SISTEM MONITORING JARAK JAUH BERBASIS GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)
(Skripsi)
Oleh
YOGA H. TARMIZI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
SISTEM MONITORING JARAK JAUH BERBASIS GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)
Oleh:
YOGA H. TARMIZI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK
pada
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
Sistem Monitoring Jarak Jauh Berbasis GPRS (Studi Kasus pada Sensor Suhu)
Oleh Yoga H. Tarmizi
Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi jarak jauh. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri dalam hal pemantauan kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas. Apabila sebuah industri berlokasi sangat jauh dan tidak terjangkau olah jaringan internet berbasis kabel sperti ADSL dan sebagainya, maka salah satu solusi untuk komunikasi data yang bisa digunakan adalah jaringan komunikasi yang berbasis GPRS.
Pada penelitian ini telah berhasil dibuat suatu sistem monitoring jarak jauh yang berbasis layanan GPRS. Implementasi dari perancangan ini membutuhkan beberapa perangkat lunak seperti Visual Basic 6, MyOdbc, PHP dan MySQL. Pada PC client akan mengolah data masukan dari sensor dan mengirim data tersebut ke MySql pada PC server menggunakan layanan data GPRS. Selanjutnya data dikelola untuk dapat ditampilkan ataupun diakses melalui jaringan internet.
Hasil pengujian sistem monitoring jarak jauh ini menunjukkan bahwa sistem ini dapat bekerja dengan baik, efisien dan handal. Sistem penyampaian informasi data sensor membutuhkan waktu selama pengiriman. Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi bergantung pada kesibukan trafik jaringan yang digunakan.
ABSTRACT
REMOTE MONITORING SYSTEM BASED ON GPRS (Case Study on Temperature Sensors)
By
Yoga H. Tarmizi
Technological advances in terms of measuring electrical current magnitude is growing rapidly, one of which is to deliver information on the amount of electricity over long distances. The development of increasingly sophisticated measuring instrument that helps the industry in terms of monitoring the performance of industrial equipment that are needed in real time to maintain and increase productivity. If an industry is located very far away and unreachable if the network just as ADSL cable-based Internet and so on, then one solution for data communication that can be used is GPRS-based communication network.
In this research, have successfully created a remote monitoring system based on GPRS service. Implementation of this scheme requires some software such as Visual Basic 6, MyODBC, PHP and MySQL. On the PC client will process the input data from sensors and send data to MySql server on your PC using GPRS data service. Further data can be displayed and managed to be accessed through the Internet network.
Results of testing long-distance monitoring system shows that this system can work properly, efficiently and reliably. Information delivery system takes the sensor data during transmission. The time needed varies depending on the network traffic.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada
tanggal 11 April 1985, sebagai anak kedua dari
tiga bersaudara, dari pasangan Herman Tarmizi
dan Tuti Warlina.
Pendidikan di Taman Kanak-kanak PTP. X Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun 1991, Sekolah Dasar Negeri 2 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 1997,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 4 Bandar Lampung diselesaikan pada
tahun 2000, dan Sekolah Menengah Umum Negeri 2 Bandar Lampung
diselesaikan pada tahun 2003.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Lampung pada tahun 2003 melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif menjadi anggota divisi
Komputer di Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) dan Mahasiswa
Teknik Pencinta Alam (Matalam). Pada tahun 2007, penulis melakukan kerja
praktek di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandar Lampung.
Kupersembahkan Karya kecil ini sebagai karya nyata dan
cintaku pada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan
cucuran keringat dan air mata bermunajat pada Allah SWT
untuk keberhasilan dan kesehatanku,
Kakak-kakakku tersayang Adik-adikku tersayang, seluruh
Keluarga Besarku, Mereka yang telah mendidik, mengajari,
dan membimbingku,
MOTTO
Dengan niat yang baik, tujuan yang baik, dan bekerja dengan
cara yang baik, maka walau belum tiba saatnya, suatu saat
tetap akan membuahkan hasil yang baik.
( Mario Teguh )
Allah SWT akan memberikan 3 jawaban atas permintaan
hambanya.
1. Ya, maka Allah akan mengabulkan doa dari hambanya.
2. Tidak, maka Allah akan memberikan hal yang lebih baik
dilain waktu.
3. Menunggu, maka Allah akan memberikan hal terbaik saat
waktunya telah tiba.
SANWACANA
Alhamdulillahirobbil A’lamin
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, hidayah, serta
nikmat-Nya jualah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan umat
manusia di dunia.
Skripsi dengan judul “Sistem Monitoring Jarak Jauh Berbasis GPRS”
disusun sebagai salah satu syarat utama untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung. Ucapan
terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada Bapak Wahyu Eko S., S.T.,
M.Sc. dan Yuliarto Raharjo, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, saran serta dorongan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Abdul Haris, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
3. Bapak FX. Arinto, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro
Universitas Lampung.
4. Bapak Wahyu Eko S., S.T., M.Sc., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Yuliarto Raharjo, S.T., M.T., selaku pembimbing pendamping yang
telah banyak memberikan bimbingan hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.
6. Bapak M. Komarudin, S.T., M.T., selaku penguji yang telah banyak
memberikan masukan, kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak Charles R. Harahap, S.T., M.T., selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis menempuh kuliah di
Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung.
8. Mbak Ning atas bantuannya dalam mengurus masalah administrasi selama
penulis menjadi mahasiswa.
9. Seluruh staff pengajar di Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung yang
telah memberikan bimbingan selama penulis menuntut ilmu.
10.Ayah dan Ibunda tercinta, atas kasih sayang, kesabaran, do’a dan dukungan
moril maupun materil yang tak pernah habis sepanjang masa.
11.Kakak tercinta Machiavelli, SSTP., M.Si.
12.Adik tercinta Fernando atas dukungan dan do’anya.
13.Rani Sari Hermita, S.Si yang telah memberikan doa dan dukungan tanpa henti
selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
nggak kesebut namanya mohon maaf sebesar-besarnya.
16.Semua rekan-rekan elektro (tanpa mengenal angkatan) terima kasih untuk
segalanya.
Semoga Allah SWT membalas semua amal baiknya. Penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga
skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Bandar Lampung, November 2010
Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 ... 15
2. Strutur tabel suhu ... 73
3. Struktur tabel user ... 74
4. AT Command ... 88
5. Pengamatan dengan interval masukan 2 detik ... 101
6. Pengamatan dengan interval masukan 5 detik ... 101
7. Pengamatan dengan interval masukan 10 detik ... 102
8. Pengamatan dengan interval masukan 30 detik ... 102
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan kerja proses Assembly ... 11
2. Konektor serial DB-9 pada bagian belakang pc ... 15
3. IDE Visual Basic dengan jendela-jendela yang terbuka ... 19
4. Toolbox Visual Basic 6 dengan semua kontrol intrinsik ... 20
5. ERD One to one ... 52
6. ERD One to many ... 52
7. Arah med ERD Many to one an ... 52
8. ERD Many to many ... 53
9. Contoh DCD ... 54
10. Notasi DFD ... 54
11. Entitas luar ... 55
12. Proses ... 56
13. Proses write ... 56
14. Proses read ... 57
15. Proses read and write ... 57
16. Packets of data ... 57
vii
23. Diagram sensor LM35... 61
24. DT proto 28 pin AVR ... 61
25. Diagram DT Proto 28 pin AVR ... 63
26. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme ... 64
27. Diagram alir penelitian ... 65
28. Blok diagram perancangan sistem monitoring suhu ... 67
29. Diagram alir prosedur kerja end to end sistem... 69
30. Diagram alir rutin utama di mikrokontroler ATmega8 ... 71
31. Diagram alir program utama aplikasi kontrol ... 72
32. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 76
33. Data Context Diagram (DCD) ... 77
34. Data Flow Diagram (DFD) level 1 ... 78
35. Data Flow Diagram (DFD) level 2 administrator ... 78
36. Protokol SSL di dalam layer TCP/IP ... 80
37. Implementasi perancangan sistem... 83
38. Foto rangkaian sistem monitoring suhu ... 84
39. DT proto 28 pin AVR ... 85
40. Konfigurasi input pin C ... 86
viii
42. Konfigurasi ADC ... 86
43. Listing program pengiriman data ... 87
44. Port setting pada hyper terminal ... 88
45. Menu dial up ... 89
46. Jendela tampilan Visual Basic ... 91
47. ODBC data source administrator ... 93
48. Menu konfigurasi MyOdbc 3.51 ... 93
49. Tabel data_suhu ... 95
50. Tabel user ... 95
51. Tampilan Home Website sistem monitoring ... 96
52. Menu edit ... 98
53. Tampilan grafik pemantauan sensor ... 99
54. Pengecekan koneksi client-server………. 100
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : April 2010 sampai dengan selesai
Tempat : Laboratorium Teknik Komputer, Teknik Elektro,
Universitas Lampung
B. Alat dan Bahan
1. Perangkat Keras a. Sensor suhu
Sensor suhu yang digunakan adalah tipe LM35.
Gambar 22. Sensor Suhu LM35
Karakteristik sensor:
1. Memiliki sensitivitas suhu dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 Volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 ºC pada udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Berikut adalah diagram dasar aplikasi sensor LM35.
Gambar 23. Diagram sensor LM35
Sensor LM35 membutuhkan supply tegangan antara 4 – 20V dan memiliki akurasi
10 mV / 0C.
b. Module mikrokontroler
62
Dalam penelitian Tugas Akhir ini digunakan Modul DT-PROTO 28 Pin AVR
buatan innovative electronics. DT-PROTO 28 Pin AVR merupakan suatu modul single chip dengan mikrokontroler ATMega8 dan kemampuan komunikasi serial secara UART serta In-System Programming (ISP). Pada penelitian ini, modul
DT-PROTO 28 Pin AVR berfungsi sebagai komponen pengendali utama dan
perangkat komunikasi dengan komputer.
Spesifikasi modul DT-PROTO 28 Pin AVR sebagai berikut :
a. Mikrokontroler ATMega8 dengan 8Kbyte Flash memory, 512byte EEPROM, 1Kbyte internal SRAM, dan 8 channel ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi 10 bit.
b. Mendukung varian AVR Analog 28 pin antara lain: AT90S2333, AT90S4433,
ATmega28L, ATmega48, ATmega88,dan ATmega168.
c. Memiliki hingga 23 pin jalur input/output.
d. Tersedia sekitar 773 pad array, non through-hole.
e. Terdapat Eksternal Brown Out Detector sebagai rangkaian reset.
f. LED Programming Indicator.
g. Tersedia Crystal Oscillator 4 MHz.
h. Tersedia jalur komunikasi serial UART RS-232 dengan konektor RJ11.
i. Tersedia Port untuk Pemrograman secara ISP.
Berikut adalah diagram module DT Proto 28 pin AVR dengan mikrokontroler ATMega8.
Gambar 25. Diagram DT Proto 28 pin AVR
c. Perangkat komputer
Spesifikasi komputer yang digunakan untuk client dan server adalah
1. Prosesor Intel Pentium 4 3,0 GHz.
2. Memori DDRAM 1 GB.
3. Hard Disk kapasitas 80 GB
64
d. Modem GPRS
Modem yang akan digunakan adalah Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme. Adapun spesifikasi dari modem ini adalah:
1. EGSM 900/1800Mhz modem
2. Mendukung layanan suara/data/fax/SMS/ GPRS class 10
3. Pilihan TCP/IP, koneksi UDP/TCP, dan mendukung layanan
POP3/SMTP/FTP.
4. 3 Volt SIM interface
5. 15-pin sub-D connector untuk suara and RS-232 untuk serial interface
6. Dimesi 73mm x 54mm x 25mm
Gambar 26. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme
2. Perangkat Lunak
a. Sistem Operasi Windows XP
b. AVR Studio 4
Software yang berfungsi sebagai text editor dalam penulisan baris-baris perintah dan juga melakukan proses assembly yang mengubah program
c. Microsoft Visual Basic 6.0
Perangkat lunak yang berfungsi sebagai media yang menjembatani user
dengan plan software yang dibuat juga bisa digunakan sebagai database
untuk merekam semua tindakan yang dilakukan oleh operator.
d. PHP dan MySQL
C. Diagram Alir Penelitian
Start
66
D. Tahap-tahap Perancangan Tugas Akhir
Ada beberapa tahapan yang dilakukan di dalam penelitian ini yaitu studi literatur,
perancangan sistem, pengujian sistem dan penulisan laporan.
1. Studi literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk mempelajari berbagai sumber referensi
(wawancara, buku dan internet) yang berkaitan dengan perancangan sistem.
Literatur yang dipelajari adalah literatur yang berkaitan dengan:
a. Perangkat lunak AVR studio
b. Visual Basic 6.0 c. Komunikasi data serial
d. Konsep jaringan internet berbasis GPRS
e. PHP dan MySQL
2. Perancangan sistem
Sistem aplikasi yang akan dirancang dalam tugas akhir ini merupakan
monitoring ruangan dengan menggunakan perangkat utama berada di sisi
client dan server sebagai remote.
Sensor LM35 Mikrokontroler
PC Client
Modem GPRS
Cloud Network
Router
Administrator Serial
Server
Gambar 28. Blok diagram perancangan sistem monitoring suhu
Ada pun cara kerja dari sistem monitoring yang akan dirancang ini adalah sebagai
berikut :
68
b. Setelah menerima masukan dari sensor, mikrokontroler akan mengubah
masukan berupa tegangan menjadi sinyal data 8 bit dan memberikan
keluaran sinyal tersebut kepada PC client yang terhubung langsung menggunakan serial port.
c. Sinyal yang diterima PC akan didefinisikan dan ditampilkan pada layar
dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6 dan menyimpan data berupa tanggal, waktu dan suhu ke dalam file database Microsoft Acces.
d. Data akan dienkripsi terlebih dahulu sebelum dikirim menuju PC server menggunakan koneksi internet GPRS. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga keamanan data selama komunikasi berlangsung.
e. Selanjutnya PC server akan mengolah data yang diterima untuk dapat ditampilkan pada layar monitor menggunakan bahasa pemrograman web PHP.
f. Tampilan pada layar monitor berupa data dan grafik yang direkam tiap 5
Start
Sistem ON
Sensor aktif
Input sensor
ATMega8 aktif
Tampilkan pada layar
Database Kirim
Data? Enkripsi data
Data valid? Abaikan data Tampilkan
data Selesai
Ya
Tidak
Ya
Tidak
70
3. Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini membutuhkan pemahaman dan
pengetahuan tentang bahasa assembler dan bahasa pemprograman Visual Basic serta tentang potokol komunikasi serial. Protokol berfungsi untuk memudahkan identifikasi data dan instruksi antara komputer dan mikrokontroler.
a. Pemrograman Mikrokontroler
Perangkat lunak yang direncanakan untuk mikrokontroler ATMega8 mempunyai
fungsi sebagi berikut :
a. Mengaktifkan sensor
b. Menerima output dari rangkaian sensor yang kemudian diteruskan ke PC
Komunikasi yang terjadi pada Penelitian Tugas Akhir ini merupakan komunikasi
satu arah (half duplex) yaitu dari mikrokontroler ke komputer. Mikrokontroler
akan selalu mengirimkan data ke komputer, yaitu berupa hasil konversi ADC dari
rangkaian sensor suhu.
Proses awal pada program mikrokontroler yaitu inisialisasi pin C sebagai masukan
ADC internal dari mikrokontroler, inisialisasi ADC dan inisialisasi komunikasi
serial. Setelah itu mikrokontroler akan melakukan proses yang akan dilakukan berulang-ulang yaitu pengiriman byte data, konversi sinyal analog ke digital, dan
Diagram alir rutin utama mikrokontroler ditunjukkan pada gambar 28.
.
72
b. Pemrograman pada Komputer client
Program interfacing pada komputer menggunakan Visual Basic 6.0. Selain sebagai media yang menjembatani user dengan plan software yang dibuat juga bisa digunakan sebagai database sementara yang nantinya bisa dibuat laporan. Alur program aplikasi yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar 29.
Mulai
Setting Port, baud rate dan format data Com1, 9600, N,8,1
Setting input byte dan banyak bit yang diambil
1 byte dan 8 bit
Buka port Com3 Tunggu data lengkap terkirim Tampilkan hasil di layar
Mengolah input ADC menjadi tampilan suhu
Masukkan nilai, deklarasikan sebagai input ADC
Selesai
Awal dari algoritma penyusunan perangkat lunak sebagai komunikasi terhadap
perangkat keras sesuai dengan diagram alir di atas yaitu inisialisasi port serial agar data input tersebut dapat dibaca atau diterima oleh komputer dan data output dapat diatur dengan menggunakan perangkat lunak visual basic 6.0. Inisialisasi port serial dibuat dengan baud rate 9600, tanpa paritas, jumlah data 8 bit dan
c. Pemrograman pada komputer server
1. Perancangan pengolahan database server
Pada perancangan perangkat lunak ini database yang digunakan adalah MySQL. Desain database yang akan digunakan hanya satu database yang
di dalamnya memuat satu tabel. Tabel tersebut berisi field nomor, tanggal,
waktu, suhu dan id_alat. Berikut adalah tabel pada database MySQL.
Tabel 2. Strutur tabel suhu
Field Type Null Default Extra
suhu1 int(8) No
suhu2 int(8) No
suhu3 int(8) No
74
Keterangan tabel:
a. Field nomor digunakan sebagai primary key yang nilainya akan terus bertambah seiring bertambahnya data.
b. Field tanggal, waktu dan suhu merupakan data yang berasal dari PC client yang diperbaharui secara periodik.
Data yang masuk ke database akan diperbaharui otomatis setiap lima detik
dan tidak diatur jadwal rutin penghapusan data. Penghapusan data dapat
dilakukan secara manual oleh pihak yang diizinkan (administrator). Berikut adalah tabel yang berisi identitas administrator.
Tabel 3. Struktur tabel user
Field Type Null Default Extra
nomor int(10) No 0 auto_increment
username varchar(10) No password varchar(10) No
Tabel administrator di atas merupakan tempat penyimpanan identitas administrator yang memiliki wewenang meng-edit dan menghapus data.
2. Perancangan antarmuka server
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui spesifikasi
Analisis kebutuhan amat penting peranannya dalam proses perancangan
software. Analisis kebutuhan dapat dijadikan indikator pencapaian target dari software aplikasi yang dibuat.
Hasil analisis kebutuhan yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria pemakai sistem Administrator dan User biasa. Administrator adalah orang yang mengelola database, baik untuk edit, hapus dan update. User biasa adalah orang yang mengakses sistem untuk melihat monitoring suhu yang dibutuhkan.
2. Kebutuhan Administrator, yaitu kebutuhan yang akan dibuat pada sistem agar administrator mampu menggunakan sistem sesuai kriteria antara lain :
a. Form Login administrator, agar hanya administrator yang bisa mengakses fasilitas administrator maka perlu dibuat form login dimana nanti administrator akan memasukkan username dan password untuk bisa masuk.
b. Form lihat, edit dan hapus database, memungkinkan administrator untuk melihat, mengedit dan menghapus data tanggal, waktu dan
suhu yang terekam.
c. Form Logout, memungkinkan administrator untuk keluar secara aman dari sistem.
d. Melihat tampilan data.
76
3. Kebutuhan User biasa, yaitu kebutuhan yang akan dibuat pada sistem agar user mampu menggunakan sistem untuk melihat grafik suhu saja.
Setelah mendapatkan apa saja kebutuhan yang harus disediakan oleh
sistem monitoring suhu baik untuk Administrator maupun User biasa dari
tahap analisis kebutuhan, langkah selanjutnya ialah memodelkan sistem
dalam diagram Entity Relationship Diagram (ERD), Data Context Diagram (DCD) dan Data Flow Diagram (DFD).
Entity Relationship Diagram (ERD)
Yaitu diagram yang menggambarkan keterhubungan antar objek data.
Berikut ialah Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Monitoring Suhu
yang melibatkan entitas Administrator, User dan Data.
Administrator
Mengedit
Menghapus
Data Melihat User
Berikut adalah Data Context Diagram (DCD) dari Sistem Monitoring Suhu
Edit, hapus dan update data
Menu admin Login dan password
Tampilan data dan grafik
Meminta grafik
Tampilan grafik suhu
Gambar 33. Data Context Diagram (DCD)
Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan penjabaran isi aplikasi yang telah digambarkan pada DCD. Model DFD ini berfungsi untuk menggambarkan
sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama
lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD pada dasarnya sebuah
diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya. Tujuan dari DFD adalah
membuat/mengetahui aliran seluruh data dari sistem. Data dan proses
78
Gambar 34. Data Flow Diagram (DFD) level 1
Administrator Cek login &
3. Perancangan Keamanan Komunikasi Client-Server
Untuk menghindari pencurian dan pemalsuan data, dibutuhkan sebuah
sistem keamanan yang melindungi data selama proses pengiriman.
Perancangan ini membutuhkan implementasi perangkat lunak yang
diintegrasikan pada Microsoft Visual Basic di komputer client dan database MySQL pada server. Untuk memenuhi aspek keamanan pada proses pengiriman data, pada perancangan Tugas Akhir ini akan
menintegrasikan protokol SSL (Secure Socket Layer) pada sistem
pengiriman data.
SSL (Secure Socket Layer) merupakan salah satu metode enkripsi dalam
komunikasi data yang dibuat oleh Netscape Communication Corporation pada tahun 1994. Protokol ini memfasilitasi penggunaan enkripsi untuk
data yang rahasia dan membantu menjamin integritas informasi yang
dipertukarkan antara client dan server. SSL bekerja diantara protokol TCP/IP dan protokol aplikasi. Berikut adalah gambar bagaimana posisi
80
HTTPS
Network Hardware Ethernet
IP TCP SSL
Aplication Layer
Transport Layer
Network Layer
Data-Link Layer
Physical Layer
Gambar 36. Protokol SSL di dalam layer TCP/IP
SSL seolah-olah berlaku sebagai lapisan (layer) baru antara layer transport dan layer aplikasi. Dimana TCP/IP adalah standar protokol yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan atau jaringan
yang lebih besar (internet).
4. Pengujian Sistem
Dalam tahapan ini dilakukan pengujian terhadap sistem dengan cara
memeriksa dan mengecek performance sistem yang dibuat, memeriksa respon
time, loading time dan user interfacing dari aplikasi yang digunakan, dan menguji kestabilan sistem yang telah diimplementasikan.
Namun jika ada beberapa fungsi yang tidak bekerja pada alat maupun sistem,
akan dilakukan peninjauan ulang terhadap rancangan alat dan sistem baik itu
berupa peninjauan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang
digunakan.
5. Penulisan laporan
Dalam tahap ini dilakukan penulisan atas data yang diperoleh dari hasil
pengujian. Data tersebut dianalisa untuk kemudian dilakukan pengambilan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dalam hal pengukuran besaran listrik saat ini berkembang
pesat, salah satunya adalah penyampaian informasi besaran listrik jarak jauh.
Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri
dalam hal pemantauan kinerja peralatan industri yang dibutuhkan secara real time
untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas. Saat ini kebutuhan sistem
pemantau tidak hanya dibutuhkan di lokasi industri tersebut berada, namun juga
dibutuhkan pemantauan yang dapat dilakukan dari tempat lain dengan lokasi yang
berada jauh dari industri tersebut.
Apabila sebuah industri berlokasi sangat jauh dan tidak terjangkau olah jaringan
internet berbasis kabel sperti ADSL dan sebagainya, maka salah satu solusi untuk komunikasi data yang bisa digunakan adalah jaringan komunikasi yang berbasis
GPRS. Untuk itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau kondisi suhu
suatu peralatan yang berjalan pada sistem operasi komputer dan kemudian dapat
mengirimkan data-data yang dibutuhkan ke lokasi lain, sehingga memungkinkan
Monitoring sensor jarak jauh berbasis GPRS service sebagai media penyaluran sinyal kontrol dan monitoring merupakan hal yang selaras dengan perkembangan
masyarakat yang modern dengan mobilitas tinggi dimana memerlukan layanan
yang fleksibel dan efisien dengan teknologi yang tidak mengenal jarak dan waktu
namun tidak meninggalkan faktor keamanannya.
Dengan latar belakang dan pertimbangan tersebut, pada tugas akhir ini akan
dirancang dan dibuat sebuah sistem monitoring suhu berbasis teknologi GPRS. Untuk dapat memonitor kondisi suhu sebuah peralatan, dibutuhkan sebuah
perangkat sensor berbasis Mikrokontroler AVR ATMega8 yang telah dikalibrasi
dan mempunyai ketelitian pengukuran yang presisi dan akurat, sehingga data-data
digital yang diterima komputer melalui port serial sudah tepat. Selain perangkat sensor, dibutuhkan pula perangkat lunak Visual Basic yang berfungsi untuk mengolah masukan berupa sinyal-sinyal digital agar dapat ditampilkan pada
Sistem Operasi komputer dan mengirim database suhu ke lokasi yang jauh menggunakan modem GPRS.
Dengan adanya teknologi ini, biaya untuk membangun sistem monitoring suhu
dapat ditekan secara signifikan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-sehari, sederhana namun sangat efektif. Dengan sistem monitoring ini, perasaan
khawatir tentang kondisi suhu peralatan yang sangat mahal dapat dihilangkan dan
3
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari tugas akhir ini adalah merancang dan membuat sistem
monitoring berbasis teknologi GPRS yang murah, efektif dan aman. b. Tujuan khusus
1. Membuat perangkat sensor suhu sebagai salah satu contoh sensor yang
dapat bekerja pada Mikrokontroler ATMega8 dengan keluaran melalui
serial port.
2. Merancang perangkat lunak yang dibutuhkan di sisi client side dan server
side yang dibutuhkan dalam sistem monitoring.
3. Merancang sistem komunikasi data yang aman dalam sistem monitoring di sisi client dan server.
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah sistem ini dapat
menjadi salah satu alternatif pilihan dalam penerapan sistem monitoring yang hemat,
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara merancang dan membuat sistem monitoring suhu untuk
lokasi yang sangat jauh dan hanya terdapat layanan koneksi berbasis GPRS di
lokasi tersebut?
2. Bagaimana mendesain perancangan perangkat lunak Visual Basic untuk menerjemahkan sinyal 8 bit agar dapat ditampilkan pada jendela
komputer?
3. Bagaimana sistem enkripsi pengiriman data menuju server untuk keperluan keamanan data?
4. Bagaimana server dapat menampilkan data berupa tanggal, waktu dan
suhu ke dalam bentuk grafik?
E. Batasan Masalah
Agar pembahasan Tugas Akhir ini mencapai tujuan dan tidak melebar, ditentukan
beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Pada sistem monitoring suhu yang akan dirancang ini hanya menggunakan
tiga buah perangkat sensor.
2. Tidak membahas secara mendalam mengenai bagaimana cara merancang
5
3. Batasan suhu yang dapat di-monitoring berkisar antara 0oC hingga 150oC.
4. Koneksi internet di sisi client menggunakan teknologi GPRS.
5. Perangkat lunak yang digunakan adalah Visual Basic 6, PHP dan MySQL
yang bekerja pada Sistem Operasi Windows XP.
F. Hipotesis
Dengan adanya teknologi ini, biaya untuk membangun sistem monitoring suhu jarak jauh dapat ditekan secara signifikan dan dapat diaplikasikan untuk berbagai
keperluan, sederhana namun sangat efektif dan aman.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan
tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, tujuan, manfaat,
rumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori–teori dasar yang mendukung perancangan meliputi
penjelasan umum tentang sensor suhu, Mikrokontroler ATMega8,
3. Bab III Metode Penelitian
Berisi tempat dan waktu pelaksanaan tugas akhir, alat dan bahan yang
akan digunakan, metode yang digunakan dalam tugas akhir, dan
rancangan sistem.
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisa dari
hasil pengujian sistem yang meliputi pengintegrasian perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software), serta proses kerja dari sistem yang dibuat.
5. Bab V Simpulan dan Saran
Berisi simpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian untuk
pengembangan berikutnya.
6. Daftar Pustaka
Berisi berbagai sumber pustaka yang digunakan untuk dijadikan referensi
dalam penulisan tugas akhir ini.
7. Lampiran
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah merencanakan suatu alat dan membuatnya sampai terbentuk sistem
rangkaian lengkap, selanjutnya dilakukan pengecekan dan pengukuran terhadap
alat tersebut. Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui apakah peralatan yang
ada pada perangkat keras berjalan sesuai yang diharapkan atau belum. Pengujian
perangkat keras dan pengujian perangkat lunak dengan menjalankan sistem secara
keseluruhan yang bertujuan untuk mengetahui apakah alat dan program yang telah
dibuat menghasilkan tampilan sesuai yang dimaksudkan atau belum. Pengujian
terhadap sistem ini dilakukan pada beberapa lokasi yang berbeda. Hal tersebut
penting dilakukan mengingat kualitas sinyal dan kesibukan jaringan di tiap
wilayah pasti berbeda. Hal tersebut sangat mempengaruhi Quality of Service (QOS) pada sistem ini.
Implementasi perancangan pada tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai
Sensor
Gambar 37. Implementasi perancangan sistem
Pada pengujian ini menggunakan koneksi yang berbasis teknologi GPRS.
Sehingga hasil pengamatan sangat bergantung pada kondisi trafik kesibukan dari
Internet Service Provider (ISP) yang digunakan.
A. Hasil Pengujian Perangkat Keras
Pengujian dilakukan dengan cara pemeriksaan rangkaian serta menguji komponen
penunjangnya secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
84
1. Sistem Monitoring Suhu Ruangan
Hasil dari perancangan perangkat keras sistem monitoring ini ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Keterangan : 1. Notebook
2. Prolific Serial to USB Connector
3. DT proto 28 pin AVR
4. Sensor suhu LM 35
5. Power Supply
2. Instrumen DT proto 28 pin AVR
Merupakan instrumen yang telah dilengkapi dengan Mikrokontroler ATMega 8
yang mempunyai fungsi sebagi berikut :
a. Mengaktifkan sensor
b. Menerima output dari rangkaian sensor yang kemudian diteruskan ke PC
menggunakan serial interface RS232.
Lm35 Lm35 Lm35
Gambar 39. DT proto 28 pin AVR
Pemrograman pada mikrokontroler diawali dengan konfigurasi masukan untuk
86
Gambar 40. Konfigurasi input pin C
Komunikasi half duplex pada mikrokontroler bekerja pada baudrate 9600 dengan
1 bit stop dan 8 bit karakter. Berikut listing program komunikasi serial pada
mikrokontroler.
Gambar 41. Konfigurasi serial pada ATMega8
Pengeksekusian ADC untuk masing-masing sensor dilakukan secara bergantian
dan berurutan. Data hasil eksekusi ADC disimpan dalam 3 register yang berbeda
untuk kemudian dipanggil pada saat pengiriman data.
Proses pengiriman data diawali dengan mengirim nilai penanda awal 255 kepada
aplikasi Visual Basic. Selanjutnya data hasil konversi ADC yang telah disimpan pada register dikirim secara berurutan.
Gambar 43. Listing program pengiriman data
3. Modem GPRS Wavecom Fastrack Supreme 10
Modem yang digunakan pada penelitian ini adalah Wavecom Fastrack Supreme dan dihubungkan dengan menggunakan koneksi serial. Namun pada pengujian ini, digunakan perangkat keras tambahan yaitu serial to usb converter sehingga modem dapat bekerja menggunakan port USB.
88
1. Menguhubungkan PC/komputer dengan modem Wavecom Fastrack Supreme 10 dengan koneksi kabel serial RS232 lengkap dengan antena, power supply, dan SIM card.
2. Melakukan setting port pada Windows Hyper Terminal, dan memastikan menggunakan parameter boudrate 115200 seperti gambar berikut.
Gambar 44. Port setting pada hyper terminal
3. Menggunakan fungsi AT command untuk mengkonfigurasi modem tersebut. Berikut ada beberapa contoh AT command yang digunakan.
Tabel 4. AT Command
AT Command Description Response
ATZ Memeriksa koneksi PC dengan Modem OK AT&V Memperlihatkan seluruh parameter
setting
’Parameter setting’ AT+CGSN Memperlihatkan IMEI ’IMEI number’ AT+CSQ Memperlihatkan Kualitas sinyal ’besarnya sinyal’
4. Memasukan konfigurasi Access Point Name (APN) menggunakan perintah
AT command. Langkah ini bergantung pada jenis APN yang digunakan. Berikut adalah contoh perintah untuk beberapa APN.
a. Telkomsel = at+cgdcont=1,ip,”telkomsel”
c. M3 = at+cgdcont=1,ip,www.indosat-m3.net
d. Mentari = at+cgdcont=1,ip,”satelindogprs.com”
e. Three = at+cgdcont=1,ip,”3gprs”
5. Membuat sebuah konfigurasi modem dial up pada komputer yang berfungsi untuk mengaktifkan modem seperti gambar berikut.
Gambar 45. Menu dial up
6. Pada penelitian ini menggunakan layanan GPRS ProXL dan Telkomsel
Flash sehingga harus menggunakan pengaturan dial up seperti di bawah ini.
a. ProXL
Connection Name : XL GPRS
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : www.xlgprs.net User name : xlgprs
Password : proxl
b. Telkomsel Flash
90
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : telkomsel User name : wap Password : wap123
B. Hasil Pengujian pada Komputer Client
1. Pengujian perangkat lunak Visual Basic 6
Pada sistem monitoring ini digunakan perangkat lunak Visual Basic 6 sebagai media antar muka yang dapat menampilkan hasil konversi data 8 bit yang diterima
dari micro controller ATMega8. Terdapat 3 buah sensor suhu LM 35 yang diimplementasikan pada sistem ini.
Langkah awal yang dilakukan pada aplikasi ini adalah mendeklarasikan koneksi
serial yang terhubung dengan peralatan sensor. Untuk itu digunakan fungsi berikut:
Dim buffer As String
Dim Data, Tg1, Tg2, Tg3, Tx1, Tx2, Tx3, i As Integer
'Deklarasi Koneksi
Dim rc As New ADODB.Recordset Dim cnn As New ADODB.Connection Dim Cmd As New ADODB.Command
Private Sub Command3_Click() MSComm1.Settings = "9600,N,8,1" MSComm1.InputLen = 1
End Sub
Setelah dapat berkomunikasi, maka akan ditampilkan hasil pembacaan data yang
diterima ke dalam tampilan dengan fungsi sebagai berikut:
Sub Writefile() Dim msql As String Label7.Caption = Time Label4.Caption = Date 'Mengisi Record ke Tabel cnn.BeginTrans
msql = " INSERT INTO data_suhu(suhu1, suhu2, suhu3, tanggal, waktu)" & _ " VALUES ('" & Label1.Caption & "'," & _
" '" & Label5.Caption & "'," & "'" & Label6.Caption & "'," & _ " '" & Label4.Caption & "'," & "'" & Label7.Caption & "')"
Berikut adalah jendela tampilan sistem monitoring suhu ruangan.
92
Pada gambar di atas terdapat 3 buah kolom yang berisi data suhu, kolom tanggal
dan kolom waktu. Data suhu didapat dari pengolahan data 8 bit yang dikirimkan
micro controller. Setelah mendeklarasikan pembacaan dari masukan sensor, aplikasi ini akan meng-input file data ke dalam database yang terletak pada komputer server dengan perantara aplikasi MyOdbc versi 3.51. Berikut adalah perintah pada Visual Basic untuk menggunakan aplikasi MyOdbc sebagai perantara koneksi terhadap database MySQL.
cnn.CursorLocation = adUseClient
cnn.Open "provider=MSDASQL.1;Persist Security Info=False;Data source=yoga"
2. Implementasi MyOdbc 3.51
Untuk dapat menggunakan database MySql, dibutuhkan sebuah perangkat lunak
yang menjembatani aplikasi Visual Basic dan MySql. Perangkat lunak yang digunakan adalah MyOdbc 3.51 driver.
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat sebuah user DSN agar MySql dapat
Gambar 47. ODBC data source administrator
Odbc akan mengirimkan file database yang terletak pada PC server. Terdapat
beberapa konfigurasi untuk dapat terhubung dengan database. Berikut adalah
konfigurasi yang digunakan pada penelitian ini.
94
Data Source Name adalah link komunikasi yang akan digunakan oleh Visual Basic untuk dapat meng-input data. Sedangkan untuk koneksi dengan database MySQL terdapat pada kolom menu server yang diisi sesuai dengan IP komputer server yang dituju. Menu user dan password harus diisi apabila database diproteksi dengan password.
C. Hasil pengujian pada Komputer Server
Telah dilakukan pengujian pada komputer server meliputi beberapa aspek, diantaranya adalah web interface untuk pemantauan sensor dan kehandalan komunikasi sistem antara client-server yang menggunakan koneksi internet berbasis GPRS.
1. Implementasi database MySql pada sistem monitoring
Langkah pertama yang dilakukan sebelum membuat database adalah mengaktifkan apache dan MYSQL-D-NT agar database yang di buat dapat terhubung pada server. Kemudian membuat database baru dengan format .sql. Sesuai dengan kebutuhan yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, database yang dibuat terdiri atas 2 tabel yaitu tabel data_suhu dan tabel user. Pada penelitian ini database yang dibuat yaitu “yoga.sql“ seperti pada gambar di bawah
Gambar 49. Tabel data_suhu
Gambar 50. Tabel user
2. Pengujian Website
Website dibuat agar admin atau user dapat mengetahui secara langsung kondisi dari pembacaan sensor tersebut. Dengan adanya website ini, admin dan user dapat
mengakses di mana dan kapan saja sehingga dapat memudahkan memonitor
kondisi ruangan. perancangan ini data yang ditampilkan diurut berdasarkan waktu
update data terakhir. Berikut adalah cuplikan script untuk fungsi query tersebut.
96
Pengujian website ini dilakukan di localhost, sehingga website ini dapat diakses pada alamat http://localhost/yoga/.
Gambar 51. Tampilan Home Website sistem monitoring
Gambar di atas merupakan tampilan utama website yang dapat diakses setelah admin/user melakukan proses otentifikasi identitas. Admin/user dapat langusng
melihat hasil pemantauan sensor berupa tabel yang berisi pembacaan 3 buah
sensor, tanggal dan waktu saat data dikirimkan sensor. Menu home akan menampilkan data terbaru pada kolom teratas, sehingga akan memudahkan
admin/user untuk memantau pembacaan sensor. Delay refresh pada aplikasi PHP
harus disesuaikan terhadap delay pembacaan sensor, sehingga data yang akan ditampilkan dapat lebih akurat. Pada pengujian ini digunakan delay refresh setiap
<script type=text/javascript>
// The time out value is set to be 10,000 milli-seconds (or 10 seconds) setTimeout(' document.location=document.location' ,5000);
Untuk meng-edit tabel data suhu, admin dapat menggunakan menu edit yang memungkinkan administrator menghapus data satu per satu atau keseluruhan. Berikut adalah listing program dalam PHP untuk menu edit suhu.
<script language="javascript"> function hapus_semua(){
del = window.confirm("Yakin dihapus Semua Datanya ??") if (del){
98
Gambar 52. Menu edit
Admin dapat melakukan penghapusan data satu per satu dengan meng-klik simbol
silang di sisi kanan tabel dan dapat melakukan penghapusan seluruh data dengan
menggunakan link di sisi atas tabel data. Fungsi edit tersebut hanya dapat digunakan oleh administrator.
Selanjutnya terdapat fungsi dari pemrograman PHP ini untuk menampilkan data
pemantauan sensor dalam bentuk grafik garis. Implementasi grafik ini
menggunakan bahasa pemrograman Java oleh sebab tidak adanya aplikasi grafik
garis garis pada pemrograman PHP. User dapat menampilkan fungsi ini dengan
Gambar 53. Tampilan grafik pemantauan sensor
Pada fungsi grafik garis di atas, terdapat sumbu X dan Y dimana sumbu X adalah
interval waktu pembacaan sensor, dan sumbu Y merupakan nilai suhu dalam
satuan derajat Celcius yang akan menyesuaikan otomatis. Suhu 1, 2 dan 3 dilambangkan dengan garis grafik dengan warna yang berbeda agar memudahkan
administrator untuk membedakan tiap-tiap masukan. Fungsi grafik ini dapat diakses dan dilihat oleh user ataupun administrator.
D. Hasil Pengujian Transfer Data Berbasis GPRS
Setelah antar muka website selesai, maka langkah selanjutnya adalah pengujian pengiriman data yang menggunakan layanan GPRS. Adapun jenis layanan GPRS
yang digunakan adalah Telkomsel GPRS. Untuk dapat menggunakan layanan
100
APN : www.xlgprs.net
User : xlgprs Password : proxl Dial no. : *99***1#
Setelah dilakukan pengaturan seperti di atas, maka client-server akan mendapatkan IP publik dan dapat saling berkomunikasi. Untuk memastikan hal
tersebut, maka dapat digunakan perintah ping seperti gambar berikut.
Gambar 54. Pengecekan koneksi client-server
Pengujian kemampuan transfer data ini dilakukan pada saat malam hari, yaitu
pada pukul 00.15 – 02.15 WIB. Hal tersebut bertujuan untuk mandapatkan
kualitas layanan yang lebih baik karena trafik penggunaan akses internet pada
waktu tersebut tidak begitu padat.
Pengujian dilakukan berdasarkan interval waktu pembacaan sensor terhadap
sensor suhu, tanggal, dan waktu. Berikut adalah tabel data hasil pengamatan yang
telah dilakukan.
Tabel 5. Pengamatan dengan interval masukan 2 detik
No
Tabel 6. Pengamatan dengan interval masukan 5 detik
102
Tabel 7. Pengamatan dengan interval masukan 10 detik
No
Tabel 8. Pengamatan dengan interval masukan 30 detik
Tabel 9. Pengamatan dengan interval masukan 60 detik
Berdasarkan tabel pengamatan di atas, dapat diketahui kebutuhan waktu transfer data yang dibutuhkan dalam sistem monitoring berbasis GPRS. Waktu yang dibutuhkan berkisar antara 3-4 detik setiap kali pengiriman. Data rata-rata tersebut
telah diolah dan ditampilkan pada grafik berikut ini.
Gambar 55. Grafik rata-rata waktu transfer data
104
Kecepatan transfer data tiap saat tidak selalu tetap. Hal ini dikarenakan kesibukan
trafik jaringan yang berubah-ubah dan sangat memperngaruhi pengujian ini.
Pengujian dilakukan pada saat malam hari dengan tujuan untuk mendapatkan hasil
koneksi yang baik. Selain itu, jenis layanan yang digunakan juga sangat
berpengaruh, dimana layanan yang digunakan adalah layanan berbasis GPRS
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan serangkaian penelitian dan pengujian pada sistem monitoring jarak jauh berbasis GPRS yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan
yaitu:
1. Telah berhasil merancang sistem monitoring jarak jauh yang berbasis layanan koneksi GPRS. Sistem ini membutuhkan perangkat lunak Visual
Basic, PHP, MySQL dan MyODBC.
2. Antar muka pemrograman PHP dapat menampilkan data suhu, tanggal dan
waktu dalam bentuk grafik garis dengan mengimplementasikan aplikasi
java di dalam pemrograman PHP.
3. Kondisi trafik kesibukan jaringan sangat mempengaruhi kecepatan
pengiriman database dari komputer client menuju server.
4. Teknologi GPRS dapat diandalkan pada sistem ini dan dibutuhkan waktu
tiga sampai empat detik untuk setiap pengiriman data pada saat trafik tidak
106
B. Saran
Penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu untuk
pengembangan yang lebih baik, dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pengimplementasian perangkat lunak open source akan membuat perancangan ini lebih bersifat edukatif, sehingga akan meningkatkan mutu
penelitian.
2. Perlu pengembangan antar muka pada sistem monitoring, agar
administrator dapat memantau tidak hanya melalui PC, namun dapat
melalui perangkat lain yang terhubung internet.
3. Dalam pembuatan sistem disarankan ada koordinasi yang baik antara
pengguna dan pembuat aplikasi agar kebutuhan pengguna yang
DAFTAR PUSTAKA Guide. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta.
[5] Winoto, A. 2009. Mikrokontroler AVR ATmega8/32/16/8535 dan Pemrogramannya. Informatika. Jakarta.
[6] Fauzan, A. 2008. Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Tipe Motor Belitan Menggunakan Chopper Berbasis Komputer. Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Lampung. Lampung.
[6] Yuhefizar. 2003. Tutorial Komputer dan Jaringan. 18 Aprill 2007.
http://www.ilmukomputer.com
[7] Kiong L.V. 2008. Visual Basic Tutorial. 8 Mei 2010. http://www.vbtutor.net/vbtutor.html
[8] Syahroni, W. Membedah Teknologi Jaringan Ponsel GSM dan Ponsel CDMA. 8 Mei 2010.
http://www.wahanaponsel.com/articles/latest_news/membedah-teknologi-jaringan-ponsel-gsm-dan-ponsel-cdma.html
[9] Suhadi. Keamanan Data dalam Sistem Jaringan Komputer Menggunakan Teknik Enkripsi. 10 Mei 2010.
students.ee.itb.ac.id/~fajri/manual/webmail.txt
[11] Wavecom. Wireless Modules and Wireless Modems to Wireless CPU’s. 14 Mei 2010.
http://www.wavecom.com/fastracksupreme