• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil Trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat Tahun 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Tentang Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil Trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat Tahun 2016."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

UNIVERSITAS UDAYANA

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL

TRISEMESTER III DI KECAMATAN DENPASAR

BARAT TAHUN 2016

NI LUH MADE PRAMITHA ARYSUTA

NIM. 1220025008

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

UNIVERSITAS UDAYANA

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL

TRISEMESTER III DI KECAMATAN DENPASAR

BARAT TAHUN 2016

Skripsi ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

NI LUH MADE PRAMITHA ARYSUTA

NIM. 1220025008

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa)

karena atas berkat dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III di

Kecamatan Denpasar Barat” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan sebagai persyaratan kelulusan dalam rangka menyelesaikan kuliah di

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH., Ph.D, selaku Ketua Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Ketut Hari Mulyawan, S.Kom, MPH, sebagai Koordinator peminatan

Kesehatan Ibu dan Anak Program Studi Kesehatan Masyarakat Univesitas

Udayana.

3. Desak Nyoman Widyanthini, S.ST, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan arahan serta masukan dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai Program Studi Kesehatan Masyarakat atas

dukungan dan kerjasamanya.

5. Keluarga yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi penelitian ini.

6. Semua teman-teman angkatan 2012 yang selalu memberikan saran dan kritik

dalam penyusunan skripsi ini.

(6)

vi

sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan

dan semoga skripsi penelitian ini bermanfaat.

Denpasar, Juli 2016

(7)

vii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

PEMINATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Skripsi, Juni 2016-06-15

Ni Luh Made Pramitha Arysuta

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRISEMESTER III

ABSTRAK

Pada tahun 2014, cakupan ASI eksklusif terendah di Kota Denpasar terdapat di Kecamatan Denpasar Barat, yaitu 64,68%. Salah satu faktor penyebab cakupan ASI rendah adalah karena pengeluaran ASI yang tidak lancar. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan payudara pada ibu hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat.

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

crossectional. Populasinya adalah ibu hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar

Barat. Sampel diambil dengan teknik consecutivesampling sejumlah 61 orang. Alat

ukur yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan analisis data univariat. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Denpasar Barat. Waktu pengumpulan data dari April sampai dengan Mei 2016.

Hasil penelitian yaitu pengetahuan ibu baik terhadap perawatan payudara sebesar 45,90%, sikap ibu positif terhadap perawatan payudara sebesar 55,74%, dan perilaku ibu baik terhadap perawatan payudara sebesar 72,13%.

Petugas kesehatan di Poli KIA Puskesmas Denpasar Barat diharapkan pada saat pemeriksaan ibu hamil dapat lebih meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai perawatan payudara kepada ibu hamil trisemester III.

(8)

viii DEPARTEMENT OF PUBLIC HEALTH MEDICAL FACULTY

UDAYANA UNIVERSITY

MAJORING MATERNAL AND CHILD HEALTH Skripsi, June 2016

Ni Luh Made Pramitha Arysuta

KNOWLEDGE, DEMEANOR AND BEHAVIOR ABOUT BREAST CARE FOR THIRD TRIMESTERS PREGNANT WOMAN IN WEST DENPASAR

ABSTRACT

In 2014, the lowest scope of exclusive breast milk feeding in Denpasar is in West Denpasar Sub district, with the percentage 64,68%. One of the causes is the lack of breast care during the pregnancy. This research aimed to discover the knowledge, demeanor and behavior about breast care for third trimesters pregnant woman in West Denpasar.

This research was a descriptive study with cross sectional approach. The

population were the third trimesters of pregnant woman in West Denpasar. The

sample was selected by a consecutive sampling to 61 pregnant woman used

questioners. The data is analyzed by using univariate data analysis. The research was taken in West Denpasar. The duration of collecting data was from April to May 2016.

The result of this research showed that woman with good knowledge of breast care is 45,90%, positive demeanor of woman to treat their is 55,74% and good behavior of woman toward their breast is 72,13%.

Health worker in Maternal and Child Health (MCH) Departement in community health center which is located in West Denpasar is expected to intensify the communication, give more information, and educate to third trimesters pregnant woman about caring their breast.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI ... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Air Susu Ibu (ASI) ... 7

2.1.1 Pengertian ASI dan ASI Eksklusif ... 7

2.2 Perawatan Payudara ... 7

2.2.1 Pengertian Perawatan Payudara ... 7

2.2.2 Tujuan Perawatan Payudara ... 8

2.2.3 Teknik atau Cara Perawatan Payudara ... 8

(10)

x

2.3.1 Faktor Predisposisi ... 9

A. Pengetahuan ... 9

B. Sikap ... 11

2.3.2 Faktor Pendukung... 13

2.3.3 Faktor Pendorong ... 13

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 14

3.1 Kerangka Konsep ... 14

3.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 15

BAB IV METODE PENELITIAN ... 17

4.1 Desain Penelitian ... 17

4.2 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data ... 17

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

4.3.1 Populasi... 17

4.3.2 Sampel Penelitian ... 18

4.3.3 Kriteria Sampel ... 18

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 18

4.4 Pengumpulan Data, Pengolahan Data dan Analisis Data ... 19

4.4.1 Pengumpulan Data ... 19

4.4.2 Pengolahan Data ... 19

4.4.3 Analisis Data ... 20

BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ... 21

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 21

5.2 Karakteristik Responden ... 22

5.3 Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III 23 5.3.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 23

5.3.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Karakteristik Responden ... 23

5.3.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Soal Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 25

5.4 Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 26

(11)

xi

5.4.2 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III berdasarkan Karakteristik ... 26

5.4.3 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Pengetahuan ... 28

5.5 Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 28

5.5.1 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 28

5.5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Karakteristik ... 29

5.5.3 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Pengetahuan ... 30

5.5.4 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Sikap... 31

5.5.5 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III berdasarkan Soal Pengetahuan No.9 ... 31

BAB VI PEMBAHASAN ... 32

6.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 32

6.2 Kelemahan Penelitian ... 37

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 38

7.1 Simpulan ... 38

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 15 Tabel 5.1 Karakteristik Responden ... 22 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu

Hamil Trisemester III ... 23 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan tentang Perawatan Payudara pada Ibu

Hamil Trisemester III berdasarkan Karakteristik Responden ... 24 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Soal Pengetahuan tentang Perawatan

Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III... 25 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III ... 26 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III berdasarkan Karakteristik Responden ... 27 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III berdasarkan Pengetahuan... 28 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III ... 28 Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III berdasarkan Karakteristik Responden ... 29 Tabel 5.10 Distibusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu Hamil

Trisemester III berdasarkan Pengetahuan... 30 Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu

Hamil Trisemester III berdasarkan Sikap ... 31 Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Perilaku tentang Perawatan Payudara pada Ibu

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan, Sikap dan Perilaku tentang

Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III ... 14

(14)

xiv Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Foto

Lampiran 5 Hasil Analisis distribusi frekuensi variabel yang di teliti

Lampiran 6 Surat Kelaikan Etik

Lampiran 7 Surat Rekomendasi Penelitian

(15)

xv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

Daftar Lambang

< : Lebih kecil dari

≤ : Lebih kecil dari sama dengan

> : Lebih besar dari

% : Persen

Daftar Singkatan

ASI : Air Susu Ibu

dkk : dan kawan-kawan

KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi

POLRI : Kepolisian Republik Indonesia

PNS : Pegawai Negeri Sipil

TNI : Tentara Nasional Indonesia

TK : Taman Kanak-kanak

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SMP : Sekolah Menengah Keatas

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan

makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral (Permenkes RI,

2012). Minuman tambahan yang dimaksud antara lain susu formula, jeruk, madu, air

teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,

biskuit, bubur nasi, dan tim (Wulandari, dkk 2013). ASI merupakan suatu cairan yang

terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein,

laktosa dan garam-garam anorganik yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu dan

bermanfaat sebagai makanan bayi (Maryunani, 2012). ASI mengandung zat-zat penting

seperti lemak, karbohidrat, protein, air, mineral, vitamin K, D, dan E (Dewi dan

Sunarsih, 2011).

ASI merupakan nutrisi makanan terlengkap untuk bayi, karena mengandung zat

gizi yang seimbang dan cukup serta diperlukan untuk 6 bulan pertama, mengandung

antibodi (terutama kolostrum) yang melindungi terhadap penyakit, terutama diare,

menunjang perkembangan motorik sehingga bayi yang diberi ASI eksklusif akan lebih

cepat bisa berjalan, meningkatkan jalinan kasih sayang, selalu siap tersedia dan dalam

suhu yang sesuai serta mudah dicerna dan zat gizi mudah diserap, melindungi dari alergi

karena tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan alergi, mengandung asam lemak

yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, menunjang perkembangan kepribadian,

kecerdasan emosional, kematangan spiritual dan hubungan sosial yang baik (Dewi dan

(17)

2

Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014, target pemberian ASI eksklusif

secara nasional yaitu sebesar 80% dan secara nasional Indonesia baru mencapai

target yaitu sebesar 52,3%, cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih

rendah. Pada tahun 2013, cakupan pemberian ASI eksklusif di Provinsi Bali sebesar

67,4% dan untuk cakupan pemberian ASI eksklusif Kota Denpasar dalam lima tahun

terakhir dari tahun 2009 sampai tahun 2013 mengalami peningkatan, yaitu dari

39,66% menjadi 71,2%. Pada tahun 2014, cakupan ASI eksklusif terendah di Kota

Denpasar terdapat di Kecamatan Denpasar Barat, yaitu 64,68% (Dinkes Kota

Denpasar, 2014).

Salah satu faktor penyebab cakupan ASI rendah adalah karena pengeluaran

ASI yang tidak lancar. Pengeluaran ASI yang tidak lancar dapat menyebabkan ibu

tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. ASI yang tidak lancar

dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu (Saryono, 2008).

Pengeluaran ASI yang tidak lancar juga disebabkan karena kurangnya perawatan

payudara selama kehamilan (Yetti, 2010).

Perawatan payudara (breast care) selama kehamilan adalah salah satu bagian

penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan menyusui. Saat kehamilan,

payudara akan membesar dan daerah puting susu akan lebih gelap dan lebih sensitif.

Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan yaitu

berupa ASI pada bayinya (Supriyanto, 2009). Perawatan payudara sebaiknya

dilakukan selama masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan 27- 40 minggu

(trisemester III) dan bukan sesudah persalinan (Geniofan, 2010). Perawatan payudara

bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara, memperbanyak atau

memperlancar pengeluaran ASI sehingga tidak terjadi kesulitan dalam menyusui

(18)

3

pengertian perawatan payudara selama kehamilan, tujuan perawatan payudara selama

kehamilan dan cara melakukan perawatan payudara selama kehamilan (Saryono,

2008).

Berdasarkan hasil penelitian Ismiyatun, dkk (2014) mengenai gambaran

pengetahuan ibu hamil tetang perawatan payudara selama kehamilan di Desa

Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang didapatkan hasil bahwa

pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan di Desa

Tegaron Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang adalah dalam kategori kurang,

yaitu sejumlah 23 orang (51,1%). Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Winarsih

dan Maesaroh (2015) mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil dengan sikap

dalam perawatan payudara saat kehamilan di Desa Guli Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali Tahun 2015 didapatkan hasil pengetahuan responden tentang

perawatan payudara sebagian besar adalah kurang (53%) dan sikap tentang

perawatan payudara adalah cukup (70%). Hasil penelitian Safitri dan Maesaroh

(2013) mengenai gambaran sikap ibu hamil tentang perawatan payudara selama

hamil di Pos Kesehatan Desa Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo tahun 2013

menunjukkan mayoritas sikap responden baik yaitu sebanyak 13 responden (56,5%).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2014, cakupan

pemberian ASI eksklusif terendah di Kota Denpasar terdapat pada Kecamatan

Denpasar Barat. Jumlah ibu hamil terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Barat,

yaitu di Puskesmas I Denpasar barat, yaitu sebesar 2.729 dan Puskesmas II Denpasar

Barat, yaitu sebesar 3.874. Dengan melakukan perawatan payudara pada saat

kehamilan, maka ini akan bermanfaat bagi kelancaran pengeluaran ASI, sehingga

(19)

4

melakukan penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan

payudara pada ibu hamil trisemester III Kecamatan Denpasar Barat.

1.2 Rumusan Masalah

Data dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2014, cakupan pemberian

ASI eksklusif terendah di Kota Denpasar terdapat pada Kecamatan Denpasar Barat

padahal jumlah ibu hamil terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Barat, yaitu di

Puskesmas I Denpasar barat, yaitu sebesar 2.729 dan Puskesmas II Denpasar Barat,

yaitu sebesar 3.874. Salah satu faktor penyebab cakupan pemberian ASI rendah,

yaitu disebabkan oleh pengeluaran ASI yang tidak lancar. Dengan melakukan

perawatan payudara pada saat kehamilan, maka ini akan bermanfaat bagi kelancaran

pengeluaran ASI, sehingga cakupan ASI eksklusif dapat meninggkat.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

”Bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan payudara pada ibu

hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat ?”

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan

payudara pada ibu hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang perawatan payudara pada ibu

(20)

5

b. Untuk mengetahui sikap tentang perawatan payudara pada ibu hamil

trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat.

c. Untuk mengetahui perilaku tentang perawatan payudara pada ibu hamil

trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wawasan dan

informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan payudara

pada ibu hamil trisemester III serta dapat dipergunakan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya mengenai perawatan payudara pada ibu hamil trisemester III

di Kecamatan Denpasar Barat.

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan informasi atau gambaran data untuk penelitian selanjutnya

mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan payudara

pada ibu hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar Denpasar Barat.

b. Bagi Masyarakat

Dipergunakan sebagai informasi bagi masyarakat mengenai gambaran

pengetahuan, sikap dan perilaku tentang perawatan payudara pada ibu

hamil trisemester III di Kecamatan Denpasar Barat.

c. Bagi Puskesmas

Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil

tentang pentingnya perawatan payudara sebelum persalinan di Kecamatan

(21)

6

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah perawatan payudara pada ibu hamil

trisemester III yang berfokus pada pengetahuan, sikap dan perilaku tentang

(22)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu (ASI)

2.1.1 Pengertian ASI dan ASI Eksklusif

Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat

yaitu lemak dan air yang terdapat dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam

anorganik yang dihasilkan oleh kelenjar payudara ibu dan bermanfaat sebagai makanan

bayi (Maryunani, 2012).

ASI eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan

selama enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau

minuman lain, kecuali obat, vitamin dan mineral (Permenkes RI, 2012). ASI

eksklusif adalah hanya ASI saja selama enam bulan tanpa tambahan cairan apapun,

seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa pemberian makanan

tambahan lain, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur atau nasi tim. Setelah bayi

berusia enam bulan, barulah bayi diberikan makanan pendamping ASI dengan ASI

tetap diberiakan sampai usi bayi 2 tahun atau lebih (Wiji dalam Cahyani 2015).

2.2 Perawatan Payudara

2.2.1 Pengertian Perawatan Payudara

Perawatan payudara selama kehamilan adalah perawatan payudara yang

dilakukan selama kehamilan. Perawatan payudara selama kehamilan dilakukan

dengan cara membersihkan payudara selama kehamilan dan memijat payudara.

Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan

(23)

8

sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan yaitu pada usia kehamilan 27- 40

minggu (trisemester III) dan bukan sesudah persalinan (Geniofan, 2010).

2.2.2 Tujuan Perawatan Payudara

Untuk memperlancar produksi ASI, maka perlu dilakukan perawatan

payudara selama kehamilan yang bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan

mudah untuk dihisap bayi, meningkatkan produksi ASI dengan merangsang

kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan ASI atau pembengkakan

payudara, melenturkan dan menguatkan puting, mengetahui secara dini kelainan

puting susu dan melakukan usaha untuk mengatasinya serta persiapan psikis ibu

menyusui (Saryono, 2008).

2.2.3 Teknik atau Cara Perawatan Payudara

Menurut Dewi dan Sunarsih, (2011), adapun langkah-langkah pengurutan

payudara adalah sebagai berikut :

1. Pengurutan pertama

Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua tangan di

antara payudara. Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak

tangan kanan ke arah sisi kiri dan telapak tangan kiri ke arah sisi kanan.

Lakukan terus pengurutan ke bawah dan samping, selanjunya pengurutan

melintang. Ulangi masing-masing 20-30 gerakan tiap payudara selama 5

menit.

2. Pengurutan kedua

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dua atau tiga jari

(24)

9

payudara dan berakhir pada puting susu. Lakukan 2 gerakan tiap payudara

saling bergantian.

3. Pengurutan ketiga

Licinkan telapak tangan dengan minyak. Sokong payudara kiri dengan

satu tangan, sedangkan tangan lainnya mengurut dengan sisi kelingking dari

arah puting susu. Lakukan sekitar 30 kali selama 5 menit.

4. Pengompresan

Kompres payudara dengan handuk kecil hangat selama 5 menit, lalu ganti

dengan kompres air dingin. Kompres bergantian selama 3 kali dan akhiri

dengan kompres air hangat.

2.3 Perilaku Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Trisemester III

Faktor yang mempengaruhi perilaku Menurut Teori Lawrence Green dalam

Notoatmodjo (2012) adalah faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor

penguat.

2.3.1 Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang dapat mempermudah atau

mempredisposisi perilaku pada diri seseorang atau masyarakat yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

A. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan suatu

domain yang sangat penting untuk terbentuknya suatu tindakan seseorang. Suatu

(25)

10

mampu bertahan lama daripada yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2012).

Hasil dari penelitian Ismiyatun, dkk (2014), pengetahuan ibu hamil tentang

perawatan payudara selama kehamilan dalam kategori kurang (51,1%).

Pengetahuan responden dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, paritas,

pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi.

1. Pendidikan

Semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula

pengetahuannya, begitu juga dengan sebaliknya (Notoatmojo, 2012). Dari

hasil penelitian Sumini, dkk (2013), dengan tingkat pendidikan yang

rendah, maka akan memiliki pengetahuan yang kurang mengenai

penerapan perawatan payudara.

2. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek

fisik dan psikologi (mental), dimana pada aspek psikologis ini, taraf

berpikir seseorang semakin matang dan dewasa (Notoatmojo, 2012).

Menurut Sumini, dkk (2013) memori atau daya ingat seseorang itu salah

satunya dipengaruhi oleh umur seseorang, umur dapat berpengaruh pada

bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, akan tetapi pada umur

tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau

(26)

11

3. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung (Notoatmodjo, 2012).

4. Paritas

Ibu-ibu yang memiliki beberapa anak pada umumnya mempunyai

pengetahuan yang lebih baik (Arniti, 2009).

B. Sikap

Sikap adalah tanggapan atau persepsi seseorang terhadap apa yang

diketahuinya. Jadi sikap tidak bisa langsung dilihat secara nyata, tetapi hanya

dapat ditafsirkan sebagai perilaku yang tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka

atau tingkah laku yang terbuka. Hal-hal yang memotivasi hal tersebut menurut

Notoatmodjo (2012) adalah :

1. Perceived susceptibility adalah seseorang bertindak untuk mengobati atau

mencegah penyakitnya dengan merasakan bahwa dirinya rentan terhadap

penyakit tersebut.

2. Perceived seriousness adalah tindakan untuk mencari pengobatan atau

pencegahan penyakit akan didorong oleh keseriusan persepsi penyakit

tersebut.

3. Perceived benafis dan barriers adalah apabila individu merasa dirinya

rentan untuk penyakit yang dianggap gawat, ia akan melaukan suatu

tindakan. Tindakan ini tergantung pada manfaat yang dirasakan dan

rintangan yang ditemukan dalam mengambil tindakan, kemungkinan

(27)

12

4. Cues adalah untuk mendapatkan tingkat penerimaan yang benar tentang

kerentanan, kegawatan dan keuntungan tindakan maka diperlukan faktor

eksternal seperti pesan-pesan dari media massa, nasihat atau anjuran

teman atau keluarga.

Dari hasil penelitian Sumini, dkk (2013), sikap ibu dalam penerapan

perawatan payudara hampir seluruhnya positif dan sebagian kecil negatif.

Sikap dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang

dianggap penting, pengaruh kebudayaan dan media massa, lembaga

pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosional. Pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah

terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang

melibatkan faktor emosional (Sumini, dkk 2013). Selain itu pengaruh orang

lain yang dianggap penting pada umumnya, individu cenderung untuk

memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang

dianggap penting. Sikap Ibu yang negatif disebabkan karena kurangnya

pengetahuan tentang perawatan payudara tidak adanya pengalaman pribadi

tentang penerapan perawatan payudara serta tenaga kesehatan. Terdapat juga

dari hasil penelitian Safitri dan Maesaroh (2013), mengenai gambaran sikap

ibu hamil tentang perawatan payudara selama hamil di Pos Kesehatan Desa

Pundungrejo Tawangsari Sukoharjo tahun 2013, mayoritas sikap responden

(28)

13

2.3.2 Faktor Pendukung

Faktor pendukung adalah faktor yang mendukung atau memfasilitasi

terjadinya perubahan perilaku misalnya fasilitas pelayanan kesehatan dan informasi

kesehatan. Faktor pendukung ini juga turut mempengaruhi perawatan payudara pada

ibu hamil trisemester III. Faktor yang menyebabkan seorang ibu hamil tidak

melakukan perawatan payudara karena kurangnya informasi yang didapat dari tenaga

kesehatan (Kristiyanasari dalam Ismiyatun, dkk, 2014).

2.3.3 Faktor Pendorong

Faktor Penguat adalah faktor yang memperkuat terjadinya perubahan perilaku

baik pada individu maupun masyarakat seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan.

Salah satu faktor penguat dalam perawatan payudara pada ibu hamil trisemester III

adalah dukungan dari suami dan keluarga. Peran suami dan keluarga juga ikut

mempengaruhi keberhasilan sikap ibu dalam perawatan payudara (Sumini dkk,

Referensi

Dokumen terkait

Produksi kemenyan di Indonesia dapat dikatakan tidak terlalu banyak karena sebagian besar getah kemenyan dapat dijumpai di Provinsi Sumatera Utara dan sebagian kecil dari pulau

Jogja Eco Wisata Adalah sebuah Perusahaan yang bergerak di bidangfasilitas umum, perusahaan tersebut sedang merencanakan pembangunan sebuah waterboom, untuk itu perusahaan

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah melimpahksn kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis

REVIEW OF RELATEiD LITERATURE. 2.1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang Cipt a

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi serta kewenangan RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi dan mengacu kepada RPJMD Provinsi Sumatera Barat Prioritas 4 yaitu peningkatan

Untuk nilai momen bending pada fraksi volume 20% terlihat bahwa pada panjang serat 3 mm dan 5 mm nilai momen bending lebih tinggi dari 7 mm, hal ini dikarenakan

Skema Kerangka Pemikiran Tingkat dan Pola Konsumsi Beras Masyarakat Kota Medan serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Masyarakat Kota Medan Tingkat Konsumsi Beras Pola