• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMK PANTAI CERMIN KAB.SERDANG BEDAGAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMK PANTAI CERMIN KAB.SERDANG BEDAGAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMK

PANTAI CERMIN KAB.SERDANG BEDAGAI

TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

PETRUS OKEBA SIMARMATA

NIM 2123311060

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

Petrus Okeba Simarmata, NIM 2123311060, Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X SMK Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap kemampuan siswa dalam menulis cerpen oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Pantai Cermin yang berjumlah 210 orang. Dari populasi ini diambil diambil sampel yang terdiri dari 30 orang . pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan cara mengundi seluruh kelas X SMK Pantai Cermin. Dan diperoleh sampel yaitu kelas X AKT . Metode penelitian yang digunakan adalah model desain penelitian one grouppre-tes post-test design yang hanya dilakukkan pada satu kelas saja.

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-tes =62,5 standart deviasi = 7,5 digolongkan pada kategori baik = 23%, kategori cukup =67%, dan kategori kurang =3%. Nilai rata-rata posttes 76,5 dengan standart deviasi 6,21 dan dikategorikan pada kategori sangan baik= 47%, baik= 43%, kurang baik = 10%. Berdasarkanuji normalitas, hasil pre-ter dan post-tes dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogeny. Sesuai uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui to sebesar 7,7. Selanjutnya to tersebut dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikan 5% dengan df= N-1, yakni 30-1= 29. Dari df 29 diperoleh taraf signifikan 5%= 2,04. Dengan demikian hipotesis alternativ (Ha ) diterima.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa kelas X SMK Pantai Cermin tahun pembelajaran 2016/2017.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni

skripsi Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMK Pantai Cermin

Tahun Pembelajaran 2016/2017” telah diupayakan secara maksimal, tetapi masih

terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari

pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih

kepada.

1. Prof. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia .

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

6. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Hera Chairunisa, S.Sos., M.Si Dosen Pembimbing Akademik.

8. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd Dosen Penguji I.

9. Dr. Syahnan Daulay M.Pd, Dosen Penguji II.

10.Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri

(8)

iii

11.Teristimewa keluarga tercinta, Ayahanda M.Simarmata, Ibunda L.Br. Sinurat,

Tulang Jaurung Sinurat, Tante Sr. Zita, Adinda Handreas, dan John Henry

Raja Mula Tua Simarmata, serta keluarga besar Penulis yang berada Sibolga,

Siantar, Jambi, Palembang, yang telah memberikan doanya, motivasi, serta

dukungan materil dan moril kepada Penulis selama menjalankan studi di

Universitas Negeri Medan sehingga Penulis dapat merampungkan Skripsi ini

dan menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S1).

12.Teman-teman Non Reguler B 2012: Merlin, Renita, Margaret, Hoprin,

Ricardo, Togar, M.Dicky, Dewi, Serta teman yang lain tidak bisa sebutkan

satu persatu terimakasih buat semua atas dukungan dan doanya kepada

Penulis selama perjalanan penyelesaian Skripsi ini. Buat teman yang

menyusul tetap semangat ya .

13.Semua teman dari IPK Pancing terimakasih dengan doanya, serta pihak yang

lain yang telah mendukung penyelesaian Skripsi Penulis ini, Penulis ucapkan

terimakasih.

Akhir kata penulis berharap Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, September 2016

Penulis,

Petrus Okeba Simarmata

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ……….………...6

C. Pembatasan Masalah ………..7

D. Rumusan Masalah ………...7

E. Tujuan Peneitian ……….…..….8

F. Manfaat Penelitian ………....8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...10

A. Kerangka Teoretis ...10

1. Hakikat Model Peta Pemikiran (Mind Mapping)...10

a. Langkah-Langkah Mind Mapping...12

b. Kiat – Kiat Membuat Mind Mapping ...13

c. Kelebihan Model Mind Mapping ...13

d. Kekurangan Model Mind Mapping ...14

2. Kemampuan Menulis Cerita Pendek ………..……..14

a. Pengertian Cerpen ...14

b. Ciri-ciri dan Struktur Taks Cerpen ....……….………..16

c. Unsur- Unsur Cerpen. ...16

d. Manfaat Menulis Cerpen...22

e. Langkah-Langkah Menulis Cerpen ...22

f. Penggunaan Majas dalam Cerpen ...22

(10)

v

B. Kerangka Konsepual ...24

C. Hipotesis ...26

BAB III METODE PENELITIAN ...27

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...27

1. Lokasi Penelitian. ...27

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...29

E. Desain Penelitian ...30

F. Jalannya Eksperimen Penelitian...31

G. Instrumen Penelitian...33

H. Teknik Analisis Data ...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 39

A. Hasil Penelitian ………39

B. Analisis Data Kemampuan Menulis Cerpen Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ………..………....48

C. Analisis Data Kemampuan Menulis Cerpen Sesudah Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping ………..47

D. Perbedaan Standart Error Mean Pre-Test kelas (X) dan Mean Post-Te ( Y) ……….………..49

E. Uji Normalits ………50

F. Uji Homogenitas Data………..….53

G. Uji Hipotesis………..55

H. Temuan Penelitian ………56

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..……….65

A. Simpulan ………..……….……….65

B. Saran ………..68

(12)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Rincian Populasi ...28

Tabel 3.2 DesainEksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ………...31

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen ...33

Tabel 3.4 Aspek Penilaian ...34

Tabel 3.5 Skor Penilaian ...35

Tabel 4.1 Kemampuan Menulis Cerpen (Pre-Tes)………....40

Tabel 4.2 Kemampuan Menulis Cerpen ( post-test)……….41

Tabel 4.3 Hasil Nilai Pre-Test Dan Post-Test Siswa………44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pre-Test ………..45

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ……….47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Tes……….47

Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ………49

Tabel 4.8 Analisis Data Kelompok Pre-Test Dan Post-Test ………50

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test ……….50

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test ………..52

(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ………...71

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……….73

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Cerpen ( pre-test)……….….77

lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Cerpen ( post-test)……….….78

Lampiran 5 Hail Kerja siswa menulis cerpen ( pre-test……….…79

Lampiran 6 Hail Kerja siswa menulis cerpen ( pre-test )……….…..81

Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Di Bahwa Kurva Normal 0-Z………...85

Lampiran 8 Nilai Kritis Luntuk Uji Liliefors ………...86

Lampiran 9 Tabel Harga Distribusi F………87

Lampiran 10 Tabel Nukilan Nilai T Untuk Berbagai Df………..91

(14)

vii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1Rincian Populasi ...28

Tabel 3.2 DesainEksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ………...31

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen ...33

Tabel 3.4 Aspek Penilaian ...34

Tabel 3.5 Skor Penilaian ...35

Tabel 4.1 Kemampuan Menulis Cerpen (Pre-Tes)………....40

Tabel 4.2 Kemampuan Menulis Cerpen ( post-test)……….41

Tabel 4.3 Hasil Nilai Pre-Test Dan Post-Test Siswa………44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pre-Test ………..45

Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ……….47

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Tes……….47

Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ………49

Tabel 4.8 Analisis Data Kelompok Pre-Test Dan Post-Test ………50

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test ……….50

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test ………..52

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ………...71

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……….73

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Cerpen ( pre-test)……….….77

lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Cerpen ( post-test)……….….78

Lampiran 5 Hail Kerja siswa menulis cerpen ( pre-test……….…79

Lampiran 6 Hail Kerja siswa menulis cerpen ( pre-test )……….…..81

Lampiran 7 Tabel Wilayah Luas Di Bahwa Kurva Normal 0-Z………...85

Lampiran 8 Nilai Kritis Luntuk Uji Liliefors ………...86

Lampiran 9 Tabel Harga Distribusi F………87

Lampiran 10 Tabel Nukilan Nilai T Untuk Berbagai Df………..91

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam

bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Adapun tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia bidang sastra adalah agar siswa

menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa serta agar menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Terkait dengan pembelajaran berbahasa, masih banyak dijumpai di

lapangan kesulitan siswa dalam menguasai empat keterampilan berbahasa,

terutama pada keterampilan menulis. Menulis seringkali menjadi kegiatan yang

kurang menyenangkan bagi siswa karena dalam kegiatan menulis siswa dituntut

untuk dapat menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk kalimat yang sistematis

dan logis untuk dapat membentuk alur cerita yang menarik dan mudah dipahami.

Kondisi ini seringkali menyulitkan siswa sehingga motivasi siswa dalam menulis

(17)

2

Menulis merupakan keterampilan yang sangat penting, karena menulis

adalah kegiatan produktif dalam berbahasa. Dengan kata lain, menulis merupakan

salah satu sarana dalam memproduksi bahasa. Produksi bahasa sangat erat

kaitannya dengan struktur kognitif seseorang. Hal ini menjelaskan bahwa menulis

bukan hanya sekedar kegiatan berbahsa tetapi juga sebagai alat untuk berfikir dan

wadah untuk menyampaikan hasil pemikiran. Dengan demikian, menulis sebagai

salah satu kegiatan berbahasa mempunyai kaitan yang positif dengan berpikir.

Kemampuan menulis bukanlah kemapuan yang dapat diwariskan. Tetapi

hasil proses belajar dan berlatih. Oleh sebab itu, keadan dan kualitas kemapuan

menulis setiap orang tidak sama. Guru merupakan salah seorang yang berperan

dalam meningkatkan kualitas kemapuan menulis siswa.

Keterampilan menulis cerpen merpakan salah satu kompetensi dasar

yang sesuai dengan Standar Isi (SI) Kurikulum Satuan Pendidikan dengan KD.

Menulis cerpen adalah salah satu jenis kegiatan sastra yang menggunakan kata

sebagai mediumnya untuk membuahkan ilusi dan imajinasinya, seperti halnya

lukisan yang menggunakan garis warna dalam menggambarkan gayanya.

Imajinasi merupakan rekontruksi dalam ingatan sesorang mengenai kesan yang

pernah dialaminya dan digambarkan kembali sehingga orang lain dapat

merasakannya.

Pembelajaran sastra di sekolah siswa sudah dituntut untuk belajar

bagaimana menulis cerpen yang dimana siswa harus mampu mengutarakan

imajinasi yang ada pada diri siswa. Hal ini diterapkan dari mulai pendidikan

(18)

3

siswa yang kesulitan untuk menulis, lebih khusus menulis cerpen. Dalam proses

pembelajaran di kelas, guru seharusnya melibatkan siswa pada suatu aktivitas

yang penuh sekaligus mengembangkan potensi pikir siswa ke arah yang lebih

luas. Tapi pada kenyataannya siswa kurang dilibatkan pada aktivitas yang dapat

mengembangkan imajinasi mereka. Guru hanya menggunakan metode ceramah

dimana metode siswa hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat atau

menghafal meteri saja. Sehingga ketertarikan (minat) siswa dalam menulis cerpen

masi rendah.

Kurang antusiasnya siswa terhadap materi menulis cerpen diantaranya

disebabkan oleh kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru dan model

yang diterapkan dalam pembelajaran. Akibatnya, siswa tidak terlatih untuk

berkreasi menulis cerpen. Disamping itu, kebanyakan siswa belum mampu

menampilkan ide cerita yang kreatif dan segar. Ide yang biasa saja pun tidak

dikembangkan dengan baik. Salah satunya ditandai dengan panjang cerita yang

dihasilkan siswa. Cerpen yang ditulis siswa rata-rata tidak lebih dari 400 kata.

Tentunya hal ini kurang memenuhi syarat untuk disebut sebagai cerpen.

Disamping itu, siswa tidak bisa mengorganisasikan tulisan dengan baik. Lebih

lanjut, keterampilan menulis siswa tidak bisa mengorganisasikan tulisan dengan

baik. Untuk itu siswa butuh proses belajar yang menarik untuk membangun

kreativitasnya. Dengan demikian dapat disimpilkan bahwa kemampuan menulis

cerpen perlu diadakan peningkatan. Menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis

(19)

4

(Tarigan 1983:4). Kegiatan menulis bertujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta

pesan sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada para pembaca.

Menurut Tarigan 2008:4, “Keterampilan menulis sangat dibutuhkan di

era kehidupan modern ini karena keterampilan menulis adalah ciri-ciri dari

orang-orang terpelajar atau bangsa yang terpelajar.” Namun pada kenyataanya, aspek

keterampilan menulis yang dinilai penting ini tidak sejalan dengan kemampuan

dan minat siswa dalam pembelajaran menulis.

Hal ini juga diungkapkan oleh Harijanti (2011:26) menyatakan data

observasinya tentang hasil prestasi peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia, terutama pokok bahasan menulis cerita pendek masih kurang, hanya

sekitar 53% sehingga banyak siswa yang belum memenuhi standar kelulusan

minimal. Hal ini terjadi karena kemampuan menulis sastra dianggap kurang

penting dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.

Ketidak mampuan siswa menulis cerpen juga diungkapkan oleh

Nurhayati (2007:149) yang mengemukakan bahwa hasil tes menulis cerpen yang

dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2006 menunjukkan bahwa dari 35 siswa tidak

seorang pun yang memperoleh nilai 75 atau lebih. Cerpen yang dibuat siswa

sangat lemah dalam semua aspek penilaian yang ditentukan.

Hal ini, merupakan kenyataan yang terjadi saat dilapangan pada saat

Program Pengalamn Lapanga Terpadu (PPLT). Pada kenyataan dilapangan, masih

banyak siswa yang kurang mampu untuk menyusun satu gagasan, pendapat, dan

(20)

5

sistematis, dan logis itu ditandai dari nilai siswa yang belum tuntas memenuhi

KKM dengan 75.

Strategi mind mapping (Peta Pikiran), bertujuan untuk mengetahui daya

serap siswa, dimana guru menyajikan materi untuk di pelajari oleh siswa.

Kemudian, siswa menceritakan kembali materi yang telah dicatat dalam bentuk

catatan-catatan kecil kemudian guru membuat kesimpulan dari pembahasan

materi. Dengan peta pikiran siswa bisa menuangkan idemelalui berimajinasi

mengingat kembali tentang cerita kehidupan atau pengalaman diri dan siswa bisa

membuat urut-urutan cerita dalam cabang-cabang peta pikiran sebagai kerangka

karangan secara detail unsur-unsur pembangunnya. Bila siswa sudah senang

membuat peta pikiran sebagai kerangka karangan karena sudah berimajinasi

dalam mengumpulkan ide-idenya, diharapkan siswa senang pula menulis cerpen.

Dalam menanggapi masalah ini, solusi yang dilakukan peneliti dengan

menggunakan model mind mapping (Peta Pekiran). Pada dasarnya pembelajaran

ini dibangun melalui prose berpikir dan menalar suatu permasalahan dan

menuangkan kembali dalam bentuk gagasan.

Belajar tidak didominasi guru, tampak bahwa kemampuan komunikasi

secara tertulis dan lisan dalam pembelajaran akan di temukan pada pembelajaran

dengan strategi mind mapping (Peta Pikiran). Alur strategi pembelajaran mind

(21)

6

dengan dirinya sendiri, selanjutnya berbicara dan berbagi ide dengan temannya,

sebelum siswa menulis.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen oleh Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Pantai

Cermin. Kab. Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

Pengaruh model pembelajaran mind mapping akan mempermudah siswa

untuk menangkap informasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan inspirasi

maupun gagasan yang akan dituangkan dalam menulis cerita pendek dan kendala

dalam menulis cerita pendek dapat teratasi. Selain itu proses belajar mengajar

akan terasa lebih hidup dan lebih menyenangkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dapatdi

uraikan sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam menulis cerita masih kurang dari yang diharapkan.

2. Kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan guru dan model yang

diterapkan dalam pembelajaran menulis cerpen.

3. Siswa mengalami kesulitan ketika ingin menuangkan imajinasi dalam bentuk

(22)

7

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang ada maka penelitian ini perlu diadakan pembatasan

masalah dengan maksud mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencega

salah penafsiran . Adapun pembatasan masalah diambil dari identifiksi masalah

(2) dan (3) yaitu kurang efektifnya pembelajaran yang diciptakan oleh guru dan

model yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpenserta adanya kesulitan

siswa untuk menuangkan imajinasi yang didapat kedalam bentuk cerita pendek.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pembatasan masalah di atas peneliti

merumuskan penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X Smk Negeri 1

Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017 sebelum menggunakan model

pembelajaran mind mapping?

2. Bagaimana kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X Smk Negeri 1

Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017 setelah menggunakan model

pembelajaran mind mapping?

3. Adakah pengaruh model pembelajaran mind mapping dalam meningkatkan

kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X Smk Negeri 1 Pantai

(23)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X

SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017 sebelum

menggunakan model pembelajaran mind mapping?

2. Mengetahui bagaimana kemampuan hasil menulis cerita pendek siswa kelas

X SMK Negeri 1 Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017 setelah

menggunakan model pembelajaran model mind mapping?

3. Mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran mind mapping dalam

meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas X SMK

Negeri Pantai Cermin Tahun Pembelajaran 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian

Tercapainya, tujuan penelitian berdasarkan latar belakang masalah diatas,

diharapkan nantinya memberikan manfaat. Manfaat penelitian terdiri dari dua

bagian yaitu, manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu

dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran menulis cerpen, dengan

(24)

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan pertimbangan bagi guru bahasa indonesia

mempersiapkan rencana pembelajaran.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat menambah wawasan dan motivasi

dalam kreativitas menulis cerpen.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman agar dapat mengembangkan

serta menerapkan model pembelajaran yang efektif sehingga proses belajar

(25)

65

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penilaian dan pengujian hipotesis tentang pengaruh

model pembelajaran mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen oleh siswa

kelas X SMK Negri 1 Pantai Cermin, maka berdasarkan data tersebut dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMK Negri 1 Pantai Cermin pada tahun

2016/2017 sebelum menggunakan model pembelajaran mind mapping berada pada

kata cukup. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 62,5 dengan standart deviasi 7,5

dengan perolean tertinggi 80 dan terendah 50. Hal ini dapat dilihat melalui 7

indikator yaitu tema, diperoleh nilai siswa berkategori baik dengan skor nilai 15

sebanyak 10 siswa atau 67%, kategori cukup dengan skor nilai 10 sebanyak 20

siswa atau 33%, kategori kurang dengan skor nilai 5 sebanyak 0 siswa 0%. Amanat

berkategori sangat baik dengan skor nilai 15 sebanyak 5 siswa atau 17%, kategori

baik dengan skor 10 sebanyak 14 siswa atau 47%, kategori kurang dengan skor 5

sebanyak 15 siswa atau 36%. Alur berkategori sangat baik dengan skor nilai 15

sebanyak 3 siswa atau 10 %, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 21 siswa atau

70%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 6 siswa atau 20%. Penokohan

(26)

66

baik dengan skor 10 sebanyak 22 siswa atau 73%, kategori kurang dengan skor 5

sebanyak 7 siswa atau 2%. Latar berkategori sangat baik dengan skor nilai 15

sebanyak 2 siswa atau 7%, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 19 siswa atau

63%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 9 siswa atau 30%. Sudut Pandang

berkategori sangat baik dengan skor nilai 15 sebanyak 0 siswa atau %, kategori baik

dengan skor 10 sebanyak 14 siswa atau 46%, kategori kurang dengan skor 5

sebanyak 16 siswa atau 54%. Gaya bahas berkategori sangat baik dengan skor nilai

15 sebanyak 0 siswa atau %, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 14 siswa atau

46%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 16 siswa atau 54%.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMK Negri 1 Pantai Cermin tahun

pembelajaran 2016/2017 setelah menggunakan model pembelajaran mind mapping

pada kategori baik. Hal ini terlihat pada nilai rata-rata 76,5 dengan standart deviasi

6,21 dengan perolehan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 65. Melalui ketuju

indikator menulis cerpen dapat dilohat peningkatan siswa . Tema berkategori baik

dengan skor nilai 15 sebanyak 17 siswa atau 57 %, kategori cukup dengan skor nilai

10 sebanyak 13 siswa atau 43%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 0 siswa

atau 0%. Amanat berkategori sangat baik dengan skor nilai 15 sebanyak 14 siswa

atau 47%, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 12 siswa atau 40%, kategori

kurang dengan skor 5 sebanyak 4 siswa atau 13%. Alur berkategori sangat baik

dengan skor nilai 15 sebanyak 8 siswa atau 27%, kategori baik dengan skor 10

sebanyak 21 siswa atau 70%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 1 siswa atau

(27)

67

atau 33%, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 18 siswa atau 60%, kategori

kurang dengan skor 5 sebanyak 2 siswa atau 67%. Penokohan berkategori sangat

baik dengan skor nilai 15 sebanyak 1 siswa atau 3%, kategori baik dengan skor 10

sebanyak 22 siswa atau 73%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 1 siswa atau

10%. Latar berkategori sangat baik dengan skor nilai 15 sebanyak 5 siswa atau

17%, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 27 siswa atau 63%, kategori kurang

dengan skor 5 sebanyak 3 siswa atau 10%. Sudut Pandang berkategori sangat baik

dengan skor nilai 15 sebanyak 5 siswa atau 17%, kategori baik dengan skor 10

sebanyak 22 siswa atau 73%, kategori kurang dengan skor 5 sebanyak 3 siswa atau

10%. Gaya bahasa berkategori sangat baik dengan skor nilai 15 sebanyak 1 siswa

atau 3%, kategori baik dengan skor 10 sebanyak 23 siswa atau 77%, kategori

kurang dengan skor 5 sebanyak 6 siswa atau 20 %.

Kemampuan menulis cerpen sesudah mengunakan model mind mapping siswa

kelas X SMK Negri 1 Pantai Cermin tahun pembelajaran 2016/2017 memiliki pengaruh

yang signifika. Ini terbukti dari pengujian hipotesis, yaitu thitung > ttabel ( 7,7 > 2,04),

sehingga dalam penelitian ini Ha. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan mind

(28)

68

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas X SMK Negri 1 Pantai Cermin, maka

dapat diberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis cerpen sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan. Hal

tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping

yang lebih efektif, menarik, dan objektif.

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan

sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan media

(29)

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .

Aminuddin. 2009. Pandai Memahamidan Menulis Cerita Pendek. Bandung:PT BumiMekar.

Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map untuk Anak-Agar Anak Jadi Pintar di Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Derpdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ,Standart Kopetensi Mata Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia . Jakarta. Depdiknas.

Harijati, 2011.Jurnal Penelitian Oktodika. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Cerpen .Nomor 3.

Harsiati, T. 2011. Penilaian dalam Pembelajaran (Aplikasi pada Pembelajaran Membaca dan Menulis). Malang: UM Press.

Istarani, Furqunol. 2012.58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan :Media Persada

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah .

Mawadah, Husnul. Dkk.2010 Memahami Gaya Bahasa (MAJAS ). Bogor: Quadra Inti Solusi .

Muryanto, Kristiawan A.2008. Aku Pandai Menulis Cerpen.Yogyakarta:Aswaja Pressindo.

Nurhayati, 2007:149). Jurnal Bahasa dan Sastra. Penggunaan Strategi Suggestop dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen.Volume 8. Nomor 2.

(30)

70

Notosusanto, Nugroho. 1957. Cerita Pendek dalam Sastra Indonesia Modern; dalam Kenangan Dies Natalis VII Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Jakarta: UI.

Sudijono, Eko. 2013.Cara Mudah Menulis Pantun,Puisi,Cerpen. Yogyakarta: Khitah Publishing.

Sukirno. 2009. Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Belajar Akselerasi. Purworejo: UM Purworejo Press.

Sumardjo, Jakob. 2004. Seluk-Belukdan Petunjuk Menulis Cerita Pendek. Bandung: Pustakalatifah.

Tahahar, Harris Efendi.2009. KiatMenulisCeritaPendek. Bandung:Angkasa

Tarigan, Guntur dkk .2005. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Kebahasaan. Bandung: Angkasa .

Tarigan, Guntur .1983.Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung. Angkasa .

Wiyanto, 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: Grasindo.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas maka, dapat diidentifikasikan masalah yaitu penulis ingin memberikan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Sdr.M dengan Gangguan Persepsi Sensori

Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.. 

[r]

Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan kecerdasan musikal pada anak di PAUD’Aisyiyah Gantiwarno Klaten tahun ajaran 2012/2013 melalui gerak dan lagu menggunakan lagu

Tes Tertulis : melakukan penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan asli , bilangan bulat dan pecahan sesuai prosedur/aturan dengan

Pupuk kandang merupakan salah satu pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah serta ramah lingkungan dalam penggunaannya, sedangkan pupuk NPK merupakan pupuk kimia

membaca melalui papan flanel pada anak kelompok B di TK ‘Asyiyah. Bustanul Athfal Mundu Tulung Klaten Tahun Ajaran 2013/2014..

Pra-Siklus ……….. Hasil Observasi Kegiatan Praktikum Guru Pra-Siklus………... Persentase Rata-rata Capaian KPS Peserta Didik Pra- Siklus………... Hasil Akhir Persentase