BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat dalam rangka menunjang pencapaian masyarakat adil dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada dasarnya pemerintah harus meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan kreatifitas lokal. Pembangunan juga merupakan upaya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dilaksanakan secara berencana dan menyeluruh yang meliputi semua segi kehidupan.
Manajemen pembangunan Indonesia mengikuti pola teori manajemen modern. Dalam teori manajemen modern ada tiga kegiatan besar dalam pembangunan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, serta pemantauan dan pengawasan1. Kegiatan awal dari pembangunan adalah perencanaan, perencanaan pembangunan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Praktek perencanaan pembangunan yang sebenarnya yaitu sebagai usaha yang sistematis untuk memilih alternatif yang dapat ditempuh guna
1
mencapai tujuan yang diinginkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang realistis dan rasional.
Meski demikian, muncul beberapa permasalahan yang nampaknya perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah konsistensi acuan pembangunan yang musti dilaksanakan termasuk didalamnya konsep perencanaan dan pelaksanaan pembangunan partisipatif yang telah dikampanyekan tetapi ternyata belum sepenuhnya dilakukan. Program ini sebenarnya akan menjadi sangat strategis apabila dilaksanakan dengan tepat tetapi akan menjadi sangat tragis manakala kerangka ini hanya sebagai lips service untuk menunjukkan bahwa pemerintah daerah sudah aspiratif bahkan membangun berdasarkan kerangka kebutuhan nyata rakyatnya.
Oleh karenanya aspek pelibatan masyarakat dan manajemen sangat relevan dalam kaitan ini menyangkut perencanaan. Perecanaan ini menyatakan tujuan organisasi dan menentukan prosedur terbaik untuk mencapainya, dimana suatu proses keputusan rasional dalam alokasi sumber dana untuk mencapai tujuan tertentu mengacu pada masa lalu dan kondisi sekarang untuk untuk melangkah dimasa yang akan datang.2
Hal ini terkait dengan UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Berkenaan dengan hal tersebut, Musyawarah Rencana Pembangunan
2
(Musrenbang) dilakukan untuk menjaring aspirasi dalam proses pembangunan di daerah masing-masing. Dalam hal ini juga dijelaskan dalam UU no 32 tahun 2004 tentang perencanaan pembangunan daerah, dimana hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas daerah. Sehingga dapat memajukan kesejahteraan rakyat banyak demi meningkatkan kualitas dan potensi daerah.
Jadi perencanaan merupakan suatu proses yang sangat bermanfaat karena dapat membantu dalam mengelola kehidupan masyarakat kearah yang lebih baik. Menganai pengelompokan perencanaan pembangunan di Negara Indonesia dapat didefinisikan dengan berdasarkan ruang lingkupnya sebagai berikut:3
1. Perencanaan makro, adalah perencanaan pembangunan nasional dalam skala makro atau menyeluruh.
2. Perencanaan sektoral, menampung kegiatan-kegiatan yang menunjang pencapaian suatu kelompok tujuan atau sasaran tertentu yang telah ditetapkan.
3. Perencanaan regional, menitikberatkan pada aspek lokasi dimana kegiatan dilakukan.
Pengelompokkan lain yang berdasarkan dimensi pendekatan adalah, perencanaan dari bawah ke atas (bottom-up planning), dan perencanaan dari atas ke bawah (top-down planning). Secara operasional pendekatan perencanaan pembangunan dapat ditempuh dengan memanfaatkan forum-forum berjenjang dari bawah ke atas misalnya musyawarah pembangunan desa/kelurahan, musyawarah pembangunan kecamatan. Dengan melalui atau memanfaatkan forum-forum tersebut maka masyarakat dapat menyampaikan usulan-usulan dalam perencanaan pembangunan melalui lembaga yang
3
mewakili masyarakat untuk menyampaikan usulan-usulannya pada aparat pemerintah sehingga aparat mengetahui apa saja yang menjadi keinginan masyarakat dalam hasil pembangunan.
Oleh karena itu, menjadikan penting musyawarah rencana pembangunan di kelurahan sebagai forum musyawarah tahunan kelurahan yang pesertanya terdiri dari banyak pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan kelurahan dan pihak yang terkena dampak hasil musyawarah untuk menyepakati rencana tahun anggaran berikutnya. musyawarah rencana pembangunan di tingkat kelurahan diselenggarakan untuk mensinkronkan berbagai kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari forum musyawarah perencanaan pada tingkat dibawahnya, sehingga menjadi suatu usulan yang terpadu untuk dilaksanakan di tingkat desa atau kelurahan dan atau dibahas kembali di tingkat kecamatan, seperti masalah ekonomi, kesehatan, dan jalan. Musrenbang tingkat kelurahan merupakan ruang terbesar bagi masyarakat untuk terlibat dibandingkan dengan musyawarah rencana pembangunan ditingkat-tingkat selanjutnya.
terutama dalam perencanaan pembangunan ditingkat kelurahan atau yang lebih dikenal dengan LPMK.
Maka dengan adanya perencanaan pembangunan terutama dalam lingkungan kelurahan diperlukan peran LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dalam membantu menyukseskan pembangunan di setiap wilayah terutama di tingkat kelurahan. LPMK merupakan lembaga yang mewakili masyarakat dalam menyampaikan usulan-usulan perencanaan pembangunan untuk disampaikan pada aparat pemerintah tingkat kelurahan. Dengan adanya usulan-usulan dari masyarakat pada perencanaan pembangunan dapat memberikan masukkan untuk bisa lebih memperlancar dalam proses pembangunan dan dapat memberi hasil yang maksimal. LPMK sendiri adalah Lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra Pemerintah Desa dan Lurah dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat dibidang pembangunan4.
Dari hasil observasi diperoleh data bahwa, ada keterkaitan antara peran LPMK dengan partisipasi masyarakat sebagai bagian dari perencanaan pembangunan di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Karena pembangunan yang ada di lingkungan Kelurahan Wonoasih sudah dapat dikatakan berhasil walaupun masih belum maksimal seperti pembangunan saluran air, tebing-tebing pinggir sungai, MCK, bedah rumah, pembangunan sarana-sarana pendidikan diluar sekolah, dan pembangunan jalan. Semua ini tidak lepas dari peran LPMK Kelurahan
4
Wonoasih yang sangat aktif dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan. Diharapkan LPMK lebih dapat memberikan motivasi pada masyarakat agar dapat ikut serta berperan aktif dalam proses pembangunan. Selain memberi motivasi pada masyarakat LPMK juga mewakili masyarakat dalam menyampaikan kritik atau saran supaya dengan adanya kritik atau saran dari masyarakat ini dapat dijadikan evaluasi kinerja aparat pemerintah.
Dari uraian di atas, dapat dilihat kaitan antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan dengan partisipasi masyarakat terkait dengan perencanaan pembangunan adalah: LPMK mempunyai peran sangat besar yang mewakili masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya mengenai perencanaan pembangunan dan pemberdayaan. Karena LPMK merupakan lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dan lurah dalam memberdayakan masyarakat5. Selain itu lembaga ini merupakan lembaga yang ditetapkan peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan6
Namun dalam pelaksanaannya partisipasi masyarakat terhadap pembangunan masih mengalami berbagai kendala. Dengan demikian, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo”.
5 ibid 6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Kelurahan Wonoasih?
2. Hambatan-Hambatan apa saja yang dihadapi LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Kelurahan Wonoasih ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Kelurahan Wonoasih.
2. Untuk mendeskripsikan hambatan-hambatan yang dihadapi LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan. D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi peneliti.
b. Mendapat informasi tentang sejauh mana strategi LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
c. Sebagai bahan referensi mahasiswa FISIP khususnya mahasiswa ilmu pemerintahan.
2. Secara Praktis
mendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kelurahan Wonoasih.
E. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah menguraikan tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Untuk itu dalam rangka memperjelas penguraian lebih lanjut dalam penulisan ini, maka perlu dilakukan penjelasan mengenai beberapa pengertian atau istilah yang berkaitan dengan upaya untuk menyeragamkan pemahaman terhadap pokok pembahasan dengan maksud untuk menciptakan keseragaman atau kesamaan pemahaman terhadap pengertian masing-masing konsep yang terkandung dalam pengertian tersebut, sehingga mempermudah dalam penelitian:
1. Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Srategi adalah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi dengan tantangan lingkungan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.7.
7
2. LPMK
Menurut Undang-undang otonomi daerah no.32 tahun 2004 pasal 211, dinyatakan bahwa LPMK adalah lembaga yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa/kelurahan dalam memberdayakan masyarakat.8 Sedangkan menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri no 5 tahun 2007, dinyatakan bahwa Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dan lurah dalam memberdayakan masyarakat. LPMK sebagai perwakilan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kritik, atau saran terhadap aparat pemerintah kelurahan. Serta berperan sebagai motivasi kepada masyarakat agar dapat ikut serta proses pembangunan di wilayahnya.9
3. Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat merupakan pilar penting dalam teori demokrasi selain persamaan dalam pemilihan urnum, keterlibatan dalam proses pengambilan kebijakan, persamaan hak pilih bagi semua orang dewasa.10 Hal ini sejalan dengan konsep governance yang memberikan kesempatan kepada stakeholder lain di luar pemerintah untuk terlibat dalam proses perumusan kebijakan publik.
8
Undang-undang otonomi daerah no.32 tahun 2004 pasal 211 9
Keputusan Menteri Dalam Negeri no 5 tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan
10
4. Pembangunan
Soul M Kattz memberikan pengertian tentang pembangunan, yakni:”pembangunan adalah perubahan yang berencana dari situasi yang satu
ke situasi yang lainnya yang lebih tinggi”11. Artinya pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan beberapa indikator-indikator dari strategi LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Kelurahan Wonoasih:
1. LPMK sebagai fasilitator bagi masyarakat antara lain:
a. Membantu masyarakat dalam membuat penyusunan jadwal rencana pembangunan.
b. Penampung usulan-usulan masyarakat mengenai rencana pembangunan kelurahan.
2. LPMK sebagai Mediator
a. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang rencana pembangunan.
b. Menyampaikan saran dan usulan masyarakat kepada pemerintah kelurahan.
c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan kepada masyarakat. 3. LPMK sebagai motivator
11
a. Memberikan pengarahan pada masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan kelurahan.
b. Memantau pelaksanaan musyawarah.
c. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia 4. LPMK sebagai dinamisator
a. Memberi dorongan pada masyarakat sehingga masyarakat dapat terlibat dalam pembangunan.
b. Memberi kesempatan pada masyarakat untuk menunjukkan kemampuannya sehingga dapat mengembangkan potensi SDM. c. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
G. Metode Penelitian
Metode ialah prosedur untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis, dalam hal ini metode penelitin ialah suatu pengkajian tentang peraturan-peraturan suatu metode dalam penelitian12.
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sanapiah faisal, penelitian deskriptif disebut juga penelitian taksomonik yang dimaksudkan untuk mengekplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti13.
12
Husaini, Usman dkk,Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara Jakarta, 2004 13
2. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian untuk memperoleh informasi dan data adalah di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo.
3. Subyek Penelitian
Peneliti telah menetapkan para informan penelitian secara puposive sampling yaitu memilih informan yang dianggap memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data. orang-orang yang mempunyai pengaruh atau yang berperan terhadap pemberdayaan di tingkat kelurahan terutama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Maka dalam penelitian ini subyek adalah:
a. Pengurus LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Kelurahan Wonoasih sejumlah 2 orang, yaitu: Ketua LPMK Kelurahan Wonoasih dan wakilnya.
b. Masyarakat (Karang Taruna, tokoh masyarakat, RT/RW) sebagai pemberi usulan-usulan dalam perencanaan pembangunan tingkat kelurahan.
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, yang ada hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin di pecahkan. Untuk mengumpulkan data diperlukan instrument atau alat, dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik atau metode pengumpulan data dengan observasi, interview dan dokumentasi yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang lebih luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung14. Dengan menggunakan metode ini dapat memberi infomasi kepada peneliti mengenai fakta yang terjadi pada sebuah instansi dalam menjalankan aktifitasnya atau kinerjanya yang kemudian melakukan pencatatan mengenai fakta tersebut.
b. Metode Interview
Interview atau yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan merupakan teknik dengan melakukan tanya jawab secara langsung terkait pokok permasalahan terhadap objek penelitian. Wawancara dipergunakan agar memudahkan peneliti dalam mendapatkan data atau informasi yang akurat dengan didasarkan pada permasalahan yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti dalam memperoleh data langsung pada sumber informasi atau responden yang bersangkutan untuk memperoleh kejelasan mengenai strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan di Kelurahan Wonoasih
14
serta hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi LPMK dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan.
c. Dokumentasi
Teknik atau cara dengan dokumentasi adalah yang diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku, peraturan-peraturan, Koran, dan arsip-arsip yang tentunya masih sangat erat kaitannya dengan topik penelitian. Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data-data yang tertulis. Seperti catatan, arsip-arsip atau dokumen dan bahan-bahan yang ada kaitannya dengan obyek penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad, dokumentasi sebagai mana laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut15. 5. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan16. Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan menggambarkan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut:
15
Surachmad, Winarno. Dasar-Dasar Teknik Research, PN Balai Cetakan Keenam, 1985 hal 143
16
a. Pengumpulan data, dengan cara mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan kelengkapan-kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk diproses lebih lanjut. Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokan serta klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.
b. Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.
c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka diambil alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan. Dengan demikian proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis secara normatif melalui studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam bentuk deskripsi atau uraian.17
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun oleh: Slamet 06230049
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NIM : 06230049
Jurusan: Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK)
dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan
(Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota
Probolinggo).
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Drs. Krishno Hadi, M.Si) (Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si)
Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota
Probolinggo).
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Pada tanggal: 30-April- 2011 Dihadapan Dewan Penguji
1. Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D (...)
2. Drs. H.Achmadur.Rifa’i, M.Si (...)
3. Drs. Krishno Hadi, M.Si (...)
4. Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si (...)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo).
Pembimbing : 1. Drs. Krishno Hadi, M.Si 2. Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si
Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan
I II
Tanggal 17-11-2010 Revisi Bab I /Proposal
Tanggal 22-11-2010 ACC Bab I
Tanggal 25-11-2010 Seminar
Tanggal 12-12-2010 Revisi Bab II/III
Tanggal 16-01-2011 ACC Bab II/III
Tanggal 18-02-2011 Bimbingan Bab IV/V
Tanggal 22-02-2011 Revisi Bab IV/V
Tanggal 16-02-2011 ACC Bab IV dan V
Tanggal 25-04-2011 ACC ujian
Malang, 26-04-2011 Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Drs. Krishno Hadi, M.Si) (Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si)
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Slamet
NIM : 06230049
Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi: Strata. 1 (S-1)
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo), Adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 30-April- 2011 Yang menyatakan
Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Strategi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan (Studi di Kelurahan Wonoasih Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo). Hasil dari penelitian ini penyusun harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini, yang tentunya penyusun harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.
Dalam penyusunan penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat berarti bagi penyusun.
3. Ibu Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan banyak terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam proses bimbingan skripsi
4. Bapak Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D, selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini
5. Bapak Drs. H.Achmadur.Rifa’i, M.Si, selaku penguji terimakasi atas masukan dan kritikan dalam perbaikan skripsi ini
6. Teman-teman seperjuangan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penyusun, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.
Akhirnya penyusun berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang tertarik dengan kajian pemerintahan dan politik.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Malang, 30-April- 2011
Kata pengantar ... v
Abstraksi ... vi
Daftar Isi ... vii
Halaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Definisi Konseptual... 8
F. Definisi Operasional... 10
G.Metode Penelitian ... 11
1. Jenis Penelitian ... 11
2. Lokasi Penelitian... 12
3. Subyek Penelitian... 12
4. Teknik Pengumpulan Data ... 12
5. Teknik Analisa Data... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).. ... 16
B. Partisipasi Masyarakat.. ... 20
1. Pengertian Partisipasi ... 20
2. Partisipasi Masyarakat ... 25
C. Pembangunan... 28
1. Pengertian Pembangunan ... 28
2. Teori Pembangunan ... 29
3. Tipe Pembangunan ... 31
A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 44
1. Letak Geografis ... 44
2. Kondisi Penduduk... 45
3. Kondisi SDM Pemerintah Kelurahan ... 50
4. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan ... 51
BAB IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. LPMK Sebagai Fasilitator... 58
B. LPMK Sebagai Mediator ... 66
C. LPMK Sebagai Motivator ... 74
D. LPMK Sebagai Dinamisator ... 81
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 90
Conyers, Diana. (1991). Perencanaan Sosial di Dunia ketiga. Yogyakarta: UGM Press.
Dawam, Rahardjo. 1997. Wawasan dan Misi Pembangunan abad 21, PT Intermasa Jakarta.
Fedozzi dalam Navarro,2004, dalam Amalinda savirani, Anggaran partisipasi dan Demokrasi Deliberatif.Bumi Aksara Jakarta.
Glueck, F. William dan Laurence, 2001, Manajemen Strategis dan Kebijakan Pemerintah, Jakarta, Erlangga.
H. Bernstein (ed), 1973, Underdevelopment and Development,Darmonsoris: Pinguin Books.
Halim, Abdul dan Bambang Suparmo. 2000. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta; BPFE.
Held dalam Amallnda Savirani, 2006. Anggaran Partisiparif dan Demokrasi Deliberatif dalam Wahyu W. Basjir. Keindahan yang Menipu; Partisipasi Mtesyarakat dalam Penganggaran Daerah di Indonesia.
Husaini, Usman dkk, 2004. Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara Jakarta.
Isbandi Rukminto Adi. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press.
Jan Timbergea, 1987.Rencana Pembangunan, Jakarta.
Lexy, Moleong. 1999. Metode Penelitian Kualitatif, Pusda Karya Bandung. Mikkelsen, Britha. (1999).Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya
Pemberdayaan: sebuah buku pegangan bagi para praktisi lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Mubyarto, 2006. Pengembangan Wilayah, pembangunan Pedesaan dan Otonomi Daerah dalam Pengembangan Wilayah Pedesaan dan Kawasan Tertentu. Sebuah kajian Eksploratif. Jakarta:BPPT.
Pembangunan, Jakarta.
Sumampouw, Monique. 2004. “Perencanaan Darat-Laut yang Terintegrasi dengan Menggunakan Informasi Spasial yang Partisipatif.” Jacub Rais,et al.Menata Ruang Laut Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita. Sutrisno, Hadi. 2000.Metodologi Research, Pustaka Pelajar.
Surachmad, Winarno. 1985 Dasar-Dasar Teknik Research, PN Balai Cetakan Keenam.
Teguh Handoko, 2009. Partisipasi Warga Negara. Copyright @ indoskripsi.com 2009.Websitehosting by IdeBagus.
Tjahya Supriyatna, 2001, Strategi Pembangunan dan Kemiskinan, Jakarta: Rineka Cipta.
Tjokroamidjojo, Bintoro, 1999, Perencanaan Pembangunan, Gunung Agung, Jakarta.
Sumber Lain:
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 5. Tahun 2007 Pasal 4
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 65 Tahun 1999, Bab II Pasal 2 Kepmen Dalam Negeri No.5 tahun 2007 Bab I Pasal I
Undang-undang otonomi daerah no.32 tahun 2004 pasal 211
www.Google.com.2002.Raperda LPMK sebagai Pengganti LKMD
www.Google.com. 2001. Kompas Cyber Media. All right reserved. Privacy policy