• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA DIKLAT ALAT UKUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA DIKLAT ALAT UKUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

JIGSAW PADA MATA DIKLAT ALAT UKUR UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

TEKNIK PEMESINAN SMK AWAL KARYA

PEMBANGUNAN (AKP) GALANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

ABU BAKAR NUH

NIM. 5112121001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Abu Bakar Nuh, NIM: 5112121001, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Diklat Alat Ukur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Pada mata diklat alat ukur kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan pengukuran dasar siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) galang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik pemesinan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) galang sebanyak 30 orang. Objek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan hasil siswa menggunakan alat ukur pada kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan/atau pengukuran dasar pada pokok bahasan penyetelan/pengukuran dan pemeliharan jangka sorong dan mikrometer sesuai dengan prosedur operasi standar. Sebelum dilaksanakan tindakan pada siklus I, Siswa terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk melihat kemampuan awal siswa. Pada siklus I Nilai rata – rata siswa 76,69 dengan ketuntasan klasikal 66,66% dan setelah dilakukannya perbaikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada Siklus II diperoleh Nilai rata – rata siswa menjadi 84,43 dengan ketuntasan klasikal 86,67%. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata diklat alat ukur kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan pengukuran dasar dari nilai tahun sebelumnya dengan rata rata nilai hasil belajar 70,03, kemudian setelah dilakukan tindakan pada siklus I, rata – rata nilai Hasil Belajar menjadi 76,69 dengan ketuntasan kelasikal 66,66% , dan pada siklus II rata – rata hasil belajar Siswa meningkat menjadi 84,43 dengan ketuntasan kelasikal 86,67%.

(5)

ii ABSTRACT

Abu Bakar Nuh, NIM, 5112121001. The aplication of cooperative learning model of jigsaw type in evaluation training lesson to achieve outcome of students class X engineer technique SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi. Technique State university of Medan 2016

The purpose of this research is to achieve students outcome with cooperative learning model of Jigsaw type in evaluation training lesson basic competence to protect of property compare and evaluating of students class X Engineer technique SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. The kind of this research is classroom action research (CAR) subject from this reseach of class X engineer technique SMK Awal karya Pembangunan (AKP) Galang 30 students. The object of this research is aplication of cooperative learning model Jigsaw type to achieve student outcome using and/or basic measurment to discussion mean of measurment and protection Vernier Caliver and micrometer suitable with standard operational prosedure. Before did this action in cycle I, firstly student got fretest exercise to know students skill. In cicle I mean value 76,69 with KKM 66,66% and rmedial use cooperative learning model of Jigsaw type in cycle II get score 86,67%. Conclusion tht using cooperative learning model of Jigsaw type can to achieve student outcome in measure tool training lesson basic cooperative project property fomfare and basic measurment form score 70,03, and then after did cycle I score of outcome become 76,69 with KKM 66,66%, In cicle II students get score 84,43, witth KKM 86,67%.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan dan hikmat

sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul: “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Diklat Alat Ukur Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Awal

Karya Pembangunan (AKP) Galang” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan, Fakultas Teknik.

Dalam proses penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan dan

informasi. Dalam kesempatan ini peneliti tidak lupa mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin dan selaku narasumber dan penguji yang telah banyak

memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran yang

(7)

iv

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST. MT. Ph.D selaku Ketua Prodi

Pendidikan Teknik Mesin.

6. Bapak Drs. Khoiri, M.Pd selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan saran

yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Bapak Dr. R. Mursid, S.T. M. Pd selaku selaku Dosen Pembimbing

Akademik, narasumber, dan penguji yang telah membimbing Peneliti

selama mengikuti Perkuliahan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin

8. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si sebagai narasumber dan penguji yang

telah banyak memberikan waktu, nasehat, bimbingan serta masukan dan

saran yang sangat berharga dalam penyusunan Skripsi ini.

9. Kepala Sekolah SMK Swasta Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang

Bapak Tatoluddin, S.T. M.Si yang telah memberi izin kepada penulis untuk

melakukan observasi dan penelitiannya di SMK Swasta Awal Karya

Pembangunan (AKP) Galang.

10.Bapak Sukadi, S.Pd. selaku ketua jurusan teknik pemesinan SMK Awal

Karya Pembangunan (AKP) Galang.

11.Teristimewa dan terspesial dari semuanya kepada kedua orang tua terbaik,

Ayahanda Aslim Nasution dan Ibunda Fatimah Lubis, yang telah

membesarkan, membina, mendidik, memberikan do’a, dukungan dan

semangat kepada penulis sampai saat ini.

12.Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin khususnya stambuk

(8)

v

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas

keterbatasan yang ada. Semoga hasil ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir

kata penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, maret 2016 Penulis,

(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERFIKIR , HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 10

(10)

vii

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 17

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 24

B. Penelitian Yang Relevan... ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 36

D. Hipotesis Tindakan ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 38

C. Subjek Penelitian ... 38

D. Variabel Penelitian ... 39

E. Depenisi Operasional ... 39

F. Desain Penelitian ... 40

G. Prosedur Penelitian ... 40

H. Teknik Dan Alat Pengumpul Data ... 46

I. Teknik Analisis Data... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 52

1. Hasil Belajar Siswa ... 52

a. Hasil pretest ... 52

b. Hasil Belajar Siklus I... 56

1. Perencanaan... 56

2. Pelaksanaan ... 56

(11)

viii

4. Refleksi ... 65

c. Hasil Belajar Siklus II ... 67

1. Perencanaan ... 67

2. Pelaksanaan ... 67

3. Pengamatan ... 75

4. Refleksi ... 77

2. Perolehan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 78

B. Pembahasan ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ... 40

Gambar 2. Diagram Hasil Preetest ... 53

Gambar 3. Diagram Persentase Hasil Belajar Klasikal Preetest ... 53

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Siklus I ... 60

Gambar 5. Diagram Persentase Hasil Belajar Klasikal Siklus I ... 60

Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Siklus II ... 72

Gambar 7. Diagram Persentase Hasil Belajar Klasikal Siklus II ... 72

Gambar 8. Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ke Siklus II ... 79

(13)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Menggunakan Alat Ukur ... 5

Tabel 2 Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif ... 23

Tabel 3 Skenario strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ... 28

Tabel 4 Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 42

Tabel 5 Kisi – Kisi Soal Menggunakan Alat Ukur ... 47

Tabel 6 Lembar Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 48

Tabel 7 Kriteria Keberhasilan Hasi Belajar Siswa ... 49

Tabel 8 kriteria keberhasilan hasil Peresentasi siswa secara klasikal ... 50

Tabel 9 Hasil Nilai Preetest... 52

Tabel 10 Rekapitulasi Data Hasil Belajar Preetest ... 55

Tabel 11 Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I... 60

Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ... 62

Tabel 13 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 64

Tabel 14 Hasil Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 72

Tabel 15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ... 74

Tabel 16 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 76

Tabel 17. Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ... 79

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 90

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 93

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 102

4. Kisi – Kisi Soal ... 111

5. Soal Preetest ... 112

6. Post Test Siklus I ... 118

7. Post Test Siklus II ... 125

8. Daftar Nilai Siswa ... 132

9. Rekapitulasi Hasil Preetest ... 134

10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ... 136

11. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ... 138

12. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus I ... 140

13. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Dengan Nilai Hasil Belajar Siklus II ... 142

14. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Dengan Aktivitas belajar Pada Siklus I Dan II 144 15. Rekapitulasi Data Hasil Belajar Pada Siklus I Dan Siklus II ... 146

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan

merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam

membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai

problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam

pelaksanaanya. Pendidikan juga diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan itu

merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat

perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

manusia yang sadar dan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai

manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiaannya. Pendidikan sebagai

proses dan sebagai hasil dalam pelaksanaannya sangat memerlukan adanya

pengkajian yang mendalam dan komprehensif agar proses untuk mencapai hasil

yang dicapai dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai manusia

mulia.

Mengacu pada isi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasioanal dan penjelasan pasal

15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan

menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dibidang

(16)

2

menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya yang siap bekerja.

SMK bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai

keterampilan profesional untuk memasuki lapangan kerja sekaligus memberikan

bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai

dengan Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK memiliki tujuan

untuk : (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia

industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam

program keahlian yang dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu

memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan

kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang

diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri,

maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta

didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang

dipilihnya.

Hal tersebut mendasari bahwa setelah lulus dari SMK, siswa harus

terampil dan berkompetensi dalam keahlian tertentu. Keahlian yang bukan hanya

dalam segi kajian (teori), akan tetapi juga dalam kemampuan praktek yang

menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi

setiap pembelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat menerapkan ilmu

yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu sangat dibutuhkan

(17)

3

memperhatikan mutu belajar dan proses belajar sehingga akan sangat menentukan

hasil belajar yang sesuai dalam segi teori maupun praktek. Model pembelajaran

dalam setiap pelajaran harus diperhatikan sehingga sikap aktif, kreatif, dan

inovatif terwujud.

Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses

pembelajaran di kelas. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,

proses pembelajaran di kelas harus berlangsung dengan baik dan berdaya guna

yang mempunyai kompetensi dan kinerja yang baik sehingga mampu

menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan

mampu meningkatkan hasil pembelajaran.

Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran, baik hasil

yang dapat diukur secara langsung dengan angka maupun hasil belajar yang dapat

dilihat pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Rendahnya hasil belajar

siswa merupakan salah satu masalah dalam pembelajaran disekolah.

Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor

internal maupun faktor eksternal. Suryabrata (1983:26) mengemukakan bahwa :

Hasil belajar dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal adalah faktor fisiologis dan psikologis siswa, meliputi :

minat, bakat, kreatifitas, motivasi berprestasi, Kecerdasan, dan kemampuan

kognitif, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa,

meliputi sarana dan prasarana, lingkungan, pendidik, buku-buku, media, metode

(18)

4

Pada dasarnya, berhasil tidaknya seorang siswa meraih prestasi belajarnya

tergantung dari beberapa hal atau beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Miller (1970 : 136) bahwa keefektifan perilaku belajar seseorang anak

dipengaruhi oleh beberapa hal atau faktor, yang meliputi faktor internal dan faktor

ekternal. Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang

sedang belajar yang meliputi, faktor jasmaniah dan psikologis (inteligensi,

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan), sedangkan faktor

ekternal adalah faktor dari luar individu yang sedang belajar meliputi, faktor

keluarga (cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi kelurga dann suasana

rumah), faktor sekolah (kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah dan

prasarana sekolah), dan faktor lingkungan (kegiatan siswa dalam masyarakat,

media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Oleh sebab itu

diperlukan pendekatan untuk mengaktifkan siswa sehingga diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman dan keterampilan yang baik dan yang berimbas

terhadap hasil belajar siswa. Sehingga perolehan hasil belajar siswa yang

berjkaitan dengan keterampilan siswa sesuai dengan apa yang diharapkan.

Untuk mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka diadakan

observasi ke SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang khususnya siswa

kelas X Teknik Pemesinan pada mata diklat menggunakan alat ukur. Observasi

telah dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 28 Agustus 2015 dan 01

September 2015. Hasil observasi yang didapat di SMK Awal Karya Pembangunan

(19)

5

yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal ) 75,00

seperti tabel dibawah ini.

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar menggunakan alat ukur Tahun Ajaran 2014/2015

Tahun

Ajaran Kategori

Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

2014/2015

Sumber: DKN (TP1 dan TP2) SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang

Selama dilaksanakan observasi disekolah, diperoleh hasil wawancara

kepada guru dan beberapa siswa Rendahnya hasil belajar siswa di SMK Swasta

Awal Karya pembangunan (AKP) disebabkan beberapa faktor, antara lain sistem

pembelajaran yang diterapkan didominasi metode pembelajaran ceramah yang

berpusat pada guru (teacher centered), selain dari itu kurangnnya minat belajar

siswa, dilihat dari saat peroses belajar mengajar siswa kurang bergairah dan jenuh

ketika mengikuti pelajaran, dan kerja sama diantara siswa juga terbilang sangat

rendah jadi ada siswa yang sngat mengerti, ada yang sedikit mengerti, dan ada

yang tidak mengerti sama sekali tentang menggunakan alat ukur.

Sehubungan dengan masalah di atas, maka seorang guru dituntut untuk

memiliki sejumlah kemampuan. Salah satunya ialah menciptakan suasana belajar

yang kondusif, misalnya dengan jalan mamilih model pembelajaran yang efektif

dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran merupakan salah satu

(20)

6

siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW. Penggunaan model tersebut diharapkan

memberikan sentuhan-sentuhan baru yang dapat meningkatkan motivasi belajar

dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, dan siswa terlibat secara

maksimal dalam proses pembelajaran, serta ikut bertanggung jawab terhadap

terjadinya proses pembelajaran yang efektif.

Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW merupakan suatu teknik

pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada mekanisme tukar menukar anggota

kelompok. Dimana, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk

memahami suatu bahan pembelajaran dan mengkomunikasikan hasil

perolehannya kepada kelompok lain, sehingga dapat menghidupkan suasana kelas,

memberdayakan siswa, berfokus pada siswa, dan menciptakan kelas yang

produktif dan menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif JIGSAW lebih

berfokus kerjasa sama, dan saling ketergantungan antara siswa. Aroson (Isjoni,

2009 : 79)” menyatakan bahwa para siswa dibagi kedalam beberapa kelompok,

masing-masing anggota kelompok diberi tugas untuk mengerjakan atau

bagaian-bagian dari materi untuk dikoreksi dan ditinjau ulang.

Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

JIGSAW pada mata pelajaran alat ukur, karena mata pelajaran alat ukur adalah

mata pelajaran yaang membutuhkan pemahaman tentang konsep – konsep yang

(21)

7

Beberapa hal lain yang menyebabkan model JIGSAW perlu diterapkan

sebagai model pembelajaran yaitu untuk mengajarkan siswa menjadi percaya pada

kemampuan sendiri untuk berpikir, mengungkapkan ide, bekerja sama dengan

orang lain, dapat mengembangkan bakat kepeminpinan dan mengajarkan

keterampilan berdiskusi.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata

Pelajaran Menggkunakan Alat Ukur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X

Jurusan Teknik Pemesinan (TP1) SMK Awal Karya Pembangunan (AKP)

Galang”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

diantaranya :

1. Masih Rendah hasil belajar siswa pada mata pelajaran alat ukur.

2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima kebanyakan

dari guru.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga

bersifat monoton.

4. Siswa kurang merespon materi pembelajaran menggunakan peralatan

pembanding atau alat ukur dasar pada saat proses pembelajaran.

5. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata diklat alat ukur,

(22)

8

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Peneliti hanya meneliti

tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW. Mata diklat yang

diteliti tentang alat ukur kompetensi dasar memelihara peralatan pembanding dan

pengukuran dasar, pada pokok bahasan peneyetelan/pengukuran dan pemeliharaan

jangka sorong dan mikro meter. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X

Teknik Pemesinan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe JIGSAW

dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat alat ukur pada kompetensi dasar

memelihara peralatan pembanding dan pengukuran dasar siswa kelas X Teknik

Permesinan SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelititan ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw mata diklat alat ukur pada kompetensi dasar memelihara peralatan

pembanding dan pengukuran dasar pada siswa kelas X teknik permesinan SMK

Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari data hasil penelitian ini yaitu :

(23)

9

Menjadikan salah satu teknik dari pendekatan kooperatif tersebut

sebagai salah satu alternatif yang bisa menumbuhkan ketertarikan siswa

terhadap pelajaran alat ukur.

2. Bagi Siswa

Menambah motivasi dalam pembelajaran dan menambah

pemahaman siswa menggunakan alat ukur.

3. Bagi Sekolah

Lebih meningkatkan kualitas proses belajar mengajar untuk

keseluruhan mata pelajaran pada umumnya.

4. Bagi Peneliti

Mengetahui pengaruh penerapan dari penggunaan model pembelajaran

(24)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, tindakan kelas yang

dilakukan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada

mata diklat menggunakan alat ukur di kelas X Teknik Pemeninan SMK awal

Karya Pembangunan (AKP) Galang dapat disimpulkan bahwa:

a. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe Jigsaw dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Dari tes hasil belajar siswa terjadi

peningkatan yang signifikan dimana 20 siswa (66,66%) yang tuntas belajar

pada siklus I menjadi 26 siswa (86,67%) pada siklus II, kenaikan hasil belajar

dari siklus I ke siklus II ini yaitu 6 orang siswa (20%), berarti bahwa telah

tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80%

siswa memperoleh nilai ≥ 75 yaitu sebesar 86,67%

b. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga

dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dimana, pada siklus I nilai persen

yang diperoleh dari aktivitas belajar siswa yaitu 79,83% kemudian meningkat

pada siklus II yaitu 85,56%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat

mengemukakan saran-saran sebagai berikut:

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan dan

(25)

86

materi dan media pengajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

b. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih

aktif dalam belajar karena siswa dibimbingg juga didalam kelompok secara

individual serta siswa yang berkemampuan rendah dapat berdikusi di dalam

kelompok dengan siswa berkemampuan tinggi. Dengan demikian disarankan

kepada guru khususnya guru bidang studi Alat ukur sebaiknya menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran mata Diklat

alat ukur untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

c. Diharapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini agar

dapat terus diperbaiki dalam pelaksanaannya bila kurang maksimal dan dapat

dikembangkan dalam penggunaannya kembali sehingga model ini dapat

berkembang dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar

(26)

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, (2001). Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam Penigkatan Kualitas Dan Efeksifitas Pembelajaran. Bandung: UPI

Abdurahman. (20012). Strategi Pembelajaran. Bandung :Mizan.

Aqib, Zainal. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya

Arikunto, Suharsimidkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arends, R.I. (2009). Belajar Untuk Mengajar (Learning To Teach) Buku 2 Edisi 9. Salemba Humanik

Aunurrahman. (2009). Belajardan Pembelaaran. Bandung: Alfabeta.

Djamarah, S.B dan Aswan Zain. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Harahap, Nurmahendra.(2010). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Menerapkan Dasar-dasar Elektronika Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi. Skripsi. FT Unimed.

Hayati, Nurul (2002). Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

http://www.indobiu.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912.pdf

Istarani dan Muhammad Ridwan. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Medan : Media Persada

Jihad, Asep dan Abdul Haris. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

Kunandar. (2013). Langkah-langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

(27)

88

Mudjiono dan Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Muhsindkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rajagukguk, Kardo. (2011). Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Dasar dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw pada Siswa Kelas X Semester I SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2011/2012.Skripsi. FT. Unimed.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelaran: MengembangkanProfesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Siregar, Ramadhan (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Perhitungan Statistika Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Padang Sidempuan Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. FT. Unimed.

Shoimin, Aris. (2014). Model PembelajaranvInovatif DalamKurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin E, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung: Nusa Median

Slavin, Robert E. (2005). Cooverative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung : Nusa Media

Slavin, Robert E. (2010). Cooverative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusamedia

Slavin, Robert E., Madden, Nancy A, dan Robert J. Stevens. (1989). Cooperative

Learning Models For The 3R’s, (online). Diakses 8 maret 2015 dari

http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_198912_slavin2.pdf

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Yudhistira.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito

(28)

89

Suprijono, A. (2010). Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Supriyadi (2011). Dasar sepeda motor. Otomotif P4TKMedan

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda karya

Syafitri, Wenni.(2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X Program Keahlian Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. FT.Unimed

Syaodih Sukmadinata, Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Roesdakarya

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Widiyanto dan Eka Yogaswara. (2013). Elemen Mesin. Bandung : Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : PPPG Matematika

Gambar

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar menggunakan alat ukur Tahun Ajaran 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Hasil pemeliharaan kumulatif selama lima minggu taraf penambahan biji ketumbar 2% dan 3% dalam ransum menghasilkan bobot badan, pertambahan bobot badan dan konsumsi pakan yang

Akan tetapi, data yang ada belum dapat menjawab permasalahan yang terjadi dalam kegiatan budidaya, seperti periode pemijahan alaminya, tingkat mortalitas larva

trigonometri dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri.. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai keawetan alami dari kayu mangium ( Acacia mangium Willd.) berdasarkan umur pohon serta posisi

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah