• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI LOKAL MELALUI INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS (Studi pada DISPERINDAGKOP dan Sentra jenang di kabupaten Kudus)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI LOKAL MELALUI INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS (Studi pada DISPERINDAGKOP dan Sentra jenang di kabupaten Kudus)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Di Indonesia, dampak krisis ekonomi yang menyebabkan krisis multi sektoral menimbulkan banyak permasalahan yang masih belum terselesaikan, seperti kita ketahui kondisi dunia usaha di Indonesia pasca krisis ekonomi 1997 mengalami carut marut, belum ada tanda tanda ke arah perbaikan. Hal ini antara lain di tunjukkan oleh meningkatnya jumlah masyarakat miskin.1

Salah satu langkah nyata dalam menanggulangi masalah kemiskinan tersebut bisa dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat yang dikhususkan pada pengembangan Usaha Mikro, kecil, dan Menengah. Keberadaan usaha Mikro, kecil, dan Menengah mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia. Usaha kecil mampu bertahan mengahadapi goncangan krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. pada saat yang sama banyak usaha besar yang gulung tikar. Indikatornya antara lain, serapan tenaga kerja antara kurun waktu sebelum krisis dan ketika krisis berlangsung tidak banyak berubah, dan pengaruh negatif krisis terhadap pertumbuhan jumlah usaha kecil

1

(2)

berubah dan pengaruh negatif krisis terhadap pertumbuhan jumlah usaha kecil lebih rendah di banding pengaruhnya pada usaha besar.2

Sektor UMKM telah terbukti tahan banting dalam menghadapi krisis. Bahkan semakin menunjukkan perkembangan pesat. Di perkirakan pada tahun 2010, sektor UMKM akan semakin tumbuh sekitar 25 persen. Berdasarkan HSBC, dari 51 juta usaha UMKM yang terdaftar, 37 persen diantaranya akan melakukan ekpansi usaha, 16 persen akan menambah karyawanya. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memiliki efek yang sangat besar dalam perekonomian nasional. Kurang lebih 60 persen dari PDB saat ini berkaitan dengan sektor UMKM.3

Produk produk UMKM di Indonesia bisa dijadikan salah satu andalan produk indonesia dalam perdagangan nasional dan internasional, di antaranya produk hasil kerajinan, produk hasil pertanian, dan produk lainya. Jawa tengah sebagai salah satu provinsi yang terkenal akan kaya budaya mampu menghasilkan berbagai macam kerajinan yang kreatif. Diantaranya adalah lima produk unggulan meliputi tekstil, hasil pabrik, barang dari kulit, kayu, anyaman serta kerajinan dari batu. Kelima produk tersebut merupakan produk kerajinan yang mampu bersaing dalam dunia

2

Hubeis, musa.2009.prospek usaha kecil dalam wadah inkubator bisnis.ghalia.indonesia:bogor

3

(3)

internasional. Selama tahun 2004-2008, tren ekspor non migas untuk lima produk unggulan menunjukkan tren yang positif bahkan cenderung meningkat.4

Meskipun demikian, usaha kecil juga tidak terlepas dari berbagai masalah yang dapat menghambat laju perkembangan untuk menjadi lebih baik, beberapa masalah yang sering di hadapi dalam kecil adalah seperti permodalan, pemasaran yang belum maksimal, manajemen yang kurang tertata baik, inrastruktur, perizinan, kontrol produk asing. 5

Semakin pentingnya peranan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian nasional, dan semakin besarnya tantangan usaha kecil,menunjukkan bahwa perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dalam pengembangan usaha kecil agar mampu menjadi salah satu pemasukan bagi daerah maupun nasional juga serta dapat bersaing dalam memasarkan produk di dalam pasar domestik maupun manca negara juga. Setiap daerah di Indonesia mempunyai produk yang menjadi produk andalan yang dapat dijadikan kekuatan daerah yang bersangkutan. Bentuknya bisa bervariasi tergantung dari daerah tersebut yang menjadi andalan seperti mulai dari objek pariwisata maupun sampai produk olahan itu sendiri. Keberhasilan promosi yang di lakukan setiap daerah yang akan menentukan produk suatu tersebut bisa di terima di masyarakat dan akan ikut mengangkat nama daerah tersebut bahkan nasional juga.

4

Edi,suandi hamid.2010.jurnal.pengembangan UMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.menuju purworejo yang dinamis dan kreatif. yogyakarta

5

(4)

Kudus adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah tepatnya di sebelah utara pulau Jawa sekitar kurang lebih 51 km kearah timur ibu kota Jawa Tengah semarang. Kota kudus satu satunya nama kota di indonesia yang diambil dari nama bahasa arab, yaitu Kudus (dari kata al Quds, yang berarti “suci”). Perkembangan mikro kecil dan menengah di kabupaten Kudus terbilang keadanya lumayan stabil dari tahun ke tahun. Salah satu usaha mikro kecil dan menengah yang dimiliki kabupaten Kudus sebagai ikon dan salah satu penggerak perekonomian masyarakat Kudus adalah industri jenang, tidak bisa dipungkiri bahwa jenang sudah melekat erat bagi kehidupan orang Kudus.

Banyak usaha jenang yang berada di kabupaten Kudus, perusahaan jenang yang paling besar yaitu PT MUBARROK yang berada di desa Kaliputu yang menjadi awalnya cikal bakal berkembangnya pusat industri jenang di kabupaten Kudus. Memang desa yang terletak di wilayah kecamatan kota Kudus ini dikenal sebagai cikal bakal dan sekaligus produsen jenang Kudus. Sampai sekarang masih Masih banyak warga setempat yang berusaha di bidang ini.6 Di desa Kaliputu terdapat 48 industri jenang skala besar maupun kecil. Jenang Kudus yang berada di lain desa cikal bakal industrinya berangkat dari desa kaliputu dan berkemambang menjadi produsen jenang Kudus yang terbesar di kabupaten Kudus. Setiap industri jenang di desa tersebut dapat menyerap tenaga kerja 15-50 orang tenaga kerja. Setidaknya ada 960 warga yang bekerja di sektor industri jenang dari jumlah penduduk di desa

(5)

Kaliputu 2.094 orang. Jenang merupakan makanan khas dari kabupaten Kudus, terbuat dari tepung beras ketan, gula, santan, mentega, dan aroma rasa buah- buahan. Sat cocok saat di hidangkan pada saat acara- acara resmi dan santai. Jenang juga sangat cocok di sajikan dalam kondisi cuaca baik hujan maupun kemarau. 7

Menurut cerita rakyat, jenang Kudus lahir ketika Sunan Kudus menguji salah satu muridnya yang bernama Syekh Jangkung alias Saridin dengan menyuruh memakan bubur gamping di tepi sungai gelis di wilayah desa Kaliputu. Padahal gamping adalah sejenis bahan yang sering di gunakan untuk bahan bangunan, ternyata Saridin tetap segar bugar sehingga Sunan Kudus berucap, “suk nek ono

rejaning jaman wong kaliputu uripe soko jenang. “ artinya lebih kurang, jika suatu

saat kelak sumber kehidupan warga Kaliputu berasal dari pembuatan industri jenang.

Kebutuhan UMKM seperti permodalan, pemasaran tergantung pada keterlibatan stakeholder sangat menentukan keberhasilanya. Sejauh ini keterlibatan stakeholder antara lain terdiri dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, LSM, koperasi, perbankan, dan asosiasi usaha. Ini mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan cara pandang dan kebijakan pemerintah terhadap UMKM. UMKM sebagai pelaku memegang peran kunci dalam rangka pengembangan mereka sendiri. Dalam pengembangan UMKM perlu diberikan motivasi dan manfaat dari berbagai peluang dan fasilitasi oleh pihak (stakeholder yang lain) karena tanpa partisipasi

7

(6)

UMKM secara individu maupun kelompok akan berakibat gagalnya pengembangan yang di lakukan. Namun demikian perlu disadari bahwa untuk setiap pengembangan progam harus berangkat pada pemenuhan kebutuhanya. Meski kadang dalam menentukan kebutuhan tersebut membutuhkan pendamping juga.8

Pemerintah mempunyai peran yang dalam memfasilitasi UMKM lembaga lain yang berkaitan dalam pengembangan UMKM, peran tersebut dapat di wujudkan dengan kebijakan yang memihak terhadap pengembangan usaha maupun fasilitasnya. Karena banyak indusri UMKM yang berada di Kudus kurang ada sentuhan langsung dari pemerintah tentang masalah yang sering dihadapi pengusaha antara lain yaitu seperti pemodalan, pemasaran, kepastian hak merek yang dimiliki karena banyak pelaku industri di Kudus cenderung tidak tahu dan kurang pemahaman masalah tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang sekaligus juga melatar belakangi penulisan untuk menuangkan dalam sebuah penelitian dengan judul: “PERAN

PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI LOKAL MELALUI INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS”. Studi penelitian DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN dan IINDUSTRI JENANG di Kabupaten Kudus.

8

(7)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah peran pemerintah kabupaten Kudus dalam pengkuatan ekonomi lokal melalui industri UMKM ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan pemerintah tentang UMKM industri jenang di kabupaten Kudus.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah hal-hal tertentu yang hendak di capai dalam suatu penelitian. Tujuan penelitian ini akan memberikan arah dalam pelakanaan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui peran pemerintah kabupaten Kudus dalam meningkatkan pengkuatan ekonomi lokal..

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kebijakan pemerintah tentang meningkatkan UMKM industri jenang di kabupaten kudus.

D. Manfaat Penelitian

(8)

1.Manfaat teorits

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang UMKM dalam meningkatkan pendapatan daerah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan literatur tentang pelaksanaan peran pemerintah dalam meningkatkan UMKM untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan mengembangkan penalaran, pola pikir dinamis dan untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku kuliah.

b. Penelitian ini diharapkan dapat membantu, memberikan manfaat tentang pengetahuan UMKM kepada pihak –pihak terkait dengan masalah yang sedang diteliti, juga kepada berbagai pihak yang berminat pada permasalahan yang sama.

E. Definisi Konsep

(9)

budaya lokal dan potensi yang di miliki oleh daerah yang bersangkutan. Ketiga, sektor UMKM ini sangat berperan dalam menanggulangi masalah sosial di daerah dengan penyerapan tenaga kerja yang sangat tinggi. Keempat, peranan peningkatan SDM, pemanfaatan tekhnologi, akses permodalan, akses pemasaran, akses informasi, dan manajemen sangat penting dalam mengembangkan usaha mikro. kelima, sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pasar dunia yang semakin besar pada era global merupakan potensi besar jika di desain dan Strategi Replikasi yang meliputi kerjasama jaringan (network) pemerintah, LSM, lembaga swasta dan individu maupun kelompok di kelola secara efektif dalam bentuk kemitraan.9

1.Definisi usaha mikro kecil dan menengah

Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang UMKM pendefinisian ini antara lain di keluarkan oleh badan pusat statistik, departemen koperasi dan UMKM, Bank Indonesia, dan juga oleh bank dunia. UMKM di Indonesia memiliki karakteristik yang hampir seragam. Menurut Kuncoro (2007) UMKM di Indonesia ada empat karakteristik yang di miliki oleh kebanyakan UMKM di Indonesia. Pertama, tidak adanya pembagian tuga yang jelas antara bidang admistrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil di kelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan yang memanfatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. kedua, rendahya akses terhadap

9

(10)

lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembiyaan usahanya dari modal sendiri sumber-sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang, perantara, bahkan rentenir. ketiga, sebagian besar usaha ini belum memiliki status badan hukum.

2. Kebijakan Pemerintah

Menurut Hiil (2001) menyarankan suatu model pengembangan UMKM yang inovatif dan sukses dapat tercapai dengan terpenuhinya beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Beberapa kompetensi industri dasar berada dalam bidang aktivitas tertentu, (seperti dalam kasus garmen atau produksi mebel)

2. Terciptanya lingkungan makro ekonomi yang kondusif, termasuk hal yang utama adalah nilai tukar yang kompetitif.

3. Tersedianya infrastruktur fisik yang baik dan layak, serta kedekatanya dengan fasilitas untuk ekspor dan impor yang berfungsi dengan baik dan nyaman. 4. Adanya bantuan teknis, desain, dan keahlian pemasaran yang menghubungkan

produsen kecil kegagasan baru dan pasar utama.

(11)

3.Pemerintah Daerah

Untuk mempercepat pembangunan daerah, maka pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan pembangunan harus selalu mengintegrasikan lintas pelaku, termasuk berbagai unsur, dalam pemerintah daerah, bisnis, organisasi, dan penduduknya lainya. lintas pelaku harus bekerja sama untuk membuat kerangka kerja formal dan informal atau lembaga untuk mendorong interaksi dan mengatur hubungan antar lembaga. Percepatan pembangunan pemerintah daerah mungkin memerlukan pendirian pengorganisasian pengembangan khusus, yang bertanggung jawab dalam pengordinasian seluruh lintas pelaku dalam dan berbicara dalam fungsi rencana aksi atau platform yang ingin di tuju.

Salah satu misi utama dari pemerintah daerah adalah menggambarkan dan mengimplementasikan seluruh strategi pembangunan. Proses ini harus di mulai dengan penetapan tujuan yang jelas dan memahami kondisi daerah setempat. Sejalan dengan tren desentralisasi, peran pemerintah daerah menjadi semakin penting dalam pembangunan. Otoritas daerah harus menyediakan petunjuk dan bantuan untuk efektifitas dan efisiensi implementasi pengembangan strategi. Simplikasi dan deregulasi prosedur birokrasi harus di lakukan untuk mengurangi bisnis. Pemerintah harus menjembatani antara masyarakat dan otoritas pemerintah yang lebih tinggi.10

10

(12)

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasioanal itu akan merujuk alat pengambilan data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.

Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari indikator-indikator yang akan dipelajari dan dianalisa, sehingga nantinya akan diperoleh gambaran yang jelas, diantaranya sebagai berikut:

1. Peran pemerintah dalam meningkatkan penguatan ekonomi lokal melalui industri UMKM di kabupaten kudus

2. Progam pemerintah untuk pengembangan UMKM di kabupaten kudus. 3. Pelaksanaan dari progam pemerintah kabupaten kudus.

4. Tolak ukur keberhasilan peran pemerintah dalam penguatan ekonomi lokal G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

(13)

mengumpulkan informasi mengenai peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui industri UMKM di kabupaten kudus.

2. Sumber Data

a. Data Primer

Merupakan data pokok yang terdapat pada penelitian yang berasal dari tulisan-tulisan dan wawancara. Data tulisan adalah data yang mendukung penelitian, sedangkan wawancara merupakan kumpulan orang yang berkompeten dan terkait dengan penelitian ini.

b. Data Sekunder

Data sekunder, adalah sumber data yang mendukung, menjelaskan, serta, memberikan tafsiran terhadap sumber data primer, dalam hal ini yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan dengan peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah melalui industri UMKM.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu kegiatan pengambilan data oleh peneliti dengan menggunakan alat atau instrument, dalam pengumpulan data ada beberapa tekhnik yang akan digunakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

a. Metode Observasi

(14)

(partispatif) maupun nonpartisipatif. Dalam melaksanakan observasi , ada empat pola yang dapat dilakukan yaitu:

1. Pengamatan seacara lengkap

Maksudnya adalah pengamat menjadi anggota masyarakat yang diamati secara penuh. Dengan begitu pengamat tidak lagi terpisah, tetapi menyatu dan menjadi bagian masyrakat yang sedang diamatinya.

2. Pemeran serta sebagai pengamat

Pada proses pengamatan ini peneliti tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta (tidak menjadi anggota) namun masih tetap melaksanakan proses pengamatan. Peneliti masih pula mengikuti aktivitas yang dilakukan oleh masyrakat yang diamati sehingga masih memungkinkan melakukan pengamatan. Kelemahan proses ini adalah subjek yang diamati akan membatasi diri sehingga informasi rahasia sulit di dapat baik.

3. Pengamatan seabagai pemeran serta

(15)

4. Pengamatan penuh

Dalam proses ini peneliti dengan bebas melaksanakan proses pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang sedang diamatinya. Peneliti akan menjaga jarak agar identitasnya sebagai peneliti tidak diketahui oleh subjek yang sedang di amatinya.11

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitas pewancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih tergantung dari pewancara. Berikut ini beberapa etika yang harus dipenuhi oleh seorang peneliti saat melakukan wawancara:

a. Memberi tahu topik peneliti

b. Melindungi identitas subjek (informan) c. Menghormti hal-hal yang dianggap “tabu” d. Memahami bahasa dan budaya informan e. Gunakan penerjemah

f. Informan sebagai pemandu peneliti g. Memerhatikan penampilan diri

11

(16)

h. Tidak menjelaskan secara detail kepada informan i. Tidak mengalihkan fokus pembicaraan

j. Harus bersikap netral c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data yang tidak langsung di tujukan kepada subjek. Dokumen yang di teliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan khusus dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainya.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Subjek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan benar sekaligus menjadi objek. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah:

1. Dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten kudus. Dalam hal ini yang di maksud yaitu kepala dinas serta jajaran yang terkait.

2. Industri UMKM jenang. Dalam hal ini yaitu pemilik dari industri jenang di kabupaten kudus.12

5.Lokasi penelitian

(17)

melakukan penelitian di kantor dinas perindustrian dan perdagangan serta di industri jenang yang terkait juga.

6.Tekhnik Analisa Data

Tekhnik analisa data yang dilakukan peneliti mengggunakan analisis kualitatif. Tekhnik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan menginterpretasikan data yang di dapat dari observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan responden dengan tujuan mendeskripsikan bagaiman peran pemerintah (DESPERINDAG) pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah pada sentra industri jenang di desa kaliputu kecamatan kota kabupaten kudus, dan bagaimana hubungan pemerintah (DESPERINDAG) dengan masyarakat dalam pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah pada sentra industri jenang didesa kaliputu kecamatan kota kabupaten kudus. Adapun tahapan dalam menganalisa data:

a. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisa yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Display Data

(18)

jaringan kerja berkaitan dalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan kedalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh. c. Pengambilan keputusan

Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti.13

(19)

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI

LOKAL MELALUI INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS

(Studi pada DISPERINDAGKOP dan Sentra jenang di kabupaten Kudus)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Untuk Mendapat Gelar Sarjana (S - 1)

Disusun oleh NAMA

AMAL WAHYU HIDAYAT (09230057)

JURUSAN ILMU PEMERINTAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(20)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Amal Wahyu Hidayat

Nim :09230057

Fakultas :Ilmu sosial dan Ilmu politik

Jurusan :Ilmu Pemerintahan

Judul :Peran pemerintah dalam pengkuatan ekonomi lokal melalui industri UMKM di Kabupaten Kudus (studi pada DISPERINDAGKOP dan sentra jenang di kabupaten Kudus)

Disetujui untuk diuji dihadapan Sidang dewan penguji skripsi

Jurusan ilmu pemerintahan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hevy Kurnia Hardini,S.ip,MA.GOV Dr.Vina Salviana,D.S,M,si Mengetahui

Dekan Fisip UMM Kajur ilmu pemerintahan

(21)

LEMBAR PENGESAHAN

Siap dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 27 APRIL 2013

Jam : 08.00

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Hevy Kurnia Hardini,S.ip,MA.GOV ( ) 2. Dr.Vina Salviana,D.S,M.si ( ) 3. Drs.jainuri,M.si ( ) 4. Drs.Achmadur Rifa’i ( )

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(22)

BERITA ACARA BIMBINGAN

Nama : Amal Wahyu Hidayat

NIM : 09230057

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul :Peran pemerintah dalam pengkuatan ekonomi lokal melalui industri UMKM di Kabupaten Kudus

Pembimbing : 1. Hevy Kurnia Hardini,S.ip,MA.GOV 2. Dr.Vina Salviana,D.S, M.Si

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Hevy Kurnia Hardini,S.ip,MA.GOV Dr. Vina Salviana,D.S,M,si

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(23)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Amal Wahyu Hidayat

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 08 November 1990

NIM : 09230057

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul :“PERAN PEMERINTAH DALAM PENGKUATAN EKONOMI LOKAL MELALUI

INDUSTRI UMKM DI KABUPATEN KUDUS”

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedian mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku

Malang, 27 APRIL 2013 Yang Menyatakan

(24)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan taufikny4 sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyelesaian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiraa oleh karena itu diharapkan akan banyak memberikan kontribusi, manfaat dan informasi baru tentang pengembangan UMKM dalam menunjang peningkatan ekonomi lokal serta membangun wawasan berfikir di bidang sosial dan politik dalam upaya peningkatan pengetahuan politik yang baik.

Dengan bersamaan dengan ucapan syukur alhamdullilah atas terselesaiakanya skripsi ini, penulis tidak lupa ingin mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu baik I'ngsung maupun tak langsung. Beberapa diantaranya adalah:

1. Kepada pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Rektor, pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II dan Pembantu Rektor III .terima kasih atas didikasi mereka yang tinggi, mereka adalah para pencinta pengetahuan dan kebdakan yang telah mengabdi demi terciptanya umat manusia dan beradab.

(25)

3. Kepada Dosen pembimbing II (Dr. Vina Salviana"D.S,M,si) yang benar-benar sabar dan baik hati telah menyertai selama proses pengerjaan skripsi ini. 4. Kedua orang tuakq Ismanto yang telah memberikan banyak pelajaran hidup

yang sangat berharga bagiku selama ini, memberikan motivasi untuk menjadi orang yatg sangat bisa di banggakan bagi keluarga serta masyarakat, ibunda tercinta Nur Chayati, yang selalu memberikan kasih sayang selama ini dan pencurahan dalam hati untuk selalu berusaha menjadi orang yang sangat di banggakan.

5. Selanjutnya untuk saudara-saudaraku : Mas Arif Wahludi, Mbak yuni, Mas Fendi, Mbak Etyy, serta buat keponakanku juga Rafa dan Zaskia saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besaranya yang telah membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah merintis ilmu kepada peneliti Bapak Jainuri, Bapak Asep Nurjaman, Bapak Krishno Hadi, Bapak Salahuddin, Bapak Saiman, Bapak Imam Hidayat, Bapak A. Rifai, Bapak Mas,ud Said, Bapak Salim Said, Ibu Hevi kumia, dan Ibu Noenik. yang telah berjasa banyak kepada penulis dalam memberikan keikhlasaa ilmunya.

7. Buat seseorang yang sangat berarti bagi hidupku yang telah banyak membantu dan menemani suka dan duka dalam hidupku ini, yaag benar_benar aku sayangi selama ini Yunita Duva Dilia Ningrum (Beaby)

(26)

danjain_ lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Bisa berteman dengan kalian merupakan anugmh yang sangat luar biasa bagi hidup saya. 9. Serta seluruh pihak yang belum tersebut namanya" terima kasih banyak..

Malang, 18 april 20 13

(27)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...iii

BERITA ACARA BIMBINGAN...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...v

HALAMAN MOTTO...vi

KATA PENGANTAR...vi

ABSTRAK...x

DAFTAR ISI...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...7

C. Tujuan masalah...7

D. Manfaat penelitian ...7

E. Definisi konseptual...8

F. Definisi operasional...11

G. Metode penelitian...12

BAB II KAJIAN TEORITIS...19

A. Pengertian Pemerintah Daerah...19

1. Prinsip otonomi daerah...21

(28)

1. Pengertian pembangunan ekonomi daerah...25

2. Pengembangan ekonomi lokal...26

3. Strategi progam PEL...27

4. Pembangunan ekonomi lokal ...28

5. Peran pemerintah dalam pembangunan daerah...29

C. Usaha Mikro Kecil dan Menengah...30

1. Pengertian UMKM...30

2. Peranan UMKM...36

3. Kelemahan dan kelebihan UMKM...36

4. Faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan usaha kecil...38

5. Pengaruh perda terhadap UMKM...39

BAB III DESKRIPSI WILAYAH...41

A. Kondisi umum Kabupaten Kudus...41

1. Kondisi geografis...41

2. Kondisi demografi...42

3. Visi dan Misi...45

4. Arti lambang Kabupaten Kudus...46

5. Sejarah terbentuknya Kota Kudus...49

6. Perkembangan Kota Kudus...50

7. Sosial budaya...51

(29)

B. Dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Kudus...56

C. Industri jenang di Desa Kaliputu...58

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA...60

A. Peran pemerintah dalam pengkuatan ekonomi lokal...60

1. Peran pemerintah...60

2. Model pengembangan (knowledge manajement) dalam UMKM...76

3. Tolak ukur keberhasilan progam pemerintah...78

B. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan UMKM...91

BAB V PENUTUP...98

A. KESIMPULAN...98

B. SARAN...99

DAFTAR PUSTAKA...xvii

(30)

DAFTARPUSTAKA

Abdullah abidin,S.E.2008.JURNAL.pengembangan usaha kecil dan menengah sebagai

Kekutan

Burhar L bungin. 2001. Metode penelitian sosial. Surabaya: Airlangga Universiti press

Edi,suandi hamid.2Ol0jurnal.pengembangan UMKM untuk meningkotkan pertumbuhan

ekonomi dserqh.menuju purworejo yang dinamis dan lveatif. Yogyakarta Hubeis, musa.2009.prospek usaha kecil dalam wadah inkubator

blsnrs. ghalia.indonesia:bogor

Marzuky,M.Ag. 2007jurnal. Model birofuasi pemerintah era otonomi daerah.yogyakarta

Muhammad, idrus.metode penelitian ilmu sosial.pendekatan kualitatif dan kuantitatif jakarta.penerbit erlangga.hal 1 03

Primian4 ina.2}09.mengerakk Rizky, Argama. 2005.jurnal. Pemberlakuan ekonomi daerah dan fenomena pemekaran wilayah di Indonesia.jakarta. halaman sekor riil UKM dan NDUSTRL Bandung :alfabeta.

(31)

Sumber lain

http ://dppm.uii.ac. id/dokumen/dikti/fi les/DPPM-llIL0 1'-1 -

5-Pengembanean-UMKM-untuk-Meningkatkan KEYNOTE SPEECH REKTOR-UI I.pdf

r www. Mubaroolcfood.co.id/profil.html diakses pada tanggal 5 desember 2012 I http://kotakuduskab.go.id/desaa.php# diakses pada tanggal 5 desember 2012 Dikutip dari (achmad Mararki), 2009 dalam senatorindonesia.org

Disahkan IIU No 32 Tahun 2004

Dikutip dari (tatag wiranto dan antonius tarigan), 2007 dalam Bappenas.go.id rDikutip dari (N Nurhayati), 201 1 dalam repository.ipb.ac.id

t http,//fttripu-u*asari.com/2010/10/kelebihan-dan-kelemahan-usaha-kecil.htnl Dikutip dari (SN Safarina), 2012 dan repository.mb.ipb.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

syariat atau ajaran-ajaran sebelum Islam yang berhubungan dengan hukum, seperti syariat Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan lain-lain. Sebagaimana diyakini, syariat Nabi

Optum G2 memberikan hasil yang sangat dekat dengan pengujian tiang dilapangan, sedangkan pada Metode Poulos dan Davis dan Randolph dan Wroth nilai beban juga mendekati

Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (1988: 196) yang mengatakan bahwa kemampuan memahami kosakata terlihat dalam kegiatan menyimak dan membaca. Kosakata yang dimiliki

Dari hasil pengukuran diketahui, bahwa suhu pusat buah dari ketiga sampel buah dari tempat pengukuran yang berbeda, dapat mencapai suhu mendekati suhu medium

Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menjadi seorang manajer, maka kedua aspek dari manajemen, yaitu pengetahuan dan pengalaman perlu untuk dikuasai secara

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dengan menggambarkan kelengkapan pengisian dokumen rawat inap bayi baru lahir berdasarkan elemen penilaian

Pemakaian material atau bahan utama dari perbaikan struktur yang dijelaskan pada laporan hanya sebahagian saja terutama untuk repair srtuktur yang terjadi akibat

Hal ini menunjukkan bahwa baik persentase CD4 dan absolut CD4 memiliki tingkat akurasi yang sama- sama tinggi untuk memprediksi viral load di dalam tubuh ibu hamil