• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Pada Trimester Iii Dengan Berat Bayi Lahir Rendah Di Klinik Loll Kec. Medan Baru Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Pada Trimester Iii Dengan Berat Bayi Lahir Rendah Di Klinik Loll Kec. Medan Baru Tahun 2012"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di indonesia masih merupakan

masalah prioritas di bidang kesehatan. Selain menunjukkan derajat kesehatan masyarakat, angka kematian ibu juga dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan

masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab kematian langsung itu adalah perdarahan, infeksi dan keracunan kehamilan (Solihah, 2010).

Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi komplikasi kehamilan dan

persalinan. Resiko kematian maternal, angka kematian maternal, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu, anemia

juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen, perdarahan ante partum dan post partum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita

yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah. Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan

kelangsungan kehamilan (abortus, partus immatur atau prematur), gangguan masa proses persalinan (inertia, atonia, partus lama,perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang

produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin seperti abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian perinatal,dll (Rukiyah, 2010).

Prevalensi anemia pada wanita hamil di indonesia berkisar 20-80%, tetapi banyak penelitian yang menunjukkan prevalensi wanita hamil berkisar 50%. Prevalensi anemia pada Trimester III berkisar 50-79%. Affandi menyebutkan bahwa

(2)

anemia pada kehamilan di indonesia berdasarkan data Departemen Kesehatan (1990) adalah 60%. Menurut WHO melaporkan bahwa prevalensi wanita hamil yang

mengalami defisiensi zat besi sekitar 35-75% serta semakin meningkat seiring dengan bertambah usia kehamilan. Menurut WHO tahun 1972 ada beberapa kriteria

kadar haemoglobin ibu hamil yaitu: normal >11 gr/dl, ringan 8-11 gr/dl, dan berat <8 gr/dl. Beberapa akibat anemia gizi pada wanita hamil dapat terjadi pada ibu dan janin yang dikandungnya. Anemia pada ibu hamil akan menyebabkan gangguan nutrisi

dan oksigenasi utero plasenta. Hal ini jelas menimbulkan resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat

(Rukiyah, 2010).

Dari hasil penelitian Ngare dan Neuman pada 148 wanita hamil di Kenya tahun 1998 mengenai predictors of low birthweigt at the community level

menyimpulkan bahwa faktor faktor prediktor BBLR antara lain, ukuran BMI, LILA, kadar Hb dan food intake. Bila intake zat gizi kurang memadai maka akan

meningkatkan risiko terjadinya BBLR.

Kejadian berat lahir rendah dapat ditanggulangi dengan cara yang lebih efisien yaitu dengan pencegahan apabila diketahui faktor-faktor yang berhubungan

dengan dengan berat bayi lahir. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thame M. dkk (2000) pada 428 wanita hamil di Antenatal Clinic University Hospital of West Indies

di Kingston, Jamaica menyimpulkan bahwa status gizi ibu mempunyai keterkaitan erat terhadap berat bayi lahir. Penelitian sebelumnya dilakukan Purdyastuti (1994) di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta yang menyatakan bahwa status gizi ibu mempunyai

pengaruh terhadap berat bayi lahir. Bondevik (2001) dalam penelitiannya mengenai

Maternal Hematological Status and Risk of Low Birth Weight Preterm Delivery di

(3)

Nepal, menyimpulkan bahwa Anemia berhubungan secara signifikan terhadap meningkatnya kejadian BBLR.

Di Indonesia angka kejadian BBLR bervariasi; dari hasil studi multicenter di 7 daerah pada tahun 1990 diperoleh angka kejadian BBLR antara 2,1–17,2%,

sedangkan dari Survai Kesehatan Nasional didapatkan angka 14,0%.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul ini karena untuk mengetahui bagaimana hubungan kadar

haemoglobin ibu hamil pada trimester III dengan BBLR di Klinik Lolly Kec. Medan Baru Tahun 2011.

Di RSUP Manado sendiri antara tahun 1995-1999 dilaporkan angka kejadian BBLR berkisar 8,5 - 9,5%.

B. Rumusan Permasalahan

Masalah penelitian yang dirumuskan berdasarkan latar belakang di atas adalah “Bagaimana Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III Dengan BBLR di Klinik Lolly Kec. Medan Baru Tahun 2011”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu

Hamil Trimester III dengan BBLR di Klinik Lolly Kec. Medan Baru Tahun 2011. 2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik Data Demografi

b. Untuk mengetahui Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III. c. Untuk mengetahui berat bayi lahir rendah.

(4)

c. Untuk mengetahui hubungan kadar haemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir rendah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi pelayanan kesehatan tentang

hubungan kadar haemoglobin ibu hamil trimester III dengan BBLR. 2. Bagi Ibu Hamil

Untuk menambah wawasan dalam berfikir apa – apa saja bahaya ibu hamil dan cara penanganannya dan dapat mengaplikasikannya didalam kehidupannya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah pemahaman konsep Matematika siswa masih sangat rendah. Penyebab kurangnya pemahaman konsep Matematika tersebut antara lain : 1) Pembelajaran yang

Beberapa hal yang dilakukan pihak pengelola Cagar Alam Gunung Papandayan sebagai upaya pencegahan terjadinya perubahan lahan diantaranya dengan sosialisasi dan

Data sosiodemografi yang dikaji dalam penelitian ini (usia, jenis, kelamin, pendidikan, pernikahan, penghasilan, dan kategori pasien), terlihat hanya jenis kelamin yang

[r]

Secara umum pemilik minimarket akan membeli persediaan berdasarkan stok yang telah terjual (stok habis) dan penentuan stok minimum ditentukan dengan memberi jumlah tanpa

Tabel Karateristik

Power Reading is more than just reading faster, although that is one of its basic tools. Power Reading is a complete approach to and handling of written prose information. It

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara penurunan suhu pasien yang diberikan kompres cold-pack dan selimut basah yang