• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Umur Simpan Yoghurt Kacang Hijau (Phaeseolus radiatus, Linn).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Umur Simpan Yoghurt Kacang Hijau (Phaeseolus radiatus, Linn)."

Copied!
166
0
0

Teks penuh

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan tesis ini membahas latar belakang pemilihan kacang hijau sebagai bahan baku yogurt, mengungkapkan potensi ekonomi dan gizi kacang hijau sebagai bahan pangan yang relatif murah dan kaya protein. Kekurangannya terletak pada umur simpan yogurt kacang hijau yang pendek, menjadi kendala utama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur simpan yogurt kacang hijau dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti suhu dan jenis kemasan. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan tinggi yaitu menghasilkan lulusan yang mampu memecahkan masalah praktis dalam industri pangan.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang tesis ini secara efektif menjelaskan pentingnya penelitian ini dalam konteks industri pangan Indonesia. Fokus pada kacang hijau sebagai komoditas lokal yang berpotensi meningkatkan nilai ekonomi, serta permasalahan umur simpan yang menjadi hambatan pemasaran, menunjukkan pemahaman penulis terhadap konteks riil. Pembahasan ini dapat digunakan sebagai studi kasus dalam mata kuliah kewirausahaan dan pengembangan produk pangan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dirumuskan dengan jelas, yaitu menentukan kriteria kerusakan dan perubahan mutu serta umur simpan yogurt kacang hijau pada suhu penyimpanan yang berbeda, sangat terukur dan terarah. Tujuan ini relevan dengan capaian pembelajaran (learning outcomes) mahasiswa pada mata kuliah metodologi penelitian dan analisis data. Mahasiswa diajak untuk merumuskan tujuan penelitian yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART).

II. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menjabarkan aspek botani kacang hijau, komposisi kimia dan nilai gizinya, serta proses pembuatan yogurt, termasuk peran bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus). Bagian ini juga membahas berbagai jenis kemasan dan pengaruhnya terhadap mutu dan umur simpan produk. Materi ini relevan dengan mata kuliah teknologi pangan, mikrobiologi pangan, dan ilmu kemasan. Kekuatannya terletak pada referensi yang cukup lengkap.

2.1 Kacang Hijau

Bagian ini memberikan informasi komprehensif tentang kacang hijau, mulai dari aspek botani hingga nilai gizinya. Penggunaan tabel komposisi gizi memperkuat pemahaman mahasiswa tentang kandungan nutrisi kacang hijau. Materi ini dapat diaplikasikan dalam mata kuliah ilmu gizi dan teknologi pascapanen.

2.2 Bakteri Asam Laktat

Pembahasan tentang bakteri asam laktat, khususnya Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, sangat penting dalam memahami proses fermentasi yogurt. Penjelasan detail tentang karakteristik masing-masing bakteri memperkaya pengetahuan mahasiswa dalam mata kuliah mikrobiologi pangan.

2.3 Yogurt

Bagian ini menjelaskan secara rinci proses pembuatan yogurt, termasuk klasifikasi berdasarkan metode pembuatan dan kadar lemak. Pembahasan tentang faktor-faktor yang membatasi umur simpan yogurt memberikan landasan teoritis yang kuat bagi penelitian. Materi ini dapat diaplikasikan pada mata kuliah teknologi fermentasi dan pengolahan susu.

2.4 Pengemasan

Pembahasan tentang berbagai jenis kemasan, khususnya gelas, HDPE, dan PP, serta pengaruhnya terhadap mutu dan umur simpan produk, sangat relevan dengan penelitian. Analisis komparatif antara berbagai jenis kemasan dapat digunakan sebagai studi kasus dalam mata kuliah ilmu kemasan.

2.5 Penentuan Umur Simpan

Bagian ini membahas metode penentuan umur simpan, termasuk metode Extended Storage Studies (ESS) yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi umur simpan dan persamaan Arrhenius memberikan pemahaman yang mendalam tentang aspek ilmiah penentuan umur simpan produk. Materi ini relevan untuk mata kuliah rekayasa proses dan kualitas produk pangan.

III. Metodologi Penelitian

Bagian metodologi menjelaskan secara detail proses pembuatan yogurt kacang hijau, metode analisis yang digunakan (pH, total asam tertitrasi, kadar lemak, kadar protein, uji koliform), dan desain percobaan (tiga jenis kemasan, tiga suhu penyimpanan). Deskripsi yang rinci memungkinkan replikasi penelitian oleh peneliti lain. Relevan dengan mata kuliah metodologi penelitian dan desain eksperimen.

3.1 Bahan dan Alat

Daftar bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian disajikan secara lengkap dan detail, memungkinkan replikasi penelitian oleh peneliti lain. Ini penting untuk menunjukkan transparansi dan reproduksibilitas penelitian. Relevan dengan mata kuliah praktikum teknologi pangan.

3.2 Metode Penelitian

Penjelasan rinci tentang langkah-langkah pembuatan yogurt, penyimpanan, dan analisis mutu menunjukkan pemahaman penulis tentang metode ilmiah. Bagian ini memungkinkan pembaca untuk memahami dan mengevaluasi metodologi yang digunakan. Relevan dengan mata kuliah metodologi penelitian dan teknologi pengolahan pangan.

3.3 Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan, yaitu program SPSS 17.0, menunjukkan kemampuan analisis data kuantitatif. Pemilihan metode analisis statistik yang tepat menunjukkan pemahaman penulis tentang kaidah-kaidah analisis data. Relevan dengan mata kuliah statistika dan analisis data.

IV. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini menyajikan hasil analisis karakteristik awal yogurt dan perubahan mutu selama penyimpanan pada berbagai suhu dan jenis kemasan. Interpretasi hasil penelitian dilakukan dengan menghubungkan data empiris dengan teori yang telah dibahas pada tinjauan pustaka. Pembahasan menunjukkan kemampuan kritis dan analitis penulis dalam menginterpretasi data.

4.1 Sifat Fisis Mekanis Bahan Kemasan

Analisis sifat fisik mekanis kemasan memberikan dasar ilmiah untuk memilih kemasan yang tepat dalam menjaga mutu yogurt. Penggunaan tabel untuk menyajikan data mempermudah pembacaan dan pemahaman. Relevan dengan mata kuliah ilmu kemasan.

4.2 Karakterisasi Awal Yogurt Kacang Hijau

Hasil karakterisasi awal memberikan gambaran kondisi yogurt sebelum penyimpanan. Perbandingan hasil dengan standar mutu (SNI) menunjukkan kemampuan penulis dalam mengevaluasi kualitas produk. Relevan dengan mata kuliah analisis sensorik dan kualitas produk.

4.3 Perubahan Mutu Selama Penyimpanan

Analisis perubahan pH, total asam tertitrasi, kadar lemak, kadar protein, dan keberadaan bakteri koliform selama penyimpanan memberikan informasi yang komprehensif tentang degradasi mutu yogurt. Interpretasi hasil yang mendalam menunjukkan kemampuan analitis penulis. Relevan dengan mata kuliah mikrobiologi dan kimia pangan.

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berisi ringkasan temuan penelitian, menyatakan umur simpan yogurt kacang hijau berdasarkan perlakuan yang diberikan. Saran memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dan penerapan hasil penelitian dalam industri. Kesimpulan dan saran yang diberikan relevan dan praktis.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang disajikan secara ringkas dan jelas, menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Ini menunjukkan kemampuan penulis dalam menyimpulkan temuan-temuan penting dari penelitian.

5.2 Saran

Saran yang diberikan memberikan arahan untuk penelitian selanjutnya dan penerapan hasil penelitian dalam industri. Saran yang diberikan bersifat konstruktif dan realistis.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Susu Kacang Hijau
Gambar 4. Histogram perubahan pH pada penyimpanan 5 oC
Gambar 5. Histogram perubahan pH pada penyimpanan 15 oC
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Varian Bobot Kering Daun (gr/tan) Data Akibat Pengaruh Naungan Dengan Galur Kacang Hijau. Pada Umur 4

Penentuan Perbandingan Tepung Kacang Hijau dan Tepung Beras Dasar penentuan formulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan komplementasi asam

orange emulsion flavor, tahap II adalah analisis umur simpan dengan parameter yang sudah ditentukan pada tahap I, tahap III adalah penentuan umur simpan orange emulsion

Pada hasil penelitian diketahui bahwa konsentrasi yang tepat untuk pembuatan mie instant kacang hijau adalah 25%, 40%, dan 55%, sedangkan metode yang dipakai untuk menggoreng

Untuk menentukan umur simpan produk sari alang-alang dengan metode ASLT maka dipilih parameter yang memiliki energi aktivasi yang paling kecil, yaitu pada parameter warna

Ini berarti bahwa penambahan susu skim dan sukrosa secara nyata dapat meningkatkan produksi atau jumlah asam pada proses pembuatan yoghurt susu nabati kacang

Hasil penelitian yang membandingkan pemberian ekstrak kacang hijau sebesar 200 mg dan 1000 mg dengan ekstrak kacang hijau yang sudah difermentasi dan sudah berkecambah yang

Pengelola UKM dapat menentukan umur simpan bumbu rujak dalam kemasan dengan menekankan pada perubahan nilai pH bumbu sebagai parameter mutu kritis, sehingga pengelola