• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MA Al Asror di kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MA Al Asror di kota Semarang"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X

MA AL – ASROR

DI KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

DIAN NUR KHAYATI NIM. 3301401023

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN EKONOMI

(2)

ii Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Widiyanto, MBA,MM Drs. Suhantoyo

NIP. 132205936 NIP. 130795078

Mengetahui

Ketua Jurusan Ekonomi

Drs. Kusmuriyanto, M.Si.

(3)

iii Tanggal :

Penguji skripsi

Dra. Murwatiningsih, M.M. NIP. 130812919

Anggota I Anggota II

Drs. Widiyanto, MBA, MM Drs. Suhantoyo

NIP. 132205936 NIP. 130795078

Mengetahui: Dekan,

(4)

iv

dikutup atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2005

(5)

v

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ibu dan Bapak, muara kasih sayang yang takkan pudar oleh waktu.

2. Mas Agus dan Mbak Ida yang sering membantuku.

3. Dzaki dan Ulil yang selalu jadi ceriaku. 4. Kekasihku mas Joko susilo yang selalu

memberikan arti.

(6)

vi

Kata Kunci : Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi

Prestasi belajar ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi maka harus dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi dan optimalisasi interaksi antara faktor – faktor tersebut. Faktor – faktor tersebut meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber dan evaluasi. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah faktor– faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber dan evaluasi secara signifikan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MA Al - Asror tahun pelajaran 2004/2005.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Al – Asror tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 146 siswa. Pengambilan sampel yang berjumlah 95 siswa dilakukan dengan cluster random sampling. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber dan evaluasi. Variabel terikatnya yaitu prestasi belajar ekonomi siswa kelas X MA Al - Asror tahun pelajaran 2004/2005. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan metode analisis faktor.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor–faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber dan evaluasi secara signifikan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MA Al - Asror tahun pelajaran 2004/2005. Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi antar variabel yang melebihi 0.800, koefisien uji KMO dan Bartletts test dengan nilai signifikan 0%, dan nilai pada factor loading lebih dari 0,5. Kemudian pada pengelompokkan variabel terdapat 3 faktor yang terbentuk yaitu yang mempunyai nilai eigen > 1. Variabel yang mempunyai nilai componen lebih dari 0.5 akan berada pada pengelompokkannya. Dari hasil ini terbentuk 3 komponen yaitu komponen 1 (variabel sumber, bahan, komponen, tujuan), komponen 2 (variabel alat dan evaluasi) dan komponen 3 (metode).

(7)

vii

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh Studi Strata I guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi

pada Universitas Negeri Semarang.

Tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi baik dalam pelaksanaan

penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini, akan tetapi berkat dorongan,

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat penulis

selesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. DR. AT. Soegito, SH., MM., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Sunardi, MM., Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Drs. Kusmuriyanto, M.Si., Ketua Jurusan Ekonomi.

4. Drs. Widiyanto, MBA,MM., Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan saran, petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Suhantoyo, Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan saran,

petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dra. Murwatiningsih, MM., Dosen penguji yang telah menguji dan

memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Mukhaeromin, B.A, Kepala MA Al – Asror Semarang yang telah memberikan

(8)

viii

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semarang, Agustus 2005

(9)

ix

Halaman

HALAMAN JUDUL………..…i

PERSETUJUAN PEMBIMBING………..……ii

HALAMAN PENGESAHAN………iii

PERNYATAAN……….iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………..v

SARI………vi

PRAKATA………...………..vii

DAFTAR ISI……….…………..ix

DAFTAR TABEL………...xi

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR LAMPIRAN………..xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………..……….1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah……..……….…6

C. Tujuan Penelitian………...……….…..7

D. Kegunaan Penelitian………..……….…..7

E. Sistematika Skripsi………..….8

(10)

x

A. Populasi dan Sampel Penelitian………...31

B. Variabel Penelitian………...33

C. Metode Pengumpulan Data………..………….….33

D. Instrumen Penelitian………..…34

E. Metode Analisis Data……….….…..40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian……….44

B. Analisis Data………...47

C. Pembahasan……….………..51

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan………55

B. Saran………..55

DAFTAR PUSTAKA……….57

(11)

xi

TABEL Halaman

1 Data ketuntasan belajar………...5

2 Kelompok Populasi………....…32 3 Kisi-kisi Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar………….….….34 4 Hasil Uji Validitas Butir Kuisioner var independen (X)……...…….38 5 Hasil Uji Reliabilias Kuisioner Nilai Cornbach Alpha ………….…39 6 Klasifikasi Pembagian Kategori……….40

(12)

xii

Gambar Halaman

1 Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ………..12

(13)

xiii

Lampiran Halaman

1 Instrumen Uji Coba………59

2 Data hasil uji coba………..………64

3 Olah data uji validitas dan reliabilitas………65

4 Instrumen Penelitian……….…..66

5 Data hasil peneltian………71

6 Rekap ke tujuh variabel dependen……….…73

7 Deskripsi data penelitian………..…..74

8 Pengolah dan Data Penelitian (analisis faktor)……….…….75

9 Surat Ijin Penelitian………..….77

10 Surat telah melaksanakan penelitian……….……….78

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,

bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan,

diharapkan kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia

dapat ditingkatkan. Upaya meningkatkan sumber daya manusia dilakukan

melalui upaya sadar lewat jalur pendidikan formal mencakup pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan,

perubahan dan pembaharuan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pendidikan.

Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat

keberhasilan pendidikan adalah prestasi belajar siswa. Pada bidang ekonomi,

prestasi belajar siswa diharapkan dapat optimal. Untuk mencapai hal tersebut,

proses belajar mengajar yang diselenggarakan harus ditingkatkan dan

disempurnakan.

Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu

pengetahuan sosial diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal. Ekonomi

perlu difungsikan sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan kecerdasan,

kemampuan, dan ketrampilan siswa.

(15)

Isi pelajaran ilmu pengetahuan sosial memuat konsep utama “ scientific

literacy ” meliputi :

a. Concept level

Pengertian tentang konsep sebagai proses inkuiri.

b. Comprehensive level

mengungkapkan pengertian konsep dengan menggunakan bahasan yang

dapat dipahami orang lain.

c. Aplication level

proses berfikir dengan prosedur :

1. Mengamati dan menyeleksi

2. Mengklasifikasi

3. Berkomunikasi

4. Mengukur

5. Menyimpulkan

6. Membuat definisi operasional

7. Meneliti

d. Creatively level

Melakukan berbagai interaksi antara berbagai ketrampilan dan proses

mental yang kompleks

e. Attitude level

Mencapai pengorganisasian kecenderungan bertindak atas dasar aktivitas

(16)

f. Integration level

Mengintegrasikan seluruh kemampuan secara utuh dan mentransfer ke

dalam kehidupan nyata

( Wiryohandoyo dkk, 1998:18-19 ).

Sesuai dengan konsepnya tersebut, ekonomi merupakan ilmu yang

berhubungan erat dengan kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa

setiap manusia pasti mengamalkan ilmu ekonomi. Aspek kehidupan ekonomi

tidak dapat dikesampingkan.

Menurut Wiryohandoyo dkk ( 1998 : 51 ) ekonomi merupakan ilmu

yang mempelajari cara manusia mencukupi kebutuhan hidupnya,

meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik secara individu maupun

kelompok. Konsep – konsepnya yang bermanfaat antara lain : kelangkaan,

produksi, barang dan jasa, konsumsi, distribusi, pembagian kerja, pertukaran,

pendapatan, dan saling ketergantungan. Kontribusi yang berupan generalisasi

ilmu ekonomi adalah :

1. sebagian besar masyarakat modern melihat kesejahteraan ekonomi sebagai

tujuan yang diinginkan oleh anggota masyarakat dan secara universal

kemiskinan dinilai sebagai hal yang merendahkan martabat manusia

2. dalam dunia yang modern, saling ketergantungan antar bangsa

menimbulkan terjadinya pertukaran dan perdagangan berbagai kebutuhan

barang, jasa, dan informasi.

Maka dari itu, mata pelajaran ekonomi selayaknya mendapatkan perhatian

(17)

mengamalkan ilmu ekonomi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan.

MA Al–Asror merupakan salah satu sekolah menengah yang berada di

bawah kepemimpinan Departemen Agama. Mata pelajaran yang dipelajari

oleh siswanya lebih banyak daripada mata pelajaran yang dipelajari siswa

SMU. Tambahan mata pelajaran agama yang diberikan ada tiga mata pelajaran

dengan jumlah enam jam pelajaran. Sekitar 10% dari siswanya bertempat

tinggal di pondok pesantren dengan tujuan mempelajari agama lebih dalam.

Menurut Noehi Nasution, dan kawan-kawan dalam Djamarah

(2002:143), keluaran / output / prestasi belajar dapat ditentukan oleh proses

belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan baik

maka akan dihasilkan prestasi belajar yang baik pula. Proses belajar mengajar

akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila mengoptimalkan fungsi

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

MA Al-Asror mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan

prestasi belajar siswa. Diantaranya yaitu untuk mengoptimalkan prestasi

belajar ekonomi. Prestasi belajar ekonomi merupakan hasil dari kegiatan

evaluasi yang dilaksanakan setelah proses balajar mengajar mata pelajaran

ekonomi. Prestasi belajar ekonomi yang dicapai siswa dipengaruhi oleh faktor

– faktor tertentu. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi, maka

harus dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar ekonomi dan optimalisasi interaksi antara faktor – faktor

(18)

Namun kenyataan yang terjadi, prestasi belajar ekonomi yang dicapai

oleh siswa kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil evaluasi

yang telah dilaksanakan.

Data prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester I MA Al – Asror

tahun pelajaran 2004/2005 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1: Data ketuntasan belajar

KETUNTASAN BELAJAR

KELAS NILAI RATA –

RATA KELAS MINIMAL KLASIKAL

X – A 70.9 65% 90.3%

X – B 70 65% 94.7%

X – C 64.1 65% 41%

X – D 60.3 65% 11.4%

Sumber : Buku hasil belajar ekonomi siswa kelas X MA Al – Asror tahun

pelajaran 2004/2005

Dalam pembelajaran ekonomi, pola belajar yang digunakan adalah

pola pelaksanaan belajar tuntas. Menurut Wiryohandoyo dkk (1998 : 74)

ketuntasan belajar adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang

ditetapkan bagi setiap unit bahan ajaran baik secara perorangan maupun

kelompok. Taraf ketuntasan belajar minimal ini ditentukan oleh kebijakan

sekolah dengan memperhatikan kompetensi komponen pembelajaran. Dalam

mata pelajaran Ekonomi kriteria taraf penguasaan minimal ditentukan

berdasarkan kebijakan sekolah sebesar 65% dari materi setiap satuan bahasan

(19)

ketuntasan belajar mata pelajaran ekonomi siswa MA Al – Asror kelas X

tahun pelajaran 2004/2005 telah dicapai 90.3% siswa kelas X - A, 94.7%

siswa kelas X – B, 41% siswa kelas X – C dan 11.4% siswa kelas X – D.

Dengan demikian kelas X – A dan X – B sudah mencapai standart ketuntasan

belajar, sedangkan untuk X – C dan X – D belum memenuhinya.

Berdasarkan data diatas, prestasi belajar ekonomi siswa harus

ditingkatkan. Untuk mengoptimalkan prestasi belajar ekonomi siswa, pihak

sekolah bersama peneliti mencoba menggali tentang faktor–faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar ekonomi siswa. Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar ekonomi dapat berupa tujuan, bahan pelajaran,

kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber, dan evaluasi.

Dari pembahasan dan uraian di atas, perlu diadakan penelitian tentang

faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi. Untuk

menjawab persoalan tersebut penulis memandang perlu mengadakan

penelitian dengan judul : “ FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X MA

AL-ASROR DI KOTA SEMARANG “.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Upaya peningkatan prestasi belajar ekonomi dapat dilakukan dengan

optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi

(20)

berupa tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat,

sumber, dan evaluasi. Berdasarkan hal tersebut, maka timbul permasalahan :

“Apakah faktor-faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,

metode, alat, sumber, dan evaluasi secara signifikan merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MA

Al-Asror di kota Semarang?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui apakah faktor-faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, metode, alat, sumber, dan evaluasi secara signifikan

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi pada

siswa kelas X MA Al-Asror di kota Semarang.

D. Kegunaan Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

a.

Sebagai

masukan bagi MA Al-Asror agar lebih mengoptimalkan fungsi

dan interaksi dari faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

ekonomi.

b. Sebagai masukan bagi subjek belajar ( guru dan siswa ) agar dapat berperan

aktif dalam melaksanakan tugas pendidikannya

c. Sebagai masukan dalam penelitian – penelitian selanjutnya dengan variabel

(21)

E. Sistematika Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang menyeluruh dan memudahkan

dalam memahami isi skripsi ini, maka secara garis besar sistematika penulisan

skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu : (1) bagian pendahuluan,

(2) bagian isi dan (3) bagian penutup.

Bagian pendahuluan terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,

halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel, daftar lampiran dan abstraksi.

Bagian isi terdiri dari lima bab yang meliputi :

BAB I : Pendahuluan

Menjelaskan tentang alasan pemilihan judul, rumusan masalah,

penegasan istilah, tujuan, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

BAB II : Landasan Teori dan Hipotesis

Berisi landasan teori, kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB III : Metodologi Penelitian

Berisi populasi dan sampel, variabel penelitian, metode

pengumpulan data dan metode analisis data.

BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang objek penelitian, analisis data dan pembahasan.

BAB V : Penutup

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI PENELITIAN

A. Landasan Teori

1. Prestasi belajar

Prestasi belajar berarti penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru ( Tu’u, 2004:75 ).

Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika

mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di

sekolah.

2. Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya

karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan

atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau

angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas

siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya

(Tu’u, 2004:75).

Menurut Siman (1988 : 27) dikutip dari Sumaryani prestasi belajar

merupakan kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan

tes.

(23)

Dari definisi tersebut dapat diperoleh unsur prestasi belajar adalah sebagai

berikut :

1. Prestasi merupakan kecakapan yang nyata

2. Kecakapan tersebut dapat diukur secara langsung

3. Sebagai alat pengukur adalah tes

Jadi prestasi belajar ekonomi merupakan hasil yang dicapai siswa

berupa penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran ekonomi yang ditunjukkan dengan nilai tes ekonomi.

Menurut Sudjana (1989:28) belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan yang terjadi setelah proses belajar adalah perubahan yang

positif. Jadi subjek belajar akan mengalami perubahan tingkah laku

menjadi lebih baik setelah adanya pengalaman dan latihan.

Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang ( 1990 : 30 ) menyatakan

bahwa :

Hasil belajar harus memenuhi syarat – syarat, bahwa hasil belajar

merupakan :

1. Pencapaian tujuan belajar

2. Hasil dari proses yang disadari

3. Hasil dari latihan yang diujicoba atau disengaja

4. Perbuatan yang berfungsi mempengaruhi tingkah laku dalam kurun

(24)

Jadi hasil belajar adalah perbuatan yang merupakan pencapaian dari

tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya, proses yang disadari, dan

latihan yang telah diujicoba, yang berfungsi mempengaruhi tingkah laku

dalam kurun waktu tertentu.

Oemar Hamalik ( 2003 : 30 ) mengungkapkan bahwa :

Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek – aspek

tingkah laku manusia. Adapun aspek – aspek tersebut adalah :

1. Pengetahuan

2. Pengertian

3. Kebiasaan

4. Ketrampilan

5. Apresiasi

6. Emosional

7. Hubungan sosial

8. Jasmani

9. Etis atau budi pekerti

10.Sikap

Hasil belajar akan terjadi pada aspek – aspek tingkah laku manusia

sesuai dengan tujuan dan jenis belajar yang dilakukan.

Menurut Nasution, dan kawan-kawan dalam Djamarah (2002 : 141)

belajar bukanlah suatu aktivitas yang berdiri sendiri. Ada unsur lain yang

terlibat langsung di dalamnya, yaitu raw input, learning teaching process,

(25)

Gambar 2.1 : Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

Sumber : Djamarah (2002 : 142)

Dalam gambaran di atas disajikan gagasan, bahwa masukan mentah

(raw input ) merupakan bahan pengalaman belajar tertentu dalam proses

belajar mengajar ( learning teching process ) dengan harapan dapat

berubah menjadi keluaran ( output ) dengan kualifikasi tertenut. Di dalam

proses belajar mengajar itu ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan,

yang merupakan masukan dari lingkungan ( environmental input ) dan

sejumlah faktor instrumental ( instrumental input ) yang dengan sengaja

dirancang dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya keluaran

yang dikehendaki.

Dalam proses belajar mengajar tersebut akan diperoleh hasil belajar /

prestasi belajar. Dengan demikian komponen atau faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar akan mempengaruhi prestasi

belajar. Menurut Djamarah (2002 : 48) komponen / faktor tersebut

meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat,

sumber, dan evaluasi.

ENVIRONMENTAL INPUT

LEARNING TEACHING PROCESS

INSTRUMENTAL INPUT

(26)

2. Tujuan

Menurut Djamarah ( 1996 : 48) tujuan adalah suatu cita - cita yang

ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan

yang diprogramkan tanpa tujuan karena hal itu adalah suatu hal yang tidak

memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan itu akan

dibawa.

Dalam kegiatan belajar mengajar, tujuan adalah cita – cita yang ingin

dicapai dalam kegiatannya. Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran

adalah suatu cita – cita yang bernilai normatif. Dengan perkataan lain,

dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak

didik. Nilai – nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap

dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

Menurut Roestiyah dalam Djamarah ( 1996 : 49 ) dikatakan bahwa

suatu tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku

(performance) murid – murid yang kita harapkan setelah mereka

mempelajari bahan pelajaran yang kita ajarkan. Suatu tujuan pengajaran

mengatakan suatu hasil yang kita harapkan dari pengajaran itu dan bukan

sekedar suatu proses dari pengajaran itu sendiri.

Menurut Hamalik ( 2003 : 63 ), aspek tujuan instruksional adalah

yang paling utama, yang harus dirumuskan secara jelas dan spesifik karena

menentukan arah tindakan belajar dan mengajar. Tujuan – tujuan

(27)

diinginkan, dan karenanya harus dirumuskan secara operasional, dapat

diukur dan dapat diamati ketercapaiannya.

Jadi tujuan yang dimaksud adalah cita – cita yang hendak

diwujudkan yang berfungsi sebagai pedoman dalam kegiatan belajar

mengajar, bersifat normatif dan berpusat pada siswa.

Tujuan memiliki nilai yang sangat penting di dalam pengajaran.

Bahkan barangkali dapat dikatakan bahwa tujuan merupakan faktor yang

terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar. Nilai – nilai tujuan

dalam pengajarandi antaranya adalah sebagai berikut :

1. Tujuan pendidikan mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan

murid dalam proses pengajaran.

2. Tujuan pendidikan memberikan motivasi kepada guru dan siswa

3. Tujuan pendidikan memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru

dalam rangka memilih dan menentukan metode mengajar atau

menyediakan lingkungan belajar bagi siswa

4. Tujuan pendidikan penting maknanya dalm rangka memilih dan

menentukan alat peraga pendidikan yang akan digunakan

5. Tujuan pendidikan penting dalam menentukan alat / teknik penilaian

guru terhadap hasil belajar siswa

( Hamalik, 2003 : 80 )

Dengan demikian tujuan mempunyai nilai yang sangat vital dalam

(28)

Tujuan mempunyai jenjang dari yang luas dan umum sampai

kepada yang sempit / khusus. Semua tujuan itu berhubungan antara yang

satu dengan yang lainnya, dan tujuan di bawahnya menunjang tujuan di

atasnya. Bila tujuan terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak

tercapai, sebab rumusan tujuan terendah biasanya menjadikan tujuan di

atasnya sebagai pedoman. Ini berarti bahwa dalam merumuskan tujuan

harus benar – benar memperhatikan kesinambungan setiap jenjang tujuan

dalam pendidikan dan pengajaran.

Tujuan pendidikan dan pengajaran dapat di bagi menjadi empat

tingkatan atau jenjang sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang

hendak dicapai oleh tujuan itu. Tingkatan tujuan tersebut adalah

1. Tujuan pendidikan nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum dari sistem

pendidikan nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang dan

sangat luas dan menjadi pedoman dari semua kegiatan atau usaha

pendidikan di negara kita.

2. Tujuan lembaga pendidikan

Tujuan dari masing – masing lembaga pendidikan yang disesuaikan

dengan jenis lembaga dan untuk siapa lembaga itu disediakan.

3. Tujuan kurikuler

Kurikulum harus mempersiapkan anak didik untuk dapat berdiri

(29)

4. Tujuan mata pelajaran

Merupakan tujuan dari masing –masing mata pelajaran yang diajarkan

( Hamalik 2003 : 81 ).

Menurut Langeveld dalam Barnadib ( 1986 : 49 ) terdapat enam

macam tujuan di dalam pendidikan yang meliputi :

1. Tujuan Umum

Merupakan tujuan yang pada akhirnya akan di caapi oleh pendidik

terhadap anak didik

2. Tujuan Khusus

Merupakan penjelasan dari tujuan umum.

3. Tujuan Seketika ( Insidentil )

Merupakan tujuan tersendiri yang bersifat seketika ( momentil ).

4. Tujuan Sementara

Merupakan tempat sementara menuju ke tujuan umum.

5. Tujuan Tidak Lengkap

Tujuan ini mempunyai hubungan dengan aspek kepribadian manusia,

sebagai fungsi kerohanian pada bidang – bidang etika, keagamaan,

estetika dan sikap sosial daripada orang itu.

6. Tujuan Perantara ( Intermediair )

Tujuan ini sama dengan tujuan sementara, tetapi khusus mengenai

pelaksanaan teknis daripada tugas belajar.

Dari tiap jenjang dan jenis tujuan tersebut mempunyai hubungan yang

(30)

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel tujuan harus dirumuskan secara

jelas agar tujuan ini dapat dicapai secara optimal.

3. Bahan pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam

proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar

tidak akan berjalan. Karena itu guru yang akan mengajar pasti memiliki

dan menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan pada anak didik.

Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni

penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap

(Djamarah, 1996 : 50).

Menurut Suharsimi dalam Djamarah ( 1996 : 50 ) bahan pelajaran

merupakan inti yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, karena

memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak

didik.

Jadi bahan pelajaran merupakan substansi inti yang disampaikan

guru untuk dikuasai anak didik pada kegiatan belajar mengajar. Bahan

pelajaran ini terdiri dari bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran

pelengkap.

Maslow dalam Djamarah ( 1996 : 51 ) berkeyakinan bahwa minat

seseorang akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi

bahan pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak didik akan

(31)

Selayaknya guru mengerti dan memahami kebutuhan siswa dalam

memilih dan menyampaikan bahan pelajaran. Dengan demikian siswa

akan dapat termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selain

itu juga harus diperhatikan kelengkapan bahan pelajaran. Hal ini akan

dapat menambah pengetahuan ekonomi baru bagi siswa.

4. Kegiatan belajar mengajar

Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan.

Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses

belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua

komponen pengajaran dan akan menentukan sejauh mana tujuan yang

telah ditetapkan dapat tercapai (Djamarah, 1996 : 51).

Jadi kegiatan belajar mengajar merupakan pelaksanaan program

dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Proses ini

akan melibatkan semua komponen pengajaran. Tingkat efektifitas kegiatan

belajar mengajar akan membantu mewujudkan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai.

5. Metode

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang

(32)

Tujuan dan materi yang baik belum tentu memberikan hasil yang

baik tanpa memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan

dan materi tersebut.

Menurut Winarno dalam Djamarah ( 1996 : 53 ) faktor yang

mempengaruhi penggunaan metode mengajar adalah :

1. Tujuan yang berbagai jenis dan fungsinya

2. Anak didik yang berbagai tingkat kematangannya

3. Situasi yang berbagai keadaannya

4. Fasilitas yang berbagai kualitas dan kuantitasnya

5. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda – beda.

Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang

kedudukan metode yaitu :

1. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman ( 1988 : 90 ) adalah motif –

motif yang aktif yang berfungsinya, karena adanya perangsang dari

luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar

yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

Pada dasarnya penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan

dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

2. Metode sebagai strategi pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

(33)

terhadap bahan juga bermacam - macam. Hal ini memerlukan strategi

pengajaran yang tepat, salah satunya dengan pemilihan metode.

Menurut Roestiyah ( 1989 : 1 ) salah satu langkah untuk memiliki

strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien,

mengena pada tujuan yang diharapkan adalah harus menguasai teknik -

teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan

demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat

untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan

Guru sebaiknya menggunakan dan memanfaatkan metode secara

akurat yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar sehingga

dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan

pengajaran.

Macam – macam metode mengajar meliputi :

1. Metode proyek

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik

tolak dari suatu masalah kemudian dibahas dari berbagai segi yang

berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan

bermakna.

2. Metode eksperimen

Metode eksperimen ( percobaan ) adalah cara penyajian pelajaran

dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

(34)

3. Metode tugas dan resitasi

Metode resitasi ( penugasan ) adalah metode penyajian bahan dimana

guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik

secara individual maupun secara kelompok. Karena itu tugas diberikan

secara individual maupun secara kelompok.

Langkah – langkah dalam penggunaan metode tugas atau resitasi

adalah :

1. Fase pemberian tugas

2. Langkah pelaksanaan tugas

3. Fase mempertanggungjawabkan tugas

4. Metode diskusi

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa – siswa

dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau

berupa pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan

dipecahkan bersama.

5. Metode sosiodrama

Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam

hubungannya dengan masalah sosial.

6. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

(35)

atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya maupun

tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

7. Metode problem solving

Metode problem solving ( metode pemecahan masalah ) bukan hanya

sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,

sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lainnya

yang dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.

8. Metode karyawisata

Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan

mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah

untuk mempelajari/menyelidiki sesuatu.

9. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi

dapat pula dari siswa kepada guru.

10. Metode latihan

Metode latihan merupakan suatu cara yang baik untuk menanamkan

dan memelihara kebiasaan tertentu.

11. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan

untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang

suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan

(36)

Jadi metode mempunyai nilai yang sangat berarti dalam usaha

mencapai tujuan. Metode yang tepat dapat membantu membangkitkan

motivasi siswa, meniadakan verbalitas dan melatih belajar mandiri.

Dengan demikian pemilihan metode harus dilakukan secara tepat.

6. Alat

Menurut Marimba dalam Djamarah ( 1996 : 54) alat adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

Alat tersebut mempunyai fungsi yang meliputi alat sebagai perlengkapan,

alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat

sebagai tujuan.

Jadi alat merupakan sarana yang digunakan dalam pengajaran

untuk mencapai tujuan. Kelengkapan alat yang memadai dapat

mempermudah dalam memcapai tujuan.

7. Sumber pelajaran

Menurut Djamarah ( 1996 : 55 ) sumber belajar merupakan bahan /

materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal – hal

baru bagi si pelajar.

Dari sumber pelajaran ini akan dirumuskan materi pelajaran yang

akan disampaikan kepada siswa.

Menurut Winataputra dalam Djamarah (1996 : 57 ) terdapat

sekurang - kuramgnya lima macam sumber belajar, yaitu :

1. Manusia

(37)

3. Media massa

4. Alam lingkungan

a. Alam lingkungan terbuka

b. Alam lingkungan sejarah / peninggalan sejarah

c. Alam lingkungan manusia

5. Media pendidikan

Sumber pelajaran yang digunakan harus dipilih secara tepat sesuai

dengan kondisi kenyataan lingkungan. Hal tersebut akan mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih mudah memahami

isi sumber pelajaran yang dipelajari.

Jadi sumber belajar merupakan sumber dari materi pelajaran yang

akan disampaikan kepada siswa dan bersifat baru. Maka dari itu

hendaknya penggunaannya dilakukan secara tepat agar dapat menambah

pengetahuan ekonomi baru bagi siswa.

8. Evaluasi

Menurut Roestiyah dalam Djamarah ( 1996 : 58 ) evaluasi adalah

kegiatan mengumpulkan data seluas – luasnya, sedalam – dalamnya, yang

bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan

hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan

kemampuan belajar.

Aspek penilaian ( evaluasi ) merupakan aspek yang penting yang

berguna untuk mengukur dan menilai seberapa jauh tujuan instruksional

(38)

bagaimana tingkat keberhasilan sesuai dengan tujuan instruksional

tersebut.

Karena evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa,

maka evaluasi mempinyai fungsi sebagai berikut :

a. Untuk memberikan umpan balik ( feed back ) kepada guru sebagai

dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar serta mengadakan

perbaikan program bagi murid.

b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil

belajar dari setiap murid. Antara lain digunakan dalam rangka

pemberian laporan kemajuan belajar murid kepada orang tua,

penentuan kenaikan kelas, serta penentuan lulus tidaknya seorang

murud.

c. Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat,

sesuai dengan tingkat kemampuan ( dan karakteristik lainnya ) yang

dimiliki oleh murid.

d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan

belajar, nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan

kesulitan – kesulitan belajar yang timbul

( Djamarah, 1996 : 59 ).

Evaluasi ( penilaian ) mendapat tanggung jawab untuk

(39)

1. Fungsi Edukatif

Evaluasi adalah suatu subsistem dari sistem pendidikan yang bertujuan

untuk memperoleh informasi tentang keseluruhan sistem dan atau

salah satu subsistem pendidikan. Bahkan dengan evaluasi dapat

diungkapkan hal – hal yang tersembunyi dalam proses pendidikan.

2. Fungsi Institusional

Evaluasi berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input dan

output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu sendiri.

Dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami

kemajuan dalam proses belajar setelah mengalami proses

pembelajaran.

1. Fungsi Diagnostik

Dengan evaluasi dapat diketahui kesulitan masalah – masalah yang

sedang dihadapi siswa dalam proses atau kegiatan belajarnya.

2. Fungsi Administratif

Evaluasi menyediakan data tentang kemajuan belajar siswa, yang pada

gilirannya berguna untuk memberikan sertifikasi ( tanda kelulusan )

dan untuk melanjutkan studi lebih lanjut dan atau untuk kenaikan

kelas. Evaluasi juga digunakan untuk mengetahui kemampuan guru

dalam proses belajar mengajar, hal ini berdaya guna untuk kepentingan

(40)

3. Fungsi Kurikuler

Evaluasi berfungsi menyediakan data dan informasi yang akurat dan

berdayaguna bagi pengembangan kurikulum.

4. Fungsi Manajemen

Komponen evaluasi merupakan bagian integral dalam sistem

manajemen, hasil evaluasi berdaya guna sebagai bahan bagi pimpinan

untuk membuat keputusan manajemen pada semua jenjeng manajemen

( Hamalik, 2003 : 147 ).

Jadi evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan tidak

dapat diabaikan karena fungsi dan manfaatnya untuk mengukur dan

menilai prestasi siswa, sebagai dasar dalam program perbaikan, dan

sebagai dasar dalam pemecahan masalah kesulitan belajar.

B. Kerangka Berfikir

Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat beberapa tahap yang

harus dilaksanakan dengan baik agar dapat tercapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Tahap tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan evaluasi. Kegiatan evaluasi akan memberikan hasil yang disebut prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari

berbagai faktor yang telah disebutkan menurut beberapa ahli, umumnya tidak

jauh berbeda. Antara faktor – faktor tersebut saling terkait dan merupakan satu

(41)

Ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya

secara individu maupun kelompok mempunyai peranan yang sangat penting

bagi kehidupan.

Karena ekonomi mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas

bisnis ekonomi, maka pembelajaran ekonomi harus dilaksanakan dengan baik.

Dengan demikian tujuan pembelajaran ekonomi dapat tercapai dan ekonomi

dapat diterapkan dengan baik sehingga berguna bagi pemakainya.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, maka faktor – faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi meliputi :

1. Tujuan

Dengan perumusan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka

pembelajaran yang dilakukan akan terarah. Pada akhir kegiatan akan dapat

diketahui apakah tujuan yang ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Tujuan

ini sebagai dasar dalam kegiatan evaluasi, yang hasilnya adalah prestasi

belajar. Jadi prestasi belajar akan baik jika hasil yang dicapai sesuai

dengan tujuan yang telah ditentukan.

2. Bahan pelajaran

Prestasi belajar siswa diperoleh dari tingkat penguasaan siswa terhadap

bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Bahan pelajaran selayaknya disesuaikan dengan kebutuhan siswa agar

siswa dapat termotivasi dalam belajar. Dengan demikian akan dapat

(42)

3. Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar harus diusahakan dapat berjalan dengan efektif

agar prestasi belajar siswa dapat optimal.

4. Metode Pembelajaran

Terdapat beberapa alternatif metode pembelajaran yang harus dipilih dengan tepat. Metode pembelajaran yang tepat akan dapat membantu siswa mencapai prestasi belajar secara optimal.

5. Alat

Penggunaan alat akan dapat membantu mengoptimalkan prestasi belajar

siswa.

6. Sumber

Sumber pelajaran yang menarik dapat mengoptimalkan prestasi belajar

siswa.

7. Evaluasi

Evaluasi berguna untuk mengukur dan menilai pencapaian tujuan,

kemajuan belajar siswa, dan tingkat keberhasilan siswa. Pelaksanaan

evaluasi yang baik akan dapat menghasilkan prestasi belajar yang tepat.

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi

selayaknya diperhatikan secara komprehensif sehingga mampu

mengoptimalkan prestasi belajar ekonomi siswa.

Kerangka berfikir diatas dapat digambarkan dalam bentuk bagan

(43)

Gambar 2.2 : Kerangka berfikir

Sumber : Djamarah ( 2002 : 48)

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian bahwa faktor – faktor tujuan, bahan pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, metode, alat, sumber, dan evaluasi merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi. Tujuan

Bahan pelajaran

Kegiatan belajar mengajar

Metode

Alat

Sumber

evaluasi

Prestasi belajar

(44)

ditempuh dalam kegiatan penelitian. Langkah-langkah tersebut meliputi

menentukan populasi, sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data dan

metode analisis data.

A. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002 : 108 ) populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut Djarwanto (1996 : 107)

populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek ( satuan – satuan atau

individu – individu ) yang karakteristiknya dapat diduga.

Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi adalah keseluruhan

objek penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu dan hendak

diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Al – Asror

tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 146 siswa. Populasi terbagi

dalam tiga kelompok. Pengelompokkan tersebut berdasarkan tingkat

ketuntasan belajar siswa.

(45)

Tabel 3.1 : Kelompok Populasi

Kelompok Tingkat Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

I > 90 % 70

II 41 % 40

III 11.4 % 36

Sumber : Buku Prestasi Siswa

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2002 : 109 ). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel

digunakan tabel Krejcie (Sugiyono, 1999 : 63). Tabel ini disediakan

seperti pada lampiran. Dengan menarik garis dari jumlah anggota populasi

(146 orang) dari kanan ke kiri melewati garis vertikal taraf signifikan alfa

yang dipilih (dalam hal ini 5%), sehingga akan memotong garis vertikal

kiri sebagai penunjukkan prosentase yang dianjurkan. Penarikan garis ini

menunjukkan 65%. Jadi sample yang diambil adalah 146 orang x 65% =

95 orang. Teknik pengambilan sampel tersebut menggunakan cluster

random sampling, dimaksudkan tiap kelas yang terdiri dari 4 kelas akan

diambil masing-masing 65%. Hasilnya sebagai berikut:

Kelompok I : 0,65 x 70 siswa = 46 siswa.

Kelompok II : 0,65 x 40 siswa = 26 siswa.

Kelompok III : 0,65 x 36 siswa = 23 siswa.

(46)

B. VARIABEL PENELITIAN

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002 : 96 ) variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah faktor – faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar yang terdiri dari faktor tujuan, bahan

pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan

evaluasi.

2. Variabel terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar

ekonomi pada siswa kelas X MA Al – Asror tahun pelajaran 2004/2005.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Untuk mendapatkan data yang lengkap yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi, maka dalam penelitian ini digunakan

metode pengumpulan dat sebagai berikut :

1. Metode observasi

Meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh panca indera ( Arikunto, 2002 : 133). Metode ini

digunakan untuk mengetahui kondisi siswa, kegiatan belajar mengajar, alat

(47)

2. Metode angket atau kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal – hal lain yang ia ketahui ( Arikunto, 2002 : 128 ).

Dalam penelitian ini daftar pertanyaan tertulis diajukan dan diisi oleh

siswa kelas X MA Al – Asror tahun pelajaran 2004/2005.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Jenis Instrumen

Alat yang digunakan untuk pengukur variabel penelitian ini adalah

menggunakan angket. Hasil pengukuran variabel berupa data diperoleh

dengan menjabarkan indikator-indikator masing-masing variabel tersebut di

atas menjadi suatu pertanyaan yang akan diukur skalannya sesuai dengan

skala likert. Indikator-indikator dengan penjabaran ke item soal dapat

dirangkum sebagai berikut:

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

VARIABEL INDIKATOR NOMOR

(48)
(49)

Berdasar kisi-kisi tabel 3.2 tersebut di atas selanjutnya disusun

daftar pertanyaan sesuai dengan indikator dan nomor item soal seperti

tertulis. Rumusan item-item pertanyaan dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validtas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana

data yang terkumpul tidak menyinggung dan gambaran tentang variabel

yang dimaksud (Arikunto, 2002: 64 ) .

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

faktor dengan rumus product moment yang dikemukakan oleh Pearson,

yaitu :

rxy = Koefisien korelasi anatara skor item dan skor total ( validitas )

N = Jumlah subyek ( peserta test )

Σ x = Jumlah skor yang menjawab benar

Σ y = Jumlah skor total

(50)

Σ x2 = Jumlah kuadrat kor yang menjawab benar

Σ y2 = Jumlah kuadrat skor total

(Arikunto, 2002 : 70 ).

b. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa satu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002:

80).

Untuk menilai reliabel tidaknya instrumen dalam penelitian ini

digunakan rumus dengan teknik belah dua yaitu belah ganjil genap. Cara

penggunaannya adalah sebagai berikut :

a. Item – item dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pertama

benomor ganjil (X) dan item kedua bernomor genap (Y).

b. Pemberian skor pada angket tersebut.

c. Mencari korelasi total antara skor item bernomor ganjil dan item

bernomor genap dengan teknik korelasi pruduct moment dari Pearson.

Setelah korelasi antara X dan Y terhitung, kemudian digunakan

untuk menetapkan koefisien reabilitas dengan Spearman Brown, yaitu :

(51)

r1/2.1/2 =

r

xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

Selanjutnya untuk pengujian validitas instrumen dalam penelitian

ini menggunakan jasa komputer program SPSS

3. Hasil Uji Coba

Setelah angket lampiran 1 dibagikan pada responden, diperoleh data

dapat dilihat pada lampiran 2. Print out perhitungan uji coba validitas dan

reliabilitas dengan SPSS dapat dilihat pada lampiran 3. Untuk menentukan

valid dan tidak valid pertama dilihat nilai r tabel. Jumlah responden 25, nilai

product moment r tabel yang dilihat pada derajat kebebasan 25-1 =24 dan

taraf signifikan 5% diperoleh r tabel rtabel = 0,404. Pada output perhitungan

dengan komputer dilihat nilai corrected Item Total Correlation r hitung

(lihat lampiran 3). Apabila nilai rhitung lebih besar dari nilai r tabel maka

dikatakan item soal adalah valid, sebaliknya tidak valid. Berdasar uji coba

tersebut di atas dapat dirangkum per-item adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 : Hasil Uji Validitas Butir Kuisioner var independen (X)

(52)

Butir 14

Sumber : data primer (diolah)

Berdasar tabel 3.3 nampak butir soal nomor 15 dan 21 tidak valid.

Nomor yang tidak valid tersebut dalam penelitian nanti akan dianulir tidak

diikutkan dalam penelitian.

Tabel 3.4 : Hasil Uji Reliabilias Kuisioner Nilai Cornbach Alpha

Nama Variabel Koefisien split half

Keterangan

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

0,8156 Andal/reliable

Sumber : data primer (diolah)

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan nilai Guttman Split half

menghasilkan nilai koefisien seperti di atas. Nilai tersebut dicocokan dengan

nilai tabel korelasi product moment untuk derajat kebebasan n-1 yaitu 24

diperoleh nilai r tabel = 0,404. Nilai koefisien split half lebih besar dari nilai

(53)

Setelah diuji validitas dan reliabilitas semua instumen dijumpai

beberapa item soal yang tidak valid sehingga perlu dieliminasi. Penomoran

baru dilakukan setelah dieliminasi soal yang tidak valid. Terhadap instrumen

yang baru, akan digunakan untuk penelitian ada 28 butir. Setelah diberi

penomoran kembali dapat dilihat instrumen penelitian tersebut pada

lampiran 4. Dari 28 item soal tersebut mencerminkan 7 variabel (sesuai

kisi-kisi soal). Variabel tujuan X1 (item 1 s.d 4), variabel bahan pelajaran

X2 (item 5,6,7,8), varaibel kegiatan belajar mengajar X3 (item 9,10,11,12),

variabel metode X4 (item 13,14,15,16,17,18), variabel alat X5 (item 19, 20),

variabel sumber pelajaran X6 (item 21,22,23), variabel evaluasi X7 (item

24,25,26,27, 28).

E. METODE ANALISIS DATA

Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis

deskriptif dan model analisis faktor dengan menggunakan software SPSS

10.0.

Dalam analisis deskriptif akan dicari tentang kategori dan

homogenitas sebaran data.

Tabel 3.5 : Klasifikasi Pembagian Kategori

Kategori Nilai Rata-Rata

Jawaban Variabel Jumlah

Soal

Skor

Terendah

Skor

Tertinggi

Rendah Sedang Tinggi

(54)

X2 4 4 16 4-7 8-11 12-16

X3 4 4 16 4-7 8-11 12-16

X4 6 6 24 4-10 11-17 18-24

X5 2 2 8 2-3 4-5 6-8

X6 3 3 12 3-5 6-8 9-12

X7 5 5 20 5-9 10-14 15-20

Sumber : Tesis Sobari, 2004

Untuk menentukan homogenitas sebaran data dicari dengan

menanbah dan mengurangi nilai rata-rata dengan dua kali nilai standart

deviasi. Apabila nilai tersebut masih berada pada rentang skor terendah dan

skor tertinggi maka dikatakan variabel bersifat homogen.

Pada analisis faktor, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Xi = Bi1F1 + Bi2F2………..BimFm + Vi

µ

i

Keterangan:

Xi = Variabel ke – i yang dibakukan

Bim= Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada common

factor ke - m

Fm = Common factor ke - m

Vi = Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel i pada faktor unik ke - i

µ

i = Faktor unik variabel ke – i

(55)

1. Correlation Matrix (Uji idependensi =kebebasan)

Untuk perhitungan analisis faktor digunakan Program SPSS akan

dilakukan tehnik analisis tentang Bartlett’s Test of Sphericity. Analisis ini

merupakan uji hipotesis statistik yang digunakan untuk mengetahui kebebasan

antar item yang menjadi indikator suatu variabel. Analisis ini berguna untuk

menyatakan bahwa item-item yang menjadi indikator dari faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar tidak berkorelasi satu sama lain (kolinearitas).

Apabila terbukti ada item dari faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yang saling berkorelasi tinggi, maka tidak perlu dianalisis lebih lanjut

salah satunya, karena mencerminkan atas hal atau aspek yang sama. Apabila

terdapat koefisien korelasi (rxy) lebih besar dari 0,80, maka item tersebut

gugur.

2. Kaiser-Mayer-Olkin (KMO)

KMO mengukur kelayakan sampling, yaitu angka indeks yang

digunakan untuk menguji ketepatan analisis faktor dari faktor-faktor kinerja

produk. Apabila koefisien KMO > 0,50 atau dapat dilihat nilai sig <5% maka

hasil analisis tersebut tepat digunakan.

3. Communality

Analisis ini merupakan jumlah varian yang diberikan tiap-tiap item

yang menjadi indikator faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(56)

jauh suatu item (yang menjadi indikator faktor-faktor yang memperngaruhi

prestasi belajar) terukur mempunyai ciri yang dimiliki oleh item-item yang

lain. Koefisien communality cukup efektif apabila bernilai >50%.

4. Eigenvalue

Eigenvalue merupakan koefisien yang menunjukkan jumlah varian

yang berasosiasi dengan masing-masing faktor kinerja produk. Faktor yang

mempunyai nilai eigenvalue > 1 akan dimasukkan ke dalam model.

5. Factor Loading dan Rotasi

Factor loading merupakan besarnya muatan item. Suatu item akan

dapat dimasukkan sebagai indikator suatu faktor apabila mempunyai nilai

factor loading > 0,50. Untuk lebih mantap mengikutkan faktor-faktor pada

pengelompokkan dapat dilihat pada factor rotasinya. Suatu faktor apabila

mempunyai faktor rotasi > 0,5 maka factor tersebut masuk dalam indikator

(57)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Al – Asror

tahun pelajaran 2004/2005 yang berjumlah 146 siswa. Pengambilan sampel

yang berjumlah 95 siswa dilakukan dengan cluster random sampling.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel tujuan, bahan pelajaran,

kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber dan evaluasi.

1. Variabel Tujuan (X1)

Variabel Tujuan diukur dengan menggunakan angket dengan 4 item

(Lihat Lampiran 4). Hasil penelitian variabel tersebut setelah diambil skor

total pada setiap responden datanya dapat dilihat pada lampiran 6.

Dari skoring variabel tujuan dapat dideskripsikan bahwa nilai

rata-rata 11,51. Jadi rata-rata-rata-rata untuk variabel tujuan berada pada kategori tinggi

(artinya jawaban responden bersifat antusias tinggi dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada). Selanjutnya mengurangi dan menambah

nilai rata-rata dengan dua kali nilai standar deviasi diperoleh 8,83 dan

14,19. Nilai tersebut masih berada pada rentang nilai terendah dan nilai

tertinggi. Hal tersebut menunjukkan variabel tujuan bersifat homogen,

artinya jawaban responden bersifat menggerombol (tidak banyak berbeda)

dekat dengan rata-rata.

(58)

2. Bahan Pelajaran (X2)

Variabel bahan pelajaran diukur dengan menggunakan angket

dengan 4 item (Lihat Lampiran 4). Hasil penelitian variabel tersebut

setelah diambil skor total pada setiap responden datanya dapat dilihat pada

lampiran 6.

Dari skoring variabel bahan pelajaran dapat dideskripsikan bahwa

nilai rata-rata 11,69. Jadi rata-rata untuk variabel bahan pelajaran berada

pada kategori tinggi (artinya jawaban responden bersifat antusias tinggi

dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada). Kemudian mengurangi

dan menambah nilai rata-rata variabel bahan pelajaran dengan dua kali

nilai standar deviasi diperoleh 8,63 dan 14,75. Nilai tersebut masih berada

pada rentang nilai terendah dan nilai tertinggi. Hal tersebut menunjukkan

variabel bahan pelajaran bersifat homogen, artinya jawaban responden

bersifat menggerombol (tidak banyak berbeda) dekat dengan rata-rata.

3. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM = X3)

Variabel KBM dengan 4 item, rata-ratanya 12,6. Dengan cara yang

dengan sebelumnya untuk mengetahui kategori dan homogenitas data

dilakukan sebagai berikut:

Rata-rata sebesar 12,16 berada pada kategori tinggi (artinya jawaban

responden bersifat antusias tinggi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang ada). Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai rata-rata dengan

dua kali nilai standar deviasi diperoleh 8,64 dan 15,68. Nilai tersebut

(59)

menunjukkan variabel KBM bersifat homogen, artinya jawaban responden

bersifat menggerombol (tidak banyak berbeda) dekat dengan rata-rata.

4. Metode (X4)

Variabel metode dengan 6 item, rata-ratanya 19,58. Dengan cara

yang dengan sebelumnya untuk mengetahui kategori dan homogenitas data

dilakukan sebagai berikut:

Rata-rata sebesar 19,58 berada pada kategori tinggi (artinya jawaban

responden bersifat antusias tinggi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang ada). Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai rata-rata dengan

dua kali nilai standar deviasi diperoleh 16,08 dan 23,0. Nilai tersebut

masih berada pada rentang nilai terendah dan nilai tertinggi. Hal tersebut

menunjukkan variabel metode bersifat homogen, artinya jawaban

responden bersifat menggerombol (tidak banyak berbeda) dekat dengan

rata-rata.

5. Alat (X5)

Rata-rata sebesar 5,46 berada pada kategori sedang (artinya jawaban

responden bersifat antusias sedang dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada). Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai

rata-rata dengan dua kali nilai standar deviasi diperoleh 2,94 dan 7,96. Nilai

tersebut masih berada pada rentang nilai terendah dan nilai tertinggi. Hal

tersebut menunjukkan variabel alat bersifat homogen, artinya jawaban

responden bersifat menggerombol (tidak banyak berbeda) dekat dengan

(60)

6. Sumber Pelajaran (X6)

Variabel sumber pelajaran dengan 3 item, rata-ratanya 9,54.

Dengan cara yang dengan sebelumnya untuk mengetahui kategori dan

homogenitas data dilakukan sebagai berikut:

Rata-rata sebesar 9,54 berada pada kategori tinggi (artinya jawaban

responden bersifat antusias tinggi dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

yang ada). Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai rata-rata dengan

dua kali nilai standar deviasi diperoleh 7,0 dan 12,0. Nilai tersebut masih

berada pada rentang nilai terendah dan nilai tertinggi. Hal tersebut

menunjukkan variabel sumber belajar bersifat homogen artinya jawaban

responden bersifat menggerombol (tidak menyebar) dengan rata-rata.

7. Evaluasi (X7)

Rata-rata sebesar 13,89 berada pada kategori sedang (artinya

jawaban responden bersifat antusias sedang dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan angket). Selanjutnya mengurangi dan menambah nilai rata-rata

dengan dua kali nilai standar deviasi diperoleh 8,95 dan 18,83. Nilai

tersebut masih berada pada rentang nilai terendah dan nilai tertinggi. Hal

tersebut menunjukkan variabel evaluasi mempunyai sebaran data

homogen.

B. Analisis Data

Variabel yang diteliti yakni faktor yang mempengaruhi prestasi

(61)

dideskripsikan di atas yaitu variabel tujuan (X1), variabel bahan pelajaran

(X2), variabel kegiatan belajar mengajar (X3), variabel metode (X4), variabel

alat (X5), variabel sumber pelajaran (X6), dan variabel evaluasi (X7).

Variabel-variabel atau faktor-faktor tersebut akan diuji dengan menggunakan

analisis faktor dengan software SPSS 10.0., yaitu untuk menentukan faktor

mana saja yang berpengaruh dan faktor mana yang dominan berpengaruh.

1. Pengujian korelasi antar variabel

Untuk mengetahui apakah setiap variabel layak untuk diikutkan

dalam penelitian analisis factor, maka dilihat nilai korelasi antar

variabelnya. Oleh karena itu dapat diajukan pengujian hipotesis sebagai

berikut:

Ho: r = 0 artinya bahwa antar variabel tidak berkorelasi tinggi

H1: r ≠ 0 artinya bahwa antar variabel berkorelasi tinggi.

Perhatikan tabel korelasi pada lampiran 8. Dari tabel tersebut

menunjukkan tak satupun korelasi antar variabel (yang bukan dengan

dirinya sendiri) yang melebihi 0,800. Jadi Ho diterima, artinya proses

analisis factor dapat dilanjutkan dengan melibatkan semua variabel X1 s.d

X7.

2. Perhatikan tabel KMO and Bartlett’s Test

Untuk menentukan apakah pengolahan data layak dilanjutkan atau

dihentikan, digunakan uji KMO dan Bartlett’s test. Oleh karena itu dapat

(62)

Ho : KMO < 0.5 artinya bahwa sampel (variabel) belum memadahi

untuk dianalisis lanjut

H1: KMO > 0.5 artinya bahwa sampel (variabel) sudah memadahi

untuk dianalisis lanjut

Untuk menerima atau menolak hipotesis dapat dibaca pada hasil

output pengolahan data dengan SPSS yakni pada nilai sig (signifikan).

Karena nilai sig = 0,000 =0% kurang dari 5%, maka dikatakan signifikan

atau Ho ditolak, artinya pengujian layak untuk diteruskan.

3. Penyeleksian variabel melalui Communality

Untuk menentukan apakah suatu variabel perlu dimasukkan dalam

pengelompokkan factor yang mempengaruhi fariabel dependen atau perlu

dianulir (dibuang) terhadap suatu variabel maka dapat dibaca nilai ekstract

communalitinya. Perhatikan tabel Communality pada lampiran 8, yakni

pada kolom extraction. Terlihat pada kolom extration tak satupun yang

menunjukkan nilai kurang dari 0,500 (semuanya lebih dari 0,500). Jadi

pada langkah ini semua variabel tidak perlu dibuang (dieliminasi).

4. Pengelompokkan variabel

Pada uji selanjutnya adalah melakukan pengelompokkan variabel.

Ada berapa variabel harus di kelompokkan. Untuk keperluan hal tersebut

dapat dilihat nilai eigenvalue pada tabel total variance explained. Dari ke

7 variabel (komponen) yang dimasukkan dalam analisis faktor, terlihat

(63)

mempunyai nilai eigen > 1). Nilai eigen di bawah 1 tidak digunakan dalam

menghitung jumlah faktor yang terbentuk.

Untuk mengetahui masuk komponen mana variabel-variabel yang

ada didistribusi, yaitu dengan melihat nilai matrix komponen atau

sekaligus melihat nilai rotasinya.

5. Analisis Faktor Loading dan Rotasi

Dari Faktor loading diperkuat dengan rotasi dapat dilihat

pengelompokan untuk ke 3 faktor tersebut. Dari tabel Component matrix

nampak urutan pengelompokan tersebut. Dalam hal ini akan langsung

diambil pada pengelompokan setelah dilakukan rotasi. Pengelompokkan

variabel berdasar pada nilai komponen yang menunjukkan lebih dari

0,500. Variabel tersebut yang memiliki nilai komponen di atas 0,500

disitulah variabel tersebut berada pada pengelompokannya. Apabila

suatu variabel dalam satu baris tidak memiliki nilai komponen lebih dari

0,500 maka variabel tersebut dibuang (dianulir). Dari tabel rotasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel 4.2: Pengelompokkan komponen

Komponen 1 Komponen 2 Komponen 3

Sumber

Bahan

KBM

Tujuan

Alat

Evaluasi

(64)

Jadi varibel yang dianulir tidak ada. Semua variabel layak

dikelompokkan dalam komponen yang sesuai. Komponen-komponen

tersebut secara kesatuan menjadi suatu bentuk nama baru. Komponen 1

merupakan penyatuan dari variabel sumber, bahan pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, dan tujuan. Komponen 2 merupakan penyatuan dari

variabel alat dan evaluasi. Selanjutnya komponen 3 memuat hanya

variabel metode.

C. Pembahasan

Berdasar penjelasan hasil penelitian seperti diuraikan di atas dapat

dibahas sebagai berikut. Faktor-faktor yang dirancang mempengaruhi prestasi

belajar meliputi 7 variabel yaitu variabel tujuan, variabel bahan pelajaran,

variabel kegiatan belajar mengajar, variabel metode, variabel alat, variabel

sumber pelajaran, dan variabel evaluasi. Variabel tersebut dibuat dalam suatu

instrumen berbentuk angket yang masing-masing variabel disusun rata-rata 3

item soal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi secara

urut meliputi alat, metode, sumber, evaluasi, bahan, kegiatan belajar

mengajar, dan tujuan. Setelah dilakukan analisis faktor yakni

pengelompokkan faktor-faktor mana yang mempengaruhi prestasi belajar,

ternyata dari tujuh variabel dirampatkan menjadi 3 komponen. Untuk

komponen 1 meliputi penggabungan dari variabel sumber pelajaran, bahan

(65)

2 meliputi variabel alat dan variabel evaluasi, dan komponen 3 terdiri dari

variabel metode.

Semua faktor mencerminkan sebaran data bersifat homogen artinya

berdasar angket yang disebar jawaban responden bersifat homogen atau

mengelompok dimaksudkan jawaban satu dengan yang lain hampir tidak

berbeda. Jadi siswa-siswa MA bisa dikatakan mempunyai persepsi hampir

seragam terhadap sesuatu yang mendorong memperjuangkan belajar untuk

memperoleh prestasi belajar. Kekompakan itu tercermin pada tujuan mereka

dalam belajar, bahan-bahan yang digunakan untuk belajar, kegiatan mereka

dalam berinteraksi belajar, metode, alat dan sumber yang digunakan dalam

belajar, dan yang terakhir adalah bagaimana dalam mengevaluasi setelah

mereka belajar.

Terhadap kriteria kategori, mayoritas berada pada kategori tinggi,

kecuali dalam faktor alat dan faktor evaluasi. Dalam hal tujuan, memilih

bahan, melakukan kegiatan belajar mengajar, memilih metode belajar,

memilih sumber belajar mereka rata-rata bersemangat tinggi. Dalam hal

memilih alat dan melakukan evaluasi mereka cenderung sedang

menanggapinya. Hal ini dimungkinkan bahwa kegiatan untuk mata pelajaran

ekonomi merasa tidak membutuhkan alat praktikum yang bermacam-macam,

dan dalam hal evaluasi mereka mungkin beranggapan kegiatan itu merupakan

pekerjaan guru.

Komponen pertama meliputi sumber pelajaran, bahan pelajaran,

Gambar

Tabel 1.1: Data ketuntasan belajar
Gambar 2.1 : Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
Gambar 2.2 : Kerangka berfikir
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan definisi bahwa segitiga siku-siku merupakan segitiga yang besar salah satu sudutnya merupakan jumlah dari dua sudut lainnya, menjadi benar bila besar sudut keliling yang

Dalam hal ini semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang akan lebih mengerti tentang manfaat dan kegunaan, sehingga praktik penggunaan alat pelindung

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

Untuk mengetahui tingkat keandalan komponen masing-masing mesin, akan dilakukan perhitungan dari data mesin menggunakan fungsi keandalan yang sudah didapatkan pada

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Program pengukur field strength dan bit rate merupakan program yang bekerja untuk melakukan pengukuran nilai field strength dan bit rate berdasarkan data yang

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama