PEMBELAJARAN KEYBOARD BAGI SISWA TUNAGRAHITA
DI SLB-E NEGERI PEMBINA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ABSTRAK
Risma Elly Hanna, NIM 2113142066. Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita, untuk mengetahui metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran keyboard, untuk mengetahui cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses pembelajaran keyboard, untuk mengetahui faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoretis yang menjelaskan pengertian pembelajaran, pengertian keyboard, dan pengertian siswa tunagrahita.
Penelitian ini dilakukan di UPT SLB-E Negeri Pembina Medan pada bulan November 2015 sampai Januari 2016. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita yang berjumlah 10 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina terdapat beberapa tahap, yaitu tahap pengenalan nada, tahap pengenalan akor dalam tangga nada natural, tahap penghafalan akor dan melodi lagu dan tahap mempraktekkan lagu. Metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita adalah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan metode latihan. Evaluasi untuk pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina berupa pengkoreksian mengenai pembelajaran keyboard dalam ketepatan tempo lagu “Si Jangkrik” yang dipelajari siswa tunagrahita. Faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita adalah yang berasal dari dalam diri siswa atau faktor internal dan yang berasal dari luar diri siswa tunagrahita atau faktor eksternal.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkat-Nya Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Keyboard Bagi
Siswa Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan”.
Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terimakasih yang tiada terhingga
kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Uyuni Widyastuti, M.Pd., Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa
Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Dra. Pita HD Silitonga M.Pd., Sekretaris Jurusan Sendratasik FBS
Universitas Negeri Medan dan Pembimbing Skripsi I.
5. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn.,M.Sn., Ketua Prodi Pendidikan Musik
dan Penguji I.
6. Wilflihani, M.Pd. Pembimbing Skripsi II.
7. Octaviana Tobing, M.Pd. Penguji II.
8. Seluruh Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.
9. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Parlin Pangaribuan dan Ibunda
Okulince Br Silaban yang selalu mendidik, memberikan kasih sayang
yang tiada terhingga serta selalu mendukung baik secara moril
maupun materil, memberikan motivasi, semangat dan doa yang tulus
yang tiadahentinya demi kesuksesan penulis.
10. Adik-adik yang tersayang Teddy Fajar Pangaribuan, Yoksan Mart
Pangaribuan dan Danto Yogi Pangaribuan serta saudara-saudarayang
11. Ibu Lady Sitohang, dan Ibu Maya yang telah memberi semangat dan
memberikan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi
ini.
12. Teman-teman terbaik Tantrina, Yusnita, Natalia, Nasrany, Arimawaty,
Devi, Willi, Triadil, Delfiana, Risky Septiana, Ita Yulia, Agnes
Winda, Ika Sriwidya, Mery Siagian dan teman-teman Pendidikan
Musik stambuk 2011 dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang telah memberikan doa, motivasi untuk
menyelesaikan Skripsi ini.
13. Teman-teman PPLT Unimed 2014 dan teman-teman Kost Pink yang
sudah memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan, baik dari segi kalimat, isi dan juga teknik penguraiannya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan Skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi peneliti dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan, khususnya di bidang pendidikan musik.
Medan, April 2016 Penulis,
iv
BAB II. LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. LandasanTeoretis ... 10
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel ... 30
1. Sampel... 30
D. TeknikPengumpulan Data ... 30
1. Observasi... 31
3. Dokumentasi ... 33
E. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SLB-E Negeri Pembina Medan ... 37
B. Pelaksanaan Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa Tunagrahita
Di SLB-E Negeri Pembina Medan ... 40
C. Metode yang dilakukanpadapembelajaran keyboard
bagisiswatunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan ... 49
D. Cara Guru Mengevaluasi Proses Pembelajaran Keyboard
BagiSiswaTunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan... 52
E. FaktorPenghambatdalam Proses Pembelajaran Keyboard
BagiSiswaTunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan... 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……….. 58
B. Saran………..... 60
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah jari untuk penandaan akor ... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 UPT SLB-E Negeri Pembina Medan ... 38
Gambar 4.2 Guru menjelaskan pengetahuan umum tentang seni musik ... 39
Gambar 4.3 Siswa diperkenalkan dengan tangga nada dari C mayor ... 43
Gambar 4.4 Siswa sedang belajar akor dalam tangga nada natural ... 44
Gambar 4.5 Lagu yang dipelajari siswa tunagrahita ... 46
Gambar 4.7 Siswa tunagrahita bermain keyboard dan Mempraktekkanlagu“Si Jangkrik”... 48
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah dan
perguruan tinggi. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kunci pokok untuk mencapai
cita-cita tersebut tentunya perlu usaha yang maksimal dari seorang guru.
Pada saat menyampaikan pelajaran, guru harus mampu melihat sampai
sejauh mana anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu proses dalam penyampaian pengetahuan yang dilakukan oleh
guru sebagai pendidik dan siswa sebagai murid untuk mencapai tujuan kurikulum
yang telah ditentukan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang
dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika siswa dapat mencapai
tujuan secara optimal, yaitu siswa mampu berpikir secara kreatif, penambahan
ilmu pengetahuan, memiliki jati diri, mampu mengembangkan segala potensi
yang ada pada dirinya, mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia yang seutuhnya yang positif, terwujudnya
efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik, berakhlak
2
Pada umumnya semua manusia menyukai musik dan dapat menikmati
musik secara berkala, seperti mendengarkan musik dan memainkan alat musik.
Tidak terkecuali bagi anak berkebutuhan khusus, mereka juga dapat menikmati
musik dengan cara memainkan alat musik dan mendengarkannya. Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk menggantikan kata
anak luar biasa yang menandakan adanya kelainan khusus. Anak berkebutuhan
khusus mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Anak
berkebutuhan khusus memiliki kondisi menyimpang dari rata-rata anak pada
umumnya. Mangunsong (2009:129) mengatakan bahwa “Tunagrahita merupakan
kata lain dari retardasi mental (mental retardation) yang berarti terbelakang secara
mental.”
Siswa tunagrahita merupakan siswa yang diidentifikasi memiliki tingkat
kecerdasan yang sedemikian rendahnya (di bawah normal), sehingga untuk
menjalankan tugas memerlukan bantuan secara khusus, termasuk didalam
kebutuhan program pendidikan dan perkembangannya. Siswa tunagrahita
merupakan anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam
3
jumlah sekolah untuk anak tunagrahita mencapai 371 sekolah dengan jumlah
siswa 13.614 orang (arisandrap.blogspot.co.id). Salah satu lembaga pendidikan
yang mendidik anak-anak tunagrahita berada di provinsi Sumatra Utara, Medan
yaitu UPT Sekolah Luar Biasa (SLB)-E Negeri Pembina Medan. SLB ini telah
berupaya mendorong anak tunagrahita dengan memberikan layanan pendidikan
yang relevan dengan kebutuhannya yang berada di Jln. Guru Sinumba Karya
Ujung Medan. Salah satu keterampilan yang dilatih di SLB-E Negeri Pembina
Medan adalah kegiatan bermain musik keyboard. Adapun tujuan pembelajaran
musik keyboard bagi siswa tunagrahita adalah membuat fisik bergerak dan
berkembang sebagaimana mestinya, sebagai modal kemandirian.
Kegiatan bermain keyboard dapat mengembangkan bakat atau musikalitas
yang ada dalam diri siswa tunagrahita. Pada aktivitas pembelajarannya guru
melatih siswa untuk dapat bermain keyboard walaupun dengan banyak
keterbatasan tetapi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk belajar bermain
musik.
Keyboard merupakan alat musik berupa sederet tuts atau papan tangga
nada berwarna putih dan hitam dan juga sudah dilengkapi dengan fasilitas suara
instrumen musik yang beragam, sehingga tidak membutuhkan tuts yang banyak,
dan juga menghasilkan suara melalui sistem yang terkomputerisasi. Ketika
menekan tuts, komputer akan menentukan suara yang sesuai dengan tuts yang
4
Pihak sekolah menyadari bahwa aktivitas bermain musik merupakan salah
satu media yang efektif dalam mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik
dan dapat merangsang kinerja otak sehingga organ-organ tubuh dapat bekerja ke
arah yang lebih baik. Di samping itu ada efek psikologis, yaitu tumbuhnya motif
berprestasi dan meningkatkan harga diri anak tunagrahita. Seperti pada tahun
2014, siswa tunagrahita turut mengisi acara pada Suaracantika yang diadakan di
Taman Budaya Medan. Pembelajaran musik dapat dijadikan terapi dengan
menggunakan musik sebagai medianya. Pandangan tersebut berkembang sehingga
terapi musik bukan semata-mata untuk penyembuhan, melainkan mencakup upaya
pengembangan atau peningkatan pendidikan, baik pendidikan anak normal
maupun anak berkebutuhan khusus.
Berdasarkan hasil observasi awal penulis, metode pembelajaran musik
keyboard yang diberikan oleh guru yaitu dengan metode praktek langsung dengan
menunjuk notasi. Metode praktek dan tunjuk ini dianggap sangat efektif dilakukan
karena anak tunagrahita dapat lebih mengerti dan lebih memahami tentang
5
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “Pembelajaran Keyboard Bagi Siswa
Tunagrahita Di SLB-E Negeri Pembina Medan.”
B. Identifikasi Masalah
Sugiyono (2013:385) mengatakan bahwa :
“Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan penelitian studi pendahuluan ke objek yang diteliti, melakukan observasi dan wawancara keberbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasikan.”
Berdasarkan pernyataan di atas, agar penelitian yang kita lakukan terhindar
dari kendala-kendala atau masalah, maka terlebih dahulu kita harus melakukan
identifikasi. Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui, kemudian peneliti
mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang akan diteliti.
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di
SLB-E Negeri Pembina Medan?
2. Bagaimanakah metode yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran
keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?
3. Apa bahan yang diajarkan pada pembelajaran keyboard bagi siswa
tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?
4. Bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
6
5. Adakah kendala yang dihadapi siswa terhadap fasilitas dalam proses
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan?
6. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pembelajaran keyboard bagi
siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, kemampuan peneliti, maka peneliti mengadakan
batasan masalah untuk memudahkan peneliti dalam memecahkan masalah yang
dihadapi dalam penelitian ini. Menurut pendapat Sugiyono (2013:286) yang
mengatakan bahwa:“Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada
tingkat kepentingan masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor
keterbatasan tenaga, dana dan waktu.”
Maka disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa pembatasan masalah
ialah usaha untuk menetapkan batasan masalah penelitian yang akan diteliti untuk
7
3. Bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa dalam proses
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan?
4. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pembelajaran keyboard bagi
siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan?
D. Rumusan Masalah
“Apabila masalah telah berhasil diidentifikasi dan telah ditetapkan untuk
diteliti, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan peneliti adalah
merumuskan masalah tersebut (Maulim, 2011:20).
Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan
masalah di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri
Pembina Medan?”
E. Tujuan Penelitian
Menurut Riduwan (2010:6) “Tujuan penelitian merupakan
keinginan-keinginan peneliti atas hasil penelitian dengan mengetengahkan
indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang berkaitan
dengan variabel-variabel penelitian.”
Setiap kegiatan senantiasa berorientasi pada tujuan, salah satu keberhasilan
8
jelas maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang
ingin dicapai oleh kegiatan tersebut. Maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita
di SLB-E Negeri Pembina Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana metode yang dilakukan pada pelaksanaan
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara guru mengevaluasi perkembangan siswa
dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri
Pembina Medan.
4. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan.
F. Manfaat Penelitian
Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan
9
1. Menambah wawasan pengetahuan tentang pembelajaran keyboard pada siswa
tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina Medan.
2. Sebagai bahan informasi tentang kegiatan pembelajaran musik yang
dilaksanakan di sekolah luar biasa bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya
pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti untuk mengetahui lebih banyak lagi
tentang anak tunagrahita.
4. Sebagai acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang
berniat melakukan penelitian.
5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti, yang bermakasud mengadakan
penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan
permasalahan yang akan atau sedang ditelitinya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap pembelajaran keyboard bagi
siswa tunagrahita di UPT SLB-E Negeri Pembina Medan peneliti mengambil
kesimpulan, yaitu :
1. Pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita pada dasarnya tidak menuntut
siswa untuk menjadi seorang pemain musik yang handal dan terkenal pada
akhirnya. Akan tetapi, lewat pembelajaran keyboard, siswa akan diberi bekal
untuk kehidupan nantinya dan mereka diberi kesempatan untuk menggali dan
mengasah potensi yang mereka miliki agar mereka mampu duduk
berdampingan dengan masyarakat dan tidak dipandang sebelah mata.
Pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita terdiri dari beberapa tahap,
yaitu tahap pengenalan nada, tahap pengenalan akor dalam tangga nada
natural, tahap penghafalan akor dan melodi lagu dan selanjutnya adalah tahap
mempraktekkan lagu. SLB-E Negeri Pembina medan memiliki jadwal
pembelajaran musik yang dilakukan setiap hari dimulai dari jam 08.00 pagi
59
seorang siswa tunagrahita. Mereka membutuhkan layanan secara individual,
karena dilihat dari faktor intelegensi mereka tidak bisa disamakan dengan
siswa normal lainnya. Setiap pembelajaran memiliki tahapan-tahapan
tertentu, begitu juga saat digunakannya metode-metode pembelajaran.
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran keyboard bagi
siswa tunagrahita adalah menggunakan metode ceramah, tanya jawab,
demonstrasi dan metode latihan untuk mendukung pembelajaran keyboard
bagi siswa tunagrahita.
3. Evaluasi untuk pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E
Negeri Pembina berupa pengkoreksian mengenai pembelajaran keyboard
dalam ketepatan tempo lagu “Si Jangkrik” yang dipelajari siswa tunagrahita,
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan siswa
tunagrahita dalam memainkan lagu “Si Jangkrik” dengan tempo 70. Evaluasi
pada akhir pembelajaran juga bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh efek
atau pengaruh dari pembelajaran yang diberikan, sekaligus dapat pula
diketahui bagian-bagian mana dari bahan pembelajaran yang masih belum
dipahami oleh sebagian besar siswa tunagrahita. Dalam mengevaluasi
pembelajaran, selain memberikan komentar guru juga memberikan penguat
seperti sanjungan pada siswa untuk terus belajar, mempunyai semangat yang
lebih dan tumbuh kepercayaan pada diri siswa.
4. Di dalam proses pembelajaran keyboard bagi siswa tunagrahita di SLB-E
Negeri Pembina ditemukan beberapa faktor yang menjadi penghambat atau
60
(Intelegensi, sosial, emosional dan mood atau suasana hati) dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa tunagrahita (Sarana dan prasarana, teman dan
keluarga).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan oleh penulis,
yaitu:
1. Pembelajaran musik untuk siswa tunagrahita di SLB-E Negeri Pembina
Medan supaya tetap dipertahankan agar siswa tunagrahita dapat lebih
berkembang lagi dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka baik
dikeluarga maupun masyarakat dan juga mereka tidak dipandang sebelah
mata terkhusus dilingkungan mereka.
2. Fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran, seperti alat musik keyboard
61
DAFTAR PUSTAKA
Apriana Nababan, Lidia. 2010. Hubungan Media Pembelajaran Keyboard
Dengan Hasil Belajar Seni Musik Kelas V SD Immanuel Jl. Slamet Riyadi No. 1 Kecamatan Medan Polonia.
Aries, Frisca Lumbantobing. 2012. Pembelajaran Musik Angklung Pada Anak Tunagrahita SLB-C Santa Lusia Medan.
Aunurrahman, 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Daniyanto. 2013. Paling Gampang Jago Main Keyboard. Jakarta: Infra Group Pustaka
Efendi, Mohammad. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Malang: Bumi Aksara.
Fahri, Zainal. 2015. Rahasia Jago Keyboard. Tangerang: Lembar Pustaka Indonesia.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani, 2010. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.
Mangunsong, Frieda. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi (LPSP3).
Marbun, Verawaty. 2010. Pembelajaran Ekstrakurikuler Seni Musik SMP Luar Biasa Yapentra Tanjung Morawa Medan Tahun Ajaran 2009/2010.
Mutiara, Rebecca Pasaribu. 2012. Bermain Musik Meningkatkan Kreativitas Siswa SMP Luar Biasa Yayasan Perguruann Khatolik Sekolah Tunagrahita (SLB-C) Santa Lucia Medan.
Maulim, Pasar.2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Unimed: FMIPA
Primadona, Deni.2014.30 Menit Jurus Canggih Bermain Gitar & Keyboard Untuk
Pemula. Yogyakarta: Charissa Publisher.
62
Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching.
Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sirait, Eko. 2015. Trik A-Z Menguasai Keyboard. Yogyakarta: Penerbit Indoliterasi.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.