Tugas Akhir
Diajukkan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Manajemen Informatika Jenjang Diploma Tiga Fakultas Teknik & Ilmu Komputer
Rainal 10507893
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
menjual spare parts, oli dan serta variasi serta melayani jasa service sepeda motor. Bengkel ini membeli spare parts, oli dan variasi dari beberapa supplier tetap. Tidak dapat dipungkiri lagi kegiatan perbengkelan yang merupakan salah satu penunjang dari sistem transportasi turut mengikuti arus jaman yang terkomputerisasi, maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan terstruktur yang menggunakan beberapa alat bantu dan teknik pengerjaannya, seperti
Flowmap, Data Flow Diagram (DFD),dan Diagram Konteks. Model pengembangan
yang digunakan adalah model Waterfall. Dimana model Waterfall merupakan urutan aktifitas yang dilakukan dalam pengembangan sistem mulai dari penentuan masalah, analisis kebutuhan, mendesign, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan. Dengan mengunakan metode ini pembuatan sistem informasi akan lebih teliti.
Dengan adanya sistem baru tentang proses transaksi pembelian dan penjualan agar dapat sesuai dengan yang ada didalam database. Pemakai maupun pemilik bengkel dapat melihat persediaan atau stock barang didalam database dan semua laporan tentang proses transaksi pembelian, transaksi penjualan, stock barang, nota pembelian dan nota penjualan agar berjalan secara cepat, tepat dan akurat.
Kata Kunci : Spare Parts, Pembelian dan Penjualan Spare Parts
ii
necessary that adequate facilities and infrastructure.
The approach used in this study using a structured approach that uses several tools and construction techniques, such as Flowmap, Data Flow Diagrams (DFD), and the Context Diagram. The development model used is the Waterfall model. Where the Waterfall model is a sequence of activities performed in the system development starting from the determination of problems, needs analysis, design, coding, testing and maintenance. By using this method will make the system more accurate information. These applications are designed using Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 as its database.
With the new system for buying and selling transaction process to match what is in the database. Users can view the workshop and the owner of inventory or stock of goods within the database and all reports on the process of purchasing transactions, sales transactions, inventory, purchase records and sales nota ran fast, precise and accurate.
1 1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan kendaraan bermotor dikota yang super sibuk seperti Bandung tentunya membutuhkan alat transportasi yang dapat diandalkan untuk menunjang stabilitas kerja. Cepat dan efisien adalah kebutuhan yang tidak bisa dielakkan apalagi jika melihat latar belakang penduduk Ibu kota yang masih dipadati oleh kalangan kelas bawah. Dengan demikian sepeda motor menjadi kebutuhan bagi mereka untuk melakukan kegiatan setiap harinya. Sepeda motor menjadi andalan karena efisiensi biaya dan kecepatan dalam mencapai tujuan lokasi.
Sistem komputer memegang peranan penting dalam mendorong ketersediaan informasi dan berjalannya komunikasi, selain itu dapat juga menyediakan suatu sistem solusi berupa perangkat lunak untuk menyelesaikan suatu masalah diberbagai sektor sehingga mendorong setiap instansi baik itu perusahaan maupun organisasi untuk menggunakan dan memanfaatkannya secara optimal.
Bengkel Aditya Motor merupakan sebuah bengkel yang menjual spare parts, oli dan serta variasi serta melayani jasa service sepeda motor. Bengkel ini membeli spare parts, oli dan variasi dari beberapa supplier tetap.
nota pembelian. Penjualan barang dilakukan (eceran) dan tidak langsung (partai) mengandalkan pencatatan manual. Bag administrasi terkadang mengalami kesulitan ketika melakukan transaksi penjualan, karena bag administrasi harus melihat stock barang yang akan dibeli customer secara manual mencari di (etalase-etalase), apakah stock barang yang akan dibeli ada atau tidaknya. Dikarenakan tidak adanya keterangan pada buku stock, maka sering terjadi kehabisan stock barang. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya laporan stock barang yang hampir atau sudah habis.
Dalam sistem penjualan spare parts dan oli disini penulis ingin membuat atau merancang suatu sistem informasi penjualan spare parts kendaraan bermotor yang lebih praktis dan mudah digunakan oleh karyawannya. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengambil judul dalam tugas akhir ini adalah “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN SPARE PARTS DI BENGKEL ADITYA MOTOR ”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Untuk proses transaksi penjualan dan pembelian yang hanya mengandalkan bukti transaksi berupa nota penjualan, nota pembelian dan sebuah buku dimana sering kali Bag. Administrasi kewalahan terhadap bukti transaksi yang tidak sesuai tersebut.
2. Untuk proses stock barang Bag. Administrasi harus selalu melihat ke etalase – etalase penyimpanan barang.
3. Untuk proses laporan yang masih mengandalkan buku, dimana data-data tentang laporan sering mengalami ketidakcocokan.
b. Rumusan masalah
Untuk mengatasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penjualan dan pembelian spare parts yang berjalan saat ini di bengkel Aditya Motor.
parts agar dapat berjalan dengan baik.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian a. Maksud Penelitian
Maksud yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah menganalisa sistem informasi penjualan spare parts kendaraan bermotor yang diterapkan oleh bengkel Aditya Motor, sehingga dapat berjalan optimal dengan kinerja yang efektif dan efisien.
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan dan pembelian spare parts yang berjalan di bengkel Aditya Motor.
2. Untuk merancang sistem informasi penjualan dan pembelian spare parts dibengkel Aditya Motor.
a. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan
Meningkatkan kinerja dan dapat membantu Bag. Administrasi dalam melakukan kegiatannya di bengkel Aditya Motor .
2. Bagi Konsumen
Untuk memudahkan pembelian barang kepada bengkel. 3. Bagi Supplier
Untuk memudahkan memeriksa barang atau stock barang yang sudah habis di bengkel.
b. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis serta dapat membandingkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu
3. Bagi Peneliti Lain
Menjadi bahan masukan dan sumber informasi bagi peneliti sebagai studi kepustakaan bagi penelitian yang sama dengan tema yang dibahas dalam penelitian ini.
1.5 Batasan Masalah
Setelah meninjau dari permasalahan yang ada dan pertimbangan teknis yang diambil, maka penulis merancang dan mengimplemetasikan sistem penjualan antara lain :
1. Hanya membahas bagian penjualan dan pembelian secara tunai spare parts kepada customer dan supplier
2. Hanya membahas bagian stock barang yang berasal dari supplier tetap 3. Laporan yang dibuat berupa transaksi penjualan, transaksi pembelian,
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan analisis penelitian ini dilaksanakan di bengkel ADITYA MOTOR, yang berlokasi di Jl. Palasari no 18 Bandung.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No
Waktu
Kegiatan
2010/2011
Sep Oktober November Desember Januari Februari
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Proposal
2. Survei objek penelitian
3. Analisis Sistem
4. Desain Sistem
8
2.1. Konsep Dasar Sistem
Definisi sistem menurut buku analisis desain dan informasi dapat dilihat dari dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
1. Berdasarkan Penekanan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2008 : 1)
2. Berdasarkan Penekanan Komponen
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jogiyanto (2008 : 2)
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem
(boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),
masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sub-sub sistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jogiyanto (2008 : 4) 2. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) pada sistem lainnya dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan. Jogiyanto (2008 : 5)
5. Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan (signal input). maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7. Pengolah Sistem
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran aturan tertentu.
Sub Sistem
Sub Sistem Sub
Sistem Sub Sistem
Input Pengolah Output
Boundary
Boundary Boundary Interface Lingkungan Luar
Gambar 2.1. Karakteristik suatu sistem Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 6) 2.1.2. Klasifikasi Sistem
a. Sistem menurut bentuk fisiknya : 1. Sistem Abstrak (abstract system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide - ide
yang tidak tampak secara fisik.
Contoh : Sistem teologia adalah sebuah susunan gagasan mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto (2008 : 7)
2. Sistem Fisik (physical system)
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
Contoh : Sistem peredaran darah, sistem sekolah, sistem transportasi, sistem komputer.
b. Sistem menurut terjadinya sistem : 1. Sistem Alamiah (natural system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Contohnya : pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam. 2. Sistem Buatan Manusia (human made system)
c. Sistem menurut kejadian masa depan 1. Sistem Tertentu (deterministic system)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi.
Contoh : Hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi. 2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
Contoh : Sistem kematian. d. Sistem menurut sifatnya
1. Sistem Tertutup (closed system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tetapi tidak benar – benar tertutup).
2. Sistem Terbuka (open system)
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.
Contoh : Sistem musyawarah. Jogiyanto (2008 : 7) 2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert N. Anthony and John Dearden adalah suatu data yang diolah manjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Jogiyanto (2008 : 8)
2.2.2. Siklus Informasi
Dasar Data Proses (Model)
Penerima
Keputusan Tindakan Hasil
Tindakan Data (Ditangkap)
Input
(Data) (Information)Output
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 9) 2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi menurut buku analisis desain dan informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Jogiyanto (2008 : 10)
1. Akurat
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi harus tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Informasi harus relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.
A
Gambar 2.3. Kualitas Informasi
2.2.4. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari Informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivennes atau
cost benefit. Jogiyanto (2008 : 11)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Suatu informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing atau
information-generating systems.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Jogiyanto (2008 : 11)
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Jogiyanto (2008 : 12)
Input Model Output
Teknologi Dasar Data Kendali
Pemakai
Pemakai Pemakai
Pemakai Pemakai
Pemakai
Gambar 2.4. Blok sistem informasi yang berinteraksi Sumber : Analisis dan Design. Jogiyanto (2008 : 12 ) 1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan "kotak alat" (toolbox) dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendaliaan dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
6. Blok Kendali
Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Jogiyanto (2008 : 13)
2.3.2. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (management information system) atau sering dikenal dengan singkatan (MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. SIM (system informasi manajemen) didefinisikan oleh beberapa para ahli. Jogiyanto (2008 : 14)
Menurut para ahli :
1. Menurut George M. Scott
Suatu sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan
2. Menurut Barry E. Cushing
Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
3. Menurut Frederick H. Wu
Sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
4. Menurut Gordon B. Davis
Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah:
1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi.
2.Menghasilkan informasi yang berguna bagi semua tingkatan.
2.4. Pengertian Usaha Bengkel Motor
Usaha bengkel sepeda motor adalah usaha yang melakukan perbaikan sepeda motor agar dapat kembali berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan pemilik atau bentuk asli dari sepeda motor tersebut. Dalam usaha ini, sepeda motor yang diperbaiki dapat menggunakan bahan (spare parts) baru atau bahan yang ada dengan melakukan penyesuaian agar sepeda motor dapat berjalan dengan baik.
(http://www.infobisnis.net/bengkel/artikel2.html/ 21 April 2010)
2.4.1. Jenis Bengkel
Jenis bengkel dibagi menjadi 2: 1.Bengkel Umum
Bengkel Umum adalah bengkel umum kendaraan bermotor yang berfungsi untuk membetulkan, memperbaiki dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan.
2.Bengkel Resmi
Bengkel Resmi yaitu bengkel Dealer yang hanya melayani perawatan
(service) untuk merek motor tertentu sesuai dengan rekomendasi dari pembuat
kendaraan bermotor (pabrikan).
(http://www.docstoc.com/docs/21926814/
KETENTUAN-DAN-TATA-CARA-SERTIFIKASI-BENGKEL-UMUM-KENDARAAN/ 21 April 2010)
2.4.2. Pengertian Kendaraan Bermotor
2.4.3. Pengertian Service
Kata service pada sumber internet artinya yaitu memperbaiki, kesimpulannya bahwa memperbaiki disini adalah membuat sepeda motor yang tadinya rusak atau tidak berfungsi menjadi baik atau kembali berfungsi. (http://www.translate.google.com/#en|id|service/ 21 April 2010)
2.4.4. Pengertian Spare Parts
Kata spare parts pada sumber internet artinya suku cadang, kesimpulannya bahwa suku cadang disini adalah komponen-komponen yang ada pada sepeda motor.
(http://www.translate.google.com/#en|id|spareparts/ 21 April 2010) 2.4.5. Pengertian Supplier
Kata Supplier pada sumber internet artinya Pemasok. Kesimpulannya
bahwa Pemasok disini adalah seseorang yang menawarkan atau memasarkan sesuatu barang (produk) tertentu kepada bengkel dalam jangka waktu tertentu. (http://www.translate.google.com/#en|id|supplier/ 21 April 2010)
2.4.6. Pengertian Customer
Kata Customer pada sumber internet artinya pelanggan. Kesimpulannya bahwa pelanggan disini adalah seseorang yang datang ke bengkel untuk membenarkan sepeda motornya.
2.4.7. Pengertian Pembelian
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. (http://manager.smetoolkit.org/indonesia/en/content/id/435/
Managing-Your-Materials/ 21 April 2010)
2.4.8. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannya diketahui. (http://www.scribd.com/doc/11320689/Definisi-Penjualan/ 21 April 2010) 2.4.9. Pengertian Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic sering disebut sebagai (VB) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated
Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi
berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access
Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object
(ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX.
Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual
Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi
cara kerjanya yang berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk
Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.
(http://www.herupras.wordpress.com/pengertian-visual-basic-60/ 21 April 2010)
2.4.10.Pengertian Sql Server 2000
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS)
yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client,
server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum
yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Sistem client/server adalah dirancang untuk memisah layanan basisdata dari client, dengan penghubungnya menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan, dan berbagai sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basisdata dan layanannya. Aplikasi-aplikasi client diimplementasikan pada berbagai flatform, menggunakan berbagai pekakas pemrograman.
SQL Server adalah server basisdata yang secara fungsional adalah
proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basisdata. Client berinteraksi dengan layanan basisdata melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung ke data, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basisdata.
SQL Server menggunakan tipe dari database yang disebut database
relasional.Database relasional adalah database yang digunakan sebuah data
berhubungan dengan mesin database ketika dibutuhkan.
SQL Server mendukung beberapa tipe data yang berbeda, termasuk untuk
karakter, tanggal (datetime) dan uang (money), SQL Server digunakan untuk menggambarkan model dan implementasi pada database. Keuntungan menggunakan SQL Server dapat didefinisikan menjadi dua bagian yaitu satu bagian untuk menjalankan pada server dan bagian lain untuk
client.
28
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian dari penulisan tugas akhir ini adalah bengkel Aditya Motor. 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awal 2004 pemilik bengkel yang bernama Bpk. Rorri Satria yang akan mendirikan sebuah bengkel yang akan diberi nama Aditya Motor. Dimana pemilik bengkel pada saat itu melihat potensi daerah Palasari untuk usaha bengkel sangat menjanjikan, dikarenakan usaha bengkel didaerah Palasari masih minim. Kemudian pemilik bengkel merencanakan dengan keluarga untuk membuka bengkel. Pemilik bengkel yang mengelola dan pekerjanya merupakan satu keluarga. Pemilik bengkel berharap keahlian yang dimiliki oleh saudara-saudaranya dapat membantu kebutuhan setiap customer. Pegawai yang dimiliki pada saat awal bengkel ini buka sekitar 4 orang kemudian dengan banyaknya kebutuhan para customer maka pemilik bengkel menambah pegawai menjadi 7 orang, diantaranya 5 mechanic, 1 kepala
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi
Visi bengkel Aditya Motor adalah mengembangkan Industri bengkel di daerah Palasari dan sekitarnya.
b. Misi
Misi Bengkel Aditya Motor adalah Memberikan pelayanan terbaik dan produk yang berkualitas bagi customer secara maksimal serta berusaha melakukan pengembangan di bidang usaha perbengkelan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Sumber : Aditya Motor
3.1.4. Deskripsi Tugas
Dalam sebuah organisasi tentunya ada tugas masing – masing untuk setiap bagian. Diantaranya tugas – tugas yang ada pada Struktur Organisasi di bengkel Aditya Motor.
1. Pemilik Bengkel
Pemilik bengkel merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di bengkel yang bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan yang berada di bengkel Aditya Motor.
Tugas Pemilik Bengkel sebagai berikut : 1. Menetapkan kebijakan umum bengkel. 2. Menetapkan anggaran bengkel.
3. Mengrekrut pegawai dan memberhentikan pegawai.
4. Mengesahkan laporan-laporan yang diberikan oleh Bag. Administrasi.
2. Kepala Mechanic
Kepala mechanic merupakan pemegang kekuasaan setelah Pemilik Bengkel yang bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh mechanic
- mechanik di bengkel Aditya Motor.
Tugas Kepala Mechanic sebagai berikut :
2. Mengawasi atau mengontrol mechanic bila mengalami kesulitan.
3. Bagian Administrasi
Bag. Administrasi merupakan bagian dimana yang mengatur masalah administrasi dibengkel Aditya Motor.
Tugas Bag. Administrasi sebagai berikut :
1. Mencatat semua transaksi-transaksi yang terjadi dibengkel Aditya Motor.
2. Membuat laporan-laporan hasil transaksi yang akan diserahkan kepada Pemilik bengkel.
4. Mechanic
Mechanic merupakan bagian dimana yang memperbaiki sepeda motor
customer.
Tugas mechanic sebagai berikut :
1. Menerima masukan dan keluhan setiap customer.
2. Melayani Customer untuk memperbaiki motornya. 3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini metode pendekatan/ penyelesaian sebagai berikut :
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. (http://redmycloudy.blogspot.com/ 2009/10/ desain-penelitian-dan-metode-penelitian.html/ 4 Oktober 2010)
Dalam penelitian ini desain yang digunakan berupa Penelitian Tindakan (Action Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. (http://cybercounselingstaincurup.blogspot.com/2010/05/
metode-penelitian.html/ 4 Oktober 2010).
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini antara lain :
1. Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan pembicaraan langsung dengan Pemilik bengkel mengenai objek permasalahan.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan ini dilakukan dengan melakukan observasi yaitu pengamatan dalam pengumpulan data dengan catatan secara cermat dan
sistematis.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan mencari pustaka - pustaka yang menunjang tugas akhir yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku - buku, laporan - laporan akhir, dan artikel.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia dibengkel yang diberikan oleh pihak bengkel Aditya Motor kepada penulis.
pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan penulis sebagai berikut.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
Jogiyanto (2008 : 56)
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
Metode pengembangan sistem yang di gunakan dalam penyelesain
tugas akhir ini adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut
dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software
Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut
mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap System Engineering,
analisis, desain, coding, testing / verification dan maintenance. Disebut
dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut
Sumber : http://fachrizalll.files.wordpress.com/ Tren Terbaru pengembangan
software(software development life Cycle)/ 4 Oktober 2010
Gambar di atas adalah tahapan umum dari model Waterfall. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model Waterfall :
1. System / Information Engineering and Modeling
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan
Project Definition.
2. Software Requirements Analysis
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada
software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para
software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software,
misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
3. Design
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding
disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
4. Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka design tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses
coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara
teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
5. Testing / Verification
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan
software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software
bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
6. Maintenance
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari
eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam metode perencanaan terstruktur diantaranya yaitu : Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow
Diagram, Kamus Data, Normalisasi, Tabel Relasi, dll.
1. Flow Map
Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah
dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya
flowmap mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang
perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
(http://www.cuektuzz.wordpress.com/Flowmap/4 Oktober 2010)
2. Diagram Kontek
Diagram Konteks adalah Suatu diagram alir yang tingkat tinggi yang
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan kita buat. secara uraian mah dapat dikatakan bahwa diagram konteks itu berisi siapa saja yang memberikan data (inputan) ke sistem serta kepada siapa data informasi yang harus dihasilkan sistem.
(http://www.bahar-edukasi.blogspot.com/2009/06/
diagram-konteks-contec-diagram.html/ 4 Oktober 2010)
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Jogiyanto (2008 : 700)
4. Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan
kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan
kamus data, analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir di
sistem dengan lengkap.
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
b. Alias, perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau department satu dengan yang lainnya.
c. Bentuk data, perlu dicatat karena digunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
d. Arus data, menunjukan dari mana data itu mengalir dari mana data akan menuju.
e. Penjelasan, untuk lebih memperjelas tentang makna dari arus data yang di catat di kamus data.
f. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data ini.
g. Volume, volume yang dicatat di kamus data ini adalah tentang volume
rata-rata volume puncak dari arus data.
h. Struktur data menunjukan arus data yang dicatat di kamus data terdiri
dari item - item data apa saja. Jogiyanto (2008 : 725) 5. Perancangan Basis Data
Basis data adalah “koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi.
Janner Simarmata (2009 : 2) a. Normalisasi
dilakukan penghapusan (delete), pengubahan (update) dan pembacaan
(retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel-tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.
Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.
2. Bentuk normal pertama (1NF)
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris atau jika nilai atribut tidak terpisahkan. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). 3. Bentuk normal kedua (2NF)
sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.
4. Bentuk normal ketiga (3NF)
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
Janner Simarmata (2009 : 74) b. Tabel Relasi
Relasi antar tabel adalah ”Basis Data terdiri atas tabel-tabel yang
saling berhubungan”.
c. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
1. Entity
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
2. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu
dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
3. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu:
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B.
2. Satu ke banyak (One to many)
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
(http://www.erddankamusdata.blogspot.com/ ERD DAN KAMUS DATA/ 21 April 2010)
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
Metode pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai dalam pengujiaan perangkat lunak yang penyusun pakai adalah Metode Black Box
Testing, Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional
perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja, dan
5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.
46
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan pada bengkel Aditya motor bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada bengkel Aditya motor.
4.1.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumen-dokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dokumen yang digunakan pada sistem informasi bengkel Aditya motor adalah sebagai berikut :
1. Nama Dokumen : Data Pembelian Sumber : Supplier
Rangkap : -
Fungsi : Sebagai bukti data penawaran Spare Parts
Item Data :No, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga
2. Nama Dokumen : Data Transaksi Penjualan Spare Parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 2
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran dari penjualan
Spare Partscustomer
Item Data : No_Nota, Nama_Customer, Alamat, jenis_Motor, No_Polisi, No, Nama_SpareParts, Satuan, Harga_Satuan, Harga, Jumlah, Tgl,
3. Nama Dokumen : Laporan Pembelian Spare parts Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai Laporan pembelian Spare Parts
4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan Spare Parts
Sumber : Bag Administrasi
Rangkap : 1
Fungsi : Sebagai Laporan penjualan Spare Parts
Item Data : Tgl, No_Barang, Jenis_Motor, No_Polisi, Total
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem pembelian dan penjualan Spare Parts di bengkel Aditya motor adalah sebagai berikut.
Pembelian Spare Parts Biasanya bengkel Aditya motor sudah memiliki Supplier tetap, Supplier tetap sering mengecek Spare Parts dibengkel Aditya motor kepada Bag. Administrasi.
Prosedur pembelian yang sedang berjalan, sebagai berikut :
1. Supplier mendatangi bengkel dan menawarkan produk spare parts ke Bag. Administrasi berupa Katalog.
2. Bag. Administrasi mengecek stock barang di etalase-etalase.
4. Bila barang yang telah dicek Sudah hampir habis atau tidak ada di etalase, Maka Bag. Administrasi akan mencatat data pembelian dan dan membuat laporan pembelian barang apa saja yang akan dibeli. 5. Nota pembelian dan laporan pembelian barang apa saja yang akan
dibeli akan diserahkan kepada pemilik bengkel sebelum diberikan kepada supplier.
6. Nota pembelian dan laporan pembelian diserahkan kepada pemilik bengkel.
7. Pemilik bengkel meng acc nota pembelian dan laporan pembelian barang yang akan dibeli.
8. Lalu nota pembelian dan laporan pembelian yang sudah di acc diberikan kepada Bag. Administrasi.
9. Bag. Administrasi mengecek kembali nota pembelian dan laporan pembelian yang sudah di acc kemudian laporan pembelian diarsip kan.
4.1.2.1. Flow Map
SUPPLIER ADMINISTARSIBAG PEMILIK BENGKEL
Data Pembelian Data Pembelian
Mengecek
FLOW MAP Pembelian Spare Parts
yang sedang berjalan
Prosedur Penjualan yang sedang berjalan, sebagai berikut :
1. Customer mendatangi bengkel menyerahkan data penjualan ke Bag. Administrasi.
2. Bag. Administrasi mengecek barang yang ada di etalase- etalase. 3. Bila barang yang akan dibeli tidak ada di etalase, Maka Bag
Administrasi akan menyerahkan data penjualan kepada customer. 4. Bila barang yang akan dibeli ada, Maka Bag. Administrasi akan
mencatat data transaksi barang apa saja yang akan dibeli. 5. Bag. Administrasi memberikan barang-barang yang dibeli.
6. Bag. Administrasi membuat nota penjualan yang akan diserahkan kepada customer dan pemilik bengkel.
7. Lalu Bag. Administrasi membuat laporan penjualan.
KONSUMEN
BAG
ADMINISTRASI PEMILIK BENGKEL
Data Penjualan Data Penjualan
Mengecek
Data Barang Yang dibeli
FLOW MAP Penjualan Spare Parts yang sedang berjalan
Nota Penjualan
2
Nota Penjualan
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram Konteks penjualan dan pembelian Spare Parts kendaraan bermotor sebagai berikut :
KONSUMEN PEMILIK
BENGKEL
SUPPLIER
Sistem Informasi Penjualan Spare Parts
Kendaraan Bermotor Laporan Pembelian Yang
Sudah Di Acc
Gambar 4.3. Diagram Konteks
4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram yang sedang berjalan di bengkel Aditya motor sebagai berikut :
DFD Level 1
Tidak Ada Barang Ada barang
7.0 Laporan Pembelian
Data Transaksi Penjualan
Laporan Penjualan
Gambar 4.4. Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan
4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Tabel 4.1. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
No Permasalahan Rencana Perancangan / Solusi
1.
Untuk proses transaksi pembelian Spare Parts yang masih
mengandalkan nota pembelian.
Dengan adanya sistem database Aditya motor dibagian pembelian dapat mempermudah proses pengolahan data pembelian menjadi lebih cepat dan efisien.
2.
Untuk proses transaksi penjualan Spare Parts yang masih
mengandalkan nota penjualan.
Dengan adanya sistem database Aditya motor dibagian penjualan dapat mempermudah proses pengolahan data penjualan menjadi lebih cepat dan efisien.
3.
Untuk Proses Stock barang yang masih sering melihat pada etalase-etalase.
Dengan adanya sistem database Aditya motor dibagian Stock barang dapat mempermudah proses pengolahan data Stock barang berkurang dan bertambah.
4.
Untuk proses laporan penjualan dan pembelian Spare Parts yang masih mengandalkan buku.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap perancangan, tim kerja, design harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan oleh pemakai sistem.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Gambaran sistem umum yang diusulkan dalam penulisan tugas akhir yaitu
2. Seorang customer datang ke bengkel Aditya motor, lalu customer memberikan data penjualan kepada Bag. Administrasi, lalu Bag. Administrasi mengecek data barang kedalam Database Aditya motor untuk memeriksa barang apa saja yang akan dibeli oleh customer, bila data barang tidak ada maka Bag. Administrasi akan mengembalikan data penjualan kepada customer. Bila ada barang maka Bag. Administrasi akan menginputkan data customer dan data transaksi penjualan barang apa saja yang akan dibeli oleh customer, Lalu Bag. Administrasi mencetak nota penjualan dan di arsipkan lalu customer membayar dengan seharga barang yang dibeli berikut Nota penjualan yang akan diberikan oleh Bag. Administrasi beserta barang yang dibeli oleh customer.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan proses ini akan memberikan gambaran mengenai dokumen-dokumen, proses-proses dan aliran data apa saja yang akan terlibat dalam sistem yang akan diusulkan.
4.2.3.1. Flow Map yang Diusulkan
SUPPLIER ADMINISTARSIBAG BENGKELPEMILIK
FLOW MAP Administrasi Aditya Motor Diusulkan
4.2.3.2.Diagram Kontek
Diagram Konteks penjualan dan pembelian Spare Parts kendaraan bermotor sebagai berikut :
KONSUMEN PEMILIK
BENGKEL
SUPPLIER
Sistem Informasi Penjualan Spare Parts
Kendaraan Bermotor Laporan Pembelian Yang
Sudah Di Acc
Gambar 4.6. Diagram Konteks
4.2.3.3.Data Flow Diagram
Data Flow Diagram yang diusulkan di bengkel Aditya motor sebagai berikut :
DFD Level 1
SUPPLIER
2.0 Input Data Supplier dan Data
Transaksi Data Barang Data Supplier
Data Customer
4.2.3.4.Kamus Data
Kamus data berasal dari diagram hubungan entity dan dokumen-dokumen sumber input dari SI pengolahan data Penjualan dan Pembelian Spare Parts Bengkel Aditya motor. Kamus data ini dapat digunakan untuk membuat suatu program aplikasi.
Kamus data yang dipakai untuk membantu jalannya program adalah sebagai berikut :
1. Nama Data : Data Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Entitas Supplier – Proses 1.0
Volume : Setiap Supplier menawarkan barang
Keterangan : Memberikan Katalog data barang
Srtruktur Data : Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga
2. Nama Data : Data Supplier
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0 – File Supplier
Volume : Setiap supplier memberikan identitas diri
Struktur Data : Kode_Supplier Nama_Supplier, Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan, No_Telepon
3. Nama Data : Data Customer
Alias : -
Aliran Data : Proses 7.0 – File Customer
Volume : Setiap Customer memberikan identitas diri
Keterangan : Menyimpan identitas diri customer ke File Data Customer
Struktur Data : Kode_Customer, Nama_Customer, Alamat, No_Polisi, Jenis_Kendaraan
4. Nama Data : Data Barang
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.0 - File Barang – Proses 1.0, Proses 6.0 – File Barang – Proses 6.0
Volume : Setiap data barang yang akan disimpan di File barang
Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock
5. Nama Data : Data Transaksi Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.0 – File Transaksi Pembelian – Proses 3.0
Volume : Bengkel yang membeli barang kepada supplier
Keterangan : Sebagai transaksi pembelian barang
Struktur Data : No_Pembelian, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier, Nama_Supplier,
Nama_Perusahaan, Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Satuan_Beli, Harga, Total, Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian, Kembali_Pembelian
6. Nama Data : Data Transaksi Penjualan
Alias : -
Aliran Data : Proses 7.0 – File Transaksi Penjualan – Proses 8.0
Volume : Customer membeli barang ke bengkel
Struktur Data : No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer, No_Polisi, Nama_Customer, Jenis_Kendaraan, Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga, Jumlah, Bayar, Kembali
7. Nama Data : Data Laporan Transaksi Pembelian
Alias : -
Aliran Data : File Lap. Transaksi Pembelian - Proses 5.0 – Pemilik Bengkel
Volume : Bag. Administrasi membuat laporan pembelian
Keterangan :Sebagai bukti pembelian untuk ke Pemilik Bengkel
Struktur Data : No_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang, Satuan_Beli, Harga, Total
8. Nama Data : Data Laporan Transaksi Penjualan
Alias : -
Aliran Data : File Lap. Transaksi Penjualan - Proses 8.0 - Pemilik Bengkel
Keterangan :Sebagai bukti pembelian untuk Pemilik Bengkel
Struktur Data : No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer, Nama_Customer, Kode_Barang, Nama_Barang, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga
9. Nama Data : Data Laporan Stock Barang
Alias :-
Aliran Data : File Barang – Proses 5.0 – Pemilik Bengkel
Volume : Bag. Administrasi membuat laporan stock barang
Keterangan : Sebagai bukti stock barang untuk pemilik bengkel
Struktur Data : Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock
4.2.4. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dapat diartikan yaitu menciptakan atau merancang kumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama - sama. Basis data itu sendiri dapat diartikan sebagai:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Kumpulan data yang disimpan secara bersama - sama untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.
4.2.4.1. Normalisasi
Proses Perubahan perancangan basis data yang menghasilkan skema table dalam bentuknormal.
Untuk mendapatkan proses normalisasi yang normal, memerlukan tahapan sebagai berikut ;
1. Bentuk Unnormalisasi ( Tidak Normal)
No_Polisi, Nama_Customer, Jenis_Kendaraan, Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga, Jumlah, Bayar, Kembali, No_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Barang, Nama_Barang, Satuan_Beli, Harga, Total, No_Faktur, Tanggal, Kode_Customer, Nama_Customer, Kode_Barang, Nama_Barang, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga, Kode_Barang, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock, Kode_Agen
2. Bentuk Normal ke – 1
Administrasi : {Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Satuan, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Nama_Perusahaan, Alamat_Perusahaan, No_Telepon, Kode_Customer, Nama_Customer, Alamat, No_Polisi, Jenis_Kendaraan, Kode_Barang, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock, No_Pembelian, Tanggal_Pembelian, Satuan_Beli, Harga, Total, Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian, Kode_Agen, Kembali_Pembelian, No_Faktur, Tanggal, Satuan, Total_Harga, Jumlah, Bayar, Kembali}
3. Bentuk Normal ke – 2
Customer : {Kode_Customer*, No_Polisi, Nama_Customer, Jenis_Kendaraan}
Barang : {Kode_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock}
Transaksi Pembelian : {No_Pembelian*, Tanggal_Pembelian,
Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian, Kembali_Pembelian}
Transaksi Pembelian Rinci : {Satuan_Beli, Harga, Total}
Transaksi Penjualan : {No_Faktur*, Tanggal, Jumlah, Bayar, Kembali}
Transaksi Penjualan Rinci : {Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga}
4. Bentuk Normal ke – 3
Supplier : {Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Nama Perusahaan, Alamat_perusahaan, No_Telepon, }
Customer : {Kode_Customer*, No_Polisi,
Nama_Customer, Alamat,
Barang : {Kode_Barang*, Nama_Barang, Jenis_Motor, Harga_Beli, Harga_Jual, Stock}
Transaksi Pembelian: {No_Pembelian*, Tanggal_Pembelian,
Kode_Supplier**, Jumlah_Pembelian, Bayar_Pembelian, Kembali_Pembelian}
Transaksi Pembelian Rinci : {No_Pembelian**,Kode_Barang**, Satuan_Beli, Harga, Total}
Transaksi Penjualan : {No_Faktur*, Tanggal, Kode_Customer**, jumlah, Bayar, Kembali }
4.2.4.2.Relasi Tabel
Tabel 4.2. Relasi Tabel
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Suatu alat dalam bentuk bagan yang menggambarkan relasi dan entitas suatu informasi. Entitas atas objek yang datanya dicetak atau direkam yang kemudian diolah.
BARANG
4.2.4.4.Struktur File
Digunakan untuk peracangan sistem, karena struktur file ini dapat menentukan struktur file basis data yang menunjukan struktur dari elemen data yang mengatakan panjang elemen data dan jenis data.
Tabel 4.3. db. Data_Barang
No Nama Field Jenis Size Keterangan
1. Kode_Barang Varchar 6 Primary Key
2. Nama_Barang Varchar 30 Nama Barang
3. Jenis_Motor Varchar 15 Nama Jenis Motor
4. Harga_Beli Money 8 Harga Beli Barang
5. Harga_Jual Money 8 Harga Jual Barang
6. Stock Int 4 Stock Barang
Tabel 4.4. db. Data_Customer
No Nama Field Jenis Size Ket
1. Kode_Customer Varchar 6 Primary Key 2. No_Polisi Varchar 9 No Polisi Customer 3. Nama_Customer Varchar 25 Nama Customer
4. Alamat Varchar 30 Alamat Customer
5. Jenis_Kendaraan Varchar
15
Tabel 4.5. db. Data_Supplier
No Nama Field Jenis Size Ket
1. Kode_Supplier Varchar 3 Primary Key 2. Nama_Supplier Varchar 30 Nama Supplier 3. Nama_Perusahaan Varchar 30 Nama Perusahaan 4. Alamat_Perusahaan Varchar 25 Alamat Perusahaan 5. No_Telepon Varchar
15
No. Telepon Perusahaan
6. Kode_Agen Varchar 4 Kode Agen
Tabel 4.6. db. Transaksi_Pembelian
No Nama Field Jenis Size Keterangan
Tabel 4.7. db. Transaksi_Pembelian_Rinci
No Nama Field Jenis Size Keterangan
1. No_Pembelian Varchar 15 Foreign Key
2. Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key
3. Satuan_Beli Int 4 Banyaknya Barang
4. Harga Money 8 Harga Satuan Barang
5. Total Money 8 Total Harga
Tabel 4.8. db. Transaksi_Penjualan
No Nama Field Jenis Size Keterangan
1. No_Faktur Varchar 15 Primary Key
2. Tanggal Varchar 8 Tanggal Pembelian
3. Kode_Customer Int 6 Foreign Key
4. Jumlah Money 8 Jumlah Harga
5. Bayar Money 8 BayarHarga
Tabel 4.9. db. Transaksi_Penjualan_Rinci
No Nama Field Jenis Size Keterangan
1. No_Faktur Varchar 15 Foreign Key
2. Kode_Barang Varchar 6 Foreign Key
3. Satuan Int 4 Banyaknya Barang
4. Harga_Satuan Money 8 Jumlah Harga
5. Total_Harga Money 8 BayarHarga
4.2.4.5. Kodifikasi
Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data dan membantu dalam mengidentifikasi objek data.
1. Kode supplier adalah 3 digit, yaitu 1 digit pertama untuk menentukan kode supplier dan 2 digit terakhir untuk kode urut supplier.
Format : XXX
Contoh : S01, S02, S03
2. Kode customer adalah 6 digit, yaitu 1 digit pertama didepan untuk menentukan kode customer dan 5 digit berikutnya untuk menentukan kode urut customer.
Contoh : C00001, C00002, C000003
3. Kode Barang adalah 5 digit, yaitu 1 digit pertama didepan untuk menentukan kode barang, 4 digit berikutnya untuk menentukan no urut barang.
Format : XXXXXX
Contoh : A00001, B00001, C00001
4. Transaksi Pembelian adalah 12 digit, yaitu 2 digit pertama didepan untuk kode Transaksi Pembelian, 6 digit berikutnya untuk menentukan kode bulan, tanggal dan tahun transaksi pembelian dan 4 digit terakhir untuk menentukan kode urut transaksi pembelian.
Format : XX / XXXXXX / XXXX
Contoh : TB/042110/0001, TB/042110/0002, TB/042110/0003
5. Transaksi Penjualan adalah 12 digit, yaitu 2 digit pertama didepan untuk kode Transaksi Penjualan, 6 digit berikutnya untuk menentukan kode bulan, tanggal dan tahun transaksi penjualan dan 4 digit terakhir untuk menentukan kode urut transaksi penjualan.
Format : XX / XXXXXX / XXXX