1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Undang-undang RI nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan
Undang-undang APBN nomor 42 tahun 2007 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2008, Menteri/Pimpinan lembaga sebagai pengguna
anggaran/barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya. Laporan keuangan disusun
untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode tertentu
dan untuk mengambil keputusan dan menunjukan akuntabilitas entitas atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan (Indra Bastian, 2007:388).
Penyusunan laporan keuangan pada satuan kerja sangat dipentingkan karena
pada peraturan pemerintah setiap Departemen Pekerjaan Umum wajib
melaksanakan dan menyampaikan laporan keuangan serta kinerja instansi
pemerintahan, sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2006.
Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
peraturan pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi
pemerintahan, peraturan pemerintah Menteri Pekerjaa Umum Nomor
02/PRT/M/2006 tentang petunjuk pelaksanaan pembukuan dan penyusunan
laporan keuangan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum serta
2
Umum, setiap Kepala Satuan Kerja selaku kuasa penggunaan Anggaran/Barang
mempunyai kewajiban untuk menyusun dan menyampaikan laporan-laporan
(Petunjuk Operasional Kegiatan Satker, 2011). Disamping itu, satuan kerja juga
harus menyusun dan menyampaikan laporan kinerja. Laporan kinerja adalah
ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja
yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam pelaksanaan
APBN.
Sesuai dengan peraturan undang-undang pemerintahan pasal 34 bahwa
Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada perturan perundang-undangan,
efisien, ekonomi efektif, transparan dan bertanggungjawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan (Peraturan Pemerintah Nomor 24,
2005). Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Pusair merupakan badan usaha milik negara yang disediakan oleh pemerintah
untuk membantu penyelenggaraan pemerintahan negara yang ruang lingkupnya
berdasarkan Undang-undang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Air (Puslitbang SDA) adalah entitas akuntansi dari Departemen Pekerjaan Umum
yang berkewajban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertangungjawaban
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun
laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Penyusunan laporan keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air mengacu pada peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keungan Pemerintahan Pusat serta
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor 51/PB/2008 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang
disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku (Laporan keuangan anggaran Satker, 2009:7).
Pelaksanaan atau penyusunan laporan keuangan pada satuan kerja di Pusair
ini, menggunakan metode SAI (Sistem Akuntansi Intansi), yang terdiri dari
Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN), namun dalam standar akuntansi
Badan Penelitian dan Pengembangan PU tahun 2009 ini telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), (Laporan Akhir Pengendalian dan
Pengawasan Sistem Keuangan, 2010).
Laporan Keuangan Pusat Litbang Sumber Daya Air tahun 2009 merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas
akuntansi Pusat Litbang Sumber Daya Air. Dan Pusat Litbang Sumber Daya Air
pun memperoleh anggaran yang berasal dari APBN.
Laporan Keuangan tahunan yang disajikan di Pusair, seperti Laporan
Realisasi Anggaran yang dapat memberikan informasi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan, realisasi pendapatan Negara dan Hibah pada semester I apabila di
4
yang ditetapkan dalam DIPA TA 2009 sementara itu, realisasi belanja negara
adalah sebesar 28.72% dari yang dianggarkan dalam DIPA sebesar 45%. Adapun
Neraca yang disajikan yang dapat memberikan informasi tentang posisi aset,
kewajiban, dan ekuitas Kementrian Negara/Lembaga Tahunan, dari nilai asetnya
sebesar 75%, dan kewajiban sebesar 53%, sehingga ekuitas dana (kekayaan
bersih) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air semester I adalah
sebesar 73%. Dan catatan atas laporan keuangan disini dimaksudkan agar
pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap
tentang hal - hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan
penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca, (Laporan keuangan
anggaran Satker, 2009 : 5).
Penyusunan laporan keuangan pun di Pusair ini sudah memakai sistem
pelaporan secara elektronik (E-monitoring) yaitu salah satu metode dalam
penyusunan laporan keuangan satuan kerja selain metode SAI, sehingga untuk
menghasilkan informasi laporan keuangannya berbagai tahap mulai dari
pengeluaran dan pembayaran dengan menggunakan aplikasi tersendiri sesuai alur
terjadinya bukti laporan keuangan yang sesungguhya, sehingga terbentuknya
laporan keuangan seluruhnya yang dapat menjadi informasi keuangan Pusair
(Petunjuk Operasional Kegiatan Satker, 2011).
Penyusunan laporan keuangan Satker mengikuti aturan yang telah
No.66 dalam pelaksanaan penyelenggaraan APBN, (Peraturan Dirjen
perbendaharaan No. 66, 2005). Adapun permasalahan atau kendala yang terjadi
pada penyusunan laporan keuangan biasanya disebabkan karena keterlambatan
realisasi anggaran dan juga kelebihan anggaran dalam pengluaran biaya-biaya,
serta dalam mekanisme pembayaran dana adanya keterlambatan baik rencana
dana maupun dalam pertanggungjawaban atas pengguna dana tersebut dalam
pelaksanaan anggaran, kekurang pahaman dalam mekanisme penggunaan
anggaran atau dalam posting kode anggaran yang telah ditentukan dalam
dokumen anggaran seperti kerangka acuan kerja, RKA-KL, atau DIPA, adanya
ketidak sesuaian besaran anggaran dengan realisasi kebutuhan yang
mengakibatkan perlunya revisi RKA-KL/DIPA, dan kendala atau permasalahan
pada metode e-monitoring dan SAI biasanya yang terjadi di karenakan program
aplikasi e-monitoring karena jarang ter-update program tersebut, sehigga dapat
menghambat untuk menyusun laporan keuangan akhir.
Di dalam perjalanan pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan anggaran
APBN yang tercantum dalam DIPA yang didukung oleh Petunjuk Operasional
Kegiatan (POK), seringkali tidak semulus dengan yang diharapkan, seperti
kesulitan dalam penggabungan data keuangan yang telah dibelanjakan dengan
data barang yang diperoleh, terutama untuk belanja aset. Implikasi-implikasi di
atas dimungkinkan oleh bebarapa hal seperti, ketidakpastian jadwal pelaksanaan
anggaran dalam mekanisme pelaksanaan pembayaran dana, sehingga adanya
pemantauan pelaporan keuangan pada satuan kerja, agar dalam penyusunan
6
menggunakan metode e-monitoring dan adanya keterlambatan baik rencana
penarikan dana maupun dalam pertanggungjawaban atas penggunaan dana
tersebut dalam pelaksanaan anggaran (Laporan Akhir Pengendalian dan
Pengawasan Sistem Keuangan, 2010).
Melihat dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik
untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan di Satuan kerja
Pusair, sehingga penulis mengambil judul “Penyusunan Laporan Keuangan Pada Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air”.
1.2 Maksud dan Tujuan kerja praktek 1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji dan memahami secara mendalam
teori-teori dan asumsi-asumsi dalam data dan informasi yang diperoleh
berdasarkan hasil kerja praktek di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air, untuk dijadikan bahan dalam penyusunan laporan kerja praktek, serta
untuk mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan pada satuan kerja
pusat penelitian dan pengembangan sumber daya air tersebut.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan diadakannya kerja praktek, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja Pusat
2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada penyusunan laporan
keuangan pada Satuan Kerja Pusat Litbang Sumber Daya Air.
3. Untuk mengetahui upaya untuk mengatasi hambatan penyusunan laporan
keuangan pada satuan kerja pusat penelitian dan pembangunan sumber
daya air.
1.3 Kegunaan Hasil Kerja Praktek
Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan selama kerja praktek ini baik
yang diperoleh dari perusahaan maupun literatur, diharapkan akan memberikan
manfaat bagi penulis, bagi perusahaan, serta masyarakat secara umum.
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan sebagaimana masukan dan dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi yang memadai
tentang bagaimana penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja
Pusair.
2. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan masukan dan bahan untuk mengevaluasi bagi
pengembangan perusahaan Pusair.
3. Bagi Pihak Lainnya
Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi bagaimana
metode laporan keuangan pada Departemmen Pekerjaan Umum terutama
8
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi sebagai
materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah menggunakan metode
deskriptif, yaitu metode yang digunakan dengan jalan mengumpulkan data,
menyusun, mengklarifikasikan dan menganalisis data. Artinya penelitian yang
bertujuan untuk memaparkan, menggambarkan keadaan riil terutama dengan
masalah yang dibahas, kemudian dianalisis untuk ditarik kesimpulan.
Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi
pendukung dalam penyajian laporan ini adalah :
1. Studi Kepustakaan (library research)
Studi Kepustakaan (library research) yaitu merupakan suatu kegiatan
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan
menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan, baik
buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh
beberapa Penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas.
Juga catatan-catatan pribadi yang pernah didapat selama mengikuti
perkuliahan.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Studi Lapangan (Field Research) yaitu merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek
penelitian. Penelitian yang dilakukan dengan metode pengambilan data
a. Pengamatan (Observation)
Penulis melakukan pengamatan secara langsung, mempelajari, dan
melakukan pencatatan secara sistematis terhadap kegiatan – kegiatan
mengenai masalah yang akan Penulis bahas.
b. Wawancara (Interview)
Penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dengan cara
Tanya-jawab sepihak dengan para pegawai atau petugas yang
bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut dan dikerjakan dengan
sistematik dengan berlandaskan kepada tujuan penelitian.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek ini di Satuan Kerja Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, yang bertempat di Jl. Ir. H.
Juanda No. 193 Bandung. Sedangkan waktu Kerja Praktek yang dilakukan dalam
satu bulan terhitung mulai tanggal 25 Juli 2011 sampai dengan 25 Agustus 2011.
Hari Kerja Praktek yang berlaku dari hari Senin sampai dengan Jumat dan waktu
29
BAB
III
PEMBAHASAN
PELAKSANAAN
KERJA
PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air Bandung, penulis ditempatkan pada Bidang
Keuangan dan Akuntansi. Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek
tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan bidang
Keuangan dan Akuntansi sehari-hari.
3.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan
kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya
ekonomi selama periode berjalan, dan informasi ini diperlukan pengguna untuk
melakukan penilaian terhadap kemampuan entitas pelaporan dalam
menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dimasa mendatang.
Definisi laporan keuangan menurut Jhon J.Wild ( 2005:83), yaitu : “Produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar dan aturan akuntansi, insentif
manajer, serta mekanisme pelaksanaan dan pengawasan perusahaan”.
Berdasarkan kedua definisi laporan keuangan diatas tersebut dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu pelaporan keuangan yang
diatur oleh standar akuntansi itu sendiri yang dapat menjadi media informasi yang
dapat merangkum semua aktivitas dalam perusahaan.
3.1.2 Laporan Realisasi Anggaran
Laporan realisasi anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam
memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
laporan secara komparatif. Laporan realisasi anggaran disajikan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Definisi laporan realisasi anggaran menurut Indra Bastian(2007:387), yaitu: “Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menggambarkan selisih antara
jumlah yang dianggarkan dalam APBD diawal periode dengan jumlah yang telah
direalisasikan dalam APBD diakhir periode”.
Sedangkan menurut Dedi Nordiawan (2007:273), adalah: “laporan yang menggambarkan realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan selama satu
periode”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa laporan realisasi anggaran itu sendiri adalah
laporan yang menggambarkan pendapatan, belanja dan pembiayaaan dan
menggambarkan selisih dari jumlah anggaran APBD pada awal periode dan
31
3.1.2.1 Penjelasan Atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 3.1.2.1.1 Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran
Tabel 3.1
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah xxx Xxx %
- Penerimaan Pajak xxx Xxx %
3.1.2.1.2 Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran
1. Pendapatan Negara dan Hibah
a. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
2. Belanja Negara
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang
c. Belanja Modal
Adapun Progres dan Realisasi penyerapan keuangan dan progres fisik
pekerjaan pada Satuan Kerja Puslitbang Sumber Daya Air dilihat pada di bawah
Tabel 3.2 Progres Penyerapan Keuangan dan Fisik pada Satuan Kerja Pusat Litbang SDA
Per 31 Desember 2010 1 Pengelolaan Gaji , Honorarium dan
Tunjangan xxx xxx xx xx
2 Penyelenggaraan Operasional dan
Pemeliharaan Perkantoran xxx xxx xx xx
3 Penyelenggaraan Penelitian dan
Pengembangan xxx xxx xx xx
4 Pengembangan Kapasitas Litbang
xxx xxx xx xx
5 Penyelenggaraan Kegiatan yang dibiayai PNBP Bidang SDA, Jalan Jembatan, Perumahan Permukiman dan Sebranmas
xxx xxx xx xx
6 Penerapan Teknologi Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Air Lainnya xxx xxx xx xx
7 Advis Teknis Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Air Lainnya xxx xxx xx xx
Total xxx xxx xx xx
3.1.3 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
Definisi Neraca menurut Indra Bastian (2007:432), merupakan: “Laporan posisi keuangan yang memberikan gambaran utuh dari suatu entitas (pemerintah daerah) pada suatu titik waktu”.
Sedangkan definisi Neraca menurut Agus Kretarto (2001:49) adalah: “laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintahan yaitu utang
33
Sehingga dapat disimpulkan bahwa neraca adalah laporan posisi keuangan
pemerintah yang menggambarkan antara kewajiban dan modal pada suatu waktu
tertentu.
Secara teoritis, arti penting neraca daerah bagi manajemen pemerintahan
daerah, menurut Indra Bastian(2007:433), yaitu:
“1. Memberikan informasi tentang likuiditas daerah
2. Memberikan informasi tentang fleksibel ekuitas keuangan, yaitu kemampuan aktiva untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. 3. Terciptanya tatalaksana yang baik (good governance) karena segla
kebijakan pemda akan tercermin dalam neraca.
4. Segala sistem pemberi peringatan awal, kualitas aktiva daerah dapat diketahui dengan memisahkan aktiva yang harus dipelihara dari aktiva yang sudah tidak ekonomis lagi sehingga harus dijual atau dihapuskan”.
3.1.4 Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (Calk) menguraikan dasar hukum,
metodologi penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan. Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan
anggaran yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran
yang pertama kali disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hambatan dan
kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan, serta masalah
lainnya yang dianggap perlu oleh manajemen entitas pelaporan untuk diketahui
3.1.5 Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan pusat penelitian dan pengembangan sumber daya air pada
tahun 2009 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang
dikelola oleh entitas akuntansi Pusat Litbang Sumber Daya Air.
Laporan yang dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang
terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
3.1.6 Kebijakan Akuntansi
Laporan realisasi anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima pada kas umum negara (KUN) atau dikeluarkan dari
KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui bedasarkan
basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban
tanpa memperhatikan kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan semester I tahun 2009 telah
mengacu pada standar akuntansi pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan
dengan peraturan pemerintahan nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dalam penyusunan LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Pusat
35
3.1.7 Jenis Tanda Bukti Pembukuan
Dokumen tanda bukti terdiri dari:
3.1.7.1Dokumen pembukuan untuk penerimaan, antara lain :
• SPM yang telah terbit SP2Dnya terdiri dari : SPM-UP,
SPM-TUP,SPM-GU, SPM-GU Pengesahan, SPM-Nihil, dan SPM-LS • Bukti Pungutan Pajak
• Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
• Bukti Pengembanian Panjar
• Kredit Nota Bank (Jasa Giro)
• Keterangan Kas untuk selisih Kas lebih yang ditemukan pada waktu
penutupan BKU
• Dokumen Aplikasi
• Dokumen Otorisasi
3.1.7.2Dokumen pembukuan untuk pengeluaran, antara lain : • Bukti pengeluaran pasti
• SPM Langsung/SPM-LS yang telah terbit SP2Dnya
• SPM GU yang telah terbit SP2Dnya (untuk SPM GU yang dipotong,
dibuku sebesar nilai potongannya)
• Bukti Pembayaran Panjar
• Bukti Penyetoran
• Debet Nota Bank (Biaya Bank)
• Dokumen Aplikasi
• SPM Nihil (dalam rangka peniadaan selisih kas).
3.1.7.3Penomorandan Pembebanan tanda Bukti Pembukuan
Agar pembukuan pada Buku Kas Umum, Buku Pembantu dan Buku
Tambahan dapat dilakukan dengan konsisten maka setiap tanda bukti transaksi
harus diberi nomor urut tertentu yang disebut Nomor Bukti . Bukti Kas tersebut
terlebih dahulu dicatat pada Buku Kas Umum selanjutnya pada Buku Pembantu
dan Buku Tambahan yang relevan.
Untuk mengarahkan pembukuan tanda bukti transaksi ke dalam Buku Kas
Umum, Buku Pembantu, dan Buku Tambahan serta cara pengarsipannya maka
pada setiap tanda bukti transaksi penerimaan atau pengeluaran diberi nomor kode
pembebanan.
No. 4 : diisi RM apabila bersumber dari rupiah murni,
37
No. 5 : diisi secara lengkap (kode fungsi, sub fungsi, program,
kegiatan, sub kegiatan dan MAK)
No. 6 : diisi nomor bukti kas sesuai BKU
No. 7 : diisi tanggal pembukuan
No. 8 : diisi paraf pemegang buku
3.1.8 Pemeriksaan atas Penatausahaan/Pengelolaan Keuangan
Memeriksa ketaatan seorang Bendahara terhadap penatausahaan dan cara
pengerjaan pembukuan Buku Kas Umum dan Buku Pembantu maupun
Buku-buku Tambahan oleh Bendahara, meliputi :
a. Penatausahaan Pembukuan
b. Memeriksa cara penyimpanan uang tunai, surat berharga/kertas berharga
dan Arsip Dokumen Keuangan :
• Terhadap uang tunai, surat berharga/kertas berharga harus disimpan
dalam brandkas.
• Penempatan brandkas harus ditempat yang aman.
• Kunci duplikat dan kode brandkas disimpan oleh Kepala Satuan Kerja
dalam suatu amplop yang disegel.
• Pengamanan arsip dokumen keuangan dilakukan secara teratur dan
tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Pengecekan dalam pemberian uang muka (panjar) dapat dilakukan dengan
mempergunakan Daftar Rincian Uang Muka (Panjar) yang belum
dipertanggungjawabkan oleh setiap pengambil panjar.
e. Pemeriksaan terhadap Pemungutan Pajak-pajak dan Penerimaan Negara
Bukan Pajak. Setiap akhir bulan sebelum penutupan BKU, semua
pajak-pajak dan penerimaan bukan pajak-pajak harus disetor ke Kas Negara dan
dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f. Pemeriksaan terhadap tugas-tugas Bendahara lainnya yang dianggap perlu.
g. Pemeriksaan ini sesuai dengan apa yang dianggap penting oleh Kepala
Satuan Kerja/Atasan Langsung Bendahara, antara lain seperti pemeriksaan
terhadap persetujuan/pemeriksaan ulang (contra sign) cek/giro yang
tercermin dengan paraf Kepala satuan Kerja/Atasan Langdung Bendahara
pada Buku Kas.
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Adapun teknis pelakssanaan kerja praktek adalah:
1. Perkenalan dengan staf dan karyawan pada tempat kerja praktek di
bagian keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan SDA.
2. Mendapatkan penjelasan umum tentang Tata Usaha Umum dan bagian
Keuangan Pusat Peneltian dan Pengembangan SDA. Informasi dan
penjelasan singkat mengenai sejarah perusahaan. Informasi dan
penjelasan tersebut diperoleh dari Bidang Umum Tata Usaha.
39
4. Mengisi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
5. Membuat Surat keluar untuk perjalanan dinas.
6. Mengecek Progres Penyerapan Keuangan dan fisik pada Satuan Kerja
Puslitbang Sumber Daya Air.
7. Membuat Surat Permintaan Pembayaran (SPP).
8. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi chekclist kelengkapan
berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP.
9. Menginput data yang telah diperiksa oleh SP2D diinput kedalam aplikasi
e-monitoring untuk menguji Progres Penyerapan Keuangan dan Fisik
pada satker.
10. Mengarsipkan dokumen yang telah diinputkan kedalam e-monitoring.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Penyusunan Laporan Keuangan Pada Satuan Kerja Puslitbang
Penyusunan laporan keuangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air mengacu pada peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keungan Pemerintahan Pusat serta
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor 51/PB/2008 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang
disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang
3.3.1.1Metode Penyusunan Laporan keuangan 3.3.1.1.1 Laporan Keuangan SAI
Laporan keuangan SAI dilakukan secara berjenjangan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Satuan kerja membentuk Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPA);
2. UAKPA memproses dokumen sumber untuk menghasilkan laporan
keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas
Laporan Keuangan serta melakukan rekonsiliasi dengan kantor pelayanan
perbendaharaan negara (KPPN) setiap bulan;
3. UAKPA menyampaikan laporan keuangan kepada Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran wilayah (UAPPA-W) dengan tembusah
disampaikan ke unit esselon 1 terkait dilingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum. UAPPA-W ditetapkan oleh unit Esselon 1 dengan mengacu pada
peraturan Menteri Keuangan;
4. UAKPA melakukan pencocokan laporan keuangan dengan laporan BMN;
5. UAPPA-W melakukan laporan gabungan sesuai sub bidang terkait dan
menyampaikannya kepada unit akuntansi pembantu pengguna anggaran
Esselon 1 terkait (UAPPA-E1);
6. Esselon 1 menyampaikan laporan keuangan kepada Menteri Pekerjaan
Umum;
7. UAPPA-E1 menyusun laporan gabungan Unit Esselon 1 untuk
41
8. UAPP-E1 melakukan pencocokan laporan keuangan dengan laopran
BMN;
9. UAPA up. Biro keuangan menyusun laporan gabungan Kementerian
Pekerjaan Umum, yang selanjutnya akan disampaikan ke Menteri
Keuangan.
Laporan keuangan SAI terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan (CALK)
Penyampaian laporan dilengkapi dengan Arsip Data Komputer (ADK) dan
Berita Acara Rekonsiliasi (BAR).
Rincian mengenai periode laporan, isi laporan serta waktu pelaporan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Adapun tahap-tahap dalam penysusunan laporan keuangan, adalah sebagai
berikut:
1. Penatausahaan Bendahara Pengeluaran
Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Pejabat
Penguji/Penerbit SPM mengikuti Peraturan Dirjen Perbendaharaan No.
66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas beban APBN
tanggal 28 Desember 2005.
Jenis Surat Permintaan Pembayaran, terdiri dari:
a. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (UP)
c. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian (SPP-GU)
d. Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS)
a. Surat Permintaan Pembayaran Uang Persdiaan (UP)
SPP-UP diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui oleh Kuasa
Pengguna Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk kepada Pejabat
Penguji/Penerbit SPM setelah diterimanya DIPA atau dokumen lain yang
disamakan untuk mengisi kas bendahara, mengikuti ketentuan yang berlaku
dengan dilampiri Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat
lain yang ditunjuk menyatakan bahwa uang persediaan tersebut tidak untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran yang menurut ketentuan harus dengan LS.
Bendahara Pengeluaran dapat membagi uang persediaan kepada beberapa
PUM, dan dalam pengajuan SPM-UP diwajibkan melampirkan daftar rincian yang
menyatakan uang yang dikelola oleh masing-masing PUM
Dalam hal penggunaan UP belum mencapai 75%, sedangkan Satker yang
bersangkutan memerlukan pendanaan melebihi sisa dana yang tersedia, Satker
dimaksud dapat mengajukan TUP.
b. Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (TUP)
SPP-TUP diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui oleh Kuasa
Pengguna Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk kepada Pejabat
Penguji/Penerbit SPM apabila ada keperluan yang mendesak yang jumlahnya
43
Rincian Penggunaan Dana Tambahan Uang Persediaan dari Kuasa
Pengguna Anggaran atau pejabat yang ditunjuk bahwa dana dimaksud
untuk kebutuhan mendesak.
Surat dispensasi Kepala kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan untuk TUP
di atas Rp. 200.000.000,-
Surat Pernyataan dari Kuasa Pengguna Anggaran atau Pejabat yang
ditunjuk bahwa :
- Dana tambahan tersebut akan habis digunakan dalam waktu satu bulan
terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D
- Tidak untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran LS
- Apabila terdapat sisa dana setelah satu bulan terhitung sejak tanggal
SP2D maka sisa dana tersebut harus disetorkan ke rekening kas Negara.
Rekening koran yang menunjukkan saldo terakhir.
c. Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan (SPP-GUP)
SPP-GUP diajukan oleh Bendahara Pengeluaran dan diketahui oleh Kuasa
Pengguna Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk kepada Pejabat
Penguji/Penerbit SPM sebagai pertanggung jawaban penggunaa dana UP yang
jumlahnya minimal 75% dari dana UP yang diterima oleh masing-masing PUM,
dilampiri :
Kwitansi/tanda bukti pembayaran
Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (STPB)
Surat Setoran Pajak (SPP) yang dilegalisir oleh Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat lain yang ditunjuk.
Apabila diantara PUM telah merealisasikan penggunaan UP-nya
sekurang-kurangnya 75%, Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat yang ditunjuk dapat
mengajukan SPM-GUP bagi PUM berkenaan tanpa menunggu realisasi PUM lain
yang berum mencapai 75%.
d. Surat Permintaan Pembayaran langsung (SPP-LS) untuk Pembayaran Gaji, Lembur dan Honor/vakasi
Pembayaran gaji Induk/Gaji Susulan/Kekurangan Gaji/Gaji Terusan/Uang
Duka Wafat/Tewas, SKCPNS, SK PNS, SK Kenaikan Pangkat, SK
Jabatan, Kenaikan gaji Berkala, Surat Pernyataan Pelantikan, Surat
Pernyataan masih Menduduki Jabatan, Surat Pernyataan Melaksanakan
Tugas, Daftar Keluarga (KP4), Foto copy Surat Nikah, Foto copy Akte
Kelahiran, SKKP, Daftar Potongan Sewa Rumah Dinas, Surat Keterangan
Masih Sekolah/Kuliah, Surat Pindah, Surat Kematian, SPP PPh pasal 21,
Kelengkapan tersebut di atas digunakan sesuai peruntukannya.
Pembayaran Lembur dilengkapi dengan daftar pembayaran perhitungan
lembur yang ditanda tangani oleh Kuasa PA/Pejabat yang ditunjuk dan
Bendahara pengeluaran Satker/SKS yang bersangkutan, surat perintah
kerja lembur, daftar hadir kerja, daftar lembur dan SSP PPh pasal 21.
Pembayaran Honor/Vakasi dilengkapi dengan surat keputusan tentang
45
yang ditandatangani oleh Kuasa PA/Pejabat yang ditunjuk dan Bendahara
Pengeluaran yang bersangkutan, dan SSP PPh Pasal 21.
e. Surat Permintaan Pembayaran (SPP-LS) Non Belanja Pegawai
Pembayaran pengadaan barang dan jasa :
- Kontrak/SPK yang mencantumkan nomor rekening rekanan
- Surat Pernyataan Kuasa PA mengenai penetapan rekanan
- Berita Acara Penyelesaian pekerjaan
- Berita Acara Serah Terima pekerjaan
- Berita Acara Pembayaran
- Kwitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau Pejabat yang ditunjuk
- Faktur pajak beserta SSP yang telah ditandatangani Wajib Pajak
- Jaminan Bank atau yang dipersamakan yang dikeluarkan oleh Bank.
- Dokumen lain yang dipersyaratkan untuk kontrak-kontrak yang
danannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari pinjaman/hibah luar
negeri
- Ringkasan kontrak yang dibuat sesuai dengan format
- Berita Acara-berita acara di atas dibuat sekurang-kurangnya dalam 5
(lima) rangkap dan disampaikan kepada : Asli dan satu Tembusan
untuk penerbit SPM., masing-masing satu tembusan untuk para fihak
yang membuat kontrak.
Pembayaran Biaya Langganan Daya dan Jasa (Listrik, Tilpon, dan Air)
- Nomor rekening Pihak Ketiga (PT. PLN, PT Telkom, PT PDAM).
Dalam hal pembayaran Langganan Daya dan Jasa belum dapat
dilakukan secara langsung, satuan kerja/SKS yang bersangkutan dapat
melakukan pembayaran dengan UP. Tunggakan langganan daya dan
jasa tahun anggaran sebelumnya dapat dibayarkan oleh satker/SKS
setelah mendapat dispensasi/persetujuan terlebih dahulu dari Kanwil
Ditjen PBN sepanjang dananya tersedia dalam DIPA berkenaan.
Pembayaran Belanja Perjalanan Dinas harus dilengkapi dengan daftar
nominative pejabat yang akan melakukan perjalanan dinas, yang berisi
antara lain: Informasi mengenai data pejabat (Nama, Pangkat/Golongan),
tujuan, tanggal keberangkatan, lama perjalanan dinas, dan biaya yang
diperlukan untuk masing-masing pejabat.
2. Surat Perintah Membayar (SPM)
Setelah menerima SPP, Pejabat Penguji/Penerbit SPM selanjutnya
menerbitkan SPM dengan mekanisme sebagai berikut :
Penerimaan dan Pengujian SPP
Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP mengisi check
list kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam buku pengawasan
penerimaan SPP dan membuat/menandatangani tanda terima SPP
berkenaan. Selanjutnya petugas penerima SPP menyampaikan SPP
dimaksud kepada Penguji/Penerbit SPM.
Pejabat Penguji/Penerbit SPM melakukan pengujian atas SPP sebagai
47
- Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
- Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh
keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.
- Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja
yang dicapai dengan indikator keluaran
- Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain :
Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama
orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank), Nilai
tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan
prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum
dalam kontrak), Jadwal waktu pembayaran.
- Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan
indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau
spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak.
Setelah dilakukan pengujian terhadap SPP-UP/SPP-UP/SPP-GUP/SPP-LS
maka pejabat penguji SPP/penandatangan SPM menerbitkan
SPM-UP/SPMT-UP/SPM-GUP/SPM-LS dalam 6 (enam) lembar :
- Lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN pembayar,
- Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Pejabat yang melakukan
Pengujian dan Perintah Pembayaran,
- Lembar keempat disampaikan kepada Penanggungjawab Akuntansi
- Lembar kelima disampaikan kepada Pejabat yang Melakukan Tindakan
yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja/Pembuat
Komitmen,
- Lembar Keenam disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran. 3. Proses Penerbitan SP2D oleh KPPN
Setelah diterbitkan SPM UP/TUP/GUP/LS oleh satuan kerja, SPM tersebut
dikirim ke KPPN untuk diterbitkan SP2D dengan prosedur sebagai berikut:
a. Berkas SPM disampaikan oleh satuan kerja kepada KPPN untuk diteliti
sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan
b. Berkas SPM dimaksud terdiri dari:
1) Untuk keperluan pembayaran langsung (LS) belanja pegawai:
a. Daftar gaji/gaji susulan/kekurangan gaji/lembur/honor dan vakasi
yang ditandatangani oleh kuasa anggaran/pejabat pembuat
komitmen dan bendahara pengeluaran
b. Surat-surat keputusan kepegawaian dalam hal ini terjadi perubahan
pada daftar gaji
c. Surat keputusan pemberian honor/vakasi dan SPK lembur
d. Surat setoran pajak (SSP)
e. Arsip data komputer (ADK).
2) Untuk keperluan pembayaran langsung (LS) non belanja pegawai:
a. Resume kontrak/SPK atau daftar nomnatif perjalanan dinas
b. SPTB
49
d. Arsip data komputer
3) Untuk keperluan pembayaran TUP:
a. Rincian penggunaan dana
b. Surat dispensasi kepala kanwil ditjen perbendaharaan untuk TUP
diatas 200 juta rupiah
c. Surat pernyataan dari kuasa pengguna anggaran/pejabat pembuat
komitmen yang menyatakan bahwa:
- Dana tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan
mendesak dan akan habis digunakan dalam waktu satu bulan
terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D
- Apabila terdapat sisa dana UP, harus disetorkan ke rekening Kas
Negara
- Dana TUP tidak untuk membiayai pengeluaran yang seharusnya
dibayarkan secara langsung.
d. Arsip data komputer (ADK)
4) Untuk keperluan pembayaran GUP:
a. SPTB
b. Faktur pajak dan SSP
c. Arsip data komputer (ADK).
4. Entitas Pelaporan
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangn wajib
Sedangkan Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna
anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib meneyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
3.3.2 Hambatan Yang Terjadi Pada Penyusunan Laporan Keuangan Satker Puslitbang SDA
Hambatan permasalahan atau kendala yang terjadi pada penyusunan laporan
keuangan biasanya disebabkan karena:
1. Keterlambatan realisasi anggaran dan juga kelebihan anggaran dalam
pengeluaran biaya-biaya, serta dalam mekanisme pembayaran dana adanya
keterlambatan baik rencana dana maupun dalam pertanggung jawaban atas
pengguna dana tersebut dalam pelaksanaan anggaran.
2. Kekurang pahaman dalam mekanisme penggunaan anggaran atau dalam
posting kode anggaran yang telah ditentukan dalam dokumen anggaran
seperti kerangka acuan kerja, RKA-KL, atau DIPA,
3. Ketidaksesuaian besaran anggaran dengan realisasi kebutuhan yang
mengakibatkan perlunya revisi RKA-KL/DIPA,
4. Permasalahan pada metode e-monitoring dan SAI biasanya yang terjadi di
karenakan program aplikasi e-monitoring karena jarang ter-update program
tersebut, sehigga dapat menghambat untuk menyusun laporan keuangan
51
3.3.3 Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Penyusunan laporan Keuangan Satker Puslitbang SDA
Upaya untuk mengatasi hambatan atau kendala dalam penyusunan laporan
keuangan pada satuan kerja yaitu:
1. Melakukan pengawasan atas kebenaran penggunaan anggaran dalam kaitan
dengan tujuan kegiatan-kegiatan yang telah tercantun dalam Petunjuk
Operasional Kegiatan dan RKA-KL, serta memastikan rencana keuangan
(anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dan Pengecekan pembebanan
biaya sesuai Mata Anggaran Kegiatan (MAK),.
2. Meningkatkan kualitas informasi keuangan dan memudahkan pengawasan
keuangan.
3. Mengendalikan rencana dan realisasi penggunaan anggaran yang telah
ditetapkan dalam Petunjuk Operasional Kegiatan.
4. Adanya pengawasan dan pengendalian dalam setiap aplikasi terutama
52
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kerja praktek tersebut setelah penulis memahami, dan
mempelajari serta menguraikan tentang Penyusunan Laporan Keuangan Pada
Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, sehingga
Penulis mencoba menyimpulkan beberapa hasil kegiatan Kuliah Kerja Praktek
yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, yaitu :
1. Penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja Pusat Litbang Sumber
Daya Air yang mengacu pada peraturan Menteri Keuangan nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keungan
Pemerintahan Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
nomor 51/PB/2008.
2. Hambatan dalam penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja
biasanya terjadi dalam realisasi anggaran yang tidak tepat waktu serta
kekurang pahaman dalam mekanisme penggunaan anggaran dan juga
kurang adanya pengawasan dan pengendalian dalam aplikasi e-monitoring
yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan.
3. Upaya untuk mengatasi hambatan penyusunan laporan keuangan pada
satuan kerja yaitu dengan adanya pengawasan dan pengendalian baik
53
Kegiatan dan RKA-KL, ataupun untuk pengawasan e-monitoring itu
sendiri.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas, maka Penulis memberikan saran untuk
peningkatan dan kelancaran dalam penyusunan laporan keuangana yaitu didalam
penyusunan laporan keuangan agar bisa dapat lebih memahami aturan-aturan yang
sudah ditentukan baik oleh peraturan yang dibuat pusair itu sendiri ataupun
peraturan yang telah ditentukan oleh pemerintah,dan lebih memahami lagi dalam
DAFTAR PUSTAKA
Jhon, J.Wild, 2005, Financial Statement Analysis, Edisi ke Delapa. Jakarta: Salemba Empat.
Agus, Krakarto, 2001, Investor Relation: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan Berbasis Kepatuhan, Cetakan Pertam. Jakarta: Grafik Persada.
Sofyan, Haraphap, 2009, Analisis Kritis Atas Laporan keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dede, Nordiawan., Iswahyudi, S. Putra., & Maulidah, Rahmawati, 2007, Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.
Indra, Bastian, 2007, Sistem Akuntansi: Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah, No.24, 2005, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.2/PRT/M/2008, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan SDA, 2011, Tentang Petunjuk Operasional Kegiatan. Bandung.
Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan SDA, 2009, Tentang Tentang Laporan Keuangan Anggaran Satuan kerja. Bandung.
Satuan Kerja Pusilitbang SDA, 2010, Tentang Laporan Akhir Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Instansi. Bandung.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN
KERJA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA AIR
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Studi S – 1 Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
RENI ROSITA 2.11.08.043
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
54
Salemba Empat.
Agus, Krakarto, 2001, Investor Relation: Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Perusahaan Berbasis Kepatuhan, Cetakan Pertam. Jakarta: Grafik Persada.
Sofyan, Haraphap, 2009, Analisis Kritis Atas Laporan keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dede, Nordiawan., Iswahyudi, S. Putra., & Maulidah, Rahmawati, 2007, Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.
Indra, Bastian, 2007, Sistem Akuntansi: Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah, No.24, 2005, Standar Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Komite Standar Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, No.2/PRT/M/2008, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan SDA, 2011, Petunjuk Operasional Kegiatan. Bandung.
Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan SDA, 2009, Laporan Keuangan Anggaran Satuan kerja. Bandung.
Satuan Kerja Pusilitbang SDA, 2010, Laporan Akhir Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Instansi. Bandung.
56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Reni Rosita
Tempat Tanggal Lahir : Cianjur, 01 Agustus 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Tubagus Ismail Bawah No. 54 Rt.05 Rw.01
Kel. Lebak Gede Kec. Coblong-Bandung 49132
DATA PENDIDIKAN
SDN BABAKAN SARI CIANJUR 1996 - 2002
SLTP N 1 SUKALUYU CIANJUR 2002 - 2005
SMK 2 PGRI CIANJUR CIANJUR 2005 - 2008
Sampai sekarang ini masih tercatat sebagai mahasiswi di UNIVERSITAS
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan kerja praktek ini, yang merupakan salah satu syarat untuk kelulusan mata
kuliah kerja praktek Program Studi Akuntansi Strata I Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul penulis “Penyusunan Laporan Keuangan Pada Satuan Kerja Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini
masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun tata bahasanya, dan juga
tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, karena adanya hambatan dan kesulitan
yang penulis hadapi serta keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis
miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis.
Untuk itu Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada kedua orang tua yang selalu memberikan doa dengan penuh
kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran serta pengorbanan yang tiada hentinya,
mendorong dan selalu memberi semangat Penulis untuk menyelesaikan laporan
kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini pula Penulis mengucapkan terimakasih kepada
iv
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M. Sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra. SE. M. Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Sri Dewi Anggadini, SE. M. Si., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
4. Ibu Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.AK., AK selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan
memberikan petunjuk demi selesainya Laporan Kuliah Kerja Praktek.
5. Bapak Ir. Deddy Koesmedi selaku pembimbing pada tempat kerja
praktek, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membimbing
penulis dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Kerja Praktek ini.
6. Tidak lupa untuk seluruh staff keuangan Pusair yang tidak bisa penulis
sebutkan satu per satu, terima kasih banyak atas bantuannya selama
waktu penulis kerja praktek banyak membantu.
7. Untuk kakak ku tersayang makasih banget atas do’a dan motivasinya
selama ini yang selalu buat penulis semangat.
8. Untuk sahabat – sahabatku, Susan, Giska, Ressa, Windy, Ridwan
terima kasih selama kita bersama selalu menjadi sahabat yang mengisi
waktu baik senang ataupun sedih dan tak lupa untuk Rian terima kasih
banget atas segalanya.
9. Semua teman – teman kelas Akuntansi 1 terima kasih atas dukungan
v
bermanfaat dan menjadi pendorong untuk lebih maju serta semangat berbuat yang
terbaik untuk diri sendiri dan orang lain.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Desember 2011
Penulis