• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU

MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN

(studi Kasus pada Masyarakat Desa. Cupel, Kecamatan. Negara,

Kabupaten Jembrana, Bali)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Agribisnis

Oleh :

RUSLAN ROSYADI

04720020

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)

IV

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten

Jembrana, Bali. pada tanggal 22 Desember 1984, sebagai anak ke tiga dari tiga

bersaudara atas pasangan ayahanda H. Encik Asmuni Anwar dan Ibunda Fadliyah.

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis yaitu tahun 1998 lulus MIN

(Madrasah Ibtidaiyah Negeri) di desa cupel sendiri, kemudian melanjutkan ke

jenjang yang lebih tinggi yaitu SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Desa

Baluk sebelah utara desa tempat tinggal penulis tahun 1998-2001, kemudian pada

tahun 2001-2004 menempuh pendidikan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

masih di Desa Baluk Juga, dengan mengambil jurusan budidaya pertanian.

Setelah tamat dari SMK penulis melanjutkan pendidikan keperguruan

tinggi di malang yaitu UMM (Universitas Muhammadiyah Malang), dengan

mengmbil jurusan Agribisnis dan telah menyelasaikan program Strata Satu (S1)

dari tahun 2004 – 2010, walau waktu yang digunakan untuk lulus selama enam

tahun, tapi itu semua telah memberikan banyak pengalaman baru bagi penulis

(6)

V

Alhamdulillahhirobbil’alamin puji syukur kehadirat allah SWT yang

senantiasa memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis diberikan

kemampuan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul : ANALISIS NILAI

TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Dalam melaksanakan penyusunan skripsi penulis sendiri banyak mengalami cobaan-cobaan yang cukup berat, namun dengan adanya

cobaan-cobaan tersebut penulis merasa kuat dalam menjalani kehidupan ini.

Mungkin inilah jalan yang diberikan Allah SWT, kepada penulis sendiri. Karena

dengan mengalami cobaan-cobaan tersebut penulis semakin mempunyai rasa

tanggung jawab yang semakin besar baik kepada diri sendiri maupun kepada

keluarga untuk menyelesaikan kuliah dan melakukan penyusunan skripsi ini.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada keluarga yang telah banyak

membantu baik dengan dukungan moril maupun spiritual, oleh karena itu maka

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Emak (Ibu), Wang (Bapak), Abang, Kak Ita, Datuk Ulu (Nenek), Datuk

Ulu (Kakek, Almarhum), Datuk Eler (Nenek), Datuk Eler (Kakek), yang

telah banyak membantu memberikan dorongan dalam menyelesaikan

(7)

VI

2. Terima kasih kepada CUPEL PUNK COMMUNITY, IKABAMA (Ikatan

Aktifitas Band Mahasiswa, LENTERA (Art Community) dan teman –

teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, thanks all.

(8)

VII

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan rakhmat dan hidayah-Nya,

Allahamdulillah penulis dapat menyelesaikan penelitian

yang berjudul “ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN

IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN (Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali)”, skripsi ini dibuat dalam syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, Universitas

Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

sarjana strata satu pada jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Malang. Dengan terselesainya skripsi ini penulis mengucapkan

banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

4. Bapak Dr. Ir. Damat, MP selaku dekan fakultas pertanian.

5. Ketua Ir.Dyah Erni Widyastuti, MM selaku jurusan Agribisnis.

6. Bapak Ir. Harpowo, MP selaku sebagai dosen pembimbing I.

7. Ibu Ir.Istis Baroh,MP selaku sebagai dosen pembimbing II dan dosen wali.

8. Ibu Ir. Rahayu Relawati, MM. selaku penguji I.

9. Ibu Ir. Gumoyo Mumpuni N, MP. Selaku penguji II .

10.Bapak – bapak dan ibu dosen fakultas pertanian dan perternakan.

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

(9)

VIII

bersifat membangun untuk mencapai kesempurnaan. Penulis mengharapkan agar

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis sendiri khususnya dan bagi

orang lain pada umumnya dan juga bisa memberikan inspirasi kepada pembaca.

Amien.

Malang, 06 Mei 2010

(10)

IX

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... I

SKRIPSI ... II

SURAT PERNYATAAN ... III

RIWAYAT HIDUP ... IV

PERSEMBAHAN ... V

KATA PENGANTAR ... VII

DAFTAR ISI ... IX

DAFTAR TABEL ... XIII

DAFTAR LAMPIRAN ... XIV

ABTRAKSI ... XV

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 4

(11)

X

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4Pembatasan Istilah Dan Pengukuran Variabel ... 5

1.4.1 Pembatasan Istilah ... 5

1.4.2 Pengukuran Variabel ... 6

BAB II : LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.2 Landasan Teori ... 9

... 2.2.1 Home Industri 9 2.2.2 Agroindustri ... 11

2.2.3 Kebijakan Agribisnis Perikanan ... 12

2.3 Konsep Nilai Tambah ... 13

2.4 Konsep Biaya ... 15

2.5 Kerangka Pemikiran ... 17

2.6 Hipotesis ... 18

BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 19

3.2 Metode Pengambilan Responden ... 19

(12)

XI

3.4 Metode Analisis Data ... 20

3.5 Analisis Kuantitatif ... 20

BAB IV: GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Dan Keadaan Topografi ... 24

4.2 Keadaan Penduduk ... 25

4.3 Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pendidikan ... 26

4.4 Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pekerjaan ... 27

4.5 Sarana Tranportasi ... 29

4.6 Potensi Wisata ... 29

4.7 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 29

4.8 Daerah Pemasaran dan Tujuan Pemasaran Hasil Tangkap Laut ... 30

4.9 Jenis Ikan yang Dipasarkan ... 31

4.10 Keadaan di Sektor Perdagangan ... 32

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Profil Responden ... 33

5.1.1 Umur ... 33

5.1.2 Tingkat Pendidikan ... 34

(13)

XII

5.2 Kegiatan Pengolahan Pembuatan Tepung Ikan ... 36

5.3 Biaya Produksi ... 37

5.3.1 Biaya Tetap Atau Fixed Cost (FC) ... 38

5.3.1.1 Biaya Tetap Gedung Usaha ... 38

5.3.1.2 Biaya Tetap Peralatan ... 39

5.3.2 Biaya Variabel ... 40

5.4 Biaya Tenaga Kerja ... 43

5.5 Proses Pembuata Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 44

5.5.1 Bagan Alir Pembuatan Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 46

5.5.2 Keuntungan Pembuatan Tepung Ikan dan Minyak Ikan ... 46

5.6 Analisis Kuantitatif ... 47

5.6.1 Analisis Nilai Tambah ... 47

5.6.2 Analisis Biaya ... 50

5.6.3 Analisis Penerimaan ... 52

5.6.4 Analisis Efisiensi ... 55

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 56

(14)

XIII DAFTAR PUSTAKA

(15)

XIV

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 :Format Analisis Nilai Tambah ... 21

Tabel 4.1 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Umur ... 25

Tabel 4.2 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pendidikan ... 27

Tabel 4.3 : Jumlah Penduduk Desa Cupel Menurut Tingkat Pekerjaan ... 28

Tabel 4.4 : Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 30

Tabel 4.5 : Pemasaran Ikan ... 31

Tabel 4.6 : Jenis IkanYang Dipasarkan... 32

Tabel 5.1 : Profil Responden Berdasarkan Umur ... 34

Tabel 5.2 : Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 35

Tabel 5.3 : Profil Responden Berdasarkan Tahun berdiri ... 36

Tabel 5.4 : Rata- Rata Penyusutan Biaya Tetap Gedung Usaha ... 39

Tabel 5.5 : Rata- Rata Penyusutan Biaya Tetap Peralatan ... 40

Tabel 5.6 : Rata- Rata Biaya Variabel ... 41

Tabel 5.7 : Rata- Rata Biaya Tenaga Kerja... 43

Tabel 5.8 : Rata- Rata Analisis Nilai Tambah ... 48

Tabel 5.9 : Rata- Rata Analisis Biaya ... 51

Tabel 5.10 : Rata- Rata Analisis Penerimaan ... 53

(16)

XV

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner

Lampiran 2 : Biaya Penyusutan Gedung Usaha

Lampiran 3 : Biaya Penyusutan Peralatan

Lampiran 4 : Biaya Variabel

Lampiran 5 : Biaya Tenaga Kerja

Lampiran 6 : Analisis Nilai Tambah

Lampiran 7 : Analisis Biaya

Lampiran 8 : Analisis Penerimaan

Lampiran 9 : Analisis Keuntungan

Lampiran 10 : Analisis Efisiensi

(17)

XVI

ABTRAKSI

Nama : Ruslan Rosyadi, NIM : 04720020. ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN(Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Dibawah bimbingan : Ir. Harpowo, MP dan Ir. Istis Baroh, MP.

Negara Indonesia merupakan Negara maritim dan juga merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut baik yang berupa non hayati maupun hayati. tetapi sangat kurangnya pemampaatan hasil laut dan keterbatasan alat-alat tangkap, jadi kegiatan nelayan sangat terbatas didalam pemanfaatan hasil laut yang berdampak pada kemajuan dan ekonomi masyarakat nelayan purse seine. Dengan luas daerah yang cukup besar, Jembrana merupakan daerah penghasil tangkapan komoditas laut terbesar di Bali khususnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Kurangnya pengolahan dalam kegiatan nelayan purse seine, sehingga hasil yang diperoleh hanya sebatas penjualan ikan saja, maka dari sini muncul beberapa rumusan masalah, antara lain :1) Berapa besarnya nilai tambah yang dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan menjadi tepung ikan dan minyak ikan. 2) Berapa keuntungan yang diperoleh dengan pengolahan menjadi tepung ikan dan minyak ikan.

(18)

XVII

ABSTRACTION

Name : Ruslan Rosyadi, NIM : 04720020. ANALISIS NILAI TAMBAH OLAHAN IKAN LEMURU MENJADI TEPUNG IKAN DAN MINYAK IKAN(Studi kasus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali). Controlled guide : Ir. Harpowo, MP dan Ir. Istis Baroh, MP.

Indonesia country is maritime country and also will be archipelagic country very rich marine product including non biological also biological. but very undercommunication pemampaatan marine product and tools limitedness catches, so fisherman activity very limited insides marine product utilization that affect in progress and fisherman society economy purse seine. broadly region big enough, jembrana be biggest sea commodities capture producer region at balinese especially at village cupel, country district, regency jembrana, balinese. processing undercommunication in fisherman activity purse seine, so that result that got only limit of fish sale, so from here appear several problem formulations, among others: 1) what is magnitude added value that with do processing be fish meal and codliver oil. 2) what does profit that got with processing be fish meal and codliver oil.

Aim that want achieved: 1) to detect added value magnitude that obtainable with do processing be fish meal and codliver oil. 2) to detect profit that got with do processing is fish meal and miyak fish. 3) to detect analysis evisiensi from activity that done. for watchfulness method is done according to expressly (purposive) with resonden as much as 22 person. data taking method that used in this watchfulness primary data and secondary data, used for quantitative analysis with data analysis method that is use that is: a) added value analysis. b) cost analysis. c) acceptance analysis. d) profit analysis. e) efficiency analysis with testing criteria r / c ratio: 1) r / c ratio > 1, effort is said efficient and beneficial. 2) r / c ratio =1, effort is said inefficient and doesn't beneficial. 3)r / c ratio < 1, effort is not said efficient and harm.

(19)

58

DAFTAR PUSTAKA

Alimudini. (2009). “Pengelolaan sumber daya perikanan tangkap”. (online), (www.damandiri.or.id, diakses 05 november 2009).

Arifin, Bustanul.(2004). “Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia”. Jakarta. Penerbit Buku Kompas.

Arsyad, Lincoln. 1991. “Ekonomi Mikro”.Yogyakarta : BPFE.

Departemen Pertanian.(2002). “Grand Strategi Pengembangan Agroindustri

(Industri Pengolahan Hasil Pertanian)”. Ditjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanian.

JEMBRANA, PEMKAB. 2007. “Pemerintah kabupaten Jembrana ”. (Online)

(http://www.jembranakab.go.id, diakses 29 september 2009).

Nita. 2007. “Meningkatkan Nilai Tambah Ikan Lewat Pengolahan dan Pengawetan” . Direktoral Jenderal Industri Kecil Dan Menengah Departemen Perindustrian, (Online), (http://ikm.depperin.go.id, diakses 17 Oktober 2009).

Nuraini, Ida. 2001.”Pengantar Ekonomi Mikro”. UMM pres. Malang

PORTAL, RI. 2009. “ Indonesia Targetkan Ekspor Ikan Empat Juta Ton”. Departeman Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, (Online), (http://www.mediaindonesia.com, diakses 08 Oktober 2009).

Sudiyono, A. 2002. “Pemasaran pertanian”. Malang : UMM Press.

Soekartawi, 1993. “Agribisnis Teori dan Aplikasi”. Jakarta : PT. Raja Gravindo persada.

Supriyono. 1983. “Akuntansi Biaya, Pengumpulan Biaya, dan Penentuan Harga

Pokok”. Yogyakarta :BPFE.

Tabatah, Agus (2009). “Analisis Nilai Tambah Komoditas Kelapa”. (online), (agustantobasmariip@yahoo.com, diakses 05 november 2009).

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masyarakat Indonesia pada umumnya yang tergolong miskin secara garis

besar dan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu mereka yang bertempat tinggal

di pesisir pantai dan mereka yang bertempat tinggal di pedalaman. Penduduk yang

tinggal di pesisir pantai memiliki ciri-ciri agraris. Hal ini terjadi karena

masyarakat yang tinggal di pedalaman pada umumnya bermata pencaharian

sebagai petani atau bercocok tanam, sedangkan pada masyarakat yang tinggal di

daerah pesisir pantai mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan meskipun

tidak menutup kemungkinan ada yang bermata pencaharian lain.

Indonesia merupakan daerah kepulaan yang cukup besar dengan garis

pantai pencapai kurang lebih 81.000 km, dan luas lautnya mencapai 5.8 juta km,

yang perairannya lebih luas dari daratan. Kondisi historis wilayah Indonesia yang

banyak dikelilingi oleh berbagai pulau, baik kecil maupun besar, maka hal ini

menempatkan bangsa Indonesia pada potensi alam yang berlimpah. Hal tersebut

dapat dilihat pada masyarakat kepulauan (pinggir pantai), yang mayoritas

masyarakatnya bergantung pada sumber daya laut sebagai sumber penghasilan,

maka demikian juga dengan segala bentuk aktivitas yang menyangkut kebutuhan

hidupnya bergantung pada hasil kekayaan laut, yang hal ini menjadi dasar dalam

memenuhi ekonominya. Nelayan adalah merupakan sumber penghasilan utama

(21)

2

mata pencaharian hidup yang memanfaatkan sumber daya alam untuk keperluan

hidupnya.

Pada masyarakat sekitar pantai, perahu purse seine merupakan salah satu

dari puluhan jenis kapal penangkap ikan yang digunakan sebagai alat mencari

ikan sebagai mata pencaharian penduduk sekitar pantai. Penangkapan ikan yang

menggunakan jenis kapal ini tergolong nelayan tradisional karena masih

menggunakan tenaga manusia sebagai alat bekerja di dalamnya atau sering

dikenal sebagai ABK (Anak Buah Kapal). Hasil tangkapan ini biasanya dijual

langsung di pelelangan ikan yang kemudian diolah oleh pabrik menjadi barang

jenis lain seperti pengalengan ikan, tepung ikan, minyak ikan, kemudian dikirim

ke distributor – distributor untuk dipasarkan ke berbagai daerah hingga

mancanegara.

Hasil tangkapan yang di peroleh oleh nelayan purse seine beraneka ragam

jenis ikan, namun yang sering di peroleh merupakan ikan yang berjenis lemuru

karena ikan berjenis ini merupakan ikan yang sangat menguntugkan karena

memiliki lemak atau minyak yang cukup banyak, jika diolah dengan cara direbus

akan mendapatkan dua keuntungan yang pertama berupa tepung ikan yang akan

diolah menjadi pakan ternak dan hasil yang kedua mendapatkan minyak ikan yang

dapat digunakan menjadi bahan-bahan kosmetik kecantikan. Harga tepung ikan di

pasaran cukup tinggi walau pembuatan tepung ikan tidak terpatok hanya satu jenis

ikan lemuru saja melainkan beraneka macam jenis ikan. Dalam perkembangannya

para nelayan hanya melakukan tindakan penangkapan dan penjualan sehingga

hasil yang didapatkan langsung dijual ke pabrik – pabrik dengan cara dilelang,

(22)

3

nilai tambah yang lebih besar namun dikarenakan kekurangan modal dari para

nelayan, maka pabrik – pabrik yang melakukan pengolahan kembali menjadi

barang siap pakai.

Daerah Jembrana tepatnya di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten

Jembrana, Bali. Merupakan daerah penghasil ikan terbesar di daerah Propinsi

Bali, karena karakteristik daerah yang kurang mempunyai daerah tujuan wisata,

dimana Jembrana merupakan kawasan yang kurang mempunyai keindahan alam

sebagai daerah wiasata, sehingga masyarakatnya banyak yang melakukan kegiatan

sebagai nelayan. Kabupaten Jembrana memiliki luas wilayah Laut kurang lebih

604,24 Km2 merupakan penghasil ikan laut terbesar di Propinsi Bali, pantai yang

terbentang di bagian selatan Kabupaten Jembrana mulai dari Desa Pengeragoan

sampai ke wilayah paling barat Kabupaten Jembrana yaitu Gilimanuk. Penduduk

yang menetap disepanjang pantai ini mengandalkan mata pencaharian sebagai

Nelayan, baik tradisional atau semi modern. Dengan Potensi lestari Sumber Daya

Perikanan Laut di perairan Bali Barat atau Jembrana 44.947 ton per tahun

(Pemkab jembrana) .

Menurut data lembaga, Indonesia merupakan daerah kepulauan yang

cukup besar namun hasil laut yang diperoleh masih tergolong kecil jika

dibandingkan dengan Thailand yang mempunyai perolehan pendapatan hasil laut

mencapai 5.6 miliar dollar AS. Norwegia yang memiliki luas laut yang jauh lebih

kecil di banding Indonesia bisa meraup nilai ekspor 2 miliar As pertahunnya.

Menurut Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Departemen

Kelautan dan Perikanan (2009) Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia

(23)

4

1.2Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang di atas, Negara Indonesia merupakan Negara

maritim dan juga merupakan Negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut

baik yang berupa non hayati maupun hayati, tetapi sangat kurangnya pemanfaatan

hasil laut dan keterbatasan alat-alat tangkap, jadi kegiatan nelayan sangat terbatas

di dalam pemanfaatan hasil laut yang berdampak pada kemajuan dan ekonomi

masyarakat nelayan purse seine. Dengan luas daerah yang cukup besar, Jembrana

merupakan daerah penghasil tangkapan komoditas laut terbesar di Bali khususnya

di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Kurangnya pengolahan dalam kegiatan nelayan purse seine, sehingga hasil

yang diperoleh hanya sebatas penjualan ikan saja, maka dari sini muncul

beberapa rumusan masalah, antara lain :

1. Berapa nilai tambah yang dapat diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan

minyak ikan.

2. Berapa keuntungan yang diperoleh dari pengolahan tepung ikan dan

minyak ikan.

1.3Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah secara spesifik tujuan yang ingin dicapai

adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tepung

(24)

5

2. Untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh dengan melakukan

pengolahan menjadi bahan baku tepung ikan dan minyak ikan.

3. Untuk menganalisis efisiensi dari kegiatan yang dilakukan.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Bagi nelayan purse seine

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk nelayan purse seine

untuk menentukan kebijakan-kebijakan dalam beraktifitas selain

menangkap ikan.

2. Bagi pihak lain

Untuk pembendaharaan perpustakaan yang dapat digunakan sebagai bahan

untuk penelitian berikutnya.

3. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dengan melakukan pengolahan,

mana yang lebih menguntungkan dijual langsung atau yang telah

melakukan pengolahan kembali.

1.4 Pembatasan Istilah Dan Pengukuran Variabel 1.4.1 Pembatasan Istilah

Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan istilah agar lebih mudah

memahaminya. Batasan istilah itu terdiri dari :

1. Minyak ikan : hasil yang diperoleh dari kegiatan perebusan ikan lemuru

yang dapat dijual dan dijadikan sebagai bahan baku kosmetik

kencantikan.

2. Tepung ikan : hasil yang diperoleh dari perebusan ikan lemuru yaitu

(25)

6

pengepresan ( penekanan terhadap daging ikan ) yang setelah kering

dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak.

3. Ikan sortiran : yaitu ikan ini dipakai karena sudah tidak segar lagi, ikan

yang digunakan untuk perebusan merupakan ikan yang sudah tidak

layak untuk dijadikan sarden kaleng, karena harga yang ditawarkan juga

lebih murah. Sehingga hasil yang diperoleh juga semakin besar.

4. Pengusaha perebusan ikan : orang yang melakukan kegiatan pengolahan

ikan, sehingga diperoleh tepung ikan dan minyak ikan.

5. Terang bulan : adalah istilah tidak adanya ikan sehingga pengusaha

perebusan ikan akan libur bekerja dalam proses produksi karena

nelayan penagkap ikan juga tidak bekerja dalam menagkap ikan.

6. Alat press : yaitu alat berupa semen yang mempunyai berat ± 20 kg,

yang digunakan untuk, menekan ikan yang sudah direbus agar

mengeluarkan minyak dan lebih cepat kering waktu dijemur.

1.4.2 Pengukuran Variabel

1. Pendapatan : hasil yang diperoleh dari pengurangan antara biaya

produksi dengan hasil produksi yang diperoleh.

2. Biaya produksi : merupakan biaya yang dikeluarkan baik secara

langsung maupun tidak langsung seperti biaya variable (biaya tenaga

kerja, biaya bahan baku, biaya lain-lain) dan biaya tetap (biaya

penyusutan peralatan, biaya penyusutan gedung)

3. Pengolahan : yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

hasil yang berbeda dari hasil sebenarnya dan mempunyai nilai

(26)

7

4. Pengepresan : penekanan pada ikan lemuru yang telah direbus sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Ini arti- nya NU memposisikan agama sebagai landasan moral-etik bagi negara agar negara tetap berada dalam kontrol agama untuk menegakkan keadilan dan selalu

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian di atas adalah sama sama meneliti tentang buku teks, adapun perbdaan yang terdapat dalam penelitian in dengan

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, pemberian daftar cek,dan observasi yang dilakukan saat wawancara.Hasil penelitian menunjukkan dampak yang dialami oleh

Berdasarkan rata-rata nilai prestasi belajar ranah kognitif, siswa yang menerima pembelajaran NHT disertai Tutor Sebaya (70,13) menghasilkan prestasi belajar

Di Kalimantan Selatan terdapat lahan sawah pasang surut yang cukup luas, namun sebagian besar masih ditanami dengan padi varietas lokal. Eksistensi padi varietas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap nilai rata-rata hasil belajar biologi peserta didik, kelompok peserta didik yang

Analisis ragam menunjukkan bahwa tidak tedapat interaksi antar konsentrasi PGPR dan pengurangan dosis pupuk anorganik pada diameter batang tanaman krisan potong pada

Pada proses fuzzifikasi ini terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu nilai masukan dan keluaran serta fungsi keanggotaan (membership function) yang akan digunakan