PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
RAHADHIAN DWI AJI 201010170311086
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Mu peneliti dapat menyelesaikan skripsi ya g erjudul “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). “kripsi i i ditulis untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi.
Disadari sepenuhnya bahwa penelitian ini dapat disusun berkat bantuan,
bimbingan, dorongan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
laporan hasil penelitian ini peneliti menyampaikan penghargaan yang tinggi dan
terimakasih yang dalam kepada pihak-pihak berikut:
Bapak. A Waluyo Jati. Drs. MM dan Bapak. Ach. Saiful Hidayat A. SE. MSC selaku
pembimbing skripsi pertama dan kedua yang telah menyediakan ilmu, waktu dan
tenaga dalam memberikan bimbingan dengan
1. penuh kesabaran dan kebijaksanaan serta memberi saran dalam proses
penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis
untuk menimba ilmu.
3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi FEB
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis
4. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal baik dan bantuan yang diberikan
mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 3 November 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
ABSTRAKSI ... viii
ABSTRACT ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1
B. RumusanMasalah ... 8
C. Batasan Masalah. ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan PenelitianTerdahulu ... 9
B. LandasanTeori ... 11
1. Pengertian Bank... 11
2. Pengertian dan konsep kinerja ... 20
3. Kinerja bank ... 23
4. Tujuan Evaluasi ... 27
1. H1: Pengaruh kepemilikan Institusional terhadap kinerja keuangan
... 30
2. H2: Pengaruh Proporsi dewan komisaris independen terhadap kinerja keuangan ... 32
3. H3: Pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan ... 33
D. Kerangka pemikiran ... 34
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 37
B. Populasi dan Sampel ... 37
C. Jenis dan Sumber Data ... 40
D. TeknikPengumpulan Data ... 40
E. Variabel dan Operasional Variabel Penelitian ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 41
1. Uji Normalitas Data ... 41
2. Uji Asumsi Klasik ... 41
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Perusahaan ... 46
B. Analisis Data ... 49
1. Uji Normalitas ... 50
2. Uji Multikolinearitas ... 55
3. Uji Heteroskedastisitas ... 54
4. Uji Autokorelasi ... 53
5. Analisis Regresi Linier Berganda ... 57
6. Pengujian Hipotesis ... 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Data Penelitian Bank... 46
Tabel 4.2 Uji Normalitas ... 50
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 53
Tabel 4.4 Uji Durbin-Watson ... 54
Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas ... 56
Tabel 4.6 Analisis Regresi ... 57
Tabel 4.7 Koefisien Determinasi ... 60
Tabel 4.8 Uji Statistik-t ... 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Histogram ... 51
Gambar 4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 52
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2005. Peran Akuntan Dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate
GovernancePada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori Keagenan). 13 Oktober 2009.
Apriyanti, Wininda Noorhallima. (2008). “Pengaruh Penerapan Corporate
governance Terhadap Kinerja Profitabilitas dan Kinerja Pasar”. Skripsi Departement akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, Saifudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Bank Indonesia, 2006. Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005. Jakarta.
Beaver,H.William, and Ellen E.Engel.1996. Discretionary Behavior with Respect to All ow ances for Loan Losses and the Behavior of Security Prices. Journal of Accounting & Economics Volume 22. Agustus- Desember:177-206
Boediono, Gideon SB.,2005. Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis.
Boeker,W.,Goodstein,J.,Stephan,J.,&Murmann,J.P.1997. Competition in a multi-market environment: The case of multi-market exit. Organization Science, 8:126-142.
Darmawati, D. dkk., 2004, “Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Keuangan,”SimposiumNasionalAkuntansiVII, Denpasar.
Effendi, M. Arief, 2005, “Peranan Komite Audit dalam Meningkatkan Kinerja keuangan,”Jurnal Akuntansi Pemerintah,Volume1, No. 1,Jakarta.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghufron,M. 2008, “69,3% Bank Tak patuhi GCG”, www.jurnalnasional.com@2008,
PT Media Nusa Pradana.
Hastuti,Theresia Dwi. 2005. Hubungan antara Good Corporate Governace dan Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005.
Herwidayatmo, 2000, “Implementasi Good Corporate Governance Untuk Perusahaan
Publik Indonesia”, Usahawan No 10 Th XXIX Oktober 2000
Herawaty, Vinola. 2008. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai
Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak.
Ibrahim, Majid. 2007. “Pengaruh struktur internal governcance terhadap earning
manajemen”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Unversitas Dipenogoro.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Januarty, Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualiatas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern. Jurnal SNA XII Palembang.
Jensen,M.C.,and W.H.Meckling. 1976.“TheoryofTheFirm:Manajerial Behaviour,
Agency Cost, and Owner ship Structure”. Journal of Financial and
Economics,3, 305-360.
Jensen, M.C, 1993, The Modern IndustrialRevolution,exit and the Failure of InternalControlSystem,JournalOf Finance48(Juli):831-880
Klapper, L.F. and Love, I.2002. “Corporate Governance, Investor Protection and Performance in Emerging Markets”.Journal of Corporate Finance. Vol. 195
Klein,A.,2002, Audit Commite, Board of Director, Characteristics Economics (33), pp. 375-400
Lastanti, Hexana Sri. 2004. “Hubungan Struktur Corporate Governance dengan Kinerja Perusahaan dan Reaksi Pasar,” Konferensi Nasional Akuntansi: Peran
Mulyadi, 2001. Balance Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta
Permanasari, Ika Wien. 2010. Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan corporate social responsibitilty terhadap nilai perusahaan. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.
Putri, Maria. 2006. “Corporate Governance and Performance of Banking Firms:Evidence From Indonesia, Thailand, Philippines, and Malaysia”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.11,No.1, pp.94-108
Pfeffer, J., & Salancik, G. R. 1978. The external control of organizations. New York: Harper & Row
Ratnawati, Rika. 2007. Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen terhadap
Tingkat Variabilitas Keuntungan Saham. Skripsi S-1. Surakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.
Riani, Eli Dewi. 2007. Kinerja Koperasi Berdasarkan Kep.
Men.No.128/Kep/M/Kukmm/Xi/2002, Hambatan, Permasalahan dan Implemenrasinya
Richardson,VernonJ.(1998),“InformationAsymmetryAndEarningsManagement :SomeEvidence”,WorkingPaper
Sam‟ani. 2008. Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap Kinerja Keuangan pada Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2007. Tesis S-2 Magister Manajemen. Semarang : Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro.
Shleifer, Andrei Dan Vishny, R.W.1988. “Management owner ship and market valuation: An empirical analysis”. Journal of Financial Economics
20:293-315
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Empat. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Suhardjanto dan Apreria. 2010. “Analisis Karakterstik Dewan Komisaris dan Komite
Audit Serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi
XIV/2/ Mei 2010.
Soemirat, Soleh., Elvinaro Ardianto. 2010. “Dasar-Dasar PublicRelations”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Swasembada. 2005. “9 Dimensi GCG yang menjadi Ajuan Penilaian”. Majalah SWA,
No.09/XXV/28 April-1 Mei 2005, Jakarta.
Tjager, I.N., A. Alijoyo H.R. Djemat, dan B. Sembodo. (2003). Corporate governance: Tantangan dan kesempatan bagi komunitas bisnis Indonesia. Forum Corporate Governance in Indonesia (FCGI).
Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Edisi ke-12. Jakarta: Salemba Empat.
Veronica, Sylvia, dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur
Kepemilikan,Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba(EarningsManagement). Artikel yang Dipresentasikan pada Simposium Nasiona lAkuntansi 8 Solo tangga l15 - 16 September 2005.
Walsh, J.P. dan Seward, J.K. (1990). „On the Efficiency of Internal and External of
Corporate Control Mechanisms‟. Academy of Management Review. July. Hal.: 421 –458.
Waryanto.2010.Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance (GCG)
Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di
Indonesia.Skripsi S-1.Semarang. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro
Wibowo, Edi, dkk. 2004. Memahami Good Government Governance dan Good
Corporate Governance. Yogyakarta: YPAPI.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada September 2007, Bank Indonesia (BI) melakukan sebuah Pilot
Project Self Assessment yang merupakan salah satu mekanisme yang
diterapkan untuk mengukur tingkat GCG pada 130 bank termasuk kantor
cabang asing yang ada di Indonesia. Penilaian dilakukan pada 13 aspek
dan dari 130 bank yang ditelaah, 12 bank memperoleh kategori yang
sangat baik, 76 bank baik, 39 bank cukup baik dank 3 bank kurang baik.
Lebih lanjut BI menyebutkan 53,5 persen bank di Indonesia belum
memiliki Komisari Independen, 30,7 persen bank belum membentuk
komite secara lengkap dan 18,8 persen bank belum memiliki jumlah
komisaris yang lebih besar dari jumlah direksi. Dari penelitian Bank
Indonesia tersebut menunjukkan bahwa GCG masih sebatas peraturan
belum menjadi budaya organisasi, 69,3 persen bank yang beroperasi di
Indonesia belum mematuhi ketentuan good corporate governance (GCG
Ghufron dalam Sami‟ani 2008:18).
Adanya kegagalan beberapa perusahaan dan timbulnya kasus
malapraktik keuangan akibat krisis tersebut adalah bukti buruknya praktik
Corporate Governance (CG). Menurut Pangestu dan Hariyanto (dalam
2
governance di Asia Tenggara adalah (1) adanya konsentrasi kepemilikan
dan kekuatan insider shareholders (termasuk pemerintah dan pihak-pihak
yang berhubungan dengan pusat kekuatan), (2) lemahnya governance
sektor keuangan, dan (3) ketidakefektifan internal rules dan tidak adanya
lindungan hukum bagi pemegang saham minoritas untuk berhadapan
dengan pemegang saham mayoritas dan manajer. GCG juga menjadi isu
penting di Indonesia yang merasakan dampak paling parah dari krisis
tersebut dan masih berlanjut sampai saat ini. Disamping itu, banyaknya
kasus pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan emiten di pasar modal
yang ditangani Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) menunjukkan
rendahnya mutu praktik GCG di negara kita. Kasus ini melibatkan sebuah
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menjadi auditor perusahaan tersebut
ke pengadilan, meskipun KAP tersebut yang berinisiatif memberikan
laporan adanya overstated (Tjager dkk., 2003). Dalam kasus ini terjadi
pelanggaran terhadap prinsip pengungkapan yang akurat (accurate
disclosure) dan transparansi (transparency) yang akibatnya sangat
merugikan para investor, karena laba yang overstated ini telah dijadikan
dasar transaksi oleh para investor untuk berbisnis.
Penerapan good corporate governance juga menjadi permasalahan
yang penting dalam dunia perbankan. Krisis keuangan yang melanda
Indonesia tahun 1997 telah menghancurkan berbagai sendi perekonomian
salah satunya perbankan yang mengakibatkan krisis perbankan terparah
3
menunjukan keseriusannya terhadap isu corporate governance, pada
tanggal 30 Januari 2006 Bank Indonesia (BI) mengeluarkan paket
kebijakan perbankan yang lebih dikenal dengan istilah Pakjan 2006, yang
isinya mengenai peraturan baru tentang pelaksanaan good corporate
governance, bagi bank umum berupa Peraturan Perbankan Indonesia (PBI)
Nomor 8/4/PBI/2006 yang kemudian diubah dengan Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006
Corporate Governance pada industri perbankan di negara
berkembang seperti halnya di Indonesia pada pasca krisis keuangan
menjadi semakin penting mengingat beberapa hal. Pertama, bank
menduduki posisi dominan dalam system ekonomi, khususnya sebagai
mesin pertumbuhan ekonomi ( King dan Levine dalam Sami‟ani 2008
:18). Kedua, di negara yang ditandai oleh pasar modal yang belum
berkembang, bank berperan utama bagi sumber pembiayaan perusahaan.
Ketiga, bank merupakan lembaga pokok dalam mobilisasi simpanan
nasional.Keempat, liberalisasi sistem perbankan baik melalui privatisasi
maupun deregulasi ekonomi menyebabkan manajer bank memilii
keleluasaan yang lebih besar dalam menjalankan operasi bank ( Arun,
Turner 2003 dalam Supriyatno 2006).
Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau
memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui peningkatan nilai
4
perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan.
Melalui laba yang diperoleh tersebut perusahaan akan mampu memberikan
dividen kepada pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan
dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan tersebut pada umumnya berkisar pada hal-hal yang
sifatnya fundamental yaitu : (1) Perlunya kemampuan perusahaan untuk
mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien, yang
mencakup seluruh bidang aktivitas (sumber daya manusia, akuntansi,
manajemen, pemasaran dan produksi), (2) Konsistensi terhadap sistem
pemisahan antara manajemen dan pemegang saham, sehingga secara
praktis perusahaan mampu meminimalkan konflik kepentingan yang
mungkin terjadi antara manajemen dan pemegang saham dan (3) Perlunya
kemampuan perusahaan untuk menciptakan kepercayaan pada penyandang
dana ekstern, bahwa dana ekstern tersebut digunakan secara tepat dan
seefisien mungkin serta memastikan bahwa manajemen bertindak yang
terbaik untuk kepentingan perusahaan. Untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut, maka perusahaan perlu memiliki suatu sistem
pengelolaan perusahaan yang baik, yang mampu memberikan
perlindungan efektif kepada para pemegang saham dan pihak kreditur,
sehingga mereka dapat meyakinkan dirinya akan memperoleh keuntungan
5
dapat menjamin terpenuhinya kepentingan karyawan serta perusahaan itu
sendiri.
Kondisi yang dihadapi perusahaan-perusahaan publik di Indonesia
masih lemah dalam mengelola perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh masih
lemahnya standar-standar akuntansi dan regulasi, pertanggungjawaban
terhadap para pemegang saham, standar-standar pengungkapan dan
transparansi serta proses-proses kepengurusan perusahaan. Kenyataan
tersebut secara tidak langsung menunjukkan masih lemahnya
perusahaan-perusahaan publik di Indonesia dalam menjalankan manajemen yang baik
dalam memuaskan stakeholders perusahaan. Dalam upaya mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, maka para pelaku bisnis di Indonesia
menyepakati penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam
meningkatkan efesiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan
antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang saham
dan stakeholder lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu
struktur yang memfasilitas penentuan sasaran-sasaran dari suatu
perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring
kinerja (Darmawati, 2004:3).
Penerapan untuk tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dapat diartikan sebagai suatu proses yang digunakan oleh
perusahaan untuk meningkatkan kualitas laba dengan memperhatikan
6
norma yang berlaku. Laba merupakan suatu indikator yang digunakan
untuk mengukur kinerja operasional perusahaan. Baik kreditur atau pun
investor menggunakan laba untuk mengevaluasi kinerja manajemen,
memperkirakan earning power, dan untuk memprediksi laba dimasa yang
akan datang. Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan
yang baik membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat
dipertanggung jawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan
Komisaris, Dewan Direksi, dan para pemegang saham) dalam rangka
meningkatkan kinerja keuangan. Dalam paradigma ini, Dewan Komisaris
berada pada posisi untuk memastikan bahwa manajemen telah benar-benar
bekerja demi kepentingan perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan
serta menjaga kepentingan para pemegang saham untuk meningkatkan
nilai ekonomis perusahaan. Demikian juga komite audit mempunyai peran
yang sangat penting dan strategis dalam hal ini memelihara kredibilitas
proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya
system pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya
Good Corporate Governance. Mengingat bahwa akhir-akhir ini Corporate
Govenance merupakan salah satu topik permasalahan sehubungan dengan
semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun
keterpurukan bisnis yang terjadi akibat kesalahan yang dilakukan oleh
para eksekutif manajemen, maka hal ini menimbulkan suatu tanda tanya
7
Good Corporate Governance itu sendiri memiliki beberapa aspek
penting yang harus diperhitungkan oleh kalangan bisnis. Dan aspek-aspek
ini diharapkan dapat menjawab semua pertanyaan yang menjadi momok
dalam perusahaan. Cash flow return on assets (CFROA) merupakan salah
satu pengukuran kinerja perusahaan yang menunjukan kemampuan aktiva
perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. CFROA lebih memfokuskan
pada pengukuran kinerja perusahaan saat ini dan CFROA tidak terikat
dengan harga saham (Cornett dkk 2006:21). Laporan keuangan sebagai
produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak terlepas dari proses
penyusunannya. Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam rangka
proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian
kinerja keuangan. Menurut Theresia (2005:4) manajemen laba merupakan
salah satu factor yang mempengaruhi kinerja keuangan. Manajemen akan
memilih metode tertentu untuk mendapatkan laba yang sesuai dengan
motivasinya. Hal ini akan memperngaruhi kualitas kinerja yang dilaporkan
oleh manajemen (Boediono, 2005:6) Berdasarkan latar belakang yang
telah disampaikan maka penulis mengetahui bagaimana penerapan Good
Corporate Governance dan kinerja keuangan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia dengan judul “Pengaruh Good Corporate
8
B. Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh Kepemilikan Institusi terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan?
2. Adakah pengaruh Proposi Dewan Komisaris Independen terhadap
kinerja keuangan perusahaan perbankan?
3. Adakah pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan
perbankan ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini GCG (Good Governnce
Governance ) diambil dalam tiga aspek yaitu Kepemilikan Institusi,
Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap
Kinerja keuangan yang diproksikan menggunakan cash flow return on
9
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh Kepemilikan Institusi terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan?
2. Untuk membuktikan secara empiris pengaruh Proposi Dewan
Komisaris Independen terhadap kinerja keuangan perusahaan
perbankan?
3. Untuk menguji pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan
perusahaan perbankan?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu
manfaat teoritis/akademis maupun praktis:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah pembendaharaan
pengetahuan mengenai pengaruh Good Corporate Governance
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peniliti hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai saran untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan
berdasarkan pada disiplin ilmu yang telah diperoleh khususnya
10
b. Memberikan gambaran mengenai Good Corporate Governance
pada perusahaan perbankan dan faktor-faktor yang mendukung
serta menghambat Good Corporate Governance, serta dapat
menjadi masukan bagi perusahaan perbankan untuk melaksanakan
Good Corporate Governance.
c. Diharapkan dapat menambah khasanah perpustakaan dengan
tambahan refrensi bagi penelitian selanjutnya mengenai Good