• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Pencegahan Osteoporosis Pada Usia Dewasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Pencegahan Osteoporosis Pada Usia Dewasa"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PENCEGAHAN

OSTEOPOROSIS PADA USIA DEWASA

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Helpy Adi Winoto NIM :

51907223 Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah

Swt, karena rahmat dan hidayah-Nya jualah penulis dapat

menyelesaikan Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir yang

berjudul :

PERANCANGAN KAMPANYE PENCEGAHAN

OSTEOPOROSIS PADA USIA DEWASA

Penulis berharap semoga Laporan Pengantar Tugas Akhir ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap karya tulis berbentuk

laporan ini, berguna bagi kemajuan penyusunan maupun bagi para

pembaca dan pihak yang memerlukan pada umumnya.

Semoga Allah Swt mencurahkan balasan pahala kepada

semua pihak yang telah turut membantu penyusunan Laporan

Pengantar Proyek Tugas Akhir.

Bandung, 13 Juli 2011

(3)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tubuh manusia terdiri dari organ dan jaringan tubuh

yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Organ

tubuh yang lunak dan rawan akan kerusakan harus dilindungi

dan terhindar dari benturan. Agar organ tersebut dapat

terlindungi, maka tubuh harus dilindungi oleh kerangka yang

kuat dan kokoh. Susunan kerangka yang melindungi organ

tubuh dan yang berfungsi untuk menggerakan tubuh itu disebut

tulang. Menurut Endang Purwoastuti (2009) Tulang atau

kerangka adalah alat gerak yang berguna sebagai penopang

tubuh manusia. Tulang berfungsi sebagai tempat melekatnya

jaringan otot dan penyangga tubuh yang membuat manusia

dapat bergerak dan melakukan aktifitas kehidupan. Tanpa

tulang, manusia tidak dapat berdiri tegak, tidak dapat berjalan,

berlari, atau pun mengangkat dan memindahkan barang. Ivy

Alexander & Karla A. Knight (2010) memaparkan bahwa tulang

terdiri atas lapisan tulang padat dan serabut tulang yang

diselingi sumsum tulang. Tulang tersusun dari kolagen yang

terdiri dari zat protein, dan mineral seperti kalsium dan fosfor.

Susunan unsur – unsur lunak dan keras ini menyebabkan

(4)

2 melakukan pergerakan tubuh, sekaligus sebagai tempat

penyimpanan kalsium yang penting bagi fungsi normal otot dan

syaraf.

Peranan yang banyak pada tulang harus didukung

dengan asupan yang dapat membantu pertumbuhan tulang.

Pertumbuhan tulang yang dimulai dari pembentukan tulang

yang terjadi pada masa kanak – kanak dan remaja yang

mencakup pembentukan tulang baru dan pengikisan tulang

lama. Seperti yang dijelaskan Felicia Cosman (2009) bahwa

proses ini berlangsung hingga mencapai puncak massa tulang.

Puncak massa tulang berakhir di usia 25 – 30 tahun. Selama

masa pertumbuhan tulang, tulang harus mendapat asupan

nutrisi yang cukup. Asupan nutrisi didapatkan dari makanan

bergizi yang dikonsumsi sehari - hari. Asupan nutrisi yang baik

pada masa pertumbuhan tulang yaitu kalsium dan vitamin D.

Ivy Alexander & Karla A. Knight (2010) menjelaskan kalsium

dan vitamin D berperan penting sebagai zat yang membuat

tulang menjadi kuat dan keras. Apabila pada masa

pertumbuhan tulang tersebut kurang mendapat asupan nutrisi

yang cukup. Maka dapat menimbulkan masalah dan dampak

yang buruk bagi pertumbuhan tulang. Setelah melewati masa

pertumbuhan tulang tetap harus mendapat asupan nutrisi yang

cukup, hal ini bertujuan untuk menjaga dan melindungi tulang

(5)

3 tulang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit pada tulang.

Penyakit yang umum terjadi pada tulang yaitu osteoporosis.

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat -

sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai

penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya dapat

menimbulkan kerapuhan tulang. Osteoporosis merupakan

penyakit tulang yang menyebabkan penurunan kepadatan

tulang. Selain itu osteoporosis juga merupakan penyakit tulang

yang terjadi dalam waktu yang lama dan tidak dapat dirasakan

apabila belum terjadi pengeroposan yang parah dan perubahan

bentuk tulang. Hal ini yang membuat penyakit ini baru dapat

dirasakan dampaknya apabila sudah terlalu parah.

Osteoporosis merupakan penyakit yang telah diketahui

oleh masyarakat pada umumnya. Tetapi penyakit ini hanya

diketahui sebagai penyakit keropos tulang saja. Dampak, faktor

risiko dan faktor yang dapat mencegah osteoporosis tidak

diketahui secara mendalam. Menurut data angket yang telah

disebarkan sebelumnya mendapatkan kesimpulan bahwa

penyakit osteoporosis telah diketahui oleh banyak orang. Tetapi

pengetahuan mengenai penyakit osteoporosis hanya diketahui

secara umum saja. Selain itu osteoporosis dianggap sebagai

penyakit yang akan timbul pada saat lanjut usia saja. Dari

penyebaran angket tersebut juga didapatkan beberapa

(6)

4 penyakit persendian, rasa nyeri pada punggung dan linu pada

tulang bagian tertentu. Anggapan tersebut timbul disebabkan

oleh pengetahuan yang kurang mengenai osteoporosis dan

hanya didapat secara sekilas dan tidak mendalam.

Pengetahuan yang jelas dan mendalam mengenai

osteoporosis dan langkah pencegahannya harus diketahui

secara pasti. Hal ini berguna untuk mencegah dan

memperlambat pengeroposan yang parah pada saat lanjut

usia. Tindakan pencegahan osteoporosis harus dilakukan

sedini mungkin karena pengeroposan tulang akan terus terjadi

dan dapat terjadi semakin parah apabila tidak ada tindakan

pencegahan.

1.2 Identifikasi Masalah

- Osteoporosis telah diketahui oleh masyarakat yang

berusia 20 – 35 tahun sesuai penyebaran angket.

- Timbulnya anggapan yang menyatakan bahwa

osteoporosis adalah penyakit persendian, rasa nyeri

pada punggung dan linu pada tulang bagian tertentu.

- Tindakan pencegahan osteoporosis harus dilakukan

sedini mungkin karena pengeroposan tulang akan terus

terjadi dan dapat terjadi semakin parah apabila tidak ada

(7)

5

- Pengetahuan dan cara pencegahan mengenai

osteoporosis hanya didapat secara sekilas dan tidak

mendalam.

1.3 Fokus Masalah

Dalam hal ini yang akan menjadi fokus masalah yaitu

untuk menyampaikan informasi mengenai langkah pencegahan

yang harus dilakukan untuk memperlambat dampak

osteoporosis.

1.4 Tujuan Perancangan

Menyampaikan informasi mengenai langkah

pencegahan yang harus dilakukan untuk memperlambat proses

pengeroposan tulang agar dapat mengurangi dampak

osteoporosis ketika lanjut usia.

(8)

6 BAB II

PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS PADA USIA DEWASA

1.1 Perihal Osteoporosis

2.1.1 Definisi Osteoporosis

Kata osteoporosis berasal dari bahasa yunani yaitu

osteo yang berarti tulang dan porous yang berarti

keropos. Menurut Endang Purwoastuti (2009) penyakit

osteoporosis adalah penyakit tulang yang dapat

menyebabkan berkurangnya kepadatan tulang, yang

disertai dengan penurunan kualitas jaringan tulang yang

pada akhirnya dapat menimbulkan kerapuhan pada

tulang.

Gambar 2.1 Contoh tulang sehat dan tulang yang keropos

(9)

7 Ivy Alexander & Karla A. Knight (2010)

menjelaskan “Osteoporosis merupakan salah satu

penyakit yang terdapat pada tulang. Osteoporosis adalah

penyakit yang dapat menyebabkan penurunan massa

tulang. Osteoporosis adalah penyakit di mana tulang

menjadi kurang padat, kehilangan kekuatannya, dan

kemungkinan besar patah” (h. 2).

Sedangkan menurut World Health Organisation

(WHO) dan ahli (seperti dikutip Ferdinan Zaviera , 2007)

mengartikan osteoporosis sebagai penyakit yang ditandai

dengan rendahnya massa tulang dan memburuknya

mikrostruktural jaringan tulang, yang menyebabkan

kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko

terjadinya fraktur. Dimana keadaan tersebut tidak

memberikan keluhan klinis, kecuali apabila telah terjadi

fraktur.

Dapat disimpulkan bahwa osteoporosis adalah

penurunan massa tulang yang membuat tulang menjadi

(10)

8 2.1.2 Terjadinya Osteoporosis

Osteoporosis akan terjadi ketika berlangsungnya

proses pengikisan tulang dan pembentukan tulang

menjadi tidak seimbang. Ivy Alexander & Karla A. Knight

(2010) menjelaskan bahwa “sel – sel yang menyebabkan pengikisan tulang mulai membuat kanal dan lubang dalam

tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang

yang dilakukan oleh sel – sel pembentuk tulang yang

membuat tulang baru untuk mengisi lubang tersebut.

Tulang menjadi rapuh dan kemungkinan akan patah” (h.5).

2.1.3 Penyebab Osteoporosis

Seperti dijelaskan Ivy Alexander & Karla A. Knight

(2010) osteoprososis dapat terjadi karena disebabkan

oleh faktor risiko. Pria dan wanita mempunyai faktor risiko

yang sama terhadap osteoporosis. Berikut adalah

beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan

osteoporosis :

- Usia. Massa tulang berkurang seiring melewati masa

(11)

9 - Keturunan. Bila dari garis keturunan memang ada

osteoporosis (misalnya bungkuk), maka risiko terkena

osteoporosis kian besar.

- Hormon. Setelah berhentinya haid, perempuan lebih

rentan terhadap osteoporosis karena terjadi perubahan

hormonal yang dapat menurunkan drastis kemampuan

tubuh untuk menyerap kalsium.

- Jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi karena

wanita memiliki masa tulang yang lebih rendah dan

mengalami pengeroposan lebih cepat dibandingkan

pria.

- Perokok. Nikotin dalam rokok menimbulkan masalah

pada pembentukan tulang dengan cara mengganggu

peran penting estrogen dan testosteron dalam

perkembangan.

- Asupan alkohol yang berlebihan. Mengonsumsi

minuman beralkohol secara berlebihan mengganggu

penyerapan kalsium dan aktivitas osteoblas dalam

pembentukan tulang.

- Asupan kafein yang berlebihan. Pada penelitian

menemukan bahwa risiko fraktur pada panggul

bertambah jika mengkonsumsi lebih dari dua cangkir

kopi atau empat cangkir teh per harinya. Tetapi pada

(12)

10 per hari) tidak akan memengaruhi tulang jika diimbangi

dengan asupan kalsium dan vitamin D yang memadai.

- Berat badan. Wanita ramping dan bertulang kecil

berisiko lebih besar dibandingkan wanita dengan

kelebihan berat badan dan bertulang besar.

- Nutrisi buruk. Tidak memadainya asupan kalsium,

vitamin D, asam sitrat, dan fosfor (atau asupan fosfor

yang berlebihan) dapat menyebabkan tulang lemah

dengan berkurangnya massa tulang.

- Gaya hidup sedentair (kurang gerak). Kurangnya

berolahraga, meskipun tidak memiliki faktor lain

apapun. Tetap hal ini dapat mempercepat terkenanya

osteoporosis. Tulang memerlukan tekanan olahraga

ataupun gerak tubuh agar pembentukan tulang

sebanding dengan keropos tulang.

2.1.4 Langkah Pencegahan Osteoporosis

Nutrisi yang tepat berfungsi menjaga tulang dan

mencegah osteoporosis. Felicia Cosman (2009)

menjelaskan beberapa nutrisi yang berguna bagi tulang :

- Kalsium

Asupan kalsium yang cukup dapat membantu

melindungi tulang sepanjang hidup kita. Pada orang

(13)

11

kalsium yang cukup dapat membantu

mempertahankan kepadatan tulang khususnya di

bagian pinggul, tulang yang rawan terjadi

pengeroposan. Berikut kebutuhan kalsium

berdasarkan usia :

Gambar 2. 2 : Angka kecukupan gizi 2004

Sumber : Departemen Kesehatan tahun 2004

- Vitamin D

Vitamin D berfungsi sebagai penyerap kalsium dan

dapat berdampak langsung pada tulang. Vitamin D

adalah vitamin yang larut dalam lemak sehingga

(14)

12 - Olahraga

Olahraga berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi

tulang. Selain itu olahraga akan memberikan manfaat

jangka panjang jika dilakukan secara berkelanjutan.

2.1.5 Gejala Osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit yang tidak

terlihat secara langsung sebelum ada bagian tulang yang

patah. Menurunnya massa tulang tidak menyebabkan

rasa sakit atau gejala lain. Sakit pada punggung bukan

berarti menurunnya massa tulang kecuali bila ada tulang

yang patah.

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan

terutama pada penderita senilis (ketuaan), sehingga pada

awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Jika

kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang

menjadi kolaps dan hancur, makan akan timbul nyeri dan

kelainan bentuk.

2.1.6 Dampak Osteoporosis

Osteoporosis dapat mempengaruhi kesehatan

melalui beberapa cara, secara langsung dan tak

(15)

13 - Tulang menjadi lebih rentan terhadap fraktur

- Penurunan kualitas hidup yang disebabkan fraktur

pada tulang belakang

- Bertambah pendek, dan dalam beberapa kasus,

deformitas pada punggung dapat menimbulkan

masalah fisik dan emosi

Gambar 2.3 Perubahan bentuk tubuh yang diakibatkan osteoporosis

Sumber : http//pmrehab.files.wordpress.com/2011/04/iof osteoporosis 3stage still silhouette.jpg

(11/06/11,17:25)

- Depresi dan ketakutan untuk melakukan banyak

gerakan

- Terganggunya kesehatan secara keseluruhan

(16)

14 2.1.7 Fakta tentang Osteoporosis

Dr. Bambang Setyohadi, Sp.P.D.K.R (seperti

dikutip Ferdinand Zaviera, 2007) osteoporosis mendapat

kepopulerannya sejak tahun 2001 dan kemudian menjadi

banyak memeberikan perhatian terhadap salah satu

penyakit degeneratif ini.

Osteoporosis dapat terjadi pada wanita maupun

pria. Dari hasil penelitian para ahli menunjukan bahwa

80% terjadi pada wanita atau dengan perbandingan

kejadian 6:1. Wanita yang terkena pun bisa tua maupun

muda, namun yang terjadi pada wanita muda yaitu yang

mengalami penghentian siklus menstruasi. Hal ini terjadi

karena wanita mengalami hilangnya masa tulang puncak

lebih rendah dibandingkan pria. Di samping itu, secara

fitrah ketika hamil dan menyusui wanita telah mengalami

pengurangan persediaan bahan – bahan pada tulang

untuk disalurkan pada kebutuhan janin dan bayi.

Selanjutnya 20 tahun setelah menopause, angka kejadian

osteoporosis meningkat menjadi 70% dan sepertiga dari

usia 60 tahun mengalami patah tulang.

Dalam fakta lain menyebutkan pada rentang tahun

(17)

15 414%, sedangkan jumlah perempuan menopause pada

tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24

juta pada tahun 2015. Maka dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk yang akan terancam osteoporosis akan

mengalami peningkatan.

Sementara data yang dikumpulkan di UPT makmal

terpadu Imunoendokrinologi, FKUI menyebutkan dari

1690 kasus osteoporosis, ternyata yang pernah

mengalami patah tulang femur dan radius sebanyak 249

kasus (14,7%). Demikian pula angka kejadia fraktur yang

terjadi pada bagian pinggul, tulang belakang dan

tulang. Dimana dari banya kasus terjadi pada wanita > 60

tahun.

(18)

16 - Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di

seluruh dunia terjadi di Asia pada 2050 (Yayasan

Osteoporosis Internasional).

- Mereka yang terserang rata – rata berusia di atas 50 tahun (Yayasan Osteoporosis Internasional).

- Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis. (DEPKES, 2006)

- Satu dari dua perempuan dan satu dari empat pria

yang berusia di atas 50 tahun menderita osteoporosis.

Ketika mencapai usia 70 tahun, jumlah perempuan

yang menderita osteoporosis lebih banyak lagi. Bisa

sampai 10% dari total jumlah perempuan.

- Di Asia, 52% perempuan di atas usia 50 tahun

memiliki kepadatan tulang yang rendah.

- Kaum perempuan yang sudah mengalami

menopause, bila tidak menjaga kesehatan tulang

mereka dalam waktu 5 – 7 tahun akan mengalami

penurunan massa tulang sebanyak 25-30%.

- Setiap tahunnya, lebih banyak perempuan yang

meninggal karena osteoporosis daripada kanker

payudara ataupun rahim.

- Pria yang berusia di atas 50 tahun berisiko terkena

(19)

17 - Mereka yang menderita patah tulang pinggul

umumnya karena osteoporosis. Biasanya 20% dari

mereka meninggal dalam waktu setahun karena

komplikasi radang paru – paru atau terjadi pembekuan darah di paru – paru.

- Setelah masalah tulang pinggul mereka teratasi, 50%

dari mereka tetap tidak bisa bergerak leluasa.

Sementara itu 25% dari mereka terpaksa tetap harus

menjalani perawatan jangka panjang.

- Di Indonesia, menurut data, setiap orang hanya

mengasup 254 mg kalsium dalam sehari. Hanya

25% dari dosis yang dianjurkan.

1.2 Dewasa

2.2.1 Definisi Dewasa

Dalam teori Schaie dan Hurlock, pengertian remaja

dapat dilihat dari pendidikan yaitu mereka yang masih

duduk di bangku sekolah menengah dapat dikatakan

berada pada masa remaja atau transisi menuju masa

dewasa, sedangkan selepas dari SMA dan melanjutkan

ke perguruan tinggi dapat disetarakan dengan memasuki

usia dewasa. Jika merujuk pada aturan Depdiknas bahwa

(20)

18 adalah berusia 7 tahun, maka secara normal orang itu

akan lulus Sekolah Menengah Atas pada usia 18 tahun.

Jika dikaitkan dengan kategori usia dewasa dari Hurlock

dan tahap pemfungsian intelektual dari Schaie, maka usia

18 tahun di Indonesia yang rata-rata sudah lulus SMA,

dapat dijadikan patokan sebagai usia kedewasaan

seseorang. Namun dengan kondisi masyarakat Indonesia

yang sangat heterogen, tentu saja penetapan usia

dewasa seseorang tidak dapat digeneralisasikan begitu

saja pada seluruh usia yang sama. Analisa atau penelitian

yang lebih mendalam masih sangat dibutuhkan untuk

penetapan kategorisasi tahapan usia dewasa dalam

konteks Indonesia. Istilah dewasa menggambarkan

segala organisme yang telah matang, tapi lazimnya

merujuk pada manusia. Pada masa sekarang

ini dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu

sesudah akil baligh, sedangkan menurut aspek

hukum yaitu sesudah berusia 16 tahun ke atas atau

sudah menikah, menurut Undang

-undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16

tahun untuk wanita dan karakter pribadi yaitu kematangan

(21)

19 1.3 Kampanye

1.3.1 Definisi Kampanye

Roger dan Storey (seperti dikutip Drs. Antar Venus,

M.A.,2009) mendefinisikan kampanye sebagai

serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan

tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar

khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun

waktu tertentu.

Sedangkan pengertian lain menurut Pfau dan

Parrot (seperti dikutip Drs. Antar Venus, M.A., 2009)

kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara

sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan

pada rentang waktu tertentu dengan tujuan

mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.

Menurut Charles U. Larson (seperti dikutip Drs.

Antar Venus, M.A., 2009) kemudian membagi jenis

kampanye ke dalam 3 kategori yakni :

Kampanye Komersil (Commercial Campaigns)

Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh

keuntungan finansial. Cara yang ditempuh adalah dengan

memperkenalkan produk dan melipatgandakan penjualan

sehingga diperoleh keuntungan yang diharapkan.

Kampanye rokok Mustang, kampanye PGN Go Public,

(22)

20 yang ada di lingkungan kita. Kampanye Public Relations

yang ditujukan untuk membangun citra positif perusahaan

di mata publik juga dapat dimasukan dalam kelompok ini.

Kampanye Politik (Political Campaigns )

Candidate-oriented campaigns atau kampanye

yang berorientasi pada kandidat umumnya dimotivasi oleh

hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis

kampenya ini dapat pula disebut sebagai political

campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain

adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat

terhadap kandidat - kandidat yang diajukan partai politik

agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang

diperebutkan lewat proses pemilihan umum. Kampanye

Pemilu, kampanye penggalangan dana bagi partai politik,

kampanye pembentukan propinsi Kepulaun Riau atau

kampanye kuota perempuan di DPR merupakan contoh

-contoh kampanye jenis ini.

Kampanye Sosial (Social Campaigns )

Ideologycally or cause oriented campaigns adalah

jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan - tujuan

yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan

(23)

21 disebut sebagai social change campaigns, yakni

kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah

-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku

publik yang terkait.

1.4 Pemecahan Masalah

Dari analisa yang telah dilakukan, maka dibutuhkan

suatu strategi untuk menyampaikan informasi yang tepat

sasaran. Penyampaian informasi yang tepat, berguna untuk

menyampaikan pesan tepat kepada terget yang dituju. Strategi

itu dapat diurutkan dari perilaku target sasaran.

1.5 Target Sasaran

Target sasaran dari perancangan media informasi

pencegahan osteoporosis yang dituju untuk kaum dewasa ini

dilihat dari beberapa segi yaitu :

1. Demografis

Jenis kelamin : Pria dan wanita

Usia : Berusia 20 – 35 tahun Pendidikan : Berpendidikan Strata 1

Pekerjaan : Karyawan swasta dan

(24)

22

Status : Menikah dan belum menikah

Ekonomi : Menengah dengan penghasilan

> Rp. 1.500.000,-

2. Geografis

Wilayah : Jawa Barat

Lokasi : Pusat Kota Bandung

Kepadatan : Perkotaan, pinggiran kota

3. Psikografis

Dewasa pekerja yang sibuk dengan kegiatan

sehari – hari. Seperti kerja dari pukul 08.00 – 17.00

selama 5 hari dalam seminggu. Banyak menghabiskan

waktu dikantor dan sedikit waktu untuk bersantai.

1.6 Analisa Kuisioner

Untuk mendapatkan data dan mengetahui sejauh mana

masyarakat mengetahui tentang osteoporosis, maka dilakukan

survey dengan menerapkan penggunaan kuisioner yang

disebarkan kepada 50 responden. Hasil dari kuisioner ini

diharapkan dapat memberi masukan dalam melakukan

perancangan kampanye pencegahan osteoporosis. Serta

(25)

23 penyakit osteoporosis. Berikut isi pertanyaan yang di ajukan

kepada masyarakat yang akan menjadi target sasaran angket

tersebut antara lain :

1.6.1 Hasil Survey Kuisioner

Analisa berikut ini merupakan hasil yang

didapatkan dari penyebaran kuisioner sebanyak 50

lembar kepada responden. Responden yang ditentukan

ialah pria dan wanita yang berusia antara 20 - 30 tahun.

Kuisioner yang disebar berjumlah 50 lembar dengan

penggolongan usia responden yaitu :

1. Sebanyak 10 buah dibagikan kepada responden

Setelah melakukan penyebaran kuisioner maka

hasil yang didapatkan adalah :

1. Seluruh responden pada umumnya mengetahui

Penyakit osteoporosis.

2. Golongan usia yang paling banyak memahami

(26)

24 berusia 27 - 30 tahun, dan sisanya masih

menganggap sepele tentang osteoporosis.

Dari semua responden yang mengetahui Penyakit

osteoporosis, terdapat beberapa hasil yang seluruhnya

menjawab sama yaitu :

1. Pada pertanyaan kuisioner bagian pengetahuan

penyakit, seluruh responden yang mengetahui

Penyakit osteoporosis tidak serta merta berusaha

untuk melakukan tindakan pencegahan.

2. Seluruh responden mengetahui penyakit

osteoporosis merupakan penyakit lanjut usia saja.

3. Seluruh responden hanya mendapatkan atau

mengetahui informasi tentang osteoporosis

secara sekilas saja dan tidak terlalu mengetahui

secara jelas.

4. Minum susu menjadi salah satu cara untuk

mencegah osteoporosis.

1.6.2 Kesimpulan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis dan pembahasan data hasil

penelitian mengenai penyakit osteoporosis, peneliti

(27)

25 1. Semua Responden pada umumnya mengetahui

Penyakit Osteoporosis.

2. Osteoporosis masih dianggap penyakit lanjut usia

saja.

3. Olahraga dan minum susu dianggap sudah dapat

(28)

26 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

1.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dilakukan disimpulkan

dari pemecahan masalah, yaitu dengan melihat dan

mengurutkan dari perilaku target sasaran.

3.1.1 Kata Kunci

Pembuatan kata kunci merupakan hal yang sangat

penting karena kata kunci tersebut merupakan

penggambaran pesan yang akan disampaikan sesuai

tema yang sudah direncanakan. Kata kunci yang akan

digunakan sebagai arahan yaitu :

“ Stop osteoporosis, cegah mulai sekarang !!! ”

- Stop osteoporosis yaitu ajakan untuk melakukan

tindakan yang dapat mengurangi dampak yang lebih

parah terhadap penyakit osteoporosis.

- Cegah mulai sekarang yaitu ajakan untuk melakukan tindakan pencegahan secepat dan sedini mungkin

(29)

27 1.2 Pendekatan Komunikasi

Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisa, maka

dalam perancangan akan dilakukan pendekatan komunikasi

dengan mengungkapkan fakta – fakta yang erat hubungannya dengan penyakit osteoporosis. Serta menggunakan hal-hal

yang berhubungan dekat dengan osteoporosis. Dalam

pendekatan komunikasi yang akan dilakukan, maka digunakan

pendekatan melalui dua cara pendekatan yaitu pendekatan

verbal dan pendekatan visual. Berikut penjelasan mengenai

pendekatan verbal dan visual :

3.2.1 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal dilakukan dengan cara

menggunakan strategi bahasa yang tepat. Strategi

bahasa yang digunakan yaitu bahasa verbal yang sering

digunakan atau yang sering muncul dalam osteoporosis.

Sehingga strategi bahasa tersebut dapat membantu

(30)

28 3.2.2 Pendekatan Visual

Pendekatan visual dilakukan dengan cara

menerapkan visual yang sesuai dengan target sasaran

yaitu kaum dewasa. Selain itu gaya visual yang

diterapkan yaitu gaya metafora (mengungkapkan

ungkapan secara langsung berupa perbandingan

analogis dengan cara menggantikan objek) yang dapat

mewakili gaya kaum dewasa yaitu tampilan visual yang

sederhana namun tepat sasaran. Pendekatan visual

yang dilakukan yaitu menggunakan visual yang sering

muncul pada masalah osteoporosis.

3.2.3 Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah ide yang digunakan

sebagai cara untuk menunjang perancangan yang telah

direncanakan. Dalam merancang media informasi

tentang pencegahan osteoporosis pada usia dewasa,

maka akan menggunakan tampilan yang menarik

perhatian target sasaran.

3.2.4 Strategi Media

Setelah selesai merancang strategi komunikasi

(31)

29 merancang strategi media informasi yang baik, karena

dalam menyampaikan suatu pesan kepada khalayak

dibutuhkan sebuah media, pemilihan media ini bertujuan

agar pesan dapat diterima dengan baik oleh target

sasaran yang dituju. Media yang dipilih yaitu media

cetak. Media cetak yang digunakan yaitu media yang

sangat dekat dengan target sasaran dan selalu ada di

kehidupan sehari – hari.

Perancangan media kampanye pencegahan

osteoporosis dibagi menjadi 2 kategori yaitu media

utama dan media pendukung. Adapun pemilihan media

promosi yang akan di distribusikan pada khalayak

adalah:

3.2.4.1. Media Utama

Media utama yang akan digunakan

hanya dipilih satu media yang tepat yaitu :

- Media Kalender Duduk

(32)

30 Media ini dipilih karena target

sasaran yang dituju yaitu karyawan

perkantoran baik itu swasta maupun

pemerintahan. Media ini sangat tepat

sasaran karena media ini sangat dekat

dengan terget sasaran. Media ini sering

ditemukan dan dapat diletakan di meja kerja

target sasaran. Dengan ini pesan yang ingin

disampaikan langsung tepat sasaran dan

dapat dilihat dan mengingatkan setiap hari.

3.2.4.2 Media Pendukung

Media lain yang dapat menunjang media

utama yang juga dapat membantu penyampaian

pesan yaitu media pendukung. Media

pendukung dipilih untuk membantu penyebaran

media dan di terapkan dalam beberapa media

yang tepat seperti :

- Brosur

Brosur dipilih sebagai media

pendukung karena berfungsi sebagai media

yang dapat menyampaikan informasi secara

tepat dengan isi informasi yang banyak dan

(33)

31 - Brosur Berlipat

Media ini merupakan media unik yang

berisikan informasi yang banyak namun

dapat menghibur karena lipatan yang

banyak. Target sasaran diajak untuk

memahami pesan kampanye sambil bermain

– main dengan lipatan brosur.

- Poster

Poster digunakan sabegai media yang

dapat ditempatkan ditempat keramaian yang

dapat mencakup target secara luas dan

tepat sasaran. Media ini akan ditempatkan di

tempat yang mudah dijangkau dan mudah

terlihat.

- Koran

Koran termasuk media yang dapat

menjagkau target secara banyak dan luas.

Hal ini dikarenakan jangkauannya yang luas.

Koran merupakan media yang banyak

dibaca oleh karyawan dan pegawai

kantoran. Dengan ini media koran dapat

(34)

32 - Majalah

Majalah merupakan media yang dapat

menjangkau target secara luas. Oleh karena

itu majalah juga digunakan untuk

menyampaikan pesan.

- Web Banner

Kemajuan tekhnologi yang sangat

pesat diikuti dengan perkembangan media

iklan. Hal ini yang menyebabkan media web

banner dipilih menjadi salah satu media

penunjang media utama. Selain itu trend

online yang sedang ramai sekarang ini

membuat media ini menjadi media yang

tepat untuk menyampaikan pesan

kampanye.

- Baliho

Baliho dipilih sebagai media yang

berfungsi menyampaikan pesan ketika target

sedang berada di jalan baik menuju dan

(35)

33 - Stiker

Stiker akan diletakan pada alat

transportasi umum seperti angkutan kota,

bus dan saran lainnya. Stiker dipilih untuk

menyampaikan pesan singkat namun

informatif dan tepat sasaran.

3.2.4.3 Gimmick

Media gimmick digunakan sebagai

media pengingat untuk pesan yang akan

disampaikan media tersebut antara lain :

- Jam Dinding

Media ini dipilih sebagai media

pengingat yang berfungsi untuk

mengingatkan bahwa waktu terus berjalan

dan tindakan pencegahan osteoporosis

harus dilakukan secepat dan sedini mungkin.

- Mug

Mug dipilih karena mug merupakn

media yang sering digunakan sehari – hari.

Selain itu mug juga sering digunakan

(36)

34 yang dapat mengingatkan untuk terus

melengkapi nutrisi bagi tulang.

3.2.4.4 Ambient Media

Ambient media yaitu memanfaatkan

media – media yang ada disekitar target

sasaran, media tersebut yaitu :

- Keyboard Komputer

Keyboard komputer merupakan alat

yang sangat dekat dengan target sasaran.

Karena keyboard komputer merupak alat

sering terlihat di meja kerja.

3.2.5 Strategi Distribusi

Media – media yang sudah dipilih akan di distribusikan dan di tempatkan di tempat – tempat yang

tepat sasaran. Dengan ini media akan disebarkan sesuai

jadwal yang telah dibuat dan direncanakan.

Jadwal Penyebaran Media

Jadwal penyebaran media akan berlangsung

selama 6 bulan yaitu berawal dari bulan Juli 2011

(37)

35 Gambar 3.2 Jadwal Penyebaran Media

3.2.6. Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan dalam

kampanye ini menggunakan teknik fotografi, tipografi

dan rekayasa gambar. Selain itu visual tersebut

didukung oleh headline dan bodycopy. Visual yang akan

disampaikan menggunakan gambar yang sangat dekat

hubungannya dengan osteoporosis. Selain itu warna

yang digunakan juga menggunakan warna yang

menyerupai warna tulang dan dapat menimbulkan kesan

dramatis. Sehingga target dapat merasakan kesan yang

dalam dan mudah untuk diingat ketika melihat pesan

(38)

36 3.2.6.1. Format Desain

Pada kampanye ini format desain yang

digunakan yaitu format desain yang sederhana

yang menjadikan gambar sebagai inti pesan.

Kemudian gambar tersebut di kombinasikan

bersama dengan elemen – elemen estetis yang

membuat gambar utama menjadi enak untuk

dilihat. Format yang digunakan kebanyakan

mempunyai format portrait (berdiri tegak) dan

sebagian landscape (mendatar) sesuai

kebutuhan penempatan media yang digunakan.

3.2.6.2. Layout

Tampilan layout yang digunakan yaitu

layout simetris yang sederhana. Layout seperti

ini dibuat dengan tujuan agar visual utama yang

ingin disampaikan dapat menjadi titik lihat utama.

Sehingga dapat membantu penyampaian pesan.

(39)

37 3.2.6.3. Tipografi

Dalam penyampain pesan huruf sangat

berpengaruh untuk menampilkan kesan tertentu.

Untuk pemilihannya huruf harus dilihat dari faktor

keterbacaan, komunikatif, informatif, penekanan

serta sesuai dengan target sasaran.

Pemilihan huruf yang tepat dapat

membantu pesan agar mudah dibaca dan

diingat. Ada dua jenis huruf yang dipakai dalam

perancangan media kampanye ini. Huruf

tersebut antara lain yaitu :

- Trajan

Jenis huruf trajan merupakn huruf

serif. Huruf serif dapat menimbulkan kesan

serius dan penting. Huruf serif juga dapat

membuat alur baca karena terdapat kaki

pada huruf ini. Penggunaan huruf ini tidak

untuk bodycopy, tetapi hanya untuk headline

(40)

38 - Corisande Light

Corisande Light merupakan huruf san

serif yang cocok digunakan untuk bodycopy.

Hal ini dikarenakan bentuk huruf corisande

light yang tipis dan mempunyai karakter

yang santai namun cocok untuk

menyampaikan pesan yang serius.

Corisande Light diterapkan untuk menulis

bodycopy yang menampilkan banyak tulisan.

3.2.6.4. Warna

Warna merupakan salah satu elemen

desain yang mempunyai karakteristik yang

berbeda. Warna akan berperan dengan baik

apabila ditempatkan dan dipadukan dengan

warna lain yang cocok sehingga menghasilkan

kesatuan yang harmonis. Dalam perancangan

media kampanye ini menggunakan beberapa

(41)

39 Gambar 3.4 Warna Yang Digunakan

- Kuning

Warna kuning yang digunakan lebih

kepada pendekatan kepada warna tulang. Hal

ini bertujuan agar warna yang ditimbulkan

membuat kesan yang dekat dengan

osteoporosis.

- Coklat

Warna ini digunakan untuk menampilkan

kesan dramatis. Agar kesan dalam dapat

(42)

40 - Putih

Warna putih merupakan warna yang

dekat hubungannya dengan kebersihan dan

kesehatan. Oleh karena warna ini digunakan,

karena kampanye ini berhubungan dengan

kesehatan. Selain itu warna putih juga

(43)

41 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Teknis Produksi Media

Teknis produksi media adalah proses pengerjaan dari

tahap perancangan menuju ke tahap penerapan dan

pembuatan kedalam bentuk media. Dalam proses pembuatan

media yang telah dipilih, media disesuaikan dengan bahan

yang akan digunakan dan dengan cara seperti apa bahan

tersebut dapat diterapkan menjadi media yang sesuai dengan

rancangan. Pemilihan bahan yang tepat untuk sebuah media

dapat membantu media tersebut diwujudkan. Berikut beberapa

media yang akan digunakan sebagai sarana penyampaian

pesan pada kampanye ini :

4.1.1 Media Utama

Media utama yang digunakan yaitu kalender

duduk. Pada kalender ini berisi tentang kampanye,fakta

(44)

42 Gambar 4.1 Kalender

Material : Art paper 230 gr double side

Ukuran : A5 (14,8 cm x 21 cm)

Teknis Produksi : Cetak offset , alas duplek lapis

linen hitam, dan pemberian ring

kawat pada bagian atas kalender.

4.1.2 Media Pendukung

a. Brosur

Brosur yang dibuat yaitu brosur berukuran A4

(45)

43 Gambar 4.2 Brosur

Material : Art paper 150 gr double side

Ukuran : A4 (21 cm x 29,7 cm)

(46)

44 b. Brosur Berlipat

Brosur berlipat merupakan penerapan media

brosur yang mengikuti teknik origami. Brosur ini

mempunyai tiga tipe lipatan dan berisikan 4 bagian

yang terdapat informasi yang berbeda di tiap

lipatannya.

Gambar 4.3 Brosur berlipat

Material : Art paper 230 gr double side

Ukuran : 9 cm x 20,5 cm dilipat menjadi 9 cm x 13 cm

Teknis Produksi : Cetak offset, laminasi doff,

dipotong pada bagian lipatan dan di

rekatkan menggunakan double

(47)

45 c. Poster

Poster digunakan sabegai media yang dapat

ditempatkan ditempat keramaian yang dapat

mencakup target secara luas dan tepat sasaran.

Media ini akan ditempatkan di tempat yang mudah

dijangkau dan mudah terlihat. Poster dicetak diatas

kertas A2 hal ini bertujuan menyampaikan media

secara jelas.

Gambar 4.4 Poster

Material : Glossy paper 280 gr

Ukuran : A2 (42 cm x 59,4 cm)

(48)

46 d. Majalah

Majalah merupakan media yang dapat

menjangkau target secara luas. Oleh karena itu

majalah juga digunakan untuk menyampaikan pesan.

Gambar 4.5 Majalah

Material : Art paper 150 gr

Ukuran : 21 cm x 28,3 cm

Teknis Produksi : Cetak offset

e. Koran

Koran termasuk media yang dapat menjagkau

target secara banyak dan luas. Hal ini dikarenakan

jangkauannya yang luas. Koran merupakan media

(49)

47 kantoran. Dengan ini media koran dapat berguna

untuk menjangkau terget sasaran.

Gambar 4.6 Koran

Material : Kertas Koran

Ukuran : A2 (42 cm x 59,4 cm)

(50)

48 f. Web Banner

Kemajuan tekhnologi yang sangat pesat diikuti

dengan perkembangan media iklan. Hal ini yang

menyebabkan media web banner dipilih menjadi salah

satu media penunjang media utama. Selain itu trend

online yang sedang ramai sekarang ini membuat

media ini menjadi media yang tepat untuk

menyampaikan pesan kampanye.

Gambar 4.7 Web Banner

Material : Flash Banner

Ukuran : 300 px x 250 px

(51)

49 g. Baliho

Baliho dipilih sebagai media yang berfungsi

menyampaikan pesan ketika target sedang berada di

jalan baik menuju dan pulang dari kantor.

Gambar 4.8 Baliho

Material : Flexy

Ukuran : 2m x 3m

(52)

50 h. Stiker

Stiker akan diletakan pada alat transportasi umum

seperti angkutan kota, bus dan saran lainnya. Stiker

dipilih untuk menyampaikan pesan singkat namun

informatif dan tepat sasaran.

Gambar 4.9 Stiker

Material : Sticker Graphtech

Ukuran : 8 cm x 11,3 cm

(53)

51 4.1.3 Gimmick

a. Mug

Mug dipilih karena mug merupakn media yang

sering digunakan sehari – hari. Selain itu mug juga sering digunakan dikantor. Maka pada mug

ditempelkan pesan yang dapat mengingatkan untuk

terus melengkapi nutrisi bagi tulang.

Gambar 4.10 Mug

Material : Mug berbahan tanah liat

Ukuran : diameter 8,2 cm, tinggi 9,5 cm

Teknis Produksi : Dengan menggunakan teknik

(54)

52 b. Jam Dinding

Media ini dipilih sebagai media pengingat yang

berfungsi untuk mengingatkan bahwa waktu terus

berjalan dan tindakan pencegahan osteoporosis harus

dilakukan secepat dan sedini mungkin.

(55)

53 Material : Art Paper

Ukuran : diameter 27,5 cm

Teknis Produksi : Cetak offset pada art paper 230 gr

sebagai latar penulisan angka

4.1.4 Ambient Media

a. Keyboard komputer

Keyboard komputer merupakan alat yang

sangat dekat dengan target sasaran. Karena

keyboard komputer merupakan alat yang sering

(56)

54 Gambar 4.12 Keyboard Komputer

Material : Plastik

Ukuran : 42,5 cm x 11,5 cm

(57)

55

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Ivy M. (2010).100 Tanya Jawab Osteoporosis &

Osteopenia. Jakarta : PT. Indeks

Cosman, Felicia. (2009). Osteoporosis Panduan Lengkap Agar Tulang

Anda Tetap Sehat. Yogyakarta : B-First

Dameria, Anne. (2007). Color Basic Panduan Dasar Warna untuk

Desainer dan Industri Grafika. Jakarta : Link & Match Graphic.

Javier (2010).Kupas Tuntas Osteoporsis. Yogyakarta : Multipress.

Purwoastuti, E. (2009). Waspada Osteoprosis. Yogyakarta : Kanisius.

Tjahjadi, V. (2010). Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer

Osteoprosis. Semarang : Pustaka Widyamar.

Venus, A. (2009).Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan praktis

dalam mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa

Rekatama Media

(58)

Data Riwayat Hidup

Data Diri

Nama : Helpy Adi Winoto

Jenis Kelamin : Laki - laki

Tempat /Tanggal Lahir : Palembang,11 Februari 1989

Agama : Islam

Tinggi Badan : 167 cm

Berat Badan : 55 kg

Kesehatan : Baik

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Komplek Garuda Putra III Blok L No. 11 Lebong Siareng Palembang

Sumatera Selatan.

No. Handphone : 0819 2772 7322 No. Telepon Rumah : 0711 415 112 Email Address : helpx@yahoo.co.id

(59)

Pendidikan Formal

SD

(1995 – 2001) : SD Muhammadiyah 6 Palembang

SMP

(2001 – 2004) : SMP Negeri 9 Palembang

SMA

(2004 – 2007) : SMA Negeri 6 Palembang

S1

Gambar

Gambar 2.1  Contoh tulang sehat dan tulang yang keropos
Gambar 2. 2 : Angka kecukupan gizi 2004
Gambar 2.3    Perubahan bentuk tubuh yang diakibatkan osteoporosis
Gambar 3.1    Kalender
+7

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah (tahap-tahap) pembelajaran berbasis masalah yang telah dikemukakan terlihat bahwa pembelajaran berbasis masalah pada intinya merupakan suatu strategi

Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa

059/MenKes/SK/I/2009 tanggal 16 Januari 2009, Dengan demikian dalam melaksanakan pelayanannya, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo yang memiliki kapasitas

Madya Zuraidah Binti Abdul Rahman Pusat Pengajian Pendidikan Jarak Jauh Prof.. Madya Aizzat Binti Mohd Nasurdin Pusat

Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), konselor dapat berperan secara produktif sebagai konselor kunjung (Roving Counselor) yang perlu diangkat pada tiap

Kandungan amonia yang tinggi di perairan merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik di perairan, kadar amonia bebas melebihi 0,2 mg/L dapat menyebabkan kematian beberapa

Pada skripsi ini penulis bermaksud menguji pengaruh sustainability report pada perusahaan-perusahaan yang masuk kedalam nominasi Indonesian.. Sustainability Reporting