari semua tingkatan pendidikan sehingga
BPAD-SU juga melayankan buku yang diperuntukkan bagi anak-anak pra sekolah
yaitu anak taman kanak-kanak maupun sekolah dasar.
d. Layanan Remaja
Sama halnya dengan Layanan Anak, bahwa para para pelajar setingkat
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama juga dipenuhi kebutuhan informasinya dengan
penyediaan bahan bacaaan yang dikhususkan bagi mereka.
Idealnya berdasarkan fungsi dan tugas Lembaga Perpustakaan Daerah
dibelahan dunia manapun berfungsi sebagai pusat deposit yang memuat tentang
karya cetak dan karya rekam suatu daerah sehingga Perpustakaan dapat berperan
sebagai pusat informasi bagi pencari informasi dalam konteks penelitian dan
pemenuhan informasi tentang kedaerahan Sumatera Utara.
f. Layanan Multimedia/Audio Visual dan Internet
Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perpustakaan
daerah secara terus menerus melakukan inovatif sehingga dirasa sudah urgen atau
mendesak perlunya penyediaan layanan multimedia atau Audio Visual dan
layanan internet bagi para pemustaka.
g. Layanan lain yang tersedia:
Layanan Keanggotaan
Layanan Sirkulasi
Layanan Otomasi dan Multimedia
Layanan Internet
h. Layanan Bimbingan Pemakai dan Pengembangan Perpustakaan
Sebagai Lembaga Pembina Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara di samping memberikan layanan informasi dan pustaka
juga melakukan Bimbingan bagi para Pemustaka dari seluruh jenis perpustakaan
yang ada di Sumatera Utara dan sekaligus memberikan kesempatan kepada para
pengelola perpustakaan untuk magang perpustakaan.
i. Layanan Tuna Netra
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
juga menyediakan koleksi braille dan komputer yang khusus disediakan untuk
Pemustaka Tunanetra.
j. Layanan Ekstensi
Perpustakaan keliling
Layanan terpadu Perpustakaan Sekolah
Pelayanan ekstensi ini diberikan atas dasar pemikiran bahwa masih banyak
anggota masyarakat lain yang belum dapat terjangkau oleh layanan konvensional
(layanan diam), untuk itu dilaksanakan program layanan ekstensi melalui : Layanan Perpustakan Keliling pada 12 Kab /Kota
Layanan Terpadu Perpustakaan (Terutama untuk Perpustakan Sekolah
yang mengusulkan dan Taman Bacaan Masyarakat yang dikelola oleh
pihak swasta)
3.4 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara
secara rutin memilki 6 jenis Program Kerja setiap tahunnya, salah satu adalah
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Program Kerja BPAD 2010:
1. Program Pelayanan Administrasi perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
6. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Program Prioritas TA.. 2010:
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan :
1. Kegiatan Supervisi/pembinaan/stimulasi kepada semua jenis perpustakaan:
a. Perpustakaan Umum
- Kabupaten/Kota = 31 Kab/Kota
- Kecamatan = 10 kecamatan
- Desa/Kelurahan = 1009 Desa/Kelurahan
b. Perpustakaan Khusus = 25 Instansi
- Perpustakaan DPRD Sumut - Perpustakaan Inspektorat
- Perpustakaan Kejaksaan Sumut - Perpustakaan Pramuka
- Perpustakaan Polda Sumut - Perpustakaan Brimob
- Perpustakaan BPK Perwakilan - Perpustakaan Lantamal
- Perpustakaan LP Anak - Perpustakaan LP Dewasa
- Perpustakaan Dispenda Provsu - Perpustakaan PWI Sumut
- Perpustakaan Pesantren - Dll
c. Perpustakaan Sekolah / Madrasah = 94 sekolah
d. Perpustakaan Perguruan Tinggi = 8 Perg Tinggi
e. Perpustakaan Masyarakat = 40 TBM
f. Perpustakaan Rumah Ibadah
- Perpustakaan Masjid = 25 Masjid
- Perpustakaan Gereja = 17 Gereja
g. Perpustakaan Puskesmas = 10 Puskesmas
h. Perpustakaan RSUD = 10 RSUD
2. Rapat Koordinasi dengan Kabupaten/Kota
3. Gelar Buku, Budaya dan Teknologi
Untuk menumbuh kembangkan minat dan budaya baca perlu stimulus dan
rangsangan yang mendorong ke arah yang positif dan pada gilirannya, perlahan
akan terciptnya masyarakat yang peduli akan pentingnya informasi. Penyediaan
sarana dan prasarana yang murah dan berkualitas diharapkan dapat dicapai. Gelar
Buku dan Budaya Teknologi ini bertujuan untuk mengembangan minat baca
masyarakat dan memasyarakatkan perpustakaan sebagai penyedia sarana dan
prasarana pengembangan budaya baca. Adapun yang menjadi sasaran kegiata ini
antara lain;
a. Para pelajar dari berbagai tingkatan dan jurusan di Kota Medan
b. Para mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
c. Para komunitas baca Tulis Sumatera Utara
d. Para Pemerhati, para penerbit dan toko buku serta perusahaan yang
bergerak di dunia pendidikan serta masyarakat umum yang
berpartisipasi aktif terhadap baca tulis.
Untuk menunjang program Gelar Buku dan Teknologi serta Minat Baca
juga diselenggarakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan dimaksud sebagai
berikut;
b. Lomba Bercerita Tingkat Sekolah Dasar
c. Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tk. SMP/MTS
d. Lomba Pidato Bahasa Inggris Tk. SMU/SMK/MA
3.5 Pengembangan Taman Bacaan Masyarakat
Salah satu aspek untuk mengembangkan taman bacaan masyarakat adalah
ketersediaan bahan bacaan yang cukup bervariasi dan cukup jumlahnya serta
sangat berguna pada masyarakat sekitar. Karena taman bacaan masyarakat sebagai
wadah kegiatan membaca tidak dapat dipisahkan dengan bahan bacaan, sementara
untuk masyarakat tertentu mendapatkan bahan bacaan yang diperlukan sangat
sulit. Untuk itu taman masyarakat merupakan lembaga yang mengoleksi berbagai
jenis bahan bacaan termasuk penyediaan berbagai informasi dari berbagai sumber.
Untuk mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat dapat dilakukan kerjasama
dengan :
a. Dinas pendidikan Kabupaten/Kota, Kecamatan.
b. Desa/Kelurahan Badan Perpustakaan Daerah.
c. Departemen Agama.
d. Balai Pengembangan Kegiatan Belajar yang ada di Provinsi dan Sanggar
Kegiatan Belajar yang ada di Kabupaten atau Kotamadya.
e. Organisasi kemasyarakatan.
f. Penerbit dan Toko Buku.
g. Forum TBM.
h. Dan Lain-lain.
Dengan berkembangnya taman bacaan masyarakat, akan berdampak positif
bagi masyarakat disekitarnya, antara lain:
1. Semakin memotivasi masyarakat untuk selalu membaca.
2. Dapat dijadikan ajang kegiatan belajar masyarakat.
3. Mampu melahirkan individu/kelompok yang kreatif dan inovatif.
Adapun hal-hal yang menyebabkan tidak berkembangnya taman bacaan
masyarakat antara lain:
1. Organisasi/status kelembagaan taman bacaan masyarakat belum jelas, hal
masyarakat, seperti mengalami kendala pada saat akan melakukan
kerjasama dengan pihak lain,
2. Masih banyak taman bacaan masyarakat yang belum mempunyai
ruangan/gedung yang memadai sehingga masyarakat segan untuk
berkunjung.
3. Terbatasnya tenaga pengelola taman bacaan masyarakat sebagai relawan
yang profesional dan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan taman
bacaan masyarakat sehingga banyak taman bacaan masyarakat terbatas
waktu buka/waktu layanan.
4. Koleksi bahan bacaan masih terbatas disebabkan harga buku yang mahal,
kurangnya bantuan masyarakat dan inditasi terkait.
5. Sarana pendukung taman bacaan masyarakat tidak memadai sehingga
tidak mempunyai daya tarik dari masyarakat untuk berkunjung.
6. Layanan terhadap pelanggan belum maksimal.
Taman bacaan masyarakat yang ada sekarang kebanyakan adalah taman
bacaan masyarakat yang peroleh bantuan dari Depdiknas, padahal pemerintah
memiliki keterbatasan dana dan para pengelola taman bacaan masyarakat harus
sejak dini mempersiapkan diri untuk nantinya mandiri. Artinya para pengelola
taman bacaan masyarakat harus memadukan aktifitas taman bacaan masyarakat
dengan aktifitas ekonomi sehingga kemandirian taman bacaan masyarakat tanpa
bantuan financial dari pihak lain dapat terwujud.
Melalui pengelolaan yang baik disertai pemasyarakatan, taman bacaan
masyarakat akan mampu mencari peluang untuk menunjang kemandirian taman
bacaan masyarakatnya. Alangkah indahnya apabila suatu saat taman bacaan
masyarakat berdiri atas dasar dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk
masyarakat. Ini mungkin terwujud apabila kegiatan dan peran taman bacaan
masyarakat dirasakan serta dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitarnya.
3.6 Peran Perpustakaan dalam Memberdayakan Taman Bacaan Masyarakat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) memiliki nama lain seperti rumah baca,
cafe baca, rumah pintar dan lain-lain. Pada awalnya TBM di kelola bukan dari
TBM termasuk salah satu Program pembinaan dan pengembangan minat baca
BPAD. Taman Bacaan Masyarakat binaan BPAD lebih kurang sebanyak 500an
diseluruh Sumatera Utara diantaranya 110 yang masih aktif (masih buka). Hingga
saat ini yang beroperasi 40 TBM.
Pengelola TBM dapat dilakukan oleh satu orang atau lebih (sekelompok
orang) untuk bertanggung jawab atas jalannya kegiatan dan layanan di TBM.
Besarnya jumlah orang pengelola TBM tergantung dari aktivitas TBM yang
didirikan. Peranan para pengelola TBM adalah bersifat multitasking, mampu
menjalankan berbagai tugas/peran sehingga secara profesional TBM dapat terus
berfungsi walaupun salah seorang diantaranya tidak masuk bekerja. Kompetensi
minimal yang harus dimiliki SDM dan lebih baik jika pengelola TBM memiliki
latar belakang pendidikan keguruan, mahasiswa, atau sarjana dan akan lebih baik
jika seseorang yang berpengalaman di bidang perpustakaan.
3.6.1 Kegiatan Pemberdayaan Taman Bacaan Masyarakat
Beberapa kegiatan pemberdayaan TBM yang pernah dilakukan BPAD
antara lain:
1. Bantuan Buku
Pemberian bantuan buku kepada TBM dimaksudkan untuk mengadakan
taman baca yang mempunyai koleksi buku lengkap dan sesuai dengan
kebutuhan warga masyarakat; memperluas akses layanan TBM;
diprioritaskan pada kabupaten/kota yang belum memiliki
sekurang-kurangnya 10 TBM, dalam rangka pengembangan budaya baca. Dengan
demikian TBM dapat melayani kebutuhan minat baca untuk semua lapisan
masyarakat dari usia pra sekolah sampai usia sekolah dan masyarakat
secara umum.
2. Lomba TBM
Kegiatan lomba TBM bertujuan meningkatkan profesionalisme pengelola
TBM. Mensosialisasikan taman baca kepada masyarakat, menggerakkan,
mendorong masyarakat melalui lomba minat baca dan cinta baca. Untuk
program pendidikan non formal salah satunya adalah dengan program
Taman Baca Masyarakat (TBM).
3. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) pengelola TBM
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
bagi masyarakat belajar keaksaraan agar terus dapat mengasah
kemampuan membacanya dengan menyelenggarakan dan mengelola TBM
yang baik dan benar. Tujuan lainnya yaitu untuk membantu
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh mahasiswa Pendidikan Luar
Sekolah sehingga mereka mempunyai kompetensi yang dapat digunakan
untuk membantu masyarakat yang membutuhkan untuk diberdayakan.
Kegiatan ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal:
1. Membentuk aspek sikap masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan;
2. Memiliki pengetahuan tentang penyelenggaraan Taman Bacaan
Masyarakat;
3. Mengurangi resiko aksarawan baru menjadi buta aksara kembali;
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan langsung ataupun wawancara langsung
yang dilakukan penulis pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Provinsi Sumatera Utara, maka penulis mengambil kesimpulan. Peran
Perpustakaan BPAD dalam memberdayakan taman bacaan masyarakat di
Sumatera Utara dapat dilihat dalam Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan setiap tahun. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
bantuan buku, lomba pengelola taman bacaan masyarakat dan pendidikan dan
pelatihan (Diklat) pengelola taman bacaan masyarakat.
4.2Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, maka penulis mengemukakan saran yang
mungkin dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan
di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara adalah
melanjutkan program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
secara berkesinambungan. Perlunya pihak pemerintah maupun swasta
DAFTAR PUSTAKA
Acuan Pengajuan Dan Pengelolaan Dana Program Taman Bacaan masyarakat. 2010. Jakarta: Direktorat Dikmas.
Amrin. 2011. Cara Praktis Merintis Dan Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat. Medan: Pustaka TBM MRD.
Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi. 2013. Fasilitas. Medan: www.bpadsumutprov.go.id Tanggal Akses 28 Juni 2014.
Bahea. 2004. Buku Perpustakaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press.
Muhammad, Hamid. 2010. Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Djambatan
Nurjani. 2009. Arsip: Masa Depan Sumut. Medan: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara.
Pedoman Pengelolalan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.
Panduan Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat. 2006. Jakarta: Direktorat PLS Depdiknas.
Rachaman, Arif. 2013. Pelatihan Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kelurahan Nangewer Kecamatan Cibinong. Karawang: http://ariefjhenggot.blogspot.com Tanggal Akses 20 Juli 2014.
Sambas, Roni. 2008. Warung Informasi Teknologi. Tasikmalaya: http://warintek08.wordpress.com Tanggal Akses 18 Mei 2014.
Siregar, A. Ridwan. 2004. Perpustakaan : Energi Pembangunan Bangsa. Medan: USU Press.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Sutarno Ns. 2006. Membangun Taman Bacaan Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
KBUPATE
N/ KOTA KECAMATAN
NAMA PERPUSTAKAAN
TBM
ALAMAT
TAHUN I KUT LOMBA BANTUAN
2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3
Asahan Kec. Kisaran
Timur
Rumah Iqra’ Hatiqu
Jl. Paria Lk.VIII Kel. Siumbut Baru Kec. Kisaran Timur Kab.Asahan
- - -
Asahan Kec. Tinggi
Raja TBM Al-Ikhsan
Jl. Besar Dusun VII Desa Jatisari Kec. Tinggi Raja Kabupaten Asahan
- - -
Asahan Kec. Kisaran
Timur TBM Cempaka
Jl. Budi Utomo Link. IV Siumbut-umbut Kisaran Timur
- - -
Asahan Aek Ledong TBM Citra Dsn II Desa Aek Bange
Kec. Aek Ledong - - - √ - - -
Asahan TBM Hatiqu Jl. Baru Siumbut Baru
Asahan - - - √ - - -
Asahan TBM Smart Jl. Besar Simp. Kawat
Asahan - - √ - - - √ - - -
Asahan TBM IKBI Seidapdap Kisaran Kab.
Asahan - - - √ - - -
Asahan TBM Al-Ikhsan
Jl. Besar Dusun VII Desa Jatisari Kec. Tinggi Raja Kabupaten Asahan
- - - √ - -
Asahan Rumah Iqra’
Hatiqu
Jl. Paria Lk.VIII Kel. Siumbut Baru Kec. Kisaran Timur Kab.Asahan
- - - √ - -
Batu Bara Lima Puluh Kedai Buku
Batu Bara TBM Alfath School
Jl.Perintis Kemerdekaan Desa Indrayaman Dusun VII Gg.Harisuddin Kec. Talawi Kab. Batu Bara
- - -
Batu Bara Lima Puluh TBM
Al-Muhadillah
Jl. Besar Ds. Perupuk Dsn.
II - - - √ - - -
Batu Bara Lima Puluh TBM AZ-Zafirah
Jl. Pasar 1 Ds. Gunung bandung Kec. Lima Puluh Kab. Batu Bara 21255
- - - √ - - -
Batu Bara
TBM Benteng Pintar Al-Amarullah
Jl. Gunung Santi-Empat
Negeri - - - √ - - -
Batu Bara Kec. Portibi
TBM Desa bara/Harapan Tuntas
Desa Bara Kec. Portibi - - -
Batu Bara TBM Format Jl. Merdeka Komplek PDAM - -
√ - - -
Batu Bara Tj. Tiram TBM Halawah Jl. Merdeka No. 64 Dsn 1
Suka Maju Tj. Tiram - - - √ - - -
Batu Bara TBM Kartini Jl. Desa Lalang Access
Roud - - √ - - -
Batu Bara -
TBM Kedai Buku Bacoan Kampung Gambus Laut
Jl. Pematang Panai Ds.
Gambus Laut Batu Bara - - - √ - - -
Batu Bara
TBM Kodai Buku Bacoan
Kampoeng Batu Bara
Dsn III P. Panai t Batu Bara - -
√
Batu Bara Kec. Lima
Puluh TBM Mandiri
Desa Lubuk Besar Kecamatan Lima Puluh Batu Bara
- - √ - - -
Batu Bara TBM Sadar Bara
(PKBM PAP)
Jl. H.M. Zein Jawi RW.1
RT.1 Ds. Guntung - - - √ - - -
Batu Bara TBM Mandiri
Desa Lubuk Besar Kecamatan Lima Puluh Batu Bara
- - - √ - -
Batu Bara
TBM Alfath School Jl.Perintis Kemerdekaan Desa Indrayaman Dusun VII Gg.Harisuddin Kec. Talawi Kab. Batu Bara
- - - √ - -
Batu Bara TBM Insan Kamil
Dusun Dua Desa Siempang Empat Kec. Marbau
Labuhan Batu Utara Kab. Labuhan Batu Utara
- - -
√ -
Binjai Pustaka Rumah
Pelangi Jl. A. Yani No. 11 Binjai - - √ - - -
Binjai Binjai Selatan TBM Al-Hikmah Jl. Gunung Bendahara No.
108 Kel PujidadiBinjai - √ - - -
Binjai Binjai Barat TBM An-Nur
Jl. T. Amaludding Hah. Hasan No. 98 Limau Sundai Binjai Barat
- - √ √ - - -
Binjai TBM FKRM Jl. Gunung Rinjani - -
√ - - -
Binjai Kec. BinJai
Selatan
TBM Forum Komonikasi Remaja Mesjid
Jl.Gunung Rinjani No.45
Binjai TBM Restu Bunda Jl. Letnan Umar Bakti No.
544 Kel. Sukaramai Binjai - - √ - - -
Binjai - TBM Suhaimi SH Jl. Palembang No. 16 Binjai - - - -
Binjai Kec. Binjai
Timur
TBM Yayasan An-Nas Binjai
Jl.Sisingamangaraja Lingk.III Kel.Tanah Tinggi Kec. Binjai Timur
- - -
Binjai
TBM Forum Komunikasi Remaja Mesjid
Jl.Gunung Rinjani No.45
Binjai selatan -
- - √ - -
Binjai
TBM Yayasan An-Nas Binjai
Jl.Sisingamangaraja Lingk.III Kel.Tanah Tinggi Kec. Binjai Timur
- - - √ - - Deli Serdang Kec. Tuntungan Perpustakan Masyarakat PR Aisyiyah
Komplek Perumahan Bumi Tuntungan Blok I.No.56 Lau Bakri Kab. Deli Serdang
- - -
- -
Deli
Serdang TBM Aisyah
Blok I No. 56 Lau Bekeri
Kutalimbaru - - -