PENGARUH MODEL BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN LAWANG 05 MALANG
SKRIPSI
OLEH
ARIN NURLINDAWATI NIM. 201210430311099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH MODEL BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN LAWANG 05 MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
ARIN NURLINDAWATI NIM: 201210430311099
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Bermain Peran Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa
Kelas V SDN Lawang 05 Malang”. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penulis sadar sepenuhnya bahwa tanpa peran serta dan bantuan dari berbagai pihak maka laporan penelitian ini tidak akan pernah terwujud. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Drs. Hendarto Cahyono, M.Si dan Sri Wahyuni, M.Kpd selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dukungan, dan saran serta masukan dalam penulisan tugas akhir ini.
2. Ketua jurusan dan Bapak Ibu dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Kepala Sekolah, guru dan staf di SDN Lawang 05 Malang yang telah mengizinkan dan memberi masukan pada saat saya melakukan penelitian dalam tugas akhir ini.
5. Penulis mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada ayahanda dan Ibunda tercinta serta keluarga yang telah memberikan dorongan moral dan doa sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut dapat mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Malang, 29 April 2016
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan ... iv
Motto ... v
Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Istilah ... 5
F. Batasan Masalah ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. . Kajian Teori ... 7
1. Model Pembelajaran ... 7
2. Bermain Peran ... 7
2.1 Pengertian Bermain Peran ... 7
2.2 Langkah-Langkah Model Bermain Peran ... 8
2.3 Kelemahan dan Kelebihan Model Bermain Peran ... 10
2.4 Cara Mengatasi Kelemahan Model Bermain Peran ... 11
3. Kemampuan Berbicara ... 12
3.1 Pengertian Berbicara ... 13
3.2 Tujuan Berbicara ... 15
3.3 Fungsi Berbicara ... 15
3.4 Aspek yang Mempengaruhi Kemahiran Berbicara ... 16
3.5 Hasil Belajar Berbicara dan Penilaiannya ... 17
A. Hasil Penelitian Relevan ... 18
B. Kerangka Teoritik ... 20
C. Hipotesis Penelitian ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Jenis Penelitian ... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
C. Prosedur Penelitian ... 23
D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 25
F. Data dan Sumber Data ... 27
G. Teknik Pengumpulan Data ... 27
H. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
B. Hasil Analisis Data ... 42
C. Pengujian Hipotesis ... 42
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimen ... 22
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas V SDN Lawang 05 Malang ... 26
Tabel 4.1 Hasil Nilai Pre-test Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V ... 35
Tabel 4.2 Prosentase Jumlah Perolehan Nilai Pre-test ... 36
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Post-Test Kemampuan Berbicara ... 39
Tabel 4.4 Prosentase Jumlah Perolehan Nilai Post-Test ... 40
Tabel 4.5 Skor Total Nilai Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia Kelas V SDN Lawang 05 Malang ... 41
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 42
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teoritik ... 20
Gambar 4.1 Suasana Saat Kegiatan dimulai ... 32
Gambar 4.2 Guru Melakukan Kegiatan Apersepsi dan Tanya Jawab ... 32
Gambar 4.3 Guru Memantau Setiap Kelompok Memecahkan Masalah ... 34
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara ... 49
2. Lembar Wawancara ... 50
3. Kisi-Kisi Instrumen ... 54
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ... 55
5. Instrumen Penilaian Pre-Test ... 70
6. Instrumen Penilaian Post-Test ... 72
7. Rubrik Penilaian ... 74
8. Uji Normalitas Data ... 76
9. Uji-t Sampel Berpasangan ... 77
10.Surat Ijin Penelitian ... 78
11.Surat Keterangan Penelitian ... 79
12.Dokumentasi ... 80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Boediono. (2010). Aspek dalam Berbicara. Jakarta: Binacipta.
BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Cahyani, Isah dan Hodijah. 2007. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. UPI Press:Bandung.
Dewi, Ima I. 2011. Pengaruh Pendekatan Komunikatif terhadap Kemampuan Berbicara Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN Tanjungsari 02 Leuwiliang Kabupaten Bogor. Skripsi diterbitkan. Jakarta: FKIP UHAMKA. Diakses pada 1 Januari 2016 pukul 9.00
Hamzah B. Uno. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Heryati, Yeti. 2009. Penerapan Model Pembelajaran siswa aktif (Student Active Learning) bagi Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Indonesia. Disertasi. Bandung:UPI.
Indriyani, Umri. 2008. Bahasa Indobesia SD/MI V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Puji Santosa, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Resmini. Novi. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I
NDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/SRATEGI_MENINGKATKAN_KEMAMPUAN____B ERBICARA.pdf. Diakses pada 2 Februari 2016, pukul 22:27
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Siska,Yulia. Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) dalam
Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini, httpejournal.upi.edufile4-yulia_siska-edit.pdf. diakses pada 2 Februari 2016, pukul 18:00
Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.
Sukmadinata, Nana S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suyatno, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia SD/MI V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.
Triyanto, Agus. 2013. Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan. Skripsi diterbitkan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses pada 2 Februari 2016, pukul 15.00
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2009. Jakarta: Asa Mandiri.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 2 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif (Kusdaryani, 2009:80)
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar memiliki arti dan peranan penting bagi siswa. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi 4 aspek, yaitu: (1) mendengarkan; (2) berbicara; (3) membaca; (4) menulis (Hairuddin, 2007:2-11). Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting peranannya dalam upaya melahirkan generasi masa depan yang cerdas, kritis, kreatif, dan berbudaya adalah keterampilan berbicara.
2
2005) berbicara atau wicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif lisan. Oleh karena itu, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya kemampuan berbicara perlu diberikan kepada siswa sejak dini untuk menunjang kemampuan berbahasa dan bermanfaat bagi siswa untuk kedepannya.
Berdasarkan fakta yang ditemukan di kelas pada saat melakukan wawancara awal dengan guru kelas V menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara, siswa masih banyak mengalami kesulitan. Selama ini siswa sulit untuk berbicara di depan umum. Faktor lain yang dialami siswa dalam pembelajaran kemampuan berbicara disebabkan oleh kegiatan pembelajaran yang kurang bervariasi, guru masih sering menggunakan model pembelajaran konvensional yang mengedepankan metode ceramah dan guru yang mendominasi dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dalam pembelajarannya membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan masalah – masalah yang telah diindentifikasi, perlu dicari model yang tepat dalam pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran yang mengutamakan penguasaan kompetensi harus berpusat pada siswa ( student centered ), memberi pembelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dalam kehidupan sehari-hari dan nyata sehingga pembelajaran akan menjadi bermakna.
3
memilih model bermain peran dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada materi persoalan faktual pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD.
Bermain peran memiliki posisi dalam memperbaiki cara berkomunikasi. Salah satu buktinya, siswa berani berbicara di depan umum yang ditampilkan dalam bentuk karya sastra yaitu drama. Dalam pembelajaran sastra di sekolah, siswa diajak untuk memerankan tokoh, berekspresi sesuai karakter tokoh dalam teks cerita, dan berani berbicara di depan umum. Dalam proses bermain peran ini, secara tidak sengaja siswa dapat meningkatkan kemampuan berbicaranya. Siswa yang memiliki minat tinggi pada suatu mata pelajaran maka dia akan memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran tersebut dan dilakukan dengan rasa senang dan penuh kesadaran sehingga nantinya hasil yang didapatkan akan maksimal.
Hasil – hasil penelitian yang memanfaatkan bermain peran seperti pada salah satu jurnal (Hanapiah dan Suwadi : 2010) yang menjadi acuan peneliti, dengan judul Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Teknik Bermain Peran Bagi Siswa Kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima
mengemukakan bahwa “realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima yang tidak cakap berbicara. Namun, semua permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan teknik bermain peran dalam pembelajarannya, dengan teknik ini siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajarannya, dan kualitas hasil belajar mereka dapat ditingkatkan
sehingga memperoleh hasil yang maksimal”.
4
menikmati tindakan dan peranannya saat menceritakan peristiwa. Pembelajaran dengan model bermain peran dapat meningkatkan keaktifan siswa, kekompakan kerjasama, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mencoba menerapkan model bermain peran dengan judul:
“Pengaruh Model Bermain Peran Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas V SDN Lawang 05 Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun rumusan masalah yang diajukan peneliti yaitu: “Apakah model bermain peran mempengaruhi kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Lawang 05 Malang?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yakni mengetahui adanya pengaruh model bermain peran terhadap kemampuan berbicara siswa kelas V SDN 05 Lawang Malang.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Manfaat terbagi menjadi dua bagian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut penjabaran keduanya.
1. Manfaat Teoritis
5
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
Memudahkan siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara melalui model bermain peran.
b. Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru bahwa kemampuan berbicara siswa dapat meningkat melalui model bermain peran dan juga sebagai pertimbangan guru untuk menggunakan model bermain peran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. c. Peneliti selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.
E. Definisi Istilah
Istilah dipakai dalam penelitian banyak memberikan kesamaan pandang. Adapun istilah-istilah yang dipakai berikut penjabarannya.
1) Pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan sesorang (Alya, 2009: 536)
2) Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan–bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain (Sanjaya 2010:133).
6
kesempatan seluas-luasnya untuk memerankan sehingga menemukan masalah yang akan dihadapi dalam pelaksanaan sesungguhnya (Yamin, 2007:166). 4) Berbicara adalah keterampilan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Hairuddin, 2007: 3.4).
F. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan agar permasalahan tidak terlalu meluas. Batasan permasalahannya adalah :
1) Materi yang akan diteliti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V yaitu persoalan faktual
2) Standar kompetensi yang diteliti yaitu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama
3) Kompetensi Dasar yang diambil untuk bahan penelitian yaitu
6.1 mengomentari persoalan faktual disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
4) Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah model bermain peran.