• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA

PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Lambang Prasetyo Utomo NIM 201210080311091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA

PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN KARYA YUSHITO USUI

SKRIPSI

Oleh:

Lambang Prasetyo Utomo NIM 201210080311091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Lambang Prasetyo Utomo

NIM : 201210080311091

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas akhir dengan judul :

Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa Pada Komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui adalah hasil karya saya dan dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskahini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah tugas akhir ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAT, saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku

3. Tugas akhir ini dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Malang,10 Juni 2016

(6)

Lambang Prasetyo Utomo

ABSTRAK

Lambang Prasetyo Utomo, 2016. Pelanggaran Prinsip Kesantunan Berbahasa pada Komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Malang, Pembimbing: (1) Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si., M.Pd (2) Musaffak, M.Pd

Kata Kunci : analisis, Prinsip Kerjasama, Prinsip Kesopanan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan yang digunakan sebagai sarana penciptaan humor dalam komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui. Subjek penelitian ini adalah komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui., objek penelitiannya adalah pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara teknik baca, catat dan memberi kode. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Dalam penelitian ini pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan ada dalam setiap cerita pada komik Crayon Shinchan Karya Yushito Usui. Pelanggaran prinsip kerja sama meliputi maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan pelaksanaan, selanjutnya pelanggaran prinsip kesopanan meliputi maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan dan maksim kesimpatian.

Pada prinsip kerja sama berupa maksim kuantitas yang harus memberikan informasi secukupnya, maksim kualitas harus memberikan informasi yang sebenarnya sesuai dengan bukti, maksim relevansi harus memberikan informasi yang relevan, maksim pelaksanaan harus memberikan informasi secara langsung, jelas, dan tidak kabur, jika di dalam empat maksim tersebut terjadi suatu pelanggaran maka termasuk dalam pelanggaran prinsip kerja sama.

(7)

sendiri dan orang lain, maksim kesimpatian memaksimalkan rasa simpati terhadap diri sendiri dan orang lain. jika di dalam enam maksim tersebut terjadi suatu pelanggaran maka termasuk dalam pelanggaran prinsip kesopanan.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-nya, tak lupa selawat serta salam pada

junjungan besar Nabi Muhammad S A W. sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “PELANGGARAN PRINSIP

KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMIK CRAYON SHINCHAN

KARYA YUSHITO USUI” ini digunakan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar sarjana.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari

berbagai pihak, baik material maupun spiritual yang mendukung terselesainya

penelitian ini. Untuk itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Drs. Fauzan M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi

(8)

4. Purwati Anggraini, S.S., M.Hum, selaku Sekertaris Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing 1

6. Musaffak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 2

7. Bapak Ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan serta

dorongan kepada penulis.

Penulis juga meenrima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 10 Juni 2016

(9)

HALAMAN PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua saya Ayah Wahyu Utomo dan Ibu Hartiwik yang

mendengarkan curahan isi hati waktu pelaksanaan skripsi ini dan tidak

lupa memberikan doa.

2. Kakak saya Nur Zuyina Septiani yang selalu memberikan semangat

setiap hari.

3. Nenek Sumilah dan Tente Ninik Irawati, Selalu Memberikan dukungan

moril dan materil selama saya kuliah di malang .

4. Kakak sepupu saya Shara Permata Sany dan Ainun Afni yang selalu

mengingatkan saya agar mengerjakan skripsi dan cepat lulus.

5. Sahabat saya yang selalu ada buat saya Halim Suwandi yang selalu

memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Mbak Pita Rozalia yang banyak membantu mengerjakan skripsi ini serta

(10)

7. Kakak-kakak saya yang selama saya dimalang Ari Rindawati dan

Muhammad Mukhlis Saktiyawan.

8. Bundaku tercinta yang selama di malang Nela Dian Octora yang selalu

memberikan semangat dan memberikan literature tentang skripsi ini.

9. Teman part time di Jurusan dan karyawan Denok Ayu Putri Wulandari,

Cuti Rahayu Hestuningrum, Kiki Rizqy Fatmawati S.Pd yang selalau

memperingati untuk mengerjakan skripsi.

10.Teman part time di PMB Novita Adi Wilujeng, Lathifah Anggraini

Fahrun Nissa, dan Imroatus Sholihah. Semoga skripsi kalian diperlancar

dan cepat lulus.

11. Ibu Fida Pangesti, Ibu Hidayah Budi Qur’ani, Bapak Arif Setiawan yang selalu memberikan masukan skripsi saya dan memebrikan

literature tentang skripsi ini.

12.Mega Yulia, Feby Nur Fitriana, Nurwhardani, Bungah Wijayanti,

Fauzia Fajar, Terima kasih banyak atas perhatian dan dorongan untuk

cepat melaksanakan tugas akhir ini.

13.Keluarga besar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2012

kelas B terima kasih cerita selama 4 tahun ini dan mungkin

teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang memotivasi

(11)

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh

jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha

mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………...….i

Lembar Persetujuan….………..…ii

Halaman Pengesahan………....iii

Halaman Pernyataan……….………….………....iv

Abstrak………..…v

Kata Pengantar………...vi

Halaman Persembahan...viii

Motto……….……..……….……x

Daftar Isi……….….xi

Daftar Lampiran……….……xiv

Daftar Tabel……….xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……….…………..…..1

1.2 Batasan Masalah……….….5

1.3 Rumusan Masalah………..…..6

1.4 Tujuan Penelitian………..…...6

1.5 Manfaat Penelitian………..…….7

(13)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pragmatik………....…..9

2.2Prinsip Kerja Sama………...……….12

2.2.1 Maksim Kuantitas………..…………..13

2.2.2 Maksim Kualitas………...14

2.2.3 Maksim Relevansi………...15

2.2.4 Maksim Pelaksanan………...15

2.3Prinsip Kesopanan………...16

2.3.1 Maksim Kebijaksanaan………...17

2.3.2 Maksim Kemurahan………...………..19

2.3.3 Makim Penerimaan………...………...20

2.3.4 Maksim Kerendahan Hati………21

2.3.5 Maksim Kecocokan……….22

2.3.6 Maksim Kesimpatian………...23

2.4 Ilokusi ………26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian……….………26

3.2 Jenis Penelitian……….………..26

3.3 Data dan Sumber Data………27

3.4 Teknik Pengumpulan data dan Instrumen Data………...28

3.5 Teknik Pengolahan Data………...31

(14)

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1.1Pelanggaran Prinsip Kerjasama dan Kesopanan………...…34

1.1.1 Pelanggaran Prinsip Kerja Sama ………...……....34

4.1.1.1 Pelanggaran Maksim Kuantitas………..…...…………...34

4.1.1.2Pelanggaran Maksim Kualitas………..…...36

4.1.1.3Pelanggaran Maksim Relevansi………...38

4.1.1.4Pelanggaran Maksim Pelaksanaan………..…40

4.1.2 Pelanggaran Prinsip Kesopanan………..42

4.1.2.1 Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan…………..43

4.1.2.2 Pelanggaran Maksim Kemurahan………...43

4.1.2.3 Pelanggaran Maksim Penerimaan………...44

4.1.2.4 Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati……..……45

4.1.2.5 Pelanggaran Maksim Kecocokan………..…...47

4.1.2.6 Pelanggaran Maksim Kesimpatian………..49

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulam………...50

5.2 Saran……….……...………..51

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Korpus Data .………...……58

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Instrumen Penelitian………30

[image:16.612.161.467.291.546.2]

Tabel 3.2 : Pelanggaran Prinsip Kerjasama……….33

(17)

52

DAFTAR PUSTAKA

Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung : Refika Aditama Jumsari Jusuf, A. Ibrahim, Nikmah A. Sunardjo.1984. Aspek Humor dalam

Sastra Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Leech, Geoffrey (terjemahan M.D.D.Oka,M.A).1993.Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia.

Nababan. 1987. Ilmu Pragmatik (Teori dan Penerapanya). Jakarta: DEPDIKBUD

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rukmi, Maria Indra. 1978. Pak Belalang: suatu cerita humor melayu. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahmanadji, Didiek. 2007. Sejarah Teori Jenis dan Fungsi Humor. Malang: Universitas Negeri Malang

Soeparno. 2002. Dasar-Dasar Linguistik Umum, Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogyakarta.

Tarigan, Henry Guntur. 1957. Pengajaran Pragmatik. Bandung. Angkasa Jaya. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi

Yogyakarta.

Wijana. I Dewa Putu. 2003.kartun . Yogyakarta: Penerbit Ombak

(18)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Manusia dalam kehidupannya melakukan komunikasi dengan manusia lainnya

untuk menyampaikan pesan dan menjalin hubungan sosial. Dalam kaitannya dengan

lingkup hubungan sosial, komunikasi antar manusia dibatasi oleh nilai-nilai yang

disepakati dalam masyarakatnya. Bahasa yang santun merupakan alat yang paling

tepat digunakan dalam berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial tersebut. Hal

tersebut karena bahasa santun memperhatikan kaidah kebahasaan dan tatanan nilai

yang berlaku di dalam masyarakatnya. Berbahasa santun seharusnya mendapatkan

perhatian khusus bagi pengguna bahasa dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Jika

bahasa santun tersebut digunakan dalam interaksi antar manusia satu dengan yang

lainnya dapat berjalan konsisten, maka akan tercipta suatu kondisi masyarakat yang

damai, tenang dan harmonis. Untuk mewujudkan kondisi masyarakat tersebut, maka

salah satu faktor yang sangat menentukan dalam proses pelestarian dan pewarisan

budaya berbahasa santun di masa depan terletak pada generasi muda saat ini.

Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki setiap individu sejak kecil. Anak-anak perlu dibina dan dididik dalam menggunakan bahasa

santun ketika sedang berkomunikasi dengan sesamanya, sebab mereka inilah generasi

(19)

2

dididik untuk dapat berbahasa santun, maka tradisi berbahasa santun tersebut akan

memudar dalam kehidupan bermasyarakat. Sama halnya seperti di kartun anak-anak

saat ini banyak yang mengandung bahasa yang kurang santun namun ada juga yang

menggunakan bahasa yang santun.

Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol

untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian

tertentu. Kartun mempunyai kemampuan besar untuk menarik perhatian,

mempengaruhi sikap maupun tingkah laku. Kartun mengungkap esensi pesan yang

disampaikan dalam gambar yang sederhana, serta karakter yang mudah dikenal dan

dimengerti secara cepat, selain itu kartun juga merupakan gambar yang bersifat dan

bertujuan sebagai humor satir, jadi kartun tidak hanya pernyataan rasa seni untuk

kepentingan seni semata-mata, melainkan mempunyai maksud melucu, bahkan

menyindir dan mengkritik (Wijana, 2003: 4).

Di samping itu kartun tulis pun, seperti dalam cerita komik, bentuk-bentuk

percakapan yang mencerminkan pola sikap dan tingkah laku berbahasa banyak

ditemukan. Sebuah komik, bentuk percakapan berperan menghidupkan cerita.

Percakapan yang digunakan dalam komik percakapan yang sesuai dengan konteks

pemakaian dan seperti situasi nyata penggunaan bahasa oleh masyarakat sehari-hari.

Oleh karena itu, bentuk-bentuk percakapan dalam komik sebagai cermin percakapan

bahasa masyarakat sehari-hari, terutama dalam kaitannya dengan pemakaian prinsip

(20)

3

Menurut Wijana, (2003:3), kartun memiliki peranan sentral dalam kehidupan

manusia, sebagai sarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas

hidup manusia. Masyarakat mengatakan bahwa, membaca wacana kartun, baik yang

bersifat erotis dan protes sosial, berfungsi sebagai pelipur lara. Kartunis berusaha agar

wacana yang diciptakan dalam kartun sedapat mungkin dapat menarik dan menghibur

pembaca. Cara yang dibuat oleh kartunis menghasilkan sesuatu yang aneh atau unik

yang dapat menimbulkan reaksi yang membuat orang tertawa atau tersenyum saat

membaca wacana tersebut, sedangkan humor adalah suatu unsur yang sangat

diperlukan dalam proses penciptaan karya tersebut.

Menurut Yule (2006: 3-4), dalam linguistik teori yang membahas bagaimana

bahasa itu digunakan adalah pragmatik. Pragmatik adalah ilmu bahasa yang

mempelajari makna ujaran si penutur, makna kontekstual, dan makna yang

dikomunikasikan melebihi ujaran yang diucapkan. Selain prinsip kerjasama

pragmatik juga mempunyai teori lain yakni prinsip kesantunan teori Leech (1993), ini

dibagi menjadi enam maksim yaitu maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan,

maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, maksim

kesimpatian dalam berkomunikasi yang harus dipatuhi oleh penutur dan lawan tutur

masih harus dilengkapi dengan prinsip kesantunan. Prinsip kesantunan ini

berhubungan dengan dua peserta percakapan yakni diri sendiri dan orang lain. Diri

sendiri adalah penutur, orang lain adalah lawan tutur, dan orang ketiga yang

dibicarakan penutur dan lawan tutur. Dalam hal ini, penutur harus menunjukkan

(21)

4

Menurut Wijana (2003: 20), dalam kartun tulis salah satunya komik di

dalamnya pengarang atau kartunis berusaha agar komik yang diciptakan pada kartun

sebanyak mungkin dapat menyimpang dari aturan yang telah ada. Salah satu wacana

kartun yaitu Crayon Shinchan karya Yushito Usui. komik ini dikenal oleh masyarakat

dari anak-anak sampai dewasa, di dalamnya tidak hanya ditampilkan pada bentuk

tulis tetapi televisi juga, karena cerita yang ditampilkan berubah-ubah dan menarik

perhatian pembaca dan penonton. Dengan alasan itulah penulis tertarik meneliti

kartun tulis Crayon Shinchan karya Yushito Usui Selain merupakan bacaan yang

mudah dipahami untuk masyarakat diberbagai golongan, juga ditemukan

dialog-dialog maupun gambar-gambar yang digunakan untuk menimbulkan efek lucu bagi

pembacanya. Di dalam kartun ini juga punya keunikan dan hal yang menarik untuk

diteliti karena penyimpangan prinsip kesopanan dan prinsip kerjasama berbeda

dengan komik-komik lainnya karena menggunakan bahasa yang sangat lugas dan

kedua prinsip tersebut dilanggar oleh sang tokoh sehingga pelanggaran berbahasa

lebih terlihat jelas.

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Windy Estiningrum dengan judul

“ Analisis Penyimpangan Prinsip Kerja sama dan Prinsip Kesopanan dalam Acara

Sentilan Senstilun di Metro TV “dalam penelitian tersebut berfokus pada percakapan

dalam acar sentilan sentilun yang dianalsis menggunakan teori pragmatik yakni

prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan, selain itu penelitian terdahulu juga pernah

(22)

5

dalam novel Tiwiek Sa yakni bahasa Jawa yang dianalisis menggunakan prinsip

kerjasama yang di dalamnya terdapat pematuhan kedua prinsip tersebut. Perbedaan

dengan penelitian terdahulu adalah pada fokus beserta objek yang diteliti penelitian

ini menggunakan media cetak dan bukan elektronik, dan dalam media cetak pun juga

dapat melanggar prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan seperti salah satu buku

komik Crayon Sinchan.

Berkaitan dengan latar belakang tersebut, penelitian mengambil percakapan

dalam komik “Crayon Sinchan karya Yushito Usui” sebagai bahan penelitian untuk

dianalisis. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelanggaran

prinsip kerja sama dan kesopanan, dalam komik “Crayon Sinchan karya Yushito

Usui” Berangkat dari hal ini, penulis mengambil judul penelitian “ Pelanggaran

Prinsip Kesantunan Berbahasa Pada Komik Crayon Shincan Karya Yushito Usui

dengan menggunakan pragmatik sebagai ancangannya.

1.2Batasan Masalah

Batasan Masalah yang dikaji adalah prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan

pada setiap cerita di dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui” yang di

dalamnya terdapat pelanggaran terhadap enam maksim pada prinsip kesopanan yaitu

maksim kebijaksanaa, maksim kemurahan, maksim penerimaan, maksim kecocokan,

maksim kerendahan hati, dan maksim kesimpatian. Empat maksim pada prinsip

kerjasama yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim

(23)

6 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, masalah yang ditelti

pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

a. Bagaimana wujud pelanggaran prinsip kerjasama dalam tuturan tokoh Shinchan

dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui”?

b. Bagaimana wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan tokoh Shinchan

dalam kartun tulis “Crayon Sinchan karya Yushito Usui”?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas penelitian ini memiliki tujuan sebagai

berikut:

a. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerjasama dalam tuturan kartun tulis

Crayon Sinchan karya Yushito Usui”.

b. Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kesopanan dalam tuturan kartun tulis

(24)

7 1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

a.Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan

ilmu pengetahuan, khususnya mengenai prinsip-prinsip pragmatik di dalam

percakapan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi terhadap penelitian

selanjutnya yang memiliki kesamaan topik sebagai bahan referensi.

b. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai prinsip kerja

sama dan prinsip kesopanan, khususnya yang berhubungan dengan bidang pragmatik.

1.6Penegasan Istilah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diuraikan definisi operasional yang

dipakai dalam penelitian:

a. Wacana memiliki peranan sentral dalam kehidupan manusia, sebagai

sarana hiburan dan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup

manusia.

b. Kartun adalah gambar yang bersifat dan bertujuan sebagai humor satir

yakni tidak hanya merupakan pernyataan rasa seni untuk kepentingan seni

semata melainkan mempunyai maksud melucu bahkan menyindir dan

(25)

8

c. Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur

(atau penulis) dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca.

d. Prinsip kesantunan dibagi menjadi enam ada maksim kebijaksanaan,

maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

maksim permufakatan, maksim kesimpatian.

e. Pelanggaran Prinsip Kesantunan adalah prinsip yang terdapat dalam ilmu

Gambar

Tabel  3.3 : Pelanggaran Prinsip Kesopanan………………………………..34

Referensi

Dokumen terkait

72 4.5 Pelanggaran Prinsip Kesantunan pada Maks im Kesepakatan………8 4 4.6 Pelanggaran Prinsip Kesantunan p ada Maksim Simpati ………9 4 BAB V SIMPULAN

(2) Mengetahui makna implikatur yang ditimbulkan dari pelanggaran prinsip kesantunan pada Rubrik Nuwun Sewu dalam surat kabar Solopos Edisi Januari 2011. Jenis

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa di kalangan santri putri, mendiskripsikan pelanggaran-pelanggaran prinsip

Pelanggaran prinsip kesantunan yang banyak digunakan oleh pembawa acara Insert adalah pelanggaran prinsip. kesantunan

Kesantunan berbahasa adalah satu di antara aspek yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat tanda

Sedangkan pelanggaran terhadap prinsip kesantunan berbahasa berjumlah 21 kalimat, yang didominasi pelanggaran terhadap maksim pujian, yaitu memperkecil pujian terhadap

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menganalisis kesantunan berbahasa yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye dengan prinsip kesantunan Leech, dapat

5 5 Wenny Wijayanti Sama-sama membahas kesantunan berbahasa perbedaannya penelitian terdahulu meneliti“ Kesantunan Berbahasa Dalam Proses Pembelajaran Disekolah Dasar