• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN PANTAI LOVINA (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng-Bali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KAWASAN PANTAI LOVINA (Studi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng-Bali)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA DINAS PARIWISATA DALAM PENGEMBANGANPOTENSI

PARIWISATA KAWASAN PANTAI LOVINA (Studi di Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Buleleng-Bali)

Oleh: LISA HANDAYANI (02230050)

Government Science

Dibuat: 2007-01-29 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pengembangan pariwisata

Penelitian ini dilatar belakangi oleh suatu keinginan menggambarkan bagaimana Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng untuk mengembangkan potensi pariwisata kawasan Pantai Lovina. kawasan Wisata Pantai Lovina memiliki potensi alam yang sangat indah, seperti terumbu karang, taman laut, serta lumba-lumba yang memiliki habitat di kawasan Pantai Lovina dan keindahan pantainya untuk menikmati sunrise maupun sunset, berenang dan

pemandangan alam bawah laut yang baik untuk snorkeling (menyelam). Permasalahan yang timbul dalam upaya pengembangan potensi wisata kawasan Pantai Lovina ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan Disbudpar dalam pengembangan potensi Kawasan Wisata Pantai Lovina, serta faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengembangan potensi wisata kawasan Pantai Lovina.

Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Pada penelitian ini

menggunakan subyek penelitian. Subyeknya adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kasie Daya TarikWisata, Kabid Pengembangan Pariwisata, Kasie Penyuluhan dan Pelayanan Informasi, dan Kasie Promosi. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode wawancara, dokumentasi dan observasi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut : Lovina sebagai kawasan wisata yang merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Dalam pengembangan obyek wisata Pantai Lovina ada beberapa faktor pendukung yakni 1). Ditetapkannya Lovina sebagai kawasan wisata, dengan dikeluarkannya SK Gubernur Propinsi Bali No.528 dan Perda No.4 Tahun 1999 bahwa Buleleng memiliki dua kawasan pariwisata yaitu Lovina dan Batu Ampar dan keduanya merupakan kawasan wisata yang sama-sama berada di daerah pesisir pantai 2). Adanya obyek dan daya tarik wisata seperti ptensi alam lumba-lumba, terumbu karang, taman laut, kesenian sapi gerumbungan, megangsing seni tari dan keindahan panorama bawah laut dan desa-desa unik yang masih asli yang merupakan penduduk Bali aga yakni keturunan Bali Mojopahit . Disamping adanya pendukung ada juga kendala-kendala atau hambatan yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dalam upaya pengembangan potensi Pantai Lovina adalah 1). Belum optimalnya penataan & pengembangan potensi pariwisata,dapat dilihat dengan adanya pencemaran lingkungan yang dilakukan di sekitar kawasan wisata Pantai Lovina yang sangat mengganggu dan mencemari lingkungan dan tentu saja jika dibiarkan akan membawa dampak yang buruk bagi kawasan wisata Pantai Lovina. 2). Aksebilitas/ jarak, disini yaitu jarak antara kawasan wisata Pantai Lovina yang jauh dari pusat keramaian kunjugan wisatawan yang sentralnya berada di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang tentu saja menghambat pengembangan wisata karena wisatawan merasa enggan untuk berkunjung diakibatkan jarak yang terlalu jauh 3). Kurangnya sumber dana yang sebagai modal utama dalam proses

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan untuk warga desa penganten dalam pemberian materi dan penyuluhan tentang budidaya ikan lele yang bertempat di balai desa penganten.. Kegiatan ini

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel harga dan strategi promosi terhadap keputusan pembelian

Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi di mana pendapatan seseorang atau sekelompok orang berada di bawah garis kemiskinan sehingga kurang mencukupi untuk memenuhi

germinated shoot. f) Cell colony formation and plant regeneration from suspension protoplasts of dallisgrass. 2) Isolated protoplasts from suspension cells. 7) Shoot formation

(Pendidikan Fisika Indonesia : Kapita Selekta. Fisika dan Pembelajaran.. pengetahuan yang sudah ada tanpa mengadakan perubahan-perubahan.Implikasi- implikasi teori

MA Al-Ihsan beralamat Buluh Rampai Indragiri Hulu kegiatan pembelajaran di MA Al-Ihsan sudah berjalan dengan baik. Para peserta didik sangat aktif dalam mengikuti

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang berlandaskan ajaran Islam dan

[r]