EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PORTOFOLIO PADA
PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI TERHADAP
KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR
MAHASISWA UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
SHOFIA LUBIS
NIM: 8146174040
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Shofia Lubis: Efektivitas Penggunaan Portofolio Pada Perkuliahan Mikrobiologi Terhadap Kemandirian dan Hasil Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penilaian berbasis porto-folio efektif terhadap kemandirian dan hasil belajar mahasiswa pada praktikum mikrobiologi. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan two group pretest-postest design yang dilaksanakan di Program studi Biologi, Universitas Negeri Medan. Sampel ditentukan secara acak, diperoleh kelas Nondik A 2013 sebagai kelas eksperimen, kelas Nondik B 2013 sebagai kelas kontrol. Variabel terikat yaitu kemandirian dan hasil belajar sementara variabel bebasnya adalah penilaian berbasis portofolio di kelas eksperimen dan penilaian tertulis di kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes esai hasil belajar dan instrumen non tes angket kemandirian belajar.
Analisis data menggunakan independen sampel t-test dengan bantuan program SPSS statistics 21. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kemandirian belajar mahasiswa kelas eksperimen (skor 81) lebih besar daripada kelas kontrol
(skor 76) dimana thitung=3,105 dengan =0,05 dan p<0,05. Hal ini berarti bahwa
mahasiswa yang dinilai dengan penilaian portofolio lebih mandiri dalam belajar daripada mahasiswa yang dinilai dengan penilaian tertulis. Rata-rata nilai postes kelas eksperimen sebesar 86 dan kelas kontrol sebesar 80. Hasil perhitungan
independen sampel t-test, diperoleh thitung=2,861 dengan =5% dan p<0,05, hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa dengan penilaian portofolio lebih tinggi daripada hasil belajar mahasiswa dengan penilaian tertulis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap kemandirian dan hasil belajar mahasiswa pada praktikum mikrobiologi, prodi biologi, Universitas Negeri Medan.
ii
ABSTRACT
Shofia Lubis: Efectiveness of Portofolio Assessment Application in Microbiology
Course on Students’ self regulated and learning outcome in State University of
Medan.
This research study aimed to know whether portfolio assessment effective
on students’ self regulated and learning outcome in experimental microbiology.
This study was classified as quasi experimental with two group pretest – posttest
design which implemented at Biology program, State University of Medan.
Samples determined by cluster random sampling and obtainedNondik A 2013 as
experimental class and Nondik B 2013 as control class. The study variable were
consists of dependent variables, they are students’ self regulated and learning
outcome while independent variables are portfolio assessment in experimental class and paper test in control class. This study use test and non test instrument. Test instrument was cognitive test in form of essay whereas non test using self regulated learning questionnaire.
The data analysis method was using independent sample t-test with SPSS statistics 21 program. Findings show that self regulated learning on experimental
class (score 81) was higher than control class (score 76) where tcount=3,105 with
=0,05 and p<0,05. It means students’ self regulated that assessed by portfolio
bigger than assessed by paper test. Average score of students’ learning outcome
on experimental class was 86 and control class was 80. The t-test result shows that
tcount= 2,861 with =0,05 and p<0,05. It means that students’ learning outcome
that assessed by portfolio higher than students that assessed by paper test.
This study conclude that portfolio assessment application effective on
students’ self regulated and learning outcome in experimental microbiology,
biology program, State University of Medan.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis ucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Tesis ini dapat terselesaikan dengan baik atas bimbingan dan arahan dosen pembimbing serta pihak-pihak terkait. Untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, atas kesempatan dan fasilitas yang
diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Pendidikan Biologi.
2. Direktur Program Pascasarjana Negeri Medan, atas kesempatan untuk
menjadi mahasiswa Program Pendidikan Biologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Dr. Hasruddin, M.Pd selaku Pembimbing I dan Dr. Mahmud, M.Sc selaku
Pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan dorongan, bimbingan dan saran masukan. Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada keduanya.
4. Dosen-dosen penguji dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu atas kebaikan, jerih payah, petunjuk dan masukannya demi ke-sempurnaan tesis ini.
5. Rekan-rekan seperjuangan, Pendidikan Biologi B-2 2014, terimakasih
untuk kebersamaan, suka maupun duka selama dua tahun ini.
6. Yang tercinta ayahanda Syahwir M. Lubis, Ibunda Nuralin Ritonga, serta
iv
Tesis ini penulis persembahkan untuk keluarga tercinta, rekan-rekan seperjuangan PPS Pendidikan Biologi, almamater dan segenap civitas akademik, semoga ini menjadi setitik sumbangan bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan dan kemajuan civitas akademik Universitas Negeri Medan.
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa tulisan yang disajikan dalam tesis ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karenanya, dengan segala kerendahan hati penulis berharap untuk mendapat koreksi, saran dan pendapat dari pembaca sehingga tulisan menjadi lebih baik sehingga dapat memberikan manfaat. Aamiin.
Medan, Juni 2016 Penulis
v
vi
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Implikasi ... 53
5.3 Saran ... 54
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Tes dengan Portofolio ... 20
Tabel 3.1 Two Group Pretest-postest Design ... 29
Tabel 3.2 Jadwal Praktikum Mikrobiologi ... 30
Tabel 3.3 Metode Pengumpulan Data ... 33
Tabel 3.4 Spesifikasi Tes Hasil Belajar ... 34
Tabel 3.5 Spesifikasi Angket Kemandirian Belajar ... 34
Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Normalitas ... 45
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas ... 45
Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis ... 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
... Halaman
LAMPIRAN A: PERANGKAT PEMBELAJARAN
A.1 Kontrak Perkuliahan Praktikum Mikrobiologi ... 59
A.2 SAP Perkuliahan Praktikum Mikrobiologi ... 61
A.3 Skenario Tugas Pembelajaran ... 67
B.6 Penilaian Presentasi Hasil Praktikum ... 79
B.7 Penilaian Poster Fermentasi Makanan ... 81
B.8 Lembar Evaluasi dan Refleksi Diri ... 83
B.9 Penilaian Portofolio ... 84
B.10 Lembar Wawancara ... 85
B.11 Lembar Observasi ... 86
LAMPIRAN C : HASIL UJI INSTRUMEN C.1 Valditas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Indeks Kesukaran ... 87
Instrumen Tes Kemampuan Hasil Belajar LAMPIRAN D : DATA HASIL PENELITIAN D.1 Data Skor Kemandirian Belajar ... 89
D.2 Data Skor Hasil Belajar ... 90
D.3 Deskriptif Skor Kemandirian dan Hasil Belajar ... 91
LAMPIRAN E: ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN E.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 92
E.2 Uji Hipotesis ... 93
LAMPIRAN F: SURAT PERIJINAN, DOKUMENTASI, PORTOFOLIO
F.1 Dokumentasi
F.2 Portofolio
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini ada begitu banyak ahli dan praktisi pendidikan bersumbangsih
pemikiran serta analisisnya terhadap mutu pendidikan. Meskipun begitu masalah
seolah tidak kunjung selesai bahkan muncul permasalahan lain. Hasil belajar
(perubahan tingkah laku belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik) adalah salah satu masalah yang sering ditampilkan kepermukaan.
Padahal sebagai pendidik semestinya tahu dan sadar betul bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti sikap dan kemauan belajar, motivasi,
minat, fasilitas, metode belajar hingga kemampuan profesional pendidik dalam
melakukan penilaian (Arifin, 2010).
Dalam pendidikan, penilaian dan proses pembelajaran merupakan kegiatan
yang terintegrasi dan tidak terpisahkan sebab efektivitas kegiatan pembelajaran
salah satunya bergantung pada kegiatan penilaian. Pendidik sudah semestinya
menilai peserta didik tidak hanya berkenaan dengan hasil belajar, namun juga
meliputi proses pembelajaran. Penilaian bermakna dapat diraih jika pendidik
membuat penilaian yang memadai dan cukup terperinci mengenai hal apa yang
masih lemah dan hal apa yang sudah dikuasai peserta didik (Salma, 2008).
Realita di lapangan menunjukkan penilaian tertulis bentuk tes esai yang
bersifat formatif maupun sumatif (Yastibas, 2015) masih mendominasi dalam
pelaksanaan penilaian hasil belajar. Tes esai menuntut peserta didik menunjukkan
2
suntuk sebelum ujian berlangsung, penuh dengan ingatan dan hafalan (Javanmard,
2012). Penilaian tes tertulis menimbulkan kesan bahwa penilaian dilakukan hanya
untuk memenuhi kewajiban formal, yaitu menentukan nilai bagi peserta didiknya.
Banyak pendidik dan professional setuju bahwa tes esai menjalankan
fungsinya dengan baik dalam merangsang proses berpikir kreatif dan berpikir
tingkat tinggi. Namun tes esai dikritik karena tes jenis ini hanya bisa memuat
topik yang lebih sedikit dan susah untuk diberi nilai secara objektif (Arends,
1998). Akibatnya penilaian yang dipandang sebagai tolok ukur keberhasilan
belajar menjadi bias, apa tujuan dan manfaat apa yang dapat diambil dari kegiatan
penilaian terkadang tidak dapat dipahami secara benar.
Badriyah (2010) mengungkapkan kondisi yang sering terjadi dalam proses
penilaian yaitu dimana pemberian nilai difokuskan dari hasil akhir saja tanpa
memperhatikan proses bagaimana peserta didik mendapatkan nilai tersebut. Dari
angket yang disebar peneliti diperoleh fakta bahwa penilaian yang cenderung
memperhatikan hasil akhir menimbulkan ketidak-adilan dalam sistem penilaian.
Masalah-masalah yang muncul akibat penilaian yang tidak tepat tentu menyakiti
dan menurunkan motivasi personal untuk belajar sehingga akan berefek buruk
pada hasil belajar (Javanmard, 2012). Padahal hasil belajar merupakan cerminan
usaha peserta didik dan dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan belajar.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dibutuhkan alternatif penilaian yang
tidak hanya dilakukan melalui tes akan tetapi dengan berbagai cara dan aspek
penilaian, sehingga dapat mencerminkan usaha dan kemampuan peserta didik
sebenarnya dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dengan cara yang
3
terjadi jika peserta didik dinilai melalui berbagai dokumen yang disatukan, yaitu
melalui penilaian berbasis portofolio. Popham (1994) dalam Arifin (2010)
mengemukakan bahwa penilaian portofolio merupakan penilaian atas hasil
pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu dengan metode pengumpulan
informasi atau data secara sistematik dan berkesinambungan.
Barrow (1993) dalam Susilo (2004) mengatakan portofolio memberikan
kesempatan peserta didik menunjukkan apa yang mereka ketahui dan apa yang
dianggap sulit. Peserta didik tidak hanya menghafal tetapi juga mendeskripsikan,
menganalisis dan mensintesis apa yang mereka peroleh dan pelajari. Stiggins
(1994) berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan portofolio dalam menilai
hasil belajar peserta didik mengungkap fakta bahwa manfaat portofolio sangat
menonjol dibandingkan dengan penilaian tertulis sebab portofolio melibatkan
peserta didik dalam menilai kemajuan dan pencapaian belajar mereka sendiri dan
turut serta dalam mengembangkan tujuan belajar yang kontinyu.
Di perguruan tinggi, adanya sistem kredit semester (SKS) yang
memfasilitasi kegiatan tatap muka dan tugas terstruktur diluar tatap muka yang
harus dikerjakan mahasiswa tanpa pengawasan dosen menjadikan kemandirian
belajar hal yang urgen (Pardjono, 2007). Ketika mahasiswa menghadapi
tugas/kajian mandiri, mereka dihadapkan pada sumber informasi yang berlimpah
yang mungkin relevan atau tidak dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Pada
kondisi seperti itu mahasiswa harus menjadi pembelajar mandiri agar mampu
menganalisis kebutuhan, merumuskan tujuan, memilih dan menerapkan strategi
4
Disamping untuk mencapai hasil belajar yang baik semasa kuliah,
kemandirian belajar juga akan berdampak terhadap kualitas mahasiswa sebagai
sumber daya yang memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan yang dapat
diandalkan ketika memasuki dunia kerja. Oleh sebab itu Wongsri (2002)
mengemukakan bahwa kemandirian belajar harus dimiliki peserta didik terutama
yang mengikuti pendidikan tinggi. Namun ternyata kemandirian belajar
merupakan suatu permasalahan bagi sebagian mahasiswa. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan peneliti serta didukung hasil penelitian Pardjono (2007)
masih terdapat mahasiswa dengan kemandirian belajar yang rendah dan tidak
memahami cara belajar yang efektif.
Belajar mandiri tentu bukan usaha untuk mengasingkan diri dari teman
belajar dan dosen. Mahasiswa boleh bertanya, berdiskusi dan meminta penjelasan
dari orang lain. Hal yang terpenting adalah peningkatan kemampuan dan
keterampilan dalam proses belajar sehingga pada akhirnya mahasiswa tidak
tergantung pada dosen, teman, atau orang lain dalam belajar. Kemandirian belajar
meliputi kegiatan merencanakan tujuan, merencanakan bagaimana cara mencapai
tujuan, merencanakan bagaimana strategi belajar, memantau perkembangan dan
mengevaluasi peningkatan dirinya (Zikuda, 2015). Oleh sebab itu, dibutuhkan
penilaian yang mendukung tahapan kemandirian belajar.
Penilaian berbasis portofolio sendiri cenderung melibatkan self assessment,
dimana mahasiswa yang bersangkutan dapat menilai proses serta hasil belajar
berdasarkan kumpulan dokumen hasil belajarnya (Wulan, 2006). Di samping itu,
portofolio mempunyai karakteristik pembelajaran self-regulated. Portofolio
5
belajarnya dan kemudian merekam dokumen, sehingga peran dosen hanyalah
untuk membantu dan memberikan umpan balik. Itu sebabnya pengembangan
portofolio mendorong mahasiswa menjadi mandiri dalam belajar (Arends, 1998).
Hasil penelitian Ardian (2015) menghasilkan perangkat penilaian autentik
perkuliahan mikrobiologi yang memiliki penilaian rata-rata 87%, dalam artian
bahwa produk yang dikembangkan termasuk kategori layak untuk diterapkan
pada mahasiswa. Nasution (2016) juga telah menghasilkan perangkat penilaian
yang layak digunakan sebagai penilaian perkuliahan mikrobiologi. Disamping itu,
Hamzah (2014) dalam penelitiannya mengungkap bahwa penilaian portofolio
akan tepat jika digunakan pada mata kuliah yang memiliki banyak tagihan tugas
dan menuntut kemandirian belajar. Berdasarkan temuan itu, maka penerapan
penilaian portofolio dengan menggunakan acuan kriteria sangat tepat jika
digunakan pada matakuliah mikrobiologi.
Mikrobiologi merupakan matakuliah wajib semester 6 di Prodi Biologi.
Matakuliah ini mengkaji sejarah perkembangan mikrobiologi, mikroorganisme
dan karakteristiknya, peranan mikroorganisme dalam kehidupan, metabolisme dan
pertumbuhan mikrobia, aktivitas biokimia bakteri serta fermentasi makanan.
Setelah mengikuti matakuliah mikrobiologi mahasiswa diharapkan memiliki
wawasan pengetahuan tentang konsep kajian mikrobiologi dan mikroorganisme
serta memiliki keterampilan dalam aspek dan aktivitas terkait mikroorganisme.
Bertitik tolak dari berbagai permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya
maka perangkat penilaian portofolio perlu diimplementasikan pada perkuliahan
mikrobiologi untuk mengetahui efektivitasnya terhadap kemandirian dan hasil
6
1.2 Identifikasi Masalah
Masalah yang teridentifikasi berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan di atas adalah: (1) Ada kecenderungan menggunakan penilaian tes
tertulis untuk tes formatif dan sumatif; (2) Pendidik melakukan penilaian hanya
melihat dari nilai akhir saja tanpa memperhatikan proses bagaimana peserta didik
mendapatkan nilai tersebut; (3) Masih banyak mahasiswa yang belum mampu
menjadi pembelajar mandiri; (4) Mikrobiologi merupakan matakuliah dengan
banyak produk karena materinya yang cukup luas.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian tepat sasaran dan mencapai tujuan secara optimal, maka
perlu pembatasan masalah sehingga persoalan yang diteliti menjadi jelas dan
kesalahpahaman dapat dihindari. Pembatasan ruang lingkup masalah yang diteliti
sebagai berikut: (1) Penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 Prodi Biologi
semester 6 T.A 2015/2016; (2) Variabel terikat penelitian ini adalah kemandirian
dan hasil belajar yang diukur terbatas pada domain kognitif; (3) Penilaian berbasis
portofolio diaplikasikan pada praktikum mikrobiologi; (4) Koleksi hasil karya
mahasiswa untuk portofolio terbatas empat tagihan yaitu laporan praktikum,
handout presentasi hasil praktikum, jurnal mini riset serta poster kunjungan
pabrik; (5) Efektivitas implementasi penilaian portofolio dalam hal ini dilihat dari
seberapa besar kontribusi penilaian portofolio terhadap kemandirian dan hasil
7
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apakah mahasiswa yang menggunakan penilaian berbasis portofolio lebih
mandiri dalam belajar daripada mahasiswa yang menggunakan penilaian
tes tertulis pada praktikum mikrobiologi?
2. Apakah hasil belajar mahasiswa yang menggunakan penilaian berbasis
portofolio lebih tinggi daripada mahasiswa yang menggunakan penilaian
tes tertulis pada praktikum mikrobiologi?
3. Seberapa besar efektivitas penilaian berbasis portofolio jika diterapkan
pada praktikum mikrobiologi?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
menganalisa untuk kemudian dapat mengetahui :
1. Kemandirian belajar mahasiswa yang menggunakan penilaian berbasis
portofolio dan penilaian tes tertulis pada praktikum mikrobiologi Prodi
Biologi Universitas Negeri Medan.
2. Hasil belajar mahasiswa yang menggunakan penilaian berbasis portofolio
dan penilaian tes tertulis pada praktikum mikrobiologi Prodi Biologi
Universitas Negeri Medan.
3. Efektivitas penilaian berbasis portofolio pada praktikum mikrobiologi
Prodi Biologi Universitas Negeri Medan.
8
1.6 Manfaat Penelitian
Penilitian ini diharapkan memberikan manfaat serta kontribusi positif baik
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis manfaatnya adalah: (1) Untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem dan aplikasi penilaian
portofolio, khususnya pada praktikum mikrobiologi; (2) Untuk memperbaiki cara
evaluasi proses dan hasil belajar mahasiswa sehingga semua ranah (kognitif,
afektif, dan psikomotorik) dapat dinilai dengan baik.
Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini adalah: (1) Sebagai masukan
dan bahan pengembangan bagi dosen untuk mempermudah proses penilaian
terhadap mahasiswa; (2) Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk melakukan penelitian yang lebih
luas dan mendalam berkaitan dengan penilaian portofolio; (3) Melatih mahasiswa
melakukan self-assessment sehingga tahu kekurangan dan kelebihan
masing-masing dalam proses pembelajaran; (4) Melatih kemandirian mahasiswa dalam
53
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mahasiswa yang dinilai dengan penilaian berbasis portofolio lebih mandiri
dalam belajar daripada mahasiswa yang dinilai dengan penilaian tertulis pada
praktikum mikrobiologi Program Studi Biologi Universitas Negeri Medan.
2. Mahasiswa yang dinilai dengan penilaian berbasis portofolio memperoleh
rata-rata hasil belajar yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang dinilai
dengan penilaian tertulis pada praktikum mikrobiologi Program Studi Biologi
Universitas Negeri Medan.
3. Penilaian berbasis portofolio efektif dalam menumbuh-kembangkan
kemandirian dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada praktikum
mikrobiologi Program Studi Biologi Universitas Negeri Medan.
5.2 Implikasi
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa model penilaian berbasis
portofolio memiliki pengaruh serta efektif dalam membantu mahasiswa untuk
mandiri baik selama proses pembelajaran maupun dalam konteks kehidupan
54
Portofolio merupakan salah satu model penilaian yang dapat diterapkan
dalam praktikum mikrobiologi sebab penilaian ini mampu merangsang partisipasi
aktif mahasiswa dalam pembelajaran sehingga keberhasilan dan ketercapaian
tujuan belajar dapat diraih.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan pada pihak-pihak terkait
sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, agar rubrik penilaian dan tipe portofolio dapat
dipersiapkan secara matang sebelum pengaplikasian guna menghindari
kebingungan dan kesalahan dalam menilai hasil karya mahasiswa.
2. Kepada dosen pengampu mata kuliah di jurusan biologi agar memaksimalkan
sistem penilaian berbasis portofolio, sebab hal itu dapat memacu tumbuhnya
rasa kepemilikan mahasiswa terhadap pembelajaran dan memberi peluang
yang tinggi untuk berlangsungnya kegiatan mandiri pada mahasiswa. Bila
dosen melakukan hal ini berkesinambungan maka paradigma pembelajaran
student-centered akan tumbuh optimal.
3. Pada dasarnya mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisis hingga
menciptakan suatu hasil dalam pembelajarannya khususnya saat penyusunan
tugas akhir perkuliahan, seperti tugas makalah ilmiah, jurnal hingga skripsi.
Oleh karena itu mahasiswa harus dirangsang terus menerus agar mampu
melakukan self-assessment. Mahasiswa juga harus senantiasa menggunakan
panduan penilaian portofolio agar maksimal melakukan perbaikan hasil karya