TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Strata Satu Sistem Komputer
Oleh
Tauriq Djasa Permana NIM : 10210181
Pembimbing
Susmini Indriani Lestariningati, M.T Irfan Dwiguna Sumitra, M.Kom
JURUSAN TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v
2.5.1.1 Spesifikasi Hardware Raspberry Pi... 22
2.5.1.2 Arsitektur Raspberry Pi ... 25
2.7 PiNoir ... 26
2.8 Router ... 26
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 27
3.1 Topologi Jaringan ... 27
3.2 Spesifikasi Hardware Dan Software ... 27
3.3 Perancangan Sistem ... 28
3.3.1 Instalasi Sistem Operasi ... 30
3.3.2 Konfigurasi IP Address Pada Raspberry Pi ... 31
3.3.3 Konfigurasi Raspberry Pi Saat Awal Booting ... 32
3.3.4 Instalasi Tools Motion, Ngrok dan Htop Pada Raspberry Pi ... 33
3.3.5 Konfigurasi Motion dan Ngrok Pada Raspberry Pi ... 33
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ... 37
4.1 Tahapan Pengujian ... 37
4.2 Pengujian Dan Pengambilan Data CPU Dan RAM ... 39
4.3 Analisa ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
5.1 Kesimpulan ... 43
5.2 Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
44
[1] Forouzan, Behrouz A., 2007, Data Communication and Networking (Vol 4). New York: Mc Graw-Hill.
[2] Komputer, Wahana., 2003, Konsep Jaringan Komputer dan Pengembangannya (edisi 1). Jakarta: Salemba Infotek.
[3] Iwansson, K;Sinapsius G and Hoornaert, W., 1999, Measuring Current, Voltage and Power Elsever.
[4] Winarno, Sugeng., 2010, Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Bandung: Modula.
[5] Hariono, Ir. H. Ali., 2009, Jaringan Wan. Diakses pada tanggal 20 Mei 2014, dari world wide web: <http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/about>.
[6] Monk, Simon., Adafruit’s Raspberry Pi Lesson 6. Using SSH, Adafruit Learning System, (Online), diakses pada tanggal 12 April 2014 dari world wide web: (http://learn.adafruit.com/downloads/pdf/adafruits-raspberry-pi-lesson-6-using-ssh.pdf).
[7] Monk, Simon., Adafruit’s Raspberry Pi Lesson 3. Network setup, Adafruit Learning System, (Online), diakses pada tanggal 20 April 2014 dari world wide web: (https://learn.adafruit.com/downloads/pdf/adafruits-raspberry-pi-lesson-3-network-setup.pdf).
[8] Data Sheet. PiNoir Infared Camera Module, diakses pada tanggal 15 Mei 2014, dari world wide web: (http://uk.rs-online.com/web/p/video-modules/7902811/).
[9] Scafik, Software., 2013, Raspberry Pi As Low-cost HD Surveillance Camera, diakses pada tanggal 16 Mei 2014, dari world wide web:
iii
Segala puji bagi Allah SWT., Pencipta dan Pemelihara alam semesta, shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan bagi baginda Nabi Muhammad SAW., juga kepada keluarga, para sahabat dan tabiit tabiinnya dan para pengikutnya yang selalu memegang teguh ajarannya.
Adapun judul dari tugas akhir ini adalah Implementasi Raspberry Pi Sebagai IP Camera Untuk Monitoring Rumah. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 di jurusan Teknik Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
Selama melaksanakan tugas akhir ini dan penyusunan laporan akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun spiritual, namun dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Kedua Orang Tua, kakak, adik dan keluarga besar tercinta yang senantiasa tidak henti-hentinya berdo’a mencurahkan cinta, kasih sayang, perhatian, nasihat, serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Dr. Wendi Zarman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Susmini Indriani Lestariningati, M.T., selaku Pembimbing I penulis yang telah banyak memberikan arahan, saran, nasihat, motivasi dan bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Irfan Dwiguna Sumitra, M.Kom selaku Pembimbing II penulis, yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan bantuan kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu seluruh staff dosen Jurusan Teknik Komputer dan yang
Komputer Indonesia, yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan bantuan kepada penulis.
7. Teman-teman di Laboratorium Sistem Digital terima kasih atas dukungannya.
8. Teman-teman angkatan 2010, khususnya kelas 10 TK-4 yang telah banyak membantu selama studi maupun selama proses pengerjaan Tugas Akhir. 9. Serta semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas bantuan, dukungan dan motivasinya selama melaksanakan studi dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya, Penulis berharap semoga penelitian ini menjadi sumbangsih yang bermanfaat bagi dunia sains dan teknologi di Indonesia, khususnya disiplin keilmuan yang penulis dalami.
1 1.1 Latar Belakang
Pada umumnya sistem monitoring diterapkan di tempat-tempat umum yang memerlukan pemantauan seperti, supermarket, bank, toko-toko dan perkantoran. Selain tempat umum tersebut, sistem monitoring perlu dipasang di rumah agar dapat mengawasi keadaan rumah tersebut. Untuk membangun sistem monitoring tersebut, umumnya memerlukan kamera dan PC desktop sebagai perangkat penunjang. Namun biaya untuk perangkat keras dan pengeluaran biaya listrik untuk penggunaan PC desktop pada sistem monitoring membutuhkan biaya yang cukup mahal. Penggunaan dari Mini PC Raspberry Pi sebagai pengganti PC
desktop, adalah untuk mendapatkan biaya pembangunan sistem serta penggunaan biaya listrik yang lebih murah.
Raspberry Pi itu sendiri adalah sebuah komputer berukuran kecil yang mempunyai kinerja lebih rendah dari PC desktop yang memang didesain untuk melakukan pekerjaan yang lebih ringan. Selain kecil dan murah, Raspberry Pi juga memiliki konsumsi daya yang rendah yaitu sekitar 3.5 Watt. Konsumsi daya tersebut tentu lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi daya pada PC desktop
yang membutuhkan sumber daya kurang lebih 250 Watt. Pada Raspberry Pi sudah tersedia port RJ45, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan Raspberry Pi dengan jaringan Internet. Selain itu, Raspberry Pi juga tersedia konektor CSI agar dapat memasang kamera external. Dengan adanya kamera yang terpasang tersebut, maka kamera dari Raspberry Pi tersebut dapat diakses melalui Internet. PiNoir adalah jenis kamera dari Raspberry Pi yang mempunyai resolusi sebesar 5MP dan mempunyai ukuran yang kecil serta memiliki kecepatan fps (frame per second) hingga mencapai 60 fps.
desktop dari biaya pembangunan sistem dan penggunaan biaya listrik yang lebih murah serta dapat melihat kemampuan penggunaan CPUdan RAM Raspberry Pi dalam melakukan fungsi sistem monitoring rumah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah implementasi Raspberry Pi sebagai IP Camera untuk monitoring rumah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah sebagai berikut: a. Raspberry Pi bisa menggantikan PC desktop dari biaya pembangunan sistem
serta penggunaan biaya listrik yang lebih murah.
b. Melihat kemampuan penggunaan CPU dan RAM Raspberry Pi dalam melakukan fungsi sistem monitoring rumah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam implementasi sistem monitoring ini adalah: a. Mini PC yang digunakan adalah Raspberry Pi.
b. Sistem operasi yang digunakan pada Mini PC (Raspberry Pi) adalah Raspbian Wheezy pada Linux.
c. Satu buah PiNoir yang dijadikan sebagai kamera untuk monitoring rumah. d. Aplikasi yang digunakan untuk melihat kemampuan kinerja CPU dan RAM
usage pada Raspberry Pi adalah htop.
e. Penggunaan sumber daya listrik Raspberry Pi yang dipakai didapat dari nilai maksimal daya yang dihitung.
f. Pengambilan data dilakukan hanya pada jaringan LAN saja. 1.4 Metodologi
Pada pembuatan tugas akhir ini menggunakan beberapa metode yaitu berupa studi literatur :
1. Studi Pustaka
2. Analisis dan Perancangan Sistem
Mengumpulkan komponen-komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan dan hasil bimbingan dengan dosen pembimbing dalam kegiatan ini setelah semua komponen terkumpul maka dilakukan pembuatan alat sesuai dengan pengajuan proposal.
3. Implementasi
Menerapkan alat yang telah dirancang serta dianalisis sistemnya untuk dibuktikan kecocokannya dan diverifikasikan kedalam alat yang akan dirancang.
4. Pengujian dan Analisa
Hal ini dilakukan dengan merealisasikan perancangan hardware dan software.
Kemudian melakukan percobaan dan menganalisa kerja hardware tersebut. 5. Kesimpulan
Merupakan hasil dari apa yang telah dilakukan selama perancangan alat sampai uji coba serta analisa yang telah didapatkan dari penelitian ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun berdasarkan kerangka penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metodologi dan sistematika penulisan dengan maksud memberikan gambaran tentang isi tugas akhir ini.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan teori penunjang yang berhubungan dengan tugas akhir ini. BAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan hasil pengujian dari alat yang telah dirancang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5 2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat antar komputer yang satu dengan komputer yang lain.
2.1.1 Definisi Jaringan
Jaringan adalah seperangkat alat (lebih sering disebut sebagai node) yang dihubungkan oleh jalur komunikasi. Sebuah node dapat berupa komputer, printer, atau peralatan lain yang mampu mengirim atau menerima data dari node lain dalam suatu jaringan [1].
2.1.2 Struktur Fisik Jaringan
Sebuah jaringan adalah dua atau beberapa perangkat yang saling terhubung dengan link. Link adalah sebuah jalur komunikasi untuk mengirim data dari satu perangkat ke perangkat yang lain. Terdapat dua jenis koneksi, yaitu
point-to-point dan multipoint [1]. 1. Point-to-point
Sebuah koneksi point-to-point adalah dua buah perangkat yang saling berhubungan menggunakan sebuah saluran. Kebanyakan koneksi point-to-point menggunakan kabel, bisa juga menggunakan microwave atau link satelit. Berikut ini merupakan Gambar 2.1 Point-to-point [1].
station station
link
2. Multipoint
Sebuah koneksi multipoint adalah koneksi antara satu atau beberapa perangkat dalam satu saluran yang digunakan bersama. Berikut ini merupakan Gambar 2.2 Multipoint [1].
Gambar 2.2 Multipoint
2.1.3 Kategori Jaringan
Kategori jaringan berdasarkan jangkauan geografis [1]: 1. Local Area Network (LAN )
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Umumnya menghubungkan PC ke workstation dengan tujuan pemakian resourcesharing (missal. Printer). LAN ini dibedakan menjadi tiga karekteristik yaitu: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. Berikut ini merupakan Gambar 2.3 Local Area Network.
Workstation
Workstation Workstation
PC
Tower Box
Workstation
Workstation Workstation
PC Tower Box
Bus Token Ring
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 Km MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar. Berikut ini merupakan Gambar 2.4 Metropolitan Area Network.
Gambar 2.4 Metropolitan Area Network
3. Wide Area Network (WAN)
Gambar 2.5 Wide Area Network
2.1.4 Topologi Fisik Jaringan
Topologi fisik jaringan adalah representasi geometris dari hubungan semua saluran dan perangkat yang saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan node. Topologi fisik jaringan merupakan desain aktual yang dibangun untuk menghubungkan beberapa perangkat dalam sebuah jaringan [1]. Pada gambar di bawah ini merupakan empat jenis kategori topologi fisik secara umum.
Gambar 2.6 Kategori Topologi Fisik Berikut Penjelasan dari keterangan gambar di atas: 1. Topologi Mesh
yang siap untuk berkomunikasi secara langsung dengan titik perangkat komputer lain yang menjadi tujuannya.
Kelebihan Topologi Mesh:
a. Dinamis dalam memperbaiki setiap kerusakan titik jaringan komputer. b. Data langsung dikirimkan ke tujuan tanpa harus melalui komputer lain. c. Data lebih cepat proses pengiriman data.
d. Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer tidak akan mengganggu komputer lainnya.
Kelemahan Topologi Mesh:
a. Biaya untuk memasangnya sangat besar. b. Perlu banyak kabel.
c. Perlu banyak port I/O, setiap komputer diperlukan n-1 port I/O dan sebanyak n(n-1)/2 koneksi. Misalnya ada 4 komputer maka diperlukan kabel koneksi sebanyak 4(4-1)/2 = 6 kabel dan memerlukan 4-1 = 3 port. d. Proses instalasi sulit dan rumit.
Berikut ini merupakan Gambar 2.7 dari Topologi Mesh.
Gambar 2.7 Topologi Mesh 2. Topologi Star
dilakukan dan tidak mengganggu jaringan lain, mudah melakukan kontrol, tingkat keamanan tinggi, paling fleksibel. Kelemahan topologi star adalah menggunakan banyak kabel, ada kemungkinan akan terjadi tabrakan data sehingga dapat menyebabkan jaringan lambat, jaringan sangat tergantung kepada terminal pusat, jaringan memakan biaya tinggi, jika titik komputer pusat terjadi gangguan maka terganggu pula seluruh jaringan. Berikut ini merupakan Gambar 2.8 dari Topologi Star.
Gambar 2.8 Topologi Star 3. Topologi Bus
Gambar 2.9 Topologi Bus 4. Topologi Ring
Topologi ini mirip dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada di ujung saling dihubungkan, sehingga menyerupai seperti lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh diperiksa alamatnya oleh terminal yang dilewatinya. Jika bukan untuknya, informasi dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar. Setiap terminal dalam jaringan saling tergantung, sehingga jika terjadi kerusakan pada satu terminal maka seluruh jaringan akan terganggu, contohnya adalah FDDI. Berikut merupakan Gambar 2.10 dari Topologi Ring.
PC
PC
Server FDDI Concentrator
FDDI Ring Single attachment
controller
Gambar 2.10 Topologi Ring 2.2 Protokol Jaringan
bahasa yang sama. Elemen utama dari sebuah protokol adalah Syntax, Semantic,
dan Timing. [1]
- Syntax merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal. Contohnya, sebuah protokol sederhana dari suatu data yang terdiri dari 8 bit pertama merupakan alamat dari pengirim dan 8 bit kedua merupakan alamat dari penerima.
- Semantic digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi. Contohnya,
syntax-nya itu 10101010... semantic-nya please synchronize..
- Timing terdiri dari dua karakteristik, yaitu kapan data harus dikirimkan dan seberapa cepat data dapat dikirimkan. Contohnya, jika pengirim mengirim data dengan kecepatan 100Mbps, tetapi penerima hanya dapat memproses data sebesar 1Mbps, transmisi tersebut akan melebihi kapasitas penerima sehingga sebagian data akan hilang.
Adapun fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar dengan kehandalan yang tinggi [2]. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Fragmentasi dan reassembly, membagai informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
- Encaptulation, melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
- Connection control, membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.
- Flow control, mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.
- Error control, mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.
2.2.1 Model Open System Interconnection (OSI)
Salah satu standard dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh
International Organization for Standardization (ISO) adalah model OSI. Model ini memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi [2]. Model ini dibentuk dengan tujuan:
- Menjadi patokan bagi pengembangan prosedur komunikasi pada masa yang akan datang.
- Mengetahui hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.
- Membgai permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur. - Memenuhi kebutuhan para pemakai kini maupun masa yanag akan datang.
OSI merupakan suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem yang lainnya. Model OSI memiliki 7 lapisan, dimana prinsip yang harus digunakan bagi ketujuh lapisan adalah sebagai berikut:
- Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda
- Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protokol yang telah memenuhi standard internasional.
- Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. - Batas lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus informasi
yang melewati interface.
- Jumlah lapisan diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
2.2.2 Lapisan Layer Pada Model OSI
Berikut ini merupakan urutan gambar dari tujuh lapisan layer pada Model OSI [1].
Pada bagian ini akan menjelaskan setiap lapisan pada Model OSI [2]: 1. Lapisan Fisik (Physical Layer)
Lapisan fisik berfungsi untuk menentukkan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan. Selain itu berfungsi untuk mentransfer dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal, prosedural yaitu dimana kabel, konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.
2. Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
Menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang lewat melalui kabel. Pada lapisan ini berurusan dengan pengambilan dan pelepasan paket data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta pengiriman ulang data. Lapisan jalur data terdiri atas dua sublayer:
a. LLC (Logical Link Control)
Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap
frame merupakan sebuah paket data dan nomor urut yang digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah checksum untuk melacak data yang korup.
b. MAC (Medium Access Control)
Berurusan dengan mengambil dan melepaskan data dari dan ke kabel, menetukkan protokol untuk akses ke kabel yang di share di dalam sebuah LAN.
3. Lapisan Jaringan (Network Layer)
dari host sumber ke host tujuan. Yang termasuk tanggung jawab dari lapisan jaringan diantaranya:
a. Logical Addressing. Jika sebuah paket melewati batas jaringan, dibutuhkan pengalamatan lain untuk membedakan sistem sumber dan sistem tujuan. Lapisan jaringan menambahkan sebuah header ke dalam paket yang datang dari lapisan di atasnya termasuk logical addressing dari pengirim dan penerima.
b. Routing. Ketika saluran terhubung membentuk Internetwork atau jaringan yang besar, perangkat penghubung yang sering dikenal dengan router atau switch menentukan rute suatu paket supaya sampai ditujuan akhir. Salah satu dari fungsi lapisan jaringan adalah menyediakan mekanisme tersebut. Misal, ketika sebuah paket tiba di suatu router, router tersebut akan menyampaikan paket ke router tujuan dengan menggunakan tabel routing
untuk menentukan hop selanjutnya sebelum paket tersebut dikirimkan ke router tujuan terakhir.
Gambar 2.12 menunjukkan hubungan lapisan jaringan dengan lapisan jalur data dan lapisan transport [1].
Gambar 2.12 Lapisan Jaringan 4. Lapisan Transport (Trasnport Layer)
benar serta menyediakan aliran data yang transparan, dan logis antara end user dengan jaringan yang dipilihnya. Merupakan lapisan yang menyediakan layanan bagi user lokal dan bertugas untuk menciptakan frame, memisahkannya dan menggabungkannya kembali [2].
5. Lapisan Sesi (Session Layer)
Lapisan Sesi ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call), dan DSP (AppleTalk Data Stream Protocol) [2].
6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan presentasi berfungsi melakukan terjemahan. Melakukan terjemahan struktur data diantara berbagai arsitektur, perbedaan dalam representasi data dikelola di tingkat ini. Selain itu juga lapisan ini melakukan kompresi data, enkripsi dan dekripsi serta konversi format data misal dari EBCDIC ke ASCII.[2]
7. Lapisan Aplikasi (Aplication Layer)
Lapisan Aplikasi ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dengan layanan jaringan. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan layanan lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan
Gambar 2.13 Susunan Protokol TCP/IP Tiap layer dijelaskan sebagai berikut:
1. Lapisan Host-to-Network (Host-to-Network Layer)
Lapisan ini merupakan gabungan dari lapisan fisik dan lapisan jalur data pada lapisan model OSI. Terdiri dari protokol-protokol dasar jaringan seperti ethernet, token ring, frame relay, dan ATM.
2. Lapisan Internet (Internet Layer)
Fungsinya sama dengan lapisan jaringan pada model OSI. Protokol yang bekerja pada lapisan ini diantaranya adalah InternetProtokol (IP), Internet
Control Message Protocol (ICMP), Internet Group Message Protocol
(IGMP), Address Resolution Protocol (ARP), Reverse Address Resolution Protocol (RARP).
3. Lapisan Transport (Transport Layer)
Secara tradisional lapisan ini memiliki dua protokol, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
4. Lapisan Aplikasi (Application Layer)
2.3 Addressing
Terdapat empat level alamat yang digunakan oleh sebuah Internet, yaitu alamat fisik (link), alamat logik (IP), alamat port, dan alamat spesifik, namun dalam subbab ini hanya akan menjelaskan mengenai alamat fisik, alamat logik, dan alamat port. Setiap alamat berhubungan kepada setiap spesifik lapisan arsitektur TCP/IP.
Berikut ini penjelasan tentang alamat fisik (link), alamat logik (IP), dan alamat port:
1. Alamat Fisik (Phsycal Addresses)
Alamat fisik atau dikenal juga dengan alamat link adalah alamat dari sebuah node yang didefinisikan oleh LAN atau WAN. Alamat ini merupakan alamat level terendah. Ukuran dan format dari alamat ini bermacam-macam. Sebagai contoh, Ethernet menggunakan alamat yang berukuran 6-byte (48-bit) yang terdapat pada Network Ethernet Card
(NIC). Alamat fisik juga dikenal sebagai alamat Media Access Control
(MAC).
2. Alamat Logik (Logical Addresses)
Alamat logik digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di Internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal. Alamat logik memiliki ukuran alamat sebesar 32-bit. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu antarmuka (misalkan menggunakan dua ethernet) maka harus diberikan dua alamat logik untuk setiap antarmukanya. Alamat logik disebut juga alamat IP. Alamat IP terdiri dari dua versi, yitu IPv4 dan IPv6. Namun dalam subbab ini hanya akan menjelaskan IPv4. Berikut penjelasan mengenai alamat IPv4 tersebut: IPv4 memiliki ukuran sebesar 32-bit. IPv4 dibagi ke dalam lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E. Metode ini disebut dengan classful addressing. Pada umumnya yang digunakan dalam pengalamatan IPv4 untuk setiap host hanya tiga kelas, yaitu A, B, dan C. Berikut ini pembagian setiap kelas-kelasnya [3]:
- Kelas A
Byte Pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 (Network ID)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP Address untuk host yang berada pada segmen jaringan yang sama
- Kelas B
Format : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Byte Pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 (Network ID)
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532 IP address untuk host yang berada pada segmen jaringan yang sama
- Kelas C
Format : 110nnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh Byte Pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 (Network ID)
Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address untuk host yang berada pada segmen jaringan yang sama
Keterangan: n = network bit, h = host bit 3. Alamat Port
setiap protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah. Berikut ini merupakan contoh dari penomoran port.
- Port 80 (web server) untuk port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetik alamat IP atau hostname di web browser maka web browser akan melihat IP tersebut pada port 80. - Port 81, web server alternatif ketika port 80 diblok maka port 81
akan digunakan sebagai port altenatif hosting website.
- Port 22, SSH Secure Shell, port ini digunakan untuk port SSH. 2.4 QoS (Quality Of Service)
Quality of Service atau kualitas layanan adalah sebuah standar untuk memastikan bahwa suatu performa pada jaringan tersebut berjalan dengan sangat baik. Konsep tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan bandwith, mengurangi kemungkinan dataloss dan untuk mengendalikan latency serta jitter. Pada umumnya ada empat karakteristik dari QoS yaitu:
1. Reliability (Kehandalan)
Kurangnya kehandalan pada proses pengiriman mengakibatkan paket harus dikirim kembali. Tetapi kepekaan setiap program tentu saja tidak sama. Contohnya saja seperti ketika menggunakan layanan streaming
kamera lebih membutuhkan kecepatan. Tidak seperti e-mail dan file transfer yang lebih mengutamakan kehandalan.
2. Delay
Merupakan waktu tunda suatu paket ketika paket sedang dikirimkan dari satu titik ke titik lain. Pada kasus ini, streaming tentu saja membutuhkan
delay yang minimal 3. Jitter
4. Bandwith
Bandwith adalah banyaknya ketersediaan sumber daya yang dapat mengalir pada trafik dalam jaringan. Satuan yang digunakan pada
bandwith adalah bit per second atau disingkat bps.
Namun pada perancangan tugas akhir ini, hanya akan menjelaskan tentang kemampuan kinerja penggunaan CPU dan RAM pada perangkat Raspberry Pi berdasarkan dengan tujuan yang ada pada tugas akhir ini.
2.5 Mini PC
Komputer Mini (Inggris: minicomputer) adalah kelas komputer multi-user
yang dalam spektrum komputasi berada di posisi menengah di bawah kelas komputer mainframe dan sistem komputer single-user seperti komputer pribadi. Istilah komputer mini dalam era sekarang ini sudah dianggap kuno dan diganti dengan istilah-istilah seperti komputer menengah IBM (midrange system).
Komputer mini mempunyai kemampuan beberapa kali lebih besar jika dibandingkan dengan PC. Hal ini disebabkan karena microprosessor yang digunakan untuk memproses data memang mempunyai kemampuan jauh lebih unggul jika dibandingkan dengan microprossesor yang digunakan pada PC. Komputer mini pada umumnya dapat digunakan untuk melayani lebih dari satu pemakai. Banyak contoh dari Mini PC adalah Raspberry Pi, Cuebie board, Beagle board, Panda board dan lain sebagainya, namun pada pembahasan kali ini hanya akan dibahas mengenai Raspberry Pi saja.
2.5.1 Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah sebuah single purpose komputer yang berukuran sebesar kartu kredit. Raspberry Pi pertama kali diluncurkan pada Februari 2012, tujuannya adalah untuk menciptakan dan membangkitkan minat anak-anak dalam bidang komputasi. Pemilihan Raspberry Pi pada tugas akhir ini dikarenakan Raspberry Pi lebih kompleks untuk multimedia dan berbasis dasar linux yang banyak dikembangkan oleh siapapun yang bersifat open source.
untuk proses booting dan penyimpanan data jangka panjang. Pada saat awal muncul tersedia dua versi, yaitu model A dan Model B yang harganya US$ 25 dan
US$ 35. Raspberry Pi ini berjalan diatas sistem operasi yang sifatnya open source
seperti Raspbian Wheezy, Pidora, Risc OS, Rasp BMC, Arch Linux, dan lain-lain. Untuk bahasa pemrogramannya mengunakan bahasa pemrogramana Phyton. 2.5.1.1Spesifikasi Hardware Raspberry Pi
Bagian ini menjelaskan tentang spesifikasi hardware Raspberry Pi untuk model A dan model B. Tabel 2.1 akan menunjukkan perbedaan antara kedua model tersebut dari segi ukuran memory (RAM) dan power yang dibutuhkan. Pada model A tersedia ukuran memory (RAM) sebesar 256MB dan power yang dibutuhkan sebesar 2.5 Watt (300ma). Sedangkan model B mempunyai kapasitas memory (RAM) yang lebih tinggi sebesar 512MB dan power yang dibutuhkan sebesar 3.5 Watt (700ma). Arsitektur processor yang digunakan adalah arsitektur RISC pada keluarga ARM11. Kedua model tersebut dapat bejalan di sistem operasi yang akan di list di Tabel 2.1 ini, namun untuk performancenya model B lebih baik dibandingkan dengan model A.
Tabel 2.1 Spesifikasi Hardware Raspberry Pi
Specification Model A Model B
Developer Raspberry Pi Foundation
Types Single-board computer
Release date 29 February 2012
Operating system Linux (Raspbian, Pidora, and Arch Linux ARM), Android,
RISC OS
Power 2.5 Watt (300mA) 3.5 Watt (700mA)
CPU 700MHz ARM1176JZF-S core (ARM11 family, ARMv6
instruction set)
Storage capacity SD card slot (SD or SDHC card)
Memory (RAM) 256MB 512MB
Graphic Broadcom Video Core IV
Size 85.60 mm x 53.98mm
Berikut ini merupakan gambar dari PCB Board dari Raspberry Pi.
Gambar 2.14 Raspberry Pi Model B Berikut ini merupakan tabel penjelasan dari gambar diatas.
Tabel 2.2 Penjelasan Komponen Raspberry Pi
NO. Komponen Penjelasan
1. Broadcom BCM2835
ARM11 700Mhz
Merupakan otak dari Raspberry Pi
2. HDMI out HDMI 1.3a compliant mendukung sinyal
HDMI dan DVI-D
3. CSI connector camera Camera serial interface dengan 15 pin flat flex
kabel header untuk CSI-2 interface MIPI
Aliansi
4. Ethernet Out Mendukung fungsi Wakeon-LAN dan TCP /
UDP
5. USB 2.0 Fungsi USB disediakan oleh SMSC LAN9512
pada kedua Model A dan Model B. LAN9512
adalah paket menarik dan cara yang sangat
baik untuk menghemat ruang PCB. Port USB
pada Pi adalah USB 2.0 dengan maksimum
6. Status Led Memiliki 4 Led sebagai indicator status dari
setiap fungsi pada Raspberry Pi. D5 menyala
hijau menjelaskan system/ akses terkoneksi
dengan SD card, D6 menyala merah
menjelaskan power terkoneksi, 3.3V. D7
menyala hijau sebagai full duplex, half duplex
jika LED padam. D8 menyala hijau
menjelaskan Link activitas untuk LAN
7. AUDIO OUPUT Sebagai stereo audio output
8. JTAG Header JTAG interface digunakan untuk memprogram
chip SoC dan chip SMSC didalam board.
9. RCA Video output Sebagai video output cadangan pada
Raspberry Pi apabila fungsi HDMI tidak
digunakan.
10. GPIO Header Terdiri dari 26 pin yang berfungsi untuk
pengontrolan suatu perangkat yang dikontrol
oleh suatu perangat lunak baik dikonfigurasi
sebagai pin input maupun sebagai pin output.
Fitur-fitur pada GPIO diantaranya : pin I2C,
pin RX TX, pin PWM, pin PPM dan
disediakan pin dengan tegangan 5V dan 3.3V.
semua pin pada GPIO memiliki tingkat logika
3.3V.
11. SD card slot Sebagai slot untuk SD card atau slot mikro
SD, yang berisikan OS untuk di akses oleh
pengguna Raspberry Pi
12. DSI Display connector Display Serial Interface dengan 15 pin flat flex
yang tampak persis dengan dega CSI-2
interface, biasanya digunakan untuk display
LCD seperti LCD pada ponsel. DSI juga dapat
digunakan sebagai I2C.
13. Micro USB power Dengan power input 5V 1A DC untuk
memenuhi kebutuhan tegangan dan arus pada
2.5.1.2Arsitektur Raspberry Pi
Raspberry Pi menggunakan sistem operasi berbasis kernel Linux. Raspbian merupakan Sistem operasi berbasis Debian yang dapat bebas dioptimalkan untuk perangkat keras Raspberry Pi, yang dirilis pada bulan Juli 2012. Berikut ini gambar 2.15 dari arsitektur Raspberry Pi.
Gambar 2.15 Arsitektur Raspberry Pi 2.6 Htop
Htop adalah salah satu tools yang bisa digunakan untuk memantau
resource system linux secara visual dan dengan tampilan yang cukup bagus, karena disajikan secara berwarna. Namun di Raspberry Pi itu sendiri tidak ada dalam repository, maka harus mengunduh paketnya baru kemudian diinstal secara manual di Raspberry Pi ini. Berikut ini gambar 2.16 dari tampilan htop.
2.7 PiNoir
PiNoir adalah modul kamera yang berbentuk pcb kamera. Dimana PiNoir ini mempunyai kegunannya seperti kamera yang mempunyai tingkat kualitas gambar resolusi sebesar 5 Mega Pixel dan dan mempunyai ukuran yang kecil serta memiliki kecepatan fps (frame per second) hingga mencapai 60 fps.
Selain itu kemudahan dalam mensyronisasikan dengan Raspberry Pi ini relatip cukup mudah dalam hal pemasangannya atau pengaksesannya. Pada tugas akhir ini, PiNoir digunakan sebagai pengganti kamera yang akan difungsikan seperti cara kerja IP Camera yang mempunyai IP Address dalam hal pengaksesannya. Berikut ini merupakan gambar 2.17 dari PiNoir.
Gambar 2.17 PiNoir 2.8 Router
Fungsi router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Jadi pada perancangan tugas akhir ini, router akan difungsikan sebagai alat penghubung jaringan Internet dan pusat pengatur lalu lintas pada jaringan Raspberry Pi.
27 3.1 Topologi Jaringan
Bagian ini menjelaskan perancangan topologi jaringan fisik star yang digunakan untuk membangun sistem ini. Sistem ini menggunakan media transmisi berupa wireless dan kabel, untuk perangkat yang ada terdiri dari PiNoir, Raspberry Pi, router, dan remote client. Gambar 3.1 adalah topologi jaringan fisik secara keseluruhan.
Gambar 3.1 Topologi Untuk Sistem Secara Keseluruhan
Cara kerja sistem ini secara umum adalah sebagai berikut: ketika PINoir dipasangkan pada konektor CSI yang ada pada Raspberry Pi, maka lakukan konfigurasi Raspberry Pi untuk enable PiNoir dengan perintah #raspi-config,
setelah di konfigurasi maka lakukan setting IP Address untuk Raspberry Pi, PiNoir dan router, lalu lakukan tes koneksi ke Internet pada Raspberry Pi, setelah semua itu berhasil di setting lakukan tes melalui remote client untuk mengakses kamera dengan memasukkan URL atau alamat IP Address pada yang telah di setting sebelumnya.
3.2 Spesifikasi Hardware Dan Software
Tabel 3.1 Spesifikasi Hardware dan Software
Komponen Spesifikasi Hardware Spesifikasi Software
3.3.1 Instalasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan untuk sistem monitoring rumah ini adalah
Raspbian Wheezy. Berikut ini merupakan langkah-langkah proses instalasi sistem operasi Raspbian Wheezy:
- Mengunduh image file di http://www.raspberrypi.org/downloads/ kemudian pilih Raspbian Wheezy. Setelah itu tulis data tersebut dengan meggunakan Win32DiskImager. Win32DiskImager adalah program yang dapat digunakan untuk membuat backup dan restore
untuk perangkat seperti (USB device, SD card dan lain sebagainya) dan juga dapat digunakan untuk write image ke SD card untuk Ubuntu atau Chrome OS sehingga dapat booting melalui USB yang berisi
Raspbian Wheezy. Jika langkah di atas berhasil, maka akan menampilkan tulisan Write Succesful. Berikut di bawah ini merupakan gambar dari cara instalasi Raspbian Wheezy.
Gambar 3.3 Proses Ekstrak Image Sistem Operasi
3.3.2 Konfigurasi IP Address Pada Raspberry Pi
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana cara konfigurasi IP Address pada Raspberry Pi secara LAN. Ada beberapa langkah yang harus di perhatikan dalam melakukan konfigurasi ini yaitu:
- Lakukan konfigurasi di terminal dengan menggunakan perintah #sudo nano/etc/network/interfaces. Setelah itu sesuaikan isinya pada jaringan LAN yang tersedia. (Gambar 3.4 dibawah ini merupakan seting IP Address secara statik)
Gambar 3.4 Konfigurasi IP Address Secara Statik
3.3.3 Konfigurasi Raspberry Pi Saat Awal Booting
Saat pertama kali setelah selesai booting pada Raspberry Pi, maka lakukan
update sistem yang terbaru dan konfigurasi Raspberry Pi, untuk update sistem tersebut, pastikan terlebih dahulu bahwa Raspberry Pi harus terkoneksi dengan Internet dan pastikan bahwa Raspberry Pi sudah harus memiliki IP Address.
Setelah itu lakukan perintah pada terminal dengan menggunakan sintax seperti di bawah ini:
- #sudo apt-get update dan sudo apt-get upgrade (sintax untuk update
dan upgrade sistem). Setelah selesai di update dan upgrade lalu ketik #reboot agar sistem yang telah di update tersimpan di Raspberry Pi. - #sudo raspi-config (sintax untuk konfigurasi Raspberry Pi). Lalu pilih
menu expand system, enable camera, enable SSH, dan set time zone. Menu expand system ini diperlukan agar SD card yang dipakai bisa digunakan secara baik, menu enable camera ini diperlukan agar PiNoir yang dipasang bisa terdeteksi dengan Raspberry Pi, menu
enable SSH, diperlukan untuk meremote Raspberry Pi dengan melewati port 22 pada PC yang berbeda dalam satu jaringan LAN dengan menggunakan software putty, dan menu set time zone
diperlukan agar waktu pada Raspberry Pi sesuai dengan waktu saat ini. Setelah itu #reboot Raspberry Pi jika setingan telah berhasil di edit. Dibawah ini merupakan tampilan pada menu #raspi-config.
3.3.4 Instalasi Tools Motion, Ngrok dan Htop Pada Raspberry Pi
Tools motion ini diperlukan untuk kamera yang dipakai agar bisa terhubung dengan Raspberry Pi dan ngrok merupakan sebuah tunneling atau bisa dikatakan sebagai aplikasi yang menjembatani untuk menerobos sistem firewall yang ada pada jaringan dan juga bisa digunakan untuk keperluan agar IP lokal pada Raspberry Pi bisa diubah menjadi IP publik, sehingga alamat IP lokalnya akan diubah menjadi sebuah alamat URL, yang nantinya bisa di akses melalui Internet. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan instalasi tools
motion dan ngrok tersebut:
- #sudo apt-get install motion (sintax untuk menginstal motion). Setelah selesai, pindah root untuk menjadi root@raspberrypi:/tmp# dengan mengetik perintah #cd /tmp, lalu instalasi software tambahan dengan mengetik perintah #sudo apt-get install -y libjpeg62 libjpeg62-dev libavformat53 libavformat-dev libavcodec53 libavcodec-dev libavutil51 libavutil-dev libc6-dev zlib1g-dev libmysqlclient18 libmysqlclient-dev libpq5 libpq-dev.
- Instalasi ngrok untuk Linux/ARM dengan cara mengetik #wget https://www.dropbox.com/s/s5dbhkx70exbtpu/ngrok.zip.
- Aplikasi yang akan dipakai untuk menampilkan indikator CPU dan RAM usage pada Raspberry Pi adalah htop. Untuk instalasi htop bisa dengan meggunakan perintah #sudo apt-get install htop. Setelah aplikasi htop terinstal, kita bisa melihat tampilannya dengan mengetik perintah #htop pada jendela terminal.
3.3.5 Konfigurasi Motion dan Ngrok Pada Raspberry Pi
Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan konfigurasi motion dan ngrok pada Raspberry Pi:
lakukan unzip dengan mengetik perintah #tar zxvf motion-mmal.tar.gz, lalu pindahkan file tersebut dengan perintah #sudo mv motion /usr/bin/motion, #sudo mv motion.conf /etc/motion.conf. Setelah itu edit bagian start_motion_daemon=yes (agar kamera yang digunakan bisa langsung berfungsi ketika Raspberry Pi dinyalakan) dengan perintah #sudo nano /etc/default/motion, CTRL-X, Y lalu simpan. - Membuat folder yang diperlukan untuk menyimpan file dan mengatur
hak akses, dengan perintah #sudo chmod 664 /etc/motion.conf, #sudo chmod 755 /usr/bin/motion, #sudo touch /tmp/motion.log, #sudo chmod 775 /tmp/motion.log. Setelah itu pindah ke root home dengan perintah #cd /home/pi, lalu buat folder dengan nama motion #mkdir motion, #chmod 777 motion.
- Setelah itu lakukan edit motion dengan cara #sudo nano /etc/motion.conf, setelah mengetik perintah tersebut maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 3.6 Tampilan Pada motion.conf
Tabel 3.2 Modifikasi motion.conf
NO. File Yang Harus di Modifikasi
File Awal File Akhir
- Setelah itu tekan CTRL-X,Y dan simpan. Lalau ketik perintah #sudo /etc/init.d/motion restart (menyimpan hasil motion yang sudah di edit). - Lalu lanjutkan untuk konfigurasi ngrok pada Raspberry Pi. Unzipfile
yang telah diunduh dengan perintah #sudo unzip ngrok.zip. Sebelumnya buat folder terlebih dahulu dengan mengetik perintah #mkdir ngrok, setelah itu lakukan unzip pada tempat ini.
- Pastikan waktu di Raspberry Pi sudah sesuai dengan waktu sekarang, untuk mengubah waktu yang benar dengan mengetik perintah #date 062019362014 (menset waktu untuk tanggal 20, bulan Juni, tahun 2014, jam 19:36 WIB).
- Setelah itu lakukan tunnel, misalnya ingin di tunnel pada port 8081, maka ketik perintah #./ngrok 8081. Sebelumnya buat dahulu file bash loop pada ngrok, file ini berfungsi ketika server ngrok updown maka secara langsung bash loop ini akan looping kembali untuk melakukan
Gambar 3.7 File Bash Loop
- Setelah itu simpan, dan tambahkan mode x ke file shnya #chmod +x loop.sh dan jalankan file tersebut dengan perintah #./loop.sh. Jika sukses maka akan menampilkan informasi link tunnel yang dapat di akses lewat Internet.
Berikut ini merupakan gambar tunnel pada Raspberry Pi yang sudah berhasil di koneksikan. Keterangan forwarding pada gambar dibawah ini merupkan URL yang didapat agar bisa terakses ke Internet, sehingga remote client hanya tinggal memasukkan alamat situsnya saja, misalnya *https://5e6c7457.ngrok.com melalui web browser Mozilla Firefox di laptop, PC desktop atau Handphone.
37
Setelah dilakukan perancangan untuk membuat sistem monitoring rumah dengan menggunakan Mini PC Raspberry Pi, kemudian Raspberry Pi akan dihubungkan ke dalam jaringan Internet agar remote client dapat mengakses kamera melalui Internet. Pada bab ini akan dilakukan pengujian serta analisa terhadap Mini PC Raspberry Pi yang difungsikan seperti IP Camera pada umumnya. Pengujian dilakukan pada saat Raspberry Pi melakukan fungsi monitoring rumah. Tujuannya agar Raspberry Pi bisa menggantikan PC desktop
dari biaya pembangunan sistem dan penggunaan biaya listrik yang lebih murah serta mengetahui bagaimana kinerja kemampuan penggunaan CPU dan RAM pada Raspberry Pi dalam melakukan fungsi monitoring rumah secara LAN.
4.1 Tahapan Pengujian
Sebelum dilakukan pengujian ada beberapa tahap yang harus dilakukan agar proses pengujian dan pengambilan data dapat dilakukan dengan baik. Adapun tahap-tahap yang perlu dilakukan sebelum melakukan pengujian yaitu :
1. Pastikan koneksi jaringan secara LAN dan WAN pada Raspberry Pi sudah terkoneksi dengan baik. Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan koneksi jaringan:
Gambar 4.1 Cek Koneksi Secara LAN
Untuk melakukan tes koneksi jaringan secara WAN, bisa dengan mengetik perintah #ping google.com (contoh meminta permintaan ke google.com) pada terminal. Jika koneksi berjalan baik maka aka ada balasan reply from dari server yang dituju seperti gambar di bawah ini. Pengecekan ini digunakan untuk memastikan koneksi Internetyang terhubung dengan Raspberry Pi.
Gambar 4.2 Cek Koneksi Secara WAN
2. Memeriksa layanan tools motion dan ngrok pada Raspberry Pi. Berikut ini langkah-langkah untuk memeriksa layanan tools motion dan ngrok:
Untuk memeriksa tools motion berjalan dengan baik, bisa dengan mengetik perintah #sudo /etc/init.d/motion restart. Jika berhasil maka kamera yang dipasang akan berfungsi.
ada pada tampilan ngrok akan menujukkan online. Berikut ini tampilan ngrok jika berjalan dengan baik.
Gambar 4.3 Tunnel Status Pada Ngrok
3. Memeriksa aplikasi dan web browser yang support untuk mengakes kamera. Untuk aplikasi yang support seperti, VLC media player, iSPY, dan untuk web browser yang support seperti, Moizilla Firefox, dan
Baidu Spark Browser.
4. Pastikan aplikasi htop yang ada pada Raspberry Pi dapat berjalan 5. Melakukan pengujian terhadap penggunaan CPU dan RAM dalam
melakukan sistem monitoring rumah secara LAN.
4.2 Pengujian Dan Pengambilan Data CPU Dan RAM
Pengujian ini dilakukan pada saat kinerja penggunaan CPU dan RAM berjalan dalam melakukan sistem monitoring rumah pada jaringan LAN. Berikut ini gambar yang menunjukan kinerja CPU dan RAM.
Gambar 4.4 Kinerja CPU dan RAM
Tabel 4.1 Hasil Data CPU Dan RAM Dalam Jaringan LAN
Berikut ini penjelasan tentang isi tabel di atas. Penggunaan CPU tersebut mengambil sample persen rata-rata per 100% dari jumlah total 100% CPU yang tersedia. Untuk jumlah RAM yang digunakan secara keseluruhan saat kamera di akses dalam jaringan LAN, sebesar 116MB yang dipakai dari total memori sebesar 373MB atau 32% dari kapasitas yang tersedia. Pengujian ini dilakukan selama lima hari dalam waktu rentang 14 jam/ 1 hari dengan mengambil data setiap dua jam sekali sampai rentang yang telah ditentukan dalam waktu satu hari.
Berikut ini gambar kamera yang diambil pada jaringan LAN dengan meggunakan aplikasi VLC media player .
4.3 Analisa
Berdasarkan dari hasil pengujian dan pengambilan data yang telah dilakukan, berikut adalah analisa-analisa yang akan dijelaskan.
1. Kinerja Raspberry Pi pada penggunaan CPU yang digunakan mencapai 100% dari kapasitas tersedia dan penggunaan RAM yang mencapai 32% dari kapasitas tersedia atau sebesar 116MB yang terpakai dari total memori sebesar 373MB. Dengan begitu terlihat bahwa Raspberry Pi mempunyai beban yang tinggi dilihat dari penggunaan CPU yang mencapai 100%. 2. Saat kamera di akses melalui Internet, maka akan muncul laporan
permintaan berupa Http Get yang ada pada tampilan tunnel ngrok yang dijalankan. Dengan bisanya kamera Raspberry Pi diakses melalui Internet membuktikan bahwa Raspberry Pi mampu melakukan fungsi IP Camera pada umumnya.
3. Sumber daya yang digunakan pada Raspberry Pi saat melakukan sistem monitoring rumah selama lima hari, sebesar 5V DC dengan daya sekitar 10 Watt yang didapat dengan mengambil data kuat arus maksimal sebesar 2A. Dengan kata lain konsumsi daya yang digunakan Raspberry Pi lebih sedikit dibandingkan dengan PC desktop yang sebesar 12V DC dan besarnya daya sekitar 250 Watt yang didapat dengan mengambil data spesifikasi power supply yang digunakan. Sehingga biaya listrik yang dikeluarkan, jika menggunakan Raspberry Pi akan jauh lebih hemat. Tabel di bawah ini merupakan perhitungan perbandingan antara Raspberry Pi dan PC desktop.
Tabel 4.2 Perbandingan Daya dan Biaya
Penghitungan Rasperry Pi PC desktop
Harga biaya per Kwh, listrik
yang dipakai
untuk golongan 1-3.
Berdasarkan data PLN 1 Juli
2014 s/d
September
2014, untuk
biaya per Kwh sebesar Rp 964
Biaya = 964 x Kwh Biaya =964 x 0.24= Rp 231,36 per hari.
Jadi total biaya sebulan adalah 30 hari x Rp 231.36= Rp 6.940,8
Biaya = 964 x Kwh
Biaya =964 x 6 = Rp 5.784 per hari.
43
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan sistem yang telah dirancang pada tugas akhir ini.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari perancangan sistem yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang harus disimpulkan sebagai berikut.
1. Kemampuan kinerja penggunaan CPU dan RAM pada Raspberry Pi dalam melakukan fungsi sistem monitoring rumah dapat berjalan dengan baik, walaupun dengan pemrosesan yang tinggi hingga mencapai 100% dari kapasitas CPU.
2. Perbandingan Raspberry Pi dengan PC desktop dari segi sumber daya yang terpakai, biaya pembangunan sistem dan biaya pemakaian listrik menunjukkan bahwa Raspberry Pi lebih hemat dibandingkan dengan PC
desktop. 5.2 Saran
Berikut ini saran yang akan ditulis guna memperbaiki atau mengembangkan perancangan sistem pada tugas akhir ini adalah:
1. Membuat aplikasi web browser sendiri agar dapat memudahkan dari sisi pengguna.
Data Pribadi
Nama Lengkap : Tauriq Djasa Permana
Tempat, tanggal dan lahir : Tangerang, 30 November 1991
Alamat : Jl. Dewi Sartika Gg. Masjid Al-Khasyiun RT01/02 No. 60 Cimanggis Ciputat, Tangerang Selatan Jenis Kelamin : Pria
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Tinggi/Berat Badan : 178 cm/68 Kg
Telepon : 085697529246
Email : toriq60@gmail.com atau aik6115@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
A. Formal
1. (1997-2003) Lulus SDN IX Ciputat 2. (2003-2006) Lulus SMPN 2 Ciputat 3. (2006-2009) Lulus SMAN 3 Ciputat
4. (2010-2014) Universitas Komputer Indonesia, Teknik Komputer (S1) Kemampuan
Pengalaman Organisasi
1. (2011-2013) Aktif Organisasi Himpunan Kemahasiswaan Teknik Komputer Unikom.
2. (2011-2013) Aktif Lembaga Dakwah Kampus Unikom.
3. (2011-2013) Ikut aktif Unit Kemahasiswaan Mahasiswa futsal dan sepak bola Unikom.
4. (2012-2013) Aktif Organisasi Keluarga Kemahasiswaan Mahasiswa FTIK Unikom.
5. (2012-2014) Aktif sebagai Asisten Dosen di Lab Sistem Digital Teknik Komputer.
6. (2013-2014) Aktif sebagai Asisten Dosen di Lab Komunikasi Data Teknik Komputer.