ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT BANK
OCBC NISP Tbk METRO MEDAN
GELADIKARYA
Oleh :
DINA MURTININGRUM
NIM : 067007004SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGESAHAN GELADIKARYA
Judul Geladikarya : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja Karyawan pada PT Bank OCBC NISP Tbk
Metro Medan
Nama : Dina Murtiningrum
NIM : 067007004
Program Studi : Magister Manajemen
Menyetujui:
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng
Ketua
Dr. Ir. Nazaruddin, MT
Anggota
Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana
RINGKASAN EKSEKUTIF
Jika karyawan menerima hasil dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkannya maka akan diperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Ada beberapa komponen kepuasan kerja, yaitu : pendapatan atau kompensasi, pekerjaan, pengawasan, promosi karir, kelompok kerja, dan lingkungan kerja. Untuk mengetahui kinerja karyawan, dapat dilihat dari salah satu komponen yakni faktor kepuasan kerja. Bank OCBC NISP Metro Medan dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami turnover (berhenti) karyawan cukup tinggi. Karyawan yang masuk (hire) dan berhenti (turnover)
setiap tahunnya meningkat.
Tujuan penelitian dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasaan karyawan terhadap kepuasan kerja di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan dan menentukan kebijakan pengelolaan SDM sehingga tingkat turnover dapat diminimalisasi di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode probability sampling, dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan melalui simple random sampling. besar sampel dalam penelitian ini adalah 63 karyawan. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh kesimpulan Hanya 36,6% besar pengaruh seluruh variabel independen yang terdiri dari kompensasi, aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Secara simultan seluruh variabel independen yang terdiri dari kompensasi, aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan secara parsial atau sendiri-sendiri hanya variabel kompensasi, hubungan dalam kelompok kerja serta kondisi kerja yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja.
Kondisi kerja merupakan variabel yang memberikan pengaruh paling kuat dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Pengawasan berkorelasi negatif terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini berarti bahwa pengawasan yang semakin ketat terhadap karyawan dalam bekerja justru akan menurunkan kepuasan kerja.
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa geladikarya yang berjudul:
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT BANK OCBC NISP Tbk METRO
MEDAN”
adalah benar hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua
sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan dengan jelas.
Medan, 28 Februari 2012
Yang Membuat Pernyataan
RIWAYAT HIDUP
Dina Murtiningrum, lahir di Binjai, 20 Februari 1981, anak keempat dari
lima bersaudara, dari pasangan Bapak Ir. H. Ratino Suhadi dan Hj. Temu Miarty.
Menikah dengan Chandra Fadillah Duha SE, pada tahun 2009 dan telah dikarunia
seorang anak Raisha Gendis Ayu Duha.
Pendidikan dimulai di SD Pertiwi Medan dari Tahun 1987 hingga 1993, kemudian
dilanjutkan ke SMP Pertiwi Medan dari Tahun 1993 hingga 1996. Memasuki
pendidikan berikutnya di SMUN 3 Medan dari Tahun 1996 hingga 1999.
Menyelesaikan Program Strata Satu di Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pada tahun 2005.
Riwayat Pekerjaan
HRD & Administration Staff di CV Duta Electra Mandiri Teknologi pada
tahun 2005-2006.
Insurance staff di PT Suzuki Finance Indonesia pada tahun 2006.
Human Capital Employee Services Officer PT Bank OCBC NISP Tbk
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis atas berkat dan rahmat Allah S.W.T, penulis dapat
menyelesaikan Geladikarya ini dengan judul: ”Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kepuasan Karyawan pada PT Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan”.
Geladikarya ini disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
program studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc (CTM), SpA(K) sebagai
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi
Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Komisi
Pembimbing.
4. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Sekretaris Program Studi Magister
Manajemen Universitas Sumatera Utara sekaligus Anggota Komisi
Pembimbing.
5. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Program Studi Magister
Manajemen Universitas Sumatera Utara.
6. Staf Akademik di Program Studi Magister Manajemen Universitas
7. Pimpinan dan karyawan PT Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
8. Rekan-rekan satu angkatan di Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara.
9. Seluruh anggota keluarga yang selalu mendoakan dan memberi semangat
kepada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa geladikarya ini masih banyak
memiliki kekurangan, semoga penelitian ini memberi manfaat bagi siapa saja
yang membacanya.
Medan, 28 Februari 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ... iii
RIWAYAT HIDUP ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 5
2.2 Teori-Teori Tentang Kepuasan Kerja ... 6
2.3 Pengertian Kinerja ... 10
2.4 Faktor-Faktor yang Meningkatkan Kinerja ... 13
2.5 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja ... 15
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 16
BAB IV METODE PENELITIAN ... 18
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18
4.2 Jenis Penelitian ... 18
4.3 Hipotesis ... 18
4.4 Definisi Operasional Variabel... 20
4.5 Populasi dan Sampel ... 22
4.5.2 Sampel ... 22
4.6 Teknik Pengumpulan Data ... 23
4.7 Alat Ukur ... 23
4.8 Analisis Data ... 26
4.8.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 26
4.8.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji Secara Serentak (Uji F) 27 4.8.3 Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial (Uji t) ... 27
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 29
5.1 Sejarah Singkat ... 29
5.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 29
5.3 Produk Bank OCBC NISP ... 31
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 33
6.1 Uraian Hasil Kuesioner ... 33
6.1.1 Jawaban Variabel Kompensasi ... 33
6.1.2 Jawaban Variabel Aktivitas Kerja ... 35
6.1.3 Jawaban Variabel Pengawasan ... 37
6.1.4 Jawaban Variabel Promosi Karir ... 38
6.1.5 Jawaban Variabel Hubungan dalam Kelompok Kerja . 40 6.1.6 Jawaban Variabel Kondisi Kerja ... 42
6.1.7 Jawaban Variabel Kepuasan Kerja ... 44
6.2 Hasil Uji Validitas ... 47
6.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 51
6.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 52
6.4.1 Hasil Uji Normalitas ... 52
6.4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 54
6.4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 55
6.5 Hasil Pengujian Hipotesis ... 56
6.5.1 Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi .. 56
6.5.2 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ... 58
6.5.3 Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t) ... 59
6.5.4 Persamaan pada Model Regresi ... 60
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
7.1 Kesimpulan ... 66
7.2 Saran ... 67
7.3 Usul Penelitian Lanjut ... 67
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Hire dan Turnover Karyawan Bank OCBC NISP Tbk
Metro Medan Tahun 2008 - 2011 2
Tabel 4.1 Kegiatan Penelitian 4
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian 21
Tabel 6.1 Distribusi Jawaban Variabel Kompensasi 34
Tabel 6.2 Distribusi Jawaban Variabel Aktivitas Kerja 36
Tabel 6.3 Distribusi Jawaban Variabel Pengawasan 37
Tabel 6.4 Distribusi Jawaban Variabel Promosi Karir 38
Tabel 6.5 Distribusi Jawaban Variabel Hubungan dalam Kelompok
Kerja 40
Tabel 6.6 Distribusi Jawaban Variabel Kondisi Kerja 43
Tabel 6.7 Distribusi Jawaban Variabel Kepuasan Kerja 45
Tabel 6.8 Nilai dan Rata-Rata Variabel dan Standar Deviasi 46
Tabel 6.9 Hasil Uji Validitas 48
Tabel 6.10 Hasil Uji Validitas Kedua 49
Tabel 6.11 Hasil Uji Validitas Ketiga 50
Tabel 6.12 Hasil Uji Reliabilitas 51
Tabel 6.13 Nilai VIF untuk Uji Multikolinearitas 54
Tabel 6.14 Nilai Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi 57
Tabel 6.15 Hasil Uji F 58
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual 17
Gambar 6.1 Hasil Uji Normalitas Histogram 53
Gambar 6.2 Hasil Uji Normalitas P Plot 53
RINGKASAN EKSEKUTIF
Jika karyawan menerima hasil dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkannya maka akan diperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Ada beberapa komponen kepuasan kerja, yaitu : pendapatan atau kompensasi, pekerjaan, pengawasan, promosi karir, kelompok kerja, dan lingkungan kerja. Untuk mengetahui kinerja karyawan, dapat dilihat dari salah satu komponen yakni faktor kepuasan kerja. Bank OCBC NISP Metro Medan dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami turnover (berhenti) karyawan cukup tinggi. Karyawan yang masuk (hire) dan berhenti (turnover)
setiap tahunnya meningkat.
Tujuan penelitian dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasaan karyawan terhadap kepuasan kerja di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan dan menentukan kebijakan pengelolaan SDM sehingga tingkat turnover dapat diminimalisasi di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode probability sampling, dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan melalui simple random sampling. besar sampel dalam penelitian ini adalah 63 karyawan. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda diperoleh kesimpulan Hanya 36,6% besar pengaruh seluruh variabel independen yang terdiri dari kompensasi, aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. Secara simultan seluruh variabel independen yang terdiri dari kompensasi, aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan, sedangkan secara parsial atau sendiri-sendiri hanya variabel kompensasi, hubungan dalam kelompok kerja serta kondisi kerja yang memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja.
Kondisi kerja merupakan variabel yang memberikan pengaruh paling kuat dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Pengawasan berkorelasi negatif terhadap kepuasan kerja karyawan, hal ini berarti bahwa pengawasan yang semakin ketat terhadap karyawan dalam bekerja justru akan menurunkan kepuasan kerja.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karyawan sebagai tenaga yang bekerja pada perusahaan sangat berperan
aktif dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan akan
berhasil jika tenaga kerja ini produktif dan berprestasi dalam bekerja. Oleh karena
itu perusahaan harus memberikan timbal balik yang sesuai untuk bisa
meningkatkan prestasi karyawan dalam bekerja. Prestasi yang tinggi tidak terlepas
dari faktor kepuasan kerja.
Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam
organisasi. Hal ini disebabkan karena kepuasan kerja dapat mempengaruhi prilaku
kerja seperti malas, rajin, produktif atau mempunyai hubungan dengan beberapa
jenis perilaku yang sangat penting dalam organisasi (Hariandja, 2002). Kepuasan
kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai hasil kesimpulan yang didasarkan pada
perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari
pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan
dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya (Gomes, 2003).
Dari pengertian tersebut dapat pula disimpulkan jika karyawan menerima
hasil dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkannya maka akan diperoleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan akan
menggerakkan motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan prestasi kerja
yang baik.
kompensasi, pekerjaan, pengawasan, promosi karir, kelompok kerja, dan
lingkungan kerja (Yuli, 2005). Untuk mengetahui kinerja karyawan, dapat dilihat
dari salah satu komponen yakni faktor kepuasan kerja.
Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan dalam 3 (tiga) tahun terakhir
mengalami turnover (berhenti) karyawan cukup tinggi. Karyawan yang masuk
(hire) dan berhenti (turnover) setiap tahunnya meningkat, seperti terlihat pada
Tabel 1.1
Tabel 1.1 Hire dan Turnover Karyawan Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan Tahun 2008 - 2011
Keterangan 2008 2009 2010 2011*
Hire (Orang) 29 33 65 76
Turnover (Orang) 10 32 44 68
Sumber : Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan, 2011 *Sampai Nop 2011
Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan yang keluar (turnover) terus
bertambah setiap tahunnya sejak 2008 hingga 2011. Turnover karyawan yang
cukup tinggi di Bank OCBC NISP Tbk Medan mengindikasikan bahwa kepuasan
kerja karyawan rendah. Bila hal ini tidak segera ditanggulangi akan berpengaruh
terhadap kelangsungan operasional perusahaan dan akhirnya menurunkan citra
perusahaan. Jika kepuasan kerja rendah tentunya upaya perusahaan untuk
mencapai berbagai target perusahaan sulit tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang, Bank
OCBC NISP Tbk Metro Medan menghadapi permasalahan SDM, dimana selama
3 (tiga) tahun terakhir tingkat turnover karyawan cenderung dari waktu ke waktu
“Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab menurunnya kepuasan kerja karyawan
sehingga turnovertinggi”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui faktor yang paling signifikan didalam mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
b. Untuk menentukan kebijakan pengelolaan SDM sehingga tingkat turnover
dapat diminimalisasi di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai
berikut :
a. Bagi Perusahaan, kontribusi penelitian diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi Bank OCBC NISP Tbk
Metro Medan dalam mengelola Sumber Daya Manusia.
b. Bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara, sebagai bahan referensi dibidang Sumber
Daya Manusia.
c. Bagi peneliti, merupakan pengalaman praktis yang dapat digunakan
sebagai tambahan pengetahuan untuk menambah pengalaman dalam
kegiatan ilmiah, dan kemampuan menerapkan ilmu yang telah diperoleh
1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dalam penulisan geladikarya ini dibatas pada ruang lingkup :
a. Karyawan Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan selama masa penelitian.
b. Enam faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yakni:
Pendapatan atau Kompensasi, Aktivitas Kerja, Pengawasan, Promosi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh mana individu merasakan
secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas
dalam pekerjaannya (Hariandja, 2002). Kepuasan kerja adalah sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh
moral kerja (Hasibuan, 2000). Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai
hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara
nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang
diharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak
baginya (Gomes, 2003).
Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati
dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan,
peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka
menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan
pekerjaannya dari pada balas jasa walaupun balas jasa itu penting. Kepuasan di
luar pekerjaan adalah kepuasan kerja karyawan yang dinikmati diluar pekerjaan
dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil kerjanya, agar dia dapat
membeli kebutuhan-kebutuhannya. Kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar
pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang
seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya. Karyawan yang
puas jika hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.
2.2 Teori-Teori Tentang Kepuasan Kerja
Menurut Wexley dan Yulk dalam Yuli (2005) bahwa teori-teori tentang
kepuasan kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu yang disebut
sebagai a) Disperancy theory, b) Equity theory, dan c) Two factor theory:
a. Disperancy Theory (Teori Perbedaan)
Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter. Porter mengukur kepuasan
kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa yang seharusnya
dengan kenyataan yang dirasakan (difference between how much of
something there should be and how much there “is now”). Locke juga
menerangkan bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada perbedaan
(disperancy) antara nilai dari harapan yang diinginkan, dengan apa yang
menurut perasaan atau persepsinya yang telah dicapai atau diperoleh dari
pekerjaannya. Dengan demikian orang akan merasa puas bila tidak ada
perbedaan yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan, karena
batas minimum yang diinginkan telah tercapai. Apabila yang didapat
ternyata lebih besar dari yang diinginkan, maka orang akan menjadi puas
lagi walaupun terdapat perbedaan (disperancy), tetapi merupakan
perbedaan yang positif. Sebaliknya semakin jauh kenyataan yang
dirasakan tersebut di bawah standar minimum maka akan terjadi
perbedaan negatif (negative disperancy), dan akan semakin besar pula
b. Equity Theory (Teori Keseimbangan)
Equity theory pertama kali dikembangkan oleh Adam dalam Yuli (2005).
Prinsip Teori ini adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas,
tergantung apakah ia akan merasakan adanya keadilan (equity) atau tidak
atas suatu situasi yang diperoleh dengan membandingkan dirinya dengan
orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain. Elemen-elemen
dari teori ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu elemen input,
outcome, comparison, dan equity-in-equity. Yang dimaksud dengan input
menurut Wexley dan Yulk dalam Yuli (2005) adalah sebagai berikut;
input is anything of value that and employee perceives that he contributes
to his job (input adalah segala sesuatu yang sangat berharga yang
dirasakan oleh karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan atau
semua nilai yang diterima pegawai yang dapat menunjang pelaksanaan
kerja. Sebagai contoh input adalah pendidikan, pengalaman, skill, usaha,
peralatan, dan lain-lain). Outcome is anything of value that the employee
perceives he obtain from the job (semua nilai yang diperoleh dan dirasakan
pegawai sebagai hasil dari pekerjaannya, misalnya upah, keuntungan
tambahan status simbol, pengenalan kembali (recognition), kesempatan
untuk berprestasi atau ekspresi diri. Sedangkan comparison person dapat
diartikan sebagai perasaan seseorang di perusahaan yang sama, atau di
tempat lain, atau bisa juga dengan dirinya sendiri di waktu lampau (the
comparison person may be someone in a different organization, or even
c. Two Factor Theory (Teori Dua Faktor)
Teori Dua Faktor yaitu faktor yang membuat orang merasa puas dan faktor
yang membuat orang merasa tidak puas. Dalam pandangan lain dua faktor
yang dimaksud dalam teori ini adalah adanya dua rangkaian kondisi,
pertama kondisi yang menyebabkan orang merasa tidak puas, jika kondisi
itu ada dan tidak diperhatikan, maka orang itu tidak akan termotivasi.
Kondisi kedua digambarkan Hezberg dalam Yuli (2005) sebagai
serangkaian kondisi intrinsik, apabila kepuasan kerja terdapat dalam
pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi kerja yang kuat, sehingga
dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Apabila kondisi tersebut
tidak ada, maka kondisi tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa
ketidakpuasan yang berlebihan. Faktor-faktor motivator yang perlu
diperhatikan kepada bawahan :
1) Keberhasilan pelaksanaan (achievement)
2) Tanggung jawab (responsibilities)
3) Pengakuan (recognition)
4) Pengembangan (advancement)
5) Pekerjaan itu sendiri (the work it self)
Menurut Yuli (2005), faktor-faktor utama yang mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan berdasarkan teori motivasi Hezberg antara lain dipengaruhi oleh :
a. Pendapatan atau Kompensasi
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil
kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik
sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi/
perusahaan tempat ia bekerja. (Panggabean, 2004).
b. Aktivitas Kerja
Aktivitas kerja merupakan kegiatan atau rutinitas kerja yang dilakukan
karyawan, yang terdiri dari tugas dan tanggung jawab dalam bekerja sesuai
dengan uraian kerja yang ditetapkan (Yuli, 2005).
c. Pengawasan
Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer
dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang
direncanakan (Winardi, 2001). Sedangkan menurut Swastha (1996)
Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan
dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan.
d. Promosi Karir
Promosi karir adalah perencanaan karir seseorang pada pekerjaan yang
lebih baik dalam bentuk bertanggung jawab yang lebih besar, status yang
lebih, skill yang lebih tinggi berdasarkan ukuran kinerja yang ditetapkan.
(Yuli, 2005).
e. Hubungan dalam Kelompok Kerja
Interaksi karyawan dalam lingkungan perusahaan/organisasi/ instansi
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan
menimbulkan tingkat kepuasan kerja karyawan. Situasi lingkungan
perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya antara karyawan
yang satu dengan yang lain tidak terlepas dari interaksi satu sama lainnya
nyaman akan lebih betah dan senang dalam menyelesaikan tugas.
Hubungan antar manusia (human relation) dalam perusahaan merupakan
hal yang penting karena merupakan jembatan antara karyawan dengan
sesama karyawan maupun karyawan dengan pimpinan (Yuli, 2005).
f. Kondisi Kerja
Kondisi kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja dan
peraturan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian
produktivitas kerja (Mangkunegara, 2000).
2.3 Pengertian Kinerja
Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja yang
menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang
paling produktif. Dalam interaksi sehari-hari, antara atasan dan bawahan, berbagai
asumsi dan harapan lain muncul. Ketika atasan dan bawahan membentuk
serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak berbeda,
perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat kinerja. Kinerja
adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama (Rivai & Basri,
2004).
Apabila dikaitkan dengan performance sebagai kata benda (noun), maka
pengertian performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang
etika (Rivai, 2004).
a. Penilaian kinerja sendiri memiliki beberapa pengertian yaitu:
Suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan
mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan
hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui
seberapa produktif seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama
atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga karyawan,
organisasi, dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat (Schuler &
Jackson, 1996).
b. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan salah satu tolak ukur
kerja individu. Menurut Robbins yang dikutip oleh Rivai (2004),
menyatakan bahwa ada tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja
individu yaitu:
(a) Tugas individu
(b) Perilaku individu
(c) Ciri individu
Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalam
pekerjaan itu. Prestasi yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja
yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat imbalan. Suatu kinerja individu
dapat ditingkatkan apabila ada kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan.
Kinerja individu sendiri dipengaruhi oleh kepuasan kerja.
pengirim pesan dengan penerima pesan sehingga komunikasi dapat berjalan
dengan baik. Penilaian kinerja dilakukan untuk memberi tahu karyawan apa yang
diharapkan pengawas untuk membangun pemahaman yang lebih baik satu sama
lain. Penilaian kinerja menitikberatkan pada penilaian sebagai suatu proses
pengukuran sejauh mana kerja dari orang atau sekelompok orang dapat
bermanfaat untuk mencapai tujuan yang ada.
Schuler dan Jackson (1996) menjelaskan bahwa sebuah studi yang
dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi
kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam
kategori, yaitu:
a. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
b. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri
seseorang dengan berjalannya waktu.
c. Pemeliharaan sistem.
d. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi
peningkatan.
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tapi
berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat imbalan, dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan dan sifat-sifat individu. Oleh karena itu, menurut
model partner-lawyer (Donnelly, Gibson and Invancevich dalam Winardi, 2001),
kinerja individu pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor; (a) harapan
mengenai imbalan; (b) dorongan; (c) kemampuan; kebutuhan dan sifat; (d)
tingkat imbalan dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja pada dasarnya
ditentukan oleh tiga hal, yaitu: (1) kemampuan, (2) keinginan dan (3) lingkungan.
Oleh karena itu, agar mempunyai kinerja yang baik, seseorang harus
mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui
pekerjaannya. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini kinerja yang baik tidak akan
tercapai. Dengan kata lain, kinerja individu dapat ditingkatkan apabila ada
kesesuaian antara pekerjaan dan kemampuan. Kinerja individu dipengaruhi oleh
kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri adalah perasaan individu terhadap
pekerjaannya. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh
pekerjaannya secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya.
2.4 Faktor-faktor yang Meningkatkan Kinerja
Perusahaan menghasilkan tenaga kerja yang berprestasi, terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu “Faktor Kemampuan dan Faktor Motivasi”
(Mangkunegara, 2000).
a. Faktor Kemampuan
Kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan realiti, artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata- rata
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil untuk
mengerjakan pekerjaannya, maka akan lebih mudah mencapai prestasi
kerja yang diharapkan, oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Jenis-jenis kemampuan tenaga
1) Kecerdasan
2) Menganalisis
3) Prakarsa
4) Bijaksana
5) Mengambil keputusan
6) Organisasi
7) Pengetahuan tentang pekerjaan
8) Komunikasi
9) Kepemimpinan
b. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi
dan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi. Jenis-jenis sikap atau tingkah laku
antara lain:
1) Rajin
2) Rasional
3) Bertanggungjawab
4) Jujur atau dapat dipercaya
5) Ingin maju atau berprestasi
6) Memiliki semangat bekerja sama
7) Membela kepentingan perusahaan
8) Dapat berdiri sendiri
9) Optimis
2.5 Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja
Motivasi, produktifitas dan kinerja akan meningkat jika tingkat kepuasan
kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan tinggi. Menurut Herzberg dalam
Winardi (2001), menemukan kluster-kluster faktor-faktor, terpisah dan khusus,
yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja
lebih sering dihubungkan dengan prestasi, rekognisi, karakteristik-karakteristik
pekerjaan, tanggung jawab dan kemajuan. Kepuasan kerja itu sendiri dapat
diartikan sebagai “hasil kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan mengenai
apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari pekerjaannya dibandingkan
dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas
atau berhak baginya” (Gomes, 2003). Dapat pula disimpulkan jika karyawan
menerima hasil dari pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkannya maka akan
diperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan akan
menggerakkan motivasi yang kuat, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual disusun untuk memberikan gambaran atas fenomena
permasalahan meningkatnya jumlah karyawan yang berhenti dari Bank OCBC
NISP Tbk Metro Medan. Meningkatnya jumlah karyawan yang berhenti salah
satunya disebabkan kepuasan kerja karyawan yang rendah. Menurut Hezberg
dalam Two Factor Theory (Teori Dua Faktor), ada dua faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja seseorang. Pertama, faktor yang membuat orang merasa puas.
Kedua, faktor yang membuat orang merasa tidak puas. Pandangan lain dua faktor
yang dimaksud dalam teori ini adalah adanya dua rangkaian kondisi. Pertama,
kondisi yang menyebabkan orang merasa tidak puas, jika kondisi itu ada dan tidak
diperhatikan maka orang itu tidak akan termotivasi.
Kondisi kedua, digambarkan Hezberg sebagai serangkaian kondisi
intrinsik, apabila kepuasan kerja terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan
tingkat motivasi kerja yang kuat sehingga dapat menghasilkan kinerja kerja yang
baik. Hezberg menemukan factor-faktor, terpisah dan khusus, yang berkaitan
dengan kepuasan kerja dan ketidak puasan kerja. Kepuasan kerja lebih sering
dihubungkan dengan salah satunya adalah kinerja (Winardi, 2001). Adapun
faktor-faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan diamati dari
teori motivasi Hezberg dalam Yuli (2005) yang terdiri dari:
a. Pendapatan atau Kompensasi
b. Aktivitas Kerja
d. Promosi Karir
e. Kelompok Kerja
f. Kondisi Kerja
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti membuat
kerangka konseptual yang terlihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Kepuasan karyawan dipengaruhi banyak faktor, akan tetapi didalam
penelitian ini dibagi hanya 6 (enam) faktor yakni kompensasi, aktivitas kerja,
pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja, kondisi kerja pada
saat ini. Keenam faktor tersebut dijabarkan dalam bentuk berbagai dimensi
sehingga faktor tersebut dapat diukur. Hasil pengukuran terhadap persepsi
karyawan, kemudian dilakukan pengolahan untuk mendapatkan faktor mana dari
keenamnya yang paling berpengaruh. Kompensasi
Kepuasan Karyawan Aktivitas Kerja
Pengawasan
Promosi Karir
Hubungan dalam Kelompok Kerja
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan yang
terletak di Jl. S. Parman Medan selama 12 (dua belas) minggu mulai bulan
Desember 2011 hingga Februari 2012 seperti terlihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan Desember 2011 - Februari 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembuatan Proposal Geladikarya
2 Kolokium
3 Pengumpulan dan Analisis Data
4 Menyusun Geladikarya 5 Seminar Perusahaan 6 Penyusunan Akhir
Geladikarya 7 Sidang Akhir
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey, yakni
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan -
hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sekaran, 2006).
4.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun oleh peneliti, yang
kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan (Kuncoro,
2003). Hipotesis pada penelitian ini terdiri dari 6 (enam) hipotesis yakni:
a. Hipotesis Variabel Kompensasi
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara kompensasi dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara kompensasi dengan kepuasan
kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
b. Hipotesis Variabel Aktivitas Kerja
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara aktivitas kerja dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara aktivitas kerja dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
c. Hipotesis Variabel Pengawasan
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara pengawasan dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara pengawasan dengan kepuasan
d. Hipotesis Variabel Promosi Karir
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara promosi karir dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara promosi karir dengan kepuasan
kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
e. Hipotesis Variabel Hubungan dalam Kelompok Kerja
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara hubungan dalam
kelompok kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada Bank
OCBC NISP Tbk Metro Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara hubungan dalam kelompok
kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP
Tbk Metro Medan.
f. Hipotesis Variabel Kondisi Kerja
- Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara kondisi kerja dengan
kepuasan kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro
Medan.
- Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara kondisi kerja dengan kepuasan
kerja karyawan pada Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
4.4 Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen
diuraikan definisi operasional variabel dan skala pengukuran yang digunakan,
seperti terlihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Dimensi/Indikator Skala Pengukuran Kompensasi
(X1)
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
Keadilan dalam
Aktivitas kerja merupakan kegiatan atau rutinitas kerja yang dilakukan karyawan, yang terdiri dari tugas
tanggungjawab Skala Likert
Pengawasan (X3)
Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Kecermatan dan proses komunikasi oleh
Promosi karir adalah perencanaan karir seseorang pada pekerjaan yang lebih baik dalam bentuk bertanggung jawab yang lebih besar, status yang lebih, skill yang lebih tinggi berdasarkan ukuran kepuasan kerja yang ditetapkan
Adanya kemungkinan
Interaksi karyawan dalam lingkungan
perusahaan/organisasi/ instansi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan yang mana akan menimbulkan tingkat kepuasan kerja karyawan mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja
Kondisi lingkungan kerja
Kondisi alat-alat kerja Likert Skala
Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
Bentuk perasaan dan ekspresi seseorang ketika dia mampu/tidak mampu memenuhi harapan dari proses kerja dan kepuasannya.
Kecakapan
Kemampuan dalam melaksanakan tugas
Skala Likert
4.5 Populasi dan Sampel 4.5.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi pada
penelitian ini adalah karyawan Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan yang masih
aktif bekerja hingga Nopember 2011 yakni sebanyak 172 orang.
4.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
tersebut (Sugiyono, 2004). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
metode probability sampling, dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini dilakukan melalui simple random sampling, yaitu pemilihan sampel secara
acak sederhana, pengambilan sampel secara random sederhana dilakukan dengan
undian, yaitu mengundi nama-nama subjek dalam populasi. Cara ini diawali
dengan membuat daftar nama dan nomor subjek karyawan yang memenuhi
karakteristik sebagai populasi. Karyawan yang dijadikan sampel adalah karyawan
yang dapat berkomunikasi dengan baik dan bersedia meluangkan waktu.
Selanjutnya, penentuan jumlah sampel yang dianggap representatif, yaitu
menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Umar, 2003):
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 63 karyawan. n
=
1 + Ne2
n =
1 + (172 x (10%)2 ) =
63,24 172
N
Keterangan : n = Besar Sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10 %)
4.6 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer dikumpulkan melalui angket (kuesioner), kepada karyawan
Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan.
b. Data Sekunder dikumpulkan melalui studi dokumentasi seperti dokumen
atau laporan terutama di bagian Sumber Daya Manusia Bank OCBC
NISP Tbk Metro Medan.
4.7 Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
merupakan sekumpulan item yang digunakan untuk menanyakan hal yang ingin
diukur atau diketahui.
1. Penyusunan Alat Ukur
Didalam mengembangkan dan menyusun kembali pertanyaan diperhatikan
teknik pembuatan kuesioner sebagai berikut (Ghozali, 2002) :
a. Memenuhi tujuan kuesioner yaitu memperoleh informasi persepsi
karyawan yang relevan dengan tujuan survey dengan tingkat kesahihan
dan kehandalan yang tinggi.
b. Menggunakan jenis pertanyaan tertentu dan dipilih jenis pertanyaan
kombinasi dengan skala likert 1 sampai 5.
c. Memenuhi kriteria kesederhanaan kata-kata, jelas, berlaku bagi semua
tidak memuat informasi yang tidak dimiliki responden, tidak memuat
hal-hal yang bersifat pribadi dan peka serta tidak bersifat klise.
2. Pengujian Alat Ukur
Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur apabila
alat ukur tersebut dapat menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat.
a. Uji Validitas
Uji ini ditujukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi bila alat tersebut memberikan hasil
ukur yang sesuai dengan pengukuran. Analisis validitas yang
digunakan adalah uji korelasi product moment dan diolah
menggunakan program SPSS versi 17. Uji validitas dapat diketahui
dengan membandingkan antara r hitung dari hasil olahan komputer
dengan r tabel dari tabel r product moment. Singarimbun dan Effendi
(1995), validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara
menghitung korelasi antara masing – masing pernyataan skor butir (X)
dengan skor total ( y ) menggunakan rumus teknik korelasi Product
Moment yang rumusnya sebagai berikut :
rxy = 2
dimana rxy = Koefisien korelasi Product Moment
N = Jumlah sampel
x = Skor butir
Perhitungan valid tidaknya suatu butir pertanyaan dilakukan dengan
cara membandingkan angka koefisien korelasi butir dengan angka
tabel. Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu
dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy) dan nilai signifikansinya
(probabilitas statistik) pada item korelasi yang menyatakan hubungan
antara skor pertanyaan dengan skor total. Dengan jumlah sampel
sebanyak 63 responden, maka dilakukan analisis korelasi antara skor
pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai probabilitas statistik <
level of significant 5% = 0,05, maka dapat dinyatakan item tersebut
valid, sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dinyatakan valid.
Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukan tingkat kekuatan suatu
alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Reliabilitas sering
diartikan juga sebagai keajegan atau konsisten (Sugiyono, 2004). Hal
ini berati bahwa suatu alat ukur memiliki reliabilitas sempurna apabila
hasil pengukuran diujikan berkali – kali terhadap subyek yang sama
selalu menunjukan hasil atau skor yang sama. Alat ukur dikatakan
reliabel apabila alat ukur tersebut mempunyai kendala dalam
pengukuran rumus yang digunakan adalah rumus koefisien alpha.
2 2
1
1 x
j s
s
k k
Dimana k = Banyaknya belahan tes
Sj2 = Varian belahan ; j = 1, 2, ... k
Dalam suatu kelompok item – item pertanyaan dinyatakan reliabel
bilamana angka koefisisen 0,60. Untuk pengujian reliabilitas
dilakukan dengan teknik cronbach alpha, dengan jumlah sampel 63
responden. Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliable apabila
nilai ralpha > 0,60. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini
dilakukan dengan bantuan program program SPSS versi 17.
4.8 Analisis Data
Analisis data yang digunakan meliputi analisis regresi berganda, analisis
secara serentak (Uji F) dan analisis secara parsial (Uji t) dengan bantuan software
SPSS versi 17.
4.8.1 Analisa Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah data berpengaruh dari
variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5, X6) terhadap variabel dependen (Y)
dengan model regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ b6X6
dimana :
Y = Variabel dependen (Kepuasan Karyawan)
a = Konstanta
b = Koefisisen regresi yang menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen.
X = Variabel independen yang terdiri dari:
X1 = Kompensasi
X2 = Aktivitas Kerja
X3 = Pengawasan Kerja
X5 = Hubungan dalam Kelompok Kerja
X6 = Kondisi Kerja
4.8.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji Secara Serentak (Uji F)
Pengujian hipotesis dengan uji F menurut Sugiyono (2004) dilakukan
dengan langkah-langkah:
a. Membuat formulasi hipotesis
Ho : b1 ≠ b2 ≠b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠b6 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan dari kompensasi, aktivitas kerja,
pengawasan, promosi karir, hubungan dalam kelompok kerja dan kondisi
kerja secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan.
b. Menentukan level signifikasi dengan F tabel
Mencari F – hitung dengan rumus:
F – hitung = R2 / ( k – 1 )
( 1 – R2 ) / ( n – k )
c. Mengambil keputusan
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima
Jika F hitung = F tabel, maka Ho diterima
Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak
4.8.3 Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis dengan uji t menurut Sugiyono (2004) dilakukan
dengan langkah-langkah:
a. Membuat formulasi hipotesis
Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen (x)
terhadap variabel dependen (y).
Ha : b1 ≠ 0 ( hipotesis alternatif )
Artinya ada pengaruh yang signifikan dari varibel independen (x) terhadap
variabel dependen (y).
b. Menentukan level signifikasi dengan menggunakan t tabel.
c. Menghitung nilai t – statistik dengan rumus:
t hitung =
2 1 1
1 2 1 1
1 2 2 2
y y r
k n ry
d. Mengambil keputusan
Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima
Jika t hitung = t tabel, maka Ho diterima
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Sejarah Singkat
Bank OCBC NISP Tbk (sebelumnya dikenal dengan nama Bank NISP
Tbk) merupakan bank tertua keempat di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 4
April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En
Deposito Bank. Bank OCBC NISP Tbk kemudian berkembang menjadi bank
yang solid dan handal, terutama melayani segmen Usaha Kecil dan Menengah
(UKM). Bank OCBC NISP Tbk resmi menjadi bank komersial pada tahun 1967,
bank devisa pada tahun 1990 dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 1994.
Pada akhir tahun 1990-an, Bank OCBC NISP Tbk berhasil melewati krisis
keuangan Asia dan jatuhnya sektor perbankan di Indonesia, tanpa dukungan
obligasi rekapitalisasi pemerintah. Bank OCBC NISP Tbk pada saat itu menjadi
salah satu bank di Indonesia yang melanjutkan penyaluran kreditnya segera
setelah krisis. Inisiatif ini memungkinkan Bank mencatat pertumbuhan yang
tinggi.
Reputasi Bank OCBC NISP Tbk yang baik di industrinya dan
pertumbuhannya yang menjanjikan, telah menarik perhatian International Finance
Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, yang kemudian menjadi
pemegang saham pada tahun 2001 - 2010 dan dari OCBC Bank-Singapura yang
kemudian menjadi pemegang saham Bank OCBC NISP Tbk dan akhirnya
tender sejak tahun 2004. OCBC Bank-Singapura saat ini memiliki saham
sebesar 85.06% di Bank OCBC NISP Tbk. Dengan dukungan dari OCBC
Bank-Singapura, Bank OCBC NISP Tbk telah menetapkan program yang agresif untuk
memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi
dan jaringan kantor. Program ini yang kemudian memicu kepindahan kantor pusat
ke Bank OCBC NISP Tbk Tower di pusat Jakarta, yang memungkinkan Bank
OCBC NISP Tbk memiliki akses langsung ke pusat bisnis di Indonesia.
Bank OCBC NISP Tbk saat ini memiliki lebih dari 6.000 karyawan yang
memiliki motivasi tinggi untuk melayani nasabah di 408 kantor yang meliputi 88
kota di Indonesia. Profil pemegang saham pengendali, OCBC Bank Singapura
merupakan bank lokal tertua di Singapura, dengan jaringan, kantor perwakilan
serta perusahaan afiliasi di 15 negara dan teritori termasuk Singapura, Malaysia,
Indonesia, Cina, Hong Kong, Brunei, Jepang, Australia, Inggris dan Amerika.
Anak perusahaan OCBC Bank, Great Eastern Holding, adalah grup asuransi
terbesar di Singapura dan Malaysia dalam hal aset dan pangsa pasar. Sedangkan
anak perusahaan yang bergerak di bidang manajemen aset, Lion Global Investors,
adalah salah satu perusahaan manajemen investasi swasta terbesar di Asia
Tenggara.
5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Bank OCBC NISP Tbk adalah “Menjadi Bank pilihan dengan
standar dunia yang diakui kepeduliannya dan terpercaya”. Bank OCBC NISP Tbk
berusaha dan bekerja sebagai warga korporat terhormat yang mampu
Menyediakan dan mengembangkan pelayanan keuangan yang inovatif,
berkualitas dan melebihi harapan masyarakat yang dinamik dengan hasil
terbaik.
Membina jejaring kerjasama saling menguntungkan yang dilandasi rasa
saling percaya.
Menciptakan lingkungan kerja yang meningkatkan profesionalisme dan
mendorong pembaharuan organisasional dengan semangat kekeluargaan.
Membangun kepercayaan publik melalui perilaku etikal, peduli dan
hati-hati (prudent).
5.3 Produk Bank OCBC NISP Tbk
Tanda OCBC NISP Tbk
Tabungan untuk mendukung kebutuhan transaksi sehari-hari dengan
pilihan mata uang Rupiah, Dollar Amerika, atau Dollar Singapura,
dengan tambahan fasilitas point reward dan dikemas dalam berbagai
program promosi yang memberikan aneka pilihan hadiah menarik.
Taka OCBC NISP Tbk
Investasi Berjangka dengan kepastian target dana, yang dilengkapi dengan
jaminan perlindungan asuransi jiwa untuk membantu nasabah
mewujudkan berbagai rencana masa depan.
Tabungan Harian OCBC NISP Tbk
Tabungan Harian OCBC NISP Tbk Tabungan dalam mata uang Rupiah
dengan suku bunga kompetitif yang menjadikan dana simpanan
Mighty Savers™ OCBC NISP Tbk
Tabungan junior dengan metode edukatif yang seru untuk
mengajak anak belajar menabung dengan tiga pilihan mata uang: Rupiah,
Dolar Amerika atau Dollar Singapura, dengan tambahan benefit bebas
biaya administrasi, gratis asuransi ( jiwa dan rawat inap) dan
memberikan aneka pilihan hadiah edukatif yang menarik.
Giro OCBC NISP Tbk
Rekening yang memberikan sarana yang bernilai tambah dalam
mendukung transaksi bisnis baik perorangan maupun non
perorangan, yang tersedia dalam mata uang IDR dan berbagai mata
uang utama dunia (USD, SGD, AUD, GBP, EUR, JPY, CAD, HKD,
CHF).
Multicurrency OCBC NISP Tbk
Rekening yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam
mengelola beberapa mata uang asing utama dunia dan mata uang IDR
hanya dalam satu rekening untuk memenuhi kebutuhan transaksi usaha
maupun alternatif investasi.
Deposito OCBC NISP Tbk
Investasi optimal dalam berbagai pilihan mata uang asing (IDR, USD,
SGD, AUD, EUR, GBP, JPY) dengan tingkat pengembalian yang
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hasil analisis dari pengolahan data yang terdiri
dari uraian hasil kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi dasar dan uji
asumsi klasik, serta uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda.
6.1 Uraian Hasil Kuesioner
Dengan meggunakan teknik simple random sampling, 63 kuesioner yang
disebarkan kepada karyawan di Bank OCBC NISP Tbk Metro Medan, diperoleh
pandangan dan sikap dari karyawan terhadap variabel independen yang terdiri dari
kompensasi, aktivitas kerja, pengawasan, promosi karir, hubungan kelompok
kerja, dan kondisi kerja terhadap variabel dependen yakni kepuasan kerja.
6.1.1 Jawaban Variabel Kompensasi
Variabel Kompensasi dengan indikator pertanyaan:
a. Gaji yang diberikan sesuai dengan beban dan tanggungjawab kerja saya saat
ini.
b. Gaji yang saya terima saat ini cukup kompetitif dengan perusahaan pesaing
c. Secara keseluruhan tunjangan yang saya terima telah memenuhi kebutuhan
saya dengan baik.
d. Gaji dan pendapatan karyawan selalu diberikan tepat waktu.
Dari 4 (empat) pertanyaan diatas, 3 (tiga) pertanyaan valid, sehingga
pertanyaan yang tidak valid tidak diuraikan. Adapun jawaban dari responden
Tabel 6.1 Distribusi Jawaban Variabel Kompensasi
No Pertanyaan Jumlah
Frekuensi (%)
1.
Gaji yang diberikan sesuai dengan beban dan tanggungjawab kerja saya saat ini a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
2 kompetitif dengan perusahaan pesaing a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
1
Secara keseluruhan tunjangan yang saya terima telah memenuhi kebutuhan saya dengan baik
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
3
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari Tabel 6.1 dapat diketahui item pertanyaan pertama didominasi oleh
jawaban netral sebanyak 26 orang atau 41,27% dan sangat setuju sebanyak 2
orang atau 3,18%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya
menyatakan bahwasanya gaji yang diberikan sesuai dengan beban dan tanggung
jawab kerja.
Pada item pertanyaan kedua, jawaban netral juga merupakan jawaban yang
paling banyak muncul dengan jumlah 21 orang atau 33,33% kemudian jawaban
sangat setuju sebanyak 1 orang atau 1,59%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menilai netral terhadap gaji yang diterima cukup kompetitif
Pada item pertanyaan ketiga, jawaban netral juga merupakan jawaban yang
paling banyak muncul dengan jumlah 27 orang atau 42,86% dan yang menjawab
sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4,76% Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar responden menilai netral terhadap tunjangan yang diterima telah memenuhi
kebutuhan responden dengan baik.
Dari tiga item pertanyaan, semua jawaban pertanyaan berada pada jawaban
netral, hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian netral
terhadap kompensasi karyawan.
6.1.2 Jawaban Variabel Aktivitas Kerja
Variabel Aktivitas Kerja dengan indikator pertanyaan:
a. Tugas yang diberikan kepada saya saat ini sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan saya.
b. Saya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya.
c. Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sesuai dengan job description yang
diberikan oleh perusahaan.
d. Uraian kerja yang dibebankan kepada saya jelas.
e. Saya memiliki semangat kerja yang tinggi.
Dari 5 (lima) pertanyaan diatas, hanya 2 (dua) pertanyaan valid yakni
pertanyaan (c) dan (d), sehingga pertanyaan yang tidak valid tidak diuraikan.
Tabel 6.2 Distribusi Jawaban Variabel Aktivitas Kerja
No Pertanyaan Jumlah
Frekuensi (%)
1.
Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sesuai dengan job description yang diberikan oleh perusahaan
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
10
Uraian kerja yang dibebankan kepada saya jelas
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
4
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari Tabel 6.2 dapat diketahui pada item pertanyaan pertama, jawaban
setuju juga merupakan jawaban yang paling banyak muncul dengan jumlah 34
orang atau 53,97% dan yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau
0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai setuju
terhadap pekerjaan yang dilakukan saat ini sesuai dengan job description yang
diberikan oleh perusahaan.
Pada item pertanyaan kedua, jawaban setuju juga merupakan jawaban yang
paling banyak muncul dengan jumlah 39 orang atau 61,90% dan yang menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden menilai setuju terhadap uraian yang diberikan sangat
jelas.
Dari kedua pertanyaan item diatas, jawaban setuju paling dominan, hal ini
menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian positif terhadap aktivitas
6.1.3 Jawaban Variabel Pengawasan
Variabel Pengawasan dengan indikator pertanyaan:
a. Atasan saya selalu memberikan arahan yang jelas untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.
b. Atasan saya selalu melibatkan bila ada berbagai masalah penting dalam
pekerjaan.
c. Atasan saya selalu mengambil tindakan tegas jika terjadi masalah yang
semakin memburuk.
Adapun jawaban dari responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.3
Tabel 6.3 Distribusi Jawaban Variabel Pengawasan
No Pertanyaan Jumlah
Frekuensi (%)
1.
Atasan saya selalu memberikan arahan yang jelas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
12 berbagai masalah penting dalam pekerjaan a. Sangat Setuju
b. Setuju c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7
Atasan saya selalu mengambil tindakan tegas jika terjadi masalah yang semakin
e. Sangat Tidak Setuju
10
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden pada umumnya menilai
setuju terhadap pemberian arahan yang jelas untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pada item pertanyaan kedua, jawaban setuju juga merupakan jawaban
yang paling banyak muncul dengan jumlah 33 orang atau 52,38% kemudian
jawaban terbanyak kedua adalah sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai setuju terhadap
keterlibatan karyawan kepada atasan dalam menyelesaikan masalah penting dalam
pekerjaan.
Pada item pertanyaan ketiga, jawaban setuju merupakan jawaban yang
paling banyak muncul dengan jumlah 37 orang atau 58,73% dan yang menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden setuju terhadap pengambilan tindakan tegas atasan jika
terjadi masalah.
Dari ketiga item pertanyaan diatas, semua jawaban pertanyaan berada
pada jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan
penilaian positif terhadap pengawasan yang dilakukan perusahaan.
6.1.4 Jawaban Variabel Promosi Karir
Variabel Promosi karir terdiri dari indikator pertanyaan:
a. Perusahaan memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang ingin maju dalam karir.
b. Atasan selalu mendukung setiap ada peluang untuk promosi.
c. Perusahaan memberikan informasi kepada karyawan untuk lowongan dan promosi di bagian lain.
Tabel 6.4 Distribusi Jawaban Variabel Promosi Karir
No Pertanyaan Jumlah
Frekuensi (%)
1.
Perusahaan memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang ingin maju dalam karir
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7
Atasan selalu mendukung setiap ada peluang untuk promosi
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
4
Perusahaan memberikan informasi kepada karyawan untuk lowongan dan promosi di bagian
e. Sangat Tidak Setuju
8
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari Tabel 6.4 dapat diketahui item pertanyaan pertama didominasi oleh
jawaban setuju sejumlah 28 orang atau 44,44% dan sangat tidak setuju 0 orang
atau 0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada umumnya menyatakan
setuju apabila perusahaan memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan yang
ingin maju dalam karir.
Pada item pertanyaan kedua, jawaban netral juga merupakan jawaban
yang paling banyak muncul dengan jumlah 27 orang atau 42,86% kemudian
jawaban sangat tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3,18%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menilai netral apabila atasan selalu mendukung
Pada item pertanyaan ketiga, jawaban netral juga merupakan jawaban
yang paling banyak muncul dengan jumlah 25 orang atau 39,68% kemudian
sangat tidak setuju 1 orang atau 1,59%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
responden menilai netral terhadap pemberian informasi oleh perusahaan kepada
karyawan untuk lowongan dan promosi di bagian lain.
Dari ketiga item pertanyaan, 2 (dua) jawaban pertanyaan berada pada
jawaban netral. Hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan penilaian
netral terhadap promosi karir karyawan.
6.1.5 Jawaban Variabel Hubungan dalam Kelompok Kerja
Variabel Hubungan dalam Kelompok Kerja dengan indikator pertanyaan:
a. Kerjasama dan komunikasi selalu terjalin diantara sesama karyawan.
b. Anggota team selaras mengenai tujuan bersama yang akan dicapai.
Tabel 6.5 Distribusi Jawaban Variabel Hubungan dalam Kelompok Kerja
No Pertanyaan Jumlah
Frekuensi (%)
1.
Kerjasama dan komunikasi selalu terjalin diantara sesama karyawan
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
14
Anggota team selaras mengenai tujuan bersama yang akan dicapai
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
11
Saya diberlakukan sebagai anggota yang penting di perusahaan ini
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Netral d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
8
Sumber : Data Primer Diolah, 2012
Dari Tabel 6.5 dapat diketahui item pertanyaan pertama didominasi oleh
jawaban setuju sejumlah 35 orang atau 55,56% sedangkan tidak setuju dan sangat
tidak setuju 1 orang atau 1,59%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada
umumnya menyatakan setuju terhadap selalu terjalinnya kerjasama dan
komunikasi diantara sesama karyawan.
Pada item pertanyaan kedua, jawaban setuju juga merupakan jawaban
yang paling banyak muncul dengan jumlah 39 orang atau 61,90%, kemudian
jawaban sangat tidak setuju sebanyak 0 orang atau 0%. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menilai setuju apabila anggota team selaras