• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POLA PERSEBARAN SEKOLAH BERDASARKAN KONDISI FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS POLA PERSEBARAN SEKOLAH BERDASARKAN KONDISI FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POLA PERSEBARAN SEKOLAH BERDASARKAN

KONDISI FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH

MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN

MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEBBY PATRIYANI BR GINTING NIM. 3113331005

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Debby Patriyani br Ginting, 3113331005. Analisis Pola Persebaran Sekolah Berdasarkan Kondisi Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Untuk mengetahui kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan (2) Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) baik Negeri ataupun Swasta yang terdapat di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan Studi dokumenter dan Observasi. Pengambilan sampel yaitu total sampling, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif..

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat

dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : Analisis Pola

Persebaran Sekolah Berdasarkan Kondisi Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang memberikan bantuan, bimbingan,

masukan, arahan baik moral sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai selesai. Maka pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri

Medan.

5. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat penuh

memberikan perhatian dalam membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Ibu

Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Mbina

(7)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii

KATA PENGANTAR... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

ABSTRAK... vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 8

B. Penelitian Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 27

(8)

viii

B. Populasi dan Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional . ... 29

D. Teknik Pengumpul Data ... ... 31

E. Alat dan Bahan... 32

F. Prosedur Kerja ... 33

G. Teknik Analisis Data... 34

BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH A. Keadaan Fisik ... 36

B. Keadaan Non Fisik ... 40

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 56

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Standar Fasilitas Pendidikan No. 24 Tahun 2007... 18

2. Instrumen Pemantauan Fasilitas Pendidikan... 33

3. Penilaian Kriteria Faslitas Pendidikan... 33

4. Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan dan Kepadatan Penduduk... 40

5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 41

6. Jumlah Penduduk Menurut Umur... 42

7. Jumlah Fasilitas Pendidikan Tingkat SMA... 43

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Analisa tetangga terdekat... 23

2. Skema Kerangka Berpikir... 28

3. Peta Administrasi Kota Medan... 38

4. Peta Administrasi Kecamatan Medan Helvetia... 39

5. Kodisi Ruang Kelas... 45

6. Kondisi Ruang Perpustakaan... 46

7. Kondisi Ruang Laboraturium... 47

8. Kondisi Ruang Laboraturium Komputer... 47

9. Kondisi Ruang Pimpinan... 48

10. Kondisi Ruang Guru... 49

11. Kondisi Ruang Tata Usaha... 49

12. Kondisi Tempat Beribadah... 50

13. Kondisi Ruang Konseling... 51

14. Kondisi Ruang UKS... 52

15. Kondisi Ruang OSIS... 52

16. Kondisi Jamban... 53

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Instrumen Pemantauan Kondisi Fasilitas Pendidikan... 62

2. Tabel Titik Koordinat Sekolah Menengah Atas (SMA)... 63

3. Instrumen Pemantauan Fasilitas Pendidikan... 64

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

menghasilkan sumber daya yang mampu menjadi penerus dan pelaksanaan

pembangunan di segala bidang. Dalam melaksanakan fungsinya, pendidikan

nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi

seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Pada saat ini

pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling diutamakan pemerintah guna

meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas

pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang harus ditingkatkan

sehingga tercapailah tujuan pendidikan.

Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang

akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa. Untuk

mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya

manusia yang dimiliki, dilakukan melalui pendidikan, baik melalui jalur

pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Perkembangan dunia

pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi

teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras

dengan tuntutan dunia kerja.

Dalam pasal 1 Undang-undang Sistem Pendidikan (SISDIKNAS) tahun 2003

disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

(13)

2

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

menghasilkan sumber daya yang mampu menjadi penerus dan pelaksanaan

pembangunan di segala bidang. Dalam melaksanakan fungsinya, pendidikan

nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi

seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Pada saat ini

pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling diutamakan pemerintah guna

meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas

pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang harus ditingkatkan

sehingga tercapailah tujuan pendidikan.

Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam

mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan

kehidupan. Oleh sebab itu pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan

kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu

kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju,

sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Untuk

memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama

yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai

pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan

hidup manusia itu sendiri.

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,

(14)

3

dua fungsi, yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan

merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

Sehubungan dengan tujuan yang demikian penting, maka menjadi keharusan bagi

pendidikan untuk memahaminya, karena tujuan pendidikan memuat nilai-nilai

yang sifatnya abstrak. Pelaksanaannya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin

dicapai di buat jelas, konkret dan memiliki fasilitas.

Fasilitas pendidikan dipandang sebagai unsur penunjang proses pendidikan

yang berarti kualitas proses pendidikan sedikit banyaknya akan terpengaruhi oleh

fungsionalisme fasilitas pendidikan yang ada. Fasilitas dalam dunia pendidikan

berarti segala sesuatu yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses

belajar mengajar. Fasilitas pendidikan merupakan komponen dasar yang

diperlukan dalam program pendidikan. Salah satu faktor keberhasilan program

pendidikan ialah ketercukupan fasilitas yang tersedia dalam pendidikan. Apabila

dikaitkan dengan pendidikan maka fasilitas meliputi: gedung sekolah, ruang kelas,

laboraturium, perpustakaan, alat pelajaran, halaman/lapangan, UKS, dll. Namun

dalam penelitian ini fasilitas yang akan diteliti yakni jumlah sekolah, ruang kelas,

perpustakaan, laboraturium dan unit kesehatan sekolah.

Untuk menentukan ketersediaan fasilitas pendidikan, indikator yang

idealnya adalah satu SD per 1.600 penduduk, satu SMP per 4.800 penduduk dan

satu SMA per 4.800 penduduk. Dilihat dari rasio murid per kelas yakni SD

minimal 6 ruang kelas dan maksimal 24 ruang kelas dengan per kelasnya 40

murid. SMP dan SMA minimal 3 ruang kelas dan maksimal 27 ruang kelas

(15)

4

Pendidikan yang berkualitas bukan hanya penting bagi upaya melahirkan

individu dan masyarakat terpelajar, akan tetapi juga akan menjadi bekal utama

sebagai persiapan memasuki kompetisi global, suatu persaingan antar bangsa yang

demikian ketat dan berpengaruh terhadap semua dimensi kehidupan.

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,

pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki

dua fungsi, yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan

merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan

(Tirtarahardja Umar:1995). Sehubungan dengan tujuan yang demikian penting,

maka menjadi keharusan bagi pendidikan untuk memahaminya, karena tujuan

pendidikan memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Pelaksanaannya hanya

mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai di buat jelas, konkret dan memiliki

fasilitas.

Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah Satu Kecamatan di Kota

Medan yang mempunyai luas wilayah 11,55km2 dengan ketinggian wilayah 27

meter Diatas Permukaan Laut (DPL). Kecamatan Medan Helvetia mempunyai 7

kelurahan yang terbagi atas 88 lingkungan. Dengan jumlah penduduk tahun 2013

sebanyak 146.391 jiwa. Dari jumlah tersebut terdapat anak usia sekolah 15-19

tahun (SMA) sebanyak 14.553 (bps kecamatan medan helvetia kota medan).

Kecamatan Medan Helvetia mempunyai fasilitas pendidikan Sekolah

Menengah Atas sebanyak 19 yang terdiri dari 1 SMA Negeri dan 18 SMA Swasta

(bps kecamatan medan helvetia kota medan). Dari jumlah fasilitas pendidikan

tersebut seharusnya dapat menampung anak usia sekolah sebanyak 91.200.

(16)

5

Helvetia Kota Medan hanya sebanyak 14.553 jiwa. Dengan banyaknya jumlah

Sekolah Menengah Atas yang tidak sesuai dengan kelompok umur usia sekolah

(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia penulis ingin melihat bagaimana kualitas

serta persebaran Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia

Kota Medan.

B. Identfikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan tidak sesuainya

jumlah penduduk usia sekolah dengan jumlah fasilitas pendidikan tingkat SMA.

Serta kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007.

C. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang ada dalam penelitian yang telah

diuraikan sebelumnya, agar masalah ini menjadi jelas/terarah maka masalah

dalam penelitian ini dibatasi pada kajian kondisi fasilitas pendidikan tingkat

sekolah SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan berdasarkan

Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan pola persebaran sekolah berdasarkan

kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Medan

(17)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka di dalam penelitian ini dirumuskan

masalahnya dalam bentuk pertanyaan antara lain :

1. Bagaimana kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas

(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan?

2. Bagaimana pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas

pendidikan ditingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan

Helvetia Kota Medan ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah

Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.

2. Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas

pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan

Helvetia Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi bagi Universitas Negeri Medan khususnya

Jurusan Pendidikan Geografi sebagai penambahan pengetahuan dalam

bidang kualitas dan persebaran sekolah tingkat menengah atas.

2. Untuk mengetahui kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah

Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.

3. Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas

pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan

(18)

7

4. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah di Kecamatan Medan

Helvetia Kota Medan dalam mengatasi permasalahan kualitas

pendidikan.

5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian

(19)

59 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kondisi fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan

Medan Helvetia Kota Medan adalah ruang kelas 37 % memenuhi kriteria

dan 63 % tidak memenuhi, ruang perpustakaan 63 % memenuhi dan 37 %

tidak memenuhi, ruang laboraturium IPA 37 % memenuhi dan 63 % tidak

memenuhi, ruang komputer 68 % memenuhi dan 32 % tidak memenuhi,

ruang pimpinan 95 % memenuhi dan 5% tidak memenuhi, ruang guru 11 %

memnuhi dan 89 % tidak memenuhi, ruang tata usaha 79 % memenuhi dan

21 % tidak memnuhi, tempat beribadah 95% memenuhin dan 5% tidak

memenuhi , ruang konseling 68 % memenuhi dan 32 % tidak memenuhi,

ruang UKS 32 % memnuhi dan 68 % tidak memenuhi, ruang OSIS 63 %

memenuhi dan 37 % tidak memenuhi, jamban 74 % memenuhi dan 26 %

tidak memenuhi, tempat bermain /olahraga 89 % memenuhi dan 11 % tidak

memenuhi. Kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas

(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan menunjukan bahwa ada

8 unit sekeloh menengah atas memiliki fasilitas pendidikan dengan kondisi

baik dan ada 9 unit sekolah menengah atas memiliki fasilitas pendidikan

dengan kondisi sedang dan 2 unit sekolah menengah memiliki fasilitas

(20)

60

2. Persebaran sekolah SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan tahun

2016 random (tidak merata) hal ini diibuktikan dari hasil perhitungan

analisis tetangga terdekat dengan nilai T = 1,01

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, maka penelilitan memberikan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Fasilitas pendidikan SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan harus

menyesuaiakan dengan Permendiknas No.24 Tahun 2007.

2. Pemerintah harus segera melakukan pendataan ke SMA yang ada di

Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan apakah fasilitas pendidikan yang

ada telah sesuai dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007.

3. Persebaran sekolah SMA baik negeri maupun swasta di Kecamatan Medan

Helvetia Kota Medan tahun 2016 adalah mengelompok, membuat

ketimpangan antar daerah dalam aksesbilitas pendidikan. Terdapat daerah

yang kekurangan sekolah dan bahkan tidak memiliki fasilitas sekolah SMA

sama sekali. Maka disarankan untuk dimasa yang akan datang kepada

pemerintah Kecamatan Medan Helvetia melalui dinas pendidikan diharapkan

mengupayakan penyesuaian sebaran Sekolah Menengah Atas dengan

kebutuhan masyarakat Kecamatan Medan Helvetia agar pembangunan

sekolah merata sehingga masyarakat bisa terlayani akan pendidikan sesuai

dengan fasilitas yang dibutuhkan guna meningkatkan kualitas sdm melalui

(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Adhita. 2004. Kondisi Pelayanan Fasilitas Sosial Kecamatan Bayumanik – Semarang

Berdasarkan Persepsi Penduduk. Skripsi. Semarang : Fakultas Tehnik Universitas

Diponogoro Semarang

Andriyani. 2010. Analisis dan Penyajian Spatial Kualitas Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Di Surakarta Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB. Skripsi.

Surakarta : Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Medan Helvetia Dalam Angka. Sumatera

Utara: BPS.

Depdiknas. 2007. Pendidikan dan Pelatihan : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Persekolahan Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan,

Direktorat Jenderal PMPTK, Depdiknas

https://www.scribd.com/mobile/doc/245499268/141-Faktor-faktor-penentu-kualitas-pendidikan-SMU-Thomas-pdf. (di akses 01 september 2015)

http://auliaardhian.blogspot.com/2010/10/pengertian-teori-lokasi-analisis-lokasi.html

(di akses 03 september 2015)

http://eprints.ung.ac.id/5124/5/2012-1-57201-5314080-bab2-14082012065336.pdf

(diakses 07 September 2015, 19.30 WIB)

Muta’ali, Lutfi. 2013. Penataan ruang wilayah dan kota. Yogyakarta : Badan Penerbit

Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gajah Mada

Rani. (2013). Analisis Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Skripsi.

Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

(22)

62

Sisca. 2013. Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di

Kabupaten Sidoarjo. Jurnal. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)

Tirtahardja, Umar dan Ia sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Usman, Husaini. 2006. Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Yuningsih. 2011. Analisis Penyebaran SLTA di Kecamatan Bilah Hulu di Kabupaten

Labuanbatu. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan .

Zulfauzi. 2013. Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA, MA dan SMK di Kisaran. Skripsi. Medan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bersama ini kami mengundang perusahaan Saudara untuk mengikuti Proses Pembuktian Kualifikasi Paket Pembangunan Lanjutan

KARAKTERISTIK PASIEN MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS YANG MENGALAMI SIMPTOM DEPRESI DAN KECEMASAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN.. SYAHRIL RUSLI NIM

Tujuan dari perancangan ini adalah dapat merancang Prototype 4 Aksis Sistem Robot Cable dengan Sistem Pengendali Otomatis Untuk Menggerakan Beban 3 Kg.. Metode

The English teacher assumed that thematic progression patterns as writing strategy could enhance students’ motivation in hortatory exposition text. It helped students

kehidupan manusia dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia 1.3  Mengsyukuri. karunia dan rahmat Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkunganya

Kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan magang yaitu menjadi karyawan harian lepas (KHL), pendamping mandor dan pendamping asisten divisi. Data yang dikumpulkan berupa data

1) Untuk mengetahui dan menganalisis input pestisida terhadap besarnya produksi padi sawah di Desa Kebonagung, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi D.I Yogyakarta. 2)

Pada penulisan ilmiah yang berjudul Pembuatan Website Fashionista Dengan Menggunakan Macromedia Dreamweaver MX ini, yang melatar belakangi adalah bahwa banyaknya orang yang