• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hub

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hub"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Ujian Akhir Semester

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI

HUBUNGAN ISTIMEWA

Oleh:

Rizki Kurniasari

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

PENDAHULUAN

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, laporan keuangan harus mengungkapan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Yang termasuk dalam pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah transaksi yang dilakukan dengan:

- perusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan,

- perorangan sebagai pemilik atau karyawan yang mempunyai pengaruh signifikan, - anggota keluarga terdekat dari perorangan tersebut, dan

- perusahaan yang dimiliki secara subtansial oleh perorangan tersebut.

Yang wajib dilaporkan meliputi hakikat hubungan istimewa, jenis transaksi serta nilainya. PSAK ini mengacu pada standar akuntansi internasional (International Accounting Standard) No. 24.

Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa (RPT) memiliki dua hipotesis yang bertolak belakang yaitu sebagai transaksi opportunis atau sebagai transaksi yang efisien. Sebagai transaksi yang opportunis dalam hal transaksi RPT menyebabkan conflict of interest yang konsisten dengan agency theory, seperti yang dikemukakan oleh Berle dan Means (1932) dan Jensen dan Meckling (1976). Transaksi RPT dapat digunakan sebagai alat untuk expropriation of the firm’s resources. Hipotesis yang lain bahwa transaksi RPT merupakan transaksi yang dilakukan dalam pertimbangan efisiensi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

(3)

tersebut lebih banyak memberikan pinjaman (loan) ke pihak yang memiliki hubungan istimewa dibandingkan dengan meminjam (borrowing) dari mereka dimana sumber dana untuk dipinjamkan ke pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut berasal dari free cash flow. Makin banyak pinjaman yang diberikan kepada RPT menyebabkan makin rendahnya penilaian pasar, yang diukur dengan Tobin’s Q dan market to book equity. Mereka menggunakan data 131 perusahaan Cina yang terdaftar di bursa pada satu jenis industri (industri bahan baku dasar).

Penelitian Thomas dkk. (2004) menemukan transaksi dengan afiliasi (RPT) dilakukan sebagai salah satu cara untuk melakukan earning management pada perusahaan-perusahaan di Jepang. Mereka melakukan dengan mengidentifkasi adanya penghindaran kerugian, penghindaran penurunan laba dan penghindaran negative forecast error dalam laporan keuangan induk. Hal ini akan hilang saat disusun laporan keuangan konsolidasi, sebab tiga hal tersebut dilakukan melalui transaksi dengan perusahaan afiliasi mereka (RPT). Mereka tidak menggunakan langsung data RPT sebab standar akuntansi di Jepang tidak mewajibkan penyajian dan pengungkapan tersendiri untuk transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa. Mereka menggunakan data perusahaan terbuka di Jepang dengan total sampel 10.804

firm year selama tahun 1985-2000.

(4)

PEMBAHASAN

PSAK NO 7

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.

Transaksi antara Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan gejala normal dalam perniagaan dan usaha. Misalnya, perusahaan seringkali melaksanakan kegiatannya secara terpisah-pisah melalui anak perusahaan dan atau perusahaan afiliasi, memperoleh kepentingan dalam perusahaan lain - untuk tujuan investasi atau untuk alasan perniagaan - dalam proporsi yang cukup untuk mengendalikan atau melaksanakan pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan keuangan dan operasi perusahaan penerima investasi (investee).

Posisi keuangan dan hasil usaha dari suatu perusahaan dapat terpengaruh oleh hubungan istimewa dengan suatu pihak walaupun tidak terjadi sesuatu transaksi dengan pihak tersebut. Suatu hubungan istimewa dapat mempengaruhi transaksi perusahaan pelapor dengan pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan dapat mengakhiri hubungan dengan suatu mitra dagangnya karena induk perusahaan telah mengakuisisi suatu perusahaan lain yang berusaha dalam bidang perdagangan yang sama dengan mitra dagang terdahulu. Di samping itu, suatu tindakan dapat tertunda karena pengaruh yang signifikan dari pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan dapat diinstruksikan oleh induknya untuk tidak ikut serta dalam riset dan pengembangan.

Pengakuan akuntansi suatu pengalihan sumber daya secara normal didasarkan pada suatu harga yang disepakati pihak yang bersangkutan. Harga yang berlaku antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa adalah harga pertukaran antara pihak yang independen (arm's length price). Pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin mempunyai suatu tingkat keluwesan dalam proses penentuan harga, yang tidak terdapat dalam transaksi antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa .

(5)

diperbandingkan. Bila barang atau jasa dipasok dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah serupa dengan keadaan dalam transaksi perdagangan normal, metode ini sering digunakan. Metode ini juga sering digunakan untuk menentukan biaya pembelanjaan

Bila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan kembali (resale price) sering digunakan. Metode ini mengurangi harga penjualan kembali dengan suatu margin yang wajar. Metode ini juga digunakan untuk pengalihan/transfer sumber daya lain, seperti hak dan jasa.

Pendekatan lain adalah metode biaya-plus (cost-plus method), yang menambahkan suatu kenaikan (mark-up) tertentu pada biaya pemasok. Kesulitan-kesulitan mungkin dialami baik dalam menentukan unsur biaya yang dapat diatribusikan maupun kenaikan (mark-up) tersebut. Di antara ukuran-ukuran yang dapat membantu menentukan harga transfer adalah hasil (return) yang dapat dibandingkan dalam industri sejenis atas volume penjualan atau modal yang digunakan.

Berikut ini adalah contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin memerlukan pengungkapan oleh suatu perusahaan pelapor:

a) pembelian atau penjualan barang,

b) pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain, c) pemberian atau penerimaan jasa,

d) pengalihan riset dan pengembangan,

e) pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal baik secara tunai maupun dalam bentuk natura),

f) garansi dan penjaminan (collateral), dan g) kontrak manajemen.

Jika terdapat transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa, perlu diungkapkan hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini biasanya mencakup:

a. suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun proporsinya, b. jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items),dan

(6)

PSAK NO 38

Sejumlah entitas usaha di Indonesia memiliki karakteristik pemilikian mayoritas dan atau pengendalian oleh pihak yang sama, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Entitas usaha yang memiliki karakteristik seperti ini disebut entitas spengendali. Dalam transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak terjadi perubahan substansi ekonomi pemilikan, walaupun bentuk hukum (legal form) pemilikan saham atau aktiva atau kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya berubah.

Pengendalian (control) adalah kekuasaan (power) untuk menentukan kebijakan keuangan dan operasi suatu badan usaha agar dapat menikmati manfaat dari kegiatan perusahaan tersebut. Induk perusahaan (Parent Company) adalah perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan.

Anak perusahaan (Subsidiaries) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang dikenal sebagai induk perusahaan), baik melalaui pemilikan mayoritas atau cara lain.

Kelompok minoritas (Minority interest) adalah bagian hasil usaha dan bagian aktiva bersih anak perusahaan, yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalaui anak perusahaan), oleh induk perusahaan.

Tanggal Restrukturisasi adalah tanggal pada saat kendali atas aktiva bersih dan operasi perusahaan yang diakuisisi secara efektif beralih ke perusahaan pengakuisisi. Entitas sepengendali (Under common control) adalah pihak (perorangan, perusahaan, atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalaui satu atau lebih perantara), mengendalaikan atau dikendalaikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

Transaksi Restrukturisasi entitas sepengendali (restructuring transactions among under common control companies) merupakan transaski pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya anatara pihak – pihak (perorangan, perusahaan atau bentuk entitas lainnya) yang, secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendalikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama.

(7)

Walaupun suatu perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut:

a. mempunyai hak suara lebih dari 50% berdasarkan perjanjian dengan investor lain; b. mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan lain

tersebut berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. kekuasaaan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan yang lain tersebut;

d. mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaki demikian tidak dapat menimbulkann laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.

Contoh-contoh transaksi antara entitas sepengendali adalah sebagai berikut:

a. Suatu induk perusahaan memindahkan sebagai aktiva bersih dari anak perusahaan yang dimiliki induk perusahaan tersebut menjadi aktiva induk perusahaan yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan perubahan dalam bentuk hukum (legal form) pemilikan atas aktiva bersih tersebut, tetapi tidak menyebabkan perubahan substansi ekonomi (economic substance) pemilikan aktiva bersih tersebut.

b. Induk perusahaan mengalihkan sebagaian hak pemilikannya dalam suatu anak perusahaan ke anak perusahaan lainnya yang dimiliki oleh induk perusahaan. Transaksi ini juga merupakan perubahan bentuk hukum pemilikan anak perusahaan, tetapi tidak merupakan perubahan substansi ekonomi pemilikan anak perusahaan tersebut.

(8)

tidak terjadi perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas aktiva bersih tersebut.

Transaksi pembelian saham atau akativa bersih milik pemegang saham minoritas (yang tidak berada dalam pengendalian yang sama dengan pemegang saham mayoritas) merupakan transaksi yang mencakup perubahan substansi ekonomi pemilikan dari pemegang saham minoritas ke pemegang saham mayoritas, oleh karena itu transaksi ini bukan merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.

Karena transaksi restrukturisasi anatara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, saham, kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Laporan keuangan suatu perusahaan tidak boleh memasukkan adanya penyatuan kepemilikan walaupun perusahaan tersebut adalah salah satu pihak yang bergabung, apabila penyatuan kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah tanggal neraca terakhir disajikan.

SELISIH ANTARA HARGA PENGALIHAN DAN NILAI BUKU

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali. Saldo akun tersebut selanjutnya disajikan sebagai unsur Ekuitas. Selisih harga pengalihan dengan nilai sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali bukan merupakan goodwill. Saldo akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali tidak berubah akibat pengalihan lebih lanjut aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya tersebut kepada entitas lain yang tidak sepengendali.

(9)

a. jenis, nilai buku dan harga pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dialihkan

b. tanggal transaksi restrukturisasi anatara entitas sepengendali c. nama entitas terkait

d. metode akutansi yang digunakan

SIFAT TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

1. Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aktiva, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. 2. Pihak tidak sepengendali diperlukan sebagai entitas sepengendali apabila dalam

jangka waktu dua puluh empat bulan atau kurang:

a. Pihak tidak sepengendali tersebut pernah berada di bawah pengendalian yang sama, atau

4. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aktiva, saham, kewajiban atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aktiva maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).

(10)

rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Laporan Keuangan suatu perusahaan tidak boleh memasukkan adanya penyatuan kepemilikan walaupun perusahaan tersebut adalah salah satu pihak yang bergabung, apabila penyatuann kepemilikan terjadi pada suatu tanggal setelah tanggal neraca terakhir disajikan.

PSAK NO 40

Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi

Transaksi yang mengubah ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi antara lain:

a) Transaksi yang mengubah persentase kepemilikan investor pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi antara lain:

1) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan investor:

i. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambahan kepada investor,

ii. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi asosiasi memperoleh kembali saham beredar yang dimiliki oleh investor.

2) Transaksi antara anak perusahaan/perusahaan asosiasi dengan pihak ketiga (selain investor):

i. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi menjual saham tambahan kepada pihak ketiga,

ii. Anak perusahaan/perusahaan asosiasi memperoleh kembali saham beredar yang dimiliki oleh pihak ketiga.

b) Transaksi yang tidak mengubah persentase kepemilikan investor pada anak perusahaan/perusahaan asosiasi: anak perusahaan/perusahaan asosiasi melakukan revaluasi aktiva tetap sehingga muncul akun “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap”.

Pengakuan

(11)

bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang terkait diakui sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau kerugian pelepasan diakui.

Pengungkapan

Unsur-unsur utama akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi/Anak Perusahaan” harus diungkapkan secara terpisah pada catatan atas laporan keuangan.

ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS ISAK 7

Latar Belakang dari diterbitkannya ISAK 7 adalah suatu entitas dapat didirikan untuk mencapai suatu tujuan khusus yang terbatas (misalnya untuk melakukan sewa, kegiatan riset dan pengembangan atau sekuritisasi aset keuangan). Suatu entitas bertujuan khusus (EBK) atau special purpose entities (SPE) dapat berbentuk perusahaan, perserikatan, firma atau entitas yang tidak berbentuk badan hukum. EBK umumnya dibentuk dengan ketentuan kontraktual yang mengatur secara ketat atau memberikan batasan tetap atas kewenangan pimpinan, wali amanat, atau manajemen untuk membuat keputusan mengenai pengoperasian EBK. Ketentuan ini sering kali menjelaskan bahwa kebijakan dalam mengoperasikan EBK tidak dapat dimodifikasi atau diubah (beroperasi dengan autopilot), kecuali mungkin oleh pendiri atau sponsornya.

Paragarf 2 ISAK 7 menyebutkan, sponsor (entitas yang diwakili EBK) sering kali mengalihkan atau menjual asetnya ke EBK, memperoleh hak pemakaian aset yang dikuasai oleh EBK, atau memberikan jasa untuk EBK, sementara pihak lain ("penyedia modal") mungkin menyerahkan dana kepada EBK. Entitas yang bertransaksi dengan EBK (sering kali adalah pendiri atau sponsor) mungkin secara substansi mengendalikan EBK.

(12)

alasan pembentukan EBK atau yang diwakili) memperoleh manfaat utama dari kegiatan EBK, walaupun ia hanya memiliki sebagian kecil ekuitas EBK atau bahkan tidak memiliki sama sekali.

Pengalihan aset dari suatu entitas ke suatu EBK mungkin dapat dikategorikan sebagai penjualan oleh entitas tersebut. Meskipun pengalihan tersebut memang benar merupakan penjualan, ketentuan dalam PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan Interpretasi ini mensyaratkan entitas untuk mengonsolidasikan EBK tersebut

(13)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

1. Yang termasuk dalam pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah transaksi yang dilakukan dengan:

a. perusahaan yang memiliki hubungan kepemilikan,

b. perorangan sebagai pemilik atau karyawan yang mempunyai pengaruh signifikan,

c. anggota keluarga terdekat dari perorangan tersebut, dan

d. perusahaan yang dimiliki secara subtansial oleh perorangan tersebut.

2. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa perlu untuk diungkapkan guna menilai kewajaran transaksi tersebut.

3. Selisih nilai restrukturisasi entitas terjadi pada transaksi pada perusahaan yang sepengendali.

(14)

Anwar, Yusuf. 2004. Strategi Pengembangan Akuntan Dan Pasar Modal Indonesia.

Pidato Pembukaan Konvensi Nasional Akuntansi V 2004. Yogyakarta.

FCGI. 2001. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jilid II. Jakarta: FCGI.

Feliana, Yie Ke. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Transaksi dengan Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa terhadap Daya Informasi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi IX 2006. Padang. Hal. 1-28.

IAI (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.

KNKG, 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta: KNKG.

Rahmawati, Yacob Suparno dan Nurul Qomariyah. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktik Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX 2006.

Padang. Hal. 1-28.

Toha, Akhmad. 2004. Efektivitas Peranan Komite Audit Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kajian Ekonomi dan Keuangan. Vol. 8. No. 3. September 2004. Hal. 17-41.

Wallman, SMH (1996). The futura Accounting And Financial Reporting Part II; The Colorized Approach. Accounting Horizon, Vol. 10 No. 2, June, pp. 138-148.

Referensi

Dokumen terkait

Di masa pensiun, memang hidupku sederhana, bukan karena aku melarat dan tidak punya tabungan, tapi karena uangku akan kupakai untuk membiayai kegiatan

Ang bawat tao'y may karapatan sa kalayaan ng pagkukuro at pagpapahayag; kasama ng karapatang ito ang kalayaan at kuru-kuro nang walang panghihimasok at humanap, tumanggap at magbigay

Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang menggunakan insulin adalah jenis kelamin, usia, berat badan,

Setelah melalui proses observasi dan pendeskripsian naskah didapatkan keterangan bahwa tidak semua Sêrat Wulang Putri ataupun Sêrat Wulang Èstri sama dengan

Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah tindak lanjut rencana pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang memuat tujuan, sasaran,

Kuangkai merupakan puncak dari ritual kematian dalam Dayak Tonyooi Benuaq. Tujuan dari dilaksanakannya ritual kuangkai adalah untuk mengantarkan roh dari sanak saudara yang

Pada gambar di atas menunjukkan pada pemberian TDZ 0ppm (kontrol) memacu sistem perakaran dengan rata-rata jumlah akar 5,3 dan rata-rata panjang akar mencapai

Menunjukan hasil pengujian menggunakan alat dynotest yang berupa pebandingan daya antara motor standar dengan motor yang telah di bore up yang berhubungan dengan putaran