PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CONNECTING ORGANIZING REFLECTING
EXTENDING (CORE) TERHADAP HASIL BELAJAR
LAGU DAERAH SISWA KELAS VIII SMP RK
MAKMUR BUDI MURNI 4 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
PRIMA HARAULI SIHOMBING
NIM. 2123140057
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Prima Harauli Sihombing. NIM 2123140057. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONNECTING ORGANIZING REFLECTING EXTENDING (CORE) TERHADAP HASIL BELAJAR LAGU DAERAH SISWA KELAS VIII SMP RK MAKMUR BUDI MURNI 4 MEDAN.
Tujuan penelitian ini adalah melihat perbedaan hasil belajar siswa dengan menerapkan dua model pembelajaran, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan model pembelajaran langsung di kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan T.A 2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah true eksperimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 125 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas VIII-3 sebagai kelas control yang berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Sebelum tes ini diberikan kepada kelas sampel terlebih dahulu diujicobakan dikelas VIII-1 di SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan.
Selisih hasil tes menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dengan model pembelajaran langsung. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretes 30,5 dan nilai postes 80,83 pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 25,5 serta nilai postes 67,16
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung = 4,36 dan ttabel=0,054 maka thitung > ttabel maka Ha diterima, sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar siswa pada materi lagu daerah siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi
yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) Terhadap Hasil Belajar Lagu Daerah Siswa
Kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Bahasa
dan Seni UNIMED.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED sekaligus
Pembimbing Sikrisi I yang telah memberikan bimbingan dan saran selama proses
pengerjaan Skripsi ini.
4. Dra. Pita HD Silitonga,M.Pd. Sekretaris Jurusan Sendratasik sekaligus
Narasumber II yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama proses
pengerjaan Skripsi ini.
5. Dr. Pulumun P Ginting, S.Sn.,M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik
UNIMED sekaligus Narasumber I, yang telah memberikan arahan selama
perkuliahan.
6. Wiflihani, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan
bimbingan dan saran selama proses pengerjaan Skripsi ini.
7. Jon Sawalmaen Sinaga, S.S Kepala Sekolah SMP RK Makmur Budi Murni 4
Medan.
8. N Silaban, S.Pd Guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP RK Makmur Budi
Murni 4 Medan dan seluruh Siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4
Medan.
iii
10. Orang tua tercinta yang tidak pernah berhenti berdoa dan berjuang untuk penulis
Bapak Renius Sihombing dan Ibu tercinta Hotti Harianja S.Pd, karena menjadi
orangtua yang sangat luar biasa untuk penulis
11. Kakak penulis Luas Sihombing, Ester R Sihombing, Vera W Sihombing, Satria
Sihombing, dan Abang penulis Saut P Sihombing, dan juga Adik penulis
Desmanto R Sihombing, Adi Putra Sihombing, Sempurna Sihombing yang selalu
memberikan semangat, dukungan dan doa.
12. Orang-orang yang istimewa Jurgan Kasogi Simarmata, dan Keponakan penulis
Sava Raina Pakpahan, Marsinta Dongan Tambunan, Terimakasih juga buat
Herianto Manalu, kepada teman satu group Macan sister Mak Metha, Mak
Helen, dan adek kost Metha Sihombing, Geres Sinaga, dan juga seluruh jemaat
GKP Anugerah, serta teman seperjuangan Noralisa, Ruth Menak dan yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa,
karena penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat dalam meningkatkan mutu
ilmu pendidikan.
Medan, April 2017
Penulis
iv
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoritis ...11
1. Pengertian Belajar... ...12
2. Model Pembeajaran ...13
3. Model Pembelajaran Kooperatif...14
4. Model Pembelajaran (CORE) ...15
5. Model Pembelajaran Langsung ...17
v
7. Lagu Daerah ...23
B. Kerangka Berfikir ...30
C. Hipotesis Penelitian ...31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi dan Waktu Penelitian...34
2. Populasi dan Sampel Penelitian ...34
1. Popolasi ...34
2. Sampel ...35
C. Metode dan Desain Penelitian ...36
1.Metode Penelitian ...36
2. Desain Penelitian ...36
D. Teknik Pengumpulan data ...37
1. Kisi-kisi Instrumen ...37
2. Instrument Penelitian ...38
3. Uji Coba Instrumen ...39
E. Teknik Analisis Data ...44
1. Uji Homogenitas Data ...44
2. Uji Normalitas Data ...45
3. Uji Hipotesis ...46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...48
1. Analisis Data Instrumen ...48
a. Validitas Tes ...48
vi
c. Tingkat Kesukaran Soal ...49
d. Daya Beda Soal ...49
B. Deskripsi Hasil Penelitian ...49
C. Analisis Data Hasil Penelitian ...52
a. Uji Normalitas Data ...52
b. Uji Homogenitas Data ...53
c. Uji Hipotesis ...54
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...55
E.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpuan ...59
B. Saran ...60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Jenis-jenis Lagu Daerah ...49
Tabel 3. 1 DesainPenelitian...37
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ...38
Tabel 3. 3 Pedoman Penilaian ...39
Tabel 4. 1 Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen ...50
Tabel 4. 2 Nilai Rata-rata Kelas Kontrol ...51
Tabel 4.3 Ringkasan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians ...52
Tabel 4. 4 Uji Normalitas ...53
Tabel 4.5 Uji Homogenitas ...54
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...62
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...74
Lampiran 3 Tes hasil Belajar ...84
Lampiran 4 Validasi Uji Test ...87
Lampiran 5 Tabel Uji Reliabilitas Test ...88
Lampiran 6 Perhitungan Uji Reliabilitas Test ...89
Lampiran 7 Tabel Uji Tingkat Kesukaran Test...91
Lampiran 8 Perhitungan Tingkat Kesukaran Test ...92
Lampiran 9 Tabel Uji Daya Pembeda Test ...94
Lampiran 10 Perhitungan Daya beda Soal ...95
Lampiran 11 Tabulasi data Pretes kelas eksperimen ...97
Lampiran 12 Tabulasi data Postes kelas eksperimen ...98
Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata,Standar Deviasi dan Varians Eksperimen .99 Lampiran 14 Tabulasi data Pretes kelas kontrol ...100
Lampiran 15 Tabulasi data Postes kelas kontrol ...101
Lampiran 16 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians kelas Kontrol ...102
Lampiran 17 Uji Normalitas data Pretes kelas Eksperimen...103
Lampiran 18 Uji Normalitas data Pretes kelas Kontrol ...104
Lampiran 19 Uji Normalitas data Postes kelas Eksperimen ...105
ix
Lampiran 22 Uji Hipotesis ...109
Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian ...114
Lampiran 25 Tabel Harga Kritik dari r-Product Moment ...118
Lampiran 26 Nilai-nilai dalam Distribusi t ...119
Lampiran 27 Tabel Uji Liliefors ...120
Lampiran 28 Tabel Wilayah Di Bawah Kurva Normal ...121
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ...50
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai
pencetak sumber daya yang bermutu tinggi. Pendidikan bukanlah suatu hal yang
statis atau tetap, melainkan suatu hal yang dinamis sehingga menuntut adanya
suatu perubahan atau perbaikan secara terus-menerus. Pendidikan merupakan
kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Kegiatan inti dalam keseluruhan
proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Melalui proses
belajar mengajar akan tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk terjadinya
perubahan tingkah laku dalam diri siswa.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP), mengajar tidak
diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang
menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi
mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa
belajar. Belajar bukan hanya sekedar memupuk pengetahuan akan tetapi
merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar sehingga
diharapkan menjadi pengembangan berbagai aspek yang tepat dalam individu
seperti aspek minat, bakat, kemampuan dan lain sebagainya.
Pembelajaran seni musik pada pendidikan formal saat ini di Indonesia,
memiliki rentangan yang luas meliputi semua jenjang pendidikan dari sejak TK,
SD, SMP, dan SMA bahkan perguruan tinggi sehingga dapat di lihat bahwa
pelajaran seni musik terdapat pada setiap tingkatan pendidikan. Pendidikan seni
2
pelajaran yang lain karena pendidikan seni musik mengkaji hal-hal yang bersifat
logika, juga berkonsentrasi pada pengalaman estetik melalui kegiatan berekspresi
seperti bernyanyi atau bermain musik.
Guru dan siswa sering menghadapi masalah-masalah yang timbul selama
proses pembelajaran seni musik khususnya baik dalam teori maupun praktek
secara langsung, contohnya dalam pembelajaran lagu daerah yang
mengakibatkan siswa tidak mampu untuk menyanyikanya serta tidak mengerti
akan arti serta makna lagu tersebut. Ketidak mampuan siswa tersebut
mengakibatkan dampak yang kurang baik karena siswa hanya mengetahui
lagu-lagu yang popular di zaman sekarang ini. Fenomena lainnya adalah tidak adanya
semangat siswa untuk belajar ketika sedang berlangsung kegiatan belajar
mengajar. Sebahagian besar dari siswa merasa tidak mampu untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran yang diakibatkan oleh pemilihan model pembelajaran
yang tidak tepat sehingga membuat siswa menjadi bosan terhadap pelajaran
tersebut.
Berbicara tentang materi ajar, lagu daerah merupakan salah satu materi
pokok pembelajaran seni budaya kelas VIII SMP Rukun Katolik Makmur Budi
Murni 4 Medan. Peserta didik hanya diberikan materi tentang lagu daerah dengan
cara hanya menjelaskan saja, sementara dalam belajar lagu daerah
mendeskripsikan tentang ekspresi dan apresiasi. Hal ini menyebabkan siswa didik
merasa bosan setiap kali mengikuti pembelajaran dan cenderung mendapat
prestasi yang kurang baik dalam pembelajaran tersebut.
Dari hasil observasi peneliti di SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan,
3
pembelajaran seni musik. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi seni
budaya, sangat banyak siswa cenderung diam dan kurang aktif ketika
pembelajaran berlangsung, kebanyakan dari peserta didik tidak berinteraksi
dengan baik, sekitar 60% siswa yang bisa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) dengan nilai 70 sampai nilai 75, selebihnya mendapat nilai
dibawah KKM, dimana hanya guru saja yang berperan aktif dalam menjelaskan
materi yang sedang diajarkan, siswa hanya diam mendengar.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka guru harus lebih efektif lagi
dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang mendorong siswa
aktif dalam belajar dengan cara membuat siswa terlibat dalam pembelajaran dan
saling berinteraksi antar siswa dan kepada guru. Mengingat sangat
berpengaruhnya model mengajar yang efektif dalam penyampaian pelajaran,
maka penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif. Slavin (2010:29)
menyatakan bahwa “dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama dalam satu
tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi, setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk
keberhasilan kelompoknya,”
Model ini tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep
yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis, bekerjasama, dan membantu teman. Ada beberapa tipe model pembelajaran
kooperatif salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Connecting
Organizing Reflecting Extending (CORE). Model pembelajaran ini dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi yang terjadi diantara siswa dalam kegiatan
4
dalam kelompok kecil dan diidentikkan dengan pola kerjasama, siswa dapat
berbagi ilmu yang telah didapat kepada seluruh kelas sehingga siswa akan
menjadi lebih mengerti mengenai materi yang sedang dipelajari. Berdasarkan
penjabaran diatas maka penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) dalam pembelajaran
lagu daerah, untuk melihat apakah ada hasil yang signifikan terhadap hasil belajar
lagu daerah di SMP RK Makmur Budi Murni 4. Model pembelajaran kooperatif
tipe Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) sangat efektif
digunakan karena model pembelajaran ini akan membuat siswa belajar aktif,
kreatif serta mampu membuat teman sebagai tutor sebaya sehingga akan
membuat siswa lebih cepat memahami pelajaran.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing Reflecting
Extending (CORE) siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok
melakukan diskusi untuk memahami atau menguasai suatu materi dengan cara
mengaitkan konsep sebelumnya untuk menemukan konsep baru serta dibutuhkan
pengorganisasian yang baik mengenai pengetahuan yang telah mereka dapat
sebelumnya. Setelah dilakukan diskusi, siswa akan merefleksikan apa yang telah
mereka dapat baik dengan presentasi maupun dengan kegiatan yang lain serta
memperluas pengetahuan dan ide-ide mereka dengan bertukar pendapat atau
bertukar soal. Karena dalam pembelajaran kooperatif tipe CORE merupakan
kegiatan pembelajaran yang mengoneksikan informasi lama dengan informasi
baru dalam sebuah materi pembelajaran, mengorganisasikan ide-ide baru untuk
5
mendalami, serta menggali informasi yang sudah didapat, dan merupakan
kegiatan untuk mengembangkan, memperluas, menggunakan, dan menemukan.
Penerapan model pembelajaran tersebut diharapkan dapat membuat
kemajuan besar bagi siswa-siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah
laku yang memungkinkan mereka dapat berprestasi didalam kelas dan juga diluar
kelas. Hal ini sangat memungkinkan untuk dicapai dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif, karena dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat
memperoleh atau belajar langsung dari sesama temannya karena dalam proses
pembelajaran kooperatif siswa akan saling melengkapi pengetahuan dengan cara
memberikan sumbangan pikirannya atau pendapatnya.
Berdasarkan asumsi diatas, maka penulis menjadikan masalah tersebut
menjadi topik yang akan diteliti. Adapun judul yang dipilih adalah
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Connecting Organizing
Reflecting Extending (CORE) Terhadap Hasil Belajar Lagu Daerah Siswa
Kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang akan disimpulkan
dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dan
lingkup permasalahan yang lebih luas. Menurut Sugyono (2013 : 281) “Untuk
dapat mengidentifikasi masalah dengan baik,maka peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi,dan wawancara ke
6
yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini
dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1. Mengapa hasil belajar lagu daerah siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi
Murni 4 Medan masih rendah?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4
Medan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Connecting Organizing Reflecting Extending?
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4
Medan dengan menggunakan model pembelajaran langsung?
4. Bagaimana proses dan prasarana yang dipergunakan pada saat model
pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing Reflecting Extending
(CORE) di terapkan?
5. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing
Reflecting Extending (CORE) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
hasil belajar siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan ?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dan kemampuan
teoritis maka penulis membatasi masalah untuk memudahkan pemecahan masalah
yang dihadapi dalam penelitian ini. Pendapat ini sesuai dengan dikemukakan
Sugyono (2013:286) pembatasan masalah didasarkan pada tingkat kepentingan,
urgensi dan fasebilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor
keterbatasan tenaga dan waktu. Situmorang (2013:22) pembatasan masalah
7
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk ke
dalam lingkup permasalahan, dan faktor mana yang tidak. Adapun yang menjadi
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi
Murni 4 Medan dengan menggunakan model pembelajaran langsung?
2. Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Connecting
Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar lagu
daerah siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan?
3. Bagaimana hasil belajar yang diperoleh setelah diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing Reflecting
Extending (CORE) dalam materi lagu daerah siswa kelas VIII di SMP
RK Makmur Budi Murni 4 Medan?
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rangkuman dari suatu topik yang menjadi
inti masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi
penulis karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Menurut Sugyono
(2013;55) menyatakan bahwa rumusan masalah berbeda dengan masalah, masalah
merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka
rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data.
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah,
8
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Connecting Organizing
Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar lagu daerah siswa kelas VIII
SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan ”.
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umunya pasti
mempunyai tujuan tertentu. Tanpa adanya suatu tujuan yang jelas maka kegiatan
tersebut tidak akan dapat terarah karena tidak tahu apa yang ingin dicapai dari
kegiatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugyono (2013:5) yang
mengatakan bahawa “ setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu,
yaitu tujuan yang bersifat penemuan, pembuktian, pengembangan dan dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Maka
dapat disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan
mampu memecahkan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Sesuai dengan
pendapat diatas maka tujuan yang hendak ingin dicapai melalui penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi
Murni 4 Medan dengan menggunakan model pembelajaran langsung.
2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar
lagu daerah siswa kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan .
3. Untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah diterapkannya
9
Extending (CORE) dalam mempelajari materi lagu daerah kelas VIII SMP
RK Makmur Budi Murni 4 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat
dijadikan sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian. Menurut
Sugyono (2013:388) mengatakan bahwa “manfaat hasil penelitian adalah dampak
dari tercapainya tujuan penelitian dan rumusan masalah dapat terjawab secara
akurat”. Manfaat hasil penelitian tersebut adalah manfaat untuk mengembangkan
ilmu/kegunaan teoritis, dan manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan
masalah dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Dari hasil
penelitian yang akan dicapai, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk memecahkan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami materi belajar
lagu daerah.
2. Bagi guru, sebagai arahan dan masukan untuk dapat mengetahui metode
pembelajaran yang tepat dalam upaya memudahkan guru untuk
menyampaikan materi pelajaran.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
bagi sekolah dalam rangka perbaikan hasil belajar dan peningkatan mutu
proses pembelajaran.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang bermaksud menerapkan
10
5. Siswa mengetahui cara yang lebih cepat dan menyenangkan dalam
mempelajari lagu daerah baik dilingkungan sekolah maupun dimasyarakat.
6. Bagi pembaca sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti yang
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh
kesimpulan yaitu :
1. Secara statistik dengan menggunakan uji t disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Conecting Organizing
Reflecting Extending (CORE) dengan siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran langsung kelas VIII SMP RK Makmur Budi Murni 4 Medan.
2. Rata-rata nilai pretest siswa dikelas eksperimen yaitu sebesar 30,5 dan
rata-rata nilai posttest yaitu sebesar 80,83 sedangkan rata-rata-rata-rata nilai pretest
dikelas kontrol yaitu sebesar 25,5 dan rata-rata nilai postest yaitu sebesar
67,16.
3. Peningkatan hasil belajar lagu daerah siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE)
memberikan hasil belajar yang lebih tinggi daripada peningkatan hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung.
4. Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Connecting
Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar siswa pada
60
5. Persentase pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Connecting
Organizing Reflecting Extending (CORE) terhadap hasil belajar diperoleh
hasil sebesar 19,35% (lampiran 22).
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
kooperatif Connecting Organizing Reflecting Extending (CORE) pada
materi lagu daerah dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Diharapkan kepada calon peneliti berikutnya, disarankan untuk
mengembangkan penelitian ini sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi
kemajuan pendidikan khususnya pada pembelajaran seni musik (seni
budaya).
3. Bagi pihak yang terkait lainnya seperti pihak sekolah diharapkan untuk
lebih memperhatikan kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran yang
digunakan dalam mengajarkan seni musik (seni budaya) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kepada siswa disarankan untuk saling bekerja sama dalam diskusi
kelompok terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Iramaya (2015) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Conmecting Organizing Reflecting Extending (CORE) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas IX SMP N 1 Silimakuta Saribu Dolok TP 2014/2015
Panjaitan, Keysar 2010. Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian : Nuru Jannah
Silitonga, Maulim. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan : UNIMED PRESS
Silitonga, Pita Hotma Dameria. 2014. Teori Musik. Medan : UNIMED PRESS
Shoimin, Aris 2014 Model Pembelajaran Inovatif . Yogyakarta : AR-RUZZ MEDIA
Slavin, E Robet,Cooperative Learning. Nusamedia
Situmorang, Benyamin 2013. Penelitian Pendidikan Konsep dan Implikasi. Medan : UNIMED PRESS
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : PT Tarsito Bandung
Sugyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Tanjung, Flores. 2013. Strategi belajar Mengajar. Medan. UNIMED PRESS
Wahidmurni. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Nuhalitera