• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS ARGUMENTASI PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS ARGUMENTASI PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS ARGUMENTASI PADA MATERI EKOSISTEM

KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh:

Rahmad H. Gultom NIM 4123141077

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

i

RIWAYAT HIDUP

(4)

ii

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS ARGUMENTASI PADA MATERI EKOSISTEM

KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS

Rahmad H. Gultom (NIM 4123141077) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menyusun instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi pokok ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti tahap pengembangan instruksional model 4-D. (2) menilai kelayakn perangkat penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X SMA oleh ahli dan praktisi pendidikan. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain pengembangan instruksional model 4-D, dibatasi hingga tahap develop. Objek penelitian adalah perangkat pembelajaran berbasis argumentasi pada materi pokok ekosistem pada kelas X Sekolah Menengah Atas. Penilaian produk instrument penilaian berbasis argumentasi menggunakan lembar validasi yang meliputi aspek kelayakan materi, aspek kelayakan desain, dan angket respon guru. Selanjutnya instrumen divalidasi oleh ahli instrumen. Prosedur pengembangannya dimulai dari tahap: (1) analisis masalah; (2) perancangan instrumen penilaian; (3) validasi instrument penilaian. Data penilaian didapat dari 2 ahli materi, 2 ahli desain dan 4 responden praktisi. Hasil validasi aspek materi oleh ahli materi pada instrument penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem yang dikembangkan masuk pada kriteria sangat baik. Hasil validasi aspek desain oleh validator ahli desain masuk pada kriteria sangat baik. Hasil penilaian guru biologi terhadap Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas yang dikembangkan masuk pada kriteria sangat baik. sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas ini layak digunakan.

(5)

iii

DEVELOPMENT OF INSTRUMENT RATING THE ARGUMENTS BASED ON THE MATERIALS ECOSYSTEM CLASS X

SENIOR HIGH SCHOOL

Rahmad H. Gultom (NIM.4123141077)

ABSTRACT

This research aims to (1) develop arguments based assessment instrument on the material class ecosystem X High School. (2) value the instrumen based assessment instrument on the material class ecosystem X High School. Feasibility of these instruments obtained from the validation of two subject matter experts, two experts design and 4 respondents of practitioners (teachers). This study is a development using 4-D model of development which only reached the stage of development (development). The procedure starts from the development stages: (1) analysis of the problem; (2) the design of assessment instruments; (3) validation of assessment instruments. The instrument used was a validation sheet material covering the aspects of feasibility, feasibility aspects of design, and questionnaire responses of teachers. Methods of data collection in this study is the collection of validation results and questionnaire responses practitioners (teachers), then the data were analyzed descriptively. The results of the validation aspect of the material by subject matter experts on assessment instrument based on the arguments developed ecosystem material enter the criteria very well. The results of the validation aspects of the design by a design expert validator enter the criteria very well. Biology teacher assessment results to the Instrument Rating arguments based on the material class ecosystem X High School developed a very good entry criteria. so it can be concluded that the argument based on the assessment instrument ecosystems material class X High School is fit for use.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi pada Materi Pokok Ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas ”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada para dosen penguji Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si, Bapak Drs.Ashar Hasairin, M.Si dan Bapak Ahmad Safwan Pulungan, S.Si.,M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi meningkatkan kualitas skripsi ini..

Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda Alm. Robidun Gultom dan Ibunda Basaria Dongoran serta kakak dan abang saya yaitu Rotua Gultom, Rosdiana Gultom, Robeta Gultom, Romian Gultom, Ramadhan Gultom dan Roin Jhoin Gultom, yang telah memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa melalui ucapan dan doa selama saya kuliah sampai pada terselesaikannya skripsi ini.

(7)

vii

berpengharapan, tetap menjalin persaudaraan yang menghidupkan. Serta penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua orang yang namanya belum tersebutkan dalam tulisan ini yang telah memberi dukungan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR RIWAYAT HIDUP i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Masalah 4

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Instrumen Penilaian 6

2.1.1 Pentingnya Instrumen Penilaian 6

2.1.2. Karakteristik Penilaian 6

2.2. Model Pengembangan Instruksional 4-D 7

2.2.1. Define (Pendefenisian) 7

2.2.2. Desain (Perancangan) 8

2.2.3. Development (Pengembangan) 9

2.2.4. Disseminate (Penyebaran) 9

2.3. Pengertian Perkembangan Peserta Didik 11 2.3.1. Perkembangan Peserta didik Menurut Piaget 11

2.4. Argumentasi 15

(9)

vi

2.4.2. Analisis Argumentasi 17

2.5. Hasil Penelitian yang Relevan 18

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1.Lokasi dan waktu penelitian 22

3.2.Desain Penelitian 22

3.3. Model Dan Prosedur Pengembangan 22 3.3.1. Model Pengembangan Instrumen Penilaian 22 3.3.2. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian 22 3.3.3. Validasi Instrumen Penialaian 26 3.3.3.1. Validasi Angket Penilaian Instrumen 26

3.3.3.2. Validasi Materi 26

3.3.3.3 Validasi Desain Perangkat Penilaian 27 3.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 28

3.4.1. Instrumen Angket 28

3.4.2. Analisis Angket 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28

4.1. Hasil Penelitian 28

4.1.1. Deskripsi Produk Awal 28

4.1.2. Deskripsi Proses Pengembangan Instrumen Penilaian 28 4.1.2.1. Deskripsi Tahap Pendefenisian (Define) Instrumen Penilaian 28 4.1.2.2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design) Instrumen Penilaian 30 4.1.2.3.Deskripsi Tahap Pengembangan (Development) Instrumen

Penilaian 31

4.2. Deskripsi Hasil Validasi 31

4.2.1. Validasi Ahli 31

4.2.1.1 Deskripsi Validasi Ahli Materi 32 4.2.1.2. Deskripsi Validasi Ahli Desain 39 4.2.2. Persepsi/tanggapan guru bidang studi Biologi 46

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 48

(10)

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 52

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Langkah-langkah Model Penelitian Pengembangan 4-D 25

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Perkembangan Kognitif Anak Versi Piaget 14 Tabel 3.1. Kisi-kisi angket kelayakan isi materi Instrumen

penilaian 26

Table 3.2. Kisi-kisi instrumen angket kelayakan desain desain

Instrumen Penilaian 27

Tabel 3.3. Presentase Kriteria Kesesuaian Indikator Instrument

Penilaian 28

Tabel 4.1. Saran dari validator Pertama tim ahli materi tentang kelayakan isi Instrumen Penilaian berbasis argumentasi

pada materi ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas 33 Tabel 4.2. Hasil penilaian Pertama tim ahli Materi terhadap

komponen kelayakan isi (materi) Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi Ekosistem kelas X

Sekolah Menengah Atas 35

Tabel 4.3. Saran dari validator Pertama tim ahli materi tentang kelayakan isi Instrumen Penilaian berbasis argumentasi

pada materi ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas 35 Tabel 4.4. Hasil penilaian kedua oleh ahli materi kedua terhadap

komponen kelayakan Isi (materi) Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi Ekosistem kelas X

Sekolah Menengah Atas 36

Tabel 4.5. Saran dari validator tim ahli Materi pertama tentang kelayakan penyajian Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X Sekolah

Menengah Atas 38

Tabel 4.6. Hasil penilaian pertama ahli Materi pertama terhadap komponen kelayakan penyajian materi Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi pada materi Ekosistem

(13)

x

Tabel 4.7. Saran dari Validator tim Ahli materi kedua tentang kelayakan Penyajian Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X Sekolah

Menengah Atas 39

Tabel 4.8. Hasil penilaian pertama ahli materi pertama terhadap komponen kelayakan penyajian materi Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi Ekosistem

kelas X Sekolah Menengah Atas 40 Tabel 4.9. Saran dari validator Pertama ahli desain tentang

kelayakan isi Instrumen Penilaian berbasis argumentasi

pada materi ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas 41 Tabel 4.10. Hasil penilaian pertama ahli desain terhadap komponen

kelayakan aspek Bahasa dan aspek Gambar Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi pada materi Ekosistem

kelas X Sekolah Menengah Atas 42 Tabel 4.11. Saran dari validator kedua ahli Desain tentang kelayakan

aspek Bahasa Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi

pada materi Ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas 43 Tabel 4.12. Hasil penilaian kedua Ahli Desain terhadap komponen

kelayakan aspek Bahasa dan aspek Gambar Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi pada materi Ekosistem

kelas X Sekolah Menengah Atas 43 Tabel 4.13. Saran dari Validator pertama Ahli Desain tentang

kelayakan aspek Gambar Instrumen Penilaian berbasis argumentasi pada materi Ekosistem kelas X Sekolah

Menengah Atas 45

Tabel 4.14. Hasil penilaian Pertama Ahli Desain terhadap komponen kelayakan aspek Gambar Instrumen Penilaian berbasis Argumentasi pada materi Ekosistem kelas X Sekolah

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 01. Angket Penilaian Kelayakan Materi (isi)

Intrumen Penilaian Berbasis Argumentasi pada Materi Ekosistem kelas X Sekolah Menengah

Atas 59

Lampiran 02. Angket Penilaian Kelayakan Desain Intrumen Penilaian Berbasis Argumentasi pada Materi

Ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas 65 Lampiran 03. Angket Penilaian Kelayakan Intrumen Penilaian

Berbasis Argumentasi pada Materi Ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas oleh Guru

Biologi 70

Lampiran 04. Data Hasil Validasi Instrumen Penilaian berbasis

Argumentasi oleh Tim Ahli Materi 73 Lampiran 05. Data Hasil Validasi Instrumen Penilaian berbasis

Argumentasi oleh Tim Ahli Desain 76 Lampiran 06. Data Hasil Respon dari Praktisi Instrumen

Penilaian berbasis Argumentasi oleh guru biologi

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Kurikulum merupakan unsur yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 16 menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan keberlanjutan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 menggunakan penilaian berbasis kelas (PBK) yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan 7 teknik penilaian berbasis kelas, yaitu: penilaian tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian portofolio, penilaian diri sendiri (Zainal Arifin, 2010)

(16)

2

apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan. Undang-Undang tentang Guru dan Dosen No.14 Pasal 10 (1) menyebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Salah satu kompetensi wajib yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dan evaluasi hasil belajar (Yuliarti, 2012).

Informasi yang dididapatkan saat observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap guru biologi di MAN 1 Medan bahwa instrumen penilaian yang dibuat sampai saat ini belum bisa mendorong siswa untuk bisa mengungkapkan dengan benar jawaban dari soal-soal yang telah diberikan. Instrumen penilaian tersebut berisi soal-soal yang sebenarnya belum bisa memancing siswa untuk menjawab dengan benar. Siswa hanya dituntun menjawab soal-soal tanpa harus mengembangkan jawaban. Selain itu, Instrumen penilaian belum berbasis argumentasi. Lain halnya di SMA As-syafi’iah Internasional Medan instrumen penilaian bahkan sebatas pelengkap dari nilai-nilai yang lain yang di anggap prioritas. Padahal seharusnya ketiga kategori kognitif, afektif dan psikomotor harus dinilai. Dan soal-soal yang dibuat sebagai salah satu Instrumen penilaian masih pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan benar hanya dengan satu kata. Sementara ujian salah satu kesempatan untuk siswa untuk mengembangkan apa yang mereka dapat dari pembelajaran di sekolah.

(17)

3

pengetahuan (Lawson, 2003; Aufschnaiter et al., 2007). Kerangka kedua, masyarakat harus menggunakan argumentasi untuk terlibat dalam perdebatan ilmiah (Simon et al., 2003 dan Aufschnaiter et al., 2007). Kerangka ketiga, Dalam proses pembelajaran sains siswa memerlukan argumentasi (Osborn et al., 2004; Aufschnaiter et all. 2007). Erduran (2008) menemukan adanya dua kerangka kerja yang digunakan pada penelitian tentang argumentasi dalam pembelajaran sains, yaitu kerangka kerja yang mengkaji pentingnya wacana argumentasi dalam proses konstruksi pengetahuan ilmiah dan konsekuensinya terhadap pendidikan. Selanjutnya kerangka kerja yang mengkaji peran penting dari interaksi sosial dalam pembelajaran dan proses berpikir. Kerangka kerja ini menggunakan dasar teori sociocultural prespective dari Vygotsky (1978) yang berpandangan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi berasal dari aktivitas sosial yang dimediasi oleh bahasa tertentu. Oleh karena itu, diperlukan susatu solusi alternatif dalam mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan mengembangkan sebuah instrumen penilaian berbasis argumentasi. Atas dasar latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti hendak mengembangkan sebuah Instrumen penilaian biologi pada materi ekosistem untuk kelas X Sekolah Menengah Atas berbasis argumentasi yang dipakai dikelas.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, dapat di identifikasikan permasalahan antara lain:

1. Instrumen penilaian yang ada saat ini masih belum diperhatikan dengan serius oleh guru-guru Sekolah Menengah Atas

2. Perlu adanya strategi yang tepat untuk melakukan penilaian yang melibatkan 3 ranah yaitu kognitif, efektif dan psikomotorik terutama dalam pengimplementasi pendidikan karakter.

3. Instrumen penilaian yang digunakan belum sesuai dengan instrumen penilaian yang sesungguhnya.

(18)

4

5. Instrumen penilaianbelum bisa mengembangkan jawaban dari soal yang telah dibuat oleh guru.

6. Instrumen penilaian yang ada belum berbasis argumentasi.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi agar memberikan arah yang tepat, yaitu:

1. Instrumen penilaian yang dikembangkan pada penelitian ini adalah instrumen penilaian biologi kelas X Sekolah Menengah Atas yang berbasis argumentasi. 2. Basis argumentasi yang diintegrasikan kedalam instrumen penilaian

disesuaikan dengan materi Ekosistem kelas X Sekolah Menengah Atas

3. Produk penelitian pengembangan ini dilakukan hanya sampai pada tahapan validasi yang divalidasi ahli materi dan ahli desain (konstruksi) yang sudah dipilih.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan permaslahan yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana proses pelaksanaan pengembangan perangkat penilaian berbasis argumentasi pada materi pokok ekosistem kelas X SMA manggunakan model pengembangan instruksional 4-D

2. Apakah perangkat penilaian berbasis argumentasi pada materi pokok ekosistem kelas X SMA yang dikembangkan layak menurut ahli dan praktisi

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah: 1. Untuk mengetahui Bagaimana proses pelaksanaan pengembangan perangkat

(19)

5

2. Untuk mengetahui Apakah perangkat penilaian berbasis argumentasi pada materi pokok ekosistem kelas X SMA yang dikembangkan layak menurut ahli dan praktisi

1.6.Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat: (1) untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan instrumen penilaian. (2) salah satu solusi alternatif untuk membantu siswa menjawab soal-soal dengan baik dan benar. Manfaat secara praktisi dari penelitian ini adalah Instrumen penilaianyang dikembangkan dapat digunakan sebagai Instrumen penilaianbaik ujian harian, ujian mid semester maupun ujian semester.

1.7.Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran tentang defenisi variabel yang digunakan, maka defenisi operasional variabel dibatasi:

1. Pengembangan dalam penelitian adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang pernah ada.

2. Instrumen adalah suatu alat yang memenuhi syarat akademis, sehingga dipergunakan sebagai alat mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai suatu veriabel

3. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunkan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes

(20)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarakan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X sekolah menengah atas yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X sekolah menengah atas yang dikembangkan dengan menggunakan model 4-D dimulai dari (1) analisis masalah; (2) perancangan instrumen penilaian; (3) validasi instrument penilaian

2. Hasil validasi aspek materi pada instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X sekolah menengah atas yang dikembangkan oleh validator ahli materi adalah sangat baik dimana kelayakan isi memiliki kriteria sangat baik dan aspek kelayakan penyajian memiliki memiliki kriteria sangat baik.

3. Hasil validasi aspek desain pada instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X SMA yang dikembangkan oleh validator tim ahli desain memiliki kriteria sangat baik, dimana kelayakan pada aspek bahasa memiliki memiliki kriteria sangat baik dan kelayakan pada aspek gambar memiliki kriteria sangat baik.

4. Hasil penilaian dan tanggapan praktisi (guru) terhadap instrumen penilaian berbasis argumentasi pada materi ekosistem kelas X SMA yang dikembangkan sangat baik.

5.2. Saran

(21)

52

1. Mengingat bahwa hasil penelitian ini masih memunkinkan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum mampu dikontrol, maka hasil perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada materi lain sehingga menjadi bahan perbaikan untuk guru

(22)

53

DAFTAR PUSTAKA

Alwasliyah, A. Chaedar. 2005. Pokoknya Menulis. Cetakan Pertama. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama

Alawiyah, F. 2013. Dampak Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Guru. Info Singkat

Aufschnaiter, V. A., Eduran, S, Osborne, J., Simon S., (2007) Argumentation and The Learning of Science Dalam Pinto R., Causo, D (Eds), Contribution for Science Education Research, London: Spinger

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasai Pembelajaran (Prinsip, Teknik dan Prosedur). Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan : Pedoman teoritis Praktek Bagi Praktisi Pendidikan . Bumi Aksara, Jakarta

Chang, S. N, and M. H. Chiu. Lactos’s Scientific Research: Programmes as a Framework for Analysing Informal Argumentation about Sosio-scientific Issues. International Journal of Science Education. Vol. 30 No. 17, 2008 Depdiknas. 2004. Pedoman Penyusunan Skenario Pembelajaran Sekolah

Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah

Dick. W, Carey. L. carey. J.O. 2001. The Systematic Design of Instruction, Addison-Wesley Education Publisher Inc.

Idi, A. 1999. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktikum, Gaya Media Pratama, Yogyakarta.

Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah: Artikel Skripsi tesis dan Disertasi. Jakarta : Gramedia

Inch, Edward S, et al. 2006. Critical Thinking and Communication: The Use of Reason in Argument. Boston: Pearson Education, Inc

(23)

54

Keraf, Gorys. 2004. Narasi dan Argumentasi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Kusuma, D,C .2013. Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum

2013 Pada Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jurnal Analisis Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum 2013 Universitas Pendidikan Indonesi.

Mansur. 2012. Implementasi Penilaian Berbasis Kelas dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar.

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: RemajaRosdaKarya

Muslikh. (2013), Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Kemendikbud, Jakarta.

Nurdin, S .2005. Guru Profesionaldan Implementasi Kurikulum, Quantum Teaching, Jakarta.

Nursitto. 1999. Penuntun Mengarang. Yojakarta: Adicia

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press

Osborne, J., Erduran, S. & Simon, S. (2004). Enhancing the quality of argument in school science. Journal of Research in Science Teaching, 41(10), 994-1020

Rusman .2009. Manajemen Kurikulum, Rajawali Pers, Jakarta.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta

(24)

55

Thiagarajan, S. Semmel, D.S & Semmel,MI.(1974). Instuctional Development for Training Teacher of Exceptional Children. Indian: Indiana University Bloomington.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yuliarti. 2012. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru PAI dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran PAI. Jurnal Tarbawi . 1: (2). 109-123.

Vigotsky, L., 1978. Mind In Society, The developmental of higher psycological process. Cambridge: Harvard University Press.

Widoyoko, Eko. P . 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Gambar

Gambar   3.1.  Langkah-langkah Model Penelitian Pengembangan 4-D
Tabel  2.1.
Tabel 4.7.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan validasi instrumen asesmen KPS pada materi teori tumbukan yang telah dilakukan oleh validator terhadap aspek kesesuaian isi materi terhadap

Berdasarkan Tabel 6 hasil validasi ahli menunjukan bahwa instrumen asesmen yang dikembangkan me- miliki aspek kesesuaian isi materi dengan KI-KD-Indikator, aspek

Ahli materi Memberikan penilaian terhadap aspek materi yang dibahas di dalam LKPD. Validasi materi pertama oleh validator ahli materi pertama peneliti memperoleh nilai presentase

(c) Kegiatan selanjutnya setelah instrumen penilaian autentik kurikulum 2013 terbentuk adalah melakukan validasi instrumen kepada validator ahli. Hasil yang diperoleh

rikan penilaian aspek isi, bahasa, dan penulisan. Pada validasi isi, validator mem- berikan penilaian berupa valid, cukup valid, kurang valid, dan tidak valid. Pada validasi

Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penilaian autentik berbasis kurikulum 2013 yang dikembangkan berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli dapat

Total aspek keseluruhan validasi dari ke 9 validator baik validator ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa yaitu 93,88% dengan kategori sangat valid dan dapat diuji cobakan dalam

Tabel 2 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Praktikum IPA Berbasis Inkuiri Terbimbing No Aspek Validasi Rata-rata 1 Petunjuk penggunaan instrumen penilaian praktikum IPA berbasis