• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan siswa melalui penyuluhan kesehatan dengan model pendekatan PAIKEM pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 20 siswa, dengan perincian 12 laki-laki dan 8 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dalam penerapan perilaku hidup sehat.

(2)

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

Judul Skripsi : PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : KURNIASIH Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118019 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Wiyono, M.Pd.

NIP 19581210 198712 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Sekretaris : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(5)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Kurniasih

NPM : 1013118019

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 06 September 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo I No. 33 Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 7 Pebruari 2012

(6)

PENINGKATAN POLA HIDUP SEHAT MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 TULUNG AGUNG

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

KURNIASIH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan

berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang

kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar

dapat tumbuh dan berkembang secara harmonis.

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan

bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah

disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku

mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah

pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan pelajaran

yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang

pendidikan.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah

satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan

jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk

(8)

pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas

Jasmani, agar dapat ;

a. Memacu pertumbuhan

b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak

dan cabang olahraga.

c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga

terhadap perkembangan jasmani dan mental.

d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan.

e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan

pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan

keselamatan.

f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan

bermain.

Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar

ditekankan pada ;

a. Memenuhi hasrat untuk bergerak

b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan

gerak

c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani

d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh

terhadap suatu penyakit

(9)

f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan

dan ketentuan yang berlaku

g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar

(Kurikulum Pendidikan Dasar, 1994)

Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di

sekolah-sekolah baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui

penyuluhan-penyuluhan kesehatan ke sekolah yang bertujuan meningkatkan

kesadaran hidup sehat pada murud di sekolah, maka dengan keberadaan

penyuluhan kesehatan yang ada di sekolah-sekolah diharapkan mampu

menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada

pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah guna

meningkatkan kesehatan siswa.

Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan

kesadaran serta memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga

sekolah hingga mewujudkan lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna

menunjang proses pembelajaran. Oleh karena itu keberadaan penyuluhan

kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam pembinaan

pola dan kesadaran hidup sehat sesuai dengan pendidikan kesehatan sebagai

sasaran pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan

perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup sehat sebagai diri pribadi dan

(10)

terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melalui pengalaman nyata

dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

Berdasarkan pendapat tersebut, dengan penyuluhan kesehatan mampu

mewujudkan serta meningkatkan sasaran pendidikan yang mengintegrasikan

pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata berkenaan dengan pola hidup

sehat sebagai diri pribadi dan warga sekolah.

Di SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu,

belum memiliki kesadaran pola hidup sehat yang baik sesuai dengan

pendidikan kesehatan. oleh karena itu di sini penulis melalui Penyuluhan

Kesehatan di Sekolah diharapakan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat

di sekolah dasar khususnya siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya pola hidup sehat,

hal ini ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .

2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan

lingkungan yang kotor dan kurang bersih.

(11)

C. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah

penelitian sebagai berikut :”Apakah melalui penyuluhan kesehatan dapat

meningkatkan pola hidup sehat pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011?”.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan pola hidup sehat para siswa di SDN 1 Tulung Agung.

2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.

3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui

penyuluhan kesehatan.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan

bagi :

1. Bagi siswa

Sebagai perbandingan untuk meningkatkan pola hidup sehat melalui

Penyuluh Tenaga Kesehatan.

2. Bagi Guru Penjas

Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan pola hidup sehat

melalui Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk

(12)

khususnya SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu.

3. Bagi Program Studi

Sebagai kontribusi terhadap Pendidikan Kesehatan melalui Penyuluh

Kesehatan dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat.

4. Bagi FKIP

Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk para mahasiswa,

terutama dalam menyiapkan atau menghadapi mata kuliah atau persiapan

(13)

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi

fisik dan mental.

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan

oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat,

mengemukakan definisi Pendidikan kesehatan sebagai berikut : Pendidikan

kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan

kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh

aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang

secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani,

sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan

bagian integral dari pendidikan keseluruhan. Pendidikan kesehatan di

lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan

melalui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).

(14)

B. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan

seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan

mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok

maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup

sehat (Depkes, 2002).

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan

yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan,

dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan

ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa

dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta

pertolongan (Effendy, 2003).

C. Materi/Pesan

Materi atau pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan

dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya

menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk

dimengerti oleh sasaran, dalam penyampaian materi sebaiknya menggunakan

metode dan media untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik

perhatian sasaran (Effendy, 2003).

(15)

D. Metode

Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara

optimal. Metode yang dikemukakan antara lain : Metode penyuluhan

perorangan (individual).

Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku

baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku

atau inovasi. Dasar digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang

mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan

penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara

lain:

1. Bimbingan dan penyuluhan

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap

masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu

penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan

kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

2. Wawancara

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.

Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali

informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik

atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku

yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan

kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih

(16)

E. Alat Bantu dan Media Penyuluhan 1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)

Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh

dalam menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga

karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses

penyuluhan (Notoatmodjo, 2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan

prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau

ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan

untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula

pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini

dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu

objek sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat

peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang

lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran

untuk melaksanakan pesan kesehatan, membantu sasaran untuk belajar

lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang

diterima kepada orang lain, mempermudah memperoleh informasi oleh

sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih

mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik, dan

membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.

2. Alat bantu lihat

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada

waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang

(17)

misalnya dua dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia,

boneka dan lain-lain.

3. Alat bantu dengar

Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada

waktu proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam,

radio, pita suara dan lain-lain.

4. Alat bantu lihat-dengar

Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran

pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video kaset dan

lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan

memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan.

Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1) Tujuan yang hendak dicapai

a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah

pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah

sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang

baru.

b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam

latihan/ penataran/penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian

terhadap sesuatu masalah, mengingatkan sesuatu pesan/informasi

dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur dan tindakin.

2) Persiapan penggunaan alat peraga

Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat rantu belajar dan

(18)

sendirinya. Kita harus mengemfangkan keterampilan dalam memilih,

mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang

maksimal.

F. Media Penyuluhan

Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan

pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran

dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah

perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan tak

dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat

lebih menarik dan dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan

tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku

yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam

pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah :

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.

c. Media dapat memperjelas informasi.

d. Media dapat mempermudah pengertian.

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.

(19)

Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi

menjadi 3 yakni :

a. Media cetak

Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari

gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang

termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip

chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah,

poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa

kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang,

biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik,

mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media

cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan

efek suara dan mudah terlipat.

b. Media elektronik

Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan

didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang

termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, kaset, CD,

VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan

antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal

masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,

penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya

lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit

(20)

matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan

penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya.

c. Media luar ruang

Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak

maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner

dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah

dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap

muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat

dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini

adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk

produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah,

memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk

mengoperasikannya. Media penyuluhan kesehatan yang baik adalah

media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan

yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau

dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang

disampaikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan :

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor

penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi

yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa

(21)

dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu

monoton sehingga membosankan.

2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit

menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah

sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan

karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan

dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk

mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak

mungkin terjadi perubahan perilaku.

3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai

dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan

keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan,

jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang,

metode yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta

bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

G. Pembinaan Pola Hidup Sehat a. Definisi Sehat

Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat

fisik, sehat mental, dan sehat social, yang ketiganya tidak dipisahkan.

Menurut batasan WHO yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang

meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial dan bukan hanya keadaan

yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Jadi, sehat secara

(22)

rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992

menyebutkan, kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan social

dan ekonomis.

Pendidikan kesehatan merupakan proses sepanjang hayat. Tujuan itu

akan tercapai melalui interaksi antara lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Ada beberapa alasan tentang perlunya pendidikan

kesehatan di sekolah. Seperti kita ketahui, tujuan hidup pribadi dan

masyarakat adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia, lebih

sehat dan lebih produktif. Sehubungan dengan itu, maka peserta didik

perlu diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan dengan

biaya kesehatan yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu

mengandung tanggung jawab social dan ekonomi.

b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat

Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga

melekat. Bila suda terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan

tanpa sadar semuanya berlangsung secara otomatis tanpa pertimbangan.

Pendidikan kesehatan di sekolah menitikberatkan pada upaya untuk

memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan tindakan nyata. Jadi,

pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai melalui

(23)

H. Kesehatan Pribadi

Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai;

a. Bekerja (aktivitas tubuh); tidur, istirahat dan bersantai (rekreasi).

b. Penampilan pribadi

c. Keadaan kesehatan perorangan

d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera

e. Pemeliharaan kesehatan gigi

f. Penyakit menular dan tidak

g. Fungsi alat-alat tubuh

h. Pertumbuhan

(Depdikbud, 1985)

I. Hipotesis

Jika penyuluhan kesehatan diberikan, maka pola hidup sehat pada siswa

kelas V Sekolah Dasar SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo

(24)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode.

Karena metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan

dari suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini

peneliti ingin menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang

akan dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu dengan alasan siswa kelas V SDN 1

Tulung Agung memilki kesadaran pola hidup sehat yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan

ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan

masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran

yang efektif dan efesien.

4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan

praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan

(25)

pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian

ini penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus

memiliki tindakan yang berbeda

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas

(PTK) adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh

prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan

pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari

perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis merencanakan

penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang

berbeda.

Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari

siklus sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang

setiap siklusnya terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Subyek Penelitian

Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau

subjek dimana itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek

penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, dengan pertimbangan bahwa siswa di SD

(26)

C. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. pada siswa kelas V.

2. Pelaksanaan Penelitian

Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian ini adalah satu bulan.

D. Rancangan Penelitian

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Keterangan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini meliputi tiga siklus (I, II, dan III), setiap

siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi

E. Proses Penyuluhan Kesehatan

Siklus I

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan atau alat peraga berupa gambar tentang

cara memelihara bagian tubuh dan jenis-jenis penyakit yang menyangkut

bagian tubuh bila tidak dipelihara

2. Menyiapkan instrumen yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

(27)

3. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan.

Tindakan :

1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehatdan cara

memelihara anggota tubuh kepada siswa pada siklus pertama.

2. Menceritakan keuntungan dan kerugian bagi orang yang tidak memiliki

kesadaran hidup sehatm, serta berbagai penyakit yang timbul bila tubuh

tidak dibersihkan.

3. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan cara bagaimana

membersihkan bagian tubuh dan menyebutkan berbagai jenis penyakit bila

tubuh tidak dibersihkan

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan kemudian diamati dan diberikan waktu

pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh

alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas

penilaian.

Refleksi :

1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan

siklus pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap

proses peningkatan pola hidup sehat, namun masih terdapat kekurangan.

2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana

memberikan penyuluhan kesehatan lanjutan dengan materi lebih terarah

(28)

Siklus II

Rencana :

1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dengan

gambar-gambar yang menarik tentang cara membersihkan anggota tubuh dan

jenis penyakit yang mengkut alat tubuh bila tidak dibersihkan

2. Menyiapkan instrument yang diperlukan untuk mengobservasi tindakan.

3. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai penampilan

yang berkaitan upaya hidup sehat

Tindakan :

1. Menunjukan gambar tentang berbagai kondisi hidup sehat

2. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena

tidak memperhatikan pola hidup sehat dan memelihara anggota tubuh

3. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan cara membersihkan

anggota tubuh dengan benar

Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, kemudian diamati dan diberikan waktu

pengulangan dan dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu

oleh alat perekam evaluasi yang dapat di replay ulang untuk menjaga

objektifitas penilaian

Refleksi

1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua

dengan proses penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh.

2. Karena hasil belajar > 50 % siswa sudah dianggap mampu

(29)

jenis penyakit bila tidak membersihkan bagian tubuh dengan benar. Hal

ini sesuai dengan persyaratan KKM, yaitu bila siswa sudah mencapai

skor atau nilai 65 mencapai 60% maka dianggap pembelajaran sudah

tuntas dan dengan sendirinya siklus pun dianggap selesai. Karena

penelitian ini ingin melihat sejauh mana tingkat efektivitas belajar siswa

maka analisis menggunakan rumus efektivitas

F. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara,

yang meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada pola hidup sehat dari

Rusli Lutan dalam Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:

a. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk

sarapan)

b. Aktivitas jasmani/fisik

c. Cukup santapan rohani

d. Istirahat yang cukup

e. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman

f. Berobat ketika ssakit

g. Periksa dokter secara periodik

h. Keseimbangan antara waktu belajar, bekerja dan kegiatan lain

(30)

G. Teknik Analisis Data

Untuk melihat seberapa besar peningkatan atau efektivitas kemampuan siswa

dalam melakukan tolak peluru pada setiap siklus, maka menggunakan rumus :

P = X 100 % (subagio dalam Fajar, 2005:36)

Keterangan:

P = Prosentase keberhasilam

F = jumlah frekuensi yang dilakukan

N = jumlah siswa yang mengikuti tes

Sedangkan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pembelajaran tolak peluru

maka menggunakan rumus sebagai berikut:

∈ 100% (dalam Mardiyanto, 2006: 28)

Keterangan :

E = Efektifitas pembelajaran

= Rerata nilai akhir dari putaran

1 = Rerata nilai sebelum tindakan

Sedangkan sebelum menghitung efektif dan tidaknya pembelajaran tolak peluru, masing-masing siswa dihitung rata-rata skor setiap tes dengan rumus:

= ∑

Keterangan:

X = rerata nilai atau skor setiap siswa

(31)

H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa

validnya penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan

dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria

validitas penelitian tindakan kelas terletak pada aplikatifnya atau

berfungsinya tindakan untuk mengupayakan perbaikan atas masalah yang

dihadapi.

Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah

memberikan dampak terhadap dalam upaya peningkatan pola hidup sehat

melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung

(32)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM

dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Gading Kabupaten

Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya

peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh

siswa, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode

(33)

yang berbeda

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar

diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah

pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM akan selalu

efektif

4. Perlu dilakukan penelitian dengan populasi yang lebih besar agar

(34)

vi

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Pringsewu dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “ Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011 ”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat.

Penulis menyadari hasil kerja ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para guru pada umumnya. Sebagai hasil untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

(35)

vii MOTTO

 Disiplin adalah mengingatkan apa yang kita inginkan

(36)

viii Kupersembahkan karya tulis ini kepada :

1. Suamiku dan anak-anakku tersayang yang senantiasa memotivasi dan mendukung setia menanti dan selalu mendampingi serta mendo’akan atas keberhasilanku.

2. Kepala sekolah dan rekan guru di SDN 1 Tulung Agung yang selalu memberi dukungan.

3. Sahabat-sahabatku yang selalu menemani perjuanganku bersama-sama

dari awal sampai akhir masa kuliahku di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

4. Almamater Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

(37)

ix Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul “Peningkatan Pola Hidup Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2011”.adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

3. Bapak Drs. Usman Adam, M.Pd selaku Mantan Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Wiyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung dan sekaligus selaku Penguji Utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

5. Bapak Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes selaku Penguji utama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Segenap Staf dan karyawan FKIP Universitas Lampung yang telah

memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.

(38)

x

10. Teman-teman seperjuangan di Program S1 dalam Jabatan terutama kelompok

Sukimin, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 7 Pebruari 2012 Penulis,

(39)

TAHUN 2011

Oleh KURNIASIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(40)

Gambar Halaman

1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 20

2 Gambar Alat Peraga Penyuluhan Kesehatan...

3 Suasana Penyuluhan di Kelas...

4 Siswa Melakukan Peragaan Cara Memelihara Anggota Tubuh

(41)

DAFTAR TABEL... xii

H. Validnya Penelitian Tindakan Kelas... 25

(42)
(43)

Tabel Halaman 1 Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

katan Kesadaran Hidup Sehat... 26 2 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kesadaran Hidup Sehat

Pada siswa Kelas V SD Negeri 4 Bagelen Gedung Tataan... 27

(44)

Gambar Halaman 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)... 20 2 Gambar Alat Peraga Penyuluhan Kesehatan... 3 Suasana Penyuluhan di Kelas... 4 Siswa Melakukan Peragaan Cara Memelihara Anggota Tubuh 5 Pelaksanaan Observasi atau Evaluasi...

(45)

1 Surat Izin Peneliitian dari FKIP Universitas Lampung 34

2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Pringsewu... 35

3 Data Hasil Penelitian setiap Siklus... 36

4 Instrumen Penelitian... 37

(46)

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.

Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm

Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

di Sekolah Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.

Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.

Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. PT. Rineka Sipta Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Bina Aksara, Jakarta.

(47)

Yogyakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsito, Bandung.

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

www.blogspot.com www.wikipedia.com

(48)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Wonokriyo pada tanggal 06 September

1962 dari pasangan Bapak Rejowikromo dan Ibu Jemini.

Penulis merupakan anak ke Dua belas dari Dua belas

bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Wonodadi, diselesaikan pada

tahun 1975. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri Gadingrejo,

diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Tanjung

Karang diselesaikan tahun 1983. D2 Universitas Terbuka diselesaikan tahun

2003. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam

(49)

Tabel Halaman 1 Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pening-

(50)

A. Latar Belakang

Pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan

berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang

kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial).

Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan

bahwa pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah

disempurnakan, berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku

mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah

pertama (SMP). Kemudian menyusul lahirnya Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989 menjadi “Pendidikan

Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan pelajaran

yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang

pendidikan.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah

satu mata pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan

jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk

(51)

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan

secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sekali dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama dalam segi

fisik dan mental.

Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan

oleh Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat,

mengemukakan : Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa

bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan

yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh

dan berkembang secara harmonisi”.

Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani,

sehingga menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan

bagian integral dari pendidikan keseluruhan. Pendidikan kesehatan di

lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan

(52)

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode.

Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 1 Tulung Agung Kec. Gadingrejo

Kab. Pringsewu dengan alasan siswa memiliki kesadaran pola hidup sehat

yang kurang.

Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan baru atau

cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan

langsung di dunia kerja atau dunia aktual lain.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut : (1) Menyediakan kerangka kerja

yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan

baru yang lebih baik, (2) Bersifat kolaboratif, (3) Tujuan untuk

meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif dan

efesien, (4) Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan

praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan

(53)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen observasi pada setiap siklus

dapat disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 1. Hasil Skor Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Peningkatan

Kesadaran Hidup Sehat

Siklus Jumlah Skor Rata-rata

I 1060 53

II 1325 66,25

Tabel di atas menunjukkan bahwa sikap siswa untuk meningkatkan

kesadaran hidup sehat pada setiap siklus mengidentifikasikan adanya

peningkatan sehingga bisa dikatakan bahwa peningkatan kesadaran hidup

sehat melalui pembelajaran usaha kesehatan sekolah yang sajikan secara

aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan lebih nyata dari pada

pembelajaran biasa atau pembelajaran yang dilakukan secara konvensional.

Sedangkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menunjukkan

adanya peningkatan. KKM ini telah ditetapkan sebesar 65 % dari

(54)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Melalui pembelajaran UKS dengan menggunakan model PAIKEM

dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo Kabupaten

Pringsewu

2. Dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat maka pembelajaran UKS

pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tulung Agung Gading Kabupaten

Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya

peningkatan kesadaran hidup sehat secara menyeluruh bagi seluruh

siswa, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode

(55)

TAHUN 2011

.

Nama Mahasiswa : KURNIASIH

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118019

Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. BaharuddinRisyak, M.Pd. Drs. Wiyono, M.Pd.

NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19570111 198303 1 002

(56)

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003

(57)

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : KURNIASIH

NPM : 1013118019

Tempat tanggal lahir : Wonokriyo, 06 September 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo1 No. 33 Kec.Sukoharjo, Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Pola Hidup

Sehat Melalui Penyuluhan Kesehatan Pada Siswa Kelas V SDN 1 Tulung Agung

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 adalah benar hasil

karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 01 September 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 07 Januari 2012

Gambar

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tabel  1. Hasil Skor  Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Peningkatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Klarifikasi : administrasi dan teknis dokumen penawaran telah memenuhi syarat7. Unsur-unsur yang dievaluasi : administrasi, teknis

Gambar 3.34 Diagram Sequence Melihat Catatan Perubahan Data Opportunity 122 Gambar 3.35 Diagram Sequence Index Data Penawaran

Puji dan syukur sudah menjadi keharusan dengan penuh kesadaran, kehadirat Allah SWT karena dengan taufiq dan hidayahNya telah memberikan kekuatan kepada penulis

Bhirawa Steel yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk diskusi.. data yang diberikan

MTDN adalah suatu intervensi yang diberikan oleh fisioterapis menggunakan jarum yang berukuran kecil yang dipenetrasikan ke kulit dan menstimulasi trigger point , otot

Tugas akhir Prarancangan Pabrik Kimia ini merupakan salah satu syarat yang wajib diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi sarjana di Jurusan

ƒ Of the “never-smoker” schoolstudents aged between 13 and 15, 7.5% are likely to initiate smoking in the next year 1. ƒ Of the schoolstudents aged between 13 and 15, 47.3% are

alat-alat teknologi Komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini.