PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA
SAHAM- SAHAM ANGGOTA INDEKS BISNIS-27 YANG
TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh:
Rizki Firdausi Haris 09610347
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Pembentukan Portofolio Optimal Pada Saham-Saham Anggota Indeks
BISNIS-27 yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program
studi Manajemen pada Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu peneliti dalam
kegiatan akademik.
2. Dr. Marsudi, M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Muhammadiyah Malang yang memberi dukungan
kepada mahasiswa manajemen.
3. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M. AFP., selaku Dosen Pembimbing
pertama yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing serta
memberi petunjuk yang bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Warsono, M.M., selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah
memberi arahan yang sangat bermanfaat serta mengoreksi penyusunan
5. Dra. Nurul Asfiah, M.M., selaku Dosen Wali Kelas F Angkatan 2009
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ismail dan Ibu Sri Hartini yang
memberikan dukungan moril dan materil yang setiap saat selalu
memberikan perhatian.
8. Teman-teman Asisten Laboratorium Komputer Ekonomi dan Bisnis yang
memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi.
9. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terimakasih bantuannya.
Semoga amal baik Bapak, Ibu, dan semua yang mereka berikan mendapat
limpahan rahmat dari All+ah SWT. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi
ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini karena terbatasnya kemampuan penulis
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat beramanfaat bagi pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 20 September 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS ... ix
ABSTRAKSI ... x
ABSTRACS ... xi
KATA PENGANTAR ... xii
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDI PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 7
B. Tinjauan Teori ... 8
Halaman
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian... 21
B. Definisi Operasional Variabel ... 21
C. Data dan Sumber Data ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 29
E. Populasi dan Sampel ... 29
F. Teknik Analisis Data... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian ... 31
B. Analisis Data ... 32
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan-Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks BISNIS-27 Periode November 2011 – Oktober 2013
Lampiran 2 Harga Saham Mingguan Indeks BISNIS-27 Periode November 2011 – Oktober 2013
Lampiran 3 Hasil Perhitungan Return Individual dan Expected Return Saham Periode November 2011 – Oktober 2013
Lampiran 4 Hasil Perhitungan Return Market Indeks BISNIS-27 Periode November 2011 – Oktober 2013
Lampiran 5 Hasil Perhitungan Tingkat Risiko Masing-Masing Saham Hasil Perhitungan Alpha dan Beta
Lampiran 6 Daftar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Periode November 2011 – Oktober 2013
Lampiran 7 Hasil Perhitungan ERBi Hasil Perhitungan Ci (Cut of rate) Masing-Masing Saham
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Saham yang Masuk Kandidat Portofolio
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Study Pendekatan Praktik. EdisiRevisi Enam. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi: Teori dan Soal Jawab. Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto. 2003. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta
Jogiyanto. 2010. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. BPFE, Yogyakarta
Laraswati, Kusuma. 2010. Penentuan Portofolio Optimal Saham yang Masuk Dalam Jakarta Islamic Index (JII). Skripsi; Universitas Muhammadiyah Malang; Tidak Diperdagangkan.
Mamduh, Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. YKPN, Yogyakarta.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi tiga. Jilid satu. Bayu Media Publishing. Malang.
Yuliana, Indah. 2010. Investasi Produk Keuangan Syariah. UIN-Maliki Press, Malang.
http://finance.yahoo.com. Desember, 10, 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Portofolio. Agustus, 20, 2013
http://www.duniainvestasi.com/bei/charts/BISNIS-27. Oktober, 15, 2013
http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock/BISNIS-27. Oktober, 15,
2013
http://www.idx.co.id. Oktober, 15, 2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan pasar modal di Indonesia mengalami pertumbuhan yang
cukup signifikan setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak,
khususnya masyarakat bisnis. Kegiatan pasar modal yang semakin
berkembang dan meningkat karena keinginan masyarakat bisnis untuk
mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank.
Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar
modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar
beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. Perkembangan pasar
modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal menjadi wahana alternatif
bagi masyarakat untuk berinvestasi selain real investment.
Kebutuhan masyarakat yang meningkat tidak lagi berupa kebutuhan
pokok saja. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut
diperlukan penghasilan tambahan. Kondisi perekonomian yang baik
ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil serta iklim
investasi yang kondusif sehingga mendorong para investor untuk melakukan
penanaman modalnya di Indonesia. Investasi tersebut akan berdampak pada
pembangunan sektor industri yang telah membantu membawa perubahan
2
Pembangunan industri memberikan dampak positif terhadap aspek
sosial ekonomi masyarakat seperti mata pencaharian penduduk dari sektor
pertanian menjadi sektor industri dan perdagangan, selain itu dampak lain
yang dapat diperoleh adalah terbukanya lapangan kerja yang lebih luas bagi
masyarakat sekitar industri maupun masyarakat pendatang. Proses
industrialisasi juga berdampak pada aspek sosial budaya antara lain
berkurangnya kekuatan mengikat nilai dan norma budaya yang ada karena
masuknya nilai dan norma budaya baru yang dibawa oleh masyarakat
pendatang atau migran.
Pembangunan industri juga berdampak negatif terhadap lingkungan
seperti polusi air, polusi udara, polusi tanah, dan lain-lain. Selain itu,
pembangunan industri juga memberi pengaruh negatif terhadap kelagsungan
hidup masyarakat. Pembangunan industri telah memberikan pengaruh seara
langsung dan tidak langsung, pengaruh langsung dari proses industrialisasi
tersebut adalah berkurangnya lahan pertanian yang akan berdampak pada
keadaan lingkungan hidup masyarakat Indonesia.
Kemampuan investor dalam melakukan penafsiran terhadap risiko
yang mungkin akan dihadapi dalam melakukan kegiatan investasi serta
memperhitungkan tingkat pengembalian (return) dari investasi yang
dilakukan. Berdasarkan logika investasi, tingkat keuntungan yang meningkat
akan diiringi dengan tingkat risiko yang dihadapi. Hal tersebut yang
mendorong para investor untuk melakukan kegiatan investasi dalam berbagai
3
tepat dari berbagai investasi yang dimilikinya serta bertujuan untuk
meminimalkan risiko atau yang disebut dengan melakukan portofolio.
Pemilihan portofolio membahas tentang permasalahan bagaimana
meng-alokasikan penanaman modal agar dapat membawa keuntungan
terbanyak namun dengan risiko yang terkecil. Untuk menentukan porofolio
yang optimal dengan model-model ini yang pertama kali dibutuhkan adalah
menentukan portofolio yang efisien. Investor yang lebih menyukai risiko
akan memilih portofolio dengan return yang lebih tinggi dengan membayar
risiko yang juga lebih tinggi dibandingkan dengan investor yang kurang
menyukai risiko.
Investasi pada saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tentu
cukup membingungkan bagi investor. Investor akan melakukan kegiatan
investasi pada perusahaan-perusahan yang memiliki kinerja baik. Bagi
investor yang melakukan investasi di negara berkembang seperti di
Indonesia sangatlah cocok jika memilih investasi seperti pada sektor
pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, infrastruktur, keuangan,
serta perdagangan & jasa.
Indeks Bisnis-27 adalah hasil kerja sama antara Bursa Efek Indonesia
dengan harian Bisnis Indonesia. Indeks ini diharapkan dapat memberi
tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada
emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha
meningkatkan keuntungan yang diperoleh akan diperoleh pada investasi
4
Indeks Bisnis-27 terdiri dari 27 saham perusahaan yang dipilih
dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti kriteria fundamental,
teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan. Beberapa faktor fundamental yang dipertimbangkan dalam
pemilihan saham adalah Laba Usaha, Laba Bersih, ROA, ROE dan DER.
Khusus untuk emiten Perbankan akan dipertimbangkan juga faktor LDR dan
CAR. Selain itu, faktor teknikal yang dipertimbangkan adalah hari transaksi,
nilai, volume dan frekuensi transaksi serta kapitalisasi pasar. Indeks
Bisnis-27 jika ditinjau dari pergerakan harga secara keseluruhan juga menunjukkan
fluktuasi positif, hal ini seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.1.
Gambar 1.1 Pergerakan Harga Indeks Bisnis-27 Periode 1 Mei 2013 – 1 November 2013
Sumber:www.duniainvestasi.com
Gambar 1.1 menunjukkan grafik harga dari indeks Bisnis-27 yang
secara garis besar mengalami fluktuatif dalam kurun waktu enam bulan
5
turunnya harga indeks tersebut dipengaruhi oleh emiten-emiten yang yang
tergabung pada indeks tersebut. Hal tersebut menjadikan investor
benar-benar harus cermat dalam melakukan investasi pada emiten yang tergabung
pada indeks Bisnis-27.
Berdasarkan penjelasan yang sudah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pembentukan Portofolio
Optimal pada Saham-Saham Anggota Indeks Bisnis-27 yang Tercatat di
Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat merumuskan suatu
permasalahan yaitu:
1. Saham – saham apa saja yang terbentuk dalam portofolio optimal pada saham indeks Bisnis-27 dan bagaimana proporsi dana yang diinvestasikan?
2. Berapa tingkat pengembalian (return) dan tingkat risiko portofolio optimal
yang dibentuk?
C. Batasan Masalah
Penentuan batasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar permasalahan
yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari yang sudah
ditentukan. Dalam hal ini batasan masalah adalah periode penelitan yaitu
November 2011 sampai Oktober 2013 dengan menggunakan data harga saham
6
dalam indeks BISNIS-27 yang disajikan menjadi harga saham mingguan..
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui saham – saham yang terbentuk dalam portofolio optimal dan proporsi dana yang diinvestasikan.
b. Untuk mengetahui tingkat pengembalian dan tingkat risiko dari saham
portofolio yang dibentuk.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Investor dan Calon Investor saham yang termasuk di Indeks
BISNIS-27
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan untuk kepentingan investasi bagi investor yang akan
berinvestasi di saham-saham yang termasuk dalam indeks BISNIS-27.
b. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dan
juga digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dalam bidang dan kajian yang
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Laraswati tahun 2010 yang meneliti
tentang portofolio optimal saham yang masuk dalam Jakarta Islamic Index
(JII). Kesimpulan dari penelitian yang di lakukan oleh Laraswati menyatakan
bahwa selama periode pengamatan yaitu pada Januari 2007 – Juni 2008
menghasilkan 3 saham yang masuk dalam portofolio optimal. Saham-saham
tersebut antara lain: BNBR dengan proporsi dana 0.344196, PTBA dengan
proporsi dana 0.507725, BUMI dengan proporsi dana 0.148078.
Dalam penelitian tersebut, Laraswati menyimpulkan saham yang
termasuk dalam portofolio optimal ini memiliki return tertinggi yaitu pada
saham PTBA sebesar 5.696349 dengan tingkat risiko sebesar 0.002290.
sedangkan return terendah yaitu lada saham BNBR yaitu sebesar 2.903896
dengan tingkat risiko sebesar 0.000383. berdasarkan hasil analisis data
menerangkan bahwa pembentukan portofolio optimail saham JII sudah
menghasilkan tingkat return dan risiko dari masing-masing sekuritas.
Adapun persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang adalah sama-sama menganalisis portofolio optimal dengan
menggunakan model indeks tunggal, sedangkan perbedaannya adalah pada
objek penelitian dan tahun penelitian. Tahun penelitian yang diambil yaitu
8
tahun 2011-2013 serta objek penelitian terdahulu yaitu pada indeks JII
sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan indeks Bisnis-27.
B. Tinjauan Teori
1. Keputusan Investasi dan Pembentukan Portofolio
Proses investasi yakni proses seorang investor dalam menganalisis
hingga mengambil keputusan dalam berinvestasi. Halim (2003: 2) dan
Yuliana (2010: 5) dapat diartikan bahwa tahap-tahap yang harus
diperhatikan investor dalam berinvestasi, pertama menentukan
menentukan sasaran dan tujuan investasi. Ada tiga hal yang perlu
dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu: (a) tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected rate of return), (b) tingkat risiko (rate of risk), (c)
ketersediaan jumlah dana yang akan diinvestasikan. Apabila dana cukup
tersedia, maka investor dapat memilih investasi dengan risiko tertentu.
Biasanya tingkat pengembalian yang tinggi, memiliki tingkat risiko yang
tinggi pula.
Hal yang harus diperhatikan yang kedua yakni melakukan analisis.
Dalam tahap ini, investor melakukan analisis terhadap efek atau
sekelompok efek. Salah satu tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harga terlalu
tinggi atau terlalu rendah. Ada 2 (dua) pendekatan yang dapat digunakan,
yaitu: (a) pendekatan fundamental yang didasarkan pada
9
(b) Pendekatan teknikal yang didasarkan pada data (perubahan) harga
saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di
masa mendatang.
Setelah tahap tersebut, investor dapat melakukan pembentukan,
evaluasi hingga revisi kinerja portofolio. Dalam tahap ini dilakukan
identifikasi terhadap efek-efek yang akan dipilih dan porsi dana yang akan
diinvestasikan pada efek tersebut. Setelah itu dilakukan evaluasi kinerja
portofolio yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi tersebut baik berupa
tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang
ditanggung.
Portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji
tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk
menurunkan risiko dalam berinvestasi secara seminimal mungkin termasuk
salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut. (Fahmi, 2012:
18)
Dalam dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan.
Memiliki portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan
strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Ada pula portofolio
yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portofolio
10
2. Pengembalian dan Risiko Portofolio
Return realisasi portofolio (portfolio realized return) merupakan
rata-rata tertimbang dari return-return realisasi tiap-tiap sekuritas tunggal
di dalam portofolio. Secara sistematis, return realisasi portofolio dapat
ditulis sebagai berikut : (Jogianto, 2010: 253)
� = ∑ �� . � �=
Keterangan :
Rp = Return realisasi portofolio
w = Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio
Ri = Return realisasi dari sekuritas ke i
n = Jumlah dari sekuritas tunggal
Sedangkan return ekspektasi portofolio (portfolio expected return)
merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi
masing-masing sekuritas tunggal didalam portofolio. Return ekspektasi portofolio
dapat dinyatakan secara sistematis sebagai berikut : (Jogianto, 2010: 254)
� � = ∑ �� . � � �=
Keterangan :
E(Rp) = Return ekspektasi dari portofolio
wi = Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas potofolio
E(Ri) = Return ekspektasi dari sekuritas ke i
11
Pengembalian portofolio yang merupakan rata-rata tertimbang dari
seluruh return sekuritas tunggal, risiko portofolio (portfolio risk) tidak
merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko sekuritas tunggal. Risiko
portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko rata-rata tertimbang
masing-masing sekuritas tunggal.
Konsep dari risiko portofolio pertama kali diperkenalkan secara
formal oleh Harry M. Markowitz di tahun 1950-an. Dia menunjukkan
bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan
menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio.
Jogianto (2010: 254) mengatakan persyaratan utama untuk dapat
mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing-masing
sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.
3. Model indeks tunggal
Halim (2003: 78) mengatakan bahwa model indeks tunggal atau
faktor mengasumsikan bahwa return antara dua efek atau lebih akan
berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama
terhadap satu faktor atau indeks tunggal yang dimasukkan dalam model.,
Model indeks tunggal adalah teknik untuk mengukur return dan risiko
sebuah saham atau portofolio. Model indeks tunggal mengasumsikan
bahwa pergerakan return saham hanya berhubungan dengan pergerakan
pasar. (Zubir, 2011: 97)
12
portofolio dan dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis
portofolio. Analisis portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasi
portofolio dan risiko portofolio (Jogianto, 2000: 218)
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga
dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara
khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami
kenaikan harga jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham
mengalami penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return-return
dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common
response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar. Return dari suatu
sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat dituliskan sebagai
hubungan (Jogianto, 2010: 240) :
� = ��+ � × �
Keterangan :
Ri = return sekuritas ke i,
ai = suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return
sekuritas ke I yang independen terhadap kinerja pasar,
βi = koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat perubahan RM,
Rm = tingkat return dari indeks pasar, yang juga merupakan suatu
variabel acak.
Variabel ai merupakan komponen return yang tidak tergantung dari
return pasar. Variabel ai dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasi
13
�� =∝�+ ��
Persamaan diatas tersebut disubstitusikan ke persamaan Ri maka
akan didapatkan persamaan model indeks tunggal sebagai berikut :
� =∝�+ ��+ �× �
Pemilihan dari indeks pasar tidak bergantung dari suatu teori tetapi
lebih bergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar yang dipilih untuk
pasar BEI misalnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) atau
indeks untuk saham-saham yang aktif saja. Menurut Jogianto (2010: 340)
jika digunakan ISHG, maka return pasar untuk waktu ke-t dapat dihitung
sebesar:
,� = − �−
�−
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam
dua komponen, yaitu sebagai berikut :
a. Komponen return yang unik diwakili oleh αi (hanya berhubungan
dengan peristiwa mikro) yang independen terhadap pengembalian
pasar.
b. Komponen return yang berhubungan dengan pengembalian pasar yang diwakili oleh βi . RM.
Bagian pengembalian yang berhubungan dengan pengembalian pasar ditunjukkan oleh βi yang merupakan sensitivitas pengembalian suatu
sekuritas terhadap pengembalian dari pasar. Pengembalian pasar secara
14
pasar sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan pengembalian dari
sekuritas tersebut dengan arah yang sama besarnya 1,5%.
Model indeks tunggal dapat juga dinyatakan dalam bentuk return
ekspektasi (expected return). Return ekspektasi dari model ini dapat
diderivasi dari model indeks tunggal sebagai beriikut (Jogianto, 2010:342) � � = � ∝�+ ��+ �× �
Atau
� � = � ∝� + � �� + � �× �
Risiko portofolio (portfolio risk) berbeda dengan return portofolio
yang merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh return sekuritas tunggal.
Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata-rata tertimbang dari
seluruh risiko sekuritas tunggal. Risiko portofolio mungkin dapat lebih
kecil dari risiko rata-rata tertimbang masing-masing.
4. Analisis Portofolio Menggunakan Model Indeks Tunggal
Hasil dari model indeks tunggal selain dapat dipergunakan sebagai
input analisis portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara
langsung untuk analisis portofolio. Analisis portofolio menyangkut
perhitungan return ekspektasi portofolio dan risiko portofolio. Return
ekspektasi dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang dari
return ekspektasi individual sekuritas (Jogianto, 2010: 356) :
15
Dengan mensubstitusikan E( Ri ) menggunakan nilai di persamaan
sebelumnya, return ekspektasi portofolio menjadi
� � = ∑ �� . � ∝�+ ��+ �× � �=
Beberapa karakteristik sebagai berikut ini :
a. Beta dari portofolio ( βp ) merupakan rata-rata tertimbang dari Beta
masing-masing sekuritas ( βi ). Beta diartikan sebagai pengukur risiko
sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap pasar.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
� = ∑ �� .
Sehingga persamaa E(Rp) dapat ditulis sebagai berikut : � � =∝�+ �× � �
Risiko portofolio secara umum perhitungan varian dari sekuritas umum
adalah :
Varian dari portofolio adalah sebesar :
16
Menggunakan karakteristik beta didapatkan harga varian dari portofolio
sebagai berikut :
�� = �� × �� + (∑ ��. ��� �
�=
)
Model indeks tunggal, perhitungan risiko portofolio hanya membutuhkan ( 2 • n) + 1 perhitungan saja, yaitu βi untuk masing-masing
sekuritas ke-i sebanyak n buah, σei2 juga untuk masing-masing sekuritas
ke-i sebanyak n buah dan varian returndari market indeks (σM2). Sebagai
contoh untuk 200 aktiva jika digunakan models indeks tunggal untk
menghitung risiko portofolio hanya dibutuhkan perhitungan sebanyak (2 ×
200) + 1 = 401 perhitungan saja.
5. Portofolio Optimal
Perhitungan untuk menentukan portofolio optimal sangat mudah
apabila hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan suatu
sekuritas ke dalam portofolio optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio
antara express return dengan beta (Jogianto, 2010: 362). Excess return
merupakan selisih return ekspektasi dengan return aktiva bebas risiko.
Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap
satu unit risiko yang tidak dapat dideversivikasi yang diukur dengan beta.
Rasio ERB ini juga menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu
17
Portofolio berisi aktiva-aktiva yang mempunyai rasio ERB tinggi.
Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan ke
dalam portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik
pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang
dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan
mengurutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai
ERB terkecil.
Sekuritas-sekuritas ERB terbesar merupakan kandidat untuk
dimasukkan ke portofolio optimal. Sekuritas-sekuritas yang membentuk
portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB
lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Sekuritas-sekuritas
yang lebih kecil dari nilai ERB di titik C* tidak diikutsertakan dalam
portofolio optimal.
Tingkat pengembalian merupakan faktor terpenting dalam
pengukuran kinerja. Tahap akhir yang perlu dilakukan oleh manajer
investasi atau investor adalah melakukan penilaian terhadap kinerja
portofolio yang telah dibentuk sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang telah dibentuk dapat
meningkatkan meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi.
Yuliana (2010: 112) mengatakan bahwa faktor tingkat
pengembalian merupakan faktor terpenting dalam pengukuran kinerja.
Analisis dan estimasi terhadap pengembalian disyaratkan merupakan
18
pengaruh perilaku tingkat pengembalian pasar setiap saat.
Hal tersebut menunjukkan pengembalian merupakan fungsi dari
berbagai faktor. Pertama, berbagai macam tingkat pengembalian yang
tersedia untuk investasi alternatif pada waktu terhenti. Kedua, tingkat
pengembalian pada pertumbuhan asset spesifik secara dramatis setiap saat.
Ketiga, perbedaan antara tingkat pengembalian yang tersedia pada asset
yang berbeda setiap saat.
Tingkat pengembalian investasi alternatif yang mudah dan sering
digunakan sebagai patokan dalam penentuan tingkat pengembalian
disyaratkan adalah tingkat pengembalian bebas risiko (risk-free rate).
Tingkat pengembalian bebas risiko di bagi menjadi dua konsep, yakni
tingkat pengembalian bebas risiko riil (the real risk-free rate) dan tingkat
pengembalian bebas risiko nominal (the nominal risk-free rate).
Tingkat pengembalian bebas risiko riil adalah tingkat bunga dasar,
dengan asumsi tidak ada inflasi dan tidak ada ketidakpastian (uncertainty)
tentang arus kas di masa yang akan datang. Sedangkan untuk tingkat
pengembalian bebas risiko nominal yaitu tingkat bunga nominal ditentukan
tidak hanya oleh tingkat bunga riil, tetapi juga oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat bunga nominal yang berlaku di pasar (Yuliana,
19
C. Kerangka Pikir Penelitian
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas dari teori yang
telah dibahas, maka dapat disusun kerangka pikir yang menggambarkan tentang
analisis pembentukan portofolio optimal pada indeks Bisnis-27 yang selalu
listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Peran kerangka pikir sangat penting
dalam suatu penelitian karena merupakan landasan pemikiran penelitian yang
pada umumnya dibangun berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan.
Bagan Pembentukan Portofolio Optimal dapat dilihat pada gambar 2.1.
20
Gambar 2.1 Bagan Pembentukan Portofolio Optimal
Keputusan investasi dapat dilakukan dengan membentuk portofolio
optimal. Salah satu model dalam membentuk portofolio optimal adalah model
indeks tunggal, yang mengasumsikan faktor yang mempengaruhi return
ekspektasi saham individual adalah indeks pasar. Model tunggal ini dapat
digunakan pada keputusan investasi saham indeks Bisnis-27.
Saham-saham yang memenuhi kriteria E(Ri)>0, selanjutnya dilakukan
pengujian kembali. saham yang memiliki nilai ERBi<Ci, akan ditolak dan tidak
dapat dikategorikan ke dalam portofolio saham yang optimal karena saham
yang masuk ke dalam portofolio yang optimal dan proporsi saham yang
diinvestasikan maka akan diketahui juga tingkat pengembalian dan tingkat