• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN KEYBOARD BAGI SISWA TUNAGRAHITA DI SLB-E NEGERI PEMBINA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN KEYBOARD BAGI SISWA TUNAGRAHITA DI SLB-E NEGERI PEMBINA MEDAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN KEYBOARD BAGI SISWA TUNAGRAHITA

DI SLB-E NEGERI PEMBINA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Risma Elly Hanna, NIM 2113142066. Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita, untuk mengetahui metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran keyboard, untuk mengetahui cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses pembelajaran keyboard, untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoretis yang menjelaskan pengertian pembelajaran, pengertian keyboard, dan pengertian siswa tunagrahita.

Penelitian ini dilakukan di UPT SLB-E Negeri Pembina Medan pada bulan November 2015 sampai Januari 2016. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita yang berjumlah 10 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina terdapat beberapa tahap, yaitu tahap pengenalan nada, tahap pengenalan akor dalam tangga nada natural, tahap penghafalan akor dan melodi lagu dan tahap mempraktekkan lagu. Metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita adalah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan metode latihan. Evaluasi untuk pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina berupa pengkoreksian mengenai pembelajaran keyboard dalam ketepatan tempo lagu “Si Jangkrik” yang dipelajari siswa tunagrahita. Faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita adalah yang berasal dari dalam diri siswa atau faktor internal dan yang berasal dari luar diri siswa tunagrahita atau faktor eksternal.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Keyboard Bagi

Siswa Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga

kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

3. Uyuni Widyastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa

Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Dra. Pita HD Silitonga M.Pd., Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS

Universitas Negeri Medan dan Pembimbing Skripsi I.

5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn.,M.Sn., Ketua Prodi Pendidikan Musik

dan Penguji I.

6. Wilflihani, M.Pd. Pembimbing Skripsi II.

7. Octaviana Tobing, M.Pd. Penguji II.

8. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.

9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Parlin Pangaribuan dan Ibunda

Okulince Br Silaban yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang

yang tiada terhingga serta selalu mendukung baik secara moril

maupun materil, memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus

yang tiadahentinya demi kesuksesan penulis.

10. Adik-adik yang tersayang Teddy Fajar Pangaribuan, Yoksan Mart

Pangaribuan dan Danto Yogi Pangaribuan serta saudara-saudarayang

(9)

11. Ibu Lady Sitohang, dan Ibu Maya yang telah memberi semangat dan

memberikan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi

ini.

12. Teman-teman terbaik Tantrina, Yusnita, Natalia, Nasrany, Arimawaty,

Devi, Willi, Triadil, Delfiana, Risky Septiana, Ita Yulia, Agnes

Winda, Ika Sriwidya, Mery Siagian dan teman-teman Pendidikan

Musik stambuk 2011 dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan

satu persatu yang telah memberikan doa, motivasi untuk

menyelesaikan Skripsi ini.

13. Teman-teman PPLT Unimed 2014 dan teman-teman Kost Pink yang

sudah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang

diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

penyempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu

pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.

Medan, April 2016 Penulis,

(10)

iv

BAB II. LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. LandasanTeoretis ... 10

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

1. Sampel... 30

D. TeknikPengumpulan Data ... 30

1. Observasi... 31

(11)

3. Dokumentasi ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SLB-E Negeri Pembina Medan ... 37

B. Pelaksanaan Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa Tunagrahita

Di SLB-E Negeri Pembina Medan ... 40

C. Metode yang dilakukanpadapembelajaran keyboard

bagisiswatunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan ... 49

D. Cara Guru Mengevaluasi Proses Pembelajaran Keyboard

BagiSiswaTunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan... 52

E. FaktorPenghambatdalam Proses Pembelajaran Keyboard

BagiSiswaTunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….. 58

B. Saran………..... 60

(12)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah jari untuk penandaan akor ... 47

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 UPT SLB-E Negeri Pembina Medan ... 38

Gambar 4.2 Guru menjelaskan pengetahuan umum tentang seni musik ... 39

Gambar 4.3 Siswa diperkenalkan dengan tangga nada dari C mayor ... 43

Gambar 4.4 Siswa sedang belajar akor dalam tangga nada natural ... 44

Gambar 4.5 Lagu yang dipelajari siswa tunagrahita ... 46

Gambar 4.7 Siswa tunagrahita bermain keyboard dan Mempraktekkanlagu“Si Jangkrik”... 48

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang

diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah dan

perguruan tinggi. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kunci pokok untuk mencapai

cita-cita tersebut tentunya perlu usaha yang maksimal dari seorang guru.

Pada saat menyampaikan pelajaran, guru harus mampu melihat sampai

sejauh mana anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran

merupakan suatu proses dalam penyampaian pengetahuan yang dilakukan oleh

guru sebagai pendidik dan siswa sebagai murid untuk mencapai tujuan kurikulum

yang telah ditentukan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang

dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat mencapai

tujuan secara optimal, yaitu siswa mampu berpikir secara kreatif, penambahan

ilmu pengetahuan, memiliki jati diri, mampu mengembangkan segala potensi

yang ada pada dirinya, mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, pembinaan

pribadi menuju pembinaan manusia yang seutuhnya yang positif, terwujudnya

efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik, berakhlak

(15)

2

Pada umumnya semua manusia menyukai musik dan dapat menikmati

musik secara berkala, seperti mendengarkan musik dan memainkan alat musik.

Tidak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus, mereka juga dapat menikmati

musik dengan cara memainkan alat musik dan mendengarkannya. Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata

anak luar biasa yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak berkebutuhan

khusus mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Anak

berkebutuhan khusus memiliki kondisi menyimpang dari rata-rata anak pada

umumnya. Mangunsong (2009:129) mengatakan bahwa “Tunagrahita merupakan

kata lain dari retardasi mental (mental retardation) yang berarti terbelakang secara

mental.”

Siswa tunagrahita merupakan siswa yang diidentifikasi memiliki tingkat

kecerdasan yang sedemikian rendahnya (di bawah normal), sehingga untuk

menjalankan tugas memerlukan bantuan secara khusus, termasuk didalam

kebutuhan program pendidikan dan perkembangannya. Siswa tunagrahita

merupakan anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam

(16)

3

jumlah sekolah untuk anak tunagrahita mencapai 371 sekolah dengan jumlah

siswa 13.614 orang (arisandrap.blogspot.co.id). Salah satu lembaga pendidikan

yang mendidik anak-anak tunagrahita berada di provinsi Sumatra Utara, Medan

yaitu UPT Sekolah Luar Biasa (SLB)-E Negeri Pembina Medan. SLB ini telah

berupaya mendorong anak tunagrahita dengan memberikan layanan pendidikan

yang relevan dengan kebutuhannya yang berada di Jln. Guru Sinumba Karya

Ujung Medan. Salah satu keterampilan yang dilatih di SLB-E Negeri Pembina

Medan adalah kegiatan bermain musik keyboard. Adapun tujuan pembelajaran

musik keyboard bagi siswa tunagrahita adalah membuat fisik bergerak dan

berkembang sebagaimana mestinya, sebagai modal kemandirian.

Kegiatan bermain keyboard dapat mengembangkan bakat atau musikalitas

yang ada dalam diri siswa tunagrahita. Pada aktivitas pembelajarannya guru

melatih siswa untuk dapat bermain keyboard walaupun dengan banyak

keterbatasan tetapi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk belajar bermain

musik.

Keyboard merupakan alat musik berupa sederet tuts atau papan tangga

nada berwarna putih dan hitam dan juga sudah dilengkapi dengan fasilitas suara

instrumen musik yang beragam, sehingga tidak membutuhkan tuts yang banyak,

dan juga menghasilkan suara melalui sistem yang terkomputerisasi. Ketika

menekan tuts, komputer akan menentukan suara yang sesuai dengan tuts yang

(17)

4

Pihak sekolah menyadari bahwa aktivitas bermain musik merupakan salah

satu media yang efektif dalam mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik

dan dapat merangsang kinerja otak sehingga organ-organ tubuh dapat bekerja ke

arah yang lebih baik. Di samping itu ada efek psikologis, yaitu tumbuhnya motif

berprestasi dan meningkatkan harga diri anak tunagrahita. Seperti pada tahun

2014, siswa tunagrahita turut mengisi acara pada Suaracantika yang diadakan di

Taman Budaya Medan. Pembelajaran musik dapat dijadikan terapi dengan

menggunakan musik sebagai medianya. Pandangan tersebut berkembang sehingga

terapi musik bukan semata-mata untuk penyembuhan, melainkan mencakup upaya

pengembangan atau peningkatan pendidikan, baik pendidikan anak normal

maupun anak berkebutuhan khusus.

Berdasarkan hasil observasi awal penulis, metode pembelajaran musik

keyboard yang diberikan oleh guru yaitu dengan metode praktek langsung dengan

menunjuk notasi. Metode praktek dan tunjuk ini dianggap sangat efektif dilakukan

karena anak tunagrahita dapat lebih mengerti dan lebih memahami tentang

(18)

5

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul “Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa

Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan.”

B. Identifikasi Masalah

Sugiyono (2013:385) mengatakan bahwa :

“Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan penelitian studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi dan wawancara keberbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasikan.”

Berdasarkan pernyataan di atas, agar penelitian yang kita lakukan terhindar

dari kendala-kendala atau masalah, maka terlebih dahulu kita harus melakukan

identifikasi. Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui, kemudian peneliti

mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang akan diteliti.

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di

SLB-E Negeri Pembina Medan?

2. Bagaimanakah metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran

keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?

3. Apa bahan yang diajarkan pada pembelajaran keyboard bagi siswa

tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?

4. Bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

(19)

6

5. Adakah kendala yang dihadapi siswa terhadap fasilitas dalam proses

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan?

6. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pembelajaran keyboard bagi

siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat

cakupan, keterbatasan waktu, kemampuan peneliti, maka peneliti mengadakan

batasan masalah untuk memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dalam penelitian ini. Menurut pendapat Sugiyono (2013:286) yang

mengatakan bahwa:“Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada

tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor

keterbatasan tenaga, dana dan waktu.”

Maka disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa pembatasan masalah

ialah usaha untuk menetapkan batasan masalah penelitian yang akan diteliti untuk

(20)

7

3. Bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan?

4. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pembelajaran keyboard bagi

siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?

D. Rumusan Masalah

“Apabila masalah telah berhasil diidentifikasi dan telah ditetapkan untuk

diteliti, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan peneliti adalah

merumuskan masalah tersebut (Maulim, 2011:20).

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan

masalah di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri

Pembina Medan?”

E. Tujuan Penelitian

Menurut Riduwan (2010:6) “Tujuan penelitian merupakan

keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan

indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang berkaitan

dengan variabel-variabel penelitian.”

Setiap kegiatan senantiasa berorientasi pada tujuan, salah satu keberhasilan

(21)

8

jelas maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang

ingin dicapai oleh kegiatan tersebut. Maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita

di SLB-E Negeri Pembina Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode yang dilakukan pada pelaksanaan

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan.

3. Untuk mengetahui bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa

dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri

Pembina Medan.

4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan.

F. Manfaat Penelitian

Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan

(22)

9

1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pembelajaran keyboard pada siswa

tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan.

2. Sebagai bahan informasi tentang kegiatan pembelajaran musik yang

dilaksanakan di sekolah luar biasa bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya

pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti untuk mengetahui lebih banyak lagi

tentang anak tunagrahita.

4. Sebagai acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang

berniat melakukan penelitian.

5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti, yang bermakasud mengadakan

penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan

permasalahan yang akan atau sedang ditelitinya.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pembelajaran keyboard bagi

siswa tunagrahita di UPT SLB-E Negeri Pembina Medan peneliti mengambil

kesimpulan, yaitu :

1. Pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita pada dasarnya tidak menuntut

siswa untuk menjadi seorang pemain musik yang handal dan terkenal pada

akhirnya. Akan tetapi, lewat pembelajaran keyboard, siswa akan diberi bekal

untuk kehidupan nantinya dan mereka diberi kesempatan untuk menggali dan

mengasah potensi yang mereka miliki agar mereka mampu duduk

berdampingan dengan masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata.

Pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita terdiri dari beberapa tahap,

yaitu tahap pengenalan nada, tahap pengenalan akor dalam tangga nada

natural, tahap penghafalan akor dan melodi lagu dan selanjutnya adalah tahap

mempraktekkan lagu. SLB-E Negeri Pembina medan memiliki jadwal

pembelajaran musik yang dilakukan setiap hari dimulai dari jam 08.00 pagi

(24)

59

seorang siswa tunagrahita. Mereka membutuhkan layanan secara individual,

karena dilihat dari faktor intelegensi mereka tidak bisa disamakan dengan

siswa normal lainnya. Setiap pembelajaran memiliki tahapan-tahapan

tertentu, begitu juga saat digunakannya metode-metode pembelajaran.

Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi

siswa tunagrahita adalah menggunakan metode ceramah, tanya jawab,

demonstrasi dan metode latihan untuk mendukung pembelajaran keyboard

bagi siswa tunagrahita.

3. Evaluasi untuk pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E

Negeri Pembina berupa pengkoreksian mengenai pembelajaran keyboard

dalam ketepatan tempo lagu “Si Jangkrik” yang dipelajari siswa tunagrahita,

dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa

tunagrahita dalam memainkan lagu “Si Jangkrik” dengan tempo 70. Evaluasi

pada akhir pembelajaran juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efek

atau pengaruh dari pembelajaran yang diberikan, sekaligus dapat pula

diketahui bagian-bagian mana dari bahan pembelajaran yang masih belum

dipahami oleh sebagian besar siswa tunagrahita. Dalam mengevaluasi

pembelajaran, selain memberikan komentar guru juga memberikan penguat

seperti sanjungan pada siswa untuk terus belajar, mempunyai semangat yang

lebih dan tumbuh kepercayaan pada diri siswa.

4. Di dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E

Negeri Pembina ditemukan beberapa faktor yang menjadi penghambat atau

(25)

60

(Intelegensi, sosial, emosional dan mood atau suasana hati) dan faktor yang

berasal dari luar diri siswa tunagrahita (Sarana dan prasarana, teman dan

keluarga).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan oleh penulis,

yaitu:

1. Pembelajaran musik untuk siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina

Medan supaya tetap dipertahankan agar siswa tunagrahita dapat lebih

berkembang lagi dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka baik

dikeluarga maupun masyarakat dan juga mereka tidak dipandang sebelah

mata terkhusus dilingkungan mereka.

2. Fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran, seperti alat musik keyboard

(26)

61

DAFTAR PUSTAKA

Apriana Nababan, Lidia. 2010. Hubungan Media Pembelajaran Keyboard

Dengan Hasil Belajar Seni Musik Kelas V SD Immanuel Jl. Slamet Riyadi No. 1 Kecamatan Medan Polonia.

Aries, Frisca Lumbantobing. 2012. Pembelajaran Musik Angklung Pada Anak Tunagrahita SLB-C Santa Lusia Medan.

Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Daniyanto. 2013. Paling Gampang Jago Main Keyboard. Jakarta: Infra Group Pustaka

Efendi, Mohammad. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Malang: Bumi Aksara.

Fahri, Zainal. 2015. Rahasia Jago Keyboard. Tangerang: Lembar Pustaka Indonesia.

Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani, 2010. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.

Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan

Khusus. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan

Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Marbun, Verawaty. 2010. Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik SMP Luar Biasa Yapentra Tanjung Morawa Medan Tahun Ajaran 2009/2010.

Mutiara, Rebecca Pasaribu. 2012. Bermain Musik Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP Luar Biasa Yayasan Perguruann Khatolik Sekolah Tunagrahita (SLB-C) Santa Lucia Medan.

Maulim, Pasar.2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Unimed: FMIPA

Primadona, Deni.2014.30 Menit Jurus Canggih Bermain Gitar & Keyboard Untuk

Pemula. Yogyakarta: Charissa Publisher.

(27)

62

Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching.

Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sirait, Eko. 2015. Trik A-Z Menguasai Keyboard. Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah jari untuk penandaan akor ...................................................
Gambar 4.1UPT SLB-E Negeri Pembina Medan .......................................

Referensi

Dokumen terkait

selulosa, hemiselulosa, dan lignin terhadap pulp yang dihasilkan pada proses.. delignifikasi serta analisa kadar glukosa terhadap kadar glukosa yang

Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada

Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank atau kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

Dari hasil crosstab antara variabel frekuensi konsumsi kerang dengan kadar urine siswa SD Negeri Tallo Tua 69 Makassar diperoleh konsentrasi timbal (Pb) dalam urine responden

Judul : Pengelolaan Media Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran PAI (Mapel Fiqh, Al-Qur’an Hadist, Akidah Akhlak, SKI) Di M.Ts N.U 08 Gemuh, Kendal, Tahun 2014.. Nama :

Hal ini sesuai dengan dengan pernyataan Soebagio Atmodiwirio (1993: 102) yaitu “Dengan mengetahui tingkat pendidikan dan kebutuhan peserta (seperti terlihat dari

Kemudian ketika CA Gunung Honje dan CA Ujung Kulon, Panaitan dan Pulau Peucang dideklarasikan sebagai Taman Nasional Ujung Kulon pada tahun 1980, pemukiman Legon Pakis otomatis

Populasi adalah Data sekunder laporan keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Sukabumi, dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti karena