• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2011"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR

KOTA TANJUNGBALAI

TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

FITRI ANNISA HUTASUHUT

080100369

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR

KOTA TANJUNGBALAI

TAHUN 2011

Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

FITRI ANNISA HUTASUHUT

080100369

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2011

Nama : Fitri Annisa Hutasuhut

NIM : 080100369

Dosen Pembimbing Dosen Penguji

(dr. Ichwanul Adenin, Sp.OG (K)) (dr. Nurchaliza H. Siregar, Sp.M) NIP. 195902231986031001 NIP. 19700908 200003 2 001

(dr. Lidya Imelda Laksmi, Sp.PA) NIP. 197601102008122000

Medan, Desember 2011 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian

penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Untuk meningkatkan pemberian ASI pada bayi, ibu membutuhkan bantuan dan informasi untuk mengetahui fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI pada saat melahirkan nantinya.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan

sikap ibu hamil tentang perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

teknik consequtive sampling. Penelitian ini diikuti oleh 88 orang responden. Data pada penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kuesioner.

Hasil : Hasil penelitian berdasarkan karakteristik umur berada pada kelompok

umur 21-25 tahun sebanyak 32 orang (36,4%), berdasarkan tingkat pendidikan berada pada tingkat pendidikan menengah sebanyak 48 orang (54,5%), berdasarkan pekerjaan mayoritas bekerja sebanyak 66 orang (75%), dan berdasarkan paritas mayoritas multipara sebanyak 51 orang (58%). Tingkat pengetahuan ibu hamil dari 88 responden berada dalam kategori sedang, yaitu berjumlah 44 orang (50%) dan sikap berada dalam kategori baik sebanyak 47 orang (53.4%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu hamil berada dalam kategori sedang dan sikap ibu hamil berada dalam kategori baik. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti apakah ada hubungan antara ibu hamil dalam melakukan perawatan payudara terhadap produksi ASI.

(5)

ABSTRACT

Background: Breast Care during pregnancy is one important part that must be

considered as a preparation for a feeding. To increase breastfeeding infants, mothers need help and information to know the functions and benefits of breast care during pregnancy to prepare for breastfeeding at the time of delivery will be.

Objective: This study aims to know the description of the knowledge and attitudes

of pregnant women about breast care in hospitals Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai City.

Methods: This research method was descriptive cross-sectional approach and the

samples used in this study were collected by consequtive sampling technique. This study was followed by 88 respondents. The data obtained in this study using a questionnaire.

Results: The results based on the characteristics of the age were in the age group

21-25 years as many as 32 people (36.4%), based on the level of education is at the level of secondary education as many as 48 people (54.5%), based on the work of the majority of working as many as 66 people (75%), and the majority of multiparous based on parity as many as 51 people (58%). The level of knowledge of pregnant women from 88 respondents are in category of enough, which totaled 44 people (50%) and attitude are in both categories by 47 people (53.4%).

Conclusion: The results of this study can be concluded that the level of knowledge

of pregnant women are in the category of enough and attitudes of pregnant women are in both category. For further research are expected to examine whether there is a relationship between pregnant women in the treatment of breast milk production.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2011” dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. Bapak dr. Ichwanul Adenin, Sp. OG (K) selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

3. Ibu dr. Nurchaliza H. Siregar, Sp.M dan Ibu dr. Lidya Imelda Laksmi, Sp.PA selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini

4. Direktur RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai yang sudah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan para staf yang sudah ikut membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini

5. Ayahanda H. Zainal Arifin Hutasuhut dan Ibunda Hj. Azwida Samosir serta abang penulis Ridho Abdillah, kakak penulis Aulia Rahman serta adik penulis Rini santika dan Anggi Anggraini yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat untuk terus mengejar cita-cita

(7)

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2008 yang telah memeberikan banyak bantuan, Riny Yunika Andalia, Rahma Dona, Minda Hadiyanti, dan teman-teman lain yang tidak dapat diucapkan satu persatu

8. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerjasama nya

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua dan penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diterima dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Desember 2011

(8)

DAFTAR ISI

2.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 5

2.1.4.Cara Memperoleh Pengetahuan ... 7

2.2. Sikap ... 8

2.6. Perubahan Payudara Selama Kehamilan ... 12

2.7. Perawatan Payudara pada Ibu Hamil ... 13

2.7.1. Pengertian Perawatan Payudara ... 13

2.7.2. Tujuan Perawatan Payudara ... 13

2.7.3. Langkah-langkah Perawatan Payudara ... 14

(9)

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

4.2.1 Waktu Penelitian ... 24

4.2.2 Tempat Penelitian ... 24

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

4.3.1 Populasi Penelitian ... 24

4.3.2 Sampel Penelitian ... 24

4.3.2.1 Kriteria Inklusi ... 25

4.3.2.2 Kriteria Eksklusi ... 25

4.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

4.4.1 Data Primer ... 26

4.4.2 Data Sekunder ... 29

4.5 Metode Pengumpulan Data ... 29

4.6 Pengolahan dan Analisis Data ... 29

4.6.1 Pengolahan Data ... 29

4.6.2 Metode Analisis Data ... 30

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

5.1. Hasil Penelitian ... 31

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 33

5.1.3. Hasil Analisa Data ... 31

5.1.3.1. Pengetahuan ... 33

5.1.3.2. Sikap ... 36

5.2. Pembahasan ... 37

5.2.1. Karakteristik Responden ... 37

5.2.2. Pengetahuan ... 38

5.2.3. Sikap ... 40

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

6.1. Kesimpulan... 42

6.2. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 22

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner ... 28

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur... 31

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 32

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan ... 32

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas ………... 33

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden ... 34

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Pengetahuan.. 35

Table 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pendidikan ………... 35

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Jawaban Sikap Responden... 33

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Payudara ... 10

Gambar 2.2 Langkah Pertama Perawatan Payudara ... 14

Gambar 2.3 Langkah Kedua Perawatan Payudara ... 15

Gambar 2.4 Langkah Ketiga Perawatan Payudara ... 15

Gambar 2.5 Langkah Keempat Perawatan Payudara ... 16

Gambar 2.6 Langkah Kelima Perawatan Payudara ... 16

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup………. 46

Lampiran 2. Lembar Penjelasan ………. 47

Lampiran 3. Lembar Persetujuan (Informed Consent) ……… 48

Lampiran 4. Kuesioner ……… 49

Lampiran 5. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……… 52

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Kuesioner ………. 54

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ……….……… 57

Lampiran 8.Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Berdasarkan Karakteristik……….. 58

Lampiran 9. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden …… 60

Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Jawaban Sikap Responden …………. 63

Lampiran 11. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dan Sikap Responden ……… 66

Lampiran 12. pendidikan responden * pengetahuan responden Crosstabulation ………... 67

Lampiran 13. Master Data ………... 69

Lampiran 14.Surat Persetujuan Komisi Etik………... 72

Lampiran 15.Surat Izin Penelitian……… 73

(13)

ABSTRAK

Latar Belakang : Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian

penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Untuk meningkatkan pemberian ASI pada bayi, ibu membutuhkan bantuan dan informasi untuk mengetahui fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI pada saat melahirkan nantinya.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan

sikap ibu hamil tentang perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

teknik consequtive sampling. Penelitian ini diikuti oleh 88 orang responden. Data pada penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kuesioner.

Hasil : Hasil penelitian berdasarkan karakteristik umur berada pada kelompok

umur 21-25 tahun sebanyak 32 orang (36,4%), berdasarkan tingkat pendidikan berada pada tingkat pendidikan menengah sebanyak 48 orang (54,5%), berdasarkan pekerjaan mayoritas bekerja sebanyak 66 orang (75%), dan berdasarkan paritas mayoritas multipara sebanyak 51 orang (58%). Tingkat pengetahuan ibu hamil dari 88 responden berada dalam kategori sedang, yaitu berjumlah 44 orang (50%) dan sikap berada dalam kategori baik sebanyak 47 orang (53.4%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu hamil berada dalam kategori sedang dan sikap ibu hamil berada dalam kategori baik. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti apakah ada hubungan antara ibu hamil dalam melakukan perawatan payudara terhadap produksi ASI.

(14)

ABSTRACT

Background: Breast Care during pregnancy is one important part that must be

considered as a preparation for a feeding. To increase breastfeeding infants, mothers need help and information to know the functions and benefits of breast care during pregnancy to prepare for breastfeeding at the time of delivery will be.

Objective: This study aims to know the description of the knowledge and attitudes

of pregnant women about breast care in hospitals Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai City.

Methods: This research method was descriptive cross-sectional approach and the

samples used in this study were collected by consequtive sampling technique. This study was followed by 88 respondents. The data obtained in this study using a questionnaire.

Results: The results based on the characteristics of the age were in the age group

21-25 years as many as 32 people (36.4%), based on the level of education is at the level of secondary education as many as 48 people (54.5%), based on the work of the majority of working as many as 66 people (75%), and the majority of multiparous based on parity as many as 51 people (58%). The level of knowledge of pregnant women from 88 respondents are in category of enough, which totaled 44 people (50%) and attitude are in both categories by 47 people (53.4%).

Conclusion: The results of this study can be concluded that the level of knowledge

of pregnant women are in the category of enough and attitudes of pregnant women are in both category. For further research are expected to examine whether there is a relationship between pregnant women in the treatment of breast milk production.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Payudara adalah perlengkapan organ reproduksi wanita dan pada masa laktasi akan mengeluarkan air susu. Payudara juga merupakan aset milik wanita yang paling berharga, tetapi sering dianggap sebagai bagian tubuh yang tabu sehingga tidak boleh dibicarakan. Oleh karena itu, banyak yang tidak mengetahui apa saja yang harus dilakukan terhadap kesehatan payudara (Saryono & Pramitasari, 2009).

Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian air susu ibu (ASI). Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau menyusu, biasanya ini disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi menyusui yang salah. Dalam meningkatkan pemberian ASI pada bayi, ibu-ibu membutuhkan bantuan dan informasi serta dukungan agar merawat payudara pada saat hamil untuk mempersiapkan ASI pada saat melahirkan sehingga menambah keyakinan bahwa mereka dapat menyusui bayinya dengan baik dan mengetahui fungsi dan manfaat perawatan payudara pada saat hamil (Nurhati, 2009).

Dengan melakukan perawatan payudara secara benar dan teratur dapat menguatkan, melenturkan dan mengatasi terpendamnya puting susu sehingga bayi mudah menghisap ASI dan juga menjaga kebersihan payudara, mencegah penyumbatan dan bermanfaat untuk memperkuat kulit sehingga mencegah terjadinya luka pada saat mulai menyusui. Dan perawatan payudara ini sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan ibu sudah delapan bulan (trimester III). Jika di lakukan sebelum kehamilan delapan bulan, kemungkinan perut ibu akan terasa mulas dan merangsang kontraksi (Oswari, 2004).

(16)

dan informasi tentang perawatan payudara, sehingga dapat menimbulkan masalah pada awal laktasi seperti puting susu lecet, payudara bengkak, air susu tersumbat sebagaimana dilaporkan ibu menyusui di Indonesia pernah menderita kelecetan pada puting susu 57% (Soetjiningsih, 1997).

Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Namun, ada kalanya seorang ibu mengalami masalah dalam pemberian ASI. Kendala yang utama adalah karena produksi ASI tidak lancar (Saleha, 2009).

ASI sebagai bahan makanan alamiah adalah makanan yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada anak yang baru dilahirkan. Selain komposisinya sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang berubah sesuai kebutuhan, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat menghindarkan bayi dari berbagai penyakit. Sedemikian rupa banyaknya manfaat dan pentingnya ASI, maka seorang ibu dan tenaga kesehatan harus memperhatikan kecukupan ASI pada bayi. Oleh karena itu disini peran seorang ibu harus dipersiapkan sebaik mungkin pada proses laktasi baik pada masa prenatal maupun pada masa post natal. Salah satunya adalah melakukan perawatan payudara pada ibu hamil untuk memperlancar laktasi (Ambarwati, 2008).

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

.

1.2. Perumusan Masalah

(17)

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil tentang perawatan payudara. 2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara. 3. Untuk mengetahui sikap ibu hamil tentang perawatan payudara.

1.4. Manfaat Peneliti

1. Bagi Peneliti

Melatih penulis untuk mengadakan penelitian secara langsung ke masyarakat sehingga penulis memiliki pengetahuan tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu hamil serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama studi.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Sebagai dokumentasi dan bahan bacaan serta menambah pengetahuan tentang pentingnya perawatan payudara pada ibu hamil.

3. Bagi Ibu Hamil

Sebagai suatu masukan dan bahan penambahan pengetahuan dan wawasan bagi para ibu hamil tentang pentingnya dilakukan perawatan payudara.

4. Bagi Tempat Penelitian

(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatau kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3. Aplikasi (Aplication)

(19)

4. Analisis (Analysis)

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dalam penggunaan kata kerja, seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis mewujudkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau dengan tingkat tersebut di atas (Notoatmodjo, 2007).

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena di pengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain :

1. Pendidikan

(20)

2. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung

3. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya ciri-ciri lama, keempat timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.

4. Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

5. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

6. Kebudayaan lingkungan sekitar

(21)

7. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru (Notoatmodjo, 2005).

2.1.4. Cara Memperoleh Pengetahuan

1. Cara memperoleh kebenaran ilmiah a. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. b. Secara Kebetulan

Merupakan penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai kekuasaan atau wibawa, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

d. Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Yang mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

e. Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. 2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

(22)

penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum (Notoatmodjo, 2010).

2.2. Sikap

2.2.1. Definisi Sikap

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus, yang melibatkan pendapat dan emosi orang yang bersangkutan. Sikap juga dapat didefinisikan sebagai kesiapan saraf sebelum memberikan respons (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Campbell (1950) dalam Notoatmodjo (2007), sikap merupakan kumpulan dari gejala dalam merespons suatu stimulus sehingga melibatkan perasaan, pikiran dan gejala kejiwaan lainnya.

Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo (2007), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku.

2.2.2. Komponen Sikap

Menurut Allport (1945) dalam Notoatmodjo (2007), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen yaitu :

1. Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

(23)

2.2.3 Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2007), sikap juga memiliki beberapa tingkatan seperti yang dimiliki oleh pengetahuan, yaitu :

1. Menerima (Receiving)

Menerima memiliki arti bahwa seseorang atau suatu subjek mau menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan oleh suatu objek.

2. Menanggapi (Responding)

Menanggapi berarti dapat memberikan jawaban apabila ditanya dan mengerjakan serta menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Menghargai (Valuing)

Menghargai berarti memberikan penilaian positif terhadap suatu hal, baik itu objek maupun stimulus.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab merupakan Tingkatan sikap yang paling tinggi. Dalam hal ini seseorang dikatakan bertanggung jawab jika ia berani mengambil resiko atas setiap sikap yang ia pilih.

2.3. Anatomi Payudara

Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin. Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah kelahiran bayi.

Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada. Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara bergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah glandular actual (Sloane, 2004).

1. Struktur

(24)

puting susu yang merupakan tempat bayi menghisap air susu, dan areola yang merupakan daerah berwarna kecoklatan disekitar puting susu.

Payudara bagian dalam terdiri dari kelenjar susu (mammary alveoli), gudang susu (sinus lactiferous), saluran susu (ductus lactiferous), dan jaringan ikat serta sel lemak yang melindungi payudara. Setiap payudara mengandung 15 – 20 lobus atau unit penghasil susu yang tersusun seperti barisan roda di sekitar putting. Setiap lobus memiliki 20 -40 lobulus dan setiap lobulus terdapat banyak alveoli yang mengandung sel-sel pembuat air susu. Air susu mengalir dari alveoli melalui duktulus ke duktus laktiferus yang lebih panjang. Kemudian air susu masuk ke sinus susu yang terletak di bawah areola dan keluar dari payudara melalui lubang puting (Roesli, 2000).

2. Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara

a. Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammary internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam vena supervisial yang menuju vena kava superior.

b. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2004).

(25)

2.4. Fisiologi Laktasi

ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan antara hormon dan refleks. Ketika bayi mulai menghisap ASI, akan terjadi dua refleks yang menyebabkan ASI keluar. Hal ini disebut dengan refleks pembentukan atau refleks prolaktin dan refleks pengeluaran atau disebut juga dengan let-down reflex ( Roesli, 2000 ).

2.4.1. Refleks Prolaktin

ASI diproduksi sebagai hasil kerja hormon-hormon dan refleks-refleks yang berperan. Pada waktu hamil terjadi perubahan-perubahan antara lain terbentuknya lebih banyak kelenjar susu sehingga mammae membesar, sebagai persiapaan untuk menyusui. Segera setelah persalinan, perubahan hormonal menyebabkan mammae mulai memproduksi ASI dimulai dengan hisapan bayi pada puting susu, dua jenis refleks memproduksi dan mengeluarkan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Kelenjar pituitary bagian depan di bagian dasar otak menghasilkan hormon prolaktin. Proses ini dimulai dari hisapan sampai diproduksinya ASI disebut refleks prolaktin.

2.4.2. Refleks Oksitosin

Efek hisapan bayi selain berpengaruh terhadap dihasilkannya hormon prolaktin oleh kelenjar pituitary bagian depan, berpengaruh pula terhadap bagian belakang kelenjar pituitary untuk menghasilkan hormon oksitosin yang berefek berkontraksinya otot sel pada kelenjar susu menyebabkan ASI dialirkan melalui saluran susu ke sinus laktiferus. Keseluruhan proses ini disebut refleks oksitosin (Soetjiningsih, 1997).

(26)

2.5. Definisi Ibu Hamil

Ibu hamil adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mittendorf & Williams, 1990).

2.6. Perubahan Payudara Selama Kehamilan

Kehamilan menyebabkan perubahan pada payudara sehingga payudara menjadi lebih penuh, keras, dan daerah puting susu menjadi lebih gelap. Perubahan ini di sebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron yang khususnya menyebabkan pertumbuhan kelenjar susu dan penimbunan lemak di payudara serta perkembangan papilla mamae, aerola semakin nyata.

Glandula sebacea mensekresikan serum seperti minyak yang berguna untuk melumasi papilla mamae. Pada stadium ini disebut tuberculum

montgomery, colostrum mulai keluar dari papilla mamae pada multigravida dan

pada primigravida akan mulai memproduksi colostrum pada akhir kehamilan, karena penurunan estrogen memungkinkan naiknya kadar prolaktin dan produksi ASI pun dimulai. Produksi prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh adanya penghisapan dari bayi (Varney, 2007).

a. Pembesaran Payudara

Payudara masih akan mengalami pembesaran payudara (ini merupakan keuntungan kehamilan bagi wanita berpayudara kecil, tetapi tidak akan berlangsung terus setelah kehamilan dan penyusuan berlaku). Pertambahan ukuran disebabkan oleh pertambahan zat kelenjar payudara dan jumlah lemak di antara sel-sel kelenjar ini, kedua efek ini berlangsung disebabkan oleh perubahan keseimbangan hormon dalam tubuh.

b. Penggelapan Warna Kulit

(27)

c. Perubahan Puting Susu

Puting susu menjadi lebih menonjol dan lebih lembut selama kehamilan, hal ini bentuk yang cocok untuk persiapan menyusui bagi bayi nantinya.

d. Sekresi Colostrum

Sejak kehamilan minggu ke-20, payudara mungkin mengeluarkan sedikit cairan jernih kekuningan. Cairan ini disebut dengan colostrum dan ini merupakan produksi ASI. Colostrum dalam jumlah besar dihasilkan pada hari-hari pertama setelah kelahiran, dan pada saat ini colostrum mengandung banyak zat protein tinggi bagi pertumbuhan dan perlindungan pada bayi (Gilbert, 2002).

2.7. Perawatan Payudara pada Ibu Hamil 2.7.1. Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara adalah salah satu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar puting susu akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitif. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak (Suririnah, 2003).

Apabila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka akan menimbulkan beberapa permasalahan, seperti :

a. ASI tidak keluar, jika keluar sesudah hari kedua atau lebih b. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap c. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi d. Infeksi payudara, payudara bengkak atau bernanah

e. Muncul benjolan di payudara

(28)

2.7.2. Tujuan Perawatan Payudara

Menurut Saryono & Pramitasari (2009), perawatan payudara pada ibu hamil bertujuan:

1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.

3. Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan.

4. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan upaya untuk mengatasinya.

5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

2.7.3. Langkah – langkah Perawatan Payudara

Beberapa cara dalam melakukan perawatan payudara pada ibu hamil, yaitu:

1. Tiap pagi dan sore sebelum mandi teteskan minyak kelapa atau baby oil pada sepotong kasa atau kapas, lalu usapkan pada kedua puting susu ibu. Tunggulah kira-kira lima menit, lalu gosoklah puting susu ibu dengan kain kasa atau kapas selama 2 - 3 menit sehingga semua kotoran terlepas. Supaya kotoran yang melekat pada puting susu dapat lepas dan jika nanti dihisap bayi tidak lekas lecet.

(29)

2. Oleskan minyak kelapa atau baby oil pada kedua tangan ibu, dengan telapak kiri pada payudara kiri dan telapak tangan kanan pada payudara kanan. Telapak tangan digosok pada payudara dimulai dari tengah ke atas, ke samping dan akhirnya ke bawah. Lakukanlah kira-kira 25 kali.

Gambar 2.3. Langkah Kedua Perawatan Payudara

3. Genggamlah tangan kanan ibu yang telah berminyak, tinju kanan (punggung jari-jari tangan menghadap payudara) dan digosok pada pada payudara dengan arah pangkal sampai ke ujung puting susu. Lakukanlah sehingga seluruh permukaan payudara ibu tergosok kira-kira 25 kali.

(30)

4. Pekerjaan ini diulangi tetapi tidak memakai tinju melainkan dengan sisi telapak tangan, lakukan kira-kira 25 kali.

Gambar 2.5. Langkah Keempat Perawatan Payudara

5. Pelintirlah kedua puting susu ibu sambil ditarik ke depan, dengan demikian puting susu tetap akan menonjol keluar sehingga bayi ibu dapat mengisap puting susu dengan mudah.

Gambar 2.6. Langkah Kelima Perawatan Payudara

Semua gerakan tersebut di atas bermanfaat melancarkan refleks pengeluaran ASI. Selain itu juga merupakan cara efektif meningkatkan volume ASI. Terakhir yang tak kalah penting, mencegah bendungan pada payudara (Melltyna, 2003)

Adapun cara lain dalam perawatan payudara yang sering dilakukan oleh tenaga kesehatan di klinik, yaitu:

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan, seperti: a. Minyak kelapa

b. Gelas susu

(31)

d. Waslap/sapu tangan dari handuk e. Handuk bersih

2. Lakukan langkah pengurutan payudara pertama Terdiri dari empat gerakan, yang dilakukan pada kedua payudara selama lima menit. Berikut tahap-tahap yang dilakukan pada pengurutan pertama.

a. Licinkan kedua tangan dengan minyak

b. Tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara

c. Lakukan pengurutan dimulai kearah atas, lalu telapak tangan kiri keatas sisi kiri dan telapak tangan kanan ke arah sisi kanan.

d. Lakukan terus mengurut ke bawah atau ke samping, selanjutnya pengurutan melintang. Telapak tangan mengurut kedepan, lalu kedua tangan dilepas dari payudara.

e. Ulang gerakan 20-30 kali setiap satu payudara. 3. Pengurutan kedua

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari tangan kanan membuat gerakkan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara dua berakhir pada puting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakkan pada setiap payudara.

4. Pengurutan ketiga

Sokong payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi kearah puting susu. Lakukan gerakan sekitar 30 kali.

5. Pengompresan

Lakukan tahap pengompresan, sebelumnya siapkan alat dan bahan berupa dua wadah atau baskom kecil yang masing-masing diisi dengan air hangat dan air dingin serta dua buah waslap atau sapu tangan dari bahan handuk. Selanjutnya kompres kedua payudara dengan waslap hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres waslap dingin selama satu menit. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat.

(32)

7. Memakai BH yang dapat menopang payudara, jangan memakai yang ketat dan dapat menekan payudara. Bila BH sudah mulai terasa sempit sebaiknya menggantinya dengan BH yang pas dan sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Pilihlah BH yang ukurannya sesuai dengan payudara, memakai BH yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis, yaitu infeksi pada kelenjar susu di payudara (Saryono & Pramitasari, 2009).

2.8. Masalah – Masalah Dalam Menyusui 1. Puting Susu Nyeri

Pada umumnya ibu akan mengalami sakit pada waktu awal menyusui. Rasa nyeri akan berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan puting susu ibu benar, perasan nyeri ini akan menghilang.

Cara menangani:

a. Pastikan posisi menyusui sudah benar.

b. Mulailah menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna membantu mengurangi sakit pada puting susu yang sedang sakit. c. Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI, oleskan di putting

susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai puting susu kering (Ambarwati & Wulandari, 2008).

2. Puting Susu Lecet

(33)

sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya sembuh. Mengeluarkan ASI dari payudara yang sakit dengan tangan (jangan dengan pompa ASI) untuk tetap mempertahankan kelancaran pembentukan ASI. Memberikan ASI perah dengan sendok atau gelas tetapi jangan dengan dot. Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula-mula dengan waktu yang lebih singkat. Apabila lecet tidak sembuh dalam1minggu, rujuk ke Puskesmas. Posisi menyusui yang benar adalah bayi diletakkan menghadap ibu, perut bayi menempel ke perut ibu, telinga bayi segaris dengan lengan, mulut bayi terbuka lebar, bibir lengkung keluar, dagu menempel pada payudara, sebagian besar areola tak kelihatan (Depkes RI, 2001).

3. Puting Susu Datar atau Terbenam

Pada awalnya bayi akan mengalami kesulitan, tetapi setelah beberapa minggu dengan usaha yang ekstra, puting susu yang datar akan menonjol keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah. Usaha untuk mengeluarkan puting susu yang terbenam ini dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi segera secepatnya setelah lahir bayi aktif dan ingin menyusu. Menyusui bayi sesering mungkin akan menghindarkan payudara terisi terlalu penuh dan memudahkan bayi untuk menyusu. Mengeluarkan ASI secara manual sebelum menyusui dapat membantu bila terdapat kandungan payudara dan puting susu tertarik ke dalam. Pompa ASI yang efektif (bukan yang berbentuk ’terompet’ atau bentuk squeeze dan bulb) dapat dipakai untuk mengeluarkan puting susu pada waktu menyusui (Depkes RI, 2001).

4. Payudara Bengkak

(34)
(35)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan

Sikap

Perawatan Payudara Selama Kehamilan Karakteristik Ibu

1.Umur

2.Tingkat Pendidikan 3.Pekerjaan

(36)

3.2. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi

operasional

Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

ukur

1. Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau dijawab oleh ibu hamil tentang perawatan payudara yang meliputi : - Pengertian

perawatan payudara - Manfaat

melakukan

perawatan payudara - Langkah-langkah dengan skor > 8 dengan skor < 3

Ordinal

2. Sikap Sikap adalah respon untuk melakukan tindakan dalam perawatan payudara yang meliputi : -sikap ibu hamil terhadap perawatan dengan skor > 8 ulang tahun terakhir

Kuesioner Dengan melihat

4. Pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah dicapai responden

berdasarkan kepemilikan ijazah terakhir

(37)

dilakukan responden untuk mendapatkan penghasilan

melihat jawaban responden pada kuesioner (Angket)

2.Tidak bekerja

6. Paritas Jumlah anak yang pernah dilahirkan responden

Kuesioner Dengan melihat jawaban responden pada kuesioner (Angket)

1. Nulipara: belum pernah melahirkan 2.Primipara: 1 kali

3. Multipara: 2 kali atau lebih

(38)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat / point time approach (Notoadmodjo,2002). Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai tahun 2011.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanaan pada bulan Juli - September 2011.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan diteliti tersebut (Notoadmodjo, 2005). Berdasarkan hal tersebut diatas populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berada di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada saat penelitian berlangsung.

4.3.2. Sampel

(39)

berkesempatan menjadi sampel penelitian hingga terpenuhinya jumlah sampel yang telah ditentukan peneliti.

4.3.2.1.Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden

2. Ibu hamil trimester III yang berada di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada saat penelitian berlangsung

4.3.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu yang menderita penyakit berat

2. Ibu hamil trimester III yang tidak mengembalikan kuesioner

Menurut Wahyuni (2008), jumlah sampel minimal akan dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

n : besar sampel minimum

Z 1- α/2 : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu P : harga proporsi di populasi

d : kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir N : jumlah di populasi

Berdasarkan hasil peninjauan awal peneliti, jumlah ibu hamil yang sedang melakukan kunjungan di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada bulan Maret - Mei 2011 adalah 1.200 ibu, sehingga :

n = N. Z2 1- α/2 p. (1-p)

(40)

n = N. Z2 1- α/2 p. (1-p) (N-1) d2 + Z2 1- α/2 p.(1-p)

dengan N = 1.200; P = 0,50; Z 1- α/2 = 1,96; d = 0,10

n = 1200 . 1,962 . 0,5 . (1-0,5)

(1200 - 1) . 0,12 + (1,96)2 0,5 . (1-0,5) n = 1152,48

12,9504 n = 88

Berdasarkan rumus tersebut, dari jumlah populasi sebanyak 1.200 orang maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 88 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Pada penelitian ini, digunakan data primer yang didapat langsung dari responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi dan telah menandatangani surat persetujuan setelah penjelasan (informed consent).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 20 pertanyaan. Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk memastikan kuesioner ini dapat dipercayai. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur setelah diuji validitas dan reliabilitasnya.

(41)

pertanyaan yang ada di dalam kuisioner tersebut mampu mengukur konsep yang kita ukur.

Teknik yang dipakai adalah teknik korelasi “Product Moment”. Ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada satu kelompok subjek yang menyerupai subjek asal penelitian. Hasil kuisioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17.0.

Sementara itu, uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran 2 kali atau lebih terhadap gejala/kondisi yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Kuesioner diberikan kepada 10 orang ibu hamil yang bukan merupakan pasien di tempat peneliti melakukan penelitian untuk melakukan tes uji validitas dan reliabilitas. Kuisioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya.

(42)

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Variabel Nomor

Pertanyaan

Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0.922 Valid 0.967 Reliabel

2 0.922 Valid 0.967 Reliabel

3 0.922 Valid 0.967 Reliabel

4 0.813 Valid 0.967 Reliabel

5 0.922 Valid 0.967 Reliabel

6 0.922 Valid 0.967 Reliabel

7 0.813 Valid 0.967 Reliabel

8 0.922 Valid 0.967 Reliabel

9 0.813 Valid 0.967 Reliabel

10 0.813 Valid 0.967 Reliabel

Sikap 1 0.788 Valid 0.872 Reliabel

2 0.927 Valid 0.872 Reliabel

3 0.788 Valid 0.872 Reliabel

4 0.927 Valid 0.872 Reliabel

5 0.927 Valid 0.872 Reliabel

6 0.650 Valid 0.872 Reliabel

7 0.927 Valid 0.872 Reliabel

8 0.927 Valid 0.872 Reliabel

9 -.697 Valid 0.872 Reliabel

(43)

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini ialah ibu hamil trimester III yang sedang melakukan kunjungan pada bulan maret - mei di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai sebanyak 1.200 orang. Data ini diperlukan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil pada populasi tersebut.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memakai kuesioner sebagai instrumen penelitian. Adapun prosedur pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Peneliti menjelaskan mengenai tujuan kuesioner, cara mengisi, dan peneliti

mengawasi atau mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner.

2. Peneliti mengingatkan kembali pengisian kuesioner kepada responden secara teliti dan cermat agar tidak ada yang terlewatkan, responden mengisi sesuai data dirinya dan menanyakan langsung kepada peneliti apabila ada yang kurang jelas atau yang kurang mengerti.

3. Setelah mengisi kuesioner, kemudian diserahkan kembali kepada peneliti dan periksa dengan lengkap.

4. Peneliti mengakhiri pertemuan bila kuesioner telah diisi dengan lengkap.

4.6. Pengolahan dan Analisa Data 4.6.1. Pengolahan Data

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil jawaban kuesioner dari responden lalu diubah dalam skor nilai. Kemudian pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:

- Editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data

responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk. Tingkat pengtahuan dan sikap akan ditentukan berdasarkan nilai yang didapat dengan menggunakan skor nilai sesuai pada kelompok kuesioner.

- Coding yaitu member kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk

(44)

- Entry yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program computer

dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 (Statistical Product and

Service Solution).

- Cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk

mengetahui ada kesalahan atau tidak. Untuk mendeskripsikan gambaran dilakukan perhitungan frekuensi dan persentase. Hasil penelitian akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4.6.2. Metode Analisis Data

(45)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini telah dimasukkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows. Semua data telah diperiksa kelengkapan dan kebenarannya. Berikut ini akan dipaparkan pembahasannya.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Tengku Mansyur yang terletak di Jalan Mayjen Sutoyo No. 39 kota Tanjungbalai. Penelitian ini dijalankan pada ibu-ibu hamil yang melakukan kunjungan di RSUD Dr. Tengku Mansyur yang berjumlah 88 dimana sampel diambil secara consequtive sample.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 88 orang ibu-ibu hamil . Data gambaran karakteristik responden yang diamati adalah usia ibu hamil, pendidikan ibu hamil, pekerjaan ibu hamil dan paritas ibu hamil.

5.1.2.1. Umur

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur Responden (tahun) Frekuensi (orang) %

18 – 20 10 11.4

21 – 25 32 36.4

26 – 30 29 33.0

31- 35 17 19.3

(46)

Dari tabel 5.1. tentang distribusi responden berdasarkan umur diketahui bahwa sampel yang diteliti dengan jumlah terbanyak pada kelompok usia antara 21 – 25 tahun, yaitu sebanyak 32 orang (36.4%).

5.1.2.2. Pendidikan

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frekuensi (orang) %

Pendidikan Dasar 13 14.8

Pendidikan Menengah 48 54.5

Pendidikan Tinggi 27 30.7

Total 88 100.0

Dari tabel 5.2. tentang distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian memiliki tingkat pendidikan menengah, yaitu sebanyak 48 orang (54.5%).

5.1.2.3. Pekerjaan

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Responden Frekuensi (orang) %

Bekerja 66 75.0

Tidak bekerja 22 25.0

Total 88 100.0

(47)

5.1.2.4. Paritas

Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

Paritas Responnden Frekuensi (orang) %

Nulipara 10 11.4

Primipara 27 30.7

Multipara 51 58.0

total 88 100.0

Dari tabel 5.4. tentang distribusi responden berdasarkan paritas diketahui sebanyak 51 orang (58%) responden dengan paritas multipara.

5.1.3. Hasil Analisa Data 5.1.3.1. Pengetahuan

(48)

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Responden

No Pertanyaan Jawaban Responden

Benar Salah

F % F %

1. Definisi perawatan payudara 62 70.5 26 29.5

2. Tujuan perawatan payudara 48 54.5 40 45.5

3. Apa yang akan terjadi jika tidak melakukan

perawatan payudara

51 58 37 42

4. kapan sebaiknya melakukan perawatan

payudara

27 30.7 61 69.3

5. Berapa kali dalam sehari perlu dilakukan

perawatan payudara

30 34.1 58 65.9

6. Apa yang digunakan saat melakukan

perawatan payudara

45 51.1 43 48.9

7. Apakah yang lebih baik diberikan pada bayi

ibu sampai usia 6 bulan

82 93.2 6 6.8

8. Kapan sebaiknya ASI pertama kali

diberikan

46 52.3 42 47.7

9. Manfaat pemberian ASI 32 36.4 56 63.6

10. Masalah-masalah yang sering dijumpai saat

menyusui

40 45.5 48 54.5

(49)

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat pengetahuan

Tingkat Pengetahuan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Baik 16 18.2

Sedang 44 50.0

Kurang 28 31.8

Total 88 100.0

Pada tabel 5.6. di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap perawatan payudara paling banyak berada pada kategori sedang sebanyak 44 orang (50%).

Data lengkap distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang perawatan payudara menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Menurut Pendidikan

Pendidikan Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang Kurang Total

N % N % N % N %

Dasar 0 0 1 1.1 12 13.6 13 14.8

Menengah 0 0 32 36.4 16 18.2 48 54.5

Tinggi 16 18.2 11 12.5 0 0 27 30.7

Total 16 18.2 44 50.0 28 31.8 88 100

(50)

5.1.3.2.Sikap

Pada penelitian ini, dalam lembar kuesioner terdapat 10 pertanyaan mengenai sikap ibu hamil tentang perawatan payudara. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam kuesioner tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Sikap Responden

No Pertanyaan Jawaban Responden

Benar Salah

F % F %

1. Perawatan payudara harus dilakukan untuk

mencegah terjadinya infeksi

84 95.5 4 4.5

2. Perawatan payudara wajib dilakukan secara

teratur dan rutin

77 87.5 11 12.5

3. Perawatan payudara harus dilakukan sejak

terjadinya kehamilan

53 60.2 35 39.8

4. Perawatan payudara adalah salah satu bagian

penting yang wajib dilakukan sebagai persiapan

untuk menyusui nantinya

50 56.8 38 43.2

5. Untuk dapat menyusui bayi tidak harus

melakukan perawatan payudara karena payudara

tetap mengeluarkan ASI

49 55.7 39 44.3

6. Pada saat melakukan pengompresan payudara

harus menggunakan air hangat saja

46 52.3 42 47.7

7. Perawatan payudara wajib dilakukan pagi dan

sore sebelum mandi

51 58.0 37 42.0

8. Untuk mencegah terjadinya bendungan ASI harus

melakukan perawatan payudara

67 76.1 21 23.9

9. Perawatan payudara harus dilakukan untuk

melenturkan dan menguatkan puting susu

sehingga memudahkan bayi untuk menyusu

nantinya

80 90.9 8 9.1

(51)

kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan

Berdasarkan tabel 5.7. di atas, pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan pada nomor 1 yaitu sebesar 95.5% . Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden adalah pada pertanyaan nomor 6 yaitu sebesar 47.7%.

Tabel 5.8. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan sikap

Sikap Frekuensi (Orang) Persentase (%)

Baik 47 53.4

Sedang 37 42.0

Kurang 4 4.5

Total 88 100.0

Pada tabel 5.8. di atas dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap perawatan payudara paling banyak berada pada kategori baik sebanyak 47 orang (53.4%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Karakteristik Responden

(52)

Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan pada tabel 5.2 dapat diketahui ibu hamil mayoritas berada pada kelompok pendidikan menengah, yaitu sebanyak 48 orang (54.5%) dan minoritas berada pada kelompok pendidikan dasar sebanyak 13 orang (14.8%). Tingkat pengetahuan responden pada kategori baik adalah pendidikan tinggi yaitu terdapat 16 responden (18,2%). Menurut Kasnodiharjo (cit.Mila 2006), pendidikan seseorang yang berbeda-beda akan mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan. Pada ibu yang berpendidikan tinggi lebih mudah menerima suatu ide baru dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah sehingga informasi lebih mudah diterima dan dilaksanakan. Tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang dari bangku sekolah formal dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, makin tinggi tingkat pengetahuannya tentang kesehatan.

Berdasarkan karakteristik pekerjaan pada tabel 5.3 dapat diketahui ibu hamil mayoritas bekerja, yaitu sebanyak 66 orang (75%) dan ibu hamil yang tidak bekerja (IRT) sebanyak 22 orang (25%). Menurut Notoadmojo (2005), lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pekerjaan adalah kegiatan sehari-hari yang dilakukan ibu untuk memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan karakteristik paritas pada tabel 5.4 dapat diketahui ibu hamil mayoritas yang multipara sebanyak 51 orang (58%), dan minoritas ibu hamil yang nulipara sebanyak 10 orang (11.4%). Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) dikatakan bahwa, terdapat kecenderungan pengetahuan ibu yang berparitas

tinggi lebih baik dari pengetahuan ibu yang berparitas lebih rendah.

5.2.2. Pengetahuan

(53)

Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui distribusi frekuensi jawaban terhadap kuesioner yang diberikan. Pada pertanyaan 1 mengenai definisi perawatan payudara, sebanyak 62 orang (70.5%) dapat menjawab dengan benar dan pada pertanyaan no 7 mengenai Air Susu Ibu, sebanyak 82 orang (93.2%) dapat menjawab dengan benar. Ini merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar oleh responden. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tentang perawatan payudara dan apa yang harus diberikan ibu kepada bayi sampai usia 6 bulan, yaitu ASI dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Sesuai dengan teori Nurhati (2009) yang mengatakan perawatan payudara selama kehamilan adalah suatu bagian penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. Hal ini juga menunjukkan adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik tingkat pengetahuannya. Hasil ini sesuai dengan teori yang ditulis oleh Notoadmodjo (2007) yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. Sehingga semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi tingkat pengetahuannya.

Pada pertanyaan 4 mengenai kapan sebaiknya melakukan perawatan payudara, sebanyak 27 orang (30.7%) dapat menjawab dengan benar. Ini merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden hanya mempunyai tingkat pengetahuan yang sekedar ”tahu” saja, yaitu sekedar tahu mengenai definisi, tujuan dan metode perawatan payudara. Tapi tidak sampai pada tingkat pengetahuan “aplikasi”, yaitu tidak mengetahui bagaimana menerapkan cara dan langkah-langkah perawatan payudara serta kapan sebaiknya melakukan perawatan payudara. Sesuai dengan pendapat Notoadmodjo (2007), “tahu” diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Sedangkan “aplikasi” diartikan kemampuan untuk menerapkan materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

(54)

tersebut terlihat bahwa mayoritas pengetahuan mengenai perawatan payudara pada ibu hamil di RSUD Dr.Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai berada pada kategori sedang.

Hasil penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian Kurniati Eni (2010), yang menunjukkan tingkat pengetahuan berada dalam kategori sedang tentang pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara di klinik Radios Medan tahun 2010. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian Parapat D (2010), yang menunjukkan pengetahuan berada dalam kategori baik tentang perilaku ibu hamil tentang perawatan payudara di klinik Sally Medan tahun 2010.

Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan masyarakat, seperti keterbatasan informasi yang diterima masyarakat setempat, kurang atau rendahnya tingkat pengetahuan mengenai perawatan payudara pada ibu hamil. Hal ini sesuai dengan teori Notoadmojo (2005), bahwa kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Maka dari itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pengetahuan dtentang perawatan payudara pada ibu hamil.

5.2.3. Sikap

(55)

Hasil penelitian mengenai sikap ibu hamil mengenai perawatan payudara sebagian besar memiliki sikap baik sebanyak 47 orang (53.4%) dan sebagian kecil mempunyai sikap kurang sebanyak 4 orang (4.5%). Hasil penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian Parapat D (2010), yang menunjukkan sikap berada dalam kategori baik tentang perilaku ibu hamil tentang perawatan payudara di klinik Sally Medan tahun 2010.

(56)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dan hasil dari penelitin ini ,dapat disimpulkan bahwa : 1. Mayoritas responden yang menjawab kuesioner tersebut berdasarkan

karakteristik usia berada pada kelompok umur 21-25 tahun, yaitu sebanyak 32 orang (36,4%), berdasarkan tingkat pendidikan berada pada tingkat pendidikan menengah, yaitu sebanyak 48 orang (54,5%), berdasarkan pekerjaan mayoritas bekerja, yaitu sebanyak 66 orang (75%), dan berdasarkan paritas mayoritas multipara sebanyak 51 orang (58%).

2. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada umumnya berada dalam kategori sedang, yaitu berjumlah 44 orang (50%).

3. Gambaran Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai pada umumnya berada dalam kategori baik, yaitu berjumlah 47 orang (53.4%).

6.2. Saran

1. Bagi Ibu Hamil

Ibu hamil diharapkan agar lebih aktif dalam melakukan perawatan payudara untuk merangsang produksi ASI serta tetap mencari informasi baik melalui media cetak atau media elektronik untuk memperluas pengetahuan dan sikap tentang perawatan payudara. 2. Bagi Tempat Penelitian

(57)

payudara serta manfaatnya pada ibu hamil untuk meningkatkan produksi ASI sebagai upaya peningkatan kesehatan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyempurnakan penelitian ini. Peneliti merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya, untuk melihat apakah ada hubungan antara perilaku ibu hamil dalam melakukan perawatan payudara terhadap produksi ASI.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R., dan Wulandari, D., 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Offset, 44-46.

Arikunto, S., 2006. Menentukan dan Menyusun Instrumen. Dalam : Prosedur

Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta,

148-175.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2001. Pedoman Penyuluhan Cara

Menyusui yang Baik. Jakarta :

Farrer, H., 2001. Ed. 2 Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC, 199-203.

Gilbert, P., 2002. Payudara Apa Yang Diketahui Wanita. Jakarta : Arcan, 38-40.

Melltyna., 2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC, 45-53.

Mittendorf, R & Williams, MA., The length of uncomplicated human gestation.

Obstet Gynecol 1990;75:929-32.

Nurhati, M., 2009. Kehamilan Dan Persiapan Persalinan. Jakarta : Garamond, 10-12.

Notoatmodjo, S., 2010. Metode Ilmu Pengetahuan. Dalam : Notoatmodjo, Soekidjo., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 10-19.

Notoatmodjo, S., 2007. Pengetahuan. Dalam : Kesehatan Masyarakat Ilmu dan

(59)

Notoatmodjo, S., 2005. Pengetahuan. Dalam : Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Eka Cipta, 85-92.

Oswari, E., 2004. Perawatan Ibu Hamil Dan Bayi. Jakarta : PSH, 78-80.

Roesli, O., 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Tubulus Agriwidya, 10-17.

Saleha, S., 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Offset, 107-109.

Saryono., dan Pramitasari, R.D., 2009. Perawatan Payudara. Jogjakarta : Mitra Cendikia Offset, 57-78.

Soetjiningsih., 1997. ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : EGC, 105-110.

Suririnah., 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 53-54.

Varney, H., 2007. Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC, 50-54.

(60)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitri Annisa Hutasuhut

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjungbalai, 15 Juli 1991

Agama : Islam

Alamat : Jl. Asrama Komplek Bumi Asri Blok C-189,

Medan

Orang Tua : - Ayah : H. Zainal Arifin Hutasuhut - Ibu : Hj. Azwida Samosir

Riwayat Pendidikan : 1. TK Alfalah Tanjungbalai, Lulus tahun 1996

2. SD 132409 Tanjungbalai, Lulus tahun 2002

3. SMP Negeri 1 Tanjungbalai, Lulus tahun 2005

(61)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya yang bernama Fitri Annisa Hutasuhut / NIM 080100369 adalah mahasiswi yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini, saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai tahun 2011.”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perawatan payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sejauhmana pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perawatan payudara. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika saudara bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan anda.

Identitas pribadi ibu sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Ibu dapat bertanya langsung kepada peneliti.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Medan, ________________ 2011 Peneliti

(62)

Lampiran 3

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telp / HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Payudara di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Tahun 2011, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat diperlukan seperlunya.

Medan, 2011

(63)

Lampiran 4

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR KOTA

TANJUNGBALAI TAHUN 2011

No. Responden :

Petunjuk :

a. Jawablah pertanyaan ini, serta beri tanda silang ( X ) untuk jawaban yang Anda anggap benar.

b. Setelah selesai kembalikan kuesioner kepada petugas yang memberikan kepada Anda

Karakteristik Responden

Umur : tahun

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan :

Paritas :

Pengetahuan Responden

1. Apakah yang dimaksud dengan perawatan payudara ? a. Hal yang penting untuk persiapan menyusui nantinya b. Suatu pekerjaan yang menjenuhkan

c. Hanya merawat puting susu saja

2. Tujuan perawatan payudara selama kehamilan adalah : a. Memperindah bentuk payudara

b. Memperbesar payudara

c. Meningkatkan produksi ASI dan merangsang kelenjar-kelenjar air susu ibu melalui pijatan

3. Apa yang akan terjadi jika tidak melakukan perawatan payudara ? a. Produksi ASI banyak

b. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit untuk menghisap c. Tidak ada benjolan pada payudara

4. Pada waktu kapan sebaiknya melakukan perawatan payudara pada ibu hamil ? a. Kehamilan delapan bulan

b. Kehamilan

c. Setelah melahirkan

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional  ............................................................
Gambar 2.1. Anatomi Payudara (Farrer, 2001).
Gambar 2.2. Langkah Pertama Perawatan Payudara
Gambar 2.3. Langkah Kedua Perawatan Payudara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari 70 orang ibu nifas yang menjadi responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang perawatan ibu dan mastitis adalah sebagai berikut, yaitu 36 orang (51,4%) yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dan

pengetahuan tentang perawatan payudara masa nifas pada ibu hamil trimester. III Puskesmas

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Saat Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo- Naskah Publikasi dan tujuan

Judul : Perilaku Ibu Hamil Dalan Melakukan Perawatan Payudara di Klinik Sally Kecamatan Medan Tembung Tahun 2010. Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut di atas disetujui

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Dengan Perilaku Perawatan Payudara Pada Saat Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdowo- Naskah Publikasi dan tujuan

Motivasi perawatan payudara pada ibu nifas cenderung dalam kategori cukup yaitu sekitar 71,4 %, perilaku untuk melakukan perawatan payudara dalam kategori cukup

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil trimester III tentang perawatan payudara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dan