• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Anemia Defisiensi Besi Ibu Hamil Terhadap Kadar T3, T4 Dan TSH Bayi Baru Lahir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Anemia Defisiensi Besi Ibu Hamil Terhadap Kadar T3, T4 Dan TSH Bayi Baru Lahir"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI IBU HAMIL TERHADAP KADAR T3, T4 DAN TSH BAYI BARU LAHIR

T E S I S

SURATMIN 077103008/IKA

PROGRAM MAGISTER KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI IBU HAMIL TERHADAP KADAR T3, T4 DAN TSH BAYI BARU LAHIR

T E S I S

Untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) dalam program Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi Kesehatan Anak

pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

SURATMIN 077103008/IKA

PROGRAM MAGISTER KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : Pengaruh Anemia Defisiensi Besi pada Ibu terhadap Kadar T3,T4 dan TSH Bayi Baru

Lahir Nama Mahasiswa : Suratmin

Nomor Induk Mahasiswa : 077103008

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak

Menyetujui Komisi Pembimbing

( dr. H. Hakimi, SpA(K)) Ketua

( dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K)) Anggota

Ketua Program Magister Ketua TKP-PPDS

Prof. dr. H. Munar Lubis,SpA(K) dr. H. Zainuddin Amir,SpP(K)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 09 Juni 2010

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : dr. H. Hakimi, SpA(K) ... Anggota :

1. dr. Hj. Melda Deliana , SpA(K) ..……… 2. Prof. dr. Hj. Bidasari Lubis, SpA(K) .……… 3. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) ..………

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas

akhir pendidikan keahlian di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-USU /

RSUP H. Adam Malik Medan.

Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala

kerendahan hati, penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua

pihak untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyatakan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pembimbing utama dr. H. Hakimi, SpA(K), dan dr. Hj. Melda Deliana,

SpA(K) yang telah memberikan bimbingan, bantuan, serta saran-saran

yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian

tesis ini.

2. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter Spesialis Anak FK-USU dan dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K), selaku

(6)

nasehat dan bimbingan kepada penulis hingga selesainya penulisan

tesis ini.

3. Prof. dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu

Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan

periode tahun 2003-2007 dan dr. H. Ridwan M. Daulay, SpA(K), selaku

Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP

H. Adam Malik Medan periode tahun 2007–2010 yang telah memberikan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

4. Prof. Dr. dr. Hj. Bidasari Lubis, SpA(K), dr. Muhammad Ali, SpA(K), dr. H.

Emil Azlin, SpA, dr. Hj. Bugis Mardina Lubis, SpA, dr. Nelly Rosdiana,

SpA, dr. Selvi Nafianti, SpA, dr. Siska Mayasari Lubis, SpA, dr. Muara

P.Lubis, SpOG, serta seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu

Kesehatan Anak FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dan RSU Dr.

Pirngadi Medan, yang telah memberikan sumbangan pikiran, membantu

saya dalam menyelesaikan penelitian dan penulisan tesis ini.

5. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. dr. H. Chairuddin Lubis, DTM&H,

SpA(K) dan Prof. DR. Dr .H. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSC(CTM),

SpA(K), serta Dekan FK-USU yang telah memberikan kesempatan untuk

mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK- USU.

6. Direktur RSUP H. Adam Malik Medan, RSU Dr. Pirngadi Medan yang

(7)

7. Teman- teman yang ikut dalam penelitian, dr. Susilowati, Mked (Ped),

SpA, Anna Triana, Fellycia, Olga Rasiyanti, terima kasih yang sudah

membantu dalam proses penelitian hingga penilitian selesai.

8. Teman-teman seangkatan yang tidak mungkin bisa saya lupakan,Hanry

Anta, Athahillah, Tri Faranita, Fera Wahyuni, Amalia Utami Putri,

Mahrani, Fitriyanti, Ari Kurniasih, Syarifah, dan Dewi Sari. Selalu berusaha

untuk saling menjaga dan mendukung dalam suka dan duka, terima

kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.

9. Teman sejawat PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU, serta semua pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan

dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.

Teristimewa untuk Istri tercinta Cahaya Purnama Sari, kedua ananda

tersayang Ratu Mutiara Raudhatul Jannah dan Raja Gani Rizky Sani

Althafah , terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan

tanpa kenal lelah yang telah diberikan selama penulis menempuh

pendidikan. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan

rahmat, rezeki, dan karunia Nya buat kita semua.

Kepada yang tercinta orangtua saya,Yahman dan Alm. Ruminten, serta

kedua mertua saya H. Boyman dan Hj. Nurjannah yang tidak putus putusnya

mendoakan serta memberi restu sehingga memberi kelancaran bagi saya

selama menempuh pendidikan. Terima kasih juga kepada Seluruh saudara

(8)

Syamsuri dan Ayu) serta saudara ipar saya (Surya Hajar, Surya Darma,

Muchtar dan Putri) maupun teman-teman yang selalu mendoakan,

memberikan dorongan, motivasi, bantuan moril dan materil selama penulis

mengikuti pendidikan ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kasih

sayang dan karuniaNya kepada kita semua dan segala budi baik yang telah

diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Yang Maha

Kuasa.

Akhirnya, penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Medan, Juni 2010

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Persetujuan Pembimbing iii

Ucapan Terima Kasih v

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xi

Daftar Gambar xii

Daftar Singkatan dan Lambang xiii

Abstrak xiv

BAB 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Hipotesis 2

1.4. Tujuan Penelitian 2

1.5. Manfaat Penelitian 2

BAB 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Patofisiologi kelenjar tiroid 4

2.2. Hubungan hematologis ibu dan janin 5

2.3. Metodologi pemeriksaan kadar T3T4 dan TSH pada neonatus 5

2.4. Kerangka konseptual 8

BAB 3. Metodologi 3.1. Desain Penelitian 9

3.2. Tempat dan Waktu 9

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 9

3.4. Perkiraan Besar Sampel 9

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 10

3.6. Persetujuan / Informed Consent 11

3.7. Etika Penelitian 11

3.8. Cara Kerja 11

3.9. Identifikasi Variabel 12

3.10. Definisi Operasional 12

(10)

BAB 4. Hasil 14

BAB 5. Pembahasan 20

BAB 6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan 27

6.2. Saran 27

Ringkasan 28

Daftar Pustaka 30

Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Orang tua 32

2. Lembar Persetujuan 33

3. Lembar Kuesioner dan Data Khusus Bayi 34

4. Persetujuan Komite Etik 35

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Karasteristik sampel penelitian 15

Tabel 2. Hubungan antara Hb ibu,ferrtin ibu dengan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Mekanisme TPO 5

Gambar 2. Kerangka konseptual 8

(13)

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

cm : centimeter ml : mililiter Hb : hemoglobin Ht : hematokrit

gr : gram

mg : miligram

gr% : gram persen

mmol/L : milimol per liter g/dL : gram per deciliter % : persen

ml/kg : mililiter per kilogram kgbb : kilogram berat badan SD : standar deviasi S : simpang baku mm3 : milimeter kubik RSU : rumah sakit umum DM : diabetes mellitus SC : sectio caesarian

RCT : randomized controlled trial

EDTA : ethylenediamine tetra acetic acid

SPSS : statistic package for the social sciences CI : confidence interval

n : jumlah subyek / sampel

Zα : deviat baku normal untuk α

Zβ : deviat baku normal untuk β

X1-X2 : perbedaan klinis yang diinginkan (clinical judgement)

P : tingkat kemaknaan

≥ : lebih besar dari atau sama dengan > : lebih besar dar

(14)

ABSTRACT

.

Background Prevalence of iron deficiency anemia in infants is associated to the prevalence of iron deficiency anemia in pregnancy. There are many factors that influence the prevalence of iron deficiency anemia in infants. A baby of anemic mother has lower haemoglobin level than non anemic mother. Several studies were suggested that iron deficiency anemia in neonate can influence the work of thyroid peroxydase (TPO) enzyme to produce thyroid hormones. A study reported that iron deficiency anemic mothers had lower thyroxine (T4) and triidothyronine (T3) concentrations, and this condition can influence haemoglobin level and thyroid function in newborn.

Objective To determine the effects of iron deficiency anemia during pregnancy to newborn’s T3, T4, and TSH level.

Methods A cross-sectional study in determining effects of iron deficiency anemia during pregnancy to newborn’s T3, T4, and TSH level was performed in September to December 2009 in two public hospitals, enrolled newborns with the criteria (term, single pregnancy, labor, birth weight ≥2500-4000, APGAR score ≥7). Mother’s blood was taken for complete blood count, T3, T4, and ferritin level to get the baseline data of iron deficiency anemia. The newborn was placed onto the mother’s abdomen before the umbilical cord was cut, and then the haematocrit, haemoglobin, ferritin, T3, T4, and TSH level were measured from the umbilical blood vein in 24 hours of life.

Results The average of T3, T4, and TSH level of 40 newborns whose mother’s were iron deficiency anemia, were 2.23 nmol/L (SD 1.20 nmol/L), 8.54 ug/dL (SD 6.18 ug/dL), 15.45 uIU/mL (SD 3.95), respectively. Several babies had anemia with hemoglobin level <14 g%. There was no significant relationship between iron deficiency anemia during pregnancy with T3 (P= 0,96), and TSH (P=0,294) level of the newborn, but significant relation present in T4.

Conclusion There was no significant relationship between iron deficiency anemia during pregnancy with T3 and TSH level of the newborn, but significant relation present in T4.

(15)

xv

PERNYATAAN

PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA IBU HAMILTERHADAP KADAR KADAR T3, T4 DAN TSH BAYI BARU LAHIR

T E S I S

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka

Medan, Juni 2010

(16)

RINGKASAN

Prevalensi ADB pada bayi tidak terlepas dari prevalensi ADB pada ibu hamil.

Metabolisme hormon tiroid pada ibu hamil berubah secara signifikan pada

penderita ADB. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami ADB dan kadar

hormon tiroid yang rendah akan memiliki kadar hormon tiroid yang rendah.

Penelitian dilakukan di dua Rumah sakit di Medan dengan sampel

sebanyak 40 orang bayi setelah menyingkirkan faktor ekslusi pada ibu hamil

dan bayi..Metode yang digunakan cross sectional, data yang dikumpulkan

diolah dan dianalisis menggunakan program computer SPSS versi 15.0

Untuk melihat hubungan antara ADB pada ibu hamil dengan kadar T3, T4, dan

TSH bayi baru lahir digunakan uji t independen.

Dari hasil penelitian didapat hubungan yang signifikan antara Hb ibu

hamil terhadap kadar T4 bayi baru lahir, tetapi tidak terdapat hubungan yang

sifnifikan antara kadar Hb ibu dengan kadar T3 dan TSH bayi baru lahir.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat perkembangan psikomotorik dan

(17)

SUMMARY

Prevalence of iron deficiency anemia (IDA) in infant is associated with the

prevalence of iron deficiency anemia of the mother. Thyroid hormone

metabolism changes in pregnant woman with iron deficiency anemia. Mother

with IDA or low thyroid level will deliver a baby with low thyroid level.

The cross sectional study was conducted at two government hospitals

in Medan, the eligible samples consisted of 40 newborn babies. The data

was collected and analyzed, using SPSS versi 15.0. The correlation between

iron deficiency anemia in the pregnant woman and T3, T4 and TSH level of

the newborn were analyzed using t-test independent.

This study concluded that there is a significant correlation between

hemoglobin level of pregnant woman and T4 level of their newborn babies, but

there is no significant correlation between hemoglobin level of pregnant

woman, and T3 and TSH level of newborn. Further study is needed to

analyze the psychomotoric and psychosocial development in the newborn of

(18)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Prevalensi anemia defesiensi besi (ADB) pada bayi tidak terlepas dari

prevalensi ADB pada wanita hamil. Data Survei Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT) tahun 2001 menunjukkan prevalensi ADB pada wanita hamil 40.1%.

Banyak faktor risiko yang dapat mempengaruhi prevalensi ADB pada bayi

yang dilahirkannya. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita anemia

mempunyai kadar hemoglobin yang lebih rendah dibandingkan bayi yang

lahir dari ibu yang tidak menderita anemia.1-3

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam

darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah

kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau

kadar <10.5 gr% pada trimester II.1-3

Hurrel dalam satu studi melaporkan anemia defisiensi besi yang terjadi

pada neonatus dapat mempengaruhi enzim Tyroid Peroksidase ( TPO) dalam

menghasilkan hormon tiroid.4 Beberapa studi melaporkan pada ibu yang

menderita ADB berdampak dalam menghasilkan konsentrasi plasma

thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) ibu dan juga akan mempengaruhi

kadar Hb dan fungsi tiroid bayi yang dilahirkan.4-7

Metabolisme hormon tiroid ibu hamil berubah secara signifikan pada

(19)

besi dan kadar hormon tiroid yang rendah akan memiliki kadar hormon tiroid

yang rendah oleh karena hormon tiroid ibu tidak seluruhnya melewati sawar

plasenta.8-10

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah penelitian :

apakah ADB pada ibu saat hamil menyebabkan penurunan kadar T3 ,T4, dan

peningkatan Tyroid Stimulating Hormone (TSH ) pada bayi baru lahir ?

1.3. Hipotesis

ADB pada ibu saat hamil menurunkan kadar T3 ,T4, dan meningkatkan kadar

TSH pada bayi baru lahir.

1.4. Tujuan

1. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh ADB pada ibu hamil

terhadap kadar T3 ,T4, dan TSH pada bayi baru lahir .

2. Mengevaluasi tumbuh kembang bayi dengan ibu yang menderita ADB

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Di bidang akademik/ilmiah: meningkatkan pengetahuan peneliti di

bidang endokrinologi, khususnya mengenai pengaruh ADB ibu hamil

(20)

3

1.5.2. Di bidang pelayanan masyarakat : meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan pada bayi, khususnya pencegahan ADB pada ibu hamil dan

manfaat pemeriksaan T3, T4, dan TSH pada bayi baru lahir dan

mencegah gangguan pertumbuhan pada anak.

1.5.3. Di bidang pengembangan penelitian : memberi data awal kepada

Divisi Perinatologi, Endokrinologi, Pedsos dan tumbuh kembang dan

Departemen Obstetri dan Ginekologi, tentang pengaruh ADB ibu hamil

(21)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Patofisiologi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid fetus berasal dari endodermal ”foregut”. Perkembangannya

mulai dari dasar faring yang mengadakan profilasi dan invaginasi, kemudian

bermigrasi ke inferior sampai ke daerah kartilago tiroid dan sisanya

membentuk duktus tiroglosus. Pada usia 7 minggu kelenjar tiroid menjadi dua

lobus. 5,9

Pada kehamilan 10 sampai 12 minggu, tiroid janin mampu

mengkonsentrasikan yodium dan mensintesis iodotironin. Pada saat yang

sama, kelenjar hipofise janin mengandung TSH. Serum T4 janin meningkat

secara progesif dari pertengahan kehamilan sampai sekitar 11.5 µg/dL saat

cukup bulan. Kadar T3 janin rendah sebelum 20 minggu dan kemudian secara

bertahap meningkat sampai sekitar 60 ng/dL saat cukup bulan. Kadar T3

sangat tinggi pada janin (250 ng/dL pada 30 minggu) dan turun sampai 150

ng/dL saat cukup bulan. Kadar TSH serum secara bertahap meningkat

sampai 10 µU/mL saat cukup bulan. Sekitar sepertiga T4 ibu melewati sawar

plasenta ke janin.10,11

Tiroid diatur oleh TSH, suatu glikoprotein yang diproduksi dan

disekresi oleh kelenjar hipofise anterior. Hormon ini mengaktifkan adenilat

siklase pada kelenjar tiroid. Hormon-hormon tiroid meningkatkan konsumsi

(22)

Hormon-hormon bebas memasuki sel, tempat T4 dapat dikonversi menjadi T3

dengan deionisasi. T3 intraseluler kemudian masuk nukleus untuk melekat

pada reseptor hormon tiroid. 10,12,13

Gambar 1 . Mekanisme TPO

2.2. Hubungan Hematologis Ibu dan Janin

Pada ibu hamil, volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara

fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume

darah ibu mengalami peningkatan yang dimulai sejak trimester pertama

kehamilan dan meningkat pesat selama trimester kedua, kemudian

peningkatan perlahan terjadi selama trimester ketiga sampai keadaan stabil

selama beberapa minggu terakhir kehamilan.9,13

Wanita hamil yang menderita ADB berpotensi mengalami gangguan

dalam menghasilkan hormon tiroid dan memiliki komplikasi pada

(23)

hipertensi pada saat hamil, kerusakan plasenta, dan masalah pada bayi yang

dilahirkannya. 8

Metode Pemeriksaan Kadar T3,T4, dan TSH pada Neonatus

Metode-metode untuk mengukur semua hormon tiroid dalam serum tersedia :

T4, T4 bebas, T3, T3 bebas, dan diiodotironin. T3 tidak aktif secara metabolik

(3,5’, 3’-triiodotironin) juga ada dalam serum. Usia harus dipertimbangkan

dalam menginterpretasi hasil, terutama pada neonatus. 7,13,14

Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan T3,T4, dan TSH melalui

vena umbilikal sama baiknya jika dilakukan dengan skrining yang dilakukan

dengan kertas saring. Di Indonesia darah diambil melalui tusukan kecil pada

salah satu tumit bayi, lalu diteteskan beberapa kali pada suatu kertas saring

(kertas Guthrie) dan setelah mengering dikirim ke laboratorium. Pada

penelitian sebelumnya di India dilaporkan hasil pemeriksaan T4 dan TSH

melalui tali pusat. Pengukuran TSH dan T4 bebas yang dikumpulkan melalui

tali pusat dapat membantu diagnosis gangguan fungsi tiroid bayi baru lahir.14

Nilai normal untuk indeks bervariasi antara laboratorium karena kadar

T4 dan T3 sering ditentukan oleh berbagai metode kit dan kalkulasi serta

ekspresi indeks yang bervariasi antara laboratorium. Hb meningkat seiring

dengan bertambahnya usia gestasi. Pada bayi cukup bulan, nilai hemoglobin

tali pusat adalah 16.8 g/dL (14 sampai 20 g/dL). Bayi akan mengalami

(24)

dari kondisi relatif hipoksia dalam kandungan menjadi hiperoksia pada saat

lahir. Pada Hb yang rendah akibat defisiensi besi mempengaruhi kerja

hipotalamus-hipofise-tirod dalam menghasilkan kadar T3,T4, dan TSH. 7,15-18

Pada suatu penelitian yang dilakukan terhadap tikus, kekurangan zat

besi memiliki sistem tiroid yang kurang responsif, seperti pada perubahan

konsentrasi TSH, T4, dan T3. Pada beberapa studi dikatakan wanita hamil

yang mengalami anemia defisiensi besi akan mengalami gangguan

metabolisme tiroid.4,17,18 Hal tersebut juga didukung oleh Hou dkk (2000)

melaporkan hubungan antara kadar serum ferritin ibu dengan pertumbuhan

fetus yaitu ibu dengan kadar serum ferritin rendah mempunyai hubungan

yang kuat dengan terjadinya pertumbuhan fetus terhambat, diduga juga

faktor hormon tiroid berperan.17

Anemia defisiensi besi memberikan metabolisme tiroid dengan

beberapa mekanisme. Dengan menggunakan mekanisme inkubasi in vitro,

Hurrel menemukan bahwa aktifitas deiodinase tidak berefek pada besi.8

Metabolisme tiroid dapat dibandingkan dengan defisiensi besi melalui anemia

dan rendahnya transportasi Oksigen sama dengan kejadian hipoksia tiroid.

Defisiensi besi mempengaruhi gangguan defisiensi iodine melalui perubahan

kontrol susunan syaraf pusat terhadap metabolisme tiroid atau melalui

modifikasi ikatan T3. Satu studi memperkirakan bahwa terjadi hubungan

mekanisme antara (TPO), metabolisme iodin dan anemia defisiensi

(25)

8

2.3. Kerangka Konseptual

TPO TPO

Gambar 2. Kerangka konseptual

= yang diamati dalam penelitian

Kadar T3, T4, TSH bayi baru lahir

Axis hipotalamus-hipofise-tiroid Anemia defisiensi besi

bayi

T3,T4 ibu hamil

(26)

BAB 3. METODOLOGI

3.1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah cross sectional untuk menilai pengaruh ADB

pada ibu hamil terhadap kadar T3,T4, dan TSH pada bayi baru lahir.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP.H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan

(bekerjasama dengan bagian Obstetri dan Ginekologi). Waktu penelitian

dilaksanakan dari Desember 2009 sampai Februari 2010

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi target adalah semua bayi yang lahir cukup bulan. Populasi

terjangkau adalah populasi target yang lahir di RS.H. Adam Malik dan RSUD.

Pirngadi Medan selama periode penelitian. Sampel adalah populasi

terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4. Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan rumus sampel tunggal untuk estimasi proporsi

suatu populasi :21

(27)

n =besar sampel masing-masing kelompok.

Zα = deviasi baku normal =1.96 ( untuk α = 0.05)

d = tingkat ketepatan absolut yang ditetapkan = 0.3

n= 1.962 x0.4 x 0.6 0.32

Dari hasil perhitungan diperoleh besar sampel minimal 40 orang.

3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi

1. Neonatus cukup bulan lahir secara partus spontan

2. Berat badan lahir 2500 sampai 4000 gram

3. Skor Apgar menit pertama ≥ 7

4. Ibu menderita ADB

5. Mendapat persetujuan dari orang tua (Informed Consent) Kriteria Eksklusi

1. Ibu menderita diabetes, preeklamsia / eklamsia, hipertensi, dan mendapat diazepam atau oksitosin untuk induksi persalinan

2. Kelainan kongenital mayor

(28)

4. Trauma lahir : hematoma sefal, perdarahan subaponeurosis, dan

caput succedaneum

5. Ibu menderita hipoalbuminemia

3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan/ Informed Consent

Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah

dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai pemeriksaan kadar T3, T4,

dan TSH bayi baru lahir. Formulir penjelasan terlampir dalam usulan

penelitian ini.

3.7. Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.

3.8. Cara Kerja

1. Melakukan pendataan awal terhadap ibu hamil yang menderita ADB dengan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, ferritin,T3 dan T4 dan

albumin

2. Melakukan penilaian Apgar score pada saat bayi dilahirkan.

(29)

4. Melakukan pengambilan sampel darah sebanyak 2 cc dari vena umbilikal 24 jam pertama setelah lahir dengan spuit dan dimasukkan ke dalam

tabung vaccutainer berisi EDTA

5. Darah segera dikirim ke laboratorium patologi klinik Thamrin untuk dilakukan pengukuran kadar T3, T4 dan TSH bayi.

6. Pemeriksaan menggunakan alat Cobas 6000, buatan tahun 2007, dan telah mengalami kalibrasi sebanyak 2 kali.

3.9. Identifikasi Variabel

Variabel bebas Skala

Hb pada ibu hamil numerik

Serum ferritin pada ibu hamil numerik

Albumin ibu hamil numerik

T3 dan T4 ibu hamil numerik

Variabel tergantung Skala

Kadar T3 numerik

Kadar T4 numerik

Kadar TSH numerik

3.10. Definisi Operasional

1. Anemia pada ibu menurut WHO : kadar hemoglobin (Hb) dalam

(30)

13

2. Anemia pada bayi usia 0-3 hari menurut WHO : kadar hemoglobin (Hb)

dalam darahnya kurang dari 14 gr%.

3. Hipotiroid pada neonatus : kadar T3 < 1.3 nmol/L, kadar T4 < 6,5µg/dL ,

dan kadar TSH > 20 mIU/mLa

4. Hipoalbuminemia pada ibu hamil : kadar albumin dalam darahnya

kurang dari 3.5 g/dL.

5. Persalinan spontan : persalinan dengan presentasi belakang kepala

tanpa menggunakan alat-alat.

6. Usia kehamilan: dihitung dari hari pertama haid terakhir dengan

menggunakan rumus Naegel atau New Ballard Score dari bayi yang

dilahirkan.

3.11. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang terkumpul akan diolah, dianalisis dan disajikan dengan

menggunakan program komputer SPSS versi 15.0. Untuk melihat hubungan

antara ADB pada ibu hamil dengan kadar T3, T4, dan TSH bayi baru lahir,

digunakan uji t independen. Interval kepercayaan yang digunakan adalah

(31)

BAB 4. HASIL

Selama periode penelitian, terdapat 198 ibu hamil yang direncanakan untuk

melahirkan secara spontan. Sejumlah 158 ibu dieksklusikan dan akhirnya

diperoleh 40 ibu yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan

pemeriksaan terhadap bayi masing- masing. Akhirnya diperoleh 40 bayi

yang dianalisis.

• 95 ibu menolak ikut serta •33 ibu dengan oksitosin

•20 ibu dengan preeklamsi •7 hipertensi

•3 dengan diabetik 198 ibu hamil yang direncanakan

melahirkan spontan

40 ibu memenuhi kriteria

[image:31.612.211.471.326.538.2]

40 bayi memenuhi kriteria

Gambar 3. Profil penelitian

Distribusi dan karakteristik sampel pada kedua kelompok terlihat

pada Tabel 1. Besar sampel 40 orang bayi, dengan jumlah bayi laki-laki

dalam penelitian ini adalah sebanyak 19 orang ( 47.5%) dan bayi perempuan

(32)

serta panjang badan bayi adalah 49.17 ± 1.17 cm. Karakteristik sampel

[image:32.612.130.496.201.701.2]

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian

Karasteriktik Frekuensi (n=40)

BAYI

Jenis kelamin, n(%)

‐ Laki-laki 19 (47.5)

‐ perempuan 21(52.5)

Berat lahir, mean±SD, kg 3.15±0.29

Panjang lahir, mean±SD, cm 49.17±1.17

Kadar Hb, mean±SD , mg/dl 16.49±2.43

Kadar Ht, mean±SD , mg/dl 49.82±5.91

Kadar T3 2.20±1.19

Kadar T4 8.47±6.12

Kadar TSH 15.31±3.99

IBU

Umur, mean±SD, tahun 25.7±2.69

Pendidikan, n (%)

‐ SD 3 (7.5)

‐ SMP 10 (25)

‐ SMA 24 (60)

‐ D3 1 (2.5)

‐ S1 2 (5)

Usia kehamilan, mean±SD, minggu 38.53±0.82

Kadar Hb 10.67±0.83

(33)

*Nilai dalam mean (SD) *Nilai dalam median

Sebagian besar ibu responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak

60% dan paling sedikit berpendidikan D3 yang berjumlah hanya 1 orang

(2.5%). Usia ibu pada saat melahirkan bayi rata-rata pada usia yang aterm

[image:33.612.114.525.361.504.2]

yaitu 38.53±0.82 minggu.

Tabel 2. Hubungan antara Kadar Hb Ibu, ferritin ibu, dengan kadar T3, T4

dan TSH bayi baru lahir

Kadar Hb Ibu Kadar Ferritin Ibu Variabel

r R2 P r R2 P

T3 0.007 0.000 0.96 0.182 0.033 0.268

T4 0.324 0.105 0.04 0.203 0.041 0.215

TSH 0.17 0.209 0.29 0.311 0.097 0.054

Persamaan garis yang diperoleh dari analisis regresi linier dengan

hemoglobin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar T3 bayi dalam studi ini. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara hemoglobin ibu dengan kadar T3 bayi (p>0.05).

(34)

Dari hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara

kadar hemoglobin ibu dengan kadar T4 bayi (p value = 0.042). Dengan

menggunakan korelasi Pearson diperoleh bahwa terdapat korelasi yang

sedang antara hemoglobin ibu dengan kadar T4 bayi (nilai r =0.324). Tanda

negatif menunjukkan bahwa hemoglobin ibu dan kadar T4 bayi berbanding

terbalik. Artinya, semakin rendah nilai hemoglobin ibu maka semakin tinggi

kadar T4 bayi.

Persamaan garis yang diperoleh dari analisis regresi linier dengan

hemoglobin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar TSH bayi dalam studi ini. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara hemoglobin ibu dengan kadar TSH bayi (p>0.05).

Persamaan garis yang diperoleh dari analisis regresi linier dengan kadar

serum ferritin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar T3 bayi dalam studi ini. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara kadar serum ferritin ibu dengan kadar T3 bayi

(p>0.05).

Persamaan garis yang diperoleh dari analisis regresi linier dengan kadar

serum ferritin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar T4 bayi dalam studi ini. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara kadar serum ferritin ibu dengan kadar T4 bayi

(35)

18

Persamaan garis yang diperoleh dari analisis regresi linier dengan kadar

serum ferritin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar TSH bayi dalam studi ini. Hal ini disebabkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara kadar serum ferritin ibu dengan kadar TSH bayi

(p>0.05).

(36)

BAB 5. PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan secara cross sectional di dua rumah sakit pemerintah.

Rekomendasi Departemen kesehatan (Depkes) menyatakan pentingnya

skrining tiroid pada bayi baru lahir. Suatu studi menyatakan bahwa gangguan

tiroid pada wanita 4-5 kali lebih banyak dibandingkan pada pria dan sebagian

besar terjadi pada saat wanita hamil karena perubahan hormonal dan

metabolisme selama kehamilan. Gangguan tiroid pada ibu hamil dapat

berupa kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, namun yang paling umum

terjadi adalah kekurangan hormon tiroid atau disebut hipotiroid. 13

Pada negara berkembang, hipotiroid ibu hamil terjadi karena

kekurangan iodium. Selain itu, sekitar 10% dari ibu hamil memproduksi

antibodi atau zat anti yang menyerang kelenjar tiroidnya sendiri yang disebut

Anti TPO-Ab (Anti Thyroid Peroxidase Antibody) pada awal kehamilannya.

Sebagian dari ibu hamil yang positif memproduksi anti TPO akan mengalami

hipotiroid tetapi bersifat subklinik atau tidak bergejala, namun bila diperiksa di

laboratorium akan didapatkan kadar TSH yang tinggi. Hipotiroid pada ibu

hamil dapat berakibat buruk bagi ibu maupun perkembangan janin atau

bayinya, terutama bila hipotiroid terjadi pada trimester pertama karena pada

periode tersebut janin hanya dapat memperoleh hormon tiroid dari

(37)

Prevalensi terjadinya hipotiroid pada bayi baru lahir di negara

berkembang seperti Indonesia adalah 1:3600 hingga 1: 5000. Kasus ini lebih

banyak dijumpai pada bayi perempuan dibandingkan pada bayi laki laki

dengan perbandingan 3:1.8

Pada penelitian ini didapatkan jumlah bayi laki-laki (47.5%) dan bayi

perempuan (52.5%) ( tabel 1). Pada penelitian ini didapati rerata berat badan

lahir 3154 gram. Pada penelitian ini ditemukan rerata panjang badan bayi

49.07 cm ( tabel 1). Penelitian sebelumnya di Turki diterangkan tidak ada

perbedaan berat badan dan panjang badan bayi yang di ikutkan dalam

penelitian.8 Kelenjar tiroid menyekresi tiroksin, triyodotironin, yang

mempunyai efek pada kecepatan metabolisme tubuh. Kelenjar ini juga

menyekresi kalsitonin, suatu hormon yang penting untuk metabolisme

kalsium dan sangat berperan pada perubahan panjang badan.9 Berat badan

dan panjang badan bayi lahir secara cukup bulan tidak memiliki hubungan

signifikan terhadap kadar hormon tiroid, walaupun Tienboon melaporkan

bahwa kadar tiroid erat hubungannya dengan panjang badan.6 Pada

penelitian ini tidak dijumpai hubungan antara berat badan, panjang badan

dan kadar hormon tiroid bayi baru lahir.

Sirkulasi darah ibu dan janin terjadi sekitar 50% sampai 70% selama

kehamilan. Plasenta mengandung darah sekitar 75 sampai 125 mL pada

bayi. Arteri umbilikalis akan mengalami konstriksi setelah kelahiran, kemudian

(38)

secara langsung.22-25 Sekitar 1 dari 400 kehamilan berhubungan dengan

pendarahan transplasenta janin sekitar > 30 mL dan sekitar 1 dari 2000

kehamilan berhubungan dengan perdarahan transplasenta janin sekitar > 100

mL. Bila janin menerima transfusi sebanyak 30 sampai 50 mL per menit, hal

ini bisa menyebabkan polisitemia.1-3,21

Penelitian ini dilakukan pada 40 bayi yang sesuai kriteria.26 Darah bayi

pada penelitian ini diambil melalui vena umbilikal 24 jam pertama

kehidupan.23 Penelitian yang dilakukan sebelumnya pada tikus untuk melihat

hubungan antara anemia induk dengan kadar tiroid bayi tikus memiliki

hubungan yang bermakna. Penilitian dengan cara skrining tiroid pada bayi

dengan pengambilan darah dari tumit bayi sudah dilakukan di India.8,10,21

Pada penelitian ini kami berusaha untuk menghindari bias dengan

cara mengeksklusikan ibu diabetes mellitus (suatu penelitian mendapatkan

ibu yang menderita diabetes mellitus memiliki volume darah yang tersisa di

plasenta lebih besar), preeklamsia, eklamsia, hipertensi, mendapat diazepam

atau oksitosin untuk induksi persalinan karena kondisi tersebut diatas dapat

mempengaruhi transfusi plasenta yang terjadi, sehingga pertambahan

volume darah yang terjadi bukanlah semata-mata disebabkan oleh

penundaan pengikatan tali pusat. Demikian pula halnya bayi dengan kelainan

kongenital mayor dieksklusikan karena pertimbangan etis. Trauma lahir

(39)

bruishing juga dapat mempengaruhi hemoglobin karena adanya extravasated

blood.22,24,25

Penelitian ini mengambil sampel bayi cukup bulan, partus spontan dan

kehamilan tunggal. Bayi kurang bulan (prematur) seringkali mengalami

asupan enteral yang kurang, keluarnya mekonium lebih lambat, dan sirkulasi

enterohepatik yang meningkat,27 cenderung memiliki kadar albumin yang

lebih rendah,27 sehingga dapat mempengaruhi kadar T3,T4 dan TSH bayi.

26,27 Plasenta previa, kehamilan kembar,

sectio caessaria (SC) dapat

menurunkan transfusi plasenta yang terjadi, dan transfusi plasenta yang

lebih berarti terjadi pada persalinan pervaginam.28 Pada kehamilan kembar

dapat terjadi twin to twin transfusion sehingga dapat mempengaruhi transfusi

plasenta yang terjadi.23

Semua bayi dalam penelitian ini diperlakukan sama kecuali dalam hal

pemberian diet. Ada tiga variasi diet yaitu bayi yang hanya mendapat ASI,

campuran ASI dan PASI dan yang hanya mendapatkan PASI, hal ini

dikarenakan belum ada atau jumlah ASI yang ada belum mencukupi

kebutuhan bayi. Namun pada penelitian ini perbedaan persentase variasi diet

pada kedua kelompok dapat diabaikan. Vitamin K1 sebanyak 1 mg

disuntikkan secara intramuskular pada hari pertama kelahiran yang bertujuan

untuk meminimalkan pengaruhnya terhadap kadar bilirubin dibandingkan jika

(40)

Pada penelitian ini didapat tingkat pendidikan ibu yang berbeda dari

tingkat SD sampai dengan S1, dimana tingkat pendidikan SMA paling tinggi

sebanyak 60 %, D3 paling sedikit yaitu 2.5%. Tidak dijumpai adanya

hubungan tingkat pendidikan ibu dengan anemia pada ibu hamil dan kadar

T3,T4 dan TSH pada penelitian ini.

Suatu penelitian melaporkan terjadi perubahan fungsi tiroid pada bayi

bayi yang mengalami anemia.10 Penelitian lainnya melaporkan bahwa

terdapat hubungan antara kadar serum ferritin dengan perkembangan kognitif

walaupun tidak menunjukkan status besi fetal.16 Penelitian lain melaporkan

terdapat hubungan antara status besi yang rendah, ferritin yang rendah

kadar T3 rendah, T4 rendah dan TSH yang meningkat dengan

perkembangan mental dan psikomotor.6

ADB pada masa bayi menimbulkan manifestasi klinis, yang paling

serius adalah gangguan fungsi otak di kemudian hari berupa gangguan

motorik, berkurangnya kemampuan kognitif, gangguan perilaku, dan

gangguan mielinisasi irreversibel.4,5 Status besi pada bayi juga dipengaruhi

status ibu selama masa kehamilan. Salah satu cara perbaikan status besi

bayi dimulai selama masa kehamilan atau awal kelahiran adalah dengan

penundaan pengikatan tali pusat, karena dapat mempengaruhi volume darah

yang ditransfer melalui plasenta. Manifestasi klinik akan mempengarui TPO

(41)

Dari hasil penelitian ini dengan analisa regresi linier didapat bahwa

hemoglobin ibu sebagai prediktor tidak dapat digunakan untuk memprediksi

kadar T3 pada bayi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

hemoglobin ibu dengan T3 bayi (P>0.05). Terdapat hubungan yang

signifikan antara hemoglobin ibu dengan kadar T4 bayi (P<0.05). Terjadi

korelasi negatif antara hemoglobin ibu dengan kadar T4 bayi, yang ditandai

dengan tanda negatif.

Pada penelitian ini hemoglobin ibu tidak dapat digunakan untuk

memprediksi kadar TSH, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

hemoglobin ibu dengan kadar TSH bayi (P>0.05).

Penelitian ini menyebutkan bahwa kadar feritin ibu tidak memiliki

hubungan signifikan dengan kadar T4 bayi( P>0.05), tidak terdapat hubungan

signifikan antara feritin ibu dengan T3 dan TSH pada bayi ( P>0.05)

Satu studi memperkirakan bahwa terjadi hubungan mekanisme antara

TPO, metabolisme iodin dan anemia defisiensi besi.29-30 Pada penelitian ini

tidak dilakukan pemantauan berkelanjutan untuk memantau efek lebih lanjut

ADB pada ibu hamil dengan kadar T3,T4 dan TSH bayi baru lahir terhadap

perkembangan psikomotorik dan psikososial dan hal ini merupakan

kelemahan penelitian ini.22,26

Peneliti menyadari bahwa studi ini masih belum sempurna dan masih

banyak dijumpai kelemahan, diantaranya yaitu jumlah sampel yang sedikit

(42)

25

darah bayinya diambil, keterbatasan dana, keterampilan dalam pengambilan

darah sampel, serta faktor-faktor lain yang tidak dilakukan penilaian dan

dapat menimbulkan bias dan mempengaruhi hasil penelitian, seperti status

gizi ibu, jumlah asupan kalori bagi bayi, waktu rawat inap yang relatif singkat

yaitu berkisar 2 sampai 3 hari sehingga waktu untuk pengamatan bayi relatif

singkat.

Pada penelitian ini tidak didapat hubungan signifikan antara ADB pada

ibu hamil dengan kadar T3 dan TSH pada bayi baru lahir, dan terdapat

hubungan signifikan dengan kadar T4 bayi baru lahir, hal ini diduga bahwa

triyotironin kira kira empat kali kekuatan tiroksin, tetapi terdapat jauh lebih

sedikit dalam darah dan menetap lebih sungkat dari pada tiroksin.4 Perlu

penelitian lebih lanjut untuk melihat perkembangan psikomotorik dan

(43)

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Penelitian ini mendapatkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar

hemoglobin ibu terhadap kadar T4 bayi baru lahir, tetapi tidak memiliki

hubungan signifikan dengan kadar T3 dan TSH bayi baru lahir.

6.2. Saran

Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih

besar. Bila memungkinkan, dilbandingkan berdasarkan posisi bayi terhadap

plasenta, atau cara persalinan (spontan dengan SC). Sebaiknya dilakukan

pemantauan terhadap bayi sampai usia 6 bulan sehingga evaluasi dan

tindakan lebih lanjut dapat dilakukan bila ditemukan hipotiroid pada bayi.

Pemantauan perkembangan, psikomotor dan pertumbuhan sangat penting

dalam kasus kasus hipotiroid pada bayi

Dari hasil penelitian ini, kami sarankan untuk melakukan skrining

(44)

RINGKASAN

Prevalensi ADB pada bayi tidak terlepas dari prevalensi ADB pada ibu hamil.

Metabolisme hormon tiroid pada ibu hamil berubah secara signifikan pada

penderita ADB. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami ADB dan kadar

hormon tiroid yang rendah akan memiliki kadar hormon tiroid yang rendah.

Penelitian dilakukan di dua Rumah sakit di Medan dengan sampel

sebanyak 40 orang bayi setelah menyingkirkan faktor ekslusi pada ibu hamil

dan bayi..Metode yang digunakan cross sectional, data yang dikumpulkan

diolah dan dianalisis menggunakan program computer SPSS versi 15.0

Untuk melihat hubungan antara ADB pada ibu hamil dengan kadar T3, T4, dan

TSH bayi baru lahir digunakan uji t independen.

Dari hasil penelitian didapat hubungan yang signifikan antara Hb ibu

hamil terhadap kadar T4 bayi baru lahir, tetapi tidak terdapat hubungan yang

sifnifikan antara kadar Hb ibu dengan kadar T3 dan TSH bayi baru lahir.

Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat perkembangan psikomotorik dan

(45)

SUMMARY

Prevalence of iron deficiency anemia (IDA) in infant is associated with the

prevalence of iron deficiency anemia of the mother. Thyroid hormone

metabolism changes in pregnant woman with iron deficiency anemia. Mother

with IDA or low thyroid level will deliver a baby with low thyroid level.

The cross sectional study was conducted at two government hospitals

in Medan, the eligible samples consisted of 40 newborn babies. The data

was collected and analyzed, using SPSS versi 15.0. The correlation between

iron deficiency anemia in the pregnant woman and T3, T4 and TSH level of

the newborn were analyzed using t-test independent.

This study concluded that there is a significant correlation between

hemoglobin level of pregnant woman and T4 level of their newborn babies, but

there is no significant correlation between hemoglobin level of pregnant

woman, and T3 and TSH level of newborn. Further study is needed to

analyze the psychomotoric and psychosocial development in the newborn of

(46)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ringoringo HP, Wahadiyah I, B. Sutrisna, Setiabudy R, Suradi R. Model scoring waktu memprediksi anemia defisiensi besi pada bayi 0-6 bulan. Sari Pediatri. 2005;10(5):338-4

2. Wiknjosastro H. Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, penyunting. Ilmu k ebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 1999. h.89-101.

3. Amir I, Dhewi S. Anemia pada bayi premature. Dalam: Abdussalam M, Trihono PP, Kaswandani N, Endyarni B. Pendekatan praktis pucat: Masalah kesehatan yang terabaikan pada bayi dan anak. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 2007.h.93-101.

4. Sonja Y, Michael, B Zumermann, Arnold M, Langhans W, Hurrel FR. Iron deficiency anemia reduced thyroid peroksidase activity in rats. American society for nutritional sciences. 2002;22:1951-5

5. Hauth JC, Leveno KJ, Gilstrap L, Bloom SL, Wenstrom KD. Placental development. Dalam: Cunningham FG, Hauth JC, Leveno KJ, Gilstrap

L, Bloom SL, Wenstrom KD, penyunting. William obstetrics. New York: McGraw-Hill, 2005. h. 57-82.

6. Tienboon P, Unacha K. Iron deficiency anemia in childhood and tyroid function. Asia Pasifik J Clin Nutr. 2003;12(2):198-202

7. Stoll BJ. The umbilicus. Dalam: Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB & Stanton BF,penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007. h.775.

8. Michael B, Zimmermann, Burgi H, Hurrel RF. Iron deficiency product poor maternal thyroid status during pregnancy. The jurnal of clinical endocrinology and metabolism. 2007;92(9):3438-40

9. Gilbert WM, Machin GA. Fetal development. Dalam : Ballard RA, penyunting. Avery’s diseases of the newborn. Edisi ke-8. Philadelphia : Saunders Elsevier, 2005. h.23-30.

10. Beard JL, Barel MJ, Derr J. Impaired thermoregulation and thyroid function in iron deficiency anemia. Am J Clim Nutr. 1990;52:813-9.

11. Saslow JG, M Ernest, A Carol, Southard A Thyroid screening for early discharded infants. AAP. 2008;98(1):41-4.

12. Brown RS. The thyroid gland. Dalam: Brook CG, Hinmars PC, Jacobs HS, penyunting. Clinical pediatric endocrinology. Edisi ke-4. London: Blacwell Science, 2001. h.288-316.

(47)

14. Desposito F, Cho S, Frias JL, Sherman J, Wappner RS, Wilson MG. Newborn screening fact Sheets. Pediatrics. 1996;98(3):473-500.

15. Fort PF, Brown RS. Thyroid disorders in infancy. Dalam: Lifshitz F, penyunting. Pediatric endocrinology. Edisi ke-3. Brooklyn: Marcel Dekker, 1996. h.369-81.

16. Kappy MS, Steelman JW, Travers SH, Zeitler PS. Endocrine disorders. Dalam: Hay WW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM, penyunting. Current pediatric diagnosis & treatment. Edisi ke-16. North America: Lang Medical Books, 2003. h.937-53.

17. Hou J, Cliver SP, Tamura T, Johnston, KE, Goldenberg R. Maternal serum ferritin and fetal growth. Obstet Gynecol. 2009;95(3):447-52

18. Tamura T, Picciano MF. Folate and human reproduction. AMJ. 2006;83h.993-1016

19. Wiknjosastro H. Pimpinan persalinan. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, penyunting. Ilmu kebidanan. Edisi ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1999. h.192-201

20. Manglik AK, Chatterjee N, Ghosh G. Umbilical cord blood TSH levels in term neonates: A screening tool for congenital hypothyroidsm. Indian Pediatr. 2005;42(7)1029-33.

21. Madiyono B, Mz SM, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S,Ismael S, penyunting. Dasar-dasar metodelogi penelitian klinis.Edisi-3.Jakarta: CV Agung Seto, 2008.h.302-31

22. Mercer JS, Skovgard RL. Neonatal transitional physiology: a new paradigm.Journal of perinatal and neonatal nursing.2002;1:56-76

23. Philip AG, Saigal S. When should we clamp the umbilical cord ?. NeoReviews. 2004; 5(4):142-53

24. Aladangady N, McHugh S, Aitchison TC, Wardrop CA, Holland BM. Infants’s blood volume in controlled trial of placental transfusion at preterm delivery. Pediatrics. 2006; 117(1):93-8

25. Usher R, Sephard M, Lind J. The blood volume of the newborn infant and placental transfusion. Acta Paediatr Scand. 1963; 52(5):497-512 26. Singla PN, Chand S, Agarwal KN. Cord serum and placental tissue

iron status in maternal hypotermia. AMJ. 1979; 32:1462-5.

27. Lozoff B. Iron deficiency in infancy : applying a physiologic framework for prediction. Am J Clin Nutr. 2006: 84(6):1412-21

28. Gomella TL. Polycythemia and hyperviscocity. Dalam: Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Zenk KE, penyunting. Neonatology : management, procedures, on call problems, diseases and drugs. Edisi ke-5. NewYork: McGraw–Hill;2004.h.341-4

(48)
(49)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA

Yth. Bapak / Ibu…..

1. Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri, Nama saya dokter

Suratmin, bertugas di Divisi Endokrinologi Departemen Ilmu

Kesehatan Anak FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Saat ini Departemen Kesehatan RI merekomendasikan untuk

melakukan pemeriksaan kadar hormon tiroid pada bayi baru lahir.

Banyak yang akan kita ketahui dari efek dan pengaruh kadar hormon

tiroid tersebut.

3. Oleh karena itu kami akan melakukan pemeriksaan kepada bayi

Bapak/Ibu dengan cara mengambil sampel darah sebanya 2cc untuk

melihat nilai T3,T4, dan TSH (zat pengatur kelejar tiroid atau gondok)

4. Jika Bapak/Ibu bersedia maka kami mengharapkan Bapak / Ibu

menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan.

5. Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Bapak / Ibu

(50)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ny

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Telah menerima dan mengerti penjelasan dokter tentang penelitian

PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI IBU TERHADAP KADAR T3,T4 DAN TSH BAYI BARU LAHIR”. dengan kesadaran serta kerelaan sendiri saya bersedia menjadipeserta penelitian tersebut.

Demikianlah surat persetujuan ini saya perbuat tanpa paksaan siapapun.

Medan,...

(51)

Lampiran 3

LEMBAR KUESIONER

Nama pasien : ………..

Lahir tanggal : ……….. pkl…………..

IDENTITAS IBU :

1. Nama : ………..

Nama suami : ………..

Alamat : ...

Umur : ……….. ...

Pekerjaan : ...

Pendidikan : ...

2. Riwayat menstruasi :

Siklus ……… hari sekali

HPHT……….→ usia kehamilan : ……..minggu

3. Riwayat obstetrik : Gravida : ... Paritas : ... Abortus : ...

(52)

Lampiran 4.

DATA KHUSUS BAYI

1. Apgar skor menit ke 1 dan 5 : …./…..

2. Berat badan lahir : ... gram

3. Panjang badan lahir : ...cm

4. Jenis kelamin : laki-laki / perempuan

5. Efek samping* : pucat ( ya / tidak ) distres nafas (ya/tidak)

(53)

Lampiran 5

(54)

Lampiran 6

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap : dr. Suratmin

Tempat / Tanggal lahir : Medan / 12 Februari 1975

Alamat : Jl. Bejomuna no H 7 Binjai

Nama istri : drg. Cahaya Purnama Sari

Nama anak : Ratu Mutiara Raudhatul Jannah

Raja Gani Rizky Sani Althafah

Pendidikan

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 060855, Medan tamat tahun 1988

2. Sekolah Menegah Pertama di SMP Negeri 10 Medan, tamat tahun 1991

3. Sekolah Menegah Atas di SMA Negeri 1 Medan, tamat tahun 1994

4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tamat tahun 2001

Riwayat Pekerjaan

1. Kepala Bagian Bidang Studi Kimia Bimbingan Studi Dakwah Medan,

tahun 1997-1999

2. Staf Pengajar Bidang Studi Kimia Bimbingan Belajar Ganesha

Operational Medan, tahun 1999-2001

(55)

4. Kepala Puskesmas Kotanegara Kabupaten Lampung Utara. Provinsi

Lampung, tahun 2001-2002

5. Kepala Puskesmas Oganlima Kabupaten Lampung Utara. Provinsi

Lampung, tahun 2002-2005

6. Kepala Puskesmas Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi

Riau, tahun 2005-2006

7. Kepala Pelayanan Medik Rumah Sakit Mutia Sari Duri, tahun 2006-2007

8. Dokter PNS RSUD Bagansiapi-api Kabupaten Rokan Hilir . Provinsi

Riau, tahun 2006-sekarang

Riwayat Organisasi

1. Masa Orientasi Perkenalan HMI Komisariat FK-USU Medan,tahun

1995

2. Latihan Kader HMI Cabang Medan,tahun 1996

3. Wakil Bendahara Umum HMI Komisariat FK USU, Medan tahun

1996-1997.

4. Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FK-USU Medan, tahun

1997-1998

5. Musyawarah Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia

(ISMKI) di Medan,tahun 1997

6. Wakil Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT)

(56)

39

7. Pertemuan Ilmiah Nasional (Telminas) ISMKI di Palembang, tahun

1998

Pendidikan Spesialis

1. Adaptasi di BIKA FK. USU : 01-12-2006 s/d 31-12-2006

2. Pendidikan Tahap I : 01-01-2007 s/d 31-12-2007

3. Pendidikan Tahap II : 01-01-2008 s/d 28-02-2008

4. Pendidikan Tahap III : 01-02-2009 s/d 31-01-2011

Gambar

Gambar 2. Kerangka konseptual
Gambar 3. Profil penelitian
Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian
Tabel 2.  Hubungan antara Kadar Hb Ibu, ferritin ibu, dengan kadar T3, T4

Referensi

Dokumen terkait

dilihat pada Tabel 4.2 bahwa ekstrak lengkuas konsentrasi 10% berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri ikan patin, angka kuman diperoleh hasil 2,01 x 10 3 koloni/g

[r]

This study aims (1) To find out the types of speech act of utterances and (2) To describe the application of speech acts in the Disney animation movie script “Inside

Bahkan menganggap lakon-lakon yang dimainkan dalang secara magis dapat pula disamakan dalam kehidupan manusia yang menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi

• Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Figure S3.22 HCA and heat map of fresh weight based of metabolites concentrations in red algae after both extraction methods; methanol-water extractions with and without

dengan cara perdebatan yang terbaik, yakni dengan logika dan retorika yang halus, lepas dari kekerasan dan umpatan. 40 Demikianlah dialog yang seharusnya terjadi

Kiprahnya kini menjadi pusat tren hijab dan busana muslim bagi muslimah muda di Indonesia saat ini yang kemudian diikuti oleh Komunitas Hijabers Babel seperti di