• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar dasar Manajemen Koperasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar dasar Manajemen Koperasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Dasar – dasar Manajemen Koperasi

Oleh : Muhammad Hanif Hidayat

Latar Belakang

Tak bisa dipungkiri bahwa peranan lembaga keuangan mikro memang sangat penting untuk mengangkat fondasi perekonomian masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah. Selain itu kehadiran lembaga keuangan mikro atau yang lebih spesifik lagi koperasi diharapkan bisa menjadi solusi terhadap isu kemiskinan yang dihadapi rakyat saat ini, dan tentunya koperasi dapat berdiri dengan landasan hukum dan keuangan yang kuat.

Keberadaan lembaga keuangan mikro bukannya tanpa tujuan. Tujuan dari lembaga keuangan mikro yang selanjutnya disingkat LKM berdasarkan undang-undang No. 1 Tahun 2013 ialah meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat, serta membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Nampaknya hal ini juga sejalan dengan tujuan pendirian koperasi yang dimana lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan dari masyarakat yang menjadi anggota

Selama 1 dekade terakhir (dari tahun 2002 hingga 2012) pertumbuhan jumlah koperasi di Indonesia menunjukkan perubahan yang sangat besar yaitu sebesar dua kali lipat dari jumlah awalnya yang hanya sekitar 90.000 unit saja menjadi 190.000 unit. Hal ini tentu saja mengherankan karena pertumbuhan koperasi yang besar tidak di imbangi dengan kesejahteraan masyarakat saat ini. Namun perlu di ingat bahwa dari total badan koperasi tersebut tidak semua dapat beroperasi atau dengan kata lain beberapa unit koperasi telah mengalami kebangkrutan.

(2)

Landasan Teori

Definisi Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. (Nickles, McHugh and McHugh, 1997). Sedangkan menurut G. Terry manajemen merupakan suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan penggunaan suatu ilmu dan seni yang bersama-sama menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.

Fungsi Manajemen

A. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus berpikir terlebih dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut. Oleh karena itu perencanaan sangat penting bagi organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Syarat-syarat perencanaan yang baik a) Berdasarkan pada alternative

Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik maka sebelumnya harus disusun dulu berbagai alternatif dari rencana, misalnya untung dan rugi, kelebihan dan kekurangannya, kendala dan dukungannya sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik

b) Harus realistis

Bila perencanaan tidak realistis, mungkin baik diatas kertas saja akan tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam prakteknya. Misalnya : Keterbatasan teknologi, keterbatasan modal, tenaga kerja, dan sebagainya.

(3)

Disamping keterbatasan diatas, juga harus mempertimbangkan tingkat efisien dalam suatu rencana. Hindari faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dan lain-lain

d) Harus luwes (fleksible)

Artinya setiap saat dapat dievaluasi sesuai dengan perkembangan organisasi, situasi, dan kondisi pada waktu tersebut. Pada dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, namun dalam prakteknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat dihindarkan.

e) Didasari partisipasi

Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat di ikutkan berbagai pihak untuk memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi, perusahaan akan memperoleh manfaat ganda, karena disamping rencana menjadi lebih baik, juga dapat menambah semangat kerja para karyawan.

Manfaat Perencanaan bagi Organisasi

1. Sebagai alat pengawasan dan pengendalian kegiatan 2. Untuk memilih dan menetapkan skala proritas

3. Untuk mengarahkan dan menuntun pelaksanaan kegiatan 4. Untuk mengurangi dan menghadapi ketidakpastian

5. Mendorong tercapainya tujuan, misalnya kesejahteraan anggota, memperluas usaha, dan sebagainya.

Konten-konten yang terdapat dalam perencanaan 1. Falsafah 6. Program

2. Kebijakan 7. Aturan 3. Tujuan 8. Jadwal 4. Strategi 9. Anggaran 5. Prosedur

Tahap-tahap penyusunan perencanaan

 Menetapkan dan merumuskan tujuan  Melakukan analisis kesempatan/ swot  Melakukan analisis sumber daya

(4)

 Implementasi strategi  Pelaksanaan keputusan

Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis adalah suatu proses perencanaan jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.

1. Sifat-sifat perencanaan strategi

 Menyangkut kurun waktu yang panjang  Menyangkut persoalan yang mendasar

 Memberikan kerangka dasar pengambilan keputusan  Sebagai alat pemersatu dalam pengambilan keputusan  Umumnya digunakan oleh manajer puncak

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pentingnya perencanaan strategis  Adanya peningkatan dan perubahan teknologi

 Semakin rumit dan kompleksnya tugas manajerial  Makin panjangnya waktu dan dampak dimasa depan  Makin rumitnya lingkungan luar

B. Pengorganisasian

Dwight Waldo mendefinisikan bahwa organisasi adalah struktur hubangan antar manusia berdasarkan wewenang dan kelanggengan dalam sebuah sistem administrasi. Secara umum pengorganisasian adalah proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumber daya dan aktivitas organisasi menjadi struktur yang logis.

Azas-azas Organisasi

Azas-azas organisasi merupakan pedoman yang hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Adapun urutannya adalah:

1. Perumusan tujuan jelas, hal ini untuk memudahkan penetapan haluan organisasi, pemilihan bentuk, pembentukan struktur, kebutuhan pejabat, kecakapan daya kreasi dari para anggota organisasi

(5)

3. Koordinasi

Manfaat koordinasi adalah:  Menghindari konflik

 Menghindari rebutan fasilitas

 Menghindari pekerjaan yang tumpang tindih  Menjamin kesatuan sikap

 Menjamin kesatuan pelaksanaan

Koordinasi dapat dilakukan dengan cara:  Pertemuan informal

 Pertemuan resmi

 Menggunakan buku pedoman, dan lain-lain 4. Pelimpahan Wewenang

5. Rentang kendali, maksudnya disini ialah jumlah bawahan yang dipegang atau di awasi oleh seorang atasan dalam suatu organisasi. Makin banyak bawahan yang berada dalam pimpinannya, maka beban seorang atasan akan semakin berat.

6. Jenjang organisasi, merupakan tingkat-tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas sampai bawah dalam suatu fungsi.

7. Kesatuan Perintah

8. Fleksibilitas, sebuah organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.

C. Actuating

Koperasi hakekatnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat dari kesulitan, kekurangan, kelemahan, dan kemiskinan. Misi ini sangat erat kaitannya dengan pola pengaturan kelembagaan dari masyarakat (komunitas anggota koperasi) sendiri membangun kesejahteraan secara bersama-sama. Untuk mencapai tujuan koperasi tersebut maka koperasi harus menunjukkan jatidirinya yang mandiri.

Manfaat bagi anggota dari usaha koperasi: 1. Keuntungan ekonomis:

 Peningkatan skala usaha  Pemasaran

(6)

 Pembagian SHU

2. Keuntungan Sosial:

 Keuntungan kelompok demi kepentingan banyak orang  Pendidikan dan pelatihan

 Program sosial lainnya, seperti kesetiakawanan antar anggota

Sesuai dengan pengertian dan jatidiri serta nilai-nilai koperasi tersebut dalam melaksanakan perannya antara lain ditujukan untuk:

a) Membangun dan meningkatkan peran dan partsisipasi anggota.

Anggota Koperasi sebagai modal utama dari koperasi, maju atau mundurnya kinerja koperasi akan ditentukan oleh peran aktif anggota baik sebagai pemodal (pemilik), nasabah (konsumen) serta sebagai penerima manfaat atau dengan kata lain Anggota adalah Raja. Ini adalah realita dalam perkoperasian karena anggota sebagai pemilik koperasi memberikan makna bahwa anggota memiliki hak penuh menentukan diterima atau disetujuinya perencanaan usaha yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas dalam forum Rapat Anggota. Sikap loyal anggota karena memiliki koperasi dapat ditumbuhkan melalui kegiatan perencanaan usaha koperasi sejak awal, program kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk anggota yang terpola dan berkesinambungan. Hal ini selain membuka cakrawala wawasan bagi anggota koperasi juga membangun watak koperasi (budaya) dari anggotanya.

b) Membangun kemampuan pengelola dan kaderisasi

Pengelola atau pengurus koperasi harus memiliki kemampuan kepemimpinan, kewirausahaan, professional, serta terutama memiliki kejujuran dan rasa tanggung jawab. Pengurus dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mampu menghasilkan pelayanan yang dapat memberikan manfaat kepada anggotanya (baik aspek manfaat fisik, ekonomi maupun manfaat psikologis).

c) Memiliki kesehatan keuangan

(7)

mengkoreksi dan memperbaiki sedini mungkin masalah keuangan koperasi sebelum kerugian menjadi beban yang harus dipikul oleh anggota karena kesalahan prosedural oleh pengelola.

d) Membangun kemitraan antar koperasi dan dengan badan usaha lain

Mendorong koperasi juga menjalin kerjasama kemitraan dengan pihak lain, seperti Badan Usaha Milik Negara/Daerah, perlu dilaksanakan secara sungguh-sungguh, agar koperasi dapat dan mampu memasuki perdagangan internasional, maupun dapat secara bersama-sama membangun jaringan usaha.

D. Pengawasan

Pengawasan merupakan tindakan atas proses kegiatan untuk mengetahui hasil pelaksanaan, kesalahan, kegagalan, lalu kemudian dilakukan evaluasi perbaikan dan mencegah terulangnya kembali kesalah tersebut. H. Koontz dan CO Donnel mengatakan bahwa perencanaan dan pengawasan ibarat kedua sisi dari mata uang yang sama

Fungsi Pengawasan:

 Mencegah terjadinya berbagai penyimpangan atau kesalahan  Memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi

 Untuk mendinamiskan organisasi atau koperasi serta segenap kegiatan

manajemen lainnya

 Untuk mempertebal rasa tanggung jawab.

Prinsip-prinsip Dasar Pengawasan:

 Adanya perencanaan tertentu dalam pengawasan

 Adanya pemberian instruksi atau perintah dan wewenang

 Dapat merefleksikan berbagai sifat dan kebutuhan dari berbagai kegiatan yang

diawasi

 Pengawasan harus bersifat fleksibel  Dapat merefleksikan pola organisasi

Macam-macam Pengawasan:

Pengawasan dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang, antara lain: 1) Dari subyek yang mengawasi:

(8)

 Pengawasan langsung dan tidak langsung  Pengawasan formal dan informal

 Pengawasan manajerial dan staf

2) Dari sudut obyek yang diawasi:

- Material dan produk jadi, yang sasarannya:

a. Kualitas produk atau material dengan standar kualitas b. Kuantitas produk atau material dengan standar kuantitas - Keuangan dan biaya, yang sasarannya:

a. Anggaran dan pelaksanaanya

1. Pengawasan preventif, dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan 2. Pengawasan represif, dilakukan setelah terjadinya penyimpangan

Sifat Pengawasan:

1. Inspektif, yaitu melakukan pemeriksaan setempat untuk mengetahui sendiri realita yang sebenarnya

2. Komporatif, yaitu membandungkan antara hasil dengan rencana yang ada 3. Verifikasi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan oleh staf terutama bidang

keuangan dan atau material

(9)

Teknik-teknik Pengawasan:

Agar dapat melakukan pengawasan efektif dan efisien, perlu teknik pengawasan sebagai berikut:

1. Pengawasan yang menitik beratkan pada hal-hal yang mencolok 2. Pengawasan yang menitik beratkan pada pengeluaran

3. Pengawasan yang menitik beratkan pada orang-orang yang dipercaya

4. Pengawasan dengan menjalankan suatu rangkaian pemeriksaan, verifikasi, atau audit secara sistematis.

Manajemen Koperasi

Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan seluruh potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh koperasi agar menjadi kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien dan penuh kreatifitas (inovatif) serta di imbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi memiliki tugas membangkitkan kemampuan dan motif yang tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak manajemen dituntut untuk selalu berfikir selangkah lebih maju di dalam memberi manfaat dibanding pesaing, hanya dengan anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya.

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kolektibilitas suara anggota sebagai pemilik organisasi dan juga merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam Undang-Undang RI No 25 Tahun 1992, tentang perkoperasian pasal 23 disebutkan bahwa rapat anggota menetapkan:

 Anggaran Dasar

 Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi  Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas  Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan koperasi dan koperasi,

serta pengesahan laporan keuangan

 Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pelaksanaan tugasnya  Pembagian sisa hasil usaha dan penggabungan, peleburan, pembagian,

(10)

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus merangkap sebagai pengguna jasa (identitas ganda anggota koperasi), merupakan ciri universal dari badan usaha koperasi, bila pemilik badan usaha dan pengguna jasa tidak identik, maka badan usaha tersebut bukanlah koperasi. Identitas anggota koperasi yang unik inilah yang membangun kekuatan pokok dari koperasi, jadi yang disatukan ke dalam koperasi sebenarnya adalah kepentingan atau tujuan ekonomi yang sama dari sekelompok individu. Karena itu lebih tepat apabila koperasi disebut sebagai kumpulan dari kepentingan ekonomi yang sama dari sekelompok orang-orang atau sekelompok badan hukum koperasi

2. Pengurus

Pengurus merupakan wakil dari anggota yang dipilih dalam rapat anggota yang dari dan oleh anggota untuk menjalankan atau mewakili anggota dalam menggerakkan perusahaan koperasi. Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada semua anggota. Sebagian pihak yang dipercaya oleh rapat anggota untuk menjalankan roda organisasi dan bisnis, maka pengurus wajib melaksanakan harapan dan amanah yang diberikan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus harus mampu menjabarkan kehendak anggota dalam program kerja yang lebih teknis.

3. Tugas pengurus

Pengurus memperbolehkan wewenang dan kekuasaan dari rapat anggota dan melaksanakan seluruh keputusan rapat. Anggota tersebut guna memberikan manfaat kepada anggota koperasi. Atas dasar itulah pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan pengelola dan menjalankan tugas-tugasnya seperti yang diungkapkan pada Undang-Undang RI Nomor 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian Pasal 30 sebagai berikut:

 Mengelola koperasi dan usahanya; sebagai pihak yang dipercaya oleh

rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha kopersi. Pengurus koperasi harus berusaha menjalankan semua kebijakan dan rencana kerja yang telah disepakati dalam rapat anggota

 Mengajukan Rancangan Program Kerja serta Rencana Pendapatan dan

(11)

 Menyelenggarakan rapat anggota; sebagai pengelola organisasi koperasi,

pengurus harus mampu menyelenggarakan rapat anggota koperasi dengan sebaik-baiknya

 Mengajukan laporan keuanhan dan pertanggung jawaban pelaksanaan

tugas; sebagai pengelola organisasi dan usaha koperasi, pengurus memiliki kewajiban untuk mempertanggung jawabkan kepengurusannya dalam rapat anggota

 Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib  Memelihara daftar buku anggota. Salah satu ukuran organisasi yang sehat

adalah terselenggaranya administrasi organisasi yang teratur dan sistematis.

Selain itu pengurus juga memiliki tugas lain dalam memberikan pelayanan kepada anggota koperasi dan masyarakat, mendelegasikan tugas kepada manajer, meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota, meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota, mencatat mulai dari awal sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan, dan mencatat keluar masuknya anggota.

4. Wewenang Pengurus

Wewenang pengurus ialah:

 Mewakili koperasi di dalam dan di luar

 Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian

anggota sesuai ketentuan dalam peraturan yang telah disepakati sebelumnya.  Melakukan tindakan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai

dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.

5. Persyaratan Menjadi Pengurus

Mengingat begitu pentingnya dan strategisnya tugas pengurus koperasi, maka dalam memilih pengurus koperasi hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan bekerja

 Percaya pada koperasi, mengadakan inventarisasi dan aktif dalam usaha

koperasi

 Mampu dan cakap untuk mengambil keputusan bagi kepentingan organisasi  Dapat bekerjasama dengan pengurus lainnya sebagai sebuah tim (kompak),

(12)

 Tidak memberi keistimewaan khusus bagi dirinya sendiri, saudara-saudaranya,

atau kawan-kawan terdekatnya

 Tidak membocorkan rahasia organisasi

 Mempunyai wawasan yang luas serta mempunyai pikiran maju untuk

mengembangkan ide baru yang dapat membawa keberhasilan koperasi serta berani mencoba.

 Memiliki tekad yang kuat untuk mengabdi dan mengembangkan koperasi dan

lain sebagainya.

6. Fungsi Pengurus

Pengurus mempunyai fungsi idiil (ideal function), dan karenanya pengurus mempunyai fungsi yang luas, yaitu:

 Sebagai penasihat, fungsi ini berlaku baik terhadap para manajer, karyawan,

maupun bagi para anggota-anggota

 Sebagai pengawas, maksudnya adalah bahwa pengurus memiliki kepercayaan

dari anggota untuk mengatasi, menertibkan, dan melindungi semua kekayaan organisasi.

 Sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi, agar organisasi tetap berlanjut

maka pengurus harus mampu menghadirkan adanya eksekutif atau manajer yang cakap dalam organisasi, memberikan pengarahan kepada para manajer dan anggota, dan mengikuti perkembangan pasar. Dengan demikian mereka bisa dengan tepat memproduksi jenis barang atau jasa yang sesuai dengan perkembangan permintaan di pasar dengan memperhatikan profitabilitas usaha.

 Sebagai simbol. Pengurus merupakan simbol dari kekuatan, kepemimpinan,

dan sebagai motivator bagi tercapainya tujuan organisasi.

7. Rapat-rapat Pengurus

(13)

 Membicarakan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan

keputusan rapat anggota, sehingga berbagai keputusan tersebut dapat ditindak lanjuti dengan sebaik-baiknya

 Membicarakan pembagian tugas antara sesama anggota pengurus, sehingga

setiap anggota mengetahui batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian akan tercipta suatu tata kerja pengurus yang baik dan serasi.

 Menetapkan pekerjaan yang perlu dilakukan oleh pegawai dan komponen

koperasi lainnya. Jika usaha koperasi mengalami peningkatan maka tidak tertutup kemungkinan bagi koperasi untuk memiliki organisasi yang cukup besar dengan jumlah pegawai yang tidak sedikit jumlahnya. Dalam hal ini, pembagian pekerjaan secara jelas tidak hanya pada tingkat pengurus, tetapi harus dilakukan hingga ke tingkat pegawai yang paling rendah.

Studi Kasus

1. Iming-iming Keuntungan Besar oleh Koperasi Langit Biru

Setahun yang lalu lebih tepatnya pada bulan Juni 2012 ada sebuah kasus yang menyangkut tentang koperasi di daerah tangerang. Koperasi Langit Biru atau yang biasa disingkat KLB dengan direksi utamanya Jaya Komara kini sering menjadi perbincangan publik, dikarenakan pembagian bonus yang dijanjikan kepada 125.000 anggotanya tiba-tiba berhenti ditengah jalan. Berdasarkan informasi dari polda metro jaya, koperasi ini memiliki usaha pengelolaan daging dan hasil peternakan. Usaha tersebut juga menjalankan kemitraan dengan 62 supplier daging sapi.

(14)

koperasi dan UKM provinsi banten no 81 tahun 2011 dan no registrasi koperasi banten No 5089.

Cara kerja koperasi langit biru dilakukan dengan sistem binary (jaringan) yakni orang yang diatas (upline) mengajak anggota baru (downline) untuk bergabung dan mendapatkan bonus dari koperasi. Bonus yang diperoleh nasabah adalah 10 persen dari investasi yang ditanamkan. Persyaratan menjadi anggota KLB yaitu dengan membawa fotokopi KTP 2 lembar, fotokopi kartu keluarga, pas photo berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, materai 6000 sebanyak 2 lembar, serta beragama islam. Sistem pendaftarannya dibuka setiap tanggal 1-20, sedangkan untuk tanggal 21-30 untuk pengambilan dana investor serta bagi investor akan diberikan bukti kwitansi asli dan kartu tanda anggota. Sedangkan untuk surat perjanjian (SP) akan diberikan satu minggu terhitung tanggal mendaftar.

Menurut saya koperasi langit biru secara struktur maupun landasan hukumnya sudah baik dan memenuhi syarat berdasarkan fakta yang telah saya baca. Akan tetapi dalam pelaksanaan sistem kerjanya tidak sama dengan sifat koperasi yang lebih menerapkan sifat sukarela dan terbuka, karena dari pernyataan diatas bisa saya simpulkan bahwa koperasi ini menganut semacam pola perusahaan multilevel marketing atau lebih dikenal dengan istilah MLM. Anggota hanyalah sebagai investor karena hanya menanamkan modal saja kepada koperasi, pembagian keuntungan sebesar 10 persen dari jumlah modal yang ditanamkan kepada semua anggota sedikit tidak realistis mengingat tidak semua usaha bisa menghasilkan keuntungan yang sama secara terus menerus. Masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menanamkan modalnya atau mendaftarkan diri menjadi anggota koperasi, karena tidak adanya transparansi dan pengawasan yang efektif dari para anggota maupun pengelola koperasi sendiri, telah menimbulkan kerugian materi yang tidak sedikit jumlahnya.

Source : Tribun Timur

2. Koperasi Sejahtera Bersama raup Rp 9.6 milliar per bulan

(15)

koperasi ini adalah berperan aktif menciptakan masyarakat sejahtera, sedangkan untuk misi sendiri KSB memiliki empat poin salah satunya adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

KSB mempunyai filosofi yaitu, persatuan dan kebersamaan, teguh memegang amanah, serta usaha adil dan terbuka yang menjadikan koperasi ini banyak dipercaya oleh kalangan masyarakat. Selain itu KSB juga telah memiliki 5 unit usaha dimana salah satunya yang kita sudah kenal yaitu SB mart, dan juga 4 Mitra usaha yang terdiri dari perusahaan mebel, perusahaan distributor consumer product, dan layanan asuransi jiwa. Untuk masalah legalitas usaha, KSB telah mengantongi banyak perijinan dari pemerintah pusat

Memiliki 22 kantor cabang dan tersebar di pulau jawa menjadikan koperasi ini lebih dikenal oleh masyarakat umum. Hingga saat ini jumlah anggota dari koperasi sejahtera bersama telah mencapai 13.000 orang dan telah menyerap tenaga kerja kurang lebih sebanyak 850 orang tenaga kerja. Dengan 45 gerai yang dimiliki yang tersebar di bandung, bogor, dan kawasan puncak tidak heran perhari koperasi ini dapat meraup keuntungan 8 juta perharinya hanya dari 1 gerai sb mart. Sebulan keseluruhan mini market menghasilkan Rp 9.6 milliar per bulan, ditambah dengan sembilan toko mebel yang perbulannya bisa meraih keuntungan hingga Rp 1.3 milliar. Sehingga dengan demikian keuntungan atas koperasi ini dapat digunakan untuk mensejahterakan semua anggota, dan masyarakat disekitar akan terbantu dari pelayanan yang diberikan oleh koperasi ini.

Daftar Pustaka

Rusdarti dan kusmuriyanto. 2008. Fenomena Ekonomi Di Sekitar Kita 3. Yogyakarta: Platinum

http://www.smecda.com/files/dep_sdm/buku_saku_koperasi/3_manajemen_koperasi. pdf

Griffin, Ricky W, and Ronald Ebert. 2006. PengantarBisnis. Jakarta: Erlangga

Tutik (2009), Manajemen Koperasi, Tersedia:

http://www.koperasiku.com/artikel/manajemen-koperasi Undang-undang No. 17 Tahun 2013

(16)

Felisiani, Theresia (2012, 7 Juni), Rekam Jejak Koperasi Langit Biru, Tribun Timur [online], Tersedia: http://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/06/07/rekam-jejak-koperasi-langit-biru

Kristiant, Feri (2011, 22 Juli), Gagal Bisnis Rajutan, Dasep Sukses Kelola Koperasi,

Kompas [online], Tersedia:

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/22/09245175/Gagal.Bisnis.Rajutan. Dasep.Sukses.Kelola.Koperasi

http://www.depkop.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi lahan dapat mempengaruhi seran- gan awal penggerek batang dan pucuk tebu.Pada penelitian ini lahan yang digunakan adalah lahan yang baru dibuka dan baru pertama kali ditanami

Dengan disusunnya anggaran kas PT “X” untuk tahun 2006 dan 2007, maka dapat dilihat bahwa metode saldo kas minimum yang diperkirakan dapat meningkatkan efisiensi kas perusahaan

Profesionalitasnya dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu: a) Mengikutkan guru dalam diklat dan seminar; b) Supervisi; dan c) Penam- bahan jam pelajaran. Di

Ruang lingkup dari makalah ini adalah dampak positif dan negatif dari mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC) terhadap perekonomian Indonesia..

Segala hal yang berusaha menyudutkan wanita baik marginalisasi, diskriminasi, ataupun subordinasi tidak pernah lahir dari ajaran Islam.Yang mana, pemahaman gender di pesantren

Data dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pertambahan tinggi tanaman jagung pada umur 4 dan 6 MST menghasilkan perlakuan pupuk organik padat dan perbandingan

Penelitian ini juga diperkuat dengan hasil yang diperoleh dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari ttabel yaitu 6,140 >

Penelitian ekologis yang penting untuk dilakukan adalah mengenai struktur dan distribusi populasi, karena keberadaan dan keberhasilan pertumbuhan satu spesies hewan