ANALISIS POLA PERSEBARAN SEKOLAH BERDASARKAN
KONDISI FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN
MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEBBY PATRIYANI BR GINTING NIM. 3113331005
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
vi
ABSTRAK
Debby Patriyani br Ginting, 3113331005. Analisis Pola Persebaran Sekolah Berdasarkan Kondisi Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)Untuk mengetahui kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan (2) Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) baik Negeri ataupun Swasta yang terdapat di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan. Teknik pengumpulan data yang digunakan Studi dokumenter dan Observasi. Pengambilan sampel yaitu total sampling, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul : Analisis Pola
Persebaran Sekolah Berdasarkan Kondisi Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang memberikan bantuan, bimbingan,
masukan, arahan baik moral sehingga skripsi ini dapat tersusun sampai selesai. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang sangat penuh
memberikan perhatian dalam membimbing penulis selama menyelesaikan skripsi ini. Ibu
Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Mbina
vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI... ii
KATA PENGANTAR... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v
ABSTRAK... vi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 8
B. Penelitian Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 27
viii
B. Populasi dan Sampel ... 29
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional . ... 29
D. Teknik Pengumpul Data ... ... 31
E. Alat dan Bahan... 32
F. Prosedur Kerja ... 33
G. Teknik Analisis Data... 34
BAB IV : DESKRIPSI WILAYAH A. Keadaan Fisik ... 36
B. Keadaan Non Fisik ... 40
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 45
B. Pembahasan ... 56
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
ix
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Standar Fasilitas Pendidikan No. 24 Tahun 2007... 18
2. Instrumen Pemantauan Fasilitas Pendidikan... 33
3. Penilaian Kriteria Faslitas Pendidikan... 33
4. Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan dan Kepadatan Penduduk... 40
5. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 41
6. Jumlah Penduduk Menurut Umur... 42
7. Jumlah Fasilitas Pendidikan Tingkat SMA... 43
x
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Analisa tetangga terdekat... 23
2. Skema Kerangka Berpikir... 28
3. Peta Administrasi Kota Medan... 38
4. Peta Administrasi Kecamatan Medan Helvetia... 39
5. Kodisi Ruang Kelas... 45
6. Kondisi Ruang Perpustakaan... 46
7. Kondisi Ruang Laboraturium... 47
8. Kondisi Ruang Laboraturium Komputer... 47
9. Kondisi Ruang Pimpinan... 48
10. Kondisi Ruang Guru... 49
11. Kondisi Ruang Tata Usaha... 49
12. Kondisi Tempat Beribadah... 50
13. Kondisi Ruang Konseling... 51
14. Kondisi Ruang UKS... 52
15. Kondisi Ruang OSIS... 52
16. Kondisi Jamban... 53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Instrumen Pemantauan Kondisi Fasilitas Pendidikan... 62
2. Tabel Titik Koordinat Sekolah Menengah Atas (SMA)... 63
3. Instrumen Pemantauan Fasilitas Pendidikan... 64
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
menghasilkan sumber daya yang mampu menjadi penerus dan pelaksanaan
pembangunan di segala bidang. Dalam melaksanakan fungsinya, pendidikan
nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Pada saat ini
pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling diutamakan pemerintah guna
meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang harus ditingkatkan
sehingga tercapailah tujuan pendidikan.
Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang
akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa. Untuk
mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya
manusia yang dimiliki, dilakukan melalui pendidikan, baik melalui jalur
pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Perkembangan dunia
pendidikan saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi
teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras
dengan tuntutan dunia kerja.
Dalam pasal 1 Undang-undang Sistem Pendidikan (SISDIKNAS) tahun 2003
disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
2
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
menghasilkan sumber daya yang mampu menjadi penerus dan pelaksanaan
pembangunan di segala bidang. Dalam melaksanakan fungsinya, pendidikan
nasional diharapkan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi
seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan. Pada saat ini
pendidikan merupakan salah satu aspek yang paling diutamakan pemerintah guna
meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang harus ditingkatkan
sehingga tercapailah tujuan pendidikan.
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan
kehidupan. Oleh sebab itu pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
kebutuhan yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju,
sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Untuk
memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana utama
yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten berdasarkan berbagai
pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan
hidup manusia itu sendiri.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
3
dua fungsi, yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Sehubungan dengan tujuan yang demikian penting, maka menjadi keharusan bagi
pendidikan untuk memahaminya, karena tujuan pendidikan memuat nilai-nilai
yang sifatnya abstrak. Pelaksanaannya hanya mungkin apabila tujuan yang ingin
dicapai di buat jelas, konkret dan memiliki fasilitas.
Fasilitas pendidikan dipandang sebagai unsur penunjang proses pendidikan
yang berarti kualitas proses pendidikan sedikit banyaknya akan terpengaruhi oleh
fungsionalisme fasilitas pendidikan yang ada. Fasilitas dalam dunia pendidikan
berarti segala sesuatu yang dapat memudahkan terselenggaranya dalam proses
belajar mengajar. Fasilitas pendidikan merupakan komponen dasar yang
diperlukan dalam program pendidikan. Salah satu faktor keberhasilan program
pendidikan ialah ketercukupan fasilitas yang tersedia dalam pendidikan. Apabila
dikaitkan dengan pendidikan maka fasilitas meliputi: gedung sekolah, ruang kelas,
laboraturium, perpustakaan, alat pelajaran, halaman/lapangan, UKS, dll. Namun
dalam penelitian ini fasilitas yang akan diteliti yakni jumlah sekolah, ruang kelas,
perpustakaan, laboraturium dan unit kesehatan sekolah.
Untuk menentukan ketersediaan fasilitas pendidikan, indikator yang
idealnya adalah satu SD per 1.600 penduduk, satu SMP per 4.800 penduduk dan
satu SMA per 4.800 penduduk. Dilihat dari rasio murid per kelas yakni SD
minimal 6 ruang kelas dan maksimal 24 ruang kelas dengan per kelasnya 40
murid. SMP dan SMA minimal 3 ruang kelas dan maksimal 27 ruang kelas
4
Pendidikan yang berkualitas bukan hanya penting bagi upaya melahirkan
individu dan masyarakat terpelajar, akan tetapi juga akan menjadi bekal utama
sebagai persiapan memasuki kompetisi global, suatu persaingan antar bangsa yang
demikian ketat dan berpengaruh terhadap semua dimensi kehidupan.
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki
dua fungsi, yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan
(Tirtarahardja Umar:1995). Sehubungan dengan tujuan yang demikian penting,
maka menjadi keharusan bagi pendidikan untuk memahaminya, karena tujuan
pendidikan memuat nilai-nilai yang sifatnya abstrak. Pelaksanaannya hanya
mungkin apabila tujuan yang ingin dicapai di buat jelas, konkret dan memiliki
fasilitas.
Kecamatan Medan Helvetia merupakan salah Satu Kecamatan di Kota
Medan yang mempunyai luas wilayah 11,55km2 dengan ketinggian wilayah 27
meter Diatas Permukaan Laut (DPL). Kecamatan Medan Helvetia mempunyai 7
kelurahan yang terbagi atas 88 lingkungan. Dengan jumlah penduduk tahun 2013
sebanyak 146.391 jiwa. Dari jumlah tersebut terdapat anak usia sekolah 15-19
tahun (SMA) sebanyak 14.553 (bps kecamatan medan helvetia kota medan).
Kecamatan Medan Helvetia mempunyai fasilitas pendidikan Sekolah
Menengah Atas sebanyak 19 yang terdiri dari 1 SMA Negeri dan 18 SMA Swasta
(bps kecamatan medan helvetia kota medan). Dari jumlah fasilitas pendidikan
tersebut seharusnya dapat menampung anak usia sekolah sebanyak 91.200.
5
Helvetia Kota Medan hanya sebanyak 14.553 jiwa. Dengan banyaknya jumlah
Sekolah Menengah Atas yang tidak sesuai dengan kelompok umur usia sekolah
(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia penulis ingin melihat bagaimana kualitas
serta persebaran Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia
Kota Medan.
B. Identfikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan tidak sesuainya
jumlah penduduk usia sekolah dengan jumlah fasilitas pendidikan tingkat SMA.
Serta kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)
berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007.
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang ada dalam penelitian yang telah
diuraikan sebelumnya, agar masalah ini menjadi jelas/terarah maka masalah
dalam penelitian ini dibatasi pada kajian kondisi fasilitas pendidikan tingkat
sekolah SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan berdasarkan
Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan pola persebaran sekolah berdasarkan
kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Medan
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka di dalam penelitian ini dirumuskan
masalahnya dalam bentuk pertanyaan antara lain :
1. Bagaimana kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas
(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan?
2. Bagaimana pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas
pendidikan ditingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah
Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.
2. Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas
pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi bagi Universitas Negeri Medan khususnya
Jurusan Pendidikan Geografi sebagai penambahan pengetahuan dalam
bidang kualitas dan persebaran sekolah tingkat menengah atas.
2. Untuk mengetahui kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menegah
Atas (SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan.
3. Untuk mengetahui pola persebaran sekolah berdasarkan kondisi fasilitas
pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kecamatan Medan
7
4. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah di Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan dalam mengatasi permasalahan kualitas
pendidikan.
5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian
59 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondisi fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan
Medan Helvetia Kota Medan adalah ruang kelas 37 % memenuhi kriteria
dan 63 % tidak memenuhi, ruang perpustakaan 63 % memenuhi dan 37 %
tidak memenuhi, ruang laboraturium IPA 37 % memenuhi dan 63 % tidak
memenuhi, ruang komputer 68 % memenuhi dan 32 % tidak memenuhi,
ruang pimpinan 95 % memenuhi dan 5% tidak memenuhi, ruang guru 11 %
memnuhi dan 89 % tidak memenuhi, ruang tata usaha 79 % memenuhi dan
21 % tidak memnuhi, tempat beribadah 95% memenuhin dan 5% tidak
memenuhi , ruang konseling 68 % memenuhi dan 32 % tidak memenuhi,
ruang UKS 32 % memnuhi dan 68 % tidak memenuhi, ruang OSIS 63 %
memenuhi dan 37 % tidak memenuhi, jamban 74 % memenuhi dan 26 %
tidak memenuhi, tempat bermain /olahraga 89 % memenuhi dan 11 % tidak
memenuhi. Kondisi fasilitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA) di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan menunjukan bahwa ada
8 unit sekeloh menengah atas memiliki fasilitas pendidikan dengan kondisi
baik dan ada 9 unit sekolah menengah atas memiliki fasilitas pendidikan
dengan kondisi sedang dan 2 unit sekolah menengah memiliki fasilitas
60
2. Persebaran sekolah SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan tahun
2016 random (tidak merata) hal ini diibuktikan dari hasil perhitungan
analisis tetangga terdekat dengan nilai T = 1,01
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka penelilitan memberikan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Fasilitas pendidikan SMA di Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan harus
menyesuaiakan dengan Permendiknas No.24 Tahun 2007.
2. Pemerintah harus segera melakukan pendataan ke SMA yang ada di
Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan apakah fasilitas pendidikan yang
ada telah sesuai dengan Permendiknas No. 24 tahun 2007.
3. Persebaran sekolah SMA baik negeri maupun swasta di Kecamatan Medan
Helvetia Kota Medan tahun 2016 adalah mengelompok, membuat
ketimpangan antar daerah dalam aksesbilitas pendidikan. Terdapat daerah
yang kekurangan sekolah dan bahkan tidak memiliki fasilitas sekolah SMA
sama sekali. Maka disarankan untuk dimasa yang akan datang kepada
pemerintah Kecamatan Medan Helvetia melalui dinas pendidikan diharapkan
mengupayakan penyesuaian sebaran Sekolah Menengah Atas dengan
kebutuhan masyarakat Kecamatan Medan Helvetia agar pembangunan
sekolah merata sehingga masyarakat bisa terlayani akan pendidikan sesuai
dengan fasilitas yang dibutuhkan guna meningkatkan kualitas sdm melalui
61
DAFTAR PUSTAKA
Adhita. 2004. Kondisi Pelayanan Fasilitas Sosial Kecamatan Bayumanik – Semarang
Berdasarkan Persepsi Penduduk. Skripsi. Semarang : Fakultas Tehnik Universitas
Diponogoro Semarang
Andriyani. 2010. Analisis dan Penyajian Spatial Kualitas Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Di Surakarta Menggunakan Sistem Informasi Geografis Berbasis WEB. Skripsi.
Surakarta : Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Medan Helvetia Dalam Angka. Sumatera
Utara: BPS.
Depdiknas. 2007. Pendidikan dan Pelatihan : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Persekolahan Berbasis Sekolah. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan,
Direktorat Jenderal PMPTK, Depdiknas
https://www.scribd.com/mobile/doc/245499268/141-Faktor-faktor-penentu-kualitas-pendidikan-SMU-Thomas-pdf. (di akses 01 september 2015)
http://auliaardhian.blogspot.com/2010/10/pengertian-teori-lokasi-analisis-lokasi.html
(di akses 03 september 2015)
http://eprints.ung.ac.id/5124/5/2012-1-57201-5314080-bab2-14082012065336.pdf
(diakses 07 September 2015, 19.30 WIB)
Muta’ali, Lutfi. 2013. Penataan ruang wilayah dan kota. Yogyakarta : Badan Penerbit
Fakultas Geografi (BPFG) Universitas Gajah Mada
Rani. (2013). Analisis Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai. Skripsi.
Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
62
Sisca. 2013. Tingkat Pelayanan Fasilitas Pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas di
Kabupaten Sidoarjo. Jurnal. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS)
Tirtahardja, Umar dan Ia sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Usman, Husaini. 2006. Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Yuningsih. 2011. Analisis Penyebaran SLTA di Kecamatan Bilah Hulu di Kabupaten
Labuanbatu. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan .
Zulfauzi. 2013. Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA, MA dan SMK di Kisaran. Skripsi. Medan