PERSETUJUAN
Skiripsi ini diajukan oleh iebriansyah Dwi Satya Putra NIM : 6101210006 Jurusan Ilmu Keolahragaan iakultas Ilmu Keolahragaan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pendampingan Penggunaan sarana Outdoor Fitnoss Pada Lanjut Usia di Lapangan Merdeka Kota Binjai ”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program S-1 di jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberada proposal skripsi ini “bagai setetes air di laut“. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak terutama Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan arahan mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan “tidak ada gading yang retak”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terima kasih kepada yang terhormat g
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan. Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini,
5. Teristimewa untuk ayahanda dan ibunda Tercinta dan terima kasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan dan doa yang telah diberikan selama ini kepada saya.
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Juni 2016 Penulis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46
B. Populasi dan Sample ... 46
C. Metode Penelitian ... 47
D. Instrumen Penelitian ... 48
E. Desain penelitian ... 49
H. Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV TASIL PENELITIAN DAN PEMBATASAN ... 50
A. Deskripsi Penelitian ... 50
B. Hasil Penelitian... ... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
A. Kesimpulan ... ... 59
B. Saran ... ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 2.1 Alat Chess Press ... 24
Gambar 2.2 Cara Pakai Alat Cest Press Dan Otot Yang Berkontraksi . 24
Gambar 2.3 Alat Rotate Torsho ... 24
Gambar 2.4 Cara Pakai Alat Rotate Torsho Dan Otot Yang Berkontraksi 25
Gambar 2.5 Alat Big Swivel Wheel ... 25
Gambar 2.6 Cara Pakai Alat Big Swivel Wheel Dan Otot Yang
Berkontraksi ... 25
Gambar 2.7 Alat Leg Press ... 26
Gambar 2.8 Cara Pakai Alat Leg Press Dan Otot Yang Berkontraksi ... 26
Gambar 2.9 Alat Lat Pull Down ... 26
Gambar 2.10 Cara Pakai Alat Lat Pull Down Dan Otot Yang Berkontraksi 26
Gambar 2.11 Alat Double Sit Up Board ... 27
Gambar 2.12 Cara Pakai Alat Double Sit Up Board Dan Otot Yang
Berkontraksi ... 27
Gambar 2.13 Alat Hanstand Shelf ... 27
Gambar 2.14 Cara Pakai Alat Hanstand Shelf Dan Otot Yang
Berkontraksi ... 28
Gambar 2.15 Alat glliptical Machine ... 28
Gambar 2.16 Cara Pakai Alat glliptical Machine Dan Otot Yang
Berkontraksi ... 28
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan ... 64
Lampiran 2. Lembar Wawancara ... 65
Lampiran 3. RanSkuman Hasil Wawancara ... 66
Lampiran 4. Lembar Observasi ... 68
Lampiran 5 Rekap Nilai. ... 76
Lampiran 6. Jadwal dan ProSram KeSiatan ... 77
Lampiran 7. Dokumentasi ... 78
Lampiran 8. Pembuatan SOP Sarana Outdoor Fitness ... 85
1
BABBIB
PENDAHULUANB
A.LatarBBelakangB
Pada hari-hari libur biasanya banyak masyarakat melakukan kegiatan olahraga, ada yang berlari, berjalan, bersepeda, bermain sepak bola, atau bulutangkis baik di lapangan terbuka, di jalan-jalan, stadion, taman maupun di
tempat tertutup seperti di sanggar senam, ataupun di fitnesst center. Pada
umumnya para pecinta olahraga melakukan kegiatan olahraga secara berkelompok, meskipun ada juga yang perorangan, dari berbagai golongan usia anak-anak, remaja, ibu-ibu sampai manula. Sebenarnya apa yang mereka cari tentu saja jawabanya bervariasi ada yang sekedar ikut–ikutan, rekreasi, trend sosial, santai dan masih banyak lagi, tetapi pada umumnya untuk mendapatkan kebugaran.
2
Dari sinilah mungkin baru terlihat, apakah kondisi tubuh dalam keadaan bugar atau tidak, apabila tubuh dalam keadaan bugar maka akan dapat menyelesaikan semua permasalahan tersebut dengan baik. Salah satu indikator utama tingkat kesehatan masyarakat adalah meningkatnya usia harapan hidup, dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin banyak jumlah penduduk lanjut usia (lansia)
Lanjut usia (lansia) merupakan masa dimana orang akan mengalami pada ahkirnya nanti. Banyak orang yang dapat menikmati masa tua akan tetapi tidak sedikit pula yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidak selalu dapat menjadi nyata. Pada kehidupan nyata, banyak sekali lansia-lansia yang menjadi depresi, stress, dan berpenyakitan.
3
berkaitan dengan akibat sistem muskuloskeletal (otot dan tulang) serta sistem kardiopulmonar (jantung dan paru-paru).
Jumlah dan pertumbuhan penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun terus meningkat dengan pasti. Jumlah dan pertumbuhan ini tidak terlepas dari usia harapan hidup (UHH) yang terus meningkat. Pada tahun 1980 UHH berkisar 52,2 tahun, pada tahun 1990 menjadi 59,8 tahun, pada tahun 2000 bertambah menjadi 64,5 tahun dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 67,4 tahun dan pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 71,1 tahun. Selanjutnya dengan meningkatnya angka kelahiran dan menurunya tingkat kematian masyarakat Indonesia, ternyata laju pertumbuhan penduduk lanjut usia mengalami peningkatan yang tinggi, pada tahun 1990 masih 12,7 juta jiwa (6,29% dari jumlah penduduk di Indonesia), pada tahun 2000 menjadi 17,7 juta jiwa (7,18%), pada tahun 2010 berjumlah 23,9 juta jiwa (9,77%) dan tahun 2020 diperkirakan akan mencapai angka 23,9 juta jiwa (11,34%) (Kementerian Sosial RI, 2011: 1).
Usia harapan hidup meningkat terjadi karena keberhasilan pembangunan yaitu kemajuan pembangunan dibidang kesehatan, pendidikan, pengetahuan, dan tingkat pendapatan yang semakin meningkat. Tingkat pendidikan ini mempunyai hubungan dengan tingkat pengetahuan, serta tingkat penghasilan seseorang. Orang
4
Saat ini secara ekonomi biaya tahunan untuk perawatan kesehatan lansia cukup tinggi. Biaya ini semakin meningkat apabila usia harapan hidup bertambah. Olahraga lebih murah biayanya bila dibandingkan dengan biaya pengobatan. Lanjut usia sering dikaitkan dengan usia yang sudah tidak produktif. Hal ini terjadi karena pada lanjut usia secara fisiologis terjadi kemunduran fungsi-fungsi dalam tubuh yang menyebabkan lanjut usia rentan terkena gangguan kesehatan. Namun demikian, masih banyak lanjut usia yang kurang akitif secara fisik sehingga hidupnya menjadi bergantung sama keluarga ataupun orang lain. Beberapa yang diduga menjadi penyebanya adalah kurangnya pengetahuan tentang berolah raga yang benar, terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu untuk melakukan olahraga, serta kurangnya dukungan dari lingkungan sosial.
Lingkungan sosial yang layak dikunjungi seperti lahan terbuka, menikmati pemandangan hijau disekeliling, dapat melakukan aktifitas fisik, serta melakukan aktifitas lainya. Pemerintah menyadari disetiap kota harus mempunyai fasilitas
ruang terbuka. Salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah melalui beberapa cara yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan kebugaran jasmani setiap individu. Sejalan dengan hal tersebut maka penyediaan prasarana olahraga khususnya di daerah perkotaan akan menjadi
semakin penting. Hal tersebut didasarkan pada suatu pertimbangan bahwa daerah perkotaan dengan luas lahan yang relatif terbatas tetapi penduduk relatif padat dan terus berkembang perlu dilakukan suatu perhatian khusus.
5
Deli Serdang dan kabupaten Langkat, mempunyai 5 kecamatan yaitu kecamatan Binjai Timur, Binjai Selatan, Binjai Barat, Binjai Utara, dan Binjai Kota. Kota Binjai memiliki sarana ruang terbuka umum yang multifungsi yaitu Lapangan Merdeka Kota Binjai yang letaknya di Jalan Veteran kecamatan Binjai kota. Pemerintah kota Binjai merancang Lapangan Merdeka Kota Binjai menjadi ruang publik dan taman kota yang layak dikunjungi oleh seluruh masyarakat. Taman kota merupakan ruang didalam kota yang ditata untuk menciptakan keindahan, kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi penggunanya.
Lapangan Merdeka Kota Binjai dilengkapi beberapa fasilitas untuk kebutuhan masyarakat, seperti sarana olahraga. Melihat animo masyarakat yang semakin tinggi terhadap olahraga yang dapat dilihat dari antusias masyrakat melakukan olahraga setiap harinya, Pemko Binjai memfasilitasi sarana prasarana olahraga di Lapangan Merdeka kota Binjai yang berguna untuk membantu aktifitas olahraga sehingga menambah minat masyarakat untuk lebih giat berolahraga. Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah kota
Binjai antara lain joggingttrack, alat kebugaran seperti alat fitness atau outdoort
fitness, lapangan basket, lapangan bola volly, area panjat tebing, lapangan hijau luas, dan lainya.
6
terdapat unsur-unsur dari kesegaran jasmani agar seseorang mampu melakukan aktivitas secara efisien, baik sewaktu berkerja, maupun berolahraga. Unsur-unsur
kesegaran jasmani diantaranya mencakup daya tahan (endurance), daya ledak otot
(power), kekuatan otot (strength), kelenturan (flexibility), kecepatan (speed),
kelincahan (agility), koordinasi (coordination), keseimbangan (balance),
ketepatan (accuracy), reaksi (reaction), (Harsono,1998:153).
Dari pengamatan sementara, sarana olahraga yang sering dipakai oleh masyarakat di Lapangan Merdeka Kota Binjai salah satunya adalah sarana
kebugaran diantaranya sarana outdoort fitness. Sebahagian masyakat
menggunakan sarana outdort fitness tersebut untuk melatih kemampuan tubuh
mereka, salah satu masyarakat yang menggunakan sarana tersebut diantaranya lanjut usia. Jumlah pungunjung lajut usia yang datang utuk berolahraga setiap harinya berjumlah rata-rata ±43 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa olahraga berperan penting untuk mampu mempertahankan kesehatan tubuh serta menghambat proses penuaan. Dengan berolahraga, pola hidup sehat akan tercapai sehingga lanjut usia mempunyai usia harapan hidup makin tinggi.
Masyarakat khususnya lanjut usia tidak memahami dalam menggunakan
alat seperti outdoortfitness tersebut, sehingga efek yang ditimbulkan tidak sesuai
dan hasilnya juga tidak maksimal. Dimana yang kita ketahui lanjut usia memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap tubuhnya sehingga lebih mudah terjadi cidera. Akibat dari cidera tersebut, lanjut usia menjadi trauma untuk memakai
7
kalau mereka gunakan alat tersebut, itu hanya sementara atau hanya coba-coba saja, sehingga alat tersebut beralih fungsi menjadi sarana bermain mereka.
Dampak yang timbul adalah rusaknya sarana kebugaran seperti alat outdoortfitness akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan cara pemakaiannya.
Karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap olahraga, sehinga pengadaan sarana tersebut menjadi sia-sia. Dalam hal ini perlu disadari, bahwa dalam upaya
pengadaan fasilitas seperti sarana kebugaran outdoort fitness harus dapat
dimengerti dan dipahami tentang penggunaan serta manfaat yang dihasilkan dari saran tersebut. Sehingga masyarakat yang memakai sarana tersebut dapat menambah pengetahuan serta merasakan hasil dari efek yang didapat dalam menggunakan sarana tersebut
Maka dari itu perlunya edukasi terhadap pemanfaatan sarana kebugaran, sehingga masyarakat khususnya lanjut usia dapat melakukan olahraga yang baik dan benar serta tercapainya suatu bentuk kesehatan dan kebugaran dari olahraga. Serta dapat menjaga segala fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Kota Binjai agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Dari uraian tersebut
penulis tertarik melihat cara lanjut usia menggunakan sarana outdoortfitness yang
disediakan Pemko Binjai di Lapangan Merdeka Kota Binjai serta animo
masyarakat yang tinggi terhadap olahraga khususnya lanjut usia. Untuk itu penulis
mengambil judul “PendampinganB PenggunaanB SaranaBOutdoor FitnossBPadaB
8
B. IdentifikasiBMasalahB
Sebagaimana telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah terkait dengan judul di atas antara lain :
B
1. Bagaimana kondisi sarana outdoortfitness yang ada di Lapang Kota Binjai?
2. Siapa saja yang memanfaatkan sarana outdoortfitness yang tersedia di Lapang
Kota Binjai?
3. Bagaimana pemanfaatan waktu luang terhadap aktifitas ruang terbuka oleh
lanjut usia?
4. Sampai sejauh manakah pengetahun lanjut usia tentang cara pemakaian
sarana outdoortfitness?
5. Aktifitas Apa saja yang dilakukan lanjut usia selama berada di Lapangan
Merdeka Kota Binjai?
6. Apakah ada pendampingan yang dilakukan PEMKO Binjai dalam
penggunaan sarana prasarana yang ada di Lapangan Merdeka Kota Binjai?
7. Apakah tersedia pedoman oprasional penggunaan sarana outdoortfitness yang
ada di Lapangan Merdeka Kota Binjai?
C. PembatasanBMasalahB
Untuk menghindari interprestasi yang keliru karena luasnya masalah yang teridentifikasi, maka perlu ada pembatasan masalah. Dalam penelitian ini
masalah dibatasi pada pendampingan penggunaan sarana outdoort fitness pada
9
D.RumusanBMasalahB
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian : Bagaimana penggunaan sarana outdoort fitness pada lanjut
usia di Lapangan Merdeka Kota Binjai ?
E. TujuanBPenelitianB
Berdasarkan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui hasil pendampingan penggunaan sarana outdoort
fitness pada lanjut usia di Lapangan Merdeka Kota Binjai.
F. ManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut :
1. Bagi lanjut usia dapat menggunakan sarana outdoortfitness dengan benar.
2. Bagi DISPARPORA Binjai, sebagai informasi tentang atau pemanfaatan
sarana outdoortfitness yang ada di Lapangan Merdeka Kota Binjai.
3. Bagi Pemko Binjai, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan dan kebijakan yang terkait dengan sarana dan
prasarana kebugaran khususnya outdoort fitness di lahan terbuka lainya di
Kota Binjai.
4. Bagi Jurusan IKOR dan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED, penelitian ini
59 BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
A. KesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Terjadi perubahan cara menggunakan sarana outdoor fitness pada lanjut usia
dari awal sampai akhir setelah diberikan penyuluhan dan pendampingan yang
dilihat dari hasil obeserpasi awal mencapai rata-rata 35.37% dengan kategori
sedang, dan hasil obserpasi akhir memperoleh data rata-rata 84.81 dengan
kategori baik sekali.
B. SaranB
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas dapat diajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi lanjut usia, harus bisa mengetahui cara memakai sarana outdoor fitness
yang benar.
2. Bagi DISPARPORA Kota Binjai, untuk dapat menyediakan petunjuk cara
pemakaian sarana outdoor fitness yang disediakan, serta pengecekan keadaan
pada setiap alat, agar masyarakan dapat menggunakan sarana outdoor fitness
dengan benar dan alat tersebut tetap terjaga dan dapat dipakai dalam jangka
waktu yang lama.
3. Bagi Pemko Binjai, dapat mempertimbangkan untuk pengadaan sarana dan
60
pengguna dapat menikmati pada setiap olahraga yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat.
4. Bagi FIK Unimed, dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk melakukan
Daftar Pustaka
Adi Darma. 2005. Aktifitas Fisik Pada Lanjut Usia/http://www.academia
.edu/5943881/Aktivitas_Fisik_Pada_Lanjut_Usia. diakses tanggal 21
Oktober 2015
Arjuna. 2009. Meningkatkan kebugaran jasmani dengan latihan beban (weight training)/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/fatkurahman-arjuna-mor/mendapatkan-kebugaran-jasmani-dengan-latihanbeban.pdf.
diakses tanggal 20 September 2015
Badan Pusat Statistik. 2013.Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta
Badan Pusat Statistik Kota binjai, 2010/http://
dokumen.tips/documents/binjai-dalam-angka-2010pdf.html. diakses tanggal 30 Oktober 2015.
Departemen Sosial RI. 2002. Perlindungan Sosial Dan Aksesibilitas Lanjut Usia.Direktorat Jenderal Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial. Jakarta
Departemen Sosial RI. 2002. Sistem Informasi Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Jakarta:Direktorat Bina Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Dewi dan Wawan.2010. Teori pengetahuan /http://digilib.Unimus.ac.id/files
/disk1/132/jtptunimus-gdl-intanindah-6561 -3- babii.pdf. diakses tanggal
9 Desember 2015
Farizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan, Depkes RI Jakarta
Hurlock, Elizabeth B.2004. Psikologi Perkembangan. Edisi Revisi, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Irianto Djoko Pekik. 2000. Dasar-dasar Latihan Kebugaran. Yogyakarta: Lukman Offset.
Kadir. 2007. Olahraga Pada Usia Lanjut Lansia /http:/ /elib Fk. uwks.ac.id /asset/ archieve/jurnal/Volume.I.Nomor.1.Januari.2007/OLAHRAGA%20PA20 USIA%20LANJUT %20 (LANSIA )- Akmarawita % 20 Kadir.pdf.
diakkses tanggal 23 oktober 2015.
Kementerian Sosial RI 2011. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Direktorat
Pelayanan Lanjut Usia Jakarta.
Mills,geoferry E.2003. Action Research: A Guide For The Teacher Researcher
2en ed. New Jersey. Merrill Prentice Hall.
Mutohir & Ali.2007. Sport Development Indeks.PT Indeks Jakarta.
Periska Dyana Kristi dan Ahmad Narullah. 2014. Efektifitas Sarana dan Prasarana Latihan Beban di Fitness Center Gor FIK UNY. Journal.uny.ac.id diakses tanggal 14 Oktober 2014.
Said Junaidi. 2011. Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki/http://download.portalgaruda.org/article.php?article=137048&val= 5683&title=Pembinaan%20Fisik%20Lansia%20melalui%20Aktivitas%2
0Olahraga%20Jalan%20Kaki. diakses tanggal 23 oktober 2015.
Santoso Giriwijoyo.2007. Ilmu Kesehatan Olahraga (Sport Medicine).
Santosa. 2014. Kebijakan Pemerintah Tentang Penyediaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Publik Di Kabupaten Kudus /http:// jurnal.pasca .uns.ac.id/
index.php/ss/article/download/1816/397.diakses tanggal 23 oktober 2015.
Stringer, Ernest T.2007. Action Research 3rd ed. Los Angeles. Sage Publications.
Sugiono. 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharjono dkk.2014. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Perubahan Nyeri Persendian Pada Lansia Di Kelurahan Komplek Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya /
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ijchncfcb7a6261full.pdf . diakses tanggal 23 oktober 215.
Tamher & Noorkasiani, 2009. Kesehatan Lanjut Usia dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Edisi Revisi Jakarta:Penerbit Salemba Medika.
Tempo.co Nasional.2013. Jumlah Angka Perkembangan Angka Harapan Hidup
/http://nasional.tempo.co/read/news/2013/10/08/173520058/angkaharapa
n-hidup-indonesia-naik. diakses tanggal 14 Oktober 2015.
Widodo Dwanita.2012. Sarana dan Prasarana Olahraga /http :// pendidikan