• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan Apgar Skor Bayi Baru Lahir Di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Dengan Apgar Skor Bayi Baru Lahir Di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR DI RSUD

NGUDI WALUYO WLINGI-BLITAR

SKRIPSI

Oleh:

SEPTI YASA AGUS FATMASARI 08060017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL TRIMESTER III

DENGAN APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR DI RSUD

NGUDI WALUYO WLINGI-BLITAR

SKRIPSI

Disusun Oleh :

SEPTI YASA AGUS FATMASARI

NIM. 08060017

Skripsi ini telah DisetujuiUntuk Diujikan

Pada Tanggal 24 Agustus 2013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini., M. Kep. NIP. UMM. 112.0501.0419

LEMBAR PENGESAHAN Pembimbing I,

Tri Lestari H., M.Kep. Sp. Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Pembimbing II,

(3)

HUBUNGAN KADAR HB IBU HAMIL DENGAN APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR DI RSUD NGUDI WALUYO WLINGI-BLITAR

SKRIPSI

Disusun Oleh :

SEPTI YASA AGUS FATMASARI NIM. 08060017

Diujikan Tanggal Juli 2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304 Penguji I,

Tri Lestari Handayani,M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji II,

Ledy Martha A, S. Kep. Ns.M.Kes

Penguji III,

Aini Alifatin, M. Kep NIP. UMM. 112.9311.0305

Penguji IV,

(4)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SEPTI YASA AGUS FATMASARI

NIM : 08060017

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi :Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III Dengan Apgar Skor

Bayi Baru Lahir Di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 24 Agustus 2013

Yang Membuat Pernyataan

Septi Yasa Agus Fatmasari

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya

saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Kadar Hb Ibu

Hamil Trimester III dengan Apgar Skor Bayi Baru Lahir di RSUD Ngudi Waluyo

Wlingi-Blitar”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku

pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Aini, M.Kep.,selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Ibu Ledy Martha Aridiana, S.Kep. Ns.M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan

materil serta memberikan kesempatan untuk menjadi yang lebih baik dan lebih

tinggi bagi terselesaikannya proposal ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

(6)

6. Direktur dan staf RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar yang telah memberikan

data sebagai studi pendahuluan proposal peneliti serta memberikan ijin

penelitian.

7. Responden Ibu hamil Trimester III dan Bayi baru lahir yang ada di dalam data

Rekam Medic.

8. Teman-teman PSIK A 2008 yang telah memberikan dukungan, kritik, serta saran

keapada saya selama proses penggarapan skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan

dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak

kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

para pembaca.

Malang, Juli

2013

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Intisar ... iv

Abstrak ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kehamilan ... 11

2.1.1 Definisi Kehamilan ... 11

2.1.2 Adaptasi Sistem Hematologis... 11

2.1.3 Metabolisme Besi Selama Kehamilan ... 16

2.2 Kehamilan Trimester III ... 19

2.2.1Definisi ... 19

2.2.2 Perubahan Pada Kehamilan ... 20

2.2.3 Perubahan Fisiologis... 20

2.2.4 Perubahan Psikologis Kehamilan ... 24

2.3 Anemia Pada Kehamilan ... 25

2.3.1 Definisi Anemia ... 25

(8)

2.3.3 Klasifikasi Anemia ... 26

2.3.4 Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil ... 27

2.3.5 Penyebab Anemia ... 27

2.3.6 Akibat Yang Ditimbulkan Anemia Pada Kehamilan ... 29

2.3.7 Diagnosis Anemia Pada Kehamilan ... 30

2.3.8 Efek Anemia Pada Kehamilan ... 31

2.3.9 Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada Ibu Hamil ... 31

2.4 Prevalensi Anemia ... 32

2.4.1 Terapi Anemia ... 33

2.4.2 Komplikasi Anemia ... 33

2.5 Pengertian Hemoglobin (Hb) ... 34

2.5.1 Kadar Hemoglobin (Hb) ... 35

2.5.2 Struktur Hemoglobin (Hb) ... 36

2.5.3 Manfaat Hemoglobin (Hb) ... 36

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin (Hb) ... 37

2.6.1 Metode Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) ... 39

2.7 Pengertian Apgar Skor ... 42

2.7.1 Kriteria Apgar Skor ... 42

2.7.2 Interpretasi Apgar Skor ... 43

2.7.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Skor Apgar ... 44

2.8 Bayi Baru Lahir ... 45

2.8.1 Pengertian Bayi Baru Lahir ... 45

2.8.2 Ciri-ciri Bayi Normal ... 45

2.8.3 Reflek reflek pada bayi setelah lahir ... 47

2.8.4 Reflek – Reflek Fisiologis ... 48

2.9 Hubungan Antara Kadar Hb dengan Apgar Skor ... 49

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 53

3.2 Hipotesis ... 55

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 56

4.2 Tempat & Waktu Penlitian ... 57

(9)

4.3.1 Populasi ... 57

4.3.2 Sampel ... 57

4.3.3 Karakteristik Sampel Penelitian ... 58

4.3.4 Variabel Penelitian ... 58

4.4 Definisi Operasional ... 59

4.5 Instrumen Penelitian ... 60

4.5.1Prosedur Pengumpulan Data ... 60

4.6 Analisa Data ... 61

4.6.1 Univariat ... 61

4.6.2 Bivariat ... 61

4.7 Prosedur Penelitian ... 58

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data ... 58

4.7.2 Analisa Data ... 58

4.8 Etika Penelitian ... 58

4.8.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 58

4.8.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 58

4.8.3 Kerahasiaan (Confidentality)... 59

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Sampel (Ibu Hamil Trimester III) ... 60

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 60

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ... 61

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 61

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan...62

5.1.5 Gambaran Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III ... 62

5.1.6 Gambaran Apgar Skor ... 63

5.2 Analisa Data ... 64

5.2.1 Analisis Data Hubungan kadar Hb Ibu Hamil Trimester III dengan Apgar skor ... 70

BAB VI HASIL PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden ... 66

6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 66

6.1.2 Karakteristik Berdasarkan Usia Kehamilan ... 67

(10)

6.2 Hubungan Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III Dengan Apgar Skor Bayi

Baru Lahir ... 68

6.3 Implikasi Keperawatan ... 70

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 71

BAB VII HASIL PENELITIAN 7.1 Kesimpulan... 73

7.2 Saran ... 74

7.2.1 Peneliti Selanjutnya ... 74

7.2.2 Bagi Peneliti ... 74

7.2.3 Bagi Institusi Pendidikan ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1Konsentrasi Hemoglobin ... 14

2.2Besi Dalam Hemoglobin ... 18

2.3 Batas Kadar Hemoglobin ... 36

2.4 Batas Normal Kadar Hemoglobin ... 36

2.5 Lima Kriteria Apgar Skor ... 43

2.6 Interpretasi Skor Apgar ... 43

4.4 Definisi Operasional ... 60

5.1 Karakteristik Sampel (Ibu Hamil Trimester III) ... 68

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 68

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan ... 68

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 69

5.1.4 Gambaran Kadar Hb Ibu Hamil Trimester III ... 69

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1Perubahan Volume Darah Selama Kehamilan ... 13

2.2 Rata-rata Konsentrasi Hemoglobin ... 14

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Penelitian ... 78

2. Data Penelitian Usia Responden, Usia Kehamilan, Pendidikan Responden

serta Apgar Skor dan kadar Hb... 79

3. KarakteristikUsia ibu, Usia kehamilan, Pendidikan dan Pekerjaan ... 82

4. Hubungan antara Hb ibu hamil Trimester III dengan Apgar Normal Bayi

Baru Lahir ... 84

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2002). Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Arikunto, (2006). Penyajian Data. Jakarta: Salemba Medika

Arini, (2012). Karakteristik Umur. Jakarta: Salemba Medika

Arifin, (2006). Kecukupan Gizi Ibu Hamil. Jakarta: EGC

Arisman, (2002). Batas-batas Kadar hb. Jakarta: Salemba Medika

Arisman, (2008). Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Salemba Medika

Backhtiar, dkk (2007). “Penelitian Mengenai Hubungan Antara Hb ibu dengan perinatal outcome menunjukkan ibu dengan anemia akan meningkatkan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian intra uterin dan skor Apgar rendah”. Universitas sumatera Utara

Bachyar, (2002). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hb. Jakarta: PT Bina Pustaka

Bakta, (2007). Komposisi Besi dalam darah. Jakarta: Salemba Medika

Beck, (1995). Penyebab Anemia. Jakarta: Salemba Medika

Berendes, (1966). Penilaian Apgar Skor. Jakarta : EGC

Bobak, (2005). Fisiologi Kehamilan. Jakarta: Salemba

Brackoppp, (1999). Penyajian Data. Jakarta: Salemba Medika

Brooker, (2001). Buku Ajar Hematologi. Jakarta: EGC

Costil, (1998). Buku Ajar Pengertian Hb. Jakarta: Salemba Medika

Cunningham, (2006). Adaptasi Sistem Hematologis. Jakarta: EGC

Depkes R.I, (2000). Klasifikasi Anemia. Jakarta: EGC

Depkes R.I, (2002). Penilaian Skor Apgar. Jakarta: Salemba Medika

Depkes R.I, (2003). Pengaruh Kadar Hb Terhadap Skor Apgar. Jakarta: EGC

Depkes R.I, (2005). Penggolongan Hb Saat Hamil. Jakarta: EGC

(15)

Faisal, (2009). Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Grinspun, (2005). Implikasi Keperawatan. Jakarta: EGC

Journal of Nursing, (2010). http://www.scribd.com/doc/20736382/Apgar Score(Diakses pada tanggal 12 April 2013)

( E.Journal of Nursing, (2009). E. Jurnal. Com/doc/Apgar Score and Haemoglobin. (Diakses pada tanggal 24 juli 2013)

Jumirah, dkk (1999). Efek Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: EGC

Loper, (1992). Perubahan Faktor Pembekuan. Jakarta: Salemba Medika

Manuaba, (2004). Fakto-Faktor Penyebab Anemia. Jakarta: EGC

Manuaba, (2010). Klasifikasi Anemia. Jakarta: EGC

Marjono, (1992). Reflek-reflek Pada Bayi. Jakarta: PT Bina Pustaka

Mitayani, (2009). Perubahan Dalam Kehamilan. Jakarta: EGC

Mochtar, (1998). Dampak Anemia Dalam Kehamilan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Nursalam, (2003). Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Prawirohardjo, (2002). Kriteria Apgar Skor. Jakarta: Salemba Medika

Prawirohardjo, (2004). Pengenceran Darah Saat Hamil. Jakarta: EGC

Pusdiknakes, (2003). Buku Saku Bayi Baru Lahir. Jakarta: PT Bina Pustaka

Rehman, dkk (2005). “ Penelitian Mengenai Anemia dan BBLR “. Universitas Sumatera Utara

Rustam, (1998). Reflek-reflek Fisiologis Bayi. Jakarta: EGC

Saifuddin, (2002). Buku Saku Pengertian Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC

Saifuddin, (2006). Buku Saku Pemeriksaan Kadar Hb. Jakarta: EGC

Saminem, (2009). Perubahan Dalam Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Saraswati, dkk (1998). “ Peneltian Anemia dan BBLR “. Undip

(16)

Shabuni, (1995). Kehamilan Dalam Islam. Jakarta: PT Bina Pustaka

Shinta, (2005). Buku Ajar Pembahasan Hb. Jakarta: PT Bina Pustaka

Soeharyo, dkk (1999). Dampak Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Salemba Medika

Soedarmo, (2010). Prevalensi Anemia. Jakarta: EGC

Soeprono, (1998). Dampak Anemia Dalam Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Sohimah, (2006). Gejala Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Salemba Medika

Suhardjanto, (1993). Prevalensi Anemia. Jakarta: Salemba Medika

Sunita, (2001). Struktur Hb. Jakarta: EGC

Sunita, (2007). Hb Menurut Kelompok Umur. Jakarta: EGC

Sulistyoningsih, (2011). Fisiologis Ibu Hamil. Jakarta: EGC

Varney, (2007). Perubahan Psikologis Saat Kehamilan. Jakarta: EGC

WHO,(2010). Definisi Anemia. Jakarta: Salemba Medika

Widayanti, (2008). Buku Ajar Hb. Jakarta: PT Bina Pustaka

Wiknjosastro, (2002). Buku Ajar Perubahan Psikologis Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Wiknjosastro, (2002). Anemia dn Kadar HB. Jakarta: PT Bina Pustaka

Wirahadikusuma, (1999). Pencegahan Dan Penaggulangan Anemia. Jakarta: Salemba Medika

Wirakusumah, (1999). Klasifikasi Anemia. Jakarta: EGC

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin

dibawah 11 gr%. Anemia dalam kehamilan disebabkan karena banyaknya wanita

yang memulai kehamilan dengan cadangan makanan yang kurang. Saat kehamilan

zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan sebelum hamil.

Zat besi pada wanita hamil dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel darah merah,

janin dan placenta, dimana anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai

ialah anemia akibat kekurangan zat besi, hal ini dapat disebabkan karena kurang

masuknya unsur zat besi dalam makanan (Wirakusumah, 1999).

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darahnya

kurang dari 12 gr%,sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan

kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5

gr% pada trimester II, Anemia dalam kehamilan yang di sebabkan karena

kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Darah

akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau

hipervolemia. akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang di bandingkan dengan

bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah.Perbandingan tersebut

adalah sebagai berikut:plasma 30%,sel darah 18% dan hemoglobin 19%.

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah di mulai sejak kehamilan 10 minggu

dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu

(18)

2

Menurut Manuaba (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

anemia adalah kurang gizi atau malnutrisi, kurang zat besi dalam diit, malabsorbsi,

kehilangan darah yang banyak, penyakit kronik, parietas, usia ibu hamil dan

tingkat sosial ekonomi rendah. Wanita hamil di nyatakan anemia apabila Hb

kurang dari 11 gr%, dengan klasifikasi, bila Hb 9-11 gr% di kategorikan anemia

ringan, Hb 7-8 gr% dikategorikan anemia sedang dan Hb kurang dari 7 gr%

dikategorikan sebagai anemia berat dan gangguan pada janin (abortus,

dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian peri natal, dan lain-lain).

Menurut World Health Organization (WHO) angka kematian ibu di negara

berkembang yang disebabkan oleh anemia dalam kehamilan mencapai angka 40%.

Penyebab kematian ibu tidak langsung antara lain anemia, kurang energi kronis

(KEK) dan keadaan “4 terlalu” yaitu : terlalu muda, terlalu tua, sering melahirkan

dan banyak anak. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Indonesia

tahun 2004 kejadian anemia ibu hamil sebanyak 50%, sedangkan target tahun

2004 angka kejadian anemia 50% (Ikatan Bidan Indonesia, 2004). Sedangkan

catatan Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun 2006 angka kejadian anemia pada ibu

hamil 55% dari target 50% (Wirakusumah, 1999).

Soeprono (1998) menyebutkan bahwa dampak anemia pada kehamilan

bervariasi keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan

kehamilan (abortus, partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia,

atonia, partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi

rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stres kurang, produksi ASI rendah), dan

gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian peri

(19)

3

Kadar hemoglobin ibu hamil trimester III yang rendah dan tinggi dapat

mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat/kecil untuk masa kehamilan (Wang

J, 2007). Trimester III kehamilan memang merupakan masa dimana terjadinya

pertumbuhan janin yang lebih cepat dibandingkan trimester sebelumnya

(Cunningham, 2006). Pada kehamilan trimester III kebutuhan oksigen dan

volume darah semakin meningkat karena jumlah serum lebih besar dari pada

pertumbuhan sel darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur kehamilan

32 minggu. Serum darah (volume darah) bertambah 25-30%, sedangkan sel darah

merah bertambah 20%, curah jantung akan bertambah 30%. Namun, peningkatan

volume darah terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan

peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin akibat

hemodilusi.Menurut Manuaba (1998), bahwa kurangnya hemoglobin akan

berakibat pada berkurangnya kemampuan absorbsi dan transportasi oksigen ke

berbagai jaringan, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim yang menghasilkan persalinan dengan

prematuritas tinggi, BBLR, cacat bawaan, kelahiran dengan anemia, intelegensia

rendah, nilai Apgar yang rendah dan lebih fatal lagi adalah kematian janin.

Bayi baru lahir atau neonatus meliputi umur 0-28 hari kehidupan pada masa

neonatus ini sangat rawan karena memerlukan penyesuaian fisiologis agar bayi di

luar kandungan dapat hidup sebaik-baiknya.Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir

melalui proses kelahiran sampai usia 4 minggu,dengan usia gestasi 38-42 minggu

dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan

ekstrauterin.pada saat adaptasi tersebut terjadi ganguan-gangguan yang berpotensi

(20)

4

meliputi tentang cara menjaga kehangatan bayi (mencegah hipotermi),cara

menyusui yang benar,cara mencegah infeksi dan jadwal pemberian imunisasi

(Pusdiknakes,2003)

Apgar Score (Nilai Apgar) dikenalkan oleh Dr. Virginia Apgar pada

tahun(1953-1958), Dr. Virginia memberikan suatu cara untuk mengevaluasi status

kardiopulmonal (Jantung-Paru) dan neurologis segera setelah bayi lahir. Nilai

Apgar memungkinkan pengkajian untuk mengetahui perlu tidaknya resusitasi

dilakukan dengan cepat. Nilai Apgar tidak hanya dipakai untuk menentukan kapan

penolong memulai tindakan tetapi juga lebih banyak berkaitan untuk memantau

kondisi bayi dari waktu ke waktu. Jika ternyata terjadi penyulit atau gangguan

kondisi pada bayi baru lahir, maka nilai tampilan dari tiap-tiap menit kehidupan

bayi dapat dijadikan tolak ukur perkembangan kondisi vital bayi baru lahir

berikutnya (Berendes, 1966).

Setiap penilaian diberi angka 0, 1,2. Dari hasil penilaian tersebut dapat

diketahui apakah bayi normal (vigorous baby = nilai apgar 7-10), asfiksia ringan (nilai

apgar 4-6), asfiksia berat (nilai apgar 0-3). Penilaian ini perlu untuk mengetahui

apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung

(Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour)

dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam kateter

ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan (Prawirohardjo, 2002).

Nilai Apgar merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi bayi baru lahir. Instrumen ini membantu menentukan kebutuhan

intervensi segera dan apabila terjadi masalah maka nilai Apgar dapat dijadikan

(21)

5

langkah-langkah yang segera harus diambil. Pengkajian ini menilai kemampuan

laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan

Hasil penelitian Jumirah, dkk (1999). Menunjukkan bahwa ada hubungan antara

kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan berat bayi lahir, di mana semakin tinggi

kadar Hb ibu semakin tinggi berat badan bayi yang dilahirkan.

Sedangkan penelitian Saraswati, dkk (1998). Menemukan bahwa anemia pada

batas 11 gr/dl bukan merupakan risiko untuk melahirkan BBLR. Hal ini mungkin

karena belum berpengaruh terhadap fungsi hormon maupun fisiologis

ibu.Penelitian yang dilakukan oleh Suhardjanto (1993), memperlihatkanadanya

perbedaan frekuensi asfiksia neonatorum pada ibu yang anemia dan tanpa anemia,

dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa ada hubunganterjadinya

asfiksia neonatorum dengan anemia ibu hamil, dimana resiko terjadinyaasfiksia

neonatorum pada ibu anemia sebesar 1,29 kali dibanding ibu tanpaanemia. Studi

oleh Bakhtiar, dkk (2007), mengenai hubungan antara hemoglobin ibu dengan

perinatal outcome menunjukkan ibu dengan anemia akan meningkatkan kejadian

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian intra uterin dan skor Apgar yang

rendah. Studi mengenai efek ibu dengan anemia terhadap fetaloutcome seperti skor

Apgar dan berat lahir, oleh Rehman, dkk (2005), menunjukkan bahwa ibu hamil

dengan anemia (Hb<11g/dl) melahirkan bayi dengan BBLR, angka mortalitas

tinggi dan mempunyai skor Apgar yang berbeda secara signifikan dengan bayi

yang di lahirkan dari ibu tidak anemia (HB>11 g/dl).

Setelah di lakukan studi pendahuluan di Rekam Medik RSUD Ngudi Waluyo

Wlingi-Blitar yang terletak di jalan Dr. Sucipto No.5 Wlingi kota Blitar.

(22)

6

data Neonatus sekitar 60 ibu yang melakukan persalinan pada periode september

2012 yang berjumlah 120. Dari jumlah data tersebut peneliti hanya mengambil

sampel 60 ibu hamil dengan kadar Hb yang rendah dan normal. Serta Bayi baru

lahir yang memiliki Apgar skor yang rendah dan normal yang di gunakan sebagai

perbandingan antara Skor Apgar yang normal dan yang rendah. RSUD Ngudi

Waluyo Wlingi-Blitar adalah pusat rujukan dari berbagai Rumah Sakit bersalin dan

Puskesmas yang ada di kota Blitar. Adapun beberapa bantuan Pelayanan

Kesehatan Masyarakat yang tersedia di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar yaitu

JAMPERSAL sekitar 50%, ASKES 30%, dan JAMKESMAS 20%.

Berdasarkan teori tersebut, peneliti sangat tertarik untuk meneliti sejauh mana

hubungan antara kadar Hb ibu hamil Trimester III dengan apgar skor bayi baru

lahir. Karena sejauh ini kebanyakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih

menitik beratkan pada dampak kadar Hb Trimester III yang menyebabkan anemia

akan berpengaruh pada kejadian BBLR dan bukan pada apgar skor ketika bayi

baru lahir. Sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitiaan tentang

“Hubungan kadar Hb ibu hamil Trimester III dengan Apgar skor pada bayi baru

lahir”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut : “ Bagaimana Hubungan kadar Hb Ibu hamil Trimester

III dengan Apgar skor Bayi baru lahir di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.1.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan kadar HB ibu hamil Trimester III dengan

(23)

7

1.1.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mendeskripsikan gambaran kadar Hb ibu hamil Trimester III Di

RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar

2. Untuk mendeskripsikan gambaran Apgar skor Bayi baru lahir Di RSUD

Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar

3. Untuk menganalisis hubungan kadar Hb ibu hamil Trimester III dengan

Apgar skor Bayi baru lahir di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Bagi Masyarakat (Ibu Hamil)

Manfaat penelitian ini bagi ibu Hamil adalah diharapkan dapat

memberikan informasi tentang kadar HB selama kehamilan dan bahaya bagi

ibu hamil yang memiliki kadar HB yang tidak normal maka akan mengalami

anemia yang dapat mengganggu janinnya yang di lihat dari pengukuran Apgar

skornya yang di ukur setelah bayi di lahirkan.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Di harapkan petugas kesehatan dapat memotivasi ibu – ibu hamil agar

rajin memeriksakan kesehatan,kadar HB selama kehamilan dan kandungannya

untuk mencegah dampak burukterjadinya anemia atau komplikasi lain selama

kehamilan terhadap janinnya yang di lihat dari pengukuran Apgar skornya.

3. Bagi perawat komunitas

Dengan adanya penelitian ini di harapkan perawat komunitas dapat

memberikan pengetahuan dengan cara penyuluhan tentang dampak

(24)

8

pengukuran nilai Apgar skor pada bayi kepada ibu-ibu hamil yang ada di

lingkungan komunitas. Dan Bagi Posyandu dengan adanya penelitian ini di

harapkan kader-kader posyandu dapat mengetahui dampak dari rendahnya

kadar Hb pada ibu hamil Trimester III terhadap pengukuran nilai apgar

skornya, sehingga dapat menyampaikannya kepada ibu-ibu hamil yang datang

ke posyandu.

4. Bagi Pendidikan

Memberikan informasi guna menambah wawasan keilmuan khususnya

bagi keperawatan maternitas sehingga dapat dijadikan bahan masukan

penelitian mendatang.

5. Bagi Profesi

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberi tambahan informasi bagi

perkembanganilmukeperawatankhususnya bagi perawat maternitas tentang

perlunya meningkatkan kadar Hb bagi ibu hamil.

1.5 KEASLIAN PENELITIAN

1. Azlin (2006) hubungan skor apgar dengan kadar glukosa darah di hitung

menggunakan statistik pearson chi-square,bermakana apabila nilai p<0,05.hasil

terdapat 32 bayi kurang bulan terdiri dari 17 anak laki-laki, 15 perempuan dan

32 bayi cukup bulan terdiri dari 15 laki, 17 perempuan.skor apgar menit

pertama rat-rata(6,7±0,8) pada kelompok kurang bulan dan(7,1±1,6) pada

kelompok cukup bulan. (6,7±0,8) pada kelompok kurang bulan dan

(8,6±1,2) pada kelompok cukup bulan dan rerata kadar glukosa darah

masing-masing (87,6±22,4) mg/dL pada bayi cukup bulan,dan (99,2±30,3)

pada bayi kurang bulan. Terdapat hubungan terbalik yang sangat lemah antara

(25)

9

kurang bulan dengan p=0,001.Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh penulis adalah pada variable dependennya.

2. Lie dkk (2010) Penelitian kohort yang dimuat di BMJ pada pertengahan tahun

2010 ini membahas asosiasi antara skor Apgar 5 menit dan kejadian cerebral

palsy (CP) pada bayi dengan berat lahir normal maupun bayi dengan berat

lahir rendah. Subjek adalah bayi-bayi yang lahir antara tahun 1986-1995, lahir

tunggal, terdaftar di catatan kelahiran Norwegia, dan hidup sampai dengan

umur 1 tahun atau lebih. Data kasus CP diperoleh dari catatan kasus CP di

Norwegia untuk bayi kelahiran 1986-1995 yang diperoleh dari seluruh

departemen pediatri dari rumah sakit-rumah sakit di Norwegia. Keluaran

yang diamati adalah kejadian CP sebelum usia 5 tahun. Di antara mereka

didapatkan 988 anak (0.18%) yang didiagnosis CP sebelum usia 5 tahun.

Secara keseluruhan, ditemukan kasus CP sebanyak 11% (39 dari 369 anak)

pada riwayat kelahiran dengan skor Apgar kurang dari 3. Sedangkan kasus CP

hanya ditemukan sebanyak 0.1% (162 dari 179.515 anak) dari grup dengan

riwayat skor Apgar 10 (odds ratio 53, 95% CI, 35-80). Untuk anak-anak

dengan berat badan lahir normal (2500 gram atau lebih), kejadian CP lebih

banyak ditemukan pada grup dengan skor Apgar kurang dari 4 daripada skor

Apgar lebih dari 8 (odds ratio 125, 95% CI, 91-170). Sedangkan odds ratio

untuk anak dengan berat badan lahir rendah adalah 5 (95% CI, 2-9). Skor

Apgar yang rendah memiliki asosiasi paling kuat dengan kejadian

kuadriplegia/kelumpuhan empat ekstremitas (odds ratio 137untuk skor

(26)

10

Dari data di atas, Lie dkk menyimpulkan bahwa skor Apgar yang

rendah berhubungan sangat kuat dengan kejadian CP. Dengan

mengasumsikan bahwa skor Apgar dapat dijadikan tolak ukur vitalitas bayi

segera setelah lahir, peneliti menduga CP tampaknya disebabkan oleh faktor

yang berkaitan dengan penurunan vitalitas bayi. Perbedaan dengan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

(8) Dalam hal ini terjadi kekosongan anggota pengurus PPDI Provinsi, pengisiannya dilalarkan oleh Rapat Pengurus PPDI Provinsi dan hasilnya dilaporkan kepada Musyawarah

ditambah zona baru) sehingga agak sulit digunakan karena umumnya pada masa yang akan datang selalu ada pertumbuhan zona baru. • Pergerakan intra zona ( i = d)

Pemberian methanil yellow per oral dengan dosis 4200 mg/kgBB/hari, 2100 mg/kgBB/hari, dan 1050 mg/kgBB/hari selama 30 hari memberikan perbedaan yang bermakna dalam

Interaksi perlakuan konsentrasi ekstrak bawang putih dan konsentrasi ekstrak lengkuas memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf p&lt;0,01 terhadap total

dengan cara perdebatan yang terbaik, yakni dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan. 40 Demikianlah dialog yang seharusnya terjadi

BNI berupaya menjadi Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi the bank of choice dengan

SKL Ekspor Impor Page 29 Terkait dengan kursus dan pelatihan Ekspor Impor Level IV sesuai KKNI, maka. pembelajaran lampau yang dapat diakui sebagai bagian dari

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Information Technology Relatedness dalam Mempengaruhi Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di